You are on page 1of 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia serta petnjuk-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Keberhasilan dalam pembuatan
makalah ini, tidak luput dari peran serta guru pembimbing kami, yang mengharuskan
pengumpulan makalah sebagai tugas sekolah
Makalah ini bertemakan mengenai kerajaan mataram yang merupakan salah satu
materi pelajaran sekolah. Selain itu, makalah ini juga membahas silsilah keturunan
kerajaan.
Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat memberikan sedikit pengetahuan dan
wawasan mengenai pengetahuan kita akan pentingnya mengetahui betapa banyaknya
sejarah kerajaan di indonesia salah satunya adalah kerajaan mataram.
Demikian harapan penulis atas pembuatan makalah ini. Kritik dan saran yang
membangun selalu saya nantikan demi perbaikan dalam pembuatan makalah untuk
kedepannya.

Bireuen, 31 Januari 2018

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................
KATA PEN GANTAR...................................................................................... i
DAFTAR lsl.................................................................................................... ii
END

1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1


1.2 Rumusan Permasalahan ........................................................... 1
1.3 Tujuan ...................................................................................... 1
1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 2
2.1 Kehidupan Pada Masa Kerajaan Mataram ................ 2
2.2 Kejayaan Dan Keruntuhan Kerajaan Mataram......................... 6
EN

3.1 Kesimpulan............................................................................... 8
3.2 Saran. ....................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA . .. . .. . .. . . .. ................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN

t. t L.a tar Belaka ni

Kerajaan Mataram kunn adalah kerajaan zaman hindu yang banyak meninggalkan
sejarah melalui prasasti yang ditemukan. Sejak abad 10 kerajaan Mataram Kuno di Jawa
Timur dimulai dari pemerintahan Mpu Sindnk yan$ kemudian di gantikan oleh Sri
Lokapala. Selanjutnya adalah Makuthawangsa Wardhana, terakhir adalah Dharmawangsa
Teguh sebagai penutup Kerajaan Mataram Kuno atau medang.
Secara umun kerajaan Mataram Kuno pernah di pimpin oleh 3 dinasti yang pernah
berkuasa pada waktu itu, yaitu Wangsa Sanjaya, Wangsa Sailendra, dan Wangsa lsyana.
Wangsa lsyana merupakan dinasti yang berkuasa di Kerajaan Mataram Kuno setelah
berpindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.
Pendiri dari dinasti lsyana adalah Mpu Sindok, barn membangun kerajaannya di
Tamwlang tahun 929. Kerajaan yang didirikan Mpu Sindok merupakan lanjutan dari
kerajaan mataram. Dengan demikian Mpu Sindok dianggap sebagai cikal bakal wangsa
barn, yaitu wangsa lsana. Perp indahan kerajaan ke Jawa Timur tidak disertai dengan
penaklukan karena sejak masa Dyah Balitung, kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno telah
meluas hingga ke Jawa Timur.

1.2 Ru musa n Masalah


Ada beberapa rumusan yang akan dibahas dalam makalah tentang Kejaan Mataram Kuno
ini, antara lain :
1. Bagaimana Kehidupan pa da masa Kerajaan Mataram Kuru?
2. Kapan masa kejayaan dan kenıntuhan Kerajaarı Mataram Kuno?

1.3 Tujuan Penulisan


Sesuai dengan rutnusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penulis
merumuskan beberapa tujuan yang tulin dicapai, antara lain:
a. Untu k mengetahui bagaimana kehidupan pada masa Kerajaan Mataran Kuno.
b. Untuk mengetahui kapan masa kejayaan dan keruntu han Kerajaan Mataram Kuno.

Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah memberikan kita
pengentahuan dan wawasan ınengenai letak Kerajaan Mataram Kuno,

1
1.1Kehldupan pada Masa Kerajaan Mataraoı Kuno.
1. Letnk Kerajaan Mataram Kuno dnn Sunıber Sejarahnya
Kerajaan Matararn Kuno merupakan kerajaan yang berdiri pada tahun 732 Masehi.
Kerajaan ini berdiri di defa Canggal (sebelatı baıat Magelaııg). Pada saat nu didirikau
sebuah Lingga (lambang Siwa) diaıas sebuah bukit di daerab Kımjarakunja yang didirikan
oleh Raja Sanjaya. Daerah ini letakzıya di sebuah Pulau Mulia, Jawadwipa, dioıana daerah
ini rnenıpaLan daerah yang kaya raya akan hasil bumi terutama padi dan emas sehingga di
oıasa selanjubıya kerajaan ini bmıyak melakukan hubungan dagang dengan daerah-daeıah

