You are on page 1of 15

MAKALAH ILMIAH

PRINSIP FISIKA DALAM PEMELIHARAAN ALAT-ALAT KESEHATAN

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2

ALVIN BAHAR ROZZAK

DELVINA FAUZIAH WAHYUNI

FARAH ANNISA

JUMERY SLAMET

KHAIRUNNISA

MELATI JAYUSMAN

MUHAMMAD IHSAN MAULANA

NURHIKMAH

PROGRAM SARJANA TERAPAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN
KESEHATAN BANJARMASIN
2020/ 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dalam menyelesaikan
makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, maka kami tidak akan mampu
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada
Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, sehingga Makalah
“Prinsip Fisika Dalam Pemeliharaan Alat Kesehatan” dapat diselesaikan. Makalah ini disusun
guna memenuhi tugas mata kuliah Fisika Biologi oleh Bapak Agus Rachmadi, S.Pd, A.Kep.,
M.Si.Med. Semoga makalah ilmiah “Prinsip Fisika Dalam Pemeliharaan Alat Kesehatan” ini
dapat menjadi referensi bagi pembaca.

Kami menyadari makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena kesalahan dan
kekurangan. Kami terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini dapat lebih baik.
Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan maupun konten,
kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Martapura, 27 Juli 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3

2.1 Definisi Alat Kesehatan....................................................................................................3

2.2 Pengertian Pemeliharaan Alat Kesehatan.........................................................................3

2.3 Tujuan Pemeliharaan Alat Kesehatan...............................................................................3

2.4 Penggolongan Alat-alat Kesehatan...................................................................................3

2.5 Perawatan Macam-macam Alat Kesehatan.......................................................................4

2.6 Sterilisasi...........................................................................................................................7

2.7 Prinsip Fisika Dalam Pemeliharaan Alat-alat Kesehatan.................................................7

BAB III PENUTUP......................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10

3.2 Saran................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................11

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Infeksi terkait dengan perawatan kesehatan melalui perawatan peralatan, sterilisasi peralatan,
penyimpanan peralatan dan tindakan perawat dalam pemasangan alat alat medis yang invasif
di Instalasi Perawatan Intensif merupakan salah satu faktor penting yang mengancam
pemulihan pasien selama perawatan kesehatan berlangsung. Pasien pasien ini mempunyai
risiko yang tinggi untuk mendapatkan infeksi nosokomial. Pada umumnya pasien di Instalasi
Perawatan Intensif memiliki faktor risiko berupa penyakit yang mendasarinya serta gangguan
imun, sehingga pemasangan alat yang tidak tepat dapat mempermudah pasien untuk
mendapatkan infeksi nosocomial.
Tujuh faktor risiko untuk infeksi nosokomial di Instalasi Perawatan Intensif adalah:
1.Meningkatnya lama perawatan di Instalasi Perawatan Intensif (>48 jam).
2.Pemasangan ventilasi mekanis
3.Diagnosis trauma pada pasien
4.Pemasangan kateter vena sentral
5.Pemasangan kateter pada arteri pulmonal
6.Pemasangan kateter urin
7.Profilaksis ulkus karena stress
Infeksi nosokomial banyak terjadi di seluruh dunia dengan kejadian terbanyak di negara
miskin dan negara yang sedang berkembang karena penyakit-penyakit infeksi masih menjadi
penyebab utama. Suatu penelitian yang dilakukan oleh WHO menunjukkan bahwa sekitar
8.7% dari 55 rumah sakit dari 14 negara di Eropa. Pada tahun 1992-1997 National
Nosocomial Infection Surveillance System(NNIS) di Amerika Serikat melakukan penelitian
pada 181.993 pasien di Instalasi Perawatan Intensifdi beberapa rumah sakit. Didapatkan
bahwa infeksi melalui aliran darah, pneumonia, dan infeksi traktus urinarius dengan
pemasangan peralatan invasif merupakan kelompok terbanyak dari infeksi nosocomial, di
Indonesia sendiri belum ada data akurat mengenai tingkat infeksi nosokomial. Pemerintah
telah berupaya untuk mencegah infeksi nosokomial melalui Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 270/Menkes/III/2007, namun bagaimana hasil dari kebijakan ini belum ada laporan

1
yang akurat (Farid, 2007). Masih tingginya tingkat kejadian infeksi nosokomial terutama di
negara-negara berkembang dengan berbagai hal sebagai faktor presdiposisi terjadinya infeksi
nosokomial, salah satunya adalah sterilitas peralatan medis yang digunakan membuat saya
terpicu untuk melakukan penelitian ini. Di mana pada penelitian ini penelitimelakukan uji
sterilitas terhadap peralatan medis Instalasi Perawatan Intensif dewasa serta menguji
kepekaan bakteri yang saya temukan.

