You are on page 1of 11

HALAMAN KELAYAKAN PUBLIKASI

Artikel Jurnal Tugas Akhir

PERFORMA MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMBELAJARAN


ONLINE SELAMA PANDEMI COVID-19 (STUDI KASUS: UNIVERSITAS X)

Christine Natalia

130317115

Yang Mengesahkan,

Dosen Pebimbing I Dosen Pebimbing II

( ) ( )
BISNIS DAN EKONOMIKA

PERFORMA MAHASISWA AKUNTANSI DALAM


PEMBELAJARAN ONLINE SELAMA PANDEMI
COVID-19 (STUDI KASUS: UNIVERSITAS X)
Christine Natalia*

Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya, Raya Kalirungkut, Surabaya 60293

* Corresponding author:

Abstract -- This study aims to analyze and answer broad questions about the performance of accounting students in online learning
during the COVID-19 pandemic in accounting education in universities (PTN and private) in the Perspective of Teaching Materials,
Perspective of Learning Methodology, Soft Skills Perspective, Perceptions of the Use of Information Technology. and Perceptions of
the ease of use of information technology. This research is a qualitative descriptive study. Scale The measurement scale used is a
numerical scale by giving a score for each answer item. Furthermore, the score interpretation method was used to measure
attitudes, opinions, and perceptions about social phenomena. Based on the research findings, University X students have problems
when learning online. The most common problem is an unstable network problem. For understanding the material in online
lectures, it is enough to understand because online classes allow us to repeat learning with video recording. The interaction
between students and lecturers in online learning is not reduced, but for direct interaction is greatly reduced, for example, the
interaction between students is greatly reduced unless there is a group assignment given by the lecturer.

Keywords: Accounting, Performance, Online Learning, Pandemic

Abstrak -- Studi ini bertujuan untuk menganalisis dan menjawab pertanyaan luas tentang performa mahasiswa akuntansi dalam
pembelajaran online pada masa pandemi COVID-19 pada pendidikan akuntansi di perguruan tinggi (PTN dan private)dalam
Perspektif Bahan Ajar, Perspektif Metodologi Pembelajaran, Soft Perspektif Keterampilan, Persepsi Kegunaan Teknologi Informasi
dan Persepsi Kemudahan penggunaan teknologi informasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Skala Skala
pengukuran yang digunakan yaitu skala numerik dengan memberikan skor untuk setiap item jawaban. Selanjutnya, Metode
interpretasi skor digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi tentang fenomena sosial. Berdasarkan hasil temuan
peneliti mahasiswa Universitas X memiliki kendala saat pembelajar online. Kendala yang paling umum terjadi adalah masalah
jaringan yang tidak stabil. Untuk pemahaman materi pada perkuliahan online sudah cukup memahami karena kelas online
memungkinkan kita untuk mengulang pembelajaran dengan video recording. Interaksi mahasiswa dan dosen pada pembelajaran
online tidak berkurang, tetapi untuk interaksi secara langsung sangat berkurang, misalnya adalah interaksi antar mahasiswa sangat
berkurang kecuali ada tugas kelompok yang diberikan oleh dosen.