Kerajaan Matannn Kuno ıerletak di Jawa Tengalı dengan intinya yang sering disebut
Bumi Mataram. Daerah ini dikelilingi oleh pegunungan dan gunung, seperti Gunung
Tangkuban Perahu, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merapi-Merbabu,
Gunung Lawv, dan Pegunuugan Sean. Daerah ini juga dialiri oleh banyak sungai, seperti
Suugai Bogowonto, Sungai Pogo, Sungai Elo, dan Sungai Bengawan Solo. Itulah
sebabnya daenüı ini sangat subur.
Terdapat dua sunıber utama yang nmnunjukan bwdirinya Kerajaan Mataram Kuno,
yaitu t›erbentuk prasasti dan candi-candi yang dapat kita tenuıi sampai sekanng ini.
Adapun nutuk prasasti, Kerajaan Matannn Kuuo meninggalkan beberapa prasasti

1 Pıasasti Caııggal, ditemukaıı di halamau Caudi Guning WuLir di defa Canggal


berangka tahun 732 Masehi. Prasasti Canggal menggunakan huruf pallawa dan
bahasa Saıısekerta yang isiuya o<nceritakan tentang pendiriaıı Lingga (lambang
Syiwa) di desa Kımjarakunja oleh Raja Sanjaya dan disampiug itu juga diceritakan
bahwa yang nıenjadi raja sebelumnya adalah Sanma yang diganıikan oleh Sanjaya
anak Smnaha (saudara perempuau S a).
2 Pıasasti Kalasan, ditemuLan di desa Kalasan Yogyakarta berangka tahun 778 M,
ditulis dalam huru Pranagari (lndia Utara) dan bahasa Sansekcrta. Isinya
menceritakau pendirian bangunau suci nutuk Dewi Tara dan biara nutuk pendeıa
oleh Raja Pangkaran atas permintaan keluarga Syaelendra dan Panangkaran juga
menghadiahka» desa Kalasan nutuk Smıggha (unıat Budha)

2
3 Prasasti Mantyasih, ditemukan di Mantyasih Kedu, Jawa Tengah, berangka 907 M
yang menggunakan bahasa Jawa KUno. Isi dari prasasti tersebut adalah daftar
silsilah raja-raja Mataram yang mendahului Rakai Watukurai Dyah Balitung yaitu
Raja Sanjaya, Rakai Panangkaran, Rakai Panunggalan, Rakai Warak, Raikai
Ganıng, Rakai Pikatan, Rakai Kayuwangi dan Rakai Watuhumalang.
4
Prasasti Klurak, ditemukan di desa Pranıbanan berangka 782 M. ditulis dalam
huruf Prmagari dan bahasa Sansekerta isinya menceritakan permbuatan Arca
Manjusri oleh Raja Indra yang bergelar Sri Sanggramadananjaya.
Selain Prasasti, Kerajaan Mataram Kııno juga banyak meninggalkan bangunan candi
yang masih ada hingga sekarang. Candi-candi tersebut antara lain, Cindi Kalasan, Candi
Plaosan, Candi Pranıbanan, Candi Sewu, Candi Mendut, Candi Pawon, Cândi Sambisari,
Candi Sari, Candi Kedulan, Candi Mormgan, Candi Ij, Candi Barong, Candi Sowijiwan,
Candi Borobudhur.

2. Raja-Ra]a Pada Masa Kerajaan Mataram Kuno


Selama beıdîri, Kerajaan Mataraın Kuno jnmah dipimpin oleh raja-raja dinataranya
sebagai berikut:
1. Sanjaya, pendiri Kerajaan Mataram Kııno
2. Rakai Panangkaran, awal beıkuasanya Wangsa Sailendm
3. Rakai Panunggalan alias Dharanindra
4. Rakai Warak alias Samaıagrawira
5. Rakai Garung alias Samaratungga
6. Rakai Pikatan suami Pramodawardhani, awal kebangkitan Wangsa Sanjaya
7. Rakai Kayuwangi alias Dyah Lokapala
8. Rakai Watuhunıalang
9. Rakai Watukura Dyah Balitung
10. Mpu Daksa
11. Rakai Layang Dyah Tulodong
12. Rakai Sumba Dyah Wawa
13. Mpu Sindok, awal periode Jawa Timur
14. Sri Lokapala suami Sri Isanatunggawijaya
15. Makuthawangsawardhana
16. Dharmawangsa Teguh, Kerajaan Mataram Kuno berakhir

