You are on page 1of 9

DRAFT PROTOKOL KEWASPADAAN HEPATITIS AKUT YANG

BELUM DIKETAHUI PENYEBABNYA DI FKTP DAN RS


Edisi 1 (9 Mei 2022)

Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp.A(K)


Komite Ahli Hepatitis dan Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan
Kemenkes RI
Jakarta, 9 Mei 2022
PROTOKOL KEWASPADAAN HEPATITIS YANG TIDAK DIKETAHUI PENYEBABNYA
FKTP Rumah Sakit
Definisi operasional Seseorang dengan hepatitis akut (bukan hepatitis A-E) usia ≤ 16 tahun, dengan SGOT atau SGPT >500 IU/L
probable (sejak 1 Oktober 2021)
Diagnosis Ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang
Anamnesis Tanyakan tanggal mulai gejala
Gejala (boleh lebih dari satu):
Catatan:
1. Mual 8. Arthralgia/myalgia
Semakin banyak gejala yang
ada, menunjukkan 2. Muntah akut 9. Gatal
kemungkinan makin kuat ke 3. Diare akut 10. Kuning pada sklera mata dan kulit
arah hepatitis.
4. Malaise/letargi 11. BAK seperti teh
5. Kehilangan nafsu makan 12. Perubahan warna feses (pucat)
6. Demam 13. Sesak napas
7. Nyeri bagian perut 14. Gejala lain:..........
Riwayat penyakit 1. Covid-19:
sebelumnya: 2. Demam berdarah dengue
3. Demam Tifoid
4. Penyakit Defisiensi imun
Riwayat perjalanan: Riwayat bepergian ke negara terjangkit hepatitis yang tidak diketahui penyebabnya? Ya Tidak
Negara asal: ………………..

Vaksin 1. Covid-19 Nama vaksin: …………………. frekuensi: …………...x


2. Hepatitis A Nama vaksin: …………………. frekuensi: …..……….x 2
3. Hepatitis B Nama vaksin: …………………. frekuensi: …………...x
PROTOKOL KEWASPADAAN HEPATITIS YANG TIDAK DIKETAHUI PENYEBABNYA (Lanjutan 1)

FKTP Rumah Sakit


Faktor Risiko 1. Kontak dengan orang yang bergejala sama : Ya / Tidak,
bila Ya, tanggal berapa ? ……………………….
2. Lain-lain: …………………………
Pemeriksaan fisik 1. Kesadaran:
• Compos mentis/Apatis/Somnolen/Sopor/Koma
• E= ……. M=…….…. V=…………
2. Tanda vital: suhu ………….◦C, Frek.napas: …….x/menit, frek.nadi:…………x/menit,
Tek.darah:……………
3. Sklera : ikterik/tidak
4. Kulit : ikterik/tidak
5. Hepatomegali
6. Nyeri tekan abdomen
7. Paru: ada ronki/tidak
8. Tanda-tanda perdarahan: ……………..

3
PROTOKOL KEWASPADAAN HEPATITIS YANG TIDAK DIKETAHUI PENYEBABNYA
FKTP Rumah Sakit
Pemeriksaan penunjang (Bila tersedia): Menetapkan kondisi klinik (sesuai indikasi) :
1. Hematologi rutin 1. Hematologi rutin
2. SGOT dan SGPT
2. SGOT dan SGPT
3. Bilirubin total dan direk
3. Bilirubin total dan direk 4. Urin lengkap
4. Urin lengkap 5. Ureum dan Kreatinin
5. Serologi hepatitis A-B-C 6. PT/INR*
7. Albumin
8. Gula darah sewaktu
9. Amoniak darah
10. Elektrolit
11. CRP
12. Prokalsitonin
13. Pemeriksaan pencitraan yang diperlukan sesuai klinis.
Catatan:
Menetapkan etiologi:
Bila pemeriksaan TIDAK DAPAT 14. IgM anti HAV
dilakukan maka dapat dirujuk ke 15. HBs Ag (dengan test serologi atau rapid)**
laboratorium atau RS yang mampu 16. anti HCV**
17. IgM anti-HEV
tatalaksana. Pemeriksaan (eksklusi) 18. PCR SARS-CoV-2
etiologi dilakukan berdasarkan 19. Pemeriksaan untuk menyingkirkan diagnosis DBD (NS1), leptospirosis (IgM anti
prioritas penyakit yang tersering di Leptospira) dan demam tifoid (anti Salmonella) dan sesuai penilaian klinisi.
20. Biakan darah
Indonesia. 21. Lain-lain (IgM anti-HBc,bila HBsAg reaktif, PCR adenovirus 40/41, IgM dan IgG anti-
SARS-CoV-2, IgM HSV 1 dan 2, IgM CMV, Epstein Barr Virus, dll) bila sudah ditetapkan.

