You are on page 1of 9

TUGAS REGULASI PERTAMBANGAN

HIRARKI UU PERTAMBANGAN DI INDONESIA

OLEH :
RICO HIYEREND KABES
201963040

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
UNIVERSITAS PAPUA
MANOKWARI
2022
REGULASI PERTAMBANGAN
HIRARKI UU PERTAMBANGAN DI INDONESIA

Rico hiyerend kabes


201963040

Jurusan Teknik Pertambangan


Fakultas Teknik Pertambangan Dan Perminyakan
Universitas Papua
ricokabes@gmail.com
Jl. Amban permai, Kec. Manokwari Bar.,
Kabupaten Manokwari, Papua Barat

ABSTRACT

Pertambangan merupakan industri yang penting karena berperan sebagai salah satu penopang
perekonomian Indonesia. Selain itu pertambangan memiliki beberapa karakteristik, salah satu
diantaranya adalah non renewable (tidak dapat diperbarui). Oleh karena itu Pemerintah
Indonesia menentapkan Undang-Undang (UU) pertambangan sebagai regulasi dalam
melaksanakan kegiatan pertambangan mineral dan batubara. . Tujuan utama dari penelitian ini
adalah mengetahui perkembangan dari undang-undang yang mengatur tentang regulasi dan
perkembangannya. Manfaat, dalam setiap kegiatan usaha pertambangan hendaknya
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya. Keadilan, memberikan keadilan bagi setiap pihak.
Keseimbangan, berkaitan dengan kepentingan-kepentingan yang memiliki
hubungan,Keberpihakan kepada kepentingan bangsa. dan Berwawasan Lingkungan.
(penjelasan) Yang dimaksud dengan asas berkelanjutan dan berwawasan lingkungan adalah
asas yang secara terencana mengintegrasikan dimensi ekonomi, lingkungan, dan sosial budaya
dalam keseluruhan usaha pertambangan mineral dan batubara untuk mewujudkan kesejahteraan
masa kini dan masa mendatang. Serta menjamin efektivitas pelaksanaan dan pengendalian
kegiatan usaha pertambangan secara berdaya guna, berhasil guna, dan berdaya saing

