You are on page 1of 5

LAPORAN PRAKTIKUM

LISTRIK DAN ELEKTRONIKA OTOMOTIF

SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL

Oleh :

Yanur Asmorojati 13504241004

Deny Asprilla 13504241005

Candra Pratama 13504241006

Crezenko Lucky S 13504241014

Kelas : A

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


2015
I. Kompetensi
Sistem Pengapian Konvensional

II. Sub Kompetensi


Setelah melaksanakan praktek, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Memeriksa komponen sitem pengapian
2. Merangkai sistem pengapian
3. Menyetel dwell dan timing pengapian
4. Mengidentifikasi gejala yang timbul akibat dwell dan timing yang tidak tepat

III. Alat dan Bahan


a. Engine stand Kijang 5K
b. Tool box set
c. Multitester
d. Engine tuner (seri EA-800)

IV. Keselamatan Kerja


1. Menggunakan alat praktikum sesuai dengan fungsinya
2. Berhati-hati dalam mengerjakan praktikum
3. Melaksanakan praktikum sesuai dengan prosedur kerja
4. Menanyakan pada instruktur apabila mengalami permasalahan praktikum
5. Hati-hati dalam menghidupkan mesin

V. Langkah Kerja
A. Pembongkaran
1. Melakukan pengamatan terhadap rangkaian pengapian, lalu melepas
distributor dari engine
2. Membuka tutup distributor, memutar poros distributor dan mengamati
kerja platina
3. Membuka tutup oktan selector, menahan poros distributor kemudian
memutar pengatur oktan ke kiri dan ke kanan. Mengamati efeknya breaker
plate platina
4. Melepas vacuum advancer, platina dan breaker plate
5. Menahan poros distributor bagian bawah, menggerakkan bobot sentrifugal
advancer dengan obeng (-). Mengamati efeknya terhadap gerakan cam
(nok)
6. Melepaskan sentrifugal advancer dan melepas poros distributor
B. Pemeriksaan dan perakitan komponen
1. Membersihkan komponen, memeriksa kelainan, keausan secara visual dan
kekocakan
2. Memeriksa kelurusan/kebengkokan poros (max. 0,05 mm)
3. Memasang poros dan mengukur celah aksial (0,15 – 0,50 mm)
4. Memeriksa pegas sentrifugal advancer
5. Memasang sentrifugal advancer (memberikan pelumas pada poros),
memeriksa celah samping (std. 0,15 – 0,50 mm)
6. Memasang cam, memeriksa kelonggaran terhadap poros
7. Memeriksa vacum advancer, diafragma (dengan cara menghisap), kondisi
keausan pada platina dan posisi kontaknya
8. Memasang breaker plate, vacuum advancer dan platina
9. Memastikan tanda oktan selector telah segaris, lalu setel celah platina
(0,40 – 0,50 mm)
10. Memeriksa tutup distributor dan membersihkan karbon, karat pada
terminal-terminalnya. Memasang rotor dan tutup distributor
11. Memeriksa kondensor dengan multitester (ohm meter)
12. Memeriksa tahanan kabel tegangan tinggi dengan ohm meter
13. Mengidentifikasi merk, jenis (nomor busi) menyetel celah dan mengetes
busi pada spark and plug cleaner

C. Merangkai dan menyetel


1. Membuat skema dan merangkai sistem pengapian, lalu mengkonsultasikan
dengan instruktur
2. Menghidupkan mesin (± 5 menit), stel dwell angel timing pengapian
a. Memasang tune-up tester, mengarahkan selector ke dwell, memasang
penjepit merah pada positif baterai, hitam ke negative, hijau ke
negative koil, lalu lihat angka penunjukkan dwell angle (spec: 52o ±
2o). Bila penyetelan tidak tepat, melakukan penyetelan ulang dengan
melepas tutup distributor, mengendorkan (sedikit) baut pengikat
platina lalu start engine sambil mengubah besarnya gap (bila dwell
angle yang sesuai
b. Catatan: Jangan terlalu menstarter. Waktu start maksimal 15 detik
c. Menyetel putaran mesin pada putaran idle (spec: 700 ± 50 rpm)
d. Memeriksa timing ignition dengan menggunakan timing light (spec 8o
sebelum TMA pada putaran idle). Bila belum, menempatkan tanda
timing dengan memutar rumah distributor berlawanan putaran rotor
(untuk mengajukan) atu sebaliknya
3. Melakukan penyetelan dwell angle di luar spesifikasi (missal: 43o, 48o,
57o, 60o), lalu mengidentifikasi gejala yang timbul pada posisi start,
putaran idle, menengah dan putaran tinggi
4. Mengamati kerja governor, memutar selector tune up tester pada HI-
TACH, mengarahkan timing pada tanda, mempercepat putaran mesin,
mencatat selisih penunjukkan timing
5. Melepas selang vacuum advancer, mempercepat putaran mesin, mencatat
selisih penunjukkan timing
6. Memutar selector tune-up tester pada LO-TACH, mengamati hubungan
timing dan putaran mesin
7. Melakukan penyetelan timing di luar spesifikasi, lalu mengidentifikasi
gejala yang timbul pada posisi start, putaran idle, menengah dan putaran
tinggi
8. Mengecek temperature pada coil ignition
9. Mematikank mesin, membersihkan alat dan training obyek yang
digunakan

VI. Pertanyaan dan Tugas


a.

You might also like