You are on page 1of 28
PRAKTIKUM MESIN LISTRIK JOB : GENERATOR DC SEMESTER IV WALSIA SITTI HAJAR 34220028 2B/D PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONVERSI ENERGI JURUSAN TEKNIK MESIN: POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG MAKASSAR 2022 Laporan Praktikum Mesin Lis! PERCOBAAN 1 GENERATOR DC 1.1 TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS 1.1.1 Tujuan Umum > Mengetahui cara Kerja mesin arus searah yang dioperasikan sebagai generator. > Mengetahui sifat generator arus searah dalam arus beban nol mapun berbeban. > Mengetahui besaran resistansi belitan generator DC > Mengetahui cara mengukur besaran resistensi belitan Generator DC > Mengetahui dan bisa mengoperasikan/menjlankan generator arus searah dengan aman dan benar. > Mengetahui dan bisa menganalisa/menjalankan urutan-urutan pembebanan kerja GenerarorDC. v Mengetahui dan bisa menganalisa pengaruh reaksi jangka pada generator berbeban. 1.1.2 Tujuan Khusus > Mencari harga resisteensi belitan generator DC dengan menggunakan metoda ohm meter. > Mengetahui dan bisa menganalisa pengaruh tahanan generator DC terhadap kerugian-kerugian generator dan terhadap efisiensi generator. Mencari karakteristik beban nol, (Eo = f(lex); I= 0.n = ©). v > mengetahui dan bisa menganalisa pengaruh tegangan keluaran generator terhadap pengaruh keluaran generator terhadap arus penguatan yang dibetikan. > Mengetahui lengkung histerisis anti besi generator DC. > Meneari karakteristik beban, (V = f(lex); I= nominal; n = C), > Mengetahui dan bisa menganalisa pengaruh beban terhadap tegangan keluaran, a Generator DC 1 Laporan Praktikum Mesin Lis! v Mengetahui dan bisa mencari kerugian reaksi jangka pada saat generator brbeban. > Mencari karakteristik efisiensi, (n = {(P), n=C; V=C), > Mengatahui dan bisa menganalisa daerah operasi kerja yang optimum dari suatu generator DC yang dilihat dari karakteristik efisiensinya. 1.2 TEORIDASAR 1.2.1. Pengukuran Resistansi Belitan Generator DC Mesin DC bisa dioperasikan sebagai motor maupun sebagai generator. Belitan generator terdiri dari 1. Belitan jangkar 2. Belitan kutub Bantu 3. Belitan eksitansi Arus beban mengalir melalui dua belitan yang pertama, belitan ini mempunyai resistensi yang kecil. Sistem pengukuran tahanan belitan jangkar ini ada beberapa metode pengukuran yang bisa dilakukan antara lain metode chm meter, volt dan ampere meter, metode dinamis dan statis Dalam percobaan ini kita memakai system pengukurannya dengan menggunakan metode ohm meter. Pengukuran resistensi belitan rus penguatan dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama dengan pengukuran tahanan belitan jangkar. 