Professional Documents
Culture Documents
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah kepemimpinan publik ini
yang berjudul “Brainstorming Sebagai Teknik Pengambilan Keputusan Kepala SMA Lubuk
Linggau Dalam Proses Pemecahan Masalah”.
Penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini. Khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah
kepemimpinan publik, Ibu “Dra. Elita Dewi MSP” yang telah memberikan ilmu yang
bermanfaat. Terimakasih kepada orang tua yang telah memberikan dukungan dan semangat, dan
terimakasih kepada sumber referensi yang telah melengkapi isi materi dalam makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kekurangan di dalamnya. Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila terdapat
ketidaksesuain kalimat dan kesalahan. Oleh karena itu, besar harapan penulis agar pembaca
berkenan memberikan kritik dan saran yang membangun, dan akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………..………………………………………………………..i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Simpulan………………………………………………………………...……….....................9
3.2 Saran……………………………………………………………………...…………………...9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………...10
BAB I
PENDAHULUAN
Seorang pemimpin seperti administrator dan manajer memiliki tugas yang menyangkut
pengambilan dan pelaksanaan keputusan seperti merencanakan pekerjaan, memecahkan masalah
teknis, memilih para bawahan, menentukan kenaikan upah, membuat penugasan kerja dan
sebagainya. Dapat dikatakan pembuatan keputusan menyangkut hampir semua fungsi
manajemen. Pembuatan keputusan dalam oraganisasi, seperti organisasi pendidikan, pada
dasarnya tidak dapat didelegasikan kepada pengikut atau pegawai di bawahnya. Sebab
konsekuensi dari keputusan tetap berada di level pemimpi
Beberapa sekolah tersebut unggul dalam menyesuaikan diri dengan perubahan system
pendidikan, masalah dan tantangan dunia pendidikan, tingginya kesadaran masyarakat Kota
Lubuklinggau akan kualitas pendidikan, menjadikan beberapa sekolah swasta berbenah diri
secara total dan kemampuan manajemen sekolah yaitu pemimpin sekolah untuk berinovasi untuk
menarik minat masyarakat Kota Lubuklinggau mendaftarkan putra-putrinya ke sekolah swasta.
Beberapa keunggulan yang terjadi, semua bersumber pada adanya keberanian kepala sekolah
dalam mengambil keputusan dengan resiko tinggi. Maju atau mundurnya sebuah organisasi
pendidikan memiliki peran penting dari adanya seorang pemimpin yang berani mengambil
sebuah keputusan dengan menggunakan metode brainstorming.
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penulisan pada
makalah ini ialah :
BAB II
PEMBAHASAN
Pemimpin ialah pribadi yang memiliki kecakapan khusus, dengan atau tanpa
pengangkatan resmi yang dapat mempengaruhi kelompoknya untuk melakukan usaha bersama
yang mengarah pada pencapaian sasaran dan tujuan (Kartono,2019).Menurut Sudriamunawar
(2006:1), mengatakan pemimpin adalah seseorang yang memiliki kecakapan tertentu yang dapat
mempengaruhi para pengikutnya untuk melakukan kerjasama kearah pencapaian tujuan yang
telah di tentukan sebelumnya. Maka dapat disimpulkan bahwa pemimpin adalah seseorang yang
memiliki kecakapan tertentu yang dapat mempengaruhi para pengikutnya untuk melakukan
usaha bersama kearah pencapaian tujuan yang telah di tentukan sebelumnya.
Brainstorming adalah suatu metode yang memanfaatkan teknik kreativitas dalam mencari
penyelesaian dari suatu masalah tertentu dengan mengumpulkan gagasan secara spontan dari
anggota tim ,Brainstorming ini dipopulerkan oleh Alex F. Osborn pada awal tahun 1940-an.
Brainstorming merupakan suatu metode penting untuk menciptakan kondisi dengan
memperlihatkan setiap orang dapat menyuarakan ide sebanyak-banyaknya tanpa dikritik (Alex
F.Osborn). Sedangkan menurut M. Sobry Sutikno (2007) “Metode Brainstorming adalah suatu
bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan,
pengalaman, dari semua anggota”. Maka, metode Brainstorming adalah suatu bentuk diskusi
dimana anggota didorong untuk menyatakan gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan,
pengalaman serta ide-ide mengenai suatu masalah tanpa adanya penilaian dari anggota lain.
Terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari proses Brainstorming, antara lain :
1. Mempermudah proses analisis masalah, Brainstorming dilakukan dapat membantu untuk
menganalisis semua permasalahan yang saat itu muncul pada organisasi maupun perusahaan
yang dipimpin. Proses ini juga membantu peserta menganalisis situasi yang sedang mereka
hadapi secara tidak langsung masalah akan terpecahkan dengan penyelesaian yang dihasilkan.
2. Mempermudah pengumpulan ide, dengan adanya proses brainstorming, setiap anggota diskusi
dapat mengumpulkan ide dan gagasan secara lebih cepat. Selain itu, pengumpulan ide berasal
dari anggota semakin mudah untuk mengemukakan ide secara kreatif dan bebas kritik, maka
ide-ide solutif kemungkinan besar akan diperoleh.