4
PROTOKOL KEWASPADAAN HEPATITIS YANG TIDAK DIKETAHUI PENYEBABNYA
FKTP Rumah Sakit
Sampel yang diambil untuk dirujuk ke 1. Darah EDTA 3 mL (tabung tutup ungu)
laboratorium rujukan 2. Serum 3 mL (tabung tutup merah)
3. Feses (seperempat dari wadah feses atau 1 sendok makan)
4. Urin 12 mL
5. Rectal swab (VTM)
6. Swab nasofaring (VTM)
7. Cairan serebrospinal/LCS (jika ada kejang atau penurunan kesadaran)
8. Biopsi hati jika dilakukan

Pengobatan 1. Simtomatik dan hindari obat-obatan 1. Tentukan berat penyakit: hepatitis akut berat atau hepatitis fulminan (bila
yang hepatotoksik (misal obat TBC kesadaran menurun dan INR >1,5, atau tanpa kesadaran menurun dan
INR >2). Bila tidak tersedia pemeriksaan INR dilakukan pemeriksaan
dihentikan dulu, parasetamol dapat
Prothrombin Time (PT).
diberikan dengan dosis normal). 2. Hepatitis akut berat: Terapkan kewaspadaan standar dan kontak
2. Rujuk ke RS untuk pemeriksaan lebih (ruangan dipisahkan/ tersendiri
lanjut. 3. Konsul ke Sp.A(K) Gastrohepatologi/ Sp.A
4. Hepatitis fulminan dirawat di ICU anak (PICU).
5. Pemberian cairan dan elektrolit
6. Bila ada tanda perdarahan diberikan vit K injeksi dan FFP bila perlu.
7. Hindari obat hepatotoksik.
8. Pantau gula darah.
9. Antivirus yang sesuai (bila sudah ditetapkan).
10. Obat-obatan lain sesuai perkembangan (misal: steroid, terapi berbasis
imunologi, dll).
11. Transplantasi hati di pusat yang dapat melakukan transplantasi hati

5
PROTOKOL KEWASPADAAN HEPATITIS YANG TIDAK DIKETAHUI PENYEBABNYA

Keterangan:
Penambahan pemeriksaan penunjang ureum dan kreatinin serta leptospirosis (IgM anti Leptospira) untuk Rumah
Sakit, dengan justifikasi :
1. Rata-rata insiden leptospirosis di Indonesia 860 kasus/tahun (tahun 2015-2021) dengan kematian 106 orang
(rata-rata CFR 12,3%)1.
2. Ureum (parameter fungsi ginjal, dan tanda katabolisme) dan kreatinin (parameter fungsi ginjal), akan
memburuk bila liver memburuk. Disebut Hepatorenal syndrome (HRS). Salah satu penyebab utama adalah
kadar bilirubin yang tinggi bersifat toksik pada ginjal. Sehingga kedua parameter tersebut naik. Pada
leptospirosis, terjadi ikterus (bilirubin tinggi) serta kenaikan ureum dan kreatinin.
3. Rekomendasi dari Komite Ahli Hepatitis dan Penyakit Saluran Infeksi Saluran Pencernaan.
4. Pemeriksaan (eksklusi) etiologi selain Hepatitis A-B-C-E dilakukan berdasarkan prioritas penyakit yang
tersering di Indonesia. Bila hasil positif artinya BUKAN hepatitis unknown etiology.
** = bila pemeriksaan HBsAg dan anti HCV reaktif, sampel dikirim ke Laboratorium rujukan untuk pemeriksaan
IgM anti HCV.
1Kemenkes RI, 2022. Surveilans dan Pengendalian Leptospirosis pada Manusia di Indonesia.