Kata Kunci: Akuntansi, Peforma, Pembelajaran Online, Pandemi

Pendahuluan

Wabah global coronavirus disease 2019 (COVID-19) telah memaksa sekolah dan
universitas di seluruh dunia untuk mengalihkan kegiatan belajar-mengajar tatap muka
mereka ke pembelajaran online atau jarak jauh. engan COVID-19-penyakit virus korona
baru yang menyebar ke seluruh dunia, banyak negara telah memerintahkan
penutupan semua lembaga pendidikan. Institusi pendidikan terhenti secara fungsional
karena mereka harus melindungi siswanya dari paparan virus, yang kemungkinan besar
terjadi dalam komunitas pelajar yang sangat bersosialisasi. Pada awal Februari 2020,
sekolah hanya di China dan beberapa negara lain yang terkena dampak ditutup karena
kontaminasi yang berkembang biak. Namun, hingga pertengahan Maret, hampir 75
negara telah menerapkan atau mengumumkan penutupan lembaga pendidikan (Heng
et. al, 2020).
Menurut UNESCO, pada akhir April 2020,186 negara telah menerapkan
penutupan nasional, mempengaruhi sekitar 73,8% dari total pelajar yang terdaftar.
Meskipun lockdown dan social distancing adalah satu-satunya cara untuk
memperlambat penyebaran COVID-19 dengan memutus rantai penularan, penutupan
institusi pendidikan berdampak pada banyak mahaiswa. Jumlah kasus COVID-19 terus
meningkat dan strain baru ditemukan, sehingga mahasiswa dapat melanjutkan
kegiatan belajarnya melalui platform online dalam waktu dekat. Jumlah kasus dan
kematian yang meningkat pesat akibat pandemi COVID-19 telah memicu stres di
kalangan siswa dan dapat mengakibatkan dampak yang tidak diinginkan pada
kesejahteraan psikologis dan kehidupan akademis mahasiswa (Kimkong Heng &
Koemhong Sol, 2020).

Karena sekolah dan perguruan tinggi tutup untuk jangka waktu yang tidak
ditentukan, baik institusi pendidikan maupun siswa sedang bereksperimen dengan
cara untuk menyelesaikan silabus yang ditentukan dalam kerangka waktu yang
ditentukan sesuai dengan kalender akademik. Langkah-langkah ini tentu saja
menyebabkan tingkat ketidaknyamanan, tetapi juga mendorong contoh baru inovasi
pendidikan menggunakan intervensi digital (Sankar et al., 2020). Meski demikian,
COVID-19 telah menjadi pemicu bagi institusi pendidikan di seluruh dunia untuk
mengejar pendekatan kreatif dalam waktu yang relatif singkat. Selama waktu ini,
sebagian besar universitas telah beralih ke mode online menggunakan Blackboard,
Microsoft Teams, Zoom, atau platform online lainnya (Aristovnik et al., 2020).

Lingkungan belajar online sangat bervariasi dari situasi kelas tradisional dalam
hal motivasi, kepuasan, dan interaksi pelajar. Efektivitas pembelajaran juga tergantung
pada bagaimana konten dikurasi ke lingkungan online dan juga dalam memahami dan
mengatasi kendala yang dihadapi oleh mahasiswa (Muthuprasad et al., 2021).
Pelaksanaan perkuliahan dengan E-learning sangat erat kaitannya dengan pemahaman
mahasiswa. Selama merabaknya pandemi COVID-19, semua kegiatan perkuliah
dilakukan secara online. Artinya tidak ada perkuliahan di kelas dan bertemu dengan
dosen sehingga mahasiswa membutuhkan kemandirian belajar. Keberadaan E-learning
juga menuntut ketersediaan teknologi informasi yang mendukung kelancaran proses
pembelajaran (Favale et al., 2020).

Tujuan utama dari rencana pendidikan di bidang akuntansi adalah agar para
siswa siap untuk sukses dalam ujian dan mendapatkan nilai yang lebih tinggi disamping
memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan untuk memasuki profesi dan kemampuan
dalam menyelesaikan tugas. Terdapat dua tantangan yang dihadapi oleh profesi
akuntansi saat ini. Yang pertama adalah variasi dan perluasan peran akuntansi yang
menyebabkan meningkatnya permintaan akan lulusan yang terampil dan
berpengalaman; sedangkan yang kedua berkaitan dengan jarak dan gap antara
keterampilan saat ini dengan keterampilan yang memuaskan para lulusan. Masalah ini
mungkin disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran dan
pelatihan termasuk insentif, visi, harapan dan wawasan mahasiswa (Nayebzadeh et al.,
2013).

