You are on page 1of 10

PENGERINGAN PADATAN

Nanda Riza Pratama

Universitas PGRI Madiun,Teknik Kimia,Indonesia

Email : Nandorzp@gmail.com

Abstrak

Drying adalah pemisahan sejumlah kecil air dari suatu bahan sehingga mengurangi kandungan
sisa zat cair di dalam zat padat itu sampai suatu nilai rendah yang dapat diterima, menggunakan
panas. Atau pada pengertian lain,Drying merupakan salah satu proses pengambilan
sejumlah cairan yang terkandung didalam suatu bahan (padatan) dengan
menggunakan berupa gas atau udara yang dilewatkan melalui bahan tersebut sehingga
kandungan cairan menjadi berkurang karena menguap. Drying banyak digunakan dalam berbagai
macam industri, baik industri besar maupun kecil. Proses pengeringan zat padat merupakan salah
satu operasi teknik kimia yang paling banyak dijumpai di industri terutama pada industri bahan
makan. Pada industri ini pengeringan bertujuan untuk permurnian bahan yang dihasilkan agar
lebih awet , karena mikroba tidak dapat hidup dengan kondisi yang kering selain itu juga agar
lebih mudah dalam pengemasan menurut .

Kata kunci : drying, pemisahan zat cair,padatan,panas,menguap

1. Pendahuluan

Pengeringan merupakan salah satu unit operasi energi paling intensif dalam pengolahan
pasca panen. Unit operasi ini diterapkan untuk mengurangi kadar air produk seperti berbagai
buah-buahan, sayuran, dan produk pertanian lainnya setelah panen. Pengeringan adalah proses
pemindahan panas dan uapair secara simultan yang memerlukan panas untuk menguapkan air
dari permukaan bahan tanpa mengubah sifat kimia dari bahan tersebut. Dasar dari proses
pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke udara karena perbedaan kandungan uap air
antara udara dan bahan yang dikeringkan. Laju pemindahan kandungan air dari bahan akan
mengakibatkan berkurangnya kadar air dalam bahan tersebut.Transfer massa adalah gerakan
molekul-molekul atau elemen fluida yang disebabkan karena adanya sesuatu gaya pendorong.
2. Langkah kerja
Mentukan dimensi (ukuran) bahan-bahan yang akan dikeringkan untuk menghitung luas
permukaannya 2. Timbang bahan padatan (Ws) 3. Rendam semua bentuk kayu tersebut dalam air
selama 24 jam. Setelah 24 jam, angkat dan tiriskan sampai tidak keluar air yang menetes 4. Siapkan
bahan slurry campuran kalsium karbonat dan air. Catat perbandingan antara kalsium karbonat
dengan air yang digunakan 5. Timbang berat bahan-bahan basah tersebut sebelum dimasukkan ke
dalam oven pengering 6. Set pengantur suhu pada T1, hidupkan pemanas untuk mencapai T1 pilih
suhu antara 50-85°C (sesuai yang disarankan) tunggu hingga suhu konstan 7. Setelah suhu konstan
hidupkan fan/blower untuk mengalirkan udara ke dalam pengering dengan kecepatan tetap (v1) yang
ditentukan, catat kecepatan udara yang digunakan 8. Masukkan bahan-bahan yang akan dikeringkan
ke dalam pengering, waktu pengeringan dihitung mulai dari padatan masuk ke pengering. Catat suhu
pada saat bahan dikeluarkan (T2). 9. Timbang masing masing sampel setiap selang waktu 2 – 5 menit
dan hentikan percobaan jika berat padatan konstan.

2.1 Alat dan bahan


Alat
- Oven
- Neraca analitik
- Penjapit besi

Bahan
- Padatan balok
- Padatan segitiga balok
- Padatan silinder

2.2 Perhitungan
1. Moisture Content (X) menunjukkan kandungan air yang terdapat dalam material
untuk
tiap satuan massa padatan
𝑋t =
𝑊 − 𝑊𝑠
𝑊𝑠
Dimana,
Xt = moisture content basis kering
W = berat bahan basah (gr)
Ws = berat bahan kering (gr)

2. Drying rate (N, kg/m2s )


menunjukkan laju penguapan air untuk tiap satuan luas dari
permukaan yang kontak antara material dengan fluida panas
𝑅=
𝑊𝑠 𝑑𝑋t
𝐴 𝑑𝑡
Dimana,
R = laju pengeringan (kg H2O yang diuapkan/jam.m2)
Ws = berat bahan kering (gr)
A = luas permukaan bahan (m2)
Xt = moisture content basis kering (kg H2O/kg bahan kering)
T = waktu (jam)

3. Hasil dan pembahasan

3.1 Hasil dan percobaan

Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan berupa hasil perhitungan padatan
kubus balok dengan massa balok basah yaitu 37,1645 gram dan dilakukan proses
pengeringan selama 30 menit sebanyak 4 kali dan hasil massa balok setelah
pengeringan ke 4 yaitu 33,0095 gram.

