You are on page 1of 25
eo BUPATI KUNINGAN PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA Menimbang Mengingat v 2 Dan ~ 2 2 TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, bahwa untuk melaksanaken ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, dalam rangka penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa diperiukan Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2015; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana hurnufa diatas. peru menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belarja Desa Tahun Anggaran 2015. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat; Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom; Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 3S Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; . Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa; 12. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa; . Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2016 tentang Penetapan kala Desa Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2015; Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 20 Tahun 2006 tentang Keuangan Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 5 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 20 Tahun 2006 tentang Keuangan Desa; 15, Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 3 Tahun 2008 tentang Kewenangan Pemerintah Kabupaten Daerah Kabupaten Kuningan; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Produk Hukum Desa; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 21 Tahun 2013 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 6 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kuningan Tahun Anggaran 2015; 19. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 42 Tahun 2012 tentang Ketentuan Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan; 20. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kuningan Tahun Anggaran 2015. 3 zB MEMUTUSKAN PERATURAN BUPATI KUNINGAN TENTANG = PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESATAHUN ANGGARAN 2015 Pasal1 Dalam Peraturan Bupatt ini yang dimaksud dengan: 1. Bupati adalah Bupati Kuningan. 2. Daerah adalah Kabupaten Kuningan. 3. Pemerintah daerah adalah Bupatidan perangkat daerah sebagai _unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 4, Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memilki ——— vaya yang mengurus kepentngan masyat 2 istiadat setempat yang diakui dan dinormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik indonesia. Menetapkan 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa; 12. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 20 Tahun 2006 tentang Keuangan Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 5 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 20 Tahun 2006 tentang Keuangan Desa; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 3 Tahun 2008 tentang Kewenangan Pemerintah Kabupaten Daerah Kabupaten Kuningan; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Produk Hukum Desa; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 21 Tahun 2013 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 6 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kuningan Tahun Anggaran 2015; 18, Peraturan Bupati Kuningan Nomor 42 Tahun 2012 tentang Ketentuan Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan; 19. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penjabaran ‘Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kuningan Tahun Anggaran 2015. MEMUTUSKAN PERATURAN BUPATI KUNINGAN TENTANG = PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESATAHUN ANGGARAN 2015 Pasal 1 Dalam Peraturan Bupat ini yang dimaksud dengan: 1. Bupati adalah Bupati Kuringan. 2. Daerah adalah Kabupaten Kuningan. 