You are on page 1of 13

Brainstorming Sebagai Teknik Pengambilan Keputusan

Kepala SMA Lubuk Linggau Dalam Proses Pemecahan Masalah

Mata Kuliah : Kepemimpinan Publik (A)

Dosen Pengampu : Dra. Elita Dewi MSP

Di Susun Oleh : Kelompok IV

 Alfidar Fadila (190903027)


 Muhammad Dani Habibie (190903029)
 Putri Juwita (190903030)
 Muhaimin Aziz (190903031)
 Lumayan Purba (190903032)
 Ulfa Maftuhah (190903034)
 Asyla Silmi Amalia (190903035)
 Karina Miranda (190903036)

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah kepemimpinan publik ini
yang berjudul “Brainstorming Sebagai Teknik Pengambilan Keputusan Kepala SMA Lubuk
Linggau Dalam Proses Pemecahan Masalah”.

Penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini. Khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah
kepemimpinan publik, Ibu “Dra. Elita Dewi MSP” yang telah memberikan ilmu yang
bermanfaat. Terimakasih kepada orang tua yang telah memberikan dukungan dan semangat, dan
terimakasih kepada sumber referensi yang telah melengkapi isi materi dalam makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kekurangan di dalamnya. Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila terdapat
ketidaksesuain kalimat dan kesalahan. Oleh karena itu, besar harapan penulis agar pembaca
berkenan memberikan kritik dan saran yang membangun, dan akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………..………………………………………………………..i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah……………………………………………………………………...1

1.2. Rumusan Masalah……………………………………………………………….....................2

1.3. Tujuan Penulisan……………………………………………………………...………………2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Ruang Lingkup Kepemimpinan Brainstorming…….................................................................3

2.2 Kronologi Permasalahan…………………………....................................................................5

2.3 Peran Metode Brainstorming Dalam Memecahkan Permasalahan……………………………6

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan………………………………………………………………...……….....................9

3.2 Saran……………………………………………………………………...…………………...9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………...10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seorang pemimpin seperti administrator dan manajer memiliki tugas yang menyangkut
pengambilan dan pelaksanaan keputusan seperti merencanakan pekerjaan, memecahkan masalah
teknis, memilih para bawahan, menentukan kenaikan upah, membuat penugasan kerja dan
sebagainya. Dapat dikatakan pembuatan keputusan menyangkut hampir semua fungsi
manajemen. Pembuatan keputusan dalam oraganisasi, seperti organisasi pendidikan, pada
dasarnya tidak dapat didelegasikan kepada pengikut atau pegawai di bawahnya. Sebab
konsekuensi dari keputusan tetap berada di level pemimpi

Sebuah wadah organisasi, termasuk organisasi dibidang pendidikan menjadi wewenang


dan tanggung jawab pada seorang pimpinan yang disebut kepala sekolah. Kepala sekolah
terkhususnya kepala sekolah swasta memiliki wewemang dalam mengambil keputusan baik itu
berdampak internal maupun eksternal sekolah seperti stake holder dan masyarakat umum yang
merupakan pemegang peranan utama dalam hal melaksanakan proses pendidikan dimana sekolah
itu. Pada kenyataannya, keberadaan sekolah swasta dalam hal pengelolaan, permasalahan,
tantangan dan kesempatan berbeda dengan sekolah negeri. Maka dari itu seorang pemimpin
dapat menggunakan metode brainstorming dalam proses pengambilan keputusan.

Metode Brainstorming adalah bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan,


pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman, dari semua peserta.(M. Sobry Sutikno, 2007:98).
Brainstorming adalah salah satu bentuk berpikir kreatif sehingga memberikan jalan untuk
berinisiatif kreatif. Peserta didorong untuk mencurahkan ide yang timbul dari pikirannya dalam
jangka waktu tertentu berkenaan dengan beberapa masalah, dan tidak diminta untuk menilainya
selama curah pendapat berlangsung. Penilaian akan dilakukan pada periode berikutnya dimana
semua ide dipilih, dievaluasi dan mungkin diterapkan (Suprijanto, 2009:122). Maka dapat
metode brainstorming adalah teknik yang digunakan untuk menemukan solusi dari masalah
tertentu dengan mengumpulkan ide secara spontan. Teknik ini dapat memaksimalkan kreativitas
tim dalam menghasilkan ide dan menentukan ide mana yang paling mungkin untuk
diimplementasikan dengan sukses. Tujuan dari brainstorming adalah untuk mengumpulkan ide
mentah secara cepat.