Tabel 1. Percobaan data proses pengeringan kecepatan aliran udaranya kubus balok

Waktu Massa balok T1 T2


(menit) (gram) (Celsius) (Celsius)
30 menit 34,9367 79,4℃ 85℃
30 menit 34,0177 80℃ 85℃
30 menit 33,4099 79℃ 85℃
30 menit 33,0095 84,6℃ 85℃

Tabel 2. Percobaan data proses pengeringan kecepatan aliran udaranya segitiga balok
Waktu Massa T1 T2
(menit) segitiga balok (Celsius) (Celsius)
(gram)
30 menit 95,9270 79,4℃ 85℃
30 menit 93,2187 80℃ 85℃
30 menit 91,1089 79℃ 85℃
30 menit 89,6929 84,6℃ 85℃

Tabel 3. Percobaan data proses pengeringan kecepatan aliran udaranya silinder

Waktu Massa T1 T2
(menit) silinder (Celsius) (Celsius)
(gram)
30 menit 22,5601 79,4℃ 85℃
30 menit 20,3481 80℃ 85℃
30 menit 18,8700 79℃ 85℃
30 menit 17,8023 84,6℃ 85℃

3.2 Pembahasan

Dimensi
- Segitiga balok
Tinggi segitiga = 8,2 cm
Tinggi limas = 9,6 cm
2 2 2
EF =¿ FT - ET
= 9,6 2 - 8,22
= 92,16 – 67,24
24,92 cm
EF = √ 24,92
= 4,99 cm

Panjang sisi = AB = 2 . EF
= 2 . 4,99
= 9,98 cm
Luas persegi = AB 2 = ¿
=99,6 cm2
1
Luas segitiga = . a . t
2
1
= . 9,98 . 99,6
2
= 47,9 cm 2
Luas permukaan balok
Lp = luas alas + 4 x luas segitiga
= 99,6 cm 2+ 4 x 47,9 cm 2
= 99,6 cm 2 + 191,6 cm 2
= 291,6 cm 2
= 0,029 gr 2
- Kubus balok
Kubus = (p.l+p.t+l.t)
= (5,2 x 4,1) + ( 5,2 x 2,5) + ( 4,1 x 2,5)
= 21,32 + 13 + 10,25
= 44,57 cm 2
= 0,0046 gr 2

- Silinder d= 2.6 r = 1,3 t= 7,5


Tutup = 2πr = 2 . 3,14 . 1,3
= 8,164

L .selimut = π r 2t = 3,14 . (1,3)2 . 7,5


= 39,710

Alas = 2πr = 2 . 3,14 . 1,3


= 8,164

Lp silinder = 2πr ( t + r) = 8,164 + 8,164 +39,710


= 56,038 cm2
=0,0056 gr 2

Tabel 4. Hasil perhitungan Moisture content

Bahan W Ws Xt Xt
padatan (gram) (gram) (gram) (kg)
Kubus balok 37.1645 33.0154 0.1256 0.0001256
Segitiga balok 101.4034 88.5852 0.1446 0.0001446
silinder 25.6033 16.8950 0.5154 0.0005154

Tabel 5. Hasil perhitungan drying rate

Bahan Ws d Xt A Dt R
padatan (kg) (kg) ¿ ¿) (menit) (kg/h.m2)
Kubus balok 0.0330 0.0001 0.0046 0.5 1.4348x10−3
Segitiga balok 0.0889 0.0001 0.0292 0.5 6.0889x10−4
silinder 0.0169 0.0005 0.0056 0.5 3.0178x10−3

4. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum pengeringan padatan ini
yaitu mahasiswa mampu menghitung berat padatan basah setelah di oven atau
dikeringkan selain itu juga mampu menggunakan alat laboratorium .

5. Daftar rujukan
Hardjono , “ pengeringan” http://eprints.undip.ac.id/44622/3/BAB_II.pdf
6. Lampiran

You might also like