Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 5 - Merevie Artikel Jurnal
Kelompok 5 - Merevie Artikel Jurnal
MANAJEMEN SORE 1
AYS YULISE
01
1. Bеrdаsаrkаn hаsil uji t dipеrolеh bаhwа vаriаbеl Hеdonic Shopping Motivеs (X1) bеrpеngаruh
signifikаn tеrhаdаp vаriаbеl Impulsе Buying (Y) yаng ditunjukkаn dаri nilаi t hitung sеbеsаr
5,918 lеbih bеsаr dаri t tаbеl 1,980. Dеngаn dеmikiаn, vаriаbеl Hеdonic Shopping Motivеs (X1)
SIMPULAN mеmiliki pеngаruh signifikаn sеcаrа pаrsiаl tеrhаdаp vаriаbеl Impulsе Buying (Y).
2. Bеrdаsаrkаn hаsil uji t mеnunjukkаn vаriаbеl Promosi Pеnjuаlаn (X2) bеrpеngаruh signifikаn
tеrhаdаp vаriаbеl Impulsе Buying (Y) yаng ditunjukkаn dаri nilаi t hitung sеbеsаr 3,336 lеbih
bеsаr dаri t tаbеl 1,980. Dеngаn dеmikiаn, vаriаbеl Promosi Pеnjuаlаn (X2) mеmiliki pеngаruh
signifikаn sеcаrа pаrsiаl tеrhаdаp vаriаbеl Impulsе Buying (Y).
02
“PENGARUH CELEBRITY ENDORSEMENT TERHADAP
PURCHASE INTENTION DENGAN BRAND IMAGE
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI KASUS
IKLAN PRODUK PERAWATAN KECANTIKAN POND’S”
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh diketahui bahwa dalam analisis path coefficient
hubungan dari attractiveness menuju brand image memiliki nilai sebesar 0,323 dan hasil uji hipotesis T
statistik >1,96 adalah sebesar 3,479910. Dapat dikatakan terdapat pengaruh positif dari variabel
attractiveness menuju brand imagedan juga memiliki pengaruh yang signifikan. Hasil penelitian
menunjukkan ada pengaruh power terhadap brand image, dilihat dari hasil path coefficient yang
HASIL menunjukkan angka 0,486 dan memiiki pengaruh yang signifikan dikarenakan nilai T-statistics yang
PENELITIAN & didapatkan sebesar 6,176355 di mana nilai ini lebih besar dari 1,96.Hubungan dari power ke brand image
juga merupakan pengaruh yang memiliki angka paling besar dibandingkan dengan kedua variable
PEMBAHASAN sebelumnya yaitu credibility dan attractiveness. Hasil penelitian menunjukkan hipotesis keempat dalam
penelitian telah terbukti yang berarti ada pengaruh brand image terhadap purchase intention. Berdasarkan
nilai T-statistics yang di atas 1,96 sebesar 81,756488 dan hasil path coefficient yang menunjukkan angka
0,942 artinya pengaruh brand image terhadap purchase intention adalah positif dan signifikan (kuat).
Variabel celebrity endorsement yang terdiri dari attractiveness dan power secara statistik
memiliki pengaruh signifikan terhadap brand image namun, salah satu dimensi credibility
tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh
SIMPULAN selebriti pendukung Pond’s yang memiliki keahlian, kepercayaan, daya tarik memukau
dan kharisma yang kuat dalam mempengaruhi audience dapat membangun asosiasi merek
yang positif. Keberadaan brand image dapat digunakan oleh pemasar untuk mendorong
konsumen agar memiliki keinginan untuk membeli. Niat pembelian yang timbul dari
dalam diri konsumen identik dengan brand image yang positif
03
Kerja, kompetensi, dan disiplin kerja terhadap karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
HASIL kinerja karyawan PT. LESTARINDO PERKASA. Di antara ketiga faktor (pelatihan kerja, kompetensi,
disiplin kerja, dan kinerja karyawan) yang dimasukkan sebagai variabel independen, ditemukan
PENELITIAN & kemampuan merupakan faktor yang paling berpengaruh dominan terhadap karyawan PT.