3
Kemjaan mataranı kuno dipimpin pertama kali oleh Raja Sanjaya yang terkenal sebagai
seorang raja yang besar, gagah berani dan bijaksana serta sangat toleran terhadap agama
lain, la adalah penganut Hindu Syiwa yang taat. Setelah Rakai Matanmı Sang Ratu Sanjaya
meninggal dunia, beliau kemudian digantikan oleh putranya yang bemama Saokhara yang
inrgelar Rakai Panangkaran Dyah Sonkhara Sri Sanggramadhanjaya. Raja Panangkaran
lebih progresif dan bijaksana daripada Sanjaya sehingga Mataranı Kuno lebih cepat
berkembang. Daerah-daerah sekitar Mataram Kuno segera ditaklukkan, sejnrti kerajaan
Galuh di Jawa Bara dan Kerajaan Melayu di Semenanjung Malaya. Ketika Rakai
Panunggalan berkuasa, kerajaan Mataram Kuno mulai mengadakan pembangunan
beherapa candi megah seperti candi Kalasan, candi Sewu, candi Sari, candi Pawon, candi
Mendut, dan Candi Borobudur.
Kemudian setelah Rakai Panunggalan meninggal, beliau digantikan oleh Rakai Warak.
Pada zammı pemerintahan Rakai Warak, ia lebih mengutamakan agama Buddha dan Hindu
sehingga pada saat itu bazıyak masyarakat yang mengenal agama tersebut. Setelah Rakai
Warak meninggal kemudian digantikan oleh Rakai Garung. Pada masa pemerintahan Rakai
garung pembangunan kompleks candi dilanjutkan di Jawa Tengah bagian utara terutama di
sekitar pegunungan Dieng. Hal itu dapat dibuktikan dengazı adanya kompleks bangunan
candi Hindu di dataran tinggi Dieng, seperti candi Semar, candi Srikandi, candi Punta
dewa, candi Azjuna dan candi Sembadra. Selain itu di bangun pula konıpleks candi Gedong
Sanga yang terleıak di s<belah kota Semarang sekarang.
Setelah Rakai Garung meninggal ia digantikan oleh Rakai Pikatan. Berkat kecakapan
dan keuletan Rakai Pikatan, semangat kebudayaan Hindu dapat dihidupkan kembali.
Kekuasaannya pun bertambah luas meliputi seluruh Jawa Tengah dan Jawa Timur serta ia
pun memulai pembangunan candi Hindu yang lebih besar dan indah yaitu candi
Pranıbanan (Candi Lara Jonggrang) di desa Pranıbanan. Setelah Raja Pikatan wafat ia
digantikan oleh Rakai Kayuwangi. Pada masa pemerintahan Rakai Kayuwangi Kerajaan
banyak menghadapi masalah dan berbagai persoalan yang nımit sehingga timbullah benih
yrpecaban di antara keluarga kerajaan. Selain itu zaman keemasan Matanmı Kuno mulai
memudar serta banyak teŞadi penmg saudara.
Saat Rakai Kayuwangi meninggal ia digantikan oleh Rakai Watuhumalang. Rakai
Watuhumalmg bcrhasil nıelanjutkan pembangunan Candi Pıambanan. Kenıudian setelah
Rakai Watuhumalang meninggal ia digatikan oleh Rakai Watukura Dyah Balitung. Pada
masa pemerintahan Rakai Dyah Balibıng dikenal 3 jabatan penting, yaitu rakryan i hino
(pejabat tinggi sesudah raja), rarkyan i halu dan rarkyan i sirikan. Ketiganya merupakan
4
tritımggal. Dyah Balittgıg menmrintah sampai tahun 910 M dan nıeniuggalkan banyak
prasasti (20 buah). Ada prasasti yang nıenyebutFan bahwa Raja Balitımg pemah
oıenyerang Bantan vali). Setelah Rakai Watukura Dyah Balitung wafat ia digantiFan oleh
Daksa dengan gelar Sri Maharaja Sri Daksottama Bahubajra Pratipaksaksaya. Sebelumnya
ia menjabat sebagai ıakryan i hino. fa oıemeriutah dari tahun 913-919 H Pada masa
pcnıerintnban Raja Daksa inilah pembangunan Caııdi Pranıbanan berhasil diselesaiLan.
Pada tahun 919 M Daksa digmıti£au oleh Tulodhong yang bergelar Sri Maharaja RaLai
Layang Dyah Tulodhong Sri Sajanasanmattanuragatunggadewa. Masa penıeriutahan
Tulodhong sangat singkat dan tidak terjadi hal-hal yang menonjol.
Pengganti Tulodhong adalah Wawa, la naik tahta pada tahun 924 M dengan gelar Sri
Maharaja Rakai Pangk ja Dyah Wawa Sn Wajayalo£anamottungga. Sri Baginda dibautu
oleh Ernpu Sindok Sri Isanawikrama yang berkedudukan ıebagai Mahamantri i hino.