3, Pemerintah daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 4, Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjuinya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiiki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asalusul dan adatistiadat setempat yang diakui dan dinormati dalam sistemPemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia 5. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asalusul dan adat istiadat seterpat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 6. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat dengan BPD adalah BPD desa yang bersangkutan. 7. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur enyelenggara Pemerintahan Desa yang berada di Kabupaten Kuningan. 8 Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjuinya disingkat APBDes, adalah rencana keuengan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetvjui bersama oleh pemerintah desa dan BPD, serta ditetapkan dalam peraturan desa 9. Pedoman Penyusunan APBDes adalah pokok-pokok kebijekan yang harus dipedomani dan dilaksanakan oleh pemerintahan desa dalam penyusunan dan penetapan APBDes. Pasal 2 (1) Pedoman Penyusunan APBDes Tahun Anggaran 2015, meiiputi a. Pengertian; b. Pokok-pokok kebiakan penyusunan APBDes; . Teknis penyusunan APBDes; d. Hal in dalam penyusunan APBDes. (2) Uraian pedoman penyusunan APBDes Tahun Anggaran 2015 sebagaimana imaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran | Peraturan Bupa ini. (3) Struktur APBDes TAhun 2015 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Il Peraturan Bupati ini. (4) Penatausahaan keuangan APBDes dilaksanakan menggunakan format sebagaimana tercantum dalam lampiran Ill sampai dengan VI Peraturan Bupati ini Pasal 3 Peraturan Bupati ini berlaku untuk Tahun Anggaran 2015. ‘Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kuningan Ditetapkan-di Kuningan Pada tanggal a@-3 2015 BUPATI KUNINGAN Oepiocoany — UTJE CHOERIAH HAMID SUGANDA Diundangkan di Kuningan Pada tanggal 9 - 3 - e018 ae [SaBATAN | easuaein/xasuaag iva IS DAERAH = SEKRETARIS [ASISTEN Pembina Utama Madya NIP. 19580217 198503 1 003 BERITA DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2014 NOMOR LAMPIRAN | PERATURAN BUPATI KUNINGAN Nomor 13 TAHUN 2015 Tanggal: _PEBRUARI 2015 Tentang : +PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN 2015. PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN 2015 A PENGERTIAN 1 1 Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan keweliban desa tersebut. Pengelolaan Keuangan Desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan, pertanggung-jawaban dan pengawasan keuangan desa. ‘Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disingkat APBDes adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan dengan peraturan desa. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa adalah Kepala Desa yang karena jabatannya mempunyai kewenangan menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan keuangan desa. Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa yang selanjutnya disebut PTPKD adalah terdiri dari Sekretaris Desa, Pelaksana Teknis dan Bendahara. Bendahara adalah perangkat desa yang ditunjuk oleh Kepala Desa untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, membayarkan dan mempertanggung-jawabkan keuangan desa dalam rangka pelaksanaan APBDes. Rencana Pembangunan Jangka Pendek (tahunan) yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDesa) adalah hasil _musyawarah masyarakat desa tentang program dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk periode 1 (satu) tahun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disingkat RPJMDes adalah dokumen perencanaan desa untuk periode 5 (lima) tahun. Pendapatan desa adalah uang yang masuk ke kas desa tanpa Ada kewajiban untuk membayar kembali. |. Alokasi Dana Desa yang selanjutnya disebut ADD adalah dana perimbangan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kuningan yang diterima oleh Desa setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus. Dana Desa yang selanjutnya disebut DD adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat . Belanja desa adalah uang yang keluar dari kas desa yang tidak bisa ditarik kembali. . Surplus Anggaran desa adalah selisih lebih antara pendapatan desa dan belanja desa Defisit Anggaran desa adalah selisih kurang antara pendapatan daerah dan belanja desa. 17. s 2 8 21. Hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari pemerintah desa kepada pemerintah atau pemerintah desa lainnya, Badan Usaha Milik Desa dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah Bantuan sosial adalah pemberian bantuan berupa uang/barang dari pemerintah desa kepada individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial. Pembiayaan desa adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran yang selanjutnya disingkat SiLPA adalah selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran. Piutang Desa adalah jumlah uang yang wajib dibayar kepada pemerintah desa dan/atau hak pemerintah desa yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan atau akibat lainnya yang sah. Utang desa adalah jumlah uang yang wajib dibayar pemerintah desa dan/atau kewajiban pemerintah desa yang dapat dinilai dengan uang berdasarkan peraturan perundang-undangan, perjanjian, atau berdasarkan sebab lainnya yang sah. Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan guna mendanai kegiatan yang memeriukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran. POKOK-POKOK KEBIJAKAN PENYUSUNAN APBDES Pokok-pokok kebijakan yang perlu mendapat perhatian pemerintah Desa dalam penyusunan APBDes Tahun Anggaran 2015 terkait dengan pendapatan Desa, belanja desa dan pembiayaan desa adaleh sebagai berkut 1. Pendapatan Desa a. Kelompok Pendapatan Asli Desa (PADes) Pendapatan asii Desa, meliputi: 1) Hasil Usaha, meliputi hasil sewa/ pengelolaan tanah kas desa dan hasil BUMDES; 2) Hasil Aset, tambatan perahu, pasar desa, tempat pemandian umum, jaringan irigasi dan lainain; 3) Swadaya, partisipasi dan gotong royong masyarakat, 4) Laintain pendapatan asi desa, meliputi pungutan desa; 5) Dalam upaya pengelolaan PADes, agar memperhatikan hal-hal sebagai berikut a) Dalam merencanakan target PADes agar mempertimbangkan kondisi perekonomiian yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya perkiraan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015 dan reaiisasi penerimaan PADes tahun sebelumnya, serta ketentuan peraturan perundang-undangan terkait Khususnya dalam pelaksanaan dan penentuan harga sewa tanah kas desat b) Dalam upaya pengelolaan dan peningkatan PADes pada umumnya, agar tidak menetapkan kebjekan yang memberatkan masyarakat ©) Penerimaan desa daritanah kas desa agar mencantumkan luas, persivfokasi dan perkiraan nilai harga jual secara keselurunan; d) Dalam rangka pengawasan tethadap sumber-sumber pendapatan Desa, maka sebelum diiaksanakan sewa/ielang tahunan terhadap tanah kas desa, Kepala Desa terlebih dahulu meminta persetuuan kepada BPD terhadap lokasi, harga dasar sewaflelang tanah Kas Desa yang akan disewakan. Selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Kepala Desa tentang lelang tanah Kas Desa yang memuat mekanisme ielang, panitaa lelang, jumlah persi, ukuran dan lokesi memperhatikan Pertren Bupa Kuningan Nomor 4 tahun 2006 tentang Pengelolaan Tanah Kas e) Heal peryewaarvelangtanah kas desa dmasukan ke dalam rekeing ates nama eee ee ean f) Poon seva tstacap soma ana has des dkkan oh Kepla Dose dengan pihak penyewa; @) Penetapan besaran tarifdalam Peraturan Desa tentang Pendapatan Desa dari Pasar Desa /Kios Desa, obyek rekreasiwisata Desa, pemandian umum Desa, hutan ‘Desa, tempat pemancingan milk Desa dan kekayaan Desa lainnya serta Peraturan ‘Desa tentang Pendapatan Desa lainnya agar disesuaikan dengan jasa pelayanan . Bantuan Keuangan APBD Kabupaten Kuningan. . Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi dan Kabupaten sebagaimana dapat bersifat umum dan khusus. 