3.2.2. Pengukuran Tahanan Secara Tidak Langsung ‘Yang dimaksud dengan pengukuran tahanan secara tidak langsung adalah pengukuran tanpa menggunakan ohmmeter. Dari hokum ohm dapat diketahui: see -D Generator DC 12 Laporan Praktikum Mesin Lis! Terlihat dari persamaan (1-1) bahwa untuk mengetahui nilai suatu tahanan maka diperbagikanlah antara tegangan yang diukur dengan arus yang terukur pada tahanan tersebut. Inilah yang disebut cara tidak langsung, yaitu mengukur tegangan dan arus menentukan tahanan. Dengan demikian cara ini disebut juga”metode voltmeter-amperemeter”. Karena voltmeter dan amperemeter mempunyai cara sambung yang berbeda, dikenal dua macam rangkaian pengukuran yaitu rangkaian dengan” metode tahan tinggi” dan rangkaian dengan “metoda tahanan rendah”. Kata tinggi bersifat relative saja, yaitu tahanan yang diukur relative jauh lebih tinggi dari tahanan amperemeter. Juga kata” rendah” hanya bersifat relative, yaitu tahanan yang diukur jauh lebih tendah dari tahanan voltmeter. Sebagai contoh. diperkirakan tahanan yang akan diukur adalah 1000 Q, tahanan amperemeter 1 Q dan tahanan voltmeter 999 kQ, maka kedua macam rangkaian sama baiknya Karena memberikan hasil pengukuran dengan persentase kesalahan yang sama, Bagaimana jika tahanan yang diukur diperkirakan 0,1 ©? Jelas rangkaian dengan metode tahanan-rendah lebih cocok Karena akan memberikan persen kesalahan yang dapat diabaikan. Bagaimana jika tahanan yang akan diukur diperkirakan 1 MQ? Jelas rangkaian dengan metode tahanan -tinggi lebih cocok Karena akan memberikan persen kesalahan yang dapat diabaikan Cn ¢ 1s = 1 | | / "ay poe A Te @ wo) Gambar 1.1 Pengukuran tahanan secara tidak langsung. (a) Metode Tahanan-Tinggi, (b) Metode Tahanan-Rendah a Generator DC 13 Laporan Praktikum Mesin List ‘Terminologi yang dapat dianut dalam percobaan ini adalah: ¥; Rx = nilai tahanan yang akan diukur (nilai tahanan yang sebenarnya) iz Vin Ro = Nilai tahanan hasil pengukuran = 7 ‘V,dan I, = tegangan dan arus pada tahanan yang diukur. Vn dan In = basil penunjukan berturut-turut pada voltmeter dan amperemeter Rangkaian dengan Metode Tahanan-tinggi : Dari gambar 1.1 (a) dapat ditul 1-2) (1-3) Vy yet Ry. (1-4) Persamaan (1-4) menunjukan bahwa ternyata nilai hasil pengukuran (Rm) lebih besar dari nilai sebenamnya (Rx). Jadi tahanan sebenarnya yang sedang diukur adalah : Ras Rant ccsvasvsvevisns cosvssesvs soe oosscrsorvanseau( eS) Kesalahan (E) yang ditimbulkan oleh metode tahanan-tinggi adalah : | E= Bh Rs, 100% =74 100%. Ry Ry seveeseee( 1-6) ITA, Vin- Ima x 100% (1-7) Rangkaian dengan Metode Tahanan-Rendah Dari gambar 1.1 (b) dapat ditulis = In=h =k. z (1-8) a Generator DC 14 Laporan Praktikum Mesin Lis Vn = Vail (1-9) Maka dapat diperoleh : Vm _Vx © Tm Iyt Te (1-10) Dengan mensubtitusikan persamaan (1-9) ke dalam (1-10), diperoleh : ryRy Re Ree ne (uy Ternyata dalam persamaan (1-11) terindikasi bahwa nilai hasil pengukuran (Rn) lebih kecil dari pada nilai sebenarnya (R,). Jadi tahanan sebenarnya yang sedang diukur adalah Rm | a sateen arsanew GlsI2) vk Vm Thm Vm Kesalahan (E) yang ditimbulkan oleh tahanan-rendah ini adalah : (1-13) Rm — R; R, | E= Bh Rs, 100% =——*—x 100% (1-14) Ry ryt Ry Y, E=—™~ 100% (1-15) Inv 1.2.2 Karakteristik Beban Nol karakteristik beban nol adalah merupakan karakteristik Kemagnitan sebuah generator DC yang menunjukkan sebuah hubungan antara fluksi yang dibangkitkan oleh kutub dan arus penguatan (lex). uksi kutub ini identik dengan ggl yang diinduksikan mesin dan diukur melalui tegangan keluaran ‘mesin pada saat beban nol (Es) yang mana hubungan ini ditulis Ey = f(lex); 1 =0; n= nominal. formula tegangan induksi yang dibangkitkan generator: E.