3. Kehidupan Kebudayann Hindu-Budha Padn Masa Mataram Kano


Semangat kebudayaan masyarakat Matanmı Kuno sangat tinggi. Hal itu dibukti an
dengan banyakzıya peninggalaı berupa pmsasti dan candi. Prasasti peniggalan dari
Kerajaan Mataram Kuno, seperti prasasıi Cmggal (tahun 732 M), pnısasti Kelurak (talıun
782 M), dan prasasti Mantyasih (Kedu).
Selain itu, juga dibanguıı candi Hindu, seperti candi Bima, candi AŞuoa, candi
Hakula, candi Pnnnbanau, candi Sanıbisari, cadi Ratu Baka, dan caudi Sukuh. Selaiu candi
Hindu, dibangun pula candi Buddha, misalnya candi Bombudur, candi Kafadan, candi
Sewu, caudi Sari, candi Pawon, dan caudi Mendut.

4. Kehidupaa Ekonomi dan Sosial Pada Ma8a Kerajaan Matarnru Kuno


a. Kehidupaa Soslal
Kerajaan Matnram Kuno nıeskıpun dalam praktik keagamaannya terdiri atas agama
Hindu dan agama Buddba, nıasyarakabıya tetap hidup rukun dan saling bertoleransi. Sikap
itu dibuktikau ketiLa mereM the otong royong dalam oıembangun Caudi Borobudur.
Masyarakat Hindu yang sebenamya tidak ada kepentingan dalam membangun Candi
Borobudur, tetapi karena sikap toleransi dan gotong royong yang telafi mendarah daging
turut juga dalam pembangunan tersebut.
Ketera kehidupan sosial di Kerajaan Mataram Kuno juga dibuktikau adanya
kepa hukum pada semua pihak. Pezaturmı hukuın yang dibuat oleh paıduduk desa

5
temyata juga di homıati dm dijalankan oleh para pegawai istana. Semua itu bisa
berlangsung karena adanya hubungnı erat antara rakyat dan kafandan istana.
b. Kehidupan Ekonomi
Pusat kerajaan Matanmı to ıerletak di Lembah sungai Progo, meliputi daratan
Magelang, Muntilan, Sleman, dan Yogyakarta. Daerah itu amat subur sehingga rakyat
menggantungkan kehidupannya pada hasil pertanian. Hal ini mengakibatkan banyak
kerajaan-kemjaan serta daerah lain yang salim men$<kspor dan mengimpor hasil
pertaniannya.Usaha nutuk meningkatkan dan mengembangkan hasil pertanian telah
dilakukan sejak masa pemerintahan Rakai Kayuwangi.
Usaha perdagangan juga mulai mendapat perhatian ketika Raja Balitung berkuasa. Raja
telah nnmerintahkan nutuk membuat pusat-pusat perdagangan serta penduduk disekitar
kanan-kiri aliran Sungai Bengawan Solo diperintahkan unbık menjamin kelancannı anıs
lalu lintas peıdagangan melalui aliran sungai tersebut. Sebagai imbalannya, penduduk desa
di kanan-kiri sungai tersebut dibebaskan dari pungutan pajak. Lancarnya pengangkutan
perdagangan melalui sungai tersebut dengazı sendirinya akm menigkatkan perekonomian
dan kesejahteraan rakyat Mataranı Kuno.