Keberlangsungan sekolah swasta mutlak berada di tangan pengelolanya yaitu manajemen


sekolah yang dipimpin oleh kepala sekolah tidak tergantung pada seberapa besar anggaran yang
masuk. Jumlah SMA Swasta di Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan yaitu 12 lembaga
dan dari jumlah tersebut dua diantaranya saat ini tidak lagi beroperasi dan tiga dalam kondisi
kritis atau black out karena makin menipisnya jumlah siswa baru yang masuk ke sekolah
tersebut. Justru sebaliknya beberapa diantara sekolah swasta tersebut lebih unggul dalam jumlah
siswa baru dibandingkan sekolah negeri yang ada di Kota Lubuklinggau.

Beberapa sekolah tersebut unggul dalam menyesuaikan diri dengan perubahan system
pendidikan, masalah dan tantangan dunia pendidikan, tingginya kesadaran masyarakat Kota
Lubuklinggau akan kualitas pendidikan, menjadikan beberapa sekolah swasta berbenah diri
secara total dan kemampuan manajemen sekolah yaitu pemimpin sekolah untuk berinovasi untuk
menarik minat masyarakat Kota Lubuklinggau mendaftarkan putra-putrinya ke sekolah swasta.
Beberapa keunggulan yang terjadi, semua bersumber pada adanya keberanian kepala sekolah
dalam mengambil keputusan dengan resiko tinggi. Maju atau mundurnya sebuah organisasi
pendidikan memiliki peran penting dari adanya seorang pemimpin yang berani mengambil
sebuah keputusan dengan menggunakan metode brainstorming.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka yang menjadi perumusan masalah :

 Apa saja yang menjadi ruang lingkup kepemimpinan brainstorming ?


 Bagaimana kronologi kasus yang dialami kepala sekolah SMA lubuk linggau ?
 Bagaimana peran metode brainstorming dalam memecahkan permasalahan yang dialami?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penulisan pada
makalah ini ialah :

 Menjelaskan ruang lingkup dari kepemimpinan brainstorming


 Memaparkan kronologi kasus yang dialami kepala sekolah SMA lubuk linggau
 Memaparkan peran teknik brainstorming dalam memecahkan permasalahan yang
dialami.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ruang Lingkup Kepemimpinan Brainstorming

 Defenisi Kepemimpinan Brainstorming

Pemimpin ialah pribadi yang memiliki kecakapan khusus, dengan atau tanpa
pengangkatan resmi yang dapat mempengaruhi kelompoknya untuk melakukan usaha bersama
yang mengarah pada pencapaian sasaran dan tujuan (Kartono,2019).Menurut Sudriamunawar
(2006:1), mengatakan pemimpin adalah seseorang yang memiliki kecakapan tertentu yang dapat
mempengaruhi para pengikutnya untuk melakukan kerjasama kearah pencapaian tujuan yang
telah di tentukan sebelumnya. Maka dapat disimpulkan bahwa pemimpin adalah seseorang yang
memiliki kecakapan tertentu yang dapat mempengaruhi para pengikutnya untuk melakukan
usaha bersama kearah pencapaian tujuan yang telah di tentukan sebelumnya.

