You are on page 1of 8

NALISIS 

STRENGHT, WEAKNESS, OPPORTUNITY, THREATS


(SWOT)
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 16 PALEMBANG

I.   PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sebagai pelaksana program pendidikan, sekolah merupakan pemeran utama untuk
melaksanakan program tersebut.Dalam pelaksanaan program-program serta tujuan yang telah
disepakati oleh sekolah tersebut tentunya tidak bisa terlepas dengan problematika maupun
persoalan-persoalan lain yang harus diselesaikan oleh sekolah.

Persoalan-persoalan yang timbul baik berupa faktor internal maupun eksternal.Faktor


internal misalnya terkait dengan kurikulum, tenaga pendidik, perserta didik dan lain-lain,
sedangkan faktor eksternnya adalah faktor-faktor sosial (masyarakat), pemerintahan maupun
pihak-pihak yang terkait. Suatu sekolah tentunya harus mengetahui problematika lembaganya,
mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang maupun ancaman sehingga bisa melahirkan solusi-
solusi cemerlang dan bisa mengantarkan sekolah pada kedudukan yang seharusnya berorientasi
pada kebutuhan dan harapan konsumen atau pelanggan (customers).
Tantangan yang semakin ketat dalam dunia pendidikan khususnya bagi para pelaksana
perencanaan dan manajemen, pengambil kebijakan urusan pendidikan dalam hal ini pemerintah,
harus memiliki alat atau peranti untuk mengevaluasi sampai sejauh mana pembangunan
pendidikan terutama kinerja layanan pendidikan bagi masyarakat dapat tercapai secara optimal.
Salah satu strategi manajerial yang dikembangkan untuk menjamin sebuah organisasi (sekolah)
memiliki daya tahan dan daya hidup dari masa sekarang dan berkelajutan sampai masa yang
akan datang yaitu dengan melakukan analisis SWOT.
Analisis SWOT adalah indentifikasi beberapa faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi lembaga pendidikan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (Strenghts) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).
Salah satu upaya yang dilakukan untuk perencanaan  pendidikan yang matang dalam
melaksanakan pendidikan sebagai suastu sistem ialah dengan melakukan analisis SWOT pada
SMAN 16 Palembang. Analisis SWOT ini merupakan perencanaan strategis yang digunakan
untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada SMAN 16
Palembang. Sejauh mana tingkat keberhasilan pencapaian tujuan serta hal-hal apa saja yang
menjadi hambatan dan bagaimana solusi untuk mengatasinya. Sehingga harapannya tingkat
keberhasilan tujuan organisasi mampu diukur sebelum pelaksanaan perencanaan pendidikan
tersebut. Oleh karena itu, penulis mencoba melakukan analisis SWOT di tempat penulis
mengajar. Adapun judul dari makalah ini adalah “Analisis Swot di SMAN 16 Palembang.

B.  Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.       Apakah definisi analisis SWOT
2.       Analisis SWOT di SMAN 16 Palembang
3.       Bagaimana penerapan Visi dan Misi melalui analisis SWOT di SMAN 16 Palembang.

C.  TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui definisi analisis SWOT
2.      Mengetahui dan memahami hasil analisis SWOT di SMAN 16 Palembang
3.      Mengetahui bagaimana penerapan Visi dan Misi melalui analisis SWOT di SMAN 16
Palembang.
II.  PEMBAHASAN
A.    Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang
membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini
melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai
tujuan tersebut.
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal
yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik
SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi
kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi
ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah
ancaman baru.
Dalam dunia pendidikan analisis ini digunakan untuk mengevaluasi fungsi
pengembangan kurikulum, fungsi perencanaan dan evaluasi, fungsi ketenagaan, fungsi
keuangan, fungsi proses belajar mengajar, fungsi pelayanan kesiswaan, fungsi pengembangan
iklim akademik, fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat dan sebagainya dilibatkan. Maka
untuk mencapai tingkat kesiapan setiap fungsi dan faktor-faktornya dilakukanlah analisis SWOT
(Depdiknas, 2002).
            Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan setiap
fungsi dari keseluruhan fungsi sekolah yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. Berhubung tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-masing
faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan
faktor dalam setiap fungsi, baik faktor internal maupun eksternal (Depdiknas, 2002).

