Professional Documents
Culture Documents
KD = r² x 100%
Keterangan:
KD = Koefisien Determinasi
r = Koefisien Korelasi
JURNAL AKUNIDA ISSN 2442-3033 Volume 6 Nomor 2, Desember 2020 | 152
Uji Validitas
Tabel 3 Rekapitulasi Uji Validitas
Variabel rhitung rtabel Nilai Signifikansi Keputusan
Budaya Organisasi 0,646 0,2272 0,000 Valid
E-procurement 0,765 0,2272 0,000 Valid
X2.17 0,135 0,2272 0,288 Tdk Valid
X2.22 0,126 0,2272 0,256 Tdk Valid
Whistleblowing System 0,743 0,2272 0,000 Valid
Pengendalian Internal 0,598 0,2272 0,000 Valid
Pencegahan Fraud 0,638 0,2272 0,000 Valid
Y.7 0,020 0,2272 0,868 Tdk Valid
Sumber : Data diolah Tahun 2020
Berdasarkan tabel hasil uji validitas memilih untu melakukan drop of atau
pada tabel 3, dapat dilihat terdapat 2 butir menghapus ketiga butir pertanyaan pada
kuesioner pada variabel independen dan 1 variabel tersebut, dan peneliti juga
butir kuesioner pada variabel dependen melakukan pengujian validitas yang kedua
yang dinyatakan tidak valid. Variabel untu memastikan bahwa semua kuesioner
tersebut diantaranya variabel X2.17, benar-benar valid. Dalam hasil uji validitas
X2,22, dan Y.7, ketiga butir kuesioner yang kedua seluruh pertanyaan pada
tersebut tidak layak untuk dilakukan kuesioner dinyatakan valid. Sehingga
pengujian selanjutnya. Sehingga peneliti
JURNAL AKUNIDA ISSN 2442-3033 Volume 6 Nomor 2, Desember 2020 | 153
hanya ada 65 butir kuesioner yang akan diuji dan telah diisi oleh 73 responden.
Uji Realibilitas
Tabel 4 Rekapitulasi Uji Realiabilitas
Variabel Realibility Coefficient Cronbach Alpha Keputusan
Berdasarkan hasil uji realibilitas diatas, dapat dilihat pada nilai cronbach alpha untuk budaya
organisasi sebesar 0,624 > 0,06, e- whistleblowing system 1,601 dan 0,625,
procurement sebesar 0,907 > 0,06, dan pengendalian internal 1,960 dan 0,510.
whistleblowing System sebesar 0,797 > Sehingga dapat disimpulkan seluruh
0,06, Pengendalian Internal sebesar 0, 753 variabel memiliki nilai VIF kecil dari 10
> 0,06, dan pencegahan fraud sebesar dan nilai Tolerance lebih besar dari 0,100.
0,821 > 0,06. Sehingga dapat disimpulkan Dari hasil pengujian tersebut mermakna
bahwa semua variabel bebas dan variabel bahwa tidak terjadi gejala
terikat yang akan diuji dalam penelitian ini multikolonieritas pada model regresi.
memiliki data yang reliabel. Sehingga seluruh variabel layak digunakan
untuk memprediksi pengaruh pencegahan
fraud didalam proses pengadaan
Uji Asumsi Klasik barang/jasa.
Uji Normalitas Uji Heteroskedastisitas
Dari hasil pengujian normalitas Dari hasil pengujian, diperoleh
dengan menggunakan Kolomogrov bahwa titik-titik menyebar dengan pola
smirnov, dapat diperoleh nilai Asymp. Sig yang tidak jelas diatas dan dibawah angka
(2-tailed) untuk variabel Budaya 0 pada sumbu Y. Serta hasil pengujian
organisasi, e-procurement, whistleblowing menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari
system, pengendalian internal dan seluruh variabel lebih besar dari 0,05,
pencegahan fraud yaitu sebesar 0,612. sehingga disimpulkan tidak terjadi masalah
Dimana nilai signifikansi tersebut lebih heteroskedastisitas pada model regresi.
besar dari nilai alpha 0,05. Sehingga hal Jadi seluruh variabel layak digunakan
ini menunjukan bahwa seluruh variabel untuk memprediksi pengaruh pencegahan
terdistribusi secara normal. Sehingga data fraud dalam proses pengadaan barang/jasa.
dapat digunakan untuk mengukur
pengaruh budaya organisasi, e- Analisis Regresi Linear Berganda
procurement, whistleblowing system, dan
pengendalian internal terhadap pencegahan Analisis regresi linear berganda
fraud didalam proses pengadaan bertujuan untuk mengetahui hubungan
barang/jasa. fungsional antara variabel bebas dan
terikat. Serta digunakan untuk
Uji Multikolonieritas memprediksi bagaimana perubahan nilai
dari variabel terikat, bila nilai variabel
Dari hasil pengujian, diperoleh bebas dinaikan atau diturunkan nilainya.
