Professional Documents
Culture Documents
Pengembangan Kerangka Dan Daftar Pustaka FIRMAN
Pengembangan Kerangka Dan Daftar Pustaka FIRMAN
Nama : Firman
Nim : 02320200129
Kelas : A2 Akuntansi
Membuat kerangka-kerangka :
Pengembangan kerangka-kerangka :
Bahasa menjadi salah satu alat untuk manusia berkomunikasi, dengan bahasa
manusia akan lebih mudah untuk berkomunikasi. Manusia merupakan mahluk sosial yang
saling berinteraksi satu sama lain. Komunikasi digunakkan untuk menyampaikan maksud
tertentu dari seseorang kepada orang lain melalui bahasa,baik itu secara lisan, tulisan,
maupun bahasa isyarat. Tanpa bahasa kita akan sulit untuk berkomunikasi dan
menyampaikan maksud ataupun tujuan kita kepada orang lain serta berinteraksi dalam
kehidupan sehari-hari.
Setiap Negara memiliki bahasanya masing-masing. Seperti Indonesia memiliki
bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
Bahasa memiliki peran penting dalam membentuk karakter manusia. Bahasa Indonesia
berperan sebagai cerminan karakter bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia harus digunakan
sesuai dengan konteks dan kedudukannya secara baik dan benar.dengan penggunaan bahasa
Indonesia secara baik dan benar.Indonesia. Ini ada definisi bahasa menurut tujuh para ahli :
1. Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa.
Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua,
bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi
ujaran) yang bersifat arbitrer.
2. Menurut Owen dalam Stiawan (2006:1), menjelaskan definisi bahasa yaitu language
can be defined as a socially shared combinations of those symbols and rule governed
combinations of those symbols (bahasa dapat didefenisikan sebagai kode yang
diterima secara sosial atau sistem konvensional untuk menyampaikan konsep melalui
kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki dan kombinasi simbol-simbol yang diatur
oleh ketentuan).
3. Pendapat dengan Owen apa yang diungkapkan oleh Tarigan (1989:4), beliau
memberikan dua definisi bahasa. Pertama, bahasa adalah suatu sistem yang
sistematis, barang kali juga untuk sistem generatif. Kedua, bahasa adalah
seperangkat lambang-lambang mana suka atau simbol-simbol arbitrer.
4. Menurut Santoso (1990:1), bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat
ucap manusia secara sadar.
5. Definisi lain, Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage may be
form and not matter) atau sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau juga
suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau
suatu tatanan dalam sistem-sistem. Pengertian tersebut dikemukakan oleh Mackey
(1986:12).
6. Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan
berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang
dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan
perasaan dan pikiran.
Manusia merupakan mahluk sosial yang saling berinteraksi satu sama lain.
Wujud interaksi tersebut dapat tercermin dalam bentuk komunikasi. Komunikasi digunakkan
untuk menyampaikan maksud tertentu dari seseorang kepada orang lain melalui bahasa,baik
itu secara lisan, tulisan, maupun bahasa isyarat. Tanpa bahasa kita akan sulit untuk
menyampaikan maksud ataupun tujuan kita kepada orang lain serta mengadakan hubungan
dalam pergaulan sehari-hari.
Setiap negara pasti mempunyai masing-masing bahasa,begitupun di negara
Indonesia. Indonesia memiliki bahasanya sendiri yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia
diambil dari bahasa melayu yang kemudian diresmikan pada tanggal 28 Oktober 1928 dan
tertuang dalam sumpah pemuda yang berbunyi “kami putra dan putri indonesia menjunjung
bahasa persatuan,bahasa indonesia” . Dari kutipan sumpah pemuda tersebut maka dapat
diketahui bahwa kedudukan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari adalah:
1. Sebagai Bahasa Nasional (persatuan )
Hal ini tercantum dalam Sumpah pemuda (28-10-1928). Ini berarti bahwa
bahasa Indonesia berkedudukan sebagai Bahasa Nasional negara. Dalam kedudukannya
sebagai Bahasa Nasional, Bahasa Indonesia memiliki beberapa fungsi,antra lain adalah
sebagai:
- Lambang Identitas Nasional
Fungsi bahasa sebagai lambing identitas nasional adalah bahasa Indonesia
mempunyai nilai-nilai sosial, budaya luhur bangsa. Dengan adanya nilai tersebut
mencerminkan bangsa Indonesia,yang menggambarkan ciri khas dan karakter
bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kita harus menjaganya jangan sampai ciri
khas kepribadian kita tidak tercemin didalamnya dan perlunya dibina rasa
kebangsaan terhadap pemakaian bahasa indonesia dan mempertahankan bahasa
indonesia sebagai lambang kebangsaan nasional
- Alat perhubungan
Indonesia merupakan negara yang terdiri dari banyaknya suku bangsa
dengan bahasa yang berbeda-beda, maka akan sulit berkomunikasi dan
menyampaikan pendapat. maka dari itu digunakanlah bahasa indonesia sebagai
alat komunikasi dan perhubungan nasional. dengan adanya bahasa indonesia
seseorang dapat saling berkomunikasi untuk segala aspek kehidupan. bagi
pemerintah, semua kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan ideologi,
politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan mudah
diinformasikan kepada warga.