B.       Analisis SWOT   SMAN 16 PALEMBANG


Profil SMAN 16 PALEMBANG
1. Nama Sekolah                         :   SMAN 16 Palembang
2.  No. Statistik Sekolah              :     30116008022
3.  Tipe Sekolah                           :     B
4.  Alamat Sekolah                       :     Jln. Lebak Murni Kecamatan Sako Kelurahan Sako
                                                            Palembang Sumatera Selatan
5.   Telepon/HP/Fax                      :     0711- 5615912
6.   Email                                       :   sman16@ymail.com
7.   Status Sekolah                        :     Negeri
8.   Nilai Akreditasi Sekolah         :     B (Baik)          
9.   Luas Lahan, dan jumlah rombel    :
      Luas Lahan                             :     ± 18.000 m2
      Jumlah Rombel                       :    16 rombongan  
10.   Data Siswa 3 (tiga tahun terakhir):
Tahun Peserta Tes Kategori Peserta Tes Kategori Ket
Ajaran Umum PMPA
Yang Yang Yang Yang
Mendaftar Diterima Mendaftar Diterima
(Orang) (Orang) (Orang) (Orang)
2011- 380 178 177 20 Untuk 5
2012 rombel (X.1
s/d X.5)
2012- 412 178 177 20 Untuk 5
2013 rombel (X.1
s/d X.5)
2013- 426 214 178 24 Untuk 6
2014 rombel (X.1
s/d X.6)

10. Kepemilikan Tanah                 :  Pemerintah
      Luas Lahan/Tanah                   :  ± 18.000 m2
        
Luas Tanah Terbangun            :  3262 m2
      Luas Tanah Siap Bangun        :  63,44 m2
Tabel Analisis SWOT SMAN 16 Palembang
Analisis Faktor Internal
SMAN 16 PALEMBANG

Peringka Bobot x
No Faktor Penilaian Bobot Komentar
t Penilaian
1 Kekuatan
Kondisi sekolah yang
kondusif dan lahan yang 0,05 3 0,15
cukup luas
Kelengkapan Fasilitas
laboratorium dan 0,05 3 0,15
perpustakaan
Tersedianya tenaga
pendidik dan
0,15 4 0,60
kependidikan yang
berkompeten
Hubungan baik antar
tenaga pendidik, tenaga
0,15 2 0,30
kependidikan, komite
dan peserta didik.
Kualitas peserta didik 0,15 5 0,75
Jumlah kekuatan 1,95
2 Weakness
Rekrutmen guru dan staf 0,10 1 0,10
Lokasi sekolah yang
0,05 2 0,10
kurang strategis
Etos kerja 0,10 2 0,20
Belum optimalnya
pembelajaran dari guru 0,12 4 0,48
yang melanjutkan S2
Tingkat perekonomian
0,08 3 0,24
peserta didik
Jumlah kelemahan 1,12
Keterangan 0,83
1,00

Analisis Faktor Eksternal


SMAN 16 PALEMBANG
Bobot x
No Faktor Penilaian Bobot Peringkat Komentar
Peringkat
1 Peluang
Tingginya minat
orang tua dan
masyarakat untuk 0,20 4 0,80
menyekolahkan
anaknya
Dukungan pemerintah
daerah dan pusat
0,10 3 0,30
dalam melengkapi
sarana dan prasarana
Kerja sama dan
0,10 4 0,40
kemitraan sekolah
Meluasnya
penggunaan teknologi 0,10 5 0,50
dan sistem informasi
Suasana lingkungan
0,05 2 0,1
yang asri dan agamis
Jumlah peluang 2,10
2 Tantangan
Kompetitor Sejenis 0,15 2 0,30
Program sekolah
0,05 3 0,15
gratis
Akses menuju sekolah 0,05 2 0,10
Kualitas lulusan 0,10 4 0,40
Dukungan dari orang 0,10 3 0,30
tua
Jumlah tantangan 1,25
Keterangan 0,85
1,00