Kemunculan COVID-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya dapat


mengubah cara akuntan di masa depan dilatih dan dididik, sehingga memerlukan
perhatian segera dari lembaga akademis akuntansi (Oducado & Estoque, 2021).
Adanya pandemi COVID-19 yang membuat mahasiswa harus menerima proses
pembelajaran secara online yang memberikan pengaruh terhadap performa
mahasiswa sebagai tolak ukur keberhasilan mahasiswa dalam memahami materi yang
diberikan selama proses pembelajaran.

Performa mahasiswa menjadi masalah penting bagi institusi pendidikan tinggi.


Prestasi akademik mahasiswa mencerminkan kualitas suatu lembaga pendidikan.
Sangat penting bagi siswa untuk mencapai tujuan, ambisi, dan target pribadi mereka
sendiri. Selain itu, mahasiswa dengan prestasi akademik yang sangat baik mampu
memenuhi permintaan pasar kerja (Nabilah et al., 2014). Pemahaman tentang
akuntansi diukur dengan bagaimana seorang siswa memahami apa yang telah
dipelajari saat ini. Tidak hanya nilai yang diperoleh tetapi juga dapat dilihat jika siswa
memahami dan menguasai ilmu yang diperoleh beserta konsepnya (Malan, 2020).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hermawan et al. (2021)


mengatakan bahwa pembelajaran online sangat mempengaruhi mahasiswa akuntansi
dalam memahami materi. Setiap mahasiswa memiliki pemahaman yang berbeda
karena berkaitan dengan penerimaan materi. Beragamnya lokasi tempat tinggal
mahasiswa menyebabkan perbedaan sinyal jaringan internet menjadi alasan utama
siswa gagal memahami akuntansi saat e-learning.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian


dengan judul “Performa Mahasiswa Akuntansi dalam Pembelajaran Online selama
Pandemi COVID-19”. Tujuan penelitian ini bersifat eksplanatori. Fokus dari penelitian
yang bersifat eksplanatori adalah pada penjelasan – penjelasan atas fakta atau
kejadian. Peneliti mencari data dan informasi untuk membangun pemahaman,
justifikasi dan penjelasan secara logis.

Dalam penelitian ini peneliti akan mengumpulkan data dan informasi terkait
dengan penerapan pembelajaran dengan metode online atau daring pada Universitas
X selama masa pembelajaran online. Informasi yang didapat peneliti kemudian
dihubungkan dengan teori yang berkaitan dengan penerapan pembelajaran
menggunakan metode daring sehingga peneliti mengetahui efektivitas performa
sistem pembelajaran daring pada mahasiswa jurusan akuntansi Universitas X.

Metode Penelitian

Penelitian merupakan suatu tahapan atau suatu proses yang terkait secara
sistematik. Setiap tahapan merupakan bagian yang menentukan tahapan selanjutnya,
sehingga harus dilakukan dengan cermat dan teliti. Pendekatan kualitatif akan
digunakan pada penelitian ini yang akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
yang tertulis atau lisan sebagai hasil dari wawancara dari orang-orang dan perilaku
subjek yang dapat diamati. Menurut Moleong (2019) penelitian kualitatif adalah
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

Hasil
Performa Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas X Selama Pembelajaran Online
Dalam Masa Pandemi COVID-19

Performa dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat pemahaman


mahasiswa dalam meyelesaikan pembelajaran pada matakuliah akuntansi selama
pandemi Covid-19. Untuk mengukur ferforma mahasiswa Universitas X dilakukan
wawancara terhadap mahasiswa Universitas X yang selama pandemi Covid-19
melakukan pembelajaran secara online. Mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa
angkatan 2017 dan 2018. Pada sub-sub ini peneliti ingin mengetahui bagaimana
ferforma mahasiswa Universitas X selama pembelajaran online pada masa pandemi
Covid-19. Peneliti bertanya kepada mahasiswa A tentang tingkat pemahaman
pembelajaran secara online, karena tingkat pemahaman belajar mahasiswa
merupakan salah satu bentuk ferforma berlajar mahasiswa, pada pertanyaan tersebut
mahasiswa A menjawab:
“Engga sih, sebenarnya kalau kendala pengajaran, enggak juga sih”

