NIM : D1091171025 Mata Kuliah : Masalah Pembangunan Wilayah dan Kota Dosen : Dr. Ir. Gusti Zulkifli Mulki, DEA
Permasalahan Pembangunan di Kota Pontianak dan Perbatasan Antara Kalbar dan
Serawak Pontianak sebagai ibukota dari Propinsi Kalimantan Barat hendaknya menjadi percontohan bagi daerah lain di propinsi terluas keempat di Indonesia ini. Kota yang beranjang menjadi kota tersibuk ini tidak lepas dari berbagai masalah. Banyak permasalahan yang dihadapi oleh kota-kota besar di Indonesia, tidak terkecuali dengan Pontianak. Masalah infrastruktur menjadi masalah utama di Pontianak. Seperti misalnya akses jalan yang kurang baik di daerah pinggiran kota dan perumahan, ketersediaan sarana transportasi yang layak dan memadai, banjir, sampah, pemukiman kumuh, dan penyediaan air bersih yang mutlak untuk warga. Masalah tersebut memang wajar untuk dihadapi kota berpenduduk padat. Tengok saja Jakarta, Surabaya, Bandung juga mengalami hal yang hampir serupa. Bagi Pontianak, penyedian air bersih bagi seluruh warga menjadi hal utama yang harus segera dilakukan. Air bersih merupakan sumber kehidupan dan jika mengkonsumsi air tidak layak akan menimbulkan penyakit yang berimbas dengan munculnya masalah-masalah baru. Penataan kota juga wajib menjadi catatan. Menyandang status sebagai kota yang sedang berkembang akan terjadi pembangunan disana-sini. Pembangunan yang tidak memperhatikan keseimbangan lingkungan akan berakibat fatal kedepannya. Geografis Pontianak yang banyak dilalui sungai berukuran besar harus mendapat perlakuan berbeda dalam pembangunan kota. Sudah banyak yang bisa dijadikan contoh dalam pembangunan dan penataan kota yang salah dan berakibat bencana tahunan. Selanjutnya Kalimantan Barat adalah salah satu daerah yang mempunyai perbatasan langsung baik darat maupun laut dengan negeri jiran Malaysia. Seperti daerah-daerah perbatasan lainnya, Kalbar pun mempunyai masalah yang menumpuk. Mulai dari tarik ulur soal kewenangan pengembangan daerah perbatasan, belum adanya regulasi yang mengatur tentang daerah perbatasan, maraknya penyimpangan berbentuk korupsi pembangunan, penyelundupan, illegal logging, trafficking, illegal trading, suap, pungli sampai persoalan pertahanan keamanan. Adapun solusi untuk permasalahan pembangunan di Kota Pontianak, yaitu Hendaknya penataan kota yang berimbang dan benar dalam pembangunan Kota Pontianak dapat dilaksanakan oleh pemerintahan yang berwenang. Untuk masalah-masalah yang ada diperbatasan perlu dilakukan peningkatan keamanan di kawasan keluar masuknya barang ataupun orang, dan pemerataan pembangunan agar masyarakat disana dapat mendapatkan pelayanan kesahatan dan pendidikan yang layak, serta dapat meningkatkan ekonomi diwilayah tersebut.