You are on page 1of 3

Nama : Firmansyah

Nim : 1902010007

Prodi : S1 Manajemen

Jawaban UTS Ekonomi Syariah

1. Perbedaan sistem ekonomi syariah dengan sistem ekonomi kapitalis, sosialis dan komunis.

a. Sistem ekonomi Syariah

Sistem ekonomi Syariah merupakan sebuah peraturan, dimana pelaksanaannya berlandaskan


dengan berbagai syariat. Yaitu Islam dan selalu berpedoman pada Al Qur’an maupun AL-Hadis.
Hal ini meliputi kegiatan seperti simpan-pinjam, investasi dan bermacam kegiatan lain. Sistem
ekonomi ini diciptakan agar umat Islam bisa tetap melakukan kegiatan ekonomi dengan baik dan
benar dan terhindar dari semua sifat yang buruk seperti riba, dzalim, ikhtikar, haram, dan masih
banyak lagi.

b. Sistem ekonomi kapitalis

Sistem ekonomi kapitalis merupakah sistem di mana pelaku usaha swasta memiliki dan
mengendalikan properti sesuai dengan kepentingan mereka. Sementara permintaan dan
penawaran berjalan secara bebas dalam menetapkan harga pasar, sehingga peran negara sangat
terbatas. Faktor penting dari sistem ekonomi kapitalis adalah motif keuntungan sesuai dengan
teori Adam Smith. Dalam ekonomi kapitalis, aset modal—seperti pabrik, tambang, dan jalur
distribusi, dapat dimiliki dan dikendalikan secara pribadi, tenaga kerja dibeli dengan upah uang,
keuntungan modal diperoleh pemilik swasta, dan harga ditentukan oleh permintaan dan
penawaran.

c. Sistem ekonomi sosialis

Sistem ekonomi sosialis merupakan sistem ekonomi di mana alat-alat produksi, seperti uang dan
bentuk lain dari modal atau kapital dimiliki oleh publik lewat pemerintah. Sistem ekonomi
sosialis, semua orang bekerja untuk kesejahteraan yang didistribusikan untuk seluruh warga.
Penerapan sistem ekonomi sosialis yakni apa yang baik bagi satu individu baik oleh semua warga
negara, dan berlaku sebaliknya. Semua orang bekerja untuk kebaikan dirinya sendiri dan orang
lain.

d. Sistem ekonomi komunis

Sistem ekonomi komunis merupakan sistem perekonomian yang menjadikan pemerintah sebagai
pengatur seluruh sumber aktivitas perekonomian. Paham komunisme tidak memperbolehkan
individu atau suatu kelompok memiliki kekayaan pribadi, sehingga kehidupan ekonominya
bergantung kepada pemerintah. Seluruh industri perekonomian kecil hingga yang besar, dimiliki
sepenuhnya oleh pemerintah. Seluruh perintah perekonomian di negara penganut komunisme
dibuat oleh pemerintah pusat. Sistem ekonomi ini bersifat totaliter dan pemerintah yang
menentukan segalanya, mulai dari lokasi penempatan kerja hingga apa yang harus dikonsumsi.
2. Bagaimana potensi perekonomian syariah di Indonesia saat ini, di masa pandemi

a. Potensi perekonomian syariah di Indonesia

Potensi perekonomian syariah sangat berperan penting bagi masyarakat Indonesia. Seperti yang
kita ketahui bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia mayoritas islam. Dengan adanya
perbankan syariah tentu nantinya masyarakat Indonesia lebih memilih perbankan syariah karena
sistem ekonomi diterapkan secara islami dengan maksud menghindari riba.

b. Dampak perekonomian syariah di masa pandemi

Dampak perekonomian syariah dimasa pandemi saat ini tentunya sangat berdampak sekali.
Karena dapat kita lihat bahwa perekonomian masyarakat menjadi terpuruk akibat banyak
perusahaan yang tutup dan pemecatan para karyawan. Jadi perekenomian syariah juga akan
mengalami penurunan dan kekurangan nasabah. Sebab masyarakat kalau tidak bekerja tentu tidak
akan dapat menghasilkan uang serta banyak perusahaan atau UMKM yang tutup akibat pandemi
saat ini. Dengan begitu masyarakat juga akan lebih mempertimbangkan kembali jika ingin
meminjam ke bank karena dampak pandemi saat ini. Jadi bagaimana pun cara pihak perbankan
menurunkan suku bunga jika masyarakat tidak bisa menghasilkan uang maka akan membuat
perbankan semakin mengalami penurunan akibat tidak adanya pemasukan.