=Kon a Generator DC 15 Laporan Praktikum Mesin List dimana : E. = tegangan induksi generator ; K = konstanta 6 = fe): fluksi skibat arus penguatan; n = putaran generator E,=kyn Jikan = konstan, maka Bo= ki Ip Secara matematis grafik dari E. sebagai Fungsi I; adalah sebagai berikut: E, ky Gambar 1.2 Bentuk Karakteristik Beban Nol Secara Teori Bentuk karakteristik beban nol secara praktek yang dijumpai di lapangan adalah sebagai berikut : I Gambar 1.3 Bentuk Karakteristik Beban Nol Secara Praktis a Generator DC 16 Laporan Praktikum Mesin Lis ‘Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui kualitas dari inti besi yang sangat mempengaruhi inti besi dan mencari daerah lengkung penjenuhan magnetisasi. karakteristik kemagnitan ini dicari pada putaran nominal mesi adapun hubungan antara putaran dan arus medan atau fluks adalah sebagai berikut: El/nl = E2/n2; maka El/nl = E2/n2; 2 = El(n2/n1) 1.2.3 Karakteristik Berbeban Pengaruh pembebanan generator DC akan mengakibatkan adanya reaksi jangkar dan kerugian tembaga, hal ini mengakibatkan turunnyan tegangan keluaran generator. untuk mengetahuipengaruh-pengaruh kerugian tegangan ini diperlukan percobaan pembebanan dengan beban arus keluaran yang ‘etap dan dengan merubah arus penguatannya dari tegangan nol sampai tegangan nominalnya. kerugian tegangan pada tembaga stator ditentukan dengan perhitungan V=IxR (Volt) dimana : V = kerugian tegangan pada belitan jangkar I= arus jangkar R= tahanan belitan jangkar V=E-LRo Vaknif-boRe Jika n= Konstan, [a= Konstan, maka : V= ki y-kx ———> kr [a Ra: ky = kn gambar karakteristik beban dengan arus beban Konstan nominal, seperti gambar berikut: a Generator DC 17 Laporan Praktikum Mesin Lis Gambar 1.4 Bentuk Karakteristik berbeban secara teori Gambar 1.5 Bentuk Karakteristik berbeban secara praktis Pada gambar di atas pengaruh reaksi jangkar akibat pembebanan akan diatasi oleh arus penguatan sehingga apabila kita lihat secara kesluruhan kerugian tegangannya akan bergeser searah dengan sumbu aus penguatannya, a Generator DC 18 Laporan Praktikum Mesin Lis 1.2.4, Karakteristik Luar Seperti yang telah diterangkan di atas bahwa pengaruh pembebanan sangat berpengaruh terhadap tegangan keluarannya. tegangan keluaran akibat beban ini sangat terasa bila kita tidak mengimbangi dengan menaikkan arus penguatannya, oleh karena itu untuk mengetahui jualitas mesin sangat perlu kita mengadakan_ percobaan pembebanan ini dengan menetapkan arus penguatannya, Gambar karakt Veknh-lRa =E-IaRe beban dengan arus pengutan konstan Jika: [= konstan E=konstan n= konstan Veki-kl Bentuk karakteristik luar Gambar 1.6 Bentuk karakteristik Luar (Secara Teori) a