            Dari hasil analisis SWOT di atas, dapat disimpulkan bahwa sekolah berada di Kuadran I
(positif, positif). Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang,
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima
dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar
pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
Keterangan :
Strength (kekuatan) :
1.      Kondisi sekolah yang kondusif karena jauh dari kebisingan lalu lintas serta memiliki lahan yang
luas.
2.      Kelengkapan Fasilitas laboratorium (meliputi laboratorium fisika, biologi, kimia, multimedia)
dan perpustakaan
3.      Tersedianya tenaga pendidik dan kependidikan yang berkompeten (daftar jumlah guru
terlampir). Guru di SMAN 16 Palembang berjumlah 52 orang, minimal mempunyai kualifikasi
pendidikan S1. 10 orang kualifikasi S2 (4 orang bidang kependidikan, 6 orang non
kependidikan), 1 orang sedang mengikuti pendidikan S2 di bidang kependidikan, dan 1 orang
sedang mengikuti pendidikan S2 non kependidikan (IT) . Guru selalu diberi motivasi tentang
peningkatan kompetensi pendidikan baik melalui pelatihan, seminar, diklat, maupun loka karya
sejenis untuk meningkatkan kompetensi guru. Sehingga sekolah sering memfasilitasi guru untuk
mengikuti kegiatan beserta siswa membawa nama baik sekolah.
4.      Hubungan baik antar tenaga pendidik, tenaga kependidikan, komite dan peserta didik. Kepala
sekolah minimal 1 bulan sekali mengadakan rapat pembinaan terhadap guru dan tenaga
kependidikan.
5.      Kualitas peserta didik. Prestasi yang diukir siswa siswi SMAN 16 Palembang tidak hanya di
bidang pendidikan, melainkan di bidang ekstrakurikuler. Diantaranya sebagai peraih juara
bergilir di ektrakurikuler PMR, peraih juara di bidang senam, baris berbaris (Paskibra), nasyid,
dll.

Weakness (kelemahan) :
1.      Rekrutmen guru dan staf.  Jumlah guru yang terdapat di tiap bidang studi tidak menyebar/tidak
memenuhi jumlah kebutuhan tiap mata pelajaran. Salah satu contoh, ada guru yang memiliki
tanggung jawab mengajar yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan. Dan ada juga
guru dengan jumlah jam mengajar yang sangat sedikit dikarenakan kelebihan guru pada satu
mata pelajaran. Hal ini dikarenakan, tidak ada kesesuaian kebutuhan guru dengan jumlah guru
yang masuk, biasanya merupakan titipan/rekrutmen dari salah satu oknum pejabat.
2.      Lokasi sekolah yang kurang strategis. Akses menuju SMAN 16 Palembang ini tidak dilalui oleh
angkutan umum dan rawan banjir.
3.      Etos kerja. Etos kerja tenaga pendidik dan kependidikan masih rendah. Hal ini terlihat masih
seringnya tenaga pendidik dan kependidikan yang datang terlambat. Selain itu, inovasi dan
kreativitas juga masih rendah.
4.      Belum optimalnya pembelajaran dari guru yang melanjutkan S2. Kualifikasi guru masih di
dominasi dengan S1, dan yang memiliki kualifikasi S2 non kependidikan. Hanya 6 orang guru
yang memiliki kualifikasi S2 kependidikan.
5.      Tingkat perekonomian peserta didik. Hampir 60-70 % siswa siswi SMAN 16 Palembang
memiliki tingkat perekonomian menengah ke bawah. Sehingga hal ini terkadang menjadi
penghalang bagi kegiatan pembelajaran siswa. Misal, siswa memiliki pengetahuan yang minim
untuk mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan (tidak bisa mengakses internet secara bebas).