1.2 Rumusan Masalah

 Bagaimana cara mensterilisasi alat alat kesehatan


 Bagaimana cara merawat alat alat kesehatan
 Bagaimana cara menyimpan alat alat Kesehatan

1.3 Tujuan Penulisan

 Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah


 Untuk mengetahui cara-cara memelihara alat-alat kesehatan
 Memahami apa yang dimaksud dengan sterilisasi, dan dekontaminasi

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Alat Kesehatan

Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI No.23 tahun 1992 tentang


Kesehatan.  Alat Kesehatan (ALKES) adalah instrumen, apparatus, mesin, implant
yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosa, menyembuhkan dan meringankan
penyakit, merawat orang sakit, serta memulihkan kesehatan pada manusia dan atau
membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.

2.2 Pengertian Pemeliharaan Alat Kesehatan

Melaksanakan pemeliharaan peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara


membersihkan, mendesinfeksi atau mensterilkan serta menyimpannya.

2.3 Tujuan Pemeliharaan Alat Kesehatan

1. Menyiapkan peralatan perawatan dan kedokteran dalam keadaan siap pakai


2. Mencegah peralatan cepat rusak
3. Mencegah terjadinya infeksi silang
4. Pemeliharaan perawatan dari logam

2.4 Penggolongan Alat-alat Kesehatan

Penggolongn alat kesehatan terdiri atas :

A. Fungsinya
 Medis
 Non medis

B. Sifat pemakaiannya
 Habis pakai

3
 Terus menerus
C. Kegunaannya
 THT
 Obsgin
 Bedah dll

D. Umur peralatan
 Disposibel
 Alat penyusutan < 5thn : alat lab
 Alat penyusutan > 5 thn : RO, alat sterilisasi, film

E. Menurut bentuknya
 Alat kecil : jarum / spuit, alat bedah
 Alat perlengkapan rumah sakit : meja, autoclave
 Alat laborat : reagen, gelas ukur
 Alat radiologi : scanner

Peralatan kesehatan dapat dikategorikan menjadi 4, yaitu :


1. Peralatan elektronika
2. Peralatan dari bahan baku logam
3. Peralatan dari bahan baku gelas
4. Peralatan dari bahan baku karet/plastic

2.5 Perawatan Macam-macam Alat Kesehatan

1. Perawatan Alat-Alat  Elektronika


Perawatan elektronika sangat peka terhadap goncangan sehingga perlu dihindari dari
goncangan . hindari peralatan dari medan magnet yang kuat agar sensisivitas meter tidak
berubah . alat-alat elektronika tidak tahan pada suhu di atas 25o C, sehingga pada waktu

4
penggunaan suhu ruangan sebaiknya berkisar  antara 18o C – 25o C rata-rata pada
temperature 21o C.
Untuk menghindari suhu terlalu tinggi, pada alat perlu tempati kipas angin di sekitar
power supply/sumber daya alat tersebut.
Debu dapat pula mempengaruhi kerjanya alat, sehingga setiap saat ruangan dibersihkan
dengan menggunakan alat penyedot debu (vacuum cleaner).
Pengetahuan dan ketrampilan penggunaan peralatan memegang peranan penting dalam
perawatan peralatan agar peralatan berjalan dengan baik dan kerusakan dapat dihindari
sejauh mungkin. Pengetahuan dan ketrampilan ini meliputi :
 Sasaran pengukuran telah dipahami terlebih dahulu
 Persiapan metoda, waktu dan program pengukuran
 Kondisi peralatan baik atau tidak

2. Perawatan Alat  Dari Bahan Baku Logam


Alat-alat yang terbuat dari logam misalnya besi , tembaga maupun aluminium
sering terjadi karatan . untuk menghindari terjadinya hal demikian maka alat-alat tersebut
harus disimpan pada tempat yang mempunyai temperature tinggi ( 37o C) dan lingkungan
yang kering kalau perlu memakai bahan silicon sebagai penyerap uap air.
Sebelum disimpan alat tersebut harus bebas dari kotoran debu maupun air yang melekat,
kemudian diolesi dengan minyak olie, minyak rem atau paraffin cair.

3. Perawatan Alat Dari Bahan Baku Gelas


Bahan gelas banyak dipakai dalam laboratorium medis. Ada beberapa keuntungan
maupun kelemahan dari bahan baku gelas tersebut.
Keuntungannya : bahan gelas tahan terhadap reaksi kimia, terutama bahan gelas
pyrex, tahan terhadap perubahan temperature yang mendadak, koefisien mual yang kecil
dan tembus cahaya yang besar.
Kelemahannya : mudah pecah terhadap tekanan mekanik, dan mudah tumbuh
jamur sehingga mengganggu daya tembus sinar, kadang-kadang dengan menggunakan
kain katun untuk membersihkan saja mudah timbul goresan.