7. Bantuan Keuangan bersifat khusus dikelola dalam APBDesa tetapi tidak diterapkan dalam ketentuan penggunaan paling sedikit 70% (tujuh puluh persen) untuk mendanai penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa dan paling banyak 30% (tiga puluh persen) untuk Penghasilan tetap, operasional Pemerintah Desa, tunjangan dan operasional Badan Permusyawaratan Desa dan insentif Rukun Tetangga dan Rukun Warga. e Kompok pendapatan nin lainain, Kelompok pendapatan meliput: 1) Hibah dan sumbangan dari pihak keiga yang sah dan tidak mengikat, 2) Laindain pendapatan desa yang sah. 2. Belanja Desa Belanja desa meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleéh pembayarannya kembali oleh desa, dipergunakan dalam rangka mendanai penyelenggaraan kewenangan Desa, meliputi 5 bidang yaitu: 1) Penyelenggaraan Pemerintahan Desa; 2) Pelaksanaan Pembangunan Desa; 3) Pembinaan Kemasyarakatan Desa; 4) Pemberdayaan Masyarakat Desa; dan 5) Belanja Tak Terduga. Belanja desa dilakukan secara proporsional sebagai berikut 1) paling sedikit 70% (tujuh puluh persen) dari jumlah anggaran belanja Desa digunakan untuk mendanai penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa dengan prioritas mencapai tujuan pembangunan Desa yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan, meliputi a) b) °) Pemenuhan Kebutuhan Dasar - Pengembangan pos kesehatan dan Pondok Bersalin Desa (Polindes); = Pengelolaan pembinaan posyandu; = Pembinaan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan, Pembangunan sarana dan prasarana desa serta potensi ekonomi lokal, meliputi : - Mendukung kedaulatan pangan; - Mendukung kedaulatan energi; - Mendukung pariwisata dan industri. - Pembangunan dan pemeliharaan jalan desa; - Pembangunan dan pemeliharaan jalan usaha tani; - Pembangunan dan pemeliharaan embung desa; - Pembangunan energi baru dan terbarukan; - Pembangunan dan pemeliharaan sanitasi lingkungan; - Pembangunan dan pengelolaan air bersih berskala desa; - Pembangunan dan pemeliharaan sanitasi tersier; = Pembangunan dan pemeliharaan serta pengelolaan saluran untuk budidaya perikanan; - Pengembangan sarana dan prasarana produksi di desa. = Pendirian dan pengembangan Badan Usaha Milik Desa; - Pembangunan dan pengelolaan pasar desa dan kios desa; - Pembangunan dan pengelolaan tempat peletangan ikan milik desa; - Pengelolaan dan pengembangan keramba jaring apung dan bagan ikan; - Pembangunan dan pengelolaan lumbung pangan desa; - Pembuatan pupuk dan pakan organik untuk pertanian dan perikanan; - Pengembangan benih lokal; - Pengembangan ternak secara kolektif; - Pembangunan dan pengelolaan energi mandiri; - Pembangunan dan pengelolaan tambatan perahu; - Pengelolaan padang gembala; - Pengembangan Desa Wisata; - Pengembangan teknologi tepat guna pengolahan hasil pertanian dan perikanan. Pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara_berkelanjutan, didasarkan atas kondisi dan potensi desa, sejalan dengan pencapaian target RPJM Desa dan RKP Desa setiap tahunnya. 2 3) 4) 2) Paling banyak 30% (tiga puluh persen) dari jumlah anggaran belanja Desa digunakan untuk: a) Penghasilan tetap; b) Operasional Pemerintah Desa; ) tunjangan dan operasional Badan Permusyawaratan Desa; d) insentif rukun tetangga dan rukun warga Kelompok belanja tersebut dibagi dalam kegiatan sesuai dengan kebutuhan Desa, meliputi : 1) Belanja Pegawai untuk pengeluaran penghasilan tetap dan tunjangan bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa serta tunjangan BPD yang dianggarkan dalam kelompok Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, kegiatan pembayaran penghasilan tetap dan tunjangan setiap bulan, sebab berikut a) Belanja Pegawai/Penghasilan Tetap, merupakan belanja upah yang diberixan kepada Kepala Desa dan Perangkat Desa setinggiingginya 60 % (enam puiuh persen) dari ADD yang diterima, dengan pembagian sebagai berikut (1) Besaran penghasilan tetap Sekretaris Desa non PNS adalah sekurang-kurangnya 70 % (tujuh puluh juta rupiah) dari penghasilan Kepala Desa. (2) Besaran penghasitan tetap Perangkat desa lainnya non PNS adalah sekurang- kurangnya 50 % (ima puiuh persen) dari penghasitan Kepala Desa. (3) Penghasiian tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa tidak boleh melebihi 30 % (tiga puluh persen) dari total APBDes setelah diakumulasikan dengan tunjangan dan operasional BPD, RT/RW dan operasional pemerintah desa. b) Tambahan penghasian Aparatur Pemerintah Desa dan Puma Bhakti Aparatur Pemerintah Desa besumber dari hasil pengelolaan Tanah Bengkok, tidak masuk dalam ketentuan paling banyak 30 % (tiga puluh persen) dari jumiah APBDes, ©) Tunjangan kesehatan untuk pemibayaran premi BPJS bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa beserta str dan anek dengan jumlah maksimal tanggungan 4 (empat) orang, 4d) Tunjangan bagi Bendahara Desa sesuai kemampuan keuangan desa dan beban kerja Bendahara Desa; @) Tunjangan bagi Petugas Registrat sesuai kemampuan keuangan desa dan beban kerja Petugas Registrat Desa; 1) Honorarium Petugas Pengamanan Kantor (kemit) dan beban kerja Petugas Pengamanan Desa Operasional Pemerintah Desa, dipergunakan untuk mendukung operasional pemerintah desa, meiiputi alat tulis Kantor, benda pos, pemeliharaan aset desa, cetak/penggandaan, sewa perlengkapan dan peralatan kantor, makanan dan minuman rapat, pakaian dinas dan perjalanan dinas, dengan ketentuan tidak boleh melebihi 30 % (iga puluh persen) dari total APBDes setelah diakumulasikan dengan penghasiian tetap Kepala Desa/Perangkat Desa, Tunjangan dan operasional BPD serta insentf RTIRW. Tunjangan dan operasional dan BPD, dengan ketentuan tidak boleh melebini 30 % (tiga puluh persen) dari total APBDes setelah diakumulasikan dengan penghasiian tetap Kepala Desa/Perangkat Desa, operasional Pemerintahdan insentf RTRW, dipergunakan untuk 2) Tunjangan pimpinan dan anggota BPD. b) Operasional BPD mefiputi alat tulis kantor, jamuan rapat, cetakan/penggandaan, konsumsi rapat dan pakaian seragam serta air-iain kebutuhan sesuai kemiampuan. Insentif RT dan RW, dengan ketentuan tidak boleh melebihi 30 % dari total APBDes setelah diakumulasian dengan penghasilan tetap Kepala Desa/Perangkat Desa, ‘operasional pemeriniah desa seta Tunjangan dan operasional Tunjangan BPD , Bantuan... 7/2) 4) 2| Bantuan Kabupaten 7 Kota -__Bantuan........ PSS SS Ss wivll [a/a/a)a/S/S/SSSS 55/5) nls in| N|lre|o|ro) | a|eo|no|ro) PENDAPATAN LAIN-LAIN 7/ | Hibah dan Sumbangan dari pihak ke-3 yang tidak eles! ile! Lain-lain Pendapatan Desa yang sah | JUMLAH PENDAPATAN BELANJA 7 BIDANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN | DESA Penghasilan Tetap dan Tunjangan 1/11] Belanja Pegawai: | Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat | ‘Tambahan Penghasilan Kepala Desa dan Perangkat | | Tunjangan Kerja Kepala Desa dan Perangkat { | n)n| Tunjangan BPD | | Tunjangan Purna Bhakti Aparatur Desa | 2/4] 2) _| Operasional Perkantoran | | [2 [4] 212] Belanja Barang dan Jasa | Alat Tulis Kantor } -4- | Tunjangan Purna Bhakti Aparatur Desa 2/42) | Operasional Perkantoran 2] 2| Belanja Barang dan Jasa | Alat Tulis Kantor |_| | Benda POS Pakaian Dinas dan Atribut | Alat dan Bahan Kebersinan Perjalanan Dinas Pemeliharaan Aset Desa Air, Listrik,dan Telepon Belanja Makan dan Minum Tunjangan Bendahara Tunjangan Petugas Registrat |_| Honorarium Petugas pengamanan Kantor (Kemit) _| Stoo eesseeeesee sien | 2) 3| Belanja Modal | Komputer | Meja dan Kursi Mesin TIK. dst. 2/4/3] | Operasional BPD 2[1[ 3] 2] Belanja Barang dan Jasa ATK Penggandaan Konsumsi Rapat St ose see 4) | Operasional RT/ RW 1 [211/412] Belanja Barang dan Jasa | ATK Penggandaan [ |_| | Konsumsi Rapat [dst sn |_TBIDANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA 212] 2[ 2/4] _| Perbaikan Saluran Irigasi 212/41] 2] Belanja Barang dan jasa | Upah Kerja. | THonorarium, [Test 2/2/14) 3 Belanja Modal |_| Semen || Material 2/2] 2] | Pengaspalan jalan desa 2 | 2/2) 2) Belanja Barang dan Jasa : TTF Upah Kerja’ [7 FHonorarium i dst. 2 [2/2] 3] Belanja Modal: { Aspal Pasir dst... 2/2) 3) | Kegiatan.. 