Generator DC 19 Laporan Praktikum Mesin Lis Gambar 1.7 Bentuk karakteristik Luar (Secara Praktis) 1.2.5. Karakteristik Pengaturan Karakteristik peengaturan merupakan karakteristik yang memperlihatkan I, (arus jangkar) generator sebagai fungsi I (arus medan) generator pada keadaan berbeban dalam kondisi pada n (putaran), dan Vy (tegangan terminal) generator konstan. Untuk memahami karakteristik pengaturan, maka dapat diperlihatkan gambar berikut. a Generator DC 1-10 Laporan Praktikum Mesin Lis Vo Beban Rig te] + Gambar 1.8 Gambar generator DC penguatan terpisah yang berbeban, Vy = Ey — hop Rs (1-16) Ig. Ra = Eg~ Ve (1-17) Dalam hal ini: E, = ky ly : (1-18) Sehingga: age Ra = ha Hig = Ve esos esses ee ee seeeee ees eesneeesees nt soe sat ear eee seees (1-19) Atau ag= Bota (1-20) Karena Rs, n, Ve konstan maka dapat ditulis: Tog Ie (21) a Generator DC 1 Laporan Praktikum Mesin Lis Dalam hal ini: ki 1-22) = RO (1-22) ¥, =f ni aap = (1-23) Grafiknya secara matematis adalah sebagai berikut: Gambar 1.9 Bentuk karakteristik Pengaturan 1.2.6. Karakteristik Putaran Karakteristik putaran merupakan karakteristik yang menunjukan putaran generator sebagai funsi dari I, (arus jangkar) generator dalam keadaan berbeban pada kondisi Ig (arus medan) generator konstan. Daya poros generator dapat ditulis Pog = Tos. vo (24) Dalam hal ini a Generator DC 112 Laporan Praktikum Mesin Lis Py = daya poros generator Tx = torsi pada generator © = putaran (kecepatan sudut motor) generator a eves 125) n= putaran generator Tg = kes Ig lag i (1-26) sehingga : Poy fig Tye Ko. (1-27) a oe vn (1-28) ‘ckelpglag jika Pye dianggap Konstan, serta Tip dikonstankan selama percobaan maka : (1-29) (1-30) grafiknya secara matematis : Gambar 1.10 Bentuk karakteristik Pengaturan Generator DC 1-13 Laporan Praktikum Mesin List 1.2.7 \jauan Matematis Generator DC shunt Untuk memahami matematis generator DC shunt, maka dapat diperlihatkan gambar berikut. Gambar 1.11 Gambar Generator DC Shunt pada Beban Nol Ve =lig Re +Ra) (1-31) Ve Eg-lteRa os (1-32) Ve kin lig— ig Ra (1-33) Ve = (K.n— Ra) Ig. siesmaisenc Jikan = konstan, maka dapat ditulis : Ve =kile oes (1-35) Dalam hal ini ki =k.nRa. we (1-36) a Generator DC 114 Laporan Praktikum Mesin Lis Grafik secara Matematis adalah sebagai berikut : Ve Gambar 1.12 Karakteristik Beban Nol Generator DC Shunt 1.3. DATA SPESIFIKASI GENERATOR DC DAN MOTOR 1.3.1 Data Spesifikasi Generator DC Daya nominal Tegangan nominal Kecepatan nominal Arus nominal ‘Anus Eksitansi Isolasi 1.3.2 Data Spesifikasi Motor Daya nominal ‘Tegangan nominal Kecepatan nominal ‘Arus nominal Anus Eksitansi Isolasi Generator DC 115 Laporan Praktikum Mesin Lis! 3.4, LANGKAH PERCOBAAN 1.4.1, Pengukuran Tahanan Belitan 1. Mengukur tahanan belitan jangkar dan belitan medan generator DC dengan menggunakan ohm meter. 2. Mencatat hasil pengukuran dalam tabel data yang telah disediakan 1.4.2. Pengukuran Tabanan Secarak langsung 1, Mengukur tahanan jangkar (R,) dan tahanan medan (R) generator DC dengan menggunakan Ohm meter atau multi meter. 