Kata Kunci: peraturan perundang-undangan


PENDAHULUAN barang tambang berupa mineral yang ada
di Nusantara ini diarahkan untuk
Eksplorasi tambang di Nusantara
mendukung aktifitas perang.Setelah
masih tetap berlangsung Ketika zaman
terjadi pengeboman di Hiroshima dan
penjelajahan sekutu dikalahkan oleh
Nagasaki pada tahun 1945 oleh
Jepang. Saat itu pemerintahan kolonial
Amerika, akhirnya Jepang menyerah
Hindia-Belanda sempat menghancurkan
kepada sekutu. Pada tahun 1945 ini pula
instalasi-instalasi pertambangan yang
menandai berakhirnya masa penjajahan
ada di wilayah Hindia-Belanda.tidak
Jepang di Indonesia, yang kemudian
berselang lama, Jepang segera
mengembalikan penguasaan kepada
melakukan perbaikan dan
Belanda dan sekutu.
mengoperasikan kembali tambang-
Pertambangan merupakan industri
tambang yang rusak tersebut. Mengingat
yang penting karena berperan sebagai
produk yang dihasilkan oleh sektor
salah satu penopang perekonomian
pertambangan sangat dibutuhkan oleh
Indonesia. Selain itu pertambangan
pemerintahan Jepang untuk mendukung
memiliki beberapa karakteristik, salah satu
program Perang Dunia.
diantaranya adalah non renewable (tidak
Hanya saja apabila dibandingkan
dapat diperbarui). Oleh karena itu
dengan yang dilakukan oleh Pemerintah
pengelolaannya harus optimal, efisien
Hindia-Belanda, masa eksplorasi
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
tambang oleh pemerintahan Jepang
(Thendry, 2016). Hal tersebut seuai
berlangsung selama 3 tahun
dengan amanat Undang-Undang Dasar
saja.Meskipun masa pemerintahan
Tahun 1945 (UUD 1945) pasal 33 ayat 3
Jepang ini tergolong singkat, aktifitas
yang berbunyi: “Bumi dan air serta
eksplorasi tersebut telah menghasilkan
kekayaan alam yang terkandung di
beberapa temuan barang tambang baru.
dalamnya dikuasai oleh negara dan
Di samping itu jumlah tambang batu
dipergunakan untuk sebesar-besar
bara yang dibuka juga bertambah dengan
kemakmuran rakyat”. Untuk menjalankan
signifikan.
amanat tersebut, dibuatlah kebijakan yang
Beberapa barang tambang baru
diatur dalam perundang-undangan
yang dikembangkan oleh Jepang
Perubahan Aturan Kebijakan
diantaranya: tambang tembaga, bijih
Pertambangan Pasca
besi, sinabar, bijih mangaan dan bauksit.
Kemerdekaan,Undang-Undang Indische
Dimana keseluruhan hasil eksploitasi
Mijnwet yang dibentuk oleh Belanda
seputar pertambangan ini masih dipakai minyak milik Swasta, yaitu Stanvac,
oleh Pemerintah Indonesia setelah Caltex dan Shell.Memasuki tahun 1960
proklamasi kemerdekaan pada tahun Pemerintah Indonesia mengeluarkan
1945.Untuk menyempurnakan UU IMW peraturan pertambangan untuk yang
besutan Kolonial Belanda, Pemerintah pertama kalinya, yaitu Peraturan
Indonesia mengeluarkan Undang- Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Undang No. 78 tahun 1958. Di dalam No. 37 Tahun 1960 tentang
UU yang baru ini diatur mekanisme Pertambangan. Peraturan ini kemudian
Penanaman Modal Asing, hanya saja disebut dengan istilah UU No. 37 Prp
untuk sektor pertambangan bahan vital Tahun 1960.
masih tertutup bagi Pemodal Asing. Melalui Undang- Undang yang
Namun pada prakteknya, UU No. baru ini, Pemerintah memberikan
78 tahun 1958 ini tidak berpengaruh peluang yang besar kepada perusahaan-
terhadap kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan negara, sekaligus perusahaan
Pemerintah. Seperti yang terlihat sejak swasta yang dimiliki oleh orang yang
tahun diterbitkannya UU ini, terjadi berkebangsaan Indonesia untuk
nasionalisasi perusahaan-perusahaan melakukan eksplorasi bahan tambang.
Belanda.Setahun kemudian, Pemerintah Bahkan Pemerintah juga memberikan
mengeluarkan Undang-Undang No.10 keleluasaan untuk mengeksploitasi
tahun 1959. Melalui UU ini Pemerintah galian yang sifatnya galian strategis
memiliki wewenang untuk membatalkan maupun galian vital.Di samping itu, UU
hak pertambangan yang diberikan 37 Prp Tahun 1960 juga menunjukkan
sebelum tahun 1949. Apabila semangat Nasionalisme dan anti barat.
pertambangan tersebut masih tahap awal Hal ini turut didukung dengan prioritas
pengerjaan atau terkesan tidak eksplorasi tambang diberikan kepada
dikerjakan dengan sungguh-sungguh, badan usaha koperasi.
maka Pemerintah dapat membatalkan
secara hukum. TUJUAN
Namun pencabutan hak Penelitian ini bertujuan untuk