PEMBAHASAN LESTARINDO PERKASA adalah pelatihan kerja, dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,919
dibanding kinerja 0,825, kompetensi 0,762 dan disiplin kerja 0,741
Pelatihan Kerja Optimal dapat meningkatkan Kinerja Karyawan pada PT. Lestarindo
Perkasa. HasilT secara parsial uji menunjukkan bahwa variabel Latihan Kerja terdapat
thitung sebesar 2,028 dan ttabel sebesar 1,994 maka Ho1 ditolak, dimana thitung lebih
besar dari ttabel dengan taraf signifikan 0,046 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Kerja Praktek
terhadap Kinerja Karyawan. Kompetensi yang tinggi dapat meningkatkan kinerja
karyawan pada PT. Lestarindo Perkasa. Hasil uji T secara parsial menunjukkan bahwa
SIMPULAN variabel Kompetensi terdapat thitung sebesar 2,812 dan ttabel sebesar 1,994 maka Ho2
ditolak, dimana thitung lebih besar dari ttabel dengan taraf signifikan 0,006 lebih kecil
dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan.kerja yang tinggi. Disiplin dapat
meningkatkan kinerja karyawan di PT. Lestarindo Perkasa. Hasil uji-t secara parsial
menunjukkan bahwa variabel Disiplin Kerja memiliki nilai t-hitung sebesar 2,159 dan
nilai t-tabel sebesar 1,994 maka Ho3 ditolak, dimana t hitung lebih besar dari ttabel
dengan taraf signifikan 0,034 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan.
KETERBATASAN
Keterbatasan Penelitian : Tidak adanya tekniik pengumpulan data
PENELITIAN & Rekomendasi : Seharusnya dapat membuat Teknik pengumpulan data
REKOMENDASI
EKO MURTONO
04
Jenis Penelitian : Penelitian ini merupakan uji empiris yang akan menguji
hipotesis. Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
METODOLOGI positivisme (kuantitatif). Penelitian ini merupakan penelitian induktif yang bertujuan
PENELITIAN untuk menggeneralisasikan hasil temuan empiris dari sampel yang diambil dari pegawai
di Kantor Pelayanan Terpadu Jawa Timur yang bersifat kesimpulan umum. Sedangkan
jenis penelitian ini sebagai penelitian konfirmatori yang menggambarkan hubungan antar
variabel melaluihipotesis pengujian
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja:- Hasil pengujian hipotesis tentang pengaruh antar variabel
dengan Software AMOS 20.0 menunjukkan adanya pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja. Besarnya
koefisien jalur variabel motivasi kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor Pelayanan Terpadu Jawa
Timur sebesar 0,324 dengan p-value 0,014 lebih kecil dari 5%, artinya motivasi kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Pelayanan Terpadu Jawa Timur. Pengaruh Komitmen
Terhadap Kinerja:- Hasil pengujian hipotesis tentang pengaruh antar variabel dengan Software AMOS
HASIL 20.0 menunjukkan adanya pengaruh komitmen terhadap kinerja. Besarnya koefisien jalur variabel
PENELITIAN & komitmen terhadap kinerja pegawai pada Kantor Pelayanan Terpadu Jawa Timur sebesar 0,231 dengan p-
value 0,016 lebih kecil dari 5%, artinya komitmen berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada
PEMBAHASAN Kantor Pelayanan Terpadu Jawa Timur.Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja:- Hasil pengujian
hipotesis tentang pengaruh antar variabel dengan Software AMOS 20.0 menunjukkan adanya pengaruh
kompetensi terhadap kinerja. Besarnya koefisien jalur variabel kompetensi terhadap kinerja pegawai pada
Kantor Pelayanan Terpadu Jawa Timur sebesar 0,207 dengan p-value 0,049 lebih kecil dari 5%, artinya
kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Pelayanan Terpadu Jawa
Timur.
Hasil penelitian ini membawa implikasi praktis bahwa kinerja pegawai pada Kantor Pelayanan Terpadu
Jawa Timur dapat ditingkatkan melalui peningkatan motivasi kerja. Sedangkan motivasi kerja dapat
SIMPULAN ditingkatkan melalui peningkatan komitmen, kompetensi, dan kepuasan kerja. Agar Kantor Pelayanan
Terpadu Jawa Timur memiliki kinerja pegawai yang tinggi, maka dapat dijadikan rekomendasi dengan
memperhatikan temuan yang dihasilkan dalam penelitian ini.
KETERBATASAN
Keterbatasan Penelitian : Tidak ada keterbatasan penelitian
PENELITIAN &
REKOMENDASI
MAHARANI
05
Hasil penelitian ini menunjukkan efektivitas kerja pegawai negeri sipil dalam pelayanan masyarakat di
HASIL kantor kecamatan Betayau belum efektif seperti yang diharapkan atau diinginkan karena pegawai negeri
PENELITIAN & sipil belum bisa menunjukan hasil kerja yang maksimal. Hal ini dapat dibuktikan dengan kedisiplinan
kerja pegawai, kemampuan kerja, baik itu kemampuan intekektual yang menunjang dari masing-masing
PEMBAHASAN pegawai meskipun masih ada sebagian kecil pegawai yang maksimal dalam bekerja.