Brainstorming adalah suatu metode yang memanfaatkan teknik kreativitas dalam mencari
penyelesaian dari suatu masalah tertentu dengan mengumpulkan gagasan secara spontan dari
anggota tim ,Brainstorming ini dipopulerkan oleh Alex F. Osborn pada awal tahun 1940-an.
Brainstorming merupakan suatu metode penting untuk menciptakan kondisi dengan
memperlihatkan setiap orang dapat menyuarakan ide sebanyak-banyaknya tanpa dikritik (Alex
F.Osborn). Sedangkan menurut M. Sobry Sutikno (2007) “Metode Brainstorming adalah suatu
bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan,
pengalaman, dari semua anggota”. Maka, metode Brainstorming adalah suatu bentuk diskusi
dimana anggota didorong untuk menyatakan gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan,
pengalaman serta ide-ide mengenai suatu masalah tanpa adanya penilaian dari anggota lain.

 Manfaat Metode Brainstorming

Terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari proses Brainstorming, antara lain :
1. Mempermudah proses analisis masalah, Brainstorming dilakukan dapat membantu untuk
menganalisis semua permasalahan yang saat itu muncul pada organisasi maupun perusahaan
yang dipimpin. Proses ini juga membantu peserta menganalisis situasi yang sedang mereka
hadapi secara tidak langsung masalah akan terpecahkan dengan penyelesaian yang dihasilkan.

2. Mempermudah pengumpulan ide, dengan adanya proses brainstorming, setiap anggota diskusi
dapat mengumpulkan ide dan gagasan secara lebih cepat. Selain itu, pengumpulan ide berasal
dari anggota semakin mudah untuk mengemukakan ide secara kreatif dan bebas kritik, maka
ide-ide solutif kemungkinan besar akan diperoleh.

3. Memperoleh solusi untuk memecahkan masalah, dilakukannya brainstorming, para anggota


tim saat melakukan diskusi dapat menganalisis gagasan yang telah terkumpul dan menemukan
gagasan, sehingga akan muncul solusi untuk penyelesaian masalah berasal dari ide-ide yang
terkumpul.

 Cara Melakukan Brainstorming Yang Efektif

1. Menetapkan tujuan, dalam melakukan brainstorming yang harus dilakukan pertama adalah
menentukan tujuan yang hendak dicapai. Tanpa mengetahui tujuan, sesi brainstorming hanya
berjalan tanpa arah. Dengan menentukan tujuan dan menyampaikan hal tersebut sebelumnya,
setiap anggota tim memiliki pemahaman yang sama terhadap masalah yang dihadapi saat
brainstorming dimulai.

2. Memberikan waktu bagi anggota tim untuk memikirkan ide, dengan memberikan waktu
tersebut maka saat hadir dalam sesi brainstorming, masing-masing anggota sudah memiliki ide
dan konsep yang hendak diajukan sehingga brainstorming pun dapat berjalan lebih produktif.

3. Mencatat ide-ide, dengan memetakan ide ke dalam kerangka berpikir mind map. Melalui mind
map, tim tetap bisa fokus pada ide sentral sambil mengatur dan mengelompokkan ide-ide lain
pada jenis yang tepat.

4. Menciptakan ruang diskusi yang ramah dan terbuka ,Brainstorming adalah zona di mana
setiap ide diapresiasi. Dengan menciptakan ruang yang terbuka tersebut maka partisipan pun
akan lebih percaya diri dan kreatif menggali ide.
5. Mengajukan pertanyaan yang tepat, mengajukan pertanyaan yang dapat menjadi wadah untuk
membangkitkan ide dan memastikan bahwa pertanyaan yang diajukan dapat mendorong
partisipan untuk memberikan perspektif yang baru atau out of the box.

2.2 Kronologi Permasalahan Sekolah Menengah Atas Di Lubuk Linggau

Pemimpin adalah seseorang yang sangat berperan penting dalam pengambilan keputusan.
Pemimpin juga memiliki tugas untuk mengarahkan dan membimbing angota agar tujuan
organisasi bisa dicapai. Jika sebuah organisasi memiliki masalah, orang yang paling berperan
penting dalam menyelesaikan masalah tersebut adalah pemimpin. Namun cara yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah dan mengambil sebuah keputusan tentunya beragam. Salah
satunya adalah metode Brainstroming. Menurut Sutikno (2007), brainstorming adalah suatu
bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan,
pengalaman, dari semua peserta. Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan dari seseorang dapat
ditanggapi (didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain, pada
penggunaan metode brainstorming pendapat orang lain tidak untuk ditanggapi.