penambangan melalui UU No.10 tahun menjelaskan tentang regulasi

1949 memiliki pengecualian bagi pertambangan dan hirarki uu

pertambangan minyak bumi. Untuk itu pertambangan di Indonesia perkembangan

sepanjang program Nasionalisasi hingga dari kebijakan UU No. 37 Prp Tahun 1960

tahun 1960 masih tersisa 3 perusahaan Tentang Pertambangan dan UU No. 44 Prp
Tahun 1960 sampai pada tahun 2020 ditetapkan oleh Presiden untuk
Tentang Pertambangan Minyak dan Gas menjalankan Undang-Undang
Bumi, untuk menggantikan Indische sebagaimana mestinya. Menurut Kamus
Mijnwet Tahun 1899 yang dikeluarkan Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti dari
oleh pemerintah Hindia Belanda. Peraturan adalah tatanan (petunjuk, kaidah,
ketentuan) yang dibuat untuk mengatur.
METODE Dan Menteri adalah kepala suatu
Data yang digunakan dalam
departemen (anggota kabinet), merupakan
peneltian ini merupakan data sekunder
pembantu kepala negara dalam
yang diperoleh dari Journal dan Informasi
melaksanakan urusan (pekerjaan) negara.
Hukum Kementrian Energi dan Sumber
Jadi Peraturan Menteri (Permen) adalah
Daya Mineral dan dari website
tatanan (petunjuk, kaidah, ketentuan) yang
internet,pertambangan yang melaksanakan
dibuat kepala departemen dalam
peraturan UU tersebut. Analisa yang
membantu kepala negara (presiden).Hal
digunakan adalah analisa deskriptif yang
yang mendasari dibuatnya peraturan
menggambarkan perkembangan dari
perundang-undangan tentang
peraturan perundang-undangan tersebut
pertambangan yaitu
mulai dari diberlakukannya UU No. 44 Prp
bahwa dengan mempertimbangkan
Tahun 1960 sampai pada tahun 2020
perkembangan nasional maupun
Tentang Pertambangan Minyak dan Gas
internasional, Undang-Undang Nomor 11
Bumi.
Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan
Pokok Pertambangan sudah tidak sesuai
TINJAUAN PUSTAKA
lagi sehingga dibutuhkan perubahan
Istilah peraturan peruandang-undangan
peraturan perundang-undangan di bidang
yang digunakan dalam penelitian ini
pertambangan mineral dan batubara yang
menurut UU No. 12 Tahun 2011
dapat mengelola dan mengusahakan
(Pemerintah Indonesia, 2011) adalah:
potensi mineral dan batubara secara
1. Undang-Undang (UU) adalah Undang-
mandiri, andal, transparan, berdaya saing,
Undang adalah Peraturan Perundang-
efisien, dan berwawasan lingkungan, guna
undangan yang dibentuk oleh Dewan
menjamin pembangunan nasional secara
Perwakilan Rakyat (DPR) dengan
berkelanjutan
persetujuan bersama Presiden.
2. Peraturan Pemerintah (PP) adalah
PEMBAHASAN
peraturan Perundang-undangan yang PERKEMBANGAN PERATURAN
Berikut ini adalah urutan dari Yang Maha Esa yang mempunyai
perkembangan ditetapkannya UU yang peranan penting dalam memenuhi
mengatur tentang Regulasi hajat hidup orang banyak, karena
Pertambangan itu pengelolaannya harus dikuasai
Tahun 1960 oleh Negara untuk memberi nilai
Di tahun ini UU Pertambangan tambah secara nyata bagi
pertama kali dibentuk dan dikeluarkan. perekonomian nasional dalam
UU tersebut adalah UU No. 37 Prp Tahun usaha mencapai kemakmuran dan
1960 Tentang Pertambangan dan UU No. kesejahteraan rakyat secara
