You are on page 1of 12

Volume…, Nomor…, Oktober 2021

JURNAL FINAL REPORT

COMPREHENSIVE MIDWIFERY CARE FOR Mrs “M” WITH A NORMAL


PREGNANCY IN KASSI-KASSI PUBLIC HEALTH CENTER,
PA'JUKUKAN DISTRICT, BANTAENG REGENCY IN 2021

Ayu Amanda 1, Nabila2, A.Tenri Fajriani3, A.Suswani Makmur4, A.Nurlaily5


Department of Midwifery, Stikes Panrita Husada Bulukumba, Indonesia

Corresponding author: Ayu Amanda


Email: ayumanda315@gmail.com

ABSTRACT

Comprehensive midwifery care is an effort to provide midwifery services to


pregnant women, maternity, newborns, the postpartum period, neonates and family
planning to achieve optimal health status through disease prevention, health promotion,
ensuring the affordability of needed health services and involving clients. as a partner in
the planning, implementation and evaluation of midwifery services.
This case study aims to provide comprehensive and continuous midwifery care
from the third trimester of pregnancy, maternity, newborn, postpartum, neonate and
family planning.
The care was carried out at the Kassi-Kassi Public Health Center, Bantaeng
Regency and continued with visits to Mrs. M's house, starting in May 2021 until August
2021 with 3 visits to pregnant women, 4 times postpartum and 3 postpartum visits. In
Mrs. M, the pregnancy was physiological, although she received complaints of
discomfort with frequent urination and back pain, this could be overcome by providing
health education. Mrs. M's delivery took place at 38 weeks 5 days of gestation with a
duration of 2 hours of active phase I, 40 minutes of second stage, 8 minutes of third stage
and 2 hours of IV stage. Mrs. M's baby was born normal with male gender, weight 2.900
grams, body length 49 cm. During the puerperium, the mother only complains of a sore
stomach, this can be overcome by health education and teaching the mother good and
correct breastfeeding techniques. During the visit, the neonate had no complaints and
there was no weight loss. In family planning, the mother chooses to be an acceptor for 3-
month injections to space out her pregnancy.
The conclusion of comprehensive midwifery care for Mrs. M was obtained by
conducting independent care and early treatment with no gaps found. It is expected that
midwives will improve quality services and improve actions for maternal health.

Keywoard: Comprehensive Midwifery Care


Bibliography : (21) 2013-2020
ABSTRAK

Asuhan Kebidanan Komprehensif merupakan suatu upaya pelayanan kebidanan


yang diberikan kepada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, masa nifas, neonatus dan
keluarga berencana untuk upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui
pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kebidanan.
Study kasus ini bertujuan untuk memberikan asuhan kebidanan yang menyeluruh
dan berkeninambungan sejak hamil trimester III, bersalin, bayi baru lahir, nifas, neonatus
dan keluarga berencana.
Asuhan dilakukan di Puskesmas Kassi-Kassi Kab.Bantaeng dan dilanjutkan
kunjungan ke rumah Ny.M, dimulai pada bulan Mei 2021 sampai dengan bulan Agustus
2021 dengan kunjungan hamil 3 kali, nifas 4 kali dan noenatus 3 kali. Pada Ny.M masa
kehamilan berlangsung fisiologis meskipun mendapat keluhan ketidaknyamanan dengan
sering berkemih dan nyeri punggung, hal tersebut dapat diatasi dengan memberikan
pendidikan kesehatan. Persalinan Ny.M berlangsung pada usia kehamilan 38 minggu 5
hari dengan