Dalam hal ini, kami mengangkat kasus Pembuatan Keputusan oleh Kepala Sekolah SMA
PGRI 1 Kota Lubuklinggau. Dimana kepala sekolah tersebut menggunakan metode
brainstorming dalam menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan. Keberlangsungan
sekolah swasta mutlak berada di tangan pengelolanya yakni kepala sekolah. Di Lubuk Linggau
sendiri jumlah lembaga yang memiliki sekolah swasta ada 12 lembaga. Dan beberapa
diantaranya sudah black out karena sedikitnya siswa yang mendaftar di sekolah tersebut. Namun
ada beberapa sekolah swasta yang justru lebih unggul dan menjadi favorit para siswa. Salah
satunya adalah SMA PGRI 1 Kota Lubuklinggau. Dimana mereka menjadikan nilai tinggi untuk
menjadi syarat utama masuk sekolah tersebut. Tentunya masyarakat akan beranggapan bahwa
hanya siswa/siswi pintar saja yang memasuki sekolah tersebut. Hal inilah yang membuat sekolah
ini masih bertahan hingga sekarang. Dan tentunya ini bukan keputusan yang mudah untuk
diambil seorang pemimpin.
Adapun proses yang dilakukan oleh kepala sekolah lubuklinggau untuk mengambil
keputusan adalah mengidetifikasi masalah terlebih dahulu. Pastinya hal ini sangat penting,
karena sebelum mencari sebuah solusi ada baiknya kita memahami terlebih dahulu masalah
tersebut dan apa saja dampak yang akan diberikannya. Kemudian menggunakan teknik
brainstorming dalam mengambil keputusan. Dimana beliau jika menghadapi sebuah masalah
maka akan mengadakan diskusi dengan semua pihak yang terlibat dan mereka akan memberikan
pendapatnya. Diakhir diskusi tersebut kepala sekolah akan merangkum solusi apa yang bisa
digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun bukan berarti semua saran anggota
yang ada diterima. Saran-saran tersebut tentunya akan dipertimbangkan terlebih dahulu. Selain
itu, keputusan final terkait solusi apa yang akan digunakan masih berada dalam wewenang
kepala sekolah.

2.3 Peran Metode Brainstorming Dalam Memecahkan Permasalahan

Pengambilan keputusan merupakan proses pembuatan pilihan dari sejumlah alternative.


Menurut G.R. Terry . Pengambilan Keputusan adalah pemilihan alternative perilaku tertentu atau
dari dua atau lebih alternative yang ada. Pengambilan keputusan pada dasarnya adalah proses
pemecahan masalah yang menghalangi atau menghambat tercapainya tujuan. Agar masalah
dapat dipecahkan, terlebih dahulu harus dikenali apa masalahnya. Pada dasarnya, pengambilan
keputusan memerlukan keberanian, karena setiap keputusan pasti memiliki resiko, Fungsi
pengambilan keputusan sebagai strategi kepemimpinan sangat penting perannya.

Keberanian pengambikan keputusan bagi organisasi berarti pemimpinnya mengetahui


cara mencapai tujuan organisasi yang akan memberikan manfaat pada semua anggota organisasi.
Seorang pemimpin harus mampu mengkomunikasikan keputusan yang telah ditetapkan pada
anggota organisasi untuk dilaksanakan. Peran pemimpin sangat besar dalam pengambilan
keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya. Peran seorang pemimpin dalam
pengambilan keputusan dasarnya harus berusaha memperbaiki dan mengembangkan satuan kerja
yang dipimpinnya, harus mampu mengatassi segala hambatan yang dihadapi, mengatur segala
sumber daya (manusia, biaya dan lain – lain ) dan berperan mewakili setiap hubungan kerja
dengan satuan kerja lainnya .

