Professional Documents
Culture Documents
Pengukuran Butiran Padatan-1
Pengukuran Butiran Padatan-1
Abstrak
Pengayakan adalah sebuah cara pengelompokan butiran, yang akan dipisahkan menjadi satu atau
beberapa kelompok. Dengan demikian, dapat dipisahkan antara 19 partikel lolos ayakan (butir halus) dan
yang tertinggal diayakan (butir kasar). Ukuran butiran tertentu yang masih bisa melintasi ayakan,
dinyatakan sebagai butiran batas menurut. Teknik pemisahan dengan menggunakan pengayakan,
merupakan teknik yang tertua, teknik ini dapat dilakukan untuk campuran heterogen khususnya campuran
dalam fasa padat. Proses pemisahan didasari atas perbedaan ukuran partikel didalam campuran tersebut.
Sehingga ayakan memiliki ukuran pori atau lubang tertentu, ukuran pori dinyatakan dalam satuan mesh.
Teknik pemisahan dengan menggunakan pengayakan, merupakan teknik yang tertua, teknik ini dapat
dilakukan untuk campuran heterogen khususnya campuran dalam fasa padat. Proses pemisahan didasari
atas perbedaan ukuran partikel didalam campuran tersebut. Sehingga ayakan memiliki ukuran pori atau
lubang tertentu, ukuran pori dinyatakan dalam satuan mesh menurut.
1. Pendahuluan
Pengayakan dengan berbagai rancangan telah banyak digunakan dan dikembangkan secara luas
pada proses pemisahan butiran - butiran berdasarkan ukuran. pengayakan yaitu pemisahan bahan
berdasarkan ukuran mesin kawat ayakan, bahan yang mempunyai ukuran lebih kecil dari diameter mesin
akan lolos dan bahan yang mempunyai ukuran lebih besar akan tertahan pada permukaan kawat ayakan.
Bahan-bahan yang lolos melewati lubang ayakan mempunyai ukuran yang seragam dan bahan yang
tertahan dikembalikan untuk dilakukan penggilingan ulang. Pengayakan dalam dunia industri bisa
digunakan dalam industri pembuatan semen dll.
Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara perhitungan hasil berat butiran
halus dan butiran kasar setelah pengayakan.
Hasil dari praktikum ini yaitu memisahkan antara butiran halus dan butiran kasar,
setelah didapatkan butiran tersebut lalu ditimbang dan hitung.
3.2 Pembahasan
Pada praktikum ini bahan yang masuk tidak sama dengan bahan yang keluar karena
sudah melalui proses pengayakan. Bahan awal yaitu seberat 250,006 gram, setelah melewati
pengayakan di 75 mesh bahan yang tersisa yaitu 249,7292 gram,setelah 75 mesh kemudian
bahan diayak menggunakan ayakan 100 mesh dan bahan yang tersisa yaitu 233,3947 gram,
kemudian bahan yang tersisa tersebut diayak kembali menggunakan 150 mesh dan hasil
pengayakan 150 mesh tersisa 203,2598 gram.
3.3 Perhitungan
249,7292
75 mesh x 100%
250,006
= 0,9989
= 99,89%
233,3947
100 mesh x 100%
249,7292
= 0,9346
= 93,46%
203,2598
150 mesh x 100%
233,3947
= 0,8709
= 87,09%
F = 250,006
Oversize
D = 0,2333
Undersize
B = 249,7292
% oversize 75 mesh
0,2333
= x 100%
250,006
= 0,09%
F = 249,7292
Oversize
D = 8,2941
Undersize
B = 233,3947
F = 233,3947
Oversize
D = 29,1866
Undersize
B = 203,2598
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum pengukuran butiran padatan ini
adalah mahasiswa mampu melakukan penimbangan butiran halus dan kasar setelah
dilakukan pengayakan dan dapat menghitung sisa-sisa butiran halus dan butiran kasar
setelah di ayak. Bahan yang tersisa setelah diayak menggunakan ayakan 75 mesh, 100
mesh, dan 150 mesh yaitu 203,2598 gram
5. Daftar Rujukan