Mahasiswa A menyatakan belajar secara online dimasa pandemi tidak terlalu


sulit dan masih bisa mengikuti pembelajaran selama pandemi. Hasil wawanca dengan
Mahasiswa B tentang tingkat pemahaman saat melakukan pembelajaran secara online,
mahasiswa B menjawab :
“Lebih susah kali ya. Menurutku lebih susah karena ya gitu. .  kaya
kecenderungannya mager nyatat toh padahal walaupun. . awalnya paham,
lama - lama fokusnya bisa berkurang akhirnya jadi malas nyatat. Terus untuk
memahami materi keseluruhan gak sampai gimana. mm.  . gak sampai, ya gak
sampai penuh bisa paham gitu. Ada beberapa pasti yang miss – miss”. 

Hasil wawancara kepada Mahasiswa C tentang tingkat pemahaman saat


melakukan pembelajaran secara online, mahasiswa C menjawab :
“Saya lebih bisa memahami penjelasan yang disampaikan oleh dosen pada saat
kuliah online karena suasana di rumah yang mendukung dan tidak crowded spt
di kelas. Soalnya jika dikelas saya dan teman-teman saya duduk dibelakang
sehingga sulit untuk melihat papan tulis (duduk dibelakang krn tidak kebagian
tempat duduk depan). Selain itu saat online kegiatan pembelajaran dapat saya
rekam sehingga dapat saya putar kembali hasil rekaman jika masih tidak
paham dengan materi yg disampaikan”.

Hasil wawancara dengan Mahasiswa D tentang tingkat pemahaman saat


melakukan pembelajaran secara online, mahasiswa D menjawab :
“Cukup. Kendalanya hanya apabila jaringan terganggu”.

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa, mahasiswa A


dan C tidak ada kendala dalam memahami materi yang disampaikan oleh dosen.
Mahasiswa C menyatakan bahwa lebih bisa memahami pembelajaran saat belajar
online karena memiliki suasana yang mendukung. Selain itu mahasiswa juga bisa
melakukan recording atau menonton video ulang untuk meningkatkan pemahaman
materi yang disampaikan oleh dosen.
Namun, tidak semua mahasiswa mampu memahami materi dengan baik pada
saat belajar online seperti pendapat mahasiswa B dan C. Mahasiswa C merasa lebih
susah karena pada saat belajar online rasa malas meningkat dan jika semakin lama
melakukan pembelajaran online menjadi tidak fokus. Lain halnya dengan mahasiswa B,
kurangnya pemahaman pada saat belajar online karena disebabkan jaringan internet
yang tidak stabil yang menyebabkan tertinggalnya penjelasan pembelajaran.
Hal ini senada dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap kedua
dosen akuntansi terkait pemahaman mahasiswa saat pembelajaran online menyatakan
bahwa dosen tidak bisa memastikan tingkat pemahaman siswa karena mahasiswa bisa
saja melakukan kecurangan. Oleh karena itu dosen menggunakan quis secara langsung
untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Dan dosen
tersebut berharap mahasiswa lebih banyak membaca dirumah dan mengulangi
pelajaran sehingga pada saat melakukan pertemuan kelas online bisa memberikan
pendapat tentang materi yang disampaikan dosen. Dan untuk materi yang
disampaikan, dosen berharap mahasiswa bisa memahami materi yang sudah
disampaikannya.

