Professional Documents
Culture Documents
35 Senjata Tradisional Indonesia 34 Provinsi Gambar Dan Keterangandocx PDF Free
35 Senjata Tradisional Indonesia 34 Provinsi Gambar Dan Keterangandocx PDF Free
Terapang, Lampung
Senjata tradisional Lampung yang paling populer adalah Terapang. Terapang memiliki bulu
unik yang terbuat dari kayu. Kayu tersebut di ukir membentuk burung atau kepala orang dan
melambangkan keberanian. Senjata khas Lampung yang lainnya adalah badik, keris, penduk,
payan, dan beladau.
Bengkulu mempunyai senjata tradisional dengan nama Keris. Keris ini memiliki panjang 13
jari dan berbentuk lurus. Keris di gunakan para kepala adat dan hulu balangnya pada saat
perang, membela diri, dan upacara adat. Keris ini di anggap keramat dan pemberani bagi
sang pemegang nya. Senjata tradisional Bengkulu yang lainnya adalah kuduk, radus, pedang
kayu nibung, kerambit dan badik.
Jambi memiliki senjata tradisional yang di sebut dengan Badik Tumbuk Lada. Senjata
tradisional ini berbentuk seperti keris dengan bentuk lurus dan sedikit pendek.
Bangka Belitung mempunyai senjata tradisional yang di sebut dengan senjata siwar panjang.
Senjata siwar panjang menyerupai pedang panjang. Bentuknya lurus dan meruncing pada
bagian ujungnya. Gagang senjata ini menonjol pada bagian ujung. Senjata ini memiliki
sarung yang berbentuk seperti tongkat. Senjata ini dahulunya juga di gunakan sebagai
senjata perang.
Rencong, Aceh
Ada beberapa jenis senjata tradisional yang di gunakan oleh masyarakat Aceh. Yang paling
terkenal adalah Rencong. Rencong mempunyai bentuk seperti huruf L atau angka &.
Panjang mata pisaunya mencapai 10 sampai 50 cm. Mata pisau dari rencong ada yang
melengkung- lengkung seperti keris, tetapi lebih banyak yang lurus seperti pedang.
Riau mempunyai senjata tradisional yang di sebut dengan pedang Jenawi. Pedang Jenawi di
gunakan oleh para panglima perang sebagai senjata.
Senjata lain yang juga di gunakan di Sumatera Barat adalah tombak, landing atau golok,
piarit ( tombak berujung tiga) , pedang panjang, dan sumpitan. Senjata-senjata tersebut di
gunakan oleh raja – raja Minangkabau untuk menjaga dirinya.
Sumatera Utara mempunyai senjata tradisional yang di sebut Piso Gaja Dombak. Senjata
tersebut berbentuk seperti sebuah pisau yang pada tangkai senjata nya mempunyai ukiran
penampang berbentuk gajah. Senjata tersebut di gunakan oleh para raja- raja Batak
dahulunya. Senjata tersebut di yakini mempunyai kekuatan supranatural. Senjata
tradisional tersebut di wariskan dengan turun menurun.
Jawa Barat mempunyai senjata tradisional yang di sebut dengan Kujang. Senjata Kujang ini
memiliki lekukan yang sangat indah. Pada bagian mata, terdapat lubang- lubang kecil
berjumlah 1 sampai 5 buah sebagai hiasan. Sarung kujang ini terbuat dari semacam kain
berwarna hitam.
Golok, Jakarta
Golok menjadi senjata tradisional Jakarta, atau lebih tepatnya suku Betawi. Senjata
tradisional ini juga biasa di gunakan sebagai pelengkap asesoris pakaian adat selain menjadi
senjata tradisional.
Jawa tengah memiliki senjata tradisional yang di sebut dengan keris. Senjata keris dapat
menunjukkan kedudukan sosial seseorang di masyarakat. Keris ini termasuk barang pusaka
yang di keramatkan. Umumnya, senjata ini di ukur pada bagian gagang dan sarungnya.