Yaitu dapat disimpulkan bahwa Efektivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Dalam Pelayanan
Masyarakat di Kecamatan Betayau Kabupaten Tana Tidung ternyata belum efektif dan
belum berjalan seperti yang diharapkan atau diinginkan. Hal ini dapat dilihat dari
SIMPULAN beberapa kriteria, salah satunya kemampuan pegawai negeri sipil Kecamatan Betayau
Kabupaten Tana Tidung dalam melaksanakan tugasnya, pegawai belum cukup baik karena
mereka belum bisa menyelasaikan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepada
mereka.
06
Hasil Penelitian : Yaitu mengambil indikator dalam Analisis Kinerja Pemerintah Desa, adapun
analisis kinerja pemerintah desa dalam penyelenggaraan pemerintahan di desa santan tengah kecamatan
marangkayu kabupaten kutai kartanegara mengambil indikatornya sebagai berikut : kuantitas kerja, kualitas
HASIL kerja, inisiatif, tanggung jawab, faktor individu dan faktor lingkungan organisasi.
Pembahasan : Dalam penyelenggaran pemerintahan desa yang dimana gejala-gejala yang
PENELITIAN & timbul di dalam aparatur desa saat ini dalam kinerjanya masih lambat dalam penyusunan APBDes dan sering
PEMBAHASAN kali terlambat dalam mengumpulkan APBDes ditingkat kecamatan serta dalam penyusunan Laporan SPJ
juga masih lambat dan tidak sesuai dengan waktu yang ditetapkan, dalam hal ini aparatur desa tergolong
baru sehingga tidak memiliki pengalaman kerja sebagai aparatur desa sebelumnya, serta Kepala Desa
memberikan kewajiban bahwa setiap hari nya harus ada pelayanan yang dilakukan sehingga membuat
masyarakat terlayani dan penerapan SOP pelayanan yang memberikan dampak baik dan buruknya, serta
hubungan harmonis,komunikasi efektif serta fasilitas yang kurang memadai di dalam kantor desa santan
tengah.
Yaitu dapat disimpulkan dalam menjalani pekerjaan Pemerintahan Desa Di Desa Santan
Tengah Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara diberikan kuantitas kerja
yaitu diberikan target setiap harinya untuk melayani masyarakat dengan baik serta kualitas
SIMPULAN kerja dapat berjalan dengan efektif dan efisien, serta inisiatif, tanggung jawab, faktor
individu dan faktor lingkungan organisasi dapat seimbang pastinya dengan efektif dan
efisien.
07
Jenis Penelitian : Jenis penelitian ini merupakan penelitian riset operasional. Penelitian ini melakukan
identifikasi pelaksanaan Enam Tujuan Keselamatan Pasien dari JCI dan mengidentifikasi peran ketua dan
METODOLOGI anggota tim, menganalisis kesenjangan, serta melakukan intervensi berupa pelatihan keselamatan pasien
PENELITIAN berdasarkan standar pelaksanaan Enam Tujuan Keselamatan Pasien, pertemuan tim dengan melakukan Root
Cause Analysis (RCA.
Kesenjangan yang terjadi sebelum dan sesudah intervensi tetap dalam kriteria not met atau not compliance
pada penilaian implementasi standar keselamatan pasien JCI, meskipun terdapat kenaikan nilai pada semua
goal. Kategori not met berarti RSIA Nyai Ageng Pinatih dalam pelaksanaan standar JCI untuk keselamatan
HASIL pasien berada dalam katagori “tidak memenuhi standar. Nilai-nilai dalam Enam Tujuan Keselamatan Pasien
disusun berdasarkan evidence- dan expertbased. Artinya goal dalam standar JCI telah disusun berdasarkan
PENELITIAN & nilai statistik dan pendapat para ahli dalam organisasi JCI. Pada penelitian ini, RSIA Nyai Ageng Pinatih
PEMBAHASAN belum mampu menaikkan compliance rumah sakit menjadi partially met apalagi fully met. Hal ini karena
masa penelitian dan intervensi yang relatif singkat sehingga diharapkan dalam masa setelah penilitian RSIA
Nyai Ageng Pinatih dapat meningkatkan compliance-nya.Pelatihan keselamatan pasien yang dilaksanakan di
RSIA Nyai Ageng Pinatih meningkatkan kesadaran tentang keselamatan pasien yang ditunjukkan dengan
meningkatnya nilai awareness dari 7 % menjadi 83% setelah intervensi.
Kondisi pelaksanaan kegiatan keselamatan pasien berdasarkan standar enam tujuan
keselamatan pasien meningkat dari 2,5 menjadi 4,34, dan berada pada kriteria belum
memenuhi standar. Tingkat awareness sebagian besar individu meningkat, demikian pula
pengetahuan dan partisipasi. semua parameter individu ketua tim berupa coaching,
monitoring, eliminate performance problem, dan set and update objectives mengalami
SIMPULAN peningkatan setelah intervensi. Intervensi dilakukan dengan pelatihan keselamatan
pasien, sosialisasi standar six goal international keselamatan pasien, serta pelatihan dan
pelaksanaan RCA. Studi ini menyarankan jangka waktu pengukuran yang lebih lama dan
menggunakan unit analisis tim untuk mendapatkan gambaran hasil yang lebih jelas,
misalnya untuk teamwork, efektivitas tim, dan kinerja tim.
