You are on page 1of 101
BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPAT! BOYOLALI NOMOR 2! TAHUN 2017 ‘TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. BUPATI BOYOLALI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 39 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Kepada Pegawai Negeri Sipil Pada Pemerintah Kabupaten Boyolali; Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Tengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); Mengingat 3. Undang-Undang ... Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara _ Republik Indonesia Nomor 4355); Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara _ Republik Indonesia Nomor 5494): Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara __ Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194); Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri sebagaimana diubah dengan _Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22); 9. Peraturan Pemerintah ... 10. aks 12. 13. 14. 15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140); Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 121, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5258); Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan (Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2007 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 7 Tahun 93) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 176); Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 183); Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 23 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali (Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Nomor 23); 16. Peraturan Menteri ..... Menetapkan: 16. 17. 18. 19, 20. 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Daerah Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036); Peraturan Menteri Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2016 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1845); Peraturan Bupati Boyolali Nomor 37 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Pungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali (Berita Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Nomor 37); Peraturan Bupati Boyolali Nomor 52 Tahun 2016 tentang Uraian Tugas Jabatan Eselon Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali (Berita Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2016 Nomor 52); Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2017 tentang Pedoman Penata Usahaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali (Berita Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2017 Nomor 6h; MEMUTUSKAN: ; PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2017. oe BABI KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: ne 2. 3. Daerah adalah Kabupaten Boyolali. Bupati adalah Bupati Boyolali. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan pada Pemerintah Daerah. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. Tambahan Penghasilan kepada Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Kabupaten Boyolali yang selanjutnya disingkat TPP adalah penghasilan di luar gaji menurut ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas Atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil, dan tunjangan lain yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang diberikan guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, meningkatkan kesejahteraan PNS, meningkatan disiplin, kinerja, dan integritas PNS, dan meningkatkan tertib administrasi pengelolaan keuangan daerah. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Boyolali selanjutnya disingkat SKPKD adalah Perangkat Daerah pada Pemerintah Daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang, yang juga melaksanakan pengelolaan keuangan daerah. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang. Inspektorat adalah Inspektorat Daerah Kabupaten Boyolali. 10. Pengawasan ... 10. M. 12, 13. 15, 16, 17. 18. 19, Pengawasan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah yang selanjutnya disingkat P2UPD adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjawab, kewenangan dan hak penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pengawasan atas penyelenggaraan teknis urusan pemerintahan di Daerah, di luar pengawasan keuangan sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan, Badan Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat BKD adalah Badan Keuangan daerah Kabupaten Boyolali. TPP Statis adalah tambahan penghasilan berupa bobot risiko dan tanggung jawab jabatan dengan mempertimbangkan kedisiplinan pegawai bagi masing-asing nama jabatan. TPP Dinamis adalah tambahan penghasilan berupa hasil atau capaian kinerja (performance index) sesuai dengan jabatan struktural, jabatan fungsional tertentu, dan jabatan fungisonal umum, TPP Peran tertentu adalah tambahan penghasilan yang memuat peran dalam pengelolaan keuangan, pengelolaan barang, pengadaan barang/jasa, dan peran koordinasi seluruh Perangkat Daerah dan kewilayahan dan/atau tugas percepatan pelaksanaan visi dan misi Pemerintah Daerah. Pejabat Penatausahaan Keuangan yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan. Barang Milik Daerah yang selanjutnya disingkat BMD adalah BMD Pemerintah Kabupaten Boyolali. Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah yang selanjutnya disebut Simda adalah sistem _ informasi terkomputerisasi yang berbasis data (data base) yang dapat berjalan di atas jaringan komputer milik Pemerintah Daerah dalam rangka pengelolaan keuangan Daerah secara terintegrasi. Sistem Informasi dan Manajemen Obyek Pajak yang selanjutnya disebut SISMIOP adalah sistem administrasi_ yang mengintegrasikan seluruh pelaksanaan kegiatan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan berbasis komputer, mulai dari pengumpulan data, pemberian identitas, pemprosesan, pemeliharaan, sampai pencetakan hasil keluaran. Kelompok Kerja yang selanjutnya disingkat Pokja adalah kelompok kerja yang bertugas melaksanakan pengadaan barang/jasa pemerintah yang dibentuk oleh Kepala Perangkat Daerah. 20. Layanan Pengadaan . 20. Layanan Pengadaan Secara Elektronik yang selanjutnya disingkat LPSE adalah layanan pengadaan barang/jasa pemerintah yang dilakukan dengan sistem elektronik. 21, Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya. 22. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan pengguna anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi SKPD. 23. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT adalah unsur pelaksana teknis yang melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu pada Dinas Daerah. BAB II TUJUAN DAN RUANG LINGKUP Pasal 2 Pemberian TPP bertujuan untuk: a, meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat; b, meningkatkan kesejahteraan PNS; c. meningkatan disiplin, kinerja, dan integritas PNS; dan d. meningkatkan tertib administrasi pengelolaan keuangan daerah, Pasal 3 Ruang lingkup TPP diberikan kepada PNS. BAB IIL BESARAN TAMBAHAN PENGHASILAN KEPADA PEGAWAI NEGERI SIPIL Pasal 4 (1) Besaran pemberian tambahan penghasilan berdasarkan: a. TPP Statis berupa bobot risiko dan tanggung jawab jabatan dengan mempertimbangkan kehadiran pegawai bagi masing-masing nama jabatan; b. TPP Dinamis ... (2) (3) 4) (5) 6 b. TPP Dinamis berupa bobot risiko dan tanggung jawab jabatan dengan mempertimbangkan hasil atau capaian kinerja (performance index) untuk masing-masing PNS ; dan c. TPP Peran tertentu berupa Peran Penatausahaan Keuangan dan Barang, dan Peran Tertentu pada beberapa SKPD. Pemberian TPP Statis dan TPP Dinamis dilakukan dengan mempertimbangkan bobot risiko dan tanggungjawab PNS. Bobot risiko dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dinilai berdasarkan kelas jabatan dan nilai jabatan. Besaran TPP Statis dan TPP Dinamis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk masing-masing kelas jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah: a. Kelas Jabatan 3 sebesar Rp850.000,00 (delapan ratus lima puluh ribu rupiah); b. Kelas Jabatan 5 sebesar Rp850.000,00 (delapan ratus lima puluh ribu rupiah); c. Kelas Jabatan 6 paling sedikit sebesar Rp1.050.000,00 (satu juta lima puluh ribu rupiah); d. Kelas Jabatan 7 paling sedikit sebesar Rp1.400.000,00 (satu juta empat ratus ribu rupiah); e. Kelas Jabatan 8 paling sedikit sebesar Rp1.900.000,00 (satu juta sembilan ratus ribu rupiah); f, Kelas Jabatan 9 paling sedikit sebesar Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah); g. Kelas Jabatan 10 paling sedikit sebesar Rp2.900.000,00 (dua juta sembilan ratus ribu rupiah); h. Kelas Jabatan 11 paling sedikit sebesar Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah); i, Kelas Jabatan 12 paling sedikit sebesar Rp3.500.000,00 (tiga juta lima ratus ribu rupiah); j. Kelas Jabatan 13 paling sedikit sebesar Rp5.000.000,00 (delapan ratus lima puluh ribu rupiah); k. Kelas Jabatan 15 paling sedikit sebesar