Senjata tradisional masyarakat Banten sama dengan yang di gunakan dengan masyarakat
Jawa Barat, yaitu senjata kujang dan karambit. Namun ada satu golok yang terkenal di
wilayah Banten. Golok tersebut di kenal dengan nama Golok Ciomas.
Senjata Tradisional Jawa Timur Clurit
Senjata khas tradisional Jawa Timur, biasa di sebut dengan clurit. Clurit memiliki bentuk
melengkung seperti arit. Mata clurit sangat runcing dan tajam sehingga dalam
penggunaannya harus sangat hati- hati. Bagian gagang clurit biasanya berbahan kayu atau
logam.
Senjata tradisional daerah Yogyakarta juga menggunakan keris. Senjata keris sangat di
hormati dan di keramatkan oleh masyarakat Yogyakarta. Senjata ini diberi gelar pula, seperti
Kanjeng Kyai ageng Baru, Kanjeng Kyai Agung, dan Kanjeng Kyai Gadapatan. Pada sarung
keris terdapat ukiran- ukiran indah.
Kalimantan Utara memiliki senjata tradisional yang sama dengan Kalimantan Timur. Yaitu
senjata Mandau. Karena memang Kalimantan Utara merupakan pecahan dari Kalimantan
Timur.
Nama dari senjata tradisional masyarakat Kalimantan Barat khususnya masyarakat Dayak
Ngaju adalah Dohong. Dohong mempunyai bentuk sebuah mata tombak yang bisa juga
berfungsi sebagai pisau. Senjata ini dipercaya sebagai senjata yang tertua.
Mandau, Kalimantan Tengah
Senjata tradisional rakyat Kalimantan Tengah adalah Mandau. Mandau ini semacam parang
yang di gunakan untuk perang dan mempertahankan diri. Terdapat pula jenis mandau yang
di gunakan untuk keperluan sehari- hari. Bagian hulu mandau ini biasanya di hiasi dengan
ukiran dengan motif burung Tinggang, yaitu sejenis burung Enggang, menurut kepercayaan
masyarakat Kalimantan Tengah, burung Tinggang adalah penguasa alam semesta.
Mandau dan keris adalah senjata tradisional dari Kalimantan Selatan. Mandau berbentuk
parang dengan panjang setengah meter. Biasanya gagang mandau di beri ukiran burung
Enggang dengan hiasan rambut manusia. Keris dari Kalimantan selatan adalah keris yang
berukuran sekitar 30 cm dengan mata terbuat dari besi bercampur logam lain.
Masyarakat Nusa Tengara Barat mempunyai senjata tradisional yang di sebut dengan Tulup.
Senjata ini berasal dari suku Sasak. Senjata Tulup ini biasa di gunakan untuk berburu.
Senjata ini di buat dari kayu meranti yang di lubangi pada kayunya. Pada senjata ini di
gunakan peluru yang berasal dari potongan potongan lidi ataupun pelepah pohon enau yang
bentuknya menyerupai mata panah yang biasa di sebut dengan ancar. Pada mata ancar ini,
diolesi racun yang berasal dari getah pohon tatar.
Senjata tradisional yang dimiliki oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur adalah Sundu. Sundu
merupakan senjata yang bentuknya menyerupai keris. Senjata Sundu mempunyai bentuk
yang lurus dan bentuknya seperti sayap burung. Terdapat pula motif pada sarung Sundu
tersebut. Senjata ini di anggap keramat oleh masyarakat setempat.
Kalawai, Maluku
Masyarakat Maluku mempunyai dua senjata tradisional. Yaitu Kalawai dan Parang Salawaku.
Senjata Kalawai merupakan senjata yang menyerupai Tombak namun memiliki mata tiga
yang mirip dengan trisula. Pada pegangan Kalawai di buat dari buluh atau bisa juga dari
kayu. Bentuk kalawai juga lebih panjang daripada bentuk tombak. Penggunaan kalawai
sendiri biasa di gunakan oleh Masyarakat Maluku di perairan entah untuk keperluan
menggangap hewan di air atau yang lainnya.