2. Catatlah hasil pengukurannya dalam tabel data yang telah disediakan 1.4.3, Pengukuran Tahanan Secarak tidak langsung 1, Mengukur tahanan jangkar (R,) dan tahanan medan (Rs) generator DC dengan menggunakan Ampere meter dan Volt meter. 2, Mencatat hasil pengukuran dalam tabel data yang telah disediakan 1.4.4, Mencari karakteristik Beban Nol 1, Menggambar rangkaian percobaan untuk mencati karakteristik beban nol. 2. Membuat urutan kerja ( perccobaan ini generator diputar dengan motor DC dan hati-hatilah dalam menjalankan motor DC, perhatikan urutan kerja yang sudah saudara buat dan jangan menjalankan mesin, tanpa arus penguatnya). Motor diputar dengan menggunakan tahanan awal ( tahanan asut ) atau regulator untuk mengurangi arus star yang besar. Apabila sudah disetujui oleh pembimbing lakukan percobaan. 3. Mencatat hasil percobaan kedalam tabel hasil pengamatan 1.4.5. Mencari Karakteristik Berbeban 1, Menggambar rangkaian percobaan untuk mencari karakteristik pengaruh pembebanan terhadap tegangan keluaran bila arus penguatannya berubah. 2. Membuat urutan kerjanya, (percobaan ini generator diputah dengan motor DC, perhatikan urutan kerja yang sudah saudara buat dan jangan a Generator DC 1-16 Laporan Praktikum Mesin Listrik 146 1 2. 3. menjalankan mesin tanpa ada arus penguatnya). Motor diputar dengan menggunakan tahanan awal atau regulator untuk mengurangi arus star yang besar. Arus keluaran generator dibuat tetap, pertama percobaan untuk ‘mencari tegangan keluaran nol pada mesin harus dihubung singkat (dalam hal ini akan dibantu oleh pembimbing). Bila sudah disetujui oleh pembimbing lakukan percobannya. Meneatat data hasil percobaan ke dalam tabel data Karakteristik Pengaruh Pembebanan terhadap tegangan keluaran ‘Mencari dengan arus penguatan tetap ( Karakteristik Luar ) Menggambar rangkaian percobaan untuk mencari karakteristik Tuar. ‘Membuat urutan kerjanya. (percobaan ini generator diputar dengan motor DC dan hati-hatilah dalam menjalankan motor DC, perhatikan urutan kerja yang sudah saudara buat dan jangan menjalankan mesin tanpa ada arus penguatnya). Motor diputar dengan menggunakan tahanan awal (tahanan asut) atau regulator untuk mengurangi arus star yang besar. Sebelum dibebani tegangan keluaran generator harus - menunjukkan tegangan nominalnya yaitu 220 V. arus beban diatur sampai mencapai harga nominalnya. Meneatat data hasil percobaan ke dalam tabel data. a Generator DC 117 Laporan Praktikum Mesin Lis! 1.5. DIAGRAM RANGKAIAN 1.5.1 Gambar Rangkaian Percobaan Statis, a. Pengukuran langsung Tahanan-dalam Mesin Oman B, Ey a Gambar 1.13 Rangkaian Untuk Pengukuran Langsung Tahanan- dalam Mesin b. Pengukuran Secara Tidak langsung Tahanan-dalam Mesin 1, Tahanan Jangkar (Ra) L a js Jf ( Vo V Ra f Gambar 1.14 Rangkaian Pengukuran Tahanan Jangkar Secara Tidak Jangsung dengan Metode Tahanan-Tinggi a Generator DC 1-18 Laporan Praktikum Mesin Listrik Gambar 1.15 Rangkaian Pengukuran Tahanan Jangkar Secara