Interaksi Pada Saat Pembelajaran Online

Peneliti juga bertanya bagaimana interaksi yang dilakukan mahasiswa dengan


dosen atau antara mahasiswa dengan mahasiswa Pengertian interaksi yang
dikemukakan oleh Wagner (Su, dkk, 2005) menyatakan bahwa interaksi adalah
peristiwa (event) timbal balik yang terjadi antara dua benda (object) dan dua
tindakan/aksi (action). Interaksi terjadi ketika object dan event saling mempengaruhi
satu sama lain. Peneliti bertanya kepada mahasiswa A tentang pemberian tugas oleh
dosen pada saat pembelajaran secara online, mahasiswa A menjawab:
“Kalau teman sih ya, emang berkurang tapi itu kan bisa di. . . terutama
kehidupan UKM atau aktivitis, tapi kalau sebagai mahasiswa di dalam kelas
tidak mempengaruhi, jadi pengaruhnya lebih ke extrakulikuler dan pertemanan
seusia”.

Mahasiswa B menjawab:
“Kalau kurang interaksi pasti ya, kerasa banget karena sometimes, ya.  . kalau
dosen biasanya selama di kelas online gini  suka nanya “ gimana sudah paham
atau belum . . bla . . bla. . “ kadang yang masih ada, ada yang ngejawabin ada
yang “ belum”, jadi keliatan heningnya, keliatan kaya ada blank momentnya
gitu loh kalau ditanyain. Itupun terasa juga kan ya mungkin . . dari . . contohnya
dari aku ini jadi asisten juga gitu kaya organisasi asisten. Nah, disitu kaya
kerasa juga, kaya anggaplah aku kaya jadi memposisikan diri jadi kaya dosen
gitu ya. . em. . asistennya dosen. Nah, terus waktu ngajakin interaksi sama
mahasiswa juga kaya walaupun sudah ditanya, masih ada mahasiswa yang
masih . .  anggapannya “interkasi jadi kurang” gitu sih. Lebih banyak blank
momentnya jadinya.”

Mahasiswa C Menjawab

“Tentunya saat pembelajaran online tidak menghambat proses interaksi karena


saat mengerjakan tugas biasanya zoom atau gmeet”.
Mahasiswa D Menjawab:

“Cukup, karena ada tugas project yang membuat saya tetap berinteraksi
dengan teman”.

Dari hasil wawancara dengan mahasiswa A dan B Universitas X berpendapat


interaksi pada saat belajar online berbeda dengan interaksi pembelajaran secara
offline. Hal ini terlihat dari interaksi pergaulan teman sebaya. Dan untuk menjaga
interaksi pada saat kelas online biasa dosen selalu bertanya bagaiamana pemahaman
siswa terhadap materi yang diajarkannya. Namun mahasiswa C dan D berpendapat
bahwa interaksi pembelajar online tidak mengalami perubahan karena interkasi masih
tetap bisa dijalankan dengan zoom, gmeet. Apabila mahasiswa belum paham dengan
materi yang diajarkan bisa mengajukan pertanyaan secara langsung. Dan juga interaksi
antar mahasiswa tetap terjaga dengan adanya tugas kelompok yang dilakukan dengan
bersama-sama.

Kendala Yang Dihadapi Oleh Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas X Selama


Pembelajaran Online Dalam Masa Pandemi COVID-19

Pada dasarnya pembelajaran online bergantung sepenuhnya pada perangkat


teknologi dan internet, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi merupakan
tantangan yang paling mendesak dalam pembelajaran online jika mereka yang terlibat
dalam proses belajar mengajar tidak kompeten secara digital karena kurangnya
pengalaman atau pelatihan yang tidak memadai. Beberapa masalah teknologi yang
khas termasuk kurangnya pengetahuan tentang cara menggunakan aplikasi, koneksi
internet yang tidak stabil / lambat, perangkat komunikasi yang ketinggalan zaman, dan
browser yang tidak kompatibel. Penggunaan internet yang kurang stabil menjadi
mahasiswa di Universitas X saat belajar online. Selain jaringan internet, terdapat
kendala-kendala lain yang dihadapi oleh mahasiswa seperti susah membagi waktu,
menimbulkan rasa malas, dan kurang fokus saat belajar online.