44 Prp Tahun 1960 Tentang berkeadilan.
Pertambangan Minyak dan Gas Bumi, b. Kegiatan usaha pertambangan
untuk menggantikan Indische Mijnwet mineral dan batubara yang
Tahun 1899 yang dikeluarkan oleh merupakan kegiatan usaha
pemerintah Hindia Belanda. pertambangan di luar panas bumi,
minyak dan gas bumi serta air
Tahun 1967
tanah mempunyai peranan
Pada tahun 1967 tepatnya pada
penting dalam memberikan nilai
tanggal 2 desember tahun 1967
tambah secara nyata kepada
dikeluarkan UU No. 11 Tahun 1967
pertumbuhan ekonomi nasional
tentang ketentuan-ketentuan pokok
dan pembangunan daerah secara
pertambangan (Pemerintah Republik
berkelanjutan.
Indonesia, 1967), menggantikan UU No.
c. Undang-Undang Nomor 11
37 Prp Tahun 1960
Tahun 1967 tentang Ketentuan
Tahun 2009
Pokok Pertambangan sudah tidak
Pada tahun ini tepatnya tanggal 12 Januari
sesuai lagi sehingga dibutuhkan
ditetapkan UU No. 04 Tahun 2009 tentang
perubahan peraturan perundang-
pertambangan mineral dan batubara.
undangan di bidang
Pertimbangan untuk menetapkan UU ini
pertambangan mineral dan
(Pemerintah Indonesia, 2009) adalah:
batubara yang dapat mengelola
a. Mineral dan batubara yang
dan mengusahakan potensi
terkandung dalam wilayah
mineral dan batubara secara
hukum pertambangan Indonesia
mandiri, andal, transparan,
merupakan kekayaan alam tak
berdaya saing, efisien, dan
terbarukan sebagai karunia Tuhan
berwawasan lingkungan, guna
menjamin pernbangunan nasional Pemerintah Pusat dan Pemerintah
secara berkelanjutan Daerah, perizinan, perlindungan
Tahun 2020
Pada tanggal 12 Mei 2020 dalam terhadap masyarakat terdampak,
rapat paripurna DPR, ditetapkan UU No. data dan informasi pertambangan,
03 Tahun 2020 tentang perubahan atas pengawasan, dan sanksi, sehingga
UU No. 04 tahun 2009 tentang penyelenggaraan pertambangan
pertambangan mineral dan batubara. mineral dan batubara kurang
Pertimbangan untuk menetapkan UU ini berjalan efektif dan belum dapat
(Pemerintah Indonesia, 2020) adalah: memberi nilai tambah yang
1. bahwa mineral dan batubara yang optimal;
berada di dalam wilayah Negara 3. bahwa pengaturan mengenai
Kesatuan Republik Indonesia pertambangan mineral dan
merupakan sumber daya dan batubara yang saat ini diatur dalam
kekayaan alam yang tidak Undang-Undang Nomor 4 Tahun
terbarukan sebagai karunia T\rhan 2009 tentang Pertambangan
Yang Maha Esa, yang memiliki Mineral dan Batubara masih belum
peran penting dan memenuhi hajat dapat menjawab perkembangan,
hidup orang banyak dikuasai oleh permasalahan, dan kebutuhan
Negara untuk menunjang hukum dalam penyelenggaraan
pembangunan nasional yang pertambangan mineral dan
berkelanjutan guna mewujudkan batubara, sehingga perlu dilakukan
kesejahteraan dan kemakmuran perubahan agar dapat menjadi
rakyat secara berkeadilan; kegiatan dasar hukum yang efektif, efisien,
usaha pertambangan mineral dan dan komprehensif dalam
batubara mempunyai peranan penyelenggaraan pertambangan
penting dalam memberikan nilai mineral dan batubara;
tambah secara 4. bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud dalam