- Alat pemersatu bangsa
Fungsi bahasa indonesia sebagai alat pemersatu bangsa memiliki peran
yang sangat penting karena digunakan sebagai alat perekat nasionalis warga
indonesia untuk selalu setia kepada Negara kesatuan republik indonesia. dengan
lihat luasnya indonesia, maka tidak heran indonesia memiliki keberagaman suku
dan budaya, dan tentunya memiliki keberagaman bahasa. dengan keberagaman
tersebut, maka diperlukan bahasa pemersatu bangsa yang bisa membuat seluruh
warga negara yang diwilayah indonesia bisa mengerti dan memahami satu sama
lain. sekarang tugas kita adalah mengembalikan bahasa indonesia ke dalam
fungsi yang sesungguhnya, perlu direnungkan kembali betapa pentingnya
peranan bahasa indonesia dalam proses integrasi bangsa.
2. Sebagai Bahasa Negara
Bahasa indonesia sebagai bahasa Negara artinya bahasa Indonesia adalah
bahasa yang resmi. Oleh karena itu, bahasa indonesi harus digunakan sesuai dengan
kaidah , tertib, cermat, dan masuk akal. Jika menggunakan bahasa Indonesia harus
lengkap dan baku. Tingkat kebakuannya diukur dengan aturan kebahasaan dan logika
pemakaian. Bahasa Indonesia sering juga disebut dengan bahasa nasional atau bahasa
persatuan yang artinya bahasa Indonesia merupakan bahasa primer dan baku yang harus
digunakan pada saat acara formal. Bukti penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa
Negara ada didalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945.Mulai saat itu dipakailah
bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam
bentuk lisan maupun tulis.
3. Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi.
Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan
penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-
buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lainnya. Karena sangatlah
tidak mungkin bila suatu buku yang menjelaskan tentang suatu kebudayaan daerah,
ditulis dengan menggunakan bahasa daerah itu sendiri, dan menyebabkan orang lain
belum tentu akan mengerti
Adapun fungsi bahasa ada dua yaitu fungsi secara umum dan fungsi secara
khusus :
Peran bahasa Indoensia dan bahasa daerah semakin penting di dalam era
otonomi daerah. Penyelenggaraan otonomi daerah yang dilaksanakan dengan prinsip-prinsip
demokrasi, peran serta masyarakat, akan mendorong dan menumbuhkan prakarsa dan
kreativitas daerah. Hal ini tercermin dari kewenangan-kewenangan yang telah diserahkan ke
daerah dalam wujud otonomi yang luas, nyata, dan bertanggung jawab. Dengan prinsip
tersebut diharapkan dapat mengakselarasi pencapaian tujuan yang telah direncanakan dalam
pembangunan masyarakat. Berdasarkan Pasal 11 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999.
Kewenangan Daerah Kabupaten dan Daerah Kota, yakni mencakup semua kewenangan
pemerintahan, kecuali kewenangan bidang politik luar negeri, pertalianan dan keamanan,
peradilan, moneter dan fiskal, agama, serta kewenangan bidang lain yang bersifat lintas
kabupaten/kota. Kewenangan kabupaten/kota meliputi bidang pekerjaan umum, kesehatan,
pendidikan dan kebudayaan, pertanian, perhubungan, industri dan perdagangan, penanaman
modal, lingkungan hidup, pertanahan, serta koperasi dan tenaga kerja. Pengembangan
Bahasa, termasuk sastra berhubungan dengan kewenangan BAB III 11 pemerintahan di
Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, baik yang dimiliki pemerintah pusat, provinsi dan
kabupaten/kota. Kewenangan pemerintah pusat berupa penyediaan standar, pedoman,
fasilitas dan bimbingan dalam rangka pengembangan bahasa serta sastra. Selanjutnya,
kewenangan untuk penyelenggaraan kajian sejarah dan nilai tradisional serta pengembangan
bahasa dan budaya daerah merupakan bagian dari kewenangan provinsi. Oleh karena bahasa
dan sastra daerah pada dasamya berkembang dari masyarakat di desa-desa, kampung-
kampung, serta kelompok masyarakat tradisional yang secara kewilayahan berada dalam
wilayah kabupaten/kota sehingga mulai di kabupaten/kota dilakukan kegiatan operasional
pengembangan bahasa dan sastra daerah. Di tingkat nasional sudah ada Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional sebagai lembaga yang mendapat mandat dari pemerintah
untuk melakukan perencanaan bahasa. Pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota dibentuk
lembaga perpanjangan penyelenggaraan Pusat Bahasa berupa balai atau kantor bahasa yang
berfungsi untuk membina dan mengembangkan bahasa dan sastra. Penyelenggaraan kegiatan
pada lembaga bahasa di tingkat provinsi/kabupaten ini terkait langsung dengan rangkaian
penyelenggaraan pendidikan dan kebudayaan.