Berikut ini merupakan gambaran kendala yang dihadapi mahasiswa saat


melakukan pembelajaran online dimasa pandemi covid-19.

Tabel 1
Kendala Mahasiswa Saat Pembelajaran Online Masa Pandemi

Mahasiswa X Kendala Yang Diperoleh


Mahasiswa A Tidak memiliki kendala dan bahkan
lebih mendukung pembelajaran online
Mahasiswa B  Jaringan internet
 Kurang fokus
 Meningkatkan rasa malas
Mahasiswa C Jaringan Internet
Mahasiswa D  Manajemen waktu
 Jaringan internet
Selain bertanya kendala pada mahasiswa Universitas X. Peneliti juga melakukan
wawancara tentang apa saja kendala yang dialami dosen selama melaksanakan
pembelajaran secara online. Peneliti melakukan wawancara terhadap 2 dosen
akuntasi. Berdasarkan jawaban yang diberikan oleh dosen menyatakan bahwa dosen
terkendala pada respon mahasiswa, apakah mahasiswa paham dengan apa yang sudah
diterangkan pada pembelajaran daring.

Tabel 2
Kendala Dosen saat Pembelajaran Online Masa Pandemi

Dosen X Kendala Yang Diperoleh


Dosen A  Jaringan internet
 Kurang interaktif
 Menyiapkan metode pembelajaran
baru
Dosen B Tidak bisa melihat respon mahasiswa

Solusi Dalam Menghadapi Kendala Yang Dialami Oleh Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Universitas X Selama Pembelajaran Online Dalam Masa Pandemi COVID-19

Menurut (Riyadi et al., 2015) (Coman et al., 2020).perangkat pembelajaran juga


merupakan hal yang sangat penting dalam mendukung kegiatan bejalar mengajar.
Perangkat pembelajaran yang baik adalah perangkat pembelajaran yang memenuhi
kriteria praktis (perangkat pembelajaran mudah diterapkan oleh guru maupun siswa
dan secara garis besar sesuai dengan maksud dari perancang), dan efektif (adanya
konsistensi antara perencanaan dan ketercapaian kurikulum).

Untuk permasalahan internet yang dialami dosen dan mahasiswa pada saat
melaksanakan pembelajaran online membutuhkan solusi agar bisa meningkatkan
pembelajajaran. Dengan menggunakan perangkat yang layak akan mampu
memberikan kemudahan dalam melakukan pembelajaran online.

Berdasarkan hasil penelitian pada Universitas X menyatakan bahwa perangkat


yang disarankan dalam pembelajaran online adalah laptop dan handphone. Karena
lebih mudah digunakan dan mendukung pembelajaran online karena dalam kelas
zoom bisa sharescreen. Berikut ini merupakan sosuli yang diberikan untuk mengurangi
kendala yang diperoleh mahasiswa pada saat belajar online:

Tabel 3
Solusi Solusi Dalam Menghadapi Kendala

Perangkat yang digunakan dapat a. Handphone


Mendukung kegiatan belajar b. Laptop
c. Wifi/internet
d. Software

Untuk permasalahan kefokusan, mager dan kurang dalam manajemen waktu


yang dialami dosen dan mahasiswa pada saat melaksanakan pembelajaran online
membutuhkan solusi agar bisa meningkatkan pembelajajaran. Dengan menggunakan
metode pembelajaran yang baru dan layak untuk diterapkan akan mampu
memberikan kemudahan dalam melakukan pembelajaran online. Berdasarkan hasil
penelitian pada Universitas X menyatakan bahwa untuk memperhatikan waktu,
perangkat dan lain sebagainya sebelum pembelajaran berlangsung.