2/3 BIDANG PEMBINAAN KEMASYARAKATAN 2/3 Pembinaan Ketentraman dan Ketertiban [2 [3]4] 2] Belanja Barang dan Jasa: Pengadaan Pakaian Dinas Lapangan dan Atribut | Linmas, | -5- BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT. Pelatihan Aparatur Pemerintahan Desa yang di Selenggarakan oleh Pihak ke-3 Belanja Barang dan Jasa Biaya Pelatinan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Belanja Barang dan Jasa Honorarium, Konsumsi Bahan pelatihan Pemberdayaan Kader Kesehatan sla Belanja Barang dan Jasa: } Honorarium | Konsumsi | Bahan pelatihan PMT. rons] Kejadian Luar Biasa Belanja Barang dan Jasa: | Honorarium tim Konsumsi Obat-obatan dst... JUMLAH BELANJA ‘SURPLUS / DEFISIT PEMBIAYAAN Penerimaan Pembiayaan SILPA Pencairan Dana Cadangan co|cofeo|es|es| ely Hasil Kekayaan Desa Yang dipisahkan JUMLAH (RP) Pengeluaran Pembiayaan Pembentukan Dana Cadangan nov) Penyertaan Modal Desa JUMLAH (RP ) DISETUJUI OLEH KEPALA DESA ......ccsssssessessesseeees TD BUPATI|KUNINGAN G femme — UTJE CHOERIAH HAMID SUGANDA ene Bidang . Kegiatan LAMPIRAN Ill PERATURAN BUPAT! KUNINGAN Nomor : 13 TAHUN 2015 Tanggal : PEBRUARI-2015, Tentang : PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN 2015, . RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) DESA.... KECAMATAN TAHUN ANGGARAN . Waktu Pelaksanaan Rincian Pendanaan i | HARGA SATUAN SUMLAR ] No. URAIAN VOLUME | (Rb) (Rp) 4 2 3 | 4 5 4 - fo — 2 3 T | 4] | [5s I et t JUMLAH (Rp) , tanggal .... Disetujuimengesahkan Pelaksana Kegiatan Kepala Desa ugyetBoy euesyeied sey Opies + uesenja6ued Ie}, | aon _ (6+8+Z) I}OL = ieee (s+) 110. | - - _yequine - a a — ekuuinjeqas uewejey Yep yen UeYePUId ob 6 8 Z 9 $ v & z ¥ cannot, | JPW | wep gueses aexssefse | exeyepuen (dy) sey opreg | __yetwuine efueiea | efueiog —_ skepems | uerean re66ue, | “on (dy)uesenjabueq (dy) uee _ — _ ——|— rakes :Buepig “1 “NVAIVOONY NMHVL ‘NVLVINVOSY “"wSad NVLVIDS) MLINVEWNAd SV MINE NVLVIDSY N.LNVEWAd SV MINE LYWYOS “OD esaq ejedoy es0q_suejanjes uejelBey euesyejag ISeYYUOA UEYNYEUP YeIOL -ye66uE) “~~ Te — = Hvar a zi 9 ion gene mar € _emenane. L (uy i) (a) (0) (a) onvavyas | Mv19A"a's | NvavOONY Nvivan ON NWA SIS | LvvS WallvS | NVVLNIWUad | NVUIVONAd novd ueeuepueg uepuRY ueeuesyejad MPIEM "UeyeIBay, Buepig NYEVOONY NNHY. NVLVINWOSM * wsad (ddS ) NVUWAVaWad NVVLNINYAd LYS (dds) uevefequieg ueejuUeg Yeing FEU! * said E. Format Pemyataan Tanggungjawab Belanja PERNYATAAN TANGGUNGJAWAB BELANJA DESA occ cossaseeenons KECAMATAN TAHUN ANGGARAN 1. Bidang 2. Kegiatan [NO- PENERIMA URATAN JUMLAH | (Rp.) i 2 3 4 | JUMLAH (Rp) Bukti-bukti pengeluaran atau belanja tersebut diatas sebagai terlampir, untuk kelengkapan administrasi dan pemerikasaan sesuai peraturan perundang-undangan. Demikian surat pemnyataan ini dibuat dengan sebenamya. i .tanggel .. Pelaksana Kegiatan “vSAG VaVHVGNa8 zi + BBBUE) “vSad Vivdat INHVL3ONAaW 6 8 Zz 9 s v pe zf[t \ aLLvanWnoy (day Cdyy ‘ONINAYSY NY€VMTGONAd | LING ON | NVEWNTSONAd | NVVININANSd Nvivan Sor. | 1 | oN oatvs Hvar | - " NVEVOONV NOHVL NvLvwwoay ~ vsaa Wn sv» NN unwin sey ming “4 ueeyesneyeuad Jeuo4 *4 “ysad Vivday “vVS3d VevHVONag INHVL3ON3W ie _ HVANAr ea) co) aa) z - i id f ‘i ogivs | Nvao1gANad | NvONOLOWSd ee Bees oN “ NVLVAWOS vsad wr'vd NLNVEWAd SV NN -OI- yeled muequieg sey ming “Z # VANVONS GINVH HVINIOH9 SrLn am) NVONINOY Ivana WE — ‘yeaa vivdayt “Weaa vavuvanaa INHVLAONBIN i ee SILWINWAW ISHVSNVEL WLOL ~ ~ ~~" ININVING ISHVSNVEL LOL oF ie z Z @ g ¥ € z z i ea | (cy) ) ISVaLSININGY N IsNSNVuL | ISvSNVUL | IsyYSNVEL |, as vAvI SONGS | vom vNad | cei OMS, | NY BOLES, wine Nvivan | TwooNvL | ON NVuvNT3ONad NYWNSVWSd ‘ON “MSY ONVEVS YNVE Nvina ~~” NVYWOONW NN eee NWLVINWOSM wsad Sad YNWa MINE esoq yueg ming “¢

You might also like