Tidak jauh berbeda dengan Maluku, Maluku Utara juga mempunyai senjata tradisional yang
bernama parang salawaku. Karena memang dahulunya Maluku Utara dengan Maluku masih
satu provinsi. Sehingga antara Maluku dengan Maluku Utara memiliki senjata tradisional
yang sama pula.
Senjata tradisional yang di miliki masyarakat Papua adalah senjata panah dan busur.
Senjata panah di buat dengan menggunakan bambu dan mata tulang yang terbuat dari
kangguru. Busur panahnya di buat dari sebilah bambu. Sementara busurnya di buat dari tali
rotan. Pada ujung mata panahnya diolesi dengan racun sederhana yang di buat dari hasil
getah pohon sembaru yang berfungsi agar sasaran yang terkena busur panah cepat untuk
lumpuh sesuai sasaran.
pisau belati, Papua Barat
Masyarakat Papua Barat mempunyai senjata tradisional yang di sebut dengan pisau belati
atau pisau tusuk pisau belati ini di buat dari tulang aki burung kasuari. Pada hulu pisau belati
dihiasi dengan bulu bulu dari burung kasuari.
Masyarakat Sulawesi Utara mempunyai senjata tradisional yang di sebut dengan pedang
Bara Sangihe. Senjata ini berasal dari suku Sangihe. Senjata ini mempunyai bentuk yang
mirip dengan bentuk. Bentuk pegangan dari senjata ini bercabang dan gagang dari senjata
ini terbuat dari kayu. Senjata ini dahulunya juga di gunakan oleh Hengkeng U Nang, yaitu
salah satu pahlawan nasional yang lahir pada 1590 dan di kenal dengan orang yang ahli
pedang.
Seperti hal nya Sulawesi Selatan, Sulawesi barat juga mempunyai senjata tradisional yang
sama. Karena memang Sulawesi Barat mulanya merupakan bagian dari Sulawesi Selatan.
Dan mayoritas masyarakat di Sulawesi Barat merupakan orang suku Bugis, jadi senjata
tradisionalnya pun tidak berbeda, yaitu Badik.
Senjata tradisional dari rakyat Sulawesi tenggara adalah Keris yang berlekuk- lekuk. N
bentuk manusia pada bagian gagang pegangan. Untuk masyarakat suku Buton, keris nya
memiliki keunikan yang terletak pada ornamen dengan warna keemasan dan adanya ukiran
dengan Senjata tradisional khas Sulawesi tenggara yang lainnya adalah pedang. Baik keris
maupun pedang biasa di gunakan untuk berperang dengan jarak yang dekat.
Selain keris dan pedang, senjata – senjata tradisional masyarakat Sulawesi tenggara lainnya
adalah, tombak (di gunakan untuk berperang jarak jauh), lembing (di gunakan untuk
berperang jarak jauh), dan sumpitan (di gunakan untuk berperang jarak jauh).
Wamilo, Gorontalo
Senjata tradisional dari rakyat gorontalo disebut dengan Wamilo. Senjata ini jika di lihat
sekilas mirip dengan golok, namun jika di lihat kembali bentuk dari ujung bilah wamilo
berbentuk agak melengkung ke arah bawah. Senjata ini berfungsi sebagai perlindungan diri
ketika bekerja di hutan khususnya bagi para lelaki.
Karih, Minangkabau
Masyarakat Minangkabau memiliki senjata tradisional yang di sebut dengan Karih. Karih ini
menyerupai keris atau belati namun dengan uiran yang indah pada bagian gagang dan
sarung karih tersebut. Keris ini di letakkan di depan. Senjata lain yang juga di gunakan oleh
masyarakat Minangkabau adalah tombak, landing atau golok, parit atau tombak yang
berujung tiga, pedang panjang, dan sumpitan. Senjata senjata tersebut di gunakan oleh para
raja Minangkabau sebagai perlindungan dirinya.