Tidak Jangsung dengan Metode Tahanan-Rendah 2. Tahanan Medan (Ro) R Gambar 1.16 Rangkaian Pengukuran Tahanan Medan Secara Tidak Jangsung dengan Metode Tahanan-Tinggi a Generator DC 19 Laporan Praktikum Mesin Lis! eo (Vv) [ [Re Gambar 1.17 Rangkaian Pengukuran Tabanan Medan Secara Tidak Jangsung dengan Metode Tahanan-Rendah 1.5.2 Gambar Rangkaian Percobaan Dinamis u PG - z ia | reouaror ’ , PENYEARAH + wale m v os) “ ob : 7 all 30 iF | . N . e ") Tes % : on {® A REGULATOR ® es PENYEARAH im : | a a . » Lb s8 oe 2B e, a y 4 R Gambar 1.18 Rangkaian Percobaan Secara Keseluruhan Baik Motor DC Shunt, Generator DC Shunt, Maupun Generator DC Penguat Terpisah. Generator DC 1-20 Laporan Praktikum Mesin List 1.6 HASIL PERCOBAAN 1.6.1, Percobaan Statis a. Pencatatan Data dari Papan Nama Mesin Name Plat : Generator DE LORENZO DC generator exc ‘Type DL 2060/3? Rate Vitage Rate Curent Rate Power Rate Speed Rate exc.current Insulation Class Name Plat : Motor Rozano Mi Italy DE LORENZO; DC Motor Exe ‘Type DL2055/s an” Rate Vitage Rate Curent Rate Power Rate Speed Rate exc.current Insulation Class a Generator DC 121 Laporan Praktikum Mesin Lis! b, Pengukuran Tahanan Data Mesin Secara Langsung Tabel 1.1 Hasil Pengukuran Langsung Tahanan Dalam Mesin Belitan Tahanan (Q) R Re c. Pengukuran Tahanan Data Mesin Secara Tidak Langsung Tabel 1.2 Hasil Pengukuran Secara Tidak langsung Tahanan dalam mesin Rangkaian Belitan | Metode Tahanan Tinggi ‘Metode Tahanan Rendah a" " vy) KA) vv) 1A) a Ko Ri Re 1.6.2, Percobaan Dinamis a, Percobaan Berbeban Nol Tabel 1.3. Hasil Percobaan untuk mendapatkan Karakteristik Beban Nol Generator DC Shunt (n = 2700 rpm konstan) ; Motor Generator Motor Generator XO TVew) [im |e vad) [vam | ew |e | 1 2 3 4 5 6 7 8 a Generator DC 1-22 Laporan Praktikum Mesin Lis! Tabel 1.4 Hasil Percobaan untuk mendapatkan Karakteristik Beban nol Generator DC Penguat terpisah (n = 3000 rpm konstan) Motor Generator Motor Generator Zz 6 Vm (V) | Tan(A) Ie(A) | Ve(V) Vmn(V) | Lam (A) Teg(A) | Ve(V) whe welelsfalufs Ss Generator DC 1-23 Laporan Praktikum Mesin Lis! b. Percobaan Berbeban Tabel 1.5 Hasil Percobaan untuk mendapatkan Karakteristik Berbeban Generator DC Penguat Terpisah (n = 3000 rpm dan ly = 11,5 Akonstan) Motor Generator Vm(V) | Tan(A) | IA) | VeCV) NO Generator DC 1-24 Laporan Praktikum Mesin Lis! c. percobaan karakteristik luar Tabel 1.6 Hasil Percobaan untuk mendapatkan Karakteristik Luar Generator DC Penguat Terpisah (n = 3000 rpm dan ly = 0,565 A konstan) NO Vm (V) Tan (A) Ve(V) Lag(A) 4d, Percobaan Karakteristik Pengaturan Tabel 1.7. Hasil Percobaan untuk mendapatkan Karakteristik Pengaturan Generator DC Shunt (n = 3000 rpm dan Vg = 225 V_konstan) NO Va(V) Tam (A) Ig A) Teg (A) Generator DC 1-25 Laporan Praktikum Mesin Lis! e. Karakteristik Efesiensi ‘Tabel 1.8 Hasil Percobaan untuk mendapatkan Karakteristik Efesiensi Generator DC Shunt (Vix = 360 V konstan) No rpm Tan (A) Tig( A) Tag (A) ve(V) afulr welalata a Generator DC 1-26

You might also like