Rp8.000.000,00 (delapan juta rupiah) Besaran TPP Statis dan TPP Dinamis untuk masing-masing nilai jabatan pada kelas jabatan tertentu tercantum dalam Lampiran | yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Ketentuan besaran TPP Statis dan TPP Dinamis sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tidak berlaku bagi jabatan fungsional tertentu. (7) Besaran TPP Statis .. (7) (8) (9) Besaran TPP Statis adalah 50% (lima puluh perseratus) dari Besaran TPP Statis dan TPP Dinamis untuk masing-masing nilai jabatan pada kelas jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (5). Besaran TPP Dinamis adalah 50 % (lima puluh perseratus) dari Besaran TPP Statis dan TPP Dinamis untuk masing-masing nilai jabatan pada kelas jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (5). Pemberian TPP Peran Tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, hanya dapat dilakukan jika terdapat kegiatan yang berkaitan dengan peran tertentu pada bulan itu. (10) Besaran TPP Peran Tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat ay (2) (3) (4) (5) (6) (9) tercantum dalam Lampiran Il yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BABIV BESARAN TPP Bagian Kesatu TPP Statis Pasal 5 Indikator TPP Statis adalah kehadiran PNS dalam jam kerja yang ditetapkan oleh Bupati sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinilai dengan prosentase kehadiran PNS selama 1 (satu) bulan. Ketidakhadiran PNS mengurangi TPP Statis. Ketidakhadiran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah ketidakhadiran PNS dalam jam kerja. Dalam hal PNS meninggalkan tugas pada jam kerja bukan karena menjalankan tugas kedinasan, maka lama waktu meninggalkan tugas pada jam kerja tersebut diperhitungkan secara kumulatif setiap 7,5 (tujuh koma lima) jam dalam 1 (satu) bulan dihitung tidak masuk kerja 1 (satu) hari, Pengurangan ‘TPP Statis karena ketidakhadiran PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (3), diperhitungkan sebagai berikut: a. pengurangan 5% (lima perseratus) dari TPP Statis untuk setiap 1 (satu) hari ketidakhadiran bagi Perangkat Daerah atau UPT yang melaksanakan 5 (lima) hari kerja; b. pengurangan 4% (empat perseratus) dari TPP Statis untuk setiap 1 (satu) hari ketidakhadiran bagi Perangkat Daerah atau UPT yang melaksanakan 6 (enam) hari kerja; (7) Pengurangan . {7) (8) Q) (2) (3) 10, Pengurangan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) diperhitungkan paling banyak 100% (seratus perseratus) dari besaran TPP Statis. Pengurangan TPP Statis bagi PNS yang tidak masuk kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (6) tidak berlaku pada hari yang ditetapkan sebagai cuti bersama oleh Pemerintah dan PNS yang turun piket. Bagian Kedua TPP Dinamis Pasal 6 Indikator TPP Dinamis adalah hasil atau capaian kinerja (performance index) untuk masing-masing PNS. Hasil atau capaian kinerja (performance index) untuk masin; masing PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinilai dengan predikat dan kriteria selama 1 (satu) bulan yang diatur sebagai berikut: a. predikat Sangat Baik, dengan kriteria rata-rata capaian kinerja lebih dari atau sama dengan 91% (sembilan puluh satu perseratus), diberikan TPP sebesar 100% (seratus perseratus); b. predikat Baik, dengan kriteria rata-rata capaian kinerja lebih dari atau sama dengan 76% (tujuh puluh enam perseratus) sampai dengan kurang dari 91% (sembilan puluh satu perseratus), diberikan TPP sebesar 100% (seratus perseratus); c. predikat Cukup, dengan kriteria capaian kinerja lebih dari atau sama dengan 61% (enam puluh satu perseratus) sampai dengan kurang dari 76% (tujuh puluh enam perseratus), diberikan TPP sebesar 75% (tujuh puluh lima perseratus); d. Predikat Kurang, dengan kriteria capaian kinerja lebih dari atau sama dengan 51% (lima puluh satu perseratus) sampai dengan kurang dari 61% (enam puluh satu perseratus), diberikan TPP sebesar 50% (lima puluh perseratus); e. predikat Sangat Kurang, dengan kriteria capaian kinerja kurang dari 51% (lima puluh satu perseratus), diberikan ‘TPP sebesar 25% (dua puluh lima perseratus). Untuk menentukan hasil atau capaian kinerja (performance index) untuk masing-masing PNS maka: a. Kepala Perangkat . (4) (5) 6) (7) (8) (9) -1l- a. Kepala Perangkat Daerah sebagai penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan, berkewajiban menyusun Perjanjian Kinerja Perangkat Daerah dan memfasilitasi penyusunan Perjanjian Kinerja bawahan. b. Pejabat Struktural membuat Perjanjian Kinerja Eselon I, Eselon Ill, dan Eselon IV; cc. Jabatan Fungsional Umum dan Jabatan Fungsional Tertentu_membuat Perjanjian Kinerja Pegawai; d. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu, dalam menyusun Perjanjian Kinerja Pegawai diawali dengan Perjanjian Kinerja Kelompok. Perjanjian Kinerja masing-masing PNS dibuat 1 (satu) tahun sekali. Dalam hal tertentu Perjanjian Kinerja dapat dilakukan perubahan. Dalam hal tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (5) meliputi: a. terjadi pergantian atau mutasi pejabat; b. perubahan dalam strategi yang mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran yaitu program, kegiatan, dan alokasi anggaran; dan/atau ¢. perubahan prioritas atau asumsi yang berakibat secara signifikan dalam proses pencapaian tujuan dan sasaran. Sebagai tindak lanjut Perjanjian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dibuat rencana aksi kinerja Perangkat Daerah dan kelompok Jabatan Fungsional Tertentu setiap 1 (satu) tahun sekali. Dalam hal terdapat perubahan Perjanjian Kinerja dapat dilakukan perubahan Rencana Aksi Kinerja. Format Perjanjian Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tercantum dalam Lampiran Ill yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (10) Format Rencana Aksi Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat qa) (7) tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati i Bagian Ketiga ‘TPP Peran Tertentu Pasal 7 TPP Peran Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c, meliputi: a. peran perencanaan ... (2) (3) -12- a. peran perencanaan; r eran pengelolaan keuangan dan pengelolaan barang Daerah; peran pengadaan barang dan jasa; peran koordinasi kebijakan Daerah; peran tata kelola kewilayahan; peran visi strategis; peran layanan dasar kesehatan; atau peran layanan dasar pendidikan. Peran Perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilaksanakan oleh Perencanaan di Perangkat Daerah. Peran Pengelolaan Keuangan dan Pengelolaan Barang Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi Peran yang dilaksanakan oleh: a. Sekretaris Daerah selaku koordinator pengelola keuangan daerah; b. Badan Keuangan Daerah selaku SKPKD yaitu Bendahara Umum Daerah, Kuasa BUD, PPK SKPKD, Kepala Sub Bidang/Kepala Sub Bagian, Pembantu PPK SKPKD, Bendahara Pengeluaran SKPKD, Pembantu Bendahara Pengeluaran SKPKD, Bendahara Penerimaan SKPKD, Pembantu Bendahara Penerimaan SKPKD, Admin Simda Keuangan SKPKD, Admin SIMDA BMD SKPKD, Admin Pengelola Jaringan, Admin SIMDA Gaji SKPKD, Admin Simda Pendapatan, Admin SISMIOP, Pembantu Admin SIMDA Keuangan, Pembantu Admin Simda BMD, Pembantu Admin Simda Pendapatan, Pembantu Admin SISMIOP, Penyimpan Barang SKPKD, Pengurus Barang SKPKD, Koordinator Penitis, Penitis; dan c, SKPD dan UPT Kabupaten Boyolali yang melaksanakan Peran Pengelolaan Keuangan dan Pengelolaan Barang Daerah yaitu Pengguna Anggaran, Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Penatausahaan Keuangan, Pembantu Pejabat Penatausahaan Keuangan, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Pembantu Administrasi Keuangan, Bendahara Penerimaan, Bendahara Pengeluaran, Pembantu Bendahara Pengeluaran, Bendahara Pengeluaran Pembantu, Bendahara Penerimaan Pembantu, Pengurus Barang Pengguna, Pembantu Pengurus Barang Pengguna, Pengurus Barang Pembantu. pPeme ao (4) Peran Pengadaan ... {4) (5) (6) (7 (8) (9) -13- Peran Pengadaan Barang dan Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufc meliputi peran yang dilaksanakan oleh: a. SKPD dan UPT Kabupaten Boyolali yang melaksanakan Peran Pengadaan yaitu PPKom, Pejabat Pengadaan, Panitia Penerima Hasil Pekerjaan b. Kepala ULP, Ketua Pokja Konstruksi, Ketua Pokja Barang/Konsultansi/Jasa lainnya, Anggota Pokja, Kepala LPSE, Sekretaris LPSE, Admin PPE, Admin Agency, Trainer, Help Desk dan Verifikator. ¢. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yaitu PPTK Konstruksi, Tim Teknis, Pengawas Lapangan, Staf Administrasi, dan PPHP Konstruksi Peran koordinasi kebijakan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d meliputi peran yang dilaksanakan oleh: a, Sekretariat Daerah; b. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah; c. Inspektorat Daerah; dan d. Badan Perencanaan, Pembangunan, dan Penelitian Daerah. Peran tata kelola kewilayahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e meliputi peran yang dilaksanakan oleh: a. Kecamatan; b, Kepala UPT Pendidikan Dasar dan Luar Sekolah pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan; dan c. Kelurahan. Peran visi strategis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f adalah peran yang dilaksanakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Peran layanan dasar kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g adalah peran yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan. Peran layanan dasar pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h adalah peran yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Bagian Keempat TPP Jabatan Fungsional Tertentu Pasal 8 Jabatan fungsional tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (6) yaitu: a, Jabatan fungsional tertentu pada Inspektorat meliputi: 1. Auditor, meliputi : a) Auditor Utama -14- a) Auditor Utama; b) Auditor Madya; ©) Auditor Muda; 4) Auditor Pertama; 2. P2UPD, meliputi: a) P2UPD Madya; b) P2UPD Muda; dan c) P2UPD Pertama. b. Jabatan fungsional tertentu pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan meliputi: 1, Pamong Belajar, meliputi: a) Pamong Belajar Madya; b) Pamong Belajar Muda; c) Pamong Belajar Pertama; 2. Penilik, meliputi: a) Penilik Utama; b) Penilik Madya; ¢) Penilik Muda; d) Penilik Pertama. c, Jabatan fungsional tertentu Unit Pelaksana_Teknis Laboratorium Kesehatan Daerah pada Dinas Kesehatan meliputi: 1, Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil, meliputi: a) Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Lanjutan; b) Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana; dan ¢} Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Pemula. 2. Pranata Laboratorium Kesehatan Ahli, meliputi: a) Pranata Laboratorium Kesehatan Madya; b) Pranata Laboratorium Kesehatan Muda; ¢) Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia; d) Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama. d. Jabatan fungsional tertentu pada Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, meliputi: 1. Penyuluh Keluarga Berencana Madya; Penyuluh Keluarga Berencana Muda; Penyuluh Keluarga Berencana Penyelia; Penyuluh Keluarga Berencana Pertama; Penyuluh Keluarga Berencana Pelaksana Lanjutan; yPren 6. Penyuluh Keluarga .... oie 6. Penyuluh Keluarga Berencana Pelaksana; dan 7. Penyuluh Keluarga Berencana Pelaksana Pemula. e. Penguji Kendaraan Bermotor Terampil pada Dinas Perhubungan, meliputi: 1, Penguji Kendaraan Bermotor Penyelia; 2, Penguji Kendaraan Bermotor Pelaksana Lanjutan; 3. Penguji Kendaraan Bermotor Pelaksana; dan 4. Penguji Kendaraan Bermotor Pelaksana Pemula; f. Jabatan Fungsional Tertentu pada Dinas Koperasi dan Ketenagakerjaan, meliputi: 1, Pengantar Kerja, meliputi: a) Terampil, meliputi: 1) Pengantar Kerja Penyelia; 2) Pengantar Kerja Pelaksana Lanjutan; dan 3) Pengantar Kerja Pelaksana. b) Abli, meliputi: 1) Pengantar Kerja Madya; 2) Pengantar Kerja Muda; dan 3) Pengantar Kerja Pertama. 2, Mediator Hubungan Industrial, meliputi: a) Mediator Hubungan Industrial Madya; b) Mediator Hubungen Industrial Muda; dan c) Mediator Hubungan Industrial Pertama. 3. Instruktur Balai Latihan Kerja, meliputi: ¢) Terampil, meliputi: 4) Instruktur Penyelia; 5) Instruktur Pelaksana Lanjutan; dan 6) Instruktur Pelaksana. ) Ahli, meliputi: 4) Instruktur Madya; 5) Instruktur Muda; dan 6) Instruktur Pertama. g. Jabatan Fungsional Tertentu. pada Dinas Arsip dan Perpustakaan, meliputi: 1. Pustakawan, meliputi: a) Terampil, meliputi 1) Pustakawan Penyelia; 2) Pustakawan Pelaksana Lanjutan; 3) Pustakawan Pelaksana; b) Abli, meliputi: 1) Pustakawan Utama; 2) Pustakawan Madya .... -16- 2) Pustakawan Madya; 3) Pustakawan Muda; dan 4) Pustakawan Pertama. 2. Arsiparis, melipu a) Terampil, meliputi: 1) Arsiparis Penyelia; 2) Arsiparis Pelaksana lanjutan; dan 3) Arsiparis Pelaksana. b) Ahli, meliputi: 1) Arsiparis Utama; 2) Arsiparis Madya; 3) Arsiparis Muda; dan 4) Arsiparis Pertama. . Jabatan Fungsional Tertentu pada Dinas Pertanian, meliputi: 1. Penyuluh Pertanian Ahli, meliputi: a) Penyuluh Pertanian Utama; b) Penyuluh Pertanian Madya; ¢) Penyuluh Pertanian Muda; dan 4) Penyuluh Pertanian Pertama. 2. Penyuluh Pertanian Terampil, meliputi: a) Pertanian Penyelia; b) Penyuluh Pertanian Pelaksana Lanjutan; ©) Penyuluh Pertanian Pelaksana; dan d) Penyuluh Pertanian Pelaksana Pemula. Jabatan Fungsional Tertentu pada Dinas Peternakan dan Perikanan, meliputi: 1. Medik Veteriner Ahli, meliputi: a) Medik Veteriner Utama; b) Medik Veteriner Madya; ¢) Medik Veteriner Muda; dan d) Medik Veteriner Pertama. 2. Penyuluh Perikanan, meliputi: a) Penyuluh Perikanan Terampil, meliputi: 1) Penyuluh Perikanan Penyelia; 2) Penyuluh Perikanan Pelaksana Lanjutan; 3) Penyuluh Perikanan Pelaksana; dan 4) Penyuluh Perikanan Pelaksana Pemula. b) Penyuluh Perikanan . -17- b) Penyuluh Perikanan Abli, meliputi: 1) Penyuluh Perikanan Utama; 2) Penyuluh Perikanan Madya; 3) Penyuluh Perikanan Muda; dan 4) Penyuluh Perikanan Pertama. j. Jabatan Fungsional Tertentu pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian, meliputi: 1. Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Terampil, meliputi: a) Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Penyelia; b) Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Pelaksana lanjutan; dan ¢) Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Pelaksana. 2. Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Ahli, meliputi: a) Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Madya; b) Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Muda; dan c) Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Pertama. k. Jabatan Fungsional Tertentu pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah, dan Dinas Kesehatan meliputi: 1. Analis Kepegawaian Terampil, meliputi: a) Analis Kepegawaian Penyelia; b) Analis Kepegawaian Pelaksana Lanjutan; dan c) Analis Kepegawaian Pelaksana. 2. Analis Kepegawaian Abli, meliputi: a) Analis Kepegawaian Madya; b) Analis Kepegawaian Muda; dan ©) Analis Kepegawaian Pertama. Pasal 9 TPP bagi jabatan fungsional tertentu pada Inspektorat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a diatur sebagai berikut: a. Auditor, meliputi: 1, Auditor Utama paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Auditor Utama dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; 2. Auditor Madya paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Auditor Madya dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; 3. Auditor Muda -18- 3. Auditor Muda paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Auditor Muda dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; 4. Auditor Pertama paling tinggi sebesar 4 (empat) kali tunjangan Auditor Pertama dengan perincian paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis. b. P2UPD, meliputi: 1. P2UPD Madya paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan P2UPD Madya dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; 2. P2UPD Muda paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan P2UPD Muda dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; 3. P2UPD Pertama paling tinggi sebesar 4 (empat) kali tunjangan P2UPD Pertama dengan perincian paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis. Pasal 10 TPP bagi jabatan fungsional tertentu pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b diatur sebagai berikut: a. Pamong Belajar: 1. Pamong Belajar Madya paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Pamong Belajar Madya dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar I (satu) kali untuk TPP dinamis; 2. Pamong Belajar Muda paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Pamong Belajar Muda dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; 3. Pamong Belajar Pertama paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Pamong Belajar Pertama dengan perincian paling sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis. b. Penilik b. Penilik: i: Eige Penilik Utama paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Penilik Utama, dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; Penilik Madya paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Penilik Madya dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; Penilik Muda paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Penilik Muda dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar | (satu) kali untuk TPP dinamis; Penilik Pertama paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Penilik Pertama dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis. Pasal 11 TPP bagi jabatan fungsional tertentu Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Kesehatan Daerah pada Dinas Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf c diatur sebagai berikut: a. Pranata Laboratorium Kesehatan Terampil: Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Lanjutan paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Lanjutan, dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Pemula paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Pranata Laboratorium Kesehatan Pelaksana Pemula dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar | (satu) kali untuk TPP dinamis. b, Pranata ... -20- b. Pranata Laboratorium Kesehatan Ahli: 1, Pranata Laboratorium Kesehatan Madya paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Pranata Laboratorium Kesehatan Madya dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; 2. Pranata Laboratorium Kesehatan Muda paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Pranata Laboratorium Kesehatan Muda dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; 3. Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Pranata Laboratorium Kesehatan Penyelia dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; 4, Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Pranata Laboratorium Kesehatan Pertama dengan perincian paling tinggi sebesar sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis. Pasal 12 TPP maksimal bagi jabatan fungsional tertentu pada Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf d diatur sebagai berikut: a. Penyuluh Keluarga Berencana Madya paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Penyuluh Keluarga Berencana Madya dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; b. Penyuluh Keluarga Berencana Muda paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Penyuluh Keluarga Berencana Muda dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; c. Penyuluh Keluarga Berencana Penyelia paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Penyuluh Keluarga Berencana Penyelia dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; d. Penyuluh Keluarga . -21- d. Penyuluh Keluarga Berencana Pertama paling tinggi 2 (dua) kali tunjangan Penyuluh Keluarga Berencana Pertama dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; ¢. Penyuluh Keluarga Berencana Pelaksana Lanjutan paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Penyuluh Keluarga Berencana Pelaksana Lanjutan, dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; f. Penyuluh Keluarga Berencana Pelaksana paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Penyuluh Keluarga Berencana Pelaksana, dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; dan g. Penyuluh Keluarga Berencana Pelaksana Pemula paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Penyuluh Keluarga Berencana Pelaksana Pemula, dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis. Pasal 13 TPP maksimal bagi jabatan fungsional tertentu pada Dinas Perhubungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 hurufe diatur sebagai berikut: a. Penguji Kendaraan Bermotor Penyelia paling tinggi sebesar 4 (empat) kali tunjangan Penguji Kendaraan Bermotor Penyelia dengan perincian paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; b. Penguji Kendaraan Bermotor Pelaksana Lanjutan paling tinggi sebesar 4 (empat) kali tunjangan Penguji Kendaraan Bermotor Pelaksana Lanjutan dengan perincian paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; c. Penguji Kendaraan Bermotor Pelaksana paling tinggi sebesar 4 (empat) kali tunjangan Penguji Kendaraan Bermotor Pelaksana dengan perincian paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; d. Penguji Kendaraan Bermotor Pelaksana Pemula paling tinggi sebesar 4 (empat) kali tunjangan Penguji Kendaraan Bermotor Pelaksana Pemula dengan perincian paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis. Pasal 14 . EOF Pasal 14 ‘TPP maksimal bagi jabatan fungsional tertentu pada Dinas Koperasi dan Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf f diatur sebagai berikut: a. Pengantar Kerja: 1 Pengantar Kerja Madya paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Pengantar Kerja Madya dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; Pengantar Kerja Muda paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Pengantar Kerja Muda dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; Pengantar Kerja Pertama paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Pengantar Kerja Pertama dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; Pengantar Kerja Penyelia paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Pengantar Kerja Penyelia dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; Pengantar Kerja Pelaksana Lanjutan paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Pengantar Kerja Pelaksana Lanjutan dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar | (satu) kali untuk TPP dinamis; Pengantar Kerja Pelaksana paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Pengantar Kerja Pelaksana dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis. b. Mediator Hubungan Industrial: il Mediator Hubungan Industrial Madya paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Mediator Hubungan Industrial Madya dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; Mediator Hubungan Industrial Muda paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Mediator Hubungan Industrial Muda dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk ‘TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; Mediator Hubungan Industrial Pertama paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Mediator Hubungan Industrial Pertama dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis. c. Instruktur Balai east c. Instruktur Balai Latihan Kerja: 1, Instruktur Balai Latihan Kerja Terampil, meliputi: a) Instruktur Balai Latihan Kerja Penyelia paling tinggi sebesar 4 (empat) kali tunjangan Instruktur Penyelia dengan perincian paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali untuk ‘TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; b) Instruktur Balai Latihan Kerja Pelaksana Lanjutan paling tinggi sebesar 4 (empat) kali tunjangan Instruktur Pelaksana Lanjutan dengan perincian paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; c) Instruktur Balai Latihan Kerja Pelaksana paling tinggi sebesar 3 (tiga)kali tunjangan Instruktur Pelaksana dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk ‘TPP dinamis. 2. Instruktur Balai Latihan Kerja Abli, meliputi: a) Instruktur Balai Latihan Kerja Madya paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Instruktur Madya dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; b) Instruktur Balai Latihan Kerja Muda paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Instruktur Muda dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; ©) Instruktur Balai Latihan Kerja Pertama paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Instruktur Pertama dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis. Pasal 15 TPP bagi pejabat fungsional tertentu pada Dinas Arsip dan Perpustakaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf g diatur sebagai berikut: a. Pustakawan, meliputi: 1, Pustakawan Terampil, meliputi: a) Pustakawan Penyelia paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Pustakawan Penyelia dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; b) Pustakawan Pelaksana .. b) -24- Pustakawan Pelaksana Lanjutan paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Pustakawan Pelaksana Lanjutan dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar | (satu) kali untuk TPP dinamis; Pustakawan Pelaksana paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Pustakawan Pelaksana dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis. 2. Pustakawan Ahli, meliputi: a) b) d) Pustakawan Utama paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Pustakawan Utama, dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; Pustakawan Madya paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Pustakawan Madya, dengan perincian paling tinggi sebesar 1(satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; Pustakawan Muda paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Pustakawan Muda dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; dan Pustakawan Pertama paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Pustakawan Pertama dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu ) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis. b. Arsiparis, meliputi: 1, Arsiparis Terampil, meliputi: a) b) c) Arsiparis Penyelia paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Arsiparis Penyelia dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; Arsiparis Pelaksana lanjutan paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Arsiparis Pelaksana lanjutan dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; dan Arsiparis Pelaksana paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Arsiparis Pelaksana dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis. 2. Arsiparis Ahli 2. -25- Arsiparis Ahli, meliputi: a) Arsiparis Utama paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Arsiparis Utama, dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; b) Arsiparis Madya paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Arsiparis Madya, dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; c) Arsiparis Muda paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Arsiparis Muda, dengan perincian paling tinggi sebesar | (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; dan 4) Arsiparis Pertama paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Arsiparis Pertama dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis. Pasal 16 TPP bagi pejabat fungsional tertentu pada Dinas Pertanian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf h diatur sebagai berikut: a. Penyuluh Pertanian Ahli, meliputi: a Penyuluh Pertanian Utama paling tinggi sebesar 2 (dua)) kali tunjangan Penyuluh Pertanian Utama, dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; Penyuluh Pertanian Madya paling tinggi sebesar 2 (dua)kali tunjangan Penyuluh Pertanian Madya, dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; Penyuluh Pertanian Muda paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Penyuluh Pertanian Muda, dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar | (satu) kali untuk TPP dinamis; dan Penyuluh Pertanian Pertama paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Penyuluh Pertanian Pertama dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis. b. Penyuluh Pertanian .. 26 b, Penyuluh Pertanian Terampil, meliputi: 1 Penyuluh Pertanian Penyelia paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Penyuluh Pertanian Penyelia dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; Penyuluh Pertanian Pelaksana Lanjutan paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Penyuluh Pertanian Pelaksana Lanjutan dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; Penyuluh Pertanian Pelaksana paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Penyuluh Pertanian Pelaksana dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; dan Penyuluh Pertanian Pelaksana Pemula paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Penyuluh Pertanian Pelaksana Pemula dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis. Pasal 17 TPP maksimal bagi pejabat fungsional tertentu pada Dinas Peternakan dan Perikanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 hurufi diatur sebagai berikut: a. Medik Veteriner Ahli, meliputi: i Ahli Utama paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Abli Utama, dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; Abli Madya paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Abli Madya, dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; Ahli Muda paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Abli Muda, dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu)kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; dan Ahli Pertama paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Ahli Pertama dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis. b. Penyuluh Perikanan .. -27- b. Penyuluh Perikanan, meliputi: 1 Penyuluh Perikanan Terampil, meliputi: a) Penyuluh Perikanan Penyelia paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Penyuluh Perikanan Penyelia Penyelia dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; b) Penyuluh Perikanan Pelaksana Lanjutan paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Penyuluh Perikanan Pelaksana Lanjutan dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; ¢) Penyuluh Perikanan Pelaksana paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Penyuluh Perikanan Pelaksana dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; dan @) Penyuluh Perikanan Pelaksana Pemula paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Penyuluh Perikanan Pelaksana Pemula dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis. Penyuluh Perikanan Abli, meliputi: a) Penyuluh Perikanan Utama paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Penyuluh Perikanan Utama, dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; b) Penyuluh Perikanan Madya paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Penyuluh Perikanan Ahli Madya, dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; c) Penyuluh Perikanan Muda paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Penyuluh Perikanan Muda, dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; dan 4) Penyuluh Perikanan Pertama paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Penyuluh Perikanan Pertama dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis. Pasal 18 . -28- Pasal 18 TPP maksimal bagi pejabat fungsional tertentu pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 hurufj diatur sebagai berikut: a. Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Terampil, meliputi: 1. Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Penyelia paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Penyelia dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; 2. Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Pelaksana lanjutan paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Pelaksana lanjutan dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; dan 3. Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Pelaksana paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Pelaksana dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis. b, Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Ahli, meliputi: 1, Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Madya paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Madya, dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; 2, Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Muda paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Muda, dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; dan 3. Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Pertama paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Pertama, dengan perincian paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis. Pasal 19 TPP bagi pejabat fungsional tertentu pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah, dan Dinas Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf k diatur sebagai berikut: a. Analis Kepegawaian ... -29- a. Analis Kepegawaian Terampil, meliputi: 1. Analis Kepegawaian Penyelia paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Analis Kepegawaian Penyelia dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; 2. Analis Kepegawaian Pelaksana Lanjutan paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Analis Kepegawaian Pelaksana Lanjutan dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; dan 3. Analis Kepegawaian Pelaksana paling tinggi sebesar 2 (dua) kali tunjangan Analis Kepegawaian Pelaksana dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis. b. Analis Kepegawaian Abli, meliputi: 1. Analis Kepegawaian Madya paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Analis Kepegawaian Madya, dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; 2. Analis Kepegawaian Muda paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Analis Kepegawaian Muda, dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis; 3. Analis Kepegawaian Pertama paling tinggi sebesar 3 (tiga) kali tunjangan Analis Kepegawaian Pertama, dengan perincian paling tinggi sebesar 2 (dua) kali untuk TPP statis dan paling tinggi sebesar 1 (satu) kali untuk TPP dinamis. Bagian Kelima Pemberian TPP Pasal 20 (1) Untuk mendapatkan TPP, berlaku ketentuan sebagai berikut: a. pada awal Tahun paling lambat tanggal 10 Januari setiap PNS wajib membuat perjanjian kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) dan Rencana Aksi Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (7); b. Sekretaris Daerah .. (2) (3) (4) (5) 6) (7) -30- b. Sekretaris Daerah wajib membuat Rekapitulasi Capaian Kinerja Kepala SKPD pada setiap bulan paling lambat tanggal 15. c. pada setiap bulan paling lambat tanggal 15 Kepala SKPD wajib membuat: 1, Rekapitulasi Capaian Kinerja Pegawai 2. Rekapitulasi Capaian Kinerja Perangkat Daerah 3. Rekapitulasi Pengajuan Pencairan dan Pembayaran TPP; 4. Rekapitulasi Pengajuan Pencairan dan Pembayaran TPP Statis; 5. Rekapitulasi Pengajuan Pencairan dan Pembayaran TPP Dinamis; 6. Rekapitulasi Pengajuan Pencairan dan Pembayaran TPP Peran Tertentu; 7. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak. d. Untuk jabatan fungsional tertentu pada setiap tahun membuat rekapitulasi capaian kinerja kelompok tahun sebelumnya paling lambat tanggal 15 Januari. Pencermatan/penelitian dan verifikasi kehadiran, hasil atau capaian kinerja (performance index), dan Peran Tertentu dilaksanakan oleh atasan langsung setiap bulan paling lambat tanggal 5. Format Rekapitulasi Capaian Kinerja_Kepala SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, Rekapitulasi Capaian Kinerja Pegawai dan Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c angka 1 dan angka 2 serta Rekapitulasi Capaian Kinerja Kelompok — sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Format Rekapitulasi Pengajuan Pencairan dan Pembayaran TPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c angka 3 sampai dengan angka 6 tercantum dalam Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c angka 7 tercantum dalam Lampiran VII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Rekapitulasi Capaian Kinerja Kepala SKPD dinilai oleh Sekretaris Daerah yang dikoordinasikan oleh Bagian Sekretariat Daerah sesuai Pembagian berdasarkan Rumpun Koordinasi. Rekapitulasi Capaian Kinerja staf ahli dinilai oleh Sekretaris Daerah yang dikoordinasikan oleh Asisten Sekretaris Daerah sesuai dengan bidangnya. (8) Bagian Pembangunan .. (8) (9) (10) qq) a) sie Rumpun Koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (6) tercantum dalam Lampiran VIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. PNS yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, TPP mulai diperhitungkan pada bulan PNS tersebut membuat perjanjian kinerja dan Rencana Aksi Kinerja. Dalam hal Sekretaris Daerah tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b maka tidak diberikan TPP pada bulan dimaksud. Dalam hal Kepala SKPD tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf ¢ maka tidak diberikan TPP pada bulan dimaksud. Pasal 21 Pemberian TPP bagi PNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 tidak diberikan kepada: a. PNS yang melaksanakan tugas di Rumah Sakit Umum Daerah; b. PNS yang melaksanakan tugas di Unit Pelaksana Teknis Puskesmas pada Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali. c, PNS yang melaksanakan tugas di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali yakni Pejabat Fungsional Tertentu Guru/ Pengawas. d. PNS yang menjalankan tugas belajar; e. PNS yang mengambil masa persiapan pensiun; f. PNS yang berstatus Peenerima Uang Tunggu; g. PNS yang mengambil hak cuti di luar tanggungan negara dan cuti besar; h. Calon Pegawai Negeri Sipil; i, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja; j. PNS yang tidak membuat perjanjian kinerja Pegawai dengan Bupati, rencana aksi dan target kinerja bulanan; k. PNS yang diberhentikan sementara; 1. PNS yang berstatus tersangka dan ditahan oleh aparat penegak hukum; m. PNS yang berstatus terdakwa dan ditahan oleh aparat penegak hukum; n. PNS yang menjalani hukuman pidana penjara; ©. PNS yang .. -32- o. PNS yang menjalankan tugas pada instansi di luar lingkungan Pemerintah Daerah yang memperoleh tambahan penghasilan atau yang sejenis dengan TPP dari instansi yang bersangkutan. (2) PNS yang dijatuhi hukuman disiplin tidak diberikan TPP Dinamis 1 (satu) bulan. (3) TPP Statis tetap diberikan untuk PNS yang mengambil cuti tahunan, cuti sakit, cuti bersalin, cuti karena alasan penting sesuai ketentuan perundang-undangan. (4) Ketentuan pada ayat (1) huruf 1 dan huruf m, dikecualikan bagi PNS yang ditahan oleh aparat penegak hukum dengan status tahanan kota dan kemudian secara nyata melaksanakan tugas kedinasan setelah mendapatkan izin dari Bupati. Pasal 22 PNS yang mutasi dari luar Daerah, TPP diberikan sejak PNS tersebut secara nyata melaksanakan tugas, yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Melaksanakan Tugas dari Kepala Perangkat Daerah di mana pegawai tersebut melaksanakan tugas. Pasal 23 (1) Kepala Perangkat Daerah selaku PA atau Kepala UPT selaku KPA mengajukan surat permohonan pembayaran TPP setiap bulan yang ditujukan kepada Kepala BKD sesuai dengan mekanisme Surat Perintah Membayar Langsung dilampiri Rekapitulasi Pengajuan Pencairan dan Pembayaran TPP, dan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) huruf c angka 7. (2) Kepala Perangkat Daerah atau Kepala UPT selaku KPA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab dalam pembayaran TPP sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan. (3) Pengajuan permohonan pembayaran TPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lambat tanggal 15 pada bulan berikutnya. (4) Pembayaran TPP bulan Desember pada tahun berjalan, dibayarkan pada bulan Januari tahun berikutnya. (5) Guna keperluan pembayaran TPP sebagaimana dimaksud pada ayat (4), maka Kepala Perangkat Daerah memperhatikan penganggarannya pada tahun berikutnya. Pasal 24 -33- Pasal 24 (1) PNS yang mengampu sebagai Penjabat, Pelaksana Tugas, atau Pelaksana Harian besaran TPP yang diberikan adalah besaran TPP jabatan yang bersangkutan ditambah besaran TPP Dinamis jabatan yang diampu. (2) Pembayaran TPP Dinamis jabatan yang diampu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan pada SKPD yang diampu. Bagian Keenam TPP Bonus Atas Prestasi Pasal 25 (1) PNS yang berprestasi dapat diberikan TPP bonus atas prestasi sebesar sebagai berikut: a. Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) untuk prestasi tingkat Nasional; b. Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) untuk prestasi tingkat Provinsi; dan c, Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) untuk prestasi tingkat Kabupaten. (2) Unit atau kelompok atau Perangkat Daerah yang berprestasi dapat diberikan TPP bonus atas prestasi sebesar sebagai berikut: a. Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) untuk prestasi tingkat Nasional; b. Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) untuk prestasi tingkat Provinsi; dan c. Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) untuk prestasi tingkat Kabupaten, (3) Prestasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah prestasi di bidang yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah. (4) Pemberian TPP bonus atas prestasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) hanya diberikan jika prestasi tersebut dibuktikan dengan piagam dan/atau piala. (5) Pemberian TPP bonus atas prestasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), diberikan setiap kali memperoleh piagam dan/ atau piala. (6) Pihak-pihak yang berhak menerima TPP bonus atas prestasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditentukan oleh Bupati atas pertimbangan dari Tim yang dibentuk oleh Bupati. (7) Ketentuan sebagaimana . -34- (7) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)tidak berlaku bagi peraih prestasi yang telah mendapatkan penghargaan dalam bentuk uang. (8) Pos anggaran untuk pemberian TPP bonus atas prestasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dibebankan pada anggaran SKPD sesuai bidang prestasi. BAB V MONITORING DAN EVALUASI Pasal 26 (1) Monitoring dan evaluasi penerapan pemberian TPP di lingkungan Pemerintah Daerah dilaksanakan oleh Tim yang dibentuk oleh Bupati dengan Keputusan Bupati. (2) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diketuai oleh Sekretaris Daerah dengan anggota terdiri dari: unsur Inspektorat Daerah; unsur BKD; unsur BKP2D; unsur Bagian Organisasi Sekretariat Daerah; dan unsur Bagian Hukum Sekretariat Daerah. (3) Bagian Organisasi Sekretariat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d memfasilitasi pembentukan Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (4) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas: a. menyusun pedoman monitoring dan evaluasi pemberian TPP; b, melakukan monitoring dan evaluasi pemberian TPP; c. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati. peege BAB VI CARA PENGHITUNGAN TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI Pasal 27 Penghitungan _ pemberian TPP bagi PNS dilakukan dengan menjumlahkan TPP Statis, TPP Dinamis dan/atau TPP Peran Tertentu. BAB VII . -35- BAB VII ALOKASI ANGGARAN Pasal 28 (1) Alokasi anggaran TPP PNS dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali. (2) Alokasi Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib mendapatkan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam agenda penyusunan Kebijakan Umum Anggaran, Prioritas, dan Plafon Anggaran Sementara serta dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali. BAB VIII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 29 (1) Kepala SKPD yang tidak memproses dan menerbitkan keputusannya terkait dengan Peran Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf b dan huruf c, diberikan sanksi tidak diberikan TPP pada bulan dimaksud sampai dengan terbitnya keputusan tersebut. (2) Kepala SKPD membuat Rekapitulasi Surat Keputusan Peran Tertentu dengan Format sebagaimana tercantum dalam Lampiran XI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 30 (1) Penerapan Perjanjian Kinerja sebagaimana dimaksud pada Pasal 20 ayat (1) huruf a, secara bertahap dilaksanakan 3 (tiga) bulan terhitung sejak diundangkannya Peraturan Bupati ini. (2) Ketentuan pembuatan Rencana Aksi sebagaimana dimaksud pada Pasal 20 ayat (9) dan ketentuan mengenai kewajiban sebagaimana dimaksud pada Pasal 20 ayat (10) dan ayat (11) mulai diberlakukan pada Tahun 2018. BAB X -36- BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 31 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pemberian ‘Tambahan Penghasilan Kepada Pegawai Negeri Sipil Pada Pemerintah Kabupaten Boyolali Tahun 2017 (Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2017 Nomor 1) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 32 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Boyolali. Ditetapkan di Boyolali pada tanggal 3) AcUstus —- 2017, »BUPATI BOYOLALI, St GZ SENO SAMODRO Diundangkan di Boyolali y pada tanggal \ agustas 2017 Plh.