3. Kasus Jusuf Hamka dengan Bank Syariah

a. Dari sisi pengusaha

Menurut saya, Pernyataan Jusuf Hamka yang merasa diperas dengan perbankan syariah benar.
Karena seperti yang telah saya baca pada beberapa artikel bahwa Jusuf Hamka memiliki hutang
Rp800 miliar. Kemudian melunasinya Rp795 miliar. Namun, pihak bank mengembalikannya
kembali sebesar Rp690 miliar, sedangkan, sisa uang senilai Rp Rp105 miliar kata pihak
perbankan dipakai untuk melunasi bunga dan lainnya. Nah disini pihak pengusaha merasakan ada
yang janggal dengan transaksi yang dilakukan pihak perbankan. Dimana seperti yang kita ketahui
bahwa Bank syariah tidak menggunakan sistem bunga namun menggunakan sistem bagi hasil.
Sebenarnya permasalahannya belum adanya kesepakatan dari pihak bank dengan adanya
pemotongan dana yang dikembalikan. Padahal sistem Bank syariah menggunakan bagi hasil. Nah
bagi hasil ini kan dilakukan jika nasabah memiliki keuntungan. Disisi lain pihak pengusaha yaitu
Jusuf Hamka sebagai pengusaha jalan tol mengalami penurunan akibat adanya dampak pandemi.
Jadi sebenarnya pihak pengusaha tidak akan mempermasalahkan jika sistem ekonomi perbankan
syariah tersebut telah dijalankan sesuai dengan ketentuaanya.

b. Dari sisi Perbankan syariah

Menurut saya, sistem perbankan syariah pasti ingin supaya nasabahnya nyaman atau merasa
aman jika menyimpan uang di Bank. Namun, permasalahan perbankan syariah dengan Jusuf
Hamka saat ini pasti disebabkan oleh para oknum pihak Bank yang tidak bertanggung jawab
dengan memanfaatkan suatu keadaan. Nah, dari sisi perbankan tentu adanya kesalahan
miskomunikasi atau mekanisme yang telah dijalankan pada perbankan syariah. Karena perbankan
syariah yang kita tahu tidak menggunakan sistem bunga. Dengan permasalahan tersebut dari
pihak bank sebenarnya bisa memberitahu ketentuan atau kesepakatan sebelum melakukan
transaksi. Karena dari pihak pengusaha telah menuntut kesepakatan atau ketentuan yang telah
dijalankan. Namun, pihak bank tidak kunjung menemukan solusi. Maka dari masalah ini
perbankan syariah akan mengalami citra buruk dimata nasabah. Jadi sebenarnya perbankan
syariah itu sangat baik bagi nasabah jika dijalankan sesuai dengan ketentuan yang telah berlaku.

4. Pemerintah saat ini sedang menggalakan yang disebut dengan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Apa yang anda ketahui terhadap hal tersebut, dan bagaimana menurut anda, cara yang tepat untuk
mengembangkan literasi dan inklusi keuangan syariah di NTB ?

Inklusi keuangan adalah akses bagi setiap orang atau bisnis untuk bisa memanfaatkan produk
ataupun layanan keuangan.

Inklusi keuangan syariah adalah bagaimana masyarakat dapat mengakses suatu produk,jasa dan
lembaga keuangan syariah.

Cara mengembangkan iterasi dan inklusi keuangan adalah dengan memberikan edukasi kepada
masyarakat atau mengikuti sebuah komunitas sebuah organisasi yang mengutungkan dalam
manfaat industri jasa keuangan syariah agar lebih banyak dikenal dikalangan masyarakat.Dengan
begitu masyarakat lebih yakin untuk mendapatkan informasi yang valid tentang industri jasa
keuangan syariah dan lebih yakin untuk bergabung di industri jasa keuangan syariah.

You might also like