2. nyata bagi pertumbuhan ekonomi huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu

nasional dan pembangunan daerah membentuk Undang-Undang

secara berkelanjutan, yang tentang Perubahan Atas Undang-

penyelenggaraannya masih Undang Nomor 4 Tahun 2009

terkendala kewenangan antara tentang Pertambangan Mineral dan


Batubara; Dalam Undang-Undang ini juga
Sebagai penyempurnaan terhadap dilakukan pengaturan kembali
Undang-Undang Nomor 4 Tahun terkait kebijakan peningkatan nilai
2OO9 tentang Pertambangan tambah Mineral dan Batubara,
Mineral dan Batubara, terdapat divestasi saham, pembinaan dan
materi muatan baru yang pengawasan, penggunaan lahan,
ditambahkan dalam Undang- data dan informasi, Pemberdayaan
Undang ini yaitu: Masyarakat, dan kelanjutan
1. Pengaturan terkait konsep operasi bagi pemegang KK atau
Wilayah Hukum Pertambangan;
PKP2B.
2. Kewenangan pengelolaan
Mineral dan Batubara;
3. Rencana pengelolaan Mineral KESIMPULAN
dan Batubara; Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan

4. Penugasan kepada lembaga riset bahwa:

negara, BUMN, badan usaha Hal yang mendasari dibuatnya

milik daerah, atau Badan Usaha peraturan perundang-undangan tentang

untuk melakukan Penyelidikan pertambangan yaitu bahwa dengan

dan Penelitian dalam rangka mempertimbangkan perkembangan

penyiapan WIUP. nasional maupun internasional, Undang-


5. Penguatan peran BUMN; Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang

6. Pengaturan kembali perizinan Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan

dalam pengusahaan Mineral dan sudah tidak sesuai lagi sehingga dibutuhkan

Batubara termasuk di dalamnya, perubahan peraturan perundang-undangan

konsep perizinan baru terkait di bidang pertambangan mineral dan

pengusahaan batuan untuk jenis batubara yang dapat mengelola dan

tertentu atau untuk keperluan mengusahakan potensi mineral dan

tertentu, serta perizinan untuk batubara secara mandiri, andal, transparan,

pertambangan rakyat; dan berdaya saing, efisien, dan berwawasan

7. penguatan kebijakan terkait lingkungan, guna menjamin pembangunan

pengelolaan lingkungan hidup nasional secara berkelanjutan

pada kegiatan usaha Pengembangan UU Pada tanggal 12 Mei


Pertambangan, termasuk 2020 dalam rapat paripurna DPR,
pelaksanaan Reklamasi dan ditetapkan UU No. 03 Tahun 2020 tentang
Pascatambang.
perubahan atas UU No. 04 tahun 2009 penyelenggaraan pertambangan
tentang pertambangan mineral dan mineral dan batubara kurang
batubara. Pertimbangan untuk berjalan efektif dan belum dapat
menetapkan UU ini (Pemerintah memberi nilai tambah yang
Indonesia, 2020) adalah: optimal;
a. Bahwa mineral dan batubara yang c. Bahwa pengaturan mengenai
berada di dalam wilayah Negara pertambangan mineral dan
Kesatuan Republik Indonesia batubara yang saat ini diatur dalam
merupakan sumber daya dan Undang-Undang Nomor 4 Tahun
kekayaan alam yang tidak 2009 tentang Pertambangan
terbarukan sebagai karunia T\rhan Mineral dan Batubara masih belum
Yang Maha Esa, yang memiliki dapat menjawab perkembangan,
peran penting dan memenuhi hajat permasalahan, dan kebutuhan
hidup orang banyak dikuasai oleh hukum dalam penyelenggaraan
Negara untuk menunjang
pembangunan nasional yang DAFTAR PUSTAKA
berkelanjutan guna mewujudkan Arif Setiawan , Juanita R. Horman, 2019,
kesejahteraan dan kemakmuran Jurnal Penelitian Tambang,
rakyat secara berkeadilan; PerkembanganRegulasi
b. Bahwa kegiatan usaha Peningkatan Nilai Tambah Nikel
pertambangan mineral dan Di Indonesia, Jurusan Teknik
batubara mempunyai peranan Pertambangan, Universitas Papua.
penting dalam memberikan nilai Hartana,2019,SejarahHukumPertamban
tambah secara nyata bagi gan diindonesia
pertumbuhan ekonomi nasional Pushep,2020,SejarahPengaturan
dan pembangunan daerah secara Pertambangan Minerba dan
berkelanjutan, yang Perjanjian Karya Pengusahaan
penyelenggaraannya masih Pertambangan Batubara(PKP2B)
terkendala kewenangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah, perizinan, perlindungan
terhadap masyarakat terdampak,
data dan informasi pertambangan,
pengawasan, dan sanksi, sehingga

You might also like