-SEKRETARIS DAERAH BERITA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2017 NOMOR Salinan sesuai dengan aslinya KRPALA BAGIAN HUKUM NIP. 19660430 199503 1 002 FERATURAM QUPAT:ROYOLAL! owor 21 7A0W 2017 mane PEMBERIAN TAMBANAN PENGHASILAN —_KEPADA PECAWA! NEGEM SPI. PRDA PEMERINTAM KABUPATEN Bovout Beran FF wero [Setari/ Bagiany vais | win | oan = a : aint ge Jeet | ott, | "ERAN | tre ase, | re inane Ssietaat Basan [Sckrearis Daerah a a CT a] aes | Seen tre [Smo 87] 270 087 so a0 | 520 Sagan Tom ia [aiss-[ setae | — Tre seal 1770 0 Pemerinanen [130 |“ sea005 | — “senor — “senor S$] ms] —taasso] eens | 66875 oa) ee] a) 7a a aa | Feng Kagan ayeran | 6} 9S] Rass | ee] aaron Pemerntaeny Fenyonon apa Kesargen | 6] 90] —TaeeaTe | — aS] — TE Basin Kenan dan [Reals Eagar aes] | reso] rasa Otoramt One eps Sag [tse seaeas| “gests — sani Penyunun Bahan Rabjaran | —8—] #95] —1sanss0 | tents] e005 Pemunang Uren Fees Feneiou Monsionng aan | —6 | 305] TRS |S] —— Sa Eva’ (emunjang Uroean reeset) Fees RegnianTayanas | 6] 08] anos | as] Inarinisra emunjene lima Perth lenge Peraeragnan | 6] 208 | ase] — eas] eT corm Onc iaan Kerjanera escseis tapon Sas | a | erslenaraun Iemeriniahan Daerah Fergie Kenan sas BST] oa [natives Kerayeban Proven tamentetren| 6 [Te Tae | ease] oS Sagan Reogatroanr [Rapala Ban Ta as | seers | rosea] aka [tepals Sc Soa a [1519] “1.003 | senor] sen] fecyoson Boban Kobperan | —6—] a6] —1-aan seo] —eenare] ——eena7e iecoanerean Raby Renee aoorng dan —| 0} 308] as | es] Evan kebab icojactan Perersin Kegan ayenan | 6] 305] —asoass | eas] — oT amine Rengjaeraan Co agian enone mas | sere | ree] 17H [is] | sear | anor [eas] —tasesse] eens] 008 75 = engi ontorng aan | 6} 305] RRS || Ertan! tettan Penbargue Ce Feyoran Tapa Kesereen | 6} 790] ane] — asa | BA Bagi Feronoan”[ ala Dagan Ta asso | so] TF sa | tsso | —15ee rs | — “sas in| — “ans Peguesn Bahan Revie | 6] gas] 1358880} ——eenars] 668.278 \Pertenemiany Pegekia Montonag aan | 6 —]— 0s] ana | a] Eva htnton erskonomia eres Kegan Gayanan | 6] 865] TRO | AES] Inia Peekonamian) Fagan Capon Kewarean | B80] TREAT | — 0S] ‘exrtert/ Basin? | wana abacan eine | Nia Bidarg/ UPD = Jatt | Jab [Gagan Porgsan Rega Bogan a ass |Berarg/duse [kepais Soa ¢—} 1340 Pemerncan [Rengebls Layenan Fergaiaan] 6 | 80s] —i.790456 | ——eas.200] 45.229, \onstne) Penge Layanan Pongadaan| 6] 805] 1 GaSe | —— oa] oa Garang Jane Lainnye Dan [ian Keneuitans) ergata Cayanan Porgntaan| 6 [008] TEASE | —— eas] SB secara Elektron FFeayuaun Laporen Keoargan | 6 a Oe od err iy engines Uma sha as] as] a fiagian Gresaast [Reps Baia ia [ gas | aren sit | 181 455 Tae Repale Sbbagan 9 [tats] 2 161172 | — 1.080.586] 1.000.366 kslembagnan Repaia Subbagian Tate 3a eas | asa] 2a Lakaane dan Peiayenan rer Repala Sota 3 ia) eas | saa] aa Pendayagunaan Aparator ale Jabeaae 7s] sss | — sags as] fFeryusun Gahan Kobjasan [6 [838] —t.aan-sso-|——senars | s0b.275 iclertmguan ergusen Bahan Poabinaan | 6] 055] TRS | cen a7s | 606 75 Pcayanan Pub) [ferjamun Gahan Kebjakan | 6] 355 CaaS) eens etetaiaksannan) [Penge Akaroa oe ses eas | ae FergeolsPeniian Kinja 6 —[ 035] —1-3as 850.605.2751 669.275. [Pogewei ersunon Laparan Reaangan | 6 —] 700) —1aemara | ——e357306 | 635 306 [Sagan Haken [Rega Baar was Toso | ros Iepals Sottagian Bantuan [8 | 147s] 2.161.172 | 1.080.586 1.080.586 ts epala Sotbagian Prats | 8] 13a] semen | ——sasors | sas OF Jerundarg.- Undangan pala Sottagian Erioant | 6] Tia] ses oas | sana | saan Dam Dokumentan Peraturan erondergUdangan ae ako Ts se | as | | Ferywnun Rancangan S] 05] 1 asesso | sens] sonar Perundang Fergscls Fergani oes | ese] as] Peneiaanan Fuku Feryveun Bahan Bantuan | —6—[ 808 | 1 anoase | sas | aa aur a aa a a a sm fengsislaInfornaai roa | —@ | sas] —1asoase | ass] eas a9 tre (Evlunal Produ kum) fryunun Caporan Reaargan | 6 —[ Teo] —taeeai | ——esa.a06] 6s 206 [ngotah Date Stem 3) a0 eee sas] Sa 8 incomes an Diserinasi ake a as aes | rao | ra [kepale Sb bagir | 1310] 1.866.093 | —“saa.si2 | gaa.ai2 Bendahars | “ass | 1.338.550 | —eeo.a73 | eso. [reyoron Pagam Areparan |e [sas] —\asa.ase | ——ers'az0 | 645 229 lan Peaporen Fergusun Laporan Kecangan | 6 | 750] —taseae'| —ciaa06] sa 06 Fenjanun Kebatuhan Bararg] 6 [150] TEATS | 655306] SSR [rryusut apenas Reuargan | 6] Too [taser | ——assae6| S300 [moter ¢—s| aes | as s | — ergs Dats Aplkaai an] —€ [240] 1.106.260. ——sea'190] 90190" Pergola Da [eusegan oc a a od i [Pea ProisT 7s ee ae [reel Peranfanian S| ta] iste] sr7098] srr one =e [resis Kepageeni co | ae TO Beanran TP ‘Sekretariat/ Baginn/ Keine | Nani a No skPO. Name Jabatan ‘Stade dan | TPP Staie inamis ‘Bidarg/ UPTO. abatan | Jabaten | Sense de IPengcola Sarane Praarane [6] 70s | 1.190183) —seb076| __S0S.076" Rumah Targus Dinas [veriiator Beta Taparan Seo] ee tor seas | [Pengolsh Oster Ga | “ao | “ree tor [asso | ss [Operator Radio (audio? 3] 585 “550-000 | #25.000] #28 000 laoundayetem) [Seuretans (pmpinar] sss Bao, 008_| 795,000 | 28.000 [Operator Telekomunikani 555. 850,000. [ 425.000. 000- [Petugas Reamanan S_]ss 150.000 | 425,090 | 428.000. [Pengo 470 150,000 | 425,000 | 28 000 [Pergadmininirent Una sass 150.000. | 425.000 | 425 000- [Rergpdiincetrest Unure [ass #0,000_| 25.000] 425.000. Prasra Baki ‘| 305 150,000 [425.090] 425 000- 7 |SERRETARIAT DEWAN Selatan [sekretarie 13} 2530 | s.371.550 | — 2695 775] 008.75 JPERWAKILAN RAKVAT [Dagian Pers Ganga —[Kepala Bagian 12] —2155_[—as41-000- | 1.770.540] 1.770 540 DAERAH Jaan Perundang Sut ‘8 [1320 [906.023 [ —9ns.012 [983.012 lUndangan [Penyuaun Rislah ‘6 [635 | —1.330.550_| ——eeo.275 [609.275 Peryusun Rancargan 6] 835] 1 338-580 | ——ceo.a7s | 669.275] Perundarg, Undargan, Fengrioia Dok umentasi 6 [35] sas | as. 1s | e081 \nformast dan dokurmenteni otis Rapat a ZO 3130 | 599.130, Petagas Prototah | “735 | —1:178.240 | —~sao. 122 | 569.122 [Bagian Revangar —Repals Bagien 12 “2iss_[—asa1.080-| 1.770 s40] 1.770 340 Kepale Subbagian 8 | “1340 | — 1.966.023 | “985.012 983.012 [Bendabars. | 635 | 1 330.550 | 660.275 | 669.275. Pengunon Program Anggaran | 6 | 80s | —1-290.456 | os 229] 045.229 dan Plaporan Pengelois Sinem Informant | 6] 805] —1aeoase | casas] eas a Rnyanun Uaporan Keuargan | 6] 700] —1aseara | eas 05] 65 205 ergslah Osta Apitasidan | 6 | 7a] 1188260 | 355130] 885150 Pengetoiaan Deta Sistem |keuanger Pengotah Cahir Gay 60 ator | aaa | ss [erkator Data Laporan 6] 690] 1-105.107- | ——ss9.055 | $83,053 Kevargan [Bagien Umum TKepain Bags | ass] asa o00 | ro ao] — To sao Kepals Soba 8 | “1340 | 1.996 073-| —“ges.012[ 943.012 [Fergelois Kepagmwaiay [720 [1 154.198 | $77 ons 577.090 6} 720] 1 se-198-] 77.098] 577.059 oe rd aT) 5s ‘355 000 | Was 000] 925 060 sss 50 060 | 135 006] = ‘3 [70 '8s0:000 | 425.900 | #28 000 Pengadminiatraa! Una S| ass '850.000 | +28, 000 | 42 900 Pramu Bakes ‘3—[ 305 ‘950.000 | ——+25,000| «25 00 TTRSPERTORAT TaxpeitarInepakiorar [Inapekturinapaktorae 13] “ases} “esa t74-] —aaa.007 | 829.087 JOAERAH SetvearieTnopatorat [Sekeecaie a asa ooo | re a] Fe Repala Subba ‘s__[ “1320 | 1 966.023, | 983.072 | 90s. 01 [Bendahere, ‘| ~a35 | —1-3s0.550_[ 669.275 [ 609.275. Penyusun Program Aneparan | 6] 808] 1290488 | eas 200] 648 229 6 [as | aeass | as | 6 [as | as | ass | 3 [ms | aaa | eas | ae 3 [990s | ana | 5206 CS oe Troe oss | ara Venfkmior Keuargan. ‘| 690 | 108.107 | 3.055. Peniega Keamanan Kantor —[ 5 | 545 "850,000 | #25 000 Pengemuds 3 | a0 "950.000 | #2 000 [Fergani Unum S| ass "350,000 | #25000 Pengadmnictraat Persuraian | 5] 455 “850,000 ] #28000 Tnapertar Femtanta |inapektur Pemtantu Wikyah | 12 | 2990 | S76z911 | Tear 435) [Lwitnyah Bannan TP Sebreerit/ Bagian/ Nama Jabatan an | iat | “stain aie namie no Keo etariat/ Bagi tame Jabat A 7 Staten | TPS ‘TPP Di [DNAS PENDIDIKAN[Repata pale 13] 3665 | “5.650.174 | a epoer | a5 oar JDAN KEBUDAYAAN — |Sekrecanat [Sexretaria 12 “2iss_[ 3.541.080 [1.770 s40] 1.770.540 [Kepale Sutbagan 3 1.966.023 | 983 012 993.012 [Bendahara 8 1-336 550 | 669.278 [669.275 enyunun Program, Argxaran| 6 4290458] 645209] 645.229 lan Pelaporan Fengelcle Swtens Informer | 6 | 808 | 1asoase | —easmas] asa [Penyunun Laporan Keuangan| 6] 790 | —iaeeaiz | ——¢53:206] 638.206 (engeola datas oasis | ons 155 | 08 155 \pendian | [Pengolah data Apltast dan |] 740 | 1186260] Soa 130] S98180 Pengeolaan Data Sistem Keuangan [engeola Kepegawaian 6 sess | srr os | arr [engsole Pernanfantan 6] 730] 1 1s8.198] 77.099] 77.059 Nik Daerah Nentkator Data Laporan 6] 650] ree 107 | sas oss |S RE [pengolah Gaftar Ga 6 | 660 | ser | sso] ss [Petagas Keamanas, 3 [ss 350,000. [ «25,000 | 428.000. [Fengemedi ‘| 470 350,000 | 428.000 | #25.000- [Pergadmniaraas Umass [a6 350,000. —— 425.000 | 425.000. [rary Bake ‘| ~s0s 180,000 | 425.000 | 425 000- fbdang Perbinaan —[Kepala Bideng 1 -a0as | saia206 | 607 14s] i607 a3. Pend dan Tenaga [Kepaia Sak 9—[ 1475 | 2.161.172 | 1980-586 1080-585 Kependiaiean [Anais Kebutahan 7 [101s] —1eos.6s0-] —so2.e25] 802.825 Reis Tenaga Kependidikan Anais Kebatuhant 7 [os] eso | soneas | aaa Pendik/Tenage |kependidivan fAnalis Kebutuhan 70s] reas ese | sans | aos Pend Tenaga Kependidikan Pengrioia Peringiaan a KompetenaiPendiik dan [Tenaga Kependiioan Fengrola Peringkatar 6} es | asa 80 | en 7s | a0 378 | [Kompetensi Perdis dan | [Tenaga Kependiinan, Pengelola Peringkatan ©) eas] rasa sea | cents | ee0 78 lKompatenstPendicik dan [Tenge Kependian, engrbia Data Tenner S| Ws_| arose | aos] Sass Kepandiatan Pengetoin Data Tenaga 6) es] tao | eos] 8 18 Kependidivan engrols Onin Tenags os] Tao sa | ens 1s] BB TSS ependidivan [Bidang Sekolah Dasar [Kopala Bidang Taos | sae a66 | Teor | rears [Kepala Ske 9 | “iass_| 3 131.968-| 1.065.994 | 1.065.934 [Anais Kunikatom dam 7 [101s] 160s 650] sozers| 02.825 feats Mots oa 7 ros] as an | ons | fPerancang Sarena dan 7 | 310] —Lasosas | Tie.rra ——ri9.774 lprnarana Pendidivan [Peryurun Kurtkuhur, Modul | 6] ead | 1 Sissoa) arama] 6s7 a8 lden Ganan Aja _ [Fergebola Kunikulaan 6s oss | as |, [Pengeiola Data Saran 6] 755] 1.210.308 | 608.159] 605.153 Prasarana Penden, Pengelbia Data Mutu Cs Ld A) Penden 7 lSclarg Sekolah ——[Repala Bidera Ti | aes aaa | ors | as] Menengah Pertama Seka ‘9 [148s [2.131.868 | 1 065-954 [1.068.934 [Anale Kurikalam dan 7—|—tois | 105.650] soze2s] 802.025 Pemeijeren [Anal Mutu Pendiaikan 7 [ois | res eso | “sas [a Perancarg Sarena dan 7 [810 | asa [risa] 119.776 pramarana Pendidikan enyurun Kurikulum, Modul | 6 | 20 | 1siasoa | eevee | ear asa |sen Bahan Ar Fergelola Kurikaluon | as | ss | ss | a [Pengeioie Data Saran 6] 755] 1.710.305 | 05.153] 605.153 Pramarana Pendidikan pengeoia Data Mutu Ce pence [aidang Pendiaivan —[Repaln Gidang a a EK 760.005, JAnak Usia Dini, Non [Kepela Saka! 8 | 1370 | 1.936.680 | “68.390 968.340. Formal, dan informal [Peryurun Programs | 620] 1 518 Sox | 57.252 | 687.282 Jpembinaan Pendidikan [Masyarakat Basaran HF . Selrwarat/ agian ema | wins | Soe vate amie KD carat Bagi aaa Seatgaan | TePtate | TPO ows seas | esas] saa endian Anak Ute Dink Forgets Ona Keirmbagaan | 6 [755] THOSE] GOR TSU] SOR TES Krave dan Peasnan Braue Kobacayaas E Ties“ seen ao0- | soa | Toon spat Set 3] is20 [1.538 680 | — “sea s1o| 958 0 Fergeois Dna Kesenan dan | 6 [785] 210305 | 60s 188] 608.159 Periman Fergie Dat Robahancan [6] 155] 1210305] eas TS] aS TST Feces Das Wa Budapa | S| 755] T2108 0s | ea TSS] RT er a dan Museu in Patakaaa Tots ]RepalsUnitPeaksana Taka | 9] “1350 | SECO] —Toresis | —oreTTe Pendiaiean Desa den Lr Sehiah pale Subbagan Tata Usaha] 8 —[ “1255 ] —T S00DOS | psa] BSB lie Peakonre Fok Sendahars oar eae — aaa Fecgseh Data Peay —6 | 708 565.076 | 865076 ergata sa ro epegawaian [rergedeninitan cms sas “ascoo| ——aas.c00 Prema Bhaxs 3] $45.000 | 225.000] [oni Peataana Tekris hepalaSubgin Tae Usaha] 8 | i268 350.000] 950.000 lsekolh Menengah [Unie Polkeene Toke Perama Me) Benaabare [a SC ES Fergseh Guta Pendiiian) | —8 J 705] —T1a0.158] ——sas.076 | 868.076 Fengaacireat 3] 355} asa00 | aa 000] a Ferpostaasn [Reigns Reamer [Was eo | as ooo | aaa [Pesedinnitest oom [485] 650.000 | #95 000] #2000 Pers al ‘S| Ses] s50'500-| 48 000 | 435 00 Frama Baie ‘330s | — s50.000-| — 25.000 nt Peakaane Tete [hepala Subbagan Tata Uoahal 8 —J 1255 | —T-500:000- | ———s80.000 | 380.000 [setolah wenorgah [Unit PolakeansTekrie Perame SMP) Sats Jap enaarare a a fengsieh Data Peadanin | —@ —] —708 ~~ Ta0-188] ses 076] ses 076 Rereetniniras Sas] a8 | 925 000] aa 80 Perpustakaan [Regs Keamana as 365 | aa, coo | aac [renee oar S| 48550 000 | —— #35. 000 200 rs Bak 3 [30s] 5000 25-000 [Goi Petakoana TetnisRepla Uni Plakaana Teena] —>—| 136s] —@ooo.a00 | —roeo.c00 | 100-000 lserasar Kegntan einer [pale Sobbaghn Tes Usaha] 8 —] Tas | 160060 | ——gso.000 |] Fea 008 nit Pelakaane Teens Bendahars ae fomas pata pate Tass | 371 855 lpeNGeNDAuAN —Sekretarar Sekar 12 [2155 [ 3.541 60. lpenDuDUK. epas Sub Bogan 3 [100] 1.568.025 Ikewarcn Bendahare ‘| “835 | 8.580. JBERENCANA, Peny sun Pragram, Regzaran | 6] 05 | 10.458 JPEMBERDAYAAN lan taporan. lPEREMPUAN OAN Pengeals Sistem Toman | —6 | 605) TRO JPERLNDUNGAN Jawan feryanon Caparan Keunrgan | 6] 90] Vee [ergslah Data Aplca dan [6] 755] 1210305 pengeitaan Data Sister }teuangan ots Lepage se] aro TS fergeila Pemanfoatan 6] a0] 1.154.196. | ——s77.096] 77.099 [aacang mith Dearah [Neriteator Ona Keuargan [6] 650 Tee.107 | 355053 | 555055 [Fetus Reamanen Ss] ae | sooo a [rengemuch 5] aro [80.000 | 25.000 | 25.000 [FengsdenniatnT Uno Sass 750,000 | ——ags.000 | 425.000. [fram Bai [308 250.000 00. Bidang Pngenaan [Repel | “190 —| “000.000. 7.500.000. Penduduk Dan |Repale Seka! Data das 9} 455] 23.868 1.065.534 Perarerakan [rengendaian Pendle [Repaa Sekai Advokasi dan [8 —] 1350] 1856680 | ——easxa] 968.340 feenggerakan Pie Enisaga Berencann | 7 | “To1s | 10550 | soa as] —— soz as Fengeila Regintan TAdvokaah | 6] 55] SSS 550 [SBE | —— CoB IS oases | ees | eens oe] aor] earn] a oa BOE ISS | BOE ISS [Sidang Kerra a BS) Tr300.090 | 7.300.000 lBereneana 3 | “1329 960.340] 968.340 Pengeble Kegintan (Umiribual] 6 —] — 35 eo8.215 | 669.275 aint Kontrasepai Dan [Seminan Peapanan Kslvarga Bereneanal eparun Penta os | ase | eas | Kesereaan Kelas oerencana [Btdang Retahanan — [ke Fa TO TD Dan Kesejanteraan [Repala Sekei 8 [1320] 1.536.680 | —~sea.s40| 968-340 Keluase Pengeiia Bina Reagahieraan | 6] 895 | —i.a8550-| ——ooa.z75 | 609.275 fxetuarne RengsiotePemtnaan ose | aaa |g Ketahanan Ketuamge Feryusun Bahan a a esajahteraa Keluarge Ferguson Bahan Ketahanan-| 6 —[ 600] TTF kek [ang Penberdayaan [Kepta Bang Tse sao eremouan Den [Repala Ske! 3 iso Perindurgan Arak [Pengetoa Perguatan 6] a5] 1.336.580 | 06s.275 | 609.275 |Pengarsutamaan Gender Fengscln Regatan Ce \Penincungen Perempuan Jaan Anak Pengeiia Regintan os sesso | ana | eas \Pemenunan Hak Anak) fergranim Bahan Pembinaan | 6 —[ 600] —1STesoN | GSTS] ——6eT aS rerindungan Perempuan lan Anak feronun Bahan Pentinaan- | —6—[ 030 | 1318864 | ears | sara Pemenhan Hak Anat) [ar Pelatoane Toknis [Repala Uni Peakaana Texnie] 8] 1320] —rasaeeo | asa ao | 308.30 Penduduk, Keluarea[Repaia Sab Bagian Tete os} anes | 50.060] 950.000 leerencane, Voce Unit Petakaann Tenia Pomterdeyaan Perempuen, dan pions Ua Ss | aso | ao aso 0 ]BINAS KETARANAN—[Repate Repeia 1—|“asa0 [ssn 350-605 775 | —a685 75 JPancan Sekretariat rears ia —[-aiss: L7ros#0| 1.770.540 [eepala SuBbagian 5 [130 ge3012 | 983.012] Bendahare ess oa g75 | who a7 [Penyuson Pragram, Anenaran | 6 —] — 05 easza9 | 645.229 Jaan Laporan Bearan TP (Pengetoinan Sampahi ‘Seerariat/ Bogard Kelme | Nini no sk? erat Sai Nama Jen | sc, | Site | teste | HP Dias a a a a a a) Fenyusun Capon Resangan | —@—[ 750] Teese | —— ens 206] se Rengcia data Aptana 6] “Fag —] 1866] —— san 130] 35S Pengsolan Data Sister te [Penge Kopagwaia Sms ess} “aires 7 PergeolaPemanianian | 8 [a0] Tis 9a | ——s7r099] 77098 Iearerg wi Daerah [veaesar =| 0 [oer | sss] sana [Potugas Keamanan ‘| “sas | ~~ 850.000 | 45 000] 43.000 [rengemudt '5-[ “470 | 850 000-| 235.000 | 298.000 {reaenertran Uam 3 [ass 950 000-| 495.000] 295.000 Pram Blt 3] 30s] 000-| a9. 000 295.000 [Bilang Kacrndiaan [eps Bea 1] “1880 | “oe 000 | —j-s00.000 | 7.50000. [den Kerawanen [Repl Sela ‘3 —|“1s20 | “1 956 680°] sen 580] 968340 [angels Keverediaay ‘S| ass] 108550] ees 28] een 278 [Pena Keganan Bomber] 6 —] 35] Tasso | aes] [Daya dan Kerra Parga Bidar Diab dan Repaa Be | iaso |x o00.060-| —rseo.one | 50.560 [Codargan Pangan [Repaa Sek | “1320 1996. 680 | — “sesso ose. 340 PergeolaKegintan Oaicbuni] 8] sas] 1.388 880-| —een 75 | 608.275 [rangany Fergelata eg args] 6 | “855 | 1 Bao] eens | — ean as feangany Fergeata Regain (Calargan] 6] 35s] Tasso] aan as | aan Pangan) Biaarg Koneume dan |Kepela Bang Tr | asses 000: | sn 065 | 50 005 Keumaran Pangan” [epia Sek a eC Pesaro Pola Parga S| a3] 1.308850] ——senars]| ——eenars evens Regiatan a a eo earanan Pangan T JONAS HNGRONGAN” Repel Repel | esas | reas | a bu [Setretanar fsck 1 —]a1ss_[ 541.080. [ — {770.540 1.770.500 Rapala Sub Baga 8 [sto] —t see eas | —“senora |] senor [Bendahara [ass [18 580. —~se5 278 | ee. 278 [erownun Progam, Argan] 6] e058 | —.a90486 | ees az5 | ots 229 le Lepore Fengsiie Sinton normal 6] 805 | aio ase- | asa |] na Fenyonan Caporan Keuargan | 6] “T50—] ee arg | aaa ee |] ae Pergola Date Apliaas dan 6 Fa] 186 366-355 130 | SRST Fergssiaan Date Sisto Kecangan Pengsels Kepasaaiar

You might also like