5
Dengan memperhatikan keuntungan dan kelemahan dari bahan gelas, maka dalam segi
keperawatan maupun memperlakukan alat-alat gelas harus perhatikan:
a) Penyimpanan pada ruangan yang suhunya berkisar 27o C-37o C dan diberi tambahan
lampu 25 watt.
b) Ruangan tempat penyimpanan diberi bahan silicon sebagai zat higroskopis.
c) Gunakan alcohol, aceton, kapas, sikat halus dan pompa angin untuk membersihkan
debu dari permukaan kaca/gelas. Usahakan pada waktu membersihkan lensa jangan
sampai merusak lapisan lensa.
d) Pada waktu memanaskan tabung reaksi hendaknya ditempatkan di ata kawat kasa atau
boleh melakukan pemanasan secara langsung asalkan bahan gelas terbuat dari pyrex.
e) Gelas yang akan direbus hendaknya jangan dimasukkan langsung ke dalam air yang
sedan g mendidih melainkan gelas dimasukkan ke dalam air dingin kemudian
dipanaskan secara perlahan-lahan, sebaliknya untuk pendinginan mendadak tidak
diperkenankan.
f) Membersihkan bahan/kotoran dari gelas sebaiknya segera setelah dipakai dapat
menggunakan :
 Air yang bersih
 Detergent, dapat menghilangkan lemak dan tidak membawa efek perubahan fisik.
 Larutan :     
kalium dichromat   10 gram
Asam belerang        25 ml
Aquadest                  75 ml
Kadang-kadang memerlukan perendaman sampai beberapa jam, kemudian dibilas dengan
air bersih, dikeringkan dengan udara panas lalu disimpan di tempat yang kering.

4.         Perawatan Alat Dari Bahan Baku Karet


Sarung tangan dari karet/ hand schoen mudah sekali meleleh atau melengket
apabila disimpan telalu lama. Untuk menghindari kerusakan dari bahan karet, sebelum
melakukan penyimpanan mula-mula bersihkan kotoran darah atau cairan obat dengan
cara mencuci dengan sabun kemudian dikeringkan denga menjemur dibawah sinar

6
matahari atau hembusan udara hangat. Setelah itu taburi talk pada seluruh permukaan
karet.

2.6 Sterilisasi

Suatu proses di mana kegiatan ini bertujuan untuk membebaskan alat ataupun
bahan dari berbagai macam mikroorganisme.

A. Tujuan Sterilisasi
1. Untuk membebaskan alat-alat dari kuman / bakteri dari kehidupan
mikroorganisme, patogin, apatogen dan sporanya
2. Untuk mencegah terjadinya infeksi silang dan penularan penyakit dari
seseorang ke orang lain / nosokomial
3. Memelihara peralatan dalam kondisi siap pakai

B. Cara Melakukan Sterilisasi


1. Secara fisik pemanasan basah
2. Secara mekanis dengan penyaringan
3. Secara fisis pemanasan kering
4. Secara kimia
5. Tekhnik aseptik
6. Tekhnik panas basah
7. Tekhnik ultraviolet

2.7 Prinsip Fisika Dalam Pemeliharaan Alat-alat Kesehatan

A. Ventilator

Ventilator adalah sebuah alat yang digunakan untuk membantu proses ventilasi
dalam mempertahankan oksigenasi. Indikasi pemasangan ventilator ini biasanya pada
pasien dengan gagal nafas dan operasi tekhnik hemodilusi. Karena alat ini

7
menggunakan sumber daya listrik dalam pemanfaatannya, sehingga termasuk ke dalam
alat Elektronika. Adapun Cara pemeliharaannya yaitu :

1. Hindari dari goncangan. Karena mengingat peralatan elektronika sangat peka


terhadap goncangan
2. Hindari menggunakan peralatan dari medan magnet yg kuat agar sensitifitas tidak
berubah
3. Sebaiknya menggunakan suhu ruangan antara 180C – 250C karena alat tidak
tahan pada suhu di atas 250C
4. Hindari dari kotoran / debu

Selain itu, Pengetahuan dan keterampilan dlm penggunaan alat juga sangat penting
diketahui, untuk meminimalisir terjadinya kerusakan, diantaranya yaitu:

 Sasaran pengukuran telah dipahami


 Persiapan metode, waktu dan program pengukuran
 Kondisi peralatan.