6
ALUR PENAPISAN HEPATITIS AKUT PADA ANAK DI FKTP

Tidak
Anak Usia ≤ 16 tahun* STOP

Ya
Ada peningkatan SGOT HEPATITIS AKUT:
atau SGPT <500 IU/L 1. Pengobatan simptomatik
atau diagnosis dan hindari obat-obatan
Gejala (boleh lebih dari satu): Pemeriksaan Fisik: Periksa (bila tersedia): hepatitis virus akut (A- yang hepatotoksik
Kesadaran: compos 1. Hematologi rutin B-C) dapat ditegakkan 2. Pantau SGOT dan SGPT
1. Mual 8. Kuning pada sklera
mentis 2. SGOT dan SGPT berkala 1-3 hari. Bila
2. Muntah akut mata dan kulit
KU: sakit ringan 3. Bilirubin total dan meningkat ≥500 IU/L
3. Diare akut 9. BAK seperti teh Tersedia
direk dirujuk ke RS
4. Malaise/ 10.Nyeri bagian perut Ya 4. Urin lengkap 3. Bila KU dan asupan nutrisi
letargi 11.Arthralgia/myalgia Pemeriksaan Fisik:
5. Serologi hepatitis kurang baik, lemah,
5. Kehilangan 12.Perubahan warna Ikterik Ada peningkatan SGOT
A-B-C kuning, maka pasien
nafsu makan feses (pucat) Kesadaran: atau SGPT ≥500 IU/L
6. Demam 13.Sesak napas menurun dan/atau kenaikan dirujuk ke RS
7. Gatal KU: sakit sedang - bilirubin total >3
berat mg/dL
Tidak
Tidak Tersedia

STOP

RUJUK KE RS

Keterangan:

(*) = tetap dilaksanakan bagi anak usia >16 tahun namun diklasifikasi dalam sebagai epi-linked (kriteria WHO)
7
ALUR PENAPISAN PROBABLE HEPATITIS AKUT YANG TIDAK DIKETAHUI PADA ANAK DI RUMAH SAKIT

Tidak
Anak Usia ≤ 16 tahun* STOP PROBABLE HEPATITIS
Konsul Sp.A(K) Gastrohepatologi/ Sp.A
Ya AKUT BERAT:
1. Ikterus
Gejala (boleh lebih dari satu): Periksa: 2. SGPT atau SGOT
1. Hematologi ≥500 IU/L Terapkan kewaspadaan standar dan kontak (ruangan
1. Mual 8. Kuning pada sklera
rutin dan/atau dipisahkan/tersendiri)
2. Muntah akut mata dan kulit
Ya 2. SGOT dan SGPT kenaikan bilirubin
3. Diare akut 9. BAK seperti teh
3. Bilirubin total total >3 mg/dL
4. Malaise/ 10.Nyeri bagian perut Kesadaran Menurun
dan direk 3. Negative Ya Tidak
letargi 11.Arthralgia/myalgia
4. Urin lengkap Hepatitis A-E**
5. Kehilangan 12.Perubahan warna Ya
5. Serologi (min, Hepatitis A- Ya
nafsu makan feses (pucat) INR ≥1,5 Hepatitis fulminan INR ≥2
hepatitis A-B-C B-C-E)
6. Demam 13.Sesak napas
7. Gatal Tidak Tidak

Tidak Ada peningkatan SGOT atau SGPT <500 IU/L atau Tatalaksana sebagai Tatalaksana sebagai Tatalaksana sebagai
diagnosis hepatitis virus akut (A-B-C-E) dapat Hepatitis Akut (lihat Hepatitis Fulminan (lihat Hepatitis Akut (lihat
STOP ditegakkan Petunjuk Tatalaksana Petunjuk Tatalaksana Petunjuk Tatalaksana
Hepatitis Akut Berat) Hepatitis Fulminan) Hepatitis Akut Berat)

Tatalaksana sesuai etiologi


RAWAT PICU

(*) = tetap dilaksanakan bagi anak usia >16 tahun namun diklasifikasi dalam sebagai epi-linked (kriteria
WHO) • Cari etiologi lain*** dengan mengambil specimen dan disimpan untuk dikirim ke
(**) = Ambil darah, dimasukkan masing-masing 3 ml ke dalam tabung EDTA (tutup ungu) dan tabung tutup
merah, urin, swab tenggorokan, swab anal, dan specimen feses untuk pemeriksaan panel virus
laboratorium rujukan
(***) = Pemeriksaan etiologi lain: • Pantau kesadaran dan PT/INR berkala tiap 8 – 24 jam
1. IgM dan IgG anti SARS-CoV-2 • Pantau SGPT, SGOT, PT, INR, albumin, globulin, bilirubin total dan direk, glukosa darah,
2. PCR SARS-CoV-2 amoniak, CRP
3. Pemeriksaan untuk menyingkirkan diagnosis DBD (NS1) dan demam tifoid (anti Salmonella) dan sesuai • Pemeriksaan biakan darah.
penilaian klinisi
4. Lain-lain (termasuk PCR adenovirus 40/41, IgM HSV 1 dan 2, IgM CMV, Epstein Barr Virus, dll) bila sudah
• Specimen untuk pemeriksaan cairan serebrospinal/LCS dan biopsy hati (bila 8
ditetapkan dilakukan) untuk pemeriksaan panel virus dikirim ke laboratorium rujukan.
Terima Kasih

You might also like