1.2 Kejayaan dan keruntuhan Kerajaan Matnram Kuno.


Kerajaan Mataram Kuno nıencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahnı Raja
Balitung (898-910 M). Di masa kekuasaamıya, daerah-daerah di sebelah timur Matararn
berhasil ditaklukkannya. Oleh karena itu, daerah kekuasaan Mataram semakin luas, yang
meliputi Bagelen (Jawa Tengah) sampai Malang (Jawa Tinıur).
Penycbab kejayaan kerajaan Mataranı Kuno:
1) Naik tahtanya Sanjaya yang sangat ahli dalanı peperangan
2) Pembangunan sebuah waduk Hujung Galuh di Waringin Sapta (Waringin Pitu)
guna mengatur aliran Sungai Bermgas, sehingga banyak kapal dagang dari
Benggala, Sri Laoka, Chola, Champa, Burma, dan lain-lain datang ke pelabuhan

3) Pindahnya kekuasaan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur yxig didasari oleh:
° Adanya sungai-sungai besar, antara lain Sungai Brantas dan Bengawan Solo
yang sangat memudahkan bagi lalu lintas perdagangan.
° Adanya dataran rendah yang luas sehingga memungkinkan penanaman padi
secara bvsar-tnsaran.

6
° Lokasi Jawa Timur yarı g berdekatan dengan jalan perdagangan utama waktu
itu, yaitu jalur perdagangan rempah-rempah dari Maluku ke Malaka.
Kemunduran kerajaan Mataram Kuno disebabkan karena kedudu kan ibukota kerajaan
yan g semakin lama semakin lemah dan tidak menguntungkan. Hal ini disebabkan oleh:
1 Tidak metniliki pelabu han laut sehingga sulit berhubungan dengan dunia luar
2 Sering dilanda bencana alam oleh letusan G unung Merapi
3 Mendapat ancaman serangan dari kerajaan Sriwijaya
Oleh karena itu pada tahun 929 M ibukota Mataram Kun o dipindahkan ke Jawa Timur
(di bagian hilir Sungai B rantas) nleh Empu Sindok. P emindahan ibukota ke Jawa Timur ini
dianggap sebagai cara yang paling baik. Selain Jawa Timur masih wilayah kekuasaan
Mataratn Kuno, wilayah ini dianggap lebih strategis. Hal ini mengacu pada letak sungai
Brantas yang terkenal subur dan memp unyai akses pelayaran sungai menuju Laut Jawa.
Kerajaan itu kemudian dikenal dengan Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur atau
Kerajaan Medang Kawulan.

7
BAB IO
PENUTUP

3.1 Kesloıpulan
Kerajaan mataram Luno merupaLan kerajaan yang berdiri pada tahun 732
masehi.Kerajaan ini berdiri di desa Canggal (setnlalı barat Magelaug). Pada saat itu
didirikanıebuah Lingga (lambatıg siwa) diatas sebuah bukit di daerah Kunjaraktnıja
yangdidirikan oleh Raja Sanjaya. Adapun raja-raja yang sempat memerintalı kerajaan
Mataram Kııno antara lain: 1. RaLai Mataram Sang Ratu Sanjaya {732-760 M) 2. Sri
Mabaraja Rakai Panangkatan (760-780 M) 3. Sri Mahaıaja Rakai Panunggalan (780-800
M) 4. Sri Maharaja Rakai Warak (800-820 M) 5. Sri Maharaja Rakai Garung (820-840
M)
6. Sri Maharaja Rakai Pikatan (840-863 M) 7. Sri Maharaja Rakai Kayuwoıgi (B63-882
M) 8. Sri Maharaja Rakai Watııhumalang (882-898 M) 9. Sri Maharaja Rakai WatuLura
Dyah Balitung (898-910 M) Ada beberapa aspek kehidupan yang oıengalami
perkernbangan dalam kerajaan Mataram Kımo, autara lain: 1. Aspek Kehidupan Politik 2.
Aspek Kehidupan Sosial 3. Aspek Kehidupwı Ekonomi 4. Aspek Kehidupan Budaya
Hindu-Buddha.

3.2 Saran
Kita sebagai generasi nuida harris getahui tentang sejarah Kerajaan-Kerajaan di
lndonesia. Agar kita lebih nienghargai budaya-budaya kita di Indonesia yang sangat
banyak. Menjaga peninggalan-peninggalan pada masa sebelum refonnasi. Agar
kedepannya kita masih bisa t›erbagi dan melihat peninggalan serta kebudayaan kita nanti.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.anneahira.cnm/lokasi-kerajaan-mataram-kuno.htm
http://fastrans22.blogspnt.com/2013/10/sumber-sejarah-dan-peninggalan-
kerajaan 9857.html
http://sejarahbudayanusantara.weebly.com/kerajaan-mataram-kuno.html
hnp://tutorjuninr.blogspot.com/2009/10/penyebab-kejayaan-dan-kemunduran.html

You might also like