Peran pemimpin dalam pengambilan keputusan biasanya bersama – sama dengan


bawahan melakukan pemilihan beberapa alternative yang ada untuk menentukan tujuan yang
ingin dicapai.Proses Pengambilan keputusan harus mempertimbangkan segala aspek dan sesuai
kebutuhan. Informasi yang cukup baik, maka keputusan yang dibuat terjamin tingkat
keakuratannya. Salah satu teknik pengambilan keutusan yang paling umum dugunakan yakni
pengambilan keputusan menggunakan teknik Brainstorming ( Siagian, 1988). Brainstorming
sendiri merupakan salah satu teknik pengambilan keputusan yang cukup alternatif dalam
membentuk persepsi tentang masalah yang dihadapi.

Untuk permasalahan-permasalahan yang sederhana, yang tidak terlalu memerlukan


penelaahan mendalam sehingga teknik ini kerap digunakan pemimpin dalam proses pengambilan
keputusan dalam organisasinya. Brainstorming juga dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk
diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari
semua peserta. Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan dari seseorang ditanggapi (didukung,
dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain, pada penggunaan metode curah
pendapat orang lain tidak untuk ditanggapi. Adapun Tujuan curah pendapat adalah untuk
membuat kompilasi (kumpulan) pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau
berbeda. Hasilnya kemudian dijadikan peta informasi, peta pengalaman, atau peta gagasan
(mindmap) untuk menjadi pembelajaran bersama.

Dalam kasus Pembuatan Keputusan oleh Kepala Sekolah SMA PGRI 1 Kota
Lubuklinggau. Dimana kepala sekolah tersebut menggunakan metode brainstorming dalam
menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan. Adapun uraian bagaimana pelaksanaan
teknik brainstorming yang dilakukan dalam pengambilan keputusan, dilihat berdasarkan
indikator yang muncul yakni :

a) Dalam menghadapi masalah yang tidak terlalu rumit ataupun dapat diindentifikasi
maupun diselesaikan dengan cara spesifik, Kepala SMA PGRI 1 Kota Lubuk Linggau
hanya mengadakan diskusi dimana setiap orang yang terlibat diharapkan turut serta
dalam memberikan pandangan terhadap masalah yang ada.
Hal ini sesuai dengan konsep brainstorming dalam pengambilan keputusan yang di
kemukakan oleh Siagian 1988, dimana brainstorming yang digunakan dalam
pengambilan keputusan untuk permasalahan-permasalahan yang sederhana tidak terlalu
memerlukan penelaahan mendalam dengan melakukan bentuk diskusi dalam rangka
menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari semua peserta
atau dengan kata lain hal ini dapat dikatakan sebagai proses curah pendapat .Dengan
metode brainstorming ini pada dasrnya juga mampu memberikan perspektif yang berbeda
dan menciptakan cara berpikir out of the box.

b) Pada akhir diskusi Kepala SMA PGRI 1 Kota Lubuklinggau mencatat berbagai
pandangan yang dikemukakan dirangkum, sehingga dicapai suatu kesepakatan tentang
cara-cara yang hendak ditempuh dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Pada
dasarnya, setiap sesi harus memiliki setidaknya satu orang yang menuliskan ide sehingga
tidak ada ide yang hilang. Salah satu bagian terbaik dari sesi brainstorming adalah daftar
ide yang dapat dibawa dan kembangkan di masa depan. Tidak semuanya dapat diterapkan
dengan segera, tetapi daftar ide dapat membantu dalam berpikir kreatif selama berbulan-
bulan setelah sesi brainstorming selesai.

c) Kepala SMA PGRI 1 Kota Lubuklinggau menunjuk seorang pimpinan diskusi dan
menghadirkan ahli untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi, Pada dasarnya,
Brainstorming memungkinkan orang lain untuk mengajukan ide dengan bebas.
Terkadang sangat sulit untuk menemukan ide-ide baru sebagai orang yang paling dekat
dengan masalah tersebut. Sehingga dengan mengundang orang lain ke dalam percakapan
untuk mencari cara baru dalam mengatasi masalah memungkinkan orang yang kurang
paham untuk berbicara secara terbuka tentang ide-ide yang mereka pikirkan. Tidak setiap
ide akan bagus, tapi bisa jadi, dari situlah ide lainnya keluar.