nilai VIF dan nilai Tolerance untuk Berikut hasil pengujian analisis regresi
budaya organisasi sebesar 1,899 dan 0,527, linear berganda sebagai berikut :
e-procurement 1,893 dan 0,528,
JURNAL AKUNIDA ISSN 2442-3033 Volume 6 Nomor 2, Desember 2020 | 154
Koefisien Determinasi
Tabel 7 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,812a ,659 ,639 2,355
a. Predictors: (Constant), pengendalian internal, Budaya Organisasi, whistleblowing system, E-
procurement
Sumber : Data diolah tahun 2020
Berdasarkan tabel 7 diatas, dapat system, dan pengendalian internal
diperoleh hasil pengujian koefisien memiliki pengaruh sebesar 65,9% terhadap
determinasi dengan nilai R2 = 0,659 atau pencegahan fraud, dan 35,1% merupakan
65,9%. Artinya pengaruh dari budaya sumbangsih pengaruh dari variabel lain
organisasi, e-procurement, whistleblowing yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Pengujian Hipotesis
1. Uji F (Simultan)
Tabel 8 Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Pencegahan Fraud di Dalam Proses pemerintah kota bogor. Serta juga lebih
Pengadaan Barang/jasa. Maka penulis dapat memperhatikan kembali upaya-upaya
menyimpulkan bahwa : yang dilakukan untuk menekan
1. Budaya organisasi (X1) secara parsial terjadinya kecurangan khususnya
berpengaruh positif dan signifikan didalam proses pengadaan barang/jasa,
terhadap pencegahan fraud dalam proses karena prosesnya yang panjang dan
pengadaan barang/jasa. banyak orang terlibat didalamnya.
2. E-procurement (X2) secara parsial 2. Bagi Pemerintah Kota Bogor, sebaiknya
berpengaruh positif dan signifikan untuk lebih mempermudah kembali
terhadap pencegahan fraud dalam proses proses perizinan penelitian disetiap
pengadaan barang/jasa. lembaga maupun dinas yang berada di
3. Whistleblowing system (X3) secara lingkup pemerintah kota bogor. Serta
parsial berpengaruh positif dan proses pengambilan data penelitian
signifikan terhadap pencegahan fraud disetiap lembaga maupun OPD
dalam proses pengadaan barang/jasa. (Organisasi Perangkat Daerah) di Kota
4. Pengendalian internal (X4), secara Bogor.
parsial berpengaruh positif dan 3. Dalam penelitian ini hanya digunakan 4
signifikan terhadap pencegahan fraud variabel yang diteliti dalam upaya
dalam proses pengadaan barang/jasa. pencegahan kecurangan, untuk peneliti
5. Budaya organisasi (X1), e-procurement selanjutnya diharapkan dapat
(X2),, whistleblowing system (X3), dan mengembangkan variabel-variabel lain
pengendalian internai (X4), secara diluar variabel yang telah diteliti dalam
bersama-sama atau simultan penelitian ini. Penelitian ini juga
berpengaruh positif dan signifikan membatasi populasi hanya pada Dinas
terhadap pencegahan fraud. Pemerintah Kota Bogor saja tanpa
melibatkan UKPBJ (Unit Kerja
SARAN Pengadaan Barang/Jasa) yang juga ikut
Berdasarkan hasil pembahasan serta serta dalam penyelenggaraan pengadaan
pengujian, maka terdapat beberapa saran barang/jasa dalam pemerintah kota
yang dapat diberikan penulis sebagai berikut Bogor. Sehingga untuk peneliti yang
: akan datang disarankan untuk dapat
1. Bagi Dinas Pemerintah Kota Bogor, menyertakan UKPBJ (Unit Kerja
seharusnya untuk setiap dinas memiliki Pengadaan Barang/Jasa) sebagai
sistem whistleblowing system secara populasi penelitian, untuk mengetahui
terpisah, dan sebaiknya untuk proses pengadaan barang/jasa dengan
pemerintah kota bogor agar lebih jumlah pagu diatas Rp. 200.000.000,
memperhatikan dan memonitoring karena proses pengadaan barang/jasa
kembali budaya organisasi, e- untuk nilai pagu diatas Rp. 200.000.000
procurement, whistleblowing system, seluruh prosesnya dilakukan di UKPBJ
dan pengendalian internal dalam dinas (Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa).
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Puji. 2018. Mudah Memahami Pemerintah. Bandung.
Pengadaan Barang/Jasa Fokusmedia.
160 | S.Hambani, Warizal, I.C. Kusuma, Ramadianti Analisis Faktor yang berpengaruh terhadap pencegahan