Landasan yang bersifat keagamaan adalah bahwa bahasa Indonesia itu karunia
Tuhan yang harus kita syukuri. Membina dan mengembangkan bahasa Indonesia berarti
mensyukuri karunia Tuhan. Sebaliknya, mengabaikan pemeliharaan bahasa Indonesia adalah
sama dengan tidak mensyukuri karunia Tuhan. Landasan kedua bersifat kesejarahan, yaitu
bahasa Indonesia merupakan amanat para pejuang atau pahlawan bangsa. Butir ke-3 Sumpah
Pemuda 1928 menyatakan bahwa “Kami putra-putri Indonesia, menjungjung bahasa
Persatuan, bahasa Indonesia”. Demikian pula Pasal 36 UUD 1945 menyatakan bahwa
“Bahasa Negara ialah bahasa Indonesia”. Generasi peneras harus mengamalkan amanat itu.
Menghargai bahasa Indonesia dengan jalan “menggunakan bahasa Indonesia dengan baik
dan benar dalam suasana resmi” berarti mengamalkan amanat para pahlawan tersebut. Dasar
berikutnya adalah landasan kecendekiaan. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang mampu
mengemban konsep, mutu, dan keilmiahan, karena diemban oleh intelektualisme para
cendekiawan atau orang terpelajar, bukan awam. Kemampuan intelektual orang terpelajar
jauh lebih tinggi BAB III 13 daripada orang awam. Pengalaman intelektual mereka pun jauh
lebih banyak daripada orang awam. Atas dasar itu, bahasa Indonesia orang terpelajar harus
lebih bermutu daripada orang awam. Bahasa Indonesia beragam. Dasar ini juga merupakan
landasan dalam pembinaan bahasa Indonesia karena secara sosial, penutur bahasa Indonesia
berasal dari berbagai strata dan kelompok masyarakat. Ragam bahasa Indonesia, di
antaranya ragam baku, nonbaku, ragam ilmiah, dan ragam lainnya.
Pengembangan aspek bahasa meliputi ragam bahasa lisan dan bahasa tulis.
Ragam bahasa lisan mencakup lafal, tata bahasa, kosakata/istilah, dan ejaan. Dalam ragam
bahasa tulis yang digarap terlebih dahulu adalah ejaan, dengan peresmian penggunaan Ejaan
yang Disempumakan oleh Presiden Republik Indonesia tahun 1972. Kemudian, disusul
dengan usaha pembakuan di bidang kosakata/istilah yang pemakaiannya diresmikan oleh
Menteri Pendidikan dan BAB III 14 Kebudayaan pada tahun 1975. Di samping itu,
dilakukan pula pengolahan kembali Kamus Umum Bahas Indonesia karangan W.J.S.
Poewadarminta oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa yang terbit mulai cetakan
V tahun 1976. Kemudian, pada tahun 1988 terbit Kamus Besar Bahasa Indonesia, dan
disempurnakan dalam edisi kedua yang terbit pertama tahun 1991. Usaha pembakuan dalam
bidang tata bahasa secara resmi telah dirintis dengan diadakannya Seminar Penyusunan Tata
Bahasa Baku Bahasa Indonesia 1988. Dalam hal pengembangan kemampuan dan sikap,
telah ditempatkan dasar yang kuat, yaitu dicantumkannya di dalam GBHN bahwa
“pembinaan dan pengembangan bahasa dilakukan dengan mewajibkan peningkatan mutu
pengguna bahasa Indonesia sehingga penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar
dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.”
Konsekuensi logisnya adalah mau tidak mau, kita haruslah menjadi contoh,
teladan, anutan, atau model bagi orang lain. Setidaknya, bahasa Indonesia kita harus bemutu.