1. Menetapkan tujuan, dalam melakukan brainstorming yang harus dilakukan pertama adalah
menentukan tujuan yang hendak dicapai. Tanpa mengetahui tujuan, sesi brainstorming hanya
berjalan tanpa arah. Dengan menentukan tujuan dan menyampaikan hal tersebut sebelumnya,
setiap anggota tim memiliki pemahaman yang sama terhadap masalah yang dihadapi saat
brainstorming dimulai.
2. Memberikan waktu bagi anggota tim untuk memikirkan ide, dengan memberikan waktu
tersebut maka saat hadir dalam sesi brainstorming, masing-masing anggota sudah memiliki ide
dan konsep yang hendak diajukan sehingga brainstorming pun dapat berjalan lebih produktif.
3. Mencatat ide-ide, dengan memetakan ide ke dalam kerangka berpikir mind map. Melalui mind
map, tim tetap bisa fokus pada ide sentral sambil mengatur dan mengelompokkan ide-ide lain
pada jenis yang tepat.
4. Menciptakan ruang diskusi yang ramah dan terbuka ,Brainstorming adalah zona di mana
setiap ide diapresiasi. Dengan menciptakan ruang yang terbuka tersebut maka partisipan pun
akan lebih percaya diri dan kreatif menggali ide.
5. Mengajukan pertanyaan yang tepat, mengajukan pertanyaan yang dapat menjadi wadah untuk
membangkitkan ide dan memastikan bahwa pertanyaan yang diajukan dapat mendorong
partisipan untuk memberikan perspektif yang baru atau out of the box.
Pemimpin adalah seseorang yang sangat berperan penting dalam pengambilan keputusan.
Pemimpin juga memiliki tugas untuk mengarahkan dan membimbing angota agar tujuan
organisasi bisa dicapai. Jika sebuah organisasi memiliki masalah, orang yang paling berperan
penting dalam menyelesaikan masalah tersebut adalah pemimpin. Namun cara yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah dan mengambil sebuah keputusan tentunya beragam. Salah
satunya adalah metode Brainstroming. Menurut Sutikno (2007), brainstorming adalah suatu
bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan,
pengalaman, dari semua peserta. Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan dari seseorang dapat
ditanggapi (didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain, pada
penggunaan metode brainstorming pendapat orang lain tidak untuk ditanggapi.
Dalam hal ini, kami mengangkat kasus Pembuatan Keputusan oleh Kepala Sekolah SMA
PGRI 1 Kota Lubuklinggau. Dimana kepala sekolah tersebut menggunakan metode
brainstorming dalam menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan. Keberlangsungan
sekolah swasta mutlak berada di tangan pengelolanya yakni kepala sekolah. Di Lubuk Linggau
sendiri jumlah lembaga yang memiliki sekolah swasta ada 12 lembaga. Dan beberapa
diantaranya sudah black out karena sedikitnya siswa yang mendaftar di sekolah tersebut. Namun
ada beberapa sekolah swasta yang justru lebih unggul dan menjadi favorit para siswa. Salah
satunya adalah SMA PGRI 1 Kota Lubuklinggau. Dimana mereka menjadikan nilai tinggi untuk
menjadi syarat utama masuk sekolah tersebut. Tentunya masyarakat akan beranggapan bahwa
hanya siswa/siswi pintar saja yang memasuki sekolah tersebut. Hal inilah yang membuat sekolah
ini masih bertahan hingga sekarang. Dan tentunya ini bukan keputusan yang mudah untuk
diambil seorang pemimpin.
Adapun proses yang dilakukan oleh kepala sekolah lubuklinggau untuk mengambil
keputusan adalah mengidetifikasi masalah terlebih dahulu. Pastinya hal ini sangat penting,
karena sebelum mencari sebuah solusi ada baiknya kita memahami terlebih dahulu masalah
tersebut dan apa saja dampak yang akan diberikannya. Kemudian menggunakan teknik
brainstorming dalam mengambil keputusan. Dimana beliau jika menghadapi sebuah masalah
maka akan mengadakan diskusi dengan semua pihak yang terlibat dan mereka akan memberikan
pendapatnya. Diakhir diskusi tersebut kepala sekolah akan merangkum solusi apa yang bisa
digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun bukan berarti semua saran anggota
yang ada diterima. Saran-saran tersebut tentunya akan dipertimbangkan terlebih dahulu. Selain
itu, keputusan final terkait solusi apa yang akan digunakan masih berada dalam wewenang
kepala sekolah.
Dalam kasus Pembuatan Keputusan oleh Kepala Sekolah SMA PGRI 1 Kota
Lubuklinggau. Dimana kepala sekolah tersebut menggunakan metode brainstorming dalam
menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan. Adapun uraian bagaimana pelaksanaan
teknik brainstorming yang dilakukan dalam pengambilan keputusan, dilihat berdasarkan
indikator yang muncul yakni :
a) Dalam menghadapi masalah yang tidak terlalu rumit ataupun dapat diindentifikasi
maupun diselesaikan dengan cara spesifik, Kepala SMA PGRI 1 Kota Lubuk Linggau
hanya mengadakan diskusi dimana setiap orang yang terlibat diharapkan turut serta
dalam memberikan pandangan terhadap masalah yang ada.