Oportunity (peluang) :
1.      Tingginya minat orang tua dan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SMAN 16
Palembang. Hal ini dikarenakan status sekolah Negeri.
2.      Dukungan pemerintah daerah dan pusat dalam melengkapi sarana dan prasarana. Hal ini terlihat
dari 3 jenis bantuan yang datang dari pemerintah pusat dan daerah pada tahun ini (2013), yakni
bantuan pembuatan lokal untuk ruang multimedia yang langsung dilengkapi dengan peralatan
komputer dan jaringan internet/wifi, rehabilitasi atap pada 8 rombel, pembangunan 4 lokal tegak
dinding yang siap untuk 2 lanta, serta pembangunan 1 lokal untuk ruang belajar.
3.      Kerja sama dan kemitraan sekolah. Adanya kerja sama dan kemitraan sekoah dan
lembaga/instansi lainnya, seperti PT. PUSRI, Telkomsel, Provider XL,  sebagai donatur tetap
untuk pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, serta lembaga/instansi lainnya yang juga berperan
sebagai donatur.  
4.      Meluasnya penggunaan teknologi dan sistem informasi. Adanya bantuan jaringan internet ke
sekolah memberikan kemudahan bagi siswa, pendidik dan tenaga kependidikan untuk
memanfaatkan kecanggihan teknologi guna pemanfaatan dalam kegiatan pendidikan.
5.      Suasana lingkungan yang asri dan agamis. Lingkungan sekolah yang masih alami serta dekatnya
sekolah dengan PondokPesantren memberikan suasana nyaman dan religi bagi warga SMAN 16
Palembang.
Threat (tantangan) :
1.      Kompetitor Sejenis. Kompetitor bagi SMAN 16 Palembang memang memiliki jarak yang tidak
dekat. Tetapi kompetitor2 tersebut memiliki akses transfortasi yang baik (dilalui oleh angkutan
umum).
2.      Program sekolah gratis. Program ini tidaklah memberikan solusi yang tepat dalam kegiatan
belajar mengajar. Cairnya dana SG (Sekolah Gratis) yang lambat dan memakan waktu yang
cukup lama (3-5 bulanan) dapat mengakibatkan terganggunya kegiatan sekolah, seperti
terhambatnya kegiatan ekstrakurikuler, gaji tenaga honorer, pembiayaan adminstrasi sekolah, dll.
3.      Akses menuju sekolah. Selain tidak adanya angkutan umum yang melalui sekolah, kondisi
rawan banjir juga menjadi penghambat menuju ke sekolah. Resapan air dan pengairan air yang
tidak baik  sebagai pemicu terjadinya banjir.
4.      Kualitas lulusan. Yang menjadi tantangan disini adalah lulusan yang melanjutkan studi hingga
perguruan tinggi tidaklah 100%. Perekonomian orangtua yang masih menengah ke bawah,
memicu  lulusan berfikiran untuk segera bekerja sehingga dapat membantu perekonomian orang
tua nya.
5.      Dukungan dari orang tua. Orangtua siswa terkadang kurang mendukung sepenuhnya baik materi
maupun sumbangsih pemikiran. Hal ini dapat terjadi karena sebagaian besar pendidikan orangtua
siswa rata-rata buruh dan memiliki kondisi perekonomian menengah ke bawah.

C.  Visi dan Misi SMAN 16 Palembang


1.      Visi
Terwujudnya lulusan yang : “Berprestasi, Berbudaya, Beriman, dan Bertaqwa”.
Hal ini menjiwai warga sekolah untuk selalu mewujudkannya setiap saat dan berkelanjutan
dalam mencapai tujuan. Visi tersebut mencerminkan profil sekolah dan cita-cita sekolah yang
tergambar pada uraian berikut :
a)      Berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian
b)      Sesuai dengan norma dan harapan masyarakat
c)      Ingin mencapai keunggulan
d)     Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah
e)      Mendorong adanya perubahan yang lebih baik
f)       Mendorong warga sekolah yang religius
2.      Misi
Untuk mencapai visi tersebut, perlu dirumuskan misi yang berupa kegiatan jangka panjang
dengan arah yang jelas. Berikut misi yang dirumuskan berdasarkan visi tersebut :
a)      Meningkatkan keterampilan akademik
b)      Meningkatkan mutu tamatan yang siap menghadapi tantangan hidup dan kehidupan
c)      Meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
d)     Meningkatkan disiplin
e)      Meningkatkan budi pekerti/berbudaya dan berkarakter bangsa
f)       Meningkatkan mutu pelayanan yang berwawasan kesetaraan gender
g)      Meningkatkan sarana dan prasarana yang representatif
h)      Menjalin kerja sama yang harmonis antarwarga sekolah, lingkungan terkait, dan lembaga
pendidikan dan/atau lembaga non-kependidikan dalam upaya peningkatan akses dan dana.

D.  Analisis Visi


Visi adalah pernyataan tentang kondisi yang diinginkan yang dapat dicapai dalam kurun
waktu tertentu. Visi harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1.      Specific (mengacu/fokus)
2.      Measurable (dapat diukur)
3.      Achievable (dapat dicapai)
4.      Realistic (realistis/nyata)
5.      Timeframe (mempunyai jangka waktu)
Dari data yang didapat mengenai visi SMAN 16 Palembang hendak memberikan
penegasan terhadap jangka waktu untuk pencapaian kondisi yang diinginkan.

III.  PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari kegiatan analisis SWOT di SMAN 16 Palembang, dapat disimpulkan bahwa
perumusan manajemen strategi di SMAN 16 Palembang masuk pada kategori baik. Hal ini
terlihat pada hasil analisis menunjukkan SMAN 16 Palembang berada pada kuadran I. Posisi ini
menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi yang diberikan
adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat
dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih
kemajuan secara maksimal.

B.     Saran
Dari hasil analisis visi misi sekolah, dirasakan adanya kekurangan pada pengukuran
jangka waktu dalam pencapaian kondisi yang akan dicapai.

You might also like