Bahasa Indonesia yang bermutu ialah bahasa Indoensia yang bersih dari kesalahan, baik
kesalahan kaidah, kesalahan logika, maupun kesalahan budaya. Kesalahan kaidah sudah
sering dibahas. Jadi pembicaraannya tidak perlu imtuk sementara. Kesalahan logika tampak
pada penggunaan pola, seperti “Dalam seminar itu membicarakan masalah pengentasan
kemiskinan”. “Beberapa seniman diberikan pengliargaan”, dan yang lainnya. Kesalahan
budaya terlihat pada penggunaan kata-kata asing seperti oke, sorry, point, complain, no
comment, coffee morning, dan yang lain. Begitu pula penggunaan pola-pola seperti “tujuan
daripada pembangunan”, “banyak teori-teori”, “tidak masalah”, dan yang lain. Pola-pola
seperti itu merupakan kesalahan budaya yang melahirkan kesalahan kaidah (Bacalah Halim,
Amran. 1976. Politik bahasa Nasional II. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa. Halim, Amran. 1979. Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa. Kridalaksana, Harimurti. 1976). Fungsi Bahasa dan Sikap Bahasa.
Ende: Nusa Indah. Mawardi, Oentarto S. Peran Bahasa dan Sastra Daerah dalam
Memperkukuh Ketahanan Budaya Bangsa. Makalah dalam Kongres Bahasa Indonesia VIII,
Jakarta, 14-17 Oktober 2003. Sugono, Dendy. 1999. Berbahasa Indoensia dengan Benar.
Jakarta: Puspa Swara. Sumowijoyo, G. Susilo. 2001. Pos Jaga Bahasa Indonesia. Surabaya:
Unipress Unesa ABSTRAK. Bahasa Indonesia memiliki peran penting di dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Peran tampaknya di dalam kehidupan
bermasyarakat di berbagai wilayah tanah tumpah darah Indonesia. Komunikasi perhubungan
pada berbagai kegiatan masyarakat telah memanfaatkan bahasa Indonesia, di samping
bahasa daerah sabagai wahana dan piranti untuk membangun kesepahaman, kesepakatan,
dan persepsi yang memungkinkan terjadinya kelancaran pembangunan masyarakat di
berbagai bidang Bahasa Indonesia sebagai milik bangsa, dalam perkembangan dari waktu ke
waktu telah teruji keberadaannya, baik sebagai bahasa persatuan maupun sebagai resmi
negara.
Bahasa sebagai Alat Ekspresi Diri Pada awalnya, seorang anak menggunakan
bahasa untuk mengekspresikan kehendaknya atau perasaannya pada sasaran yang
tetap (kedua orang tua). Dalam perkembangannya, seorang anak tidak lagi
menggunakan bahasa hanya untuk mengekspresikan kehendaknya, tetapi juga untuk
berkomunikasi dengan lingkungan di sekitarnya.
Bahasa sebagai Alat Komunikasi Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh
dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna apabila ekspresi diri kita tidak
diterima atau dipahami oleh orang lain.
Bahasa sebagai Alat Integrasi dan Adaptasi Sosial Bahasa, di samping sebagai salah
satu unsur kebudayaan, memungkinkan pula manusia memanfaatkan pengalaman-
pengalaman mereka, mempelajari, dan mengambil bagian dalam
pengalamanpengalaman itu serta belajar berkenalan dengan orang-orang lain.
Anggota-anggota masyarakat hanya dapat dipersatukan secara efisien melalui
bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi, lebih jauh memungkinkan tiap-tiap orang
untuk merasa dirinya terikat dengan BAB III 18 kelompok sosial yang
dimasukinya, serta dapat melakukan semua kegiatan kemasyarakatan dengan
menghindari sejauh mungkin bentrokanbentrokan untuk memperoleh efisiensi yang
setinggi-tingginya.
Bahasa sebagai Alat Kontrol Sosial Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat
efektif. Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada
masyarakat. Setelah memahami fungsi bahasa tersebut, dapat kita ketahui bahwa
sangat penting menggunakan bahasa Indonesia dalam tatanan kehidupan
masyarakat negara Indonesia. Oleh karena bangsa Indonesia memiliki kekayaan
bahasa dalam setiap daerah dengan ciri khas tersendiri.
https://www.scribd.com/document/358175629/Bahasa-Indonesia-Sebagai-Lambang-
Kebanggaan-Nasional
http://rahmaekaputri.blogspot.com/2010/09/fungsi-dan-kedudukan-bahasa-indonesia.html
http://www.ilmusaudara.com/2016/08/kedudukan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html
https://widhiieaprilia.blogspot.com/p/blog-page_17.html
https://pendidikan.id/main/forum/diskusi-pendidikan/artikel-berita/1424-fungsi-bahasa-
indonesia-sebagai-pemersatu-bangsa