Kesimpulan

Kinerja mahasiswa akuntansi yang diukur dalam hal pemahaman terkait materi
yang diajarkan selama kelas online. Berdasarkan hasil temuan peneliti mahasiswa
Universitas X memiliki kendala saat pembelajar online. Kendala yang paling umum
terjadi adalah masalah jaringan yang tidak stabil. Untuk pemahaman materi pada
perkuliahan online sudah cukup memahami karena kelas online memungkinkan kita
untuk mengulang pembelajaran dengan video recording. Interaksi mahasiswa dan
dosen pada pembelajaran online tidak berkurang, tetapi untuk interaksi secara
langsung sangat berkurang, misalnya adalah interaksi antar mahasiswa sangat
berkurang kecuali ada tugas kelompok yang diberikan oleh dosen. Menurut Bernard
Interaksi pembelajaran merupakan adalah kunci utama tercapainya tujuan
pembelajaran, baik pada lingkungan pembelajaran tatap muka, campuran (blended)
maupun daring (Bernard et al., 2009; Merrill, 2013).
Pada saat pembelajaran online mahasiswa mampu mengembangkan kemampuan
akademiknya. Menurut Mediknas dalam Indrawijaya (2003) Kemampuan pada individu
tersebut paling tidak ditentukan oleh tiga aspek kondisi dasar yaitu; kondisi sensoris
dan kognitif, pengetahuan tentang cara respon yang benar, dan kemampuan
melaksanakan respon tersebut. Menurut Goff, A., M, (2011) mengatakan kemampuan
akademik siswa dipangaruhi oleh tingakat stres akademinya. Apabila adanya
Peningkatan jumlah stres akademik akan menurunkan kemampuan akademik yang
berpengaruh terhadap indeks prestasi mahasiswa.

Pustaka Acuan

Adedoyin, O. B., & Soykan, E. (2020). Covid-19 pandemic and online learning: the
challenges and opportunities. Interactive Learning Environments, 1–13.

Al-Dosari, H. (2011). Faculty members and students perceptions of e-learning in the


English department: A project evaluation. Journal of Social Sciences, 7(3), 291.

Allo, M. D. G. (2020). Is the online learning good in the midst of Covid-19 Pandemic?
The case of EFL learners. Jurnal Sinestesia, 10(1), 1–10.

Alsaaty, F. M., Carter, E., Abrahams, D., & Alshameri, F. (2016). Traditional versus
online learning in institutions of higher education: Minority business students’
perceptions. Business and Management Research, 5(2), 31–41.

Arikunto, S. (2019). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi 2019).
Jakarta: Rineka Cipta.

Aristovnik, A., Keržič, D., Ravšelj, D., Tomaževič, N., & Umek, L. (2020). Impacts of the
COVID-19 pandemic on life of higher education students: A global perspective.
Sustainability, 12(20), 8438.

Cable, J., & Cheung, C. (2017). Eight principles of effective online teaching: A decade-
long lessons learned in project management education. PM World Journal, 6(7),
1–16.

Coman, C., Țîru, L. G., Meseșan-Schmitz, L., Stanciu, C., & Bularca, M. C. (2020). Online
teaching and learning in higher education during the coronavirus pandemic:
Students’ perspective. Sustainability (Switzerland), 12(24), 1–22.
https://doi.org/10.3390/su122410367

Dhawan, S. (2020). Online learning: A panacea in the time of COVID-19 crisis. Journal of
Educational Technology Systems, 49(1), 5–22.

Favale, T., Soro, F., Trevisan, M., Drago, I., & Mellia, M. (2020). Campus traffic and e-
Learning during COVID-19 pandemic. Computer Networks, 176, 107290.

Hermawan, S., Hanun, N. R., & Junjunan, M. I. (2021). E-Learning And Understanding
Of Accounting In Pandemic COVID-19. International Journal of Social Science and
Business, 5(1), 45–51. https://doi.org/10.23887/ijssb.v5i1.30917

Huang, R. H., Liu, D. J., Tlili, A., Yang, J. F., & Wang, H. H. (2020). Handbook on
facilitating flexible learning during educational disruption: The Chinese experience
in maintaining undisrupted learning in COVID-19 Outbreak. Beijing: Smart
Learning Institute of Beijing Normal University.