d) Pimpinan diskusi yang ditentukan oleh Kepala SMA PGRI 1 Kota Lubuklinggau memilih
hasil-hasil pemikiran yang dianggap sesuai untuk pemecahan masalah dan ahli kemudian
menentukan hasil pemikiran mana yang akan dipilih sesuai dengan kaidah-kaidah atau
teori-teori. Hal ini sesuai dnegan metode brainstorming dimana brainstorming
memotivasi adanya kolaborasi terbuka dan berkelanjutan yang memecahkan masalah
bersama dengan menciptakan ide dan solusi inovatif. Dengan brainstorming, tim
menghasilkan lebih banyak ide dalam waktu singkat. Yang kemudian dapat
disempurnakan dan digabungkan untuk menghasilkan solusi yang ideal.
BAB III

PENUTUP

4.1 Simpulan

Brainstorming adalah sebuah metode dalam menggali gagasan, pendapat, informasi,


pengetahuan, pengalaman serta ide-ide seorang anggota dengan menciptakan sebuah ruang
diskusi yang digunakan dalam memecahkan sebuah permasalahan. Metode brainstorming ini
digunakan oleh seorang pemimpin dalam sebuah organisasi pendidikan yang disebut sebagai
kepala sekolah. Metode tersebut dimanfaatkan dalam mengambil keputusan guna memecahkan
permasalahan seperti beberapa sekolah menengah atas (SMA) dilubuk linggau diantaranya tidak
lagi beroperasi dan sudah black out karena sedikitnya siswa yang mendaftar di sekolah tersebut.

Adapun secara singkat peranan brainstorming dalam pemecahan maslaah yakni dengan
metode brainstorming mampu memberikan perspektif yang berbeda dan menciptakan cara
berpikir out of the box dimana kegiatannya berupa diskusi dalam rangka menghimpun gagasan,
pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari semua peserta atau dengan kata lain hal ini
dapat dikatakan sebagai proses curah pendapat. Selain itu, Brainstorming juga memotivasi
adanya kolaborasi terbuka dan berkelanjutan yang memecahkan masalah bersama dengan
menciptakan ide dan solusi inovatif. Dan yang tak kalah menarik, penggunaan teknik
brainstorming mampu memperlihatkan kesuksesan seorang pemimpin karena brainstorming
merupakan teknik yang bagus dalam sebuah tim organisasi dimana brainstorming membuat
orang berpikir lebih bebas, tanpa takut dihakimi dan tidak ada satu orang pun yang memiliki
kepemilikan atas hasil akhir, sehingga memungkinkan upaya tim yang sempurna.
4.2 Saran

Berdasarkan permasalahan yang sudah diuraikan, maka hal yang bisa dilakukan dalam
memecahkan permasalahan tersebut ialah :

 Mengadakan pembinaan dan pelatihan-pelatihan keorganisasian, khususnya dalam hal


pengambilan keputusan.
 Pemerintah terus melakukan pemantauan dan pengevaluasian terhadap pengalokasian
sumber dana BOS dan APBN yang dipergunakan kepada sekolah swasta dan negeri.

DAFTAR PUSTAKA

Fathurrahamn, P., & Sutikno, M, S. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika
Aditama

Iskandar. (2015). Pembuatan Keputusan dalam Keadaan Resiko oleh Kepala Sekolah. Manajer
Pendidikan. 9(6). 737-741

Miftah Thoha, (2000). Kepemimpinan dalam Manajemen, CV. Rajawali, Jakarta

Sondang P Siagian. (1997) . Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. PT. Toko
Gunung Agung, Jakarta

Suprijanto. (2009). Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Sekawanstudio. (2021). Teknik Brainstorming dan Implementasinya untuk Ciptakan Ide Kreatif.
Diakses melalui https://sekawanstudio.com/blog/pengertian-brainstorming/

Wikipedia. (2021). Curah pendapat. Diakses melaluim


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Curah_pendapat

You might also like