08
METODOLOGI Jenis Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimental tanpa menggunakan kelompok
kontrol dengan bentuk pendekatan riset operasional (operational research). Penilaian kinerja sebelum
PENELITIAN intervensi dilakukan dengan menggunakan log book. Perubahan yang terjadi setelah intervensi selanjutnya
dibandingkan dengan keadaan sebelum intervensi.
Nilai rerata dalam semua aspek masih belum menunjukkan hasil yang cukup baik serta masih terdapat
kesenjangan yang besar antar manajer. Berdasarkan fakta penelitian dapat disimpulkan bahwa masalah utama
dalam implementasi rencana bisnis RSNU Tuban adalah masih kurangnya tingkat kesadaran, dukungan dan
kemampuan manajer dalam implementasi rencana bisnis rumah sakit.Dalam penelitian ini diketahui bahwa
HASIL seluruh responden telah mendapatkan nilai tingkat kesadaran minimal yang diharapkan, 8 orang responden
PENELITIAN & (88,9%) telah memenuhi tingkat dukungan sesuai dengan harapan rumah sakit dan 3 orang responden (33,3%)
telah memiliki kemampuan implementasi rencana bisnis rumah sakit sesuai dengan harapan rumah sakit.
PEMBAHASAN Capaian nilai minimal tingkat kinerja manajer sebesar 80,6, nilai maksimal sebesar 95,0 dengan rerata sebesar
87,0. Dapat disimpulkan pula bahwa seluruh manajer telah memiliki tingkat kinerja dalam implementasi
rencana bisnis sesuai yang diharapkan rumah sakit. Berdasarkan fakta selanjutnya dapat diketahui bahwa
terjadi peningkatan kualitas kemampuan manajer dalam implementasi rencana bisnis rumah sakit.
Penelitian ini menghasilkan simpulan bahwa RSNU Tuban perlu untuk melaksanakan
proses pembelajaran organisasi secara terus-menerus. Pelaksanaan MPSC mampu
SIMPULAN meningkatkan kinerja manajer dan faktor kesadaran, dukungan dan kemampuan manajer
dapat meningkatkan kinerja manajer dalam implementasi rencana bisnis rumah sakit
09
“STRATEGI MANAJEMEN PASCA PANDEMI
COVID-19”
Dalam mewujudkan dan mengembangkan keberlanjutan UMKM pasca pandemi Covid-19 diperlukan
pencapaian strategi yang matang dan memberikan hasil yang baik pada penguatan manajemen bisnis di
bidang pemasaran, keuangan, sumber daya manusia dan bidang operasional. Optimisme pelaku usaha
SIMPULAN untuk bangkit kembali melanjutkan dan meningkatkan usaha mereka dari strategi manajemen bisnis.
Salah satu cara stratgei yang diterapkan yaitu implementasi strategi 5Ps yaitu position, plan, perspective,
project, dan prepare sebagai upaya untuk mampu menciptakan eksistensi bisnis usaha yang lebih efesien
dan efektif. Tak kalah pentingnya adalah pelaku UMKM dituntut untuk memiliki manajemen
pengetahuan yang baik dan absorptive capacity untuk meningkat kinerja bisnisnya.
KETERBATASAN
Keterbatasan Penelitian : Tidak ada keterbatasan penelitian
PENELITIAN & Rekomendasi Penelitian : Tidak ada keterbatasan rekomendasi.
REKOMENDASI
MUTIARA RIAS
10
Dengan adanya kegiatan branding dan digital marketing melalui sosial media membantu UMKM Kedai
Kopi Matahari mencapai 116 pengikut dalam kurun waktu 1 bulan yang dimana memperluas jangkauan
konsumen dan pasar, mengalami peningkatan penjualan dan menjual lebih dari 20 pesanan melalui sosial
media, terjalinnya kerjasama dengan kurir lokal yang membuat proses pengantaran pesanan dilakukan
SIMPULAN dengan baik dan cepat, dan juga mendapatkan feedback yang positif dari followers atau konsumen yang
terbukti melalui hasil survei Instagram. Berdasarkan hasil pendataan google form evaluasi yang penulis
berikan kepada mitra, dapat disimpulkan bahwa mitra puas dan mengerti akan pelaksanaan implementasi
sehingga mitra dapat terus menjalankan implementasi secara mandiri hal ini menunjukkan bahwa penulis
berhasil melaksanakan proyek dan mencapai hasil tujuan dengan sangat baik.