C. Gunting

Gunting adalah alat mekanik yang terbuat dari logam yang digunakan untuk
memotong. Oleh Karena bahan bakunya dari logam, maka sering menyebabkan karatan.

Dan cara pemeliharaannya yaitu:

1. Harus disimpan ditempat yg memiliki suhu tinggi ( lebih kurang 370C )


2. Lingkungan kering ( perlu memakai silikon sebagai penyerap uap air )
3. Harus bebas dari kotoran/debu yang melekat kemudian diolesi dgn minyak baik
minyak oli, minyak rem atau parafin cair.

D. Handschoen (Sarung Tangan Karet)

Disamping mencuci tangan dalam meminimalisasi penularan penyakit, handschoen


atau sarung tangan juga merupakan alat yang mutlak harus dipergunakan oleh petugas

8
kesehatan, termasuk perawat. Karena alat ini terbuat dari bahan karet, sehingga
menyebabkannya mudah sekali meleleh dan melengket jika disimpan dalam jangka
waktu yang cukup lama. Untuk menghindari terjadinya kerusakan, maka harus dilakukan
perawatan, diantaranya:

1. Setelah dipakai, dicuci dengan sabun


2. Dijemur dibawah terik matahari
3. Ditaburi talk pada seluruh permukaan karet.

E. Test Tube (Tabung Reaksi)


Tabung reaksi yaitu bahan gelas yang dipakai dalam laboratorium medis, yang
fungsinya untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam skala kecil/jumlah yang sedikit. Selain
itu tabung reaksi juga memiliki kelemahan, dimana dia mudah pecah, mudah tumbuh
jamur sehingga dapat mengganggu daya tembus sinar, dan biasanya mudah timbul
goresan bila dibersihkan dengan kain katun. Karena adanya kelebihan dan kelemahannya,
maka Cara pemeliharaannya yaitu:

1. Penyimpanan pada suhu 270C – 370C dan diberi penerangan 25 watt.


2. Ruangan diberi silikon sebagai zat higroskopis.
3. Gunakan alkohol, acetone, kapas dan pompa angin untuk membersihkan debu.
4. Pada saat memanaskan harus diatas kawat kasa, boleh secara langsung asal bahan
dari pyrex.
5. Gelas yg akan direbus dimasukkan ke air dingin terlebih dahulu, baru kemudian
dipanaskan secara perlahan-lahan
6. Setelah selesai dipakai, gelas terlebih dahulu dibersihkan, bisa menggunakan air
bersih, detergent(penghilang lemak), maupun larutan.

F. Vacum Extractie (Ekstraksi Vakum)

Merupakan alat kesehatan yang terbuat dari bahan baku gelas. Biasanya digunakan
untuk melahirkan kepala janin, yang ditempelkan pada kulit kepala janin dari rahim

9
seorang ibu yang masih memiliki tenaga meneran. Alat ini terdiri dari cawan penghisap,
botol penghisap, dan pompa penghisap. Karna alat ini terbuat dari bahan baku gelas, jadi
pada dasarnya sama dengan cara pemeliharaan tabung reaksi.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan makalah “Prinsip Fisika Dalam Pemeliharaan Alat-alat Kesehatan”


ini dapat disimpulkan bahwa: peralatan kesehatan ada peralatan elektronika,
peralatan dari bahan baku logam, peralatan dari bahan baku gelas, peralatan dari
bahan baku karet/plastic. Cara-cara merawat alat kesehatan sangat diperlukan agar
alat-alat itu tetap higienis dan baik. Alat-alat itu sangat berperan penting dalam
bidang Kesehatan.

3.2 Saran

Merawat alat alat kesehatan itu sangat penting untuk anggota medis terutama
untuk menjaga kesehatan pasien. Merawat alat alat kesehatan dikatakan penting
karena menyangkut keselamatan pasien. Menggunakan atau merawat alat alat
kesehatan sesuai dengan prosedur.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://ashtersumbawa.blogspot.com/2012/01/i-prinsip-fisika-dalam-
pemeliharaan.html?m=1

https://nerstiszya.wordpress.com/2012/04/27/prinsip-fisika-dalam-pemeliharaan-
kesehatan-4/

http://haswita78.blogspot.com/2015/10/lab-prinsip2-fisika-dalam-
pemeliharaan.html?m=1

1.J.F. Gabriel(1996), FISIKA KEDOKTERAN , Jakarta. EGC

2.Arena, Victor : Ionizing Radiation and Life, The C.V. Mosby Company, St.
Louis 1971

3. Broder, Marion R : Efficiency of Human Movement W.B Saunders Company,


Philadelphia, 1960

11

You might also like