Kimkong Heng, & Koemhong Sol. (2020). Online learning during COVID-19: Key
challenges and suggestions to enhance effectiveness. Cambodian Education
Forum (CEF), December, 1–15.

Lochner, L., Wieser, H., Waldboth, S., & Mischo-Kelling, M. (2016). Combining
traditional anatomy lectures with e-learning activities: how do students perceive
their learning experience? International Journal of Medical Education, 7, 69.

MacIntyre, P. D., Gregersen, T., & Mercer, S. (2020). Language teachers’ coping
strategies during the Covid-19 conversion to online teaching: Correlations with
stress, wellbeing and negative emotions. System, 94, 102352.

Malan, M. (2020). Engaging students in a fully online accounting degree: an action


research study. Accounting Education, 29(4), 321–339.

Moleong, L. J. (2019). Metodologi penelitian kualitatif. Remaja Rosdakarya.

Muthuprasad, T., Aiswarya, S., Aditya, K. S., & Jha, G. K. (2021). Students’ perception
and preference for online education in India during COVID -19 pandemic. Social
Sciences & Humanities Open, 3(1), 100101.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.ssaho.2020.100101

Nabilah, S., Mahmud, N., Abdul Raman, S., & Nik Kamarudin, N. N. A. (2014).
Determinants of Accounting Students’ Academic Performance.

Nayebzadeh, S., Dehnavi, H. D., Nejad, M. S., & Sadrabadi, M. (2013). Factors affecting
the academic improvement of accounting students in Islamic Azad university of
Yazd. International Journal of Academic Research in Economics and Management
Sciences, 2(4), 231–243.

Nazarlou, M. M. (2013). Research on negative effect on e-Learning. International


Journal of Mobile Network Communications & Telematics (IJMNCT) Vol, 3.

Odit-Dookhan, K. (2018). Attitude towards e-learning: The case of mauritian students


in public teis. PEOPLE Int. J. Soc. Sci, 4, 628–643.

Oducado, R. M., & Estoque, H. (2021). Online Learning in Nursing Education During the
COVID-19 Pandemic: Stress, Satisfaction, and Academic Performance. Journal Of
Nursing Practice, 4(2), 143–153.

Oye, N. D., Salleh, M., & Iahad, N. A. (2012). E-learning methodologies and tools.
International Journal of Advanced Computer Science and Applications (IJACSA),
3(2).

Rachmawati, T. (2017). Metode Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif. UNPAR


Press. Bandung.

Riyadi, R., Nur, M., & Ismayati, E. (2015). Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Berbasis E-Learning Moodle Dengan Model Pengajaran Langsung Di Smkn 2
Tarakan. Jurnal Pendidikan Vokasi UNESA, 3(01), 247052.

Sadeghi, M. (2019). A shift from classroom to distance learning: Advantages and


limitations. International Journal of Research in English Education, 4(1), 80–88.

Sankar, J., Kalaichelvi, R., John, J., Menon, N., Elumalai, K., Alqahtani, M., & Abumelha,
M. (2020). Factors Affecting the Quality of E-Learning During the COVID-19
Pandemic from the Perspective of Higher Education Students. Journal of
Information Technology Education: Research, 19(1), 731–753.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Sun, L., Tang, Y., & Zuo, W. (2020). Coronavirus pushes education online. Nature
Materials, 19(6), 687.

Suresh, M., Priya, V., & Gayathri, R. (2018). Effect of e-learning on academic
performance of undergraduate students. Drug Invention Today, 10, 1797–1800.

Uliyandari. (2014). Analisis Tingkat Pemahaman Siswa Kelas XII IPA SMA Negeri Kota
Bengkulu Untuk Mata Pelajaran Kimia (descriptive research). Skripsi, Hlm 6-9.

You might also like