Hal ini sesuai dengan konsep brainstorming dalam pengambilan keputusan yang di
kemukakan oleh Siagian 1988, dimana brainstorming yang digunakan dalam
pengambilan keputusan untuk permasalahan-permasalahan yang sederhana tidak terlalu
memerlukan penelaahan mendalam dengan melakukan bentuk diskusi dalam rangka
menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari semua peserta
atau dengan kata lain hal ini dapat dikatakan sebagai proses curah pendapat .Dengan
metode brainstorming ini pada dasrnya juga mampu memberikan perspektif yang berbeda
dan menciptakan cara berpikir out of the box.
b) Pada akhir diskusi Kepala SMA PGRI 1 Kota Lubuklinggau mencatat berbagai
pandangan yang dikemukakan dirangkum, sehingga dicapai suatu kesepakatan tentang
cara-cara yang hendak ditempuh dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Pada
dasarnya, setiap sesi harus memiliki setidaknya satu orang yang menuliskan ide sehingga
tidak ada ide yang hilang. Salah satu bagian terbaik dari sesi brainstorming adalah daftar
ide yang dapat dibawa dan kembangkan di masa depan. Tidak semuanya dapat diterapkan
dengan segera, tetapi daftar ide dapat membantu dalam berpikir kreatif selama berbulan-
bulan setelah sesi brainstorming selesai.
c) Kepala SMA PGRI 1 Kota Lubuklinggau menunjuk seorang pimpinan diskusi dan
menghadirkan ahli untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi, Pada dasarnya,
Brainstorming memungkinkan orang lain untuk mengajukan ide dengan bebas.
Terkadang sangat sulit untuk menemukan ide-ide baru sebagai orang yang paling dekat
dengan masalah tersebut. Sehingga dengan mengundang orang lain ke dalam percakapan
untuk mencari cara baru dalam mengatasi masalah memungkinkan orang yang kurang
paham untuk berbicara secara terbuka tentang ide-ide yang mereka pikirkan. Tidak setiap
ide akan bagus, tapi bisa jadi, dari situlah ide lainnya keluar.
d) Pimpinan diskusi yang ditentukan oleh Kepala SMA PGRI 1 Kota Lubuklinggau memilih
hasil-hasil pemikiran yang dianggap sesuai untuk pemecahan masalah dan ahli kemudian
menentukan hasil pemikiran mana yang akan dipilih sesuai dengan kaidah-kaidah atau
teori-teori. Hal ini sesuai dnegan metode brainstorming dimana brainstorming
memotivasi adanya kolaborasi terbuka dan berkelanjutan yang memecahkan masalah
bersama dengan menciptakan ide dan solusi inovatif. Dengan brainstorming, tim
menghasilkan lebih banyak ide dalam waktu singkat. Yang kemudian dapat
disempurnakan dan digabungkan untuk menghasilkan solusi yang ideal.
BAB III
PENUTUP
4.1 Simpulan
Adapun secara singkat peranan brainstorming dalam pemecahan maslaah yakni dengan
metode brainstorming mampu memberikan perspektif yang berbeda dan menciptakan cara
berpikir out of the box dimana kegiatannya berupa diskusi dalam rangka menghimpun gagasan,
pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari semua peserta atau dengan kata lain hal ini
dapat dikatakan sebagai proses curah pendapat. Selain itu, Brainstorming juga memotivasi
adanya kolaborasi terbuka dan berkelanjutan yang memecahkan masalah bersama dengan
menciptakan ide dan solusi inovatif. Dan yang tak kalah menarik, penggunaan teknik
brainstorming mampu memperlihatkan kesuksesan seorang pemimpin karena brainstorming
merupakan teknik yang bagus dalam sebuah tim organisasi dimana brainstorming membuat
orang berpikir lebih bebas, tanpa takut dihakimi dan tidak ada satu orang pun yang memiliki
kepemilikan atas hasil akhir, sehingga memungkinkan upaya tim yang sempurna.
4.2 Saran
Berdasarkan permasalahan yang sudah diuraikan, maka hal yang bisa dilakukan dalam
memecahkan permasalahan tersebut ialah :
DAFTAR PUSTAKA
Fathurrahamn, P., & Sutikno, M, S. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika
Aditama
Iskandar. (2015). Pembuatan Keputusan dalam Keadaan Resiko oleh Kepala Sekolah. Manajer
Pendidikan. 9(6). 737-741
Sondang P Siagian. (1997) . Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. PT. Toko
Gunung Agung, Jakarta
Sekawanstudio. (2021). Teknik Brainstorming dan Implementasinya untuk Ciptakan Ide Kreatif.
Diakses melalui https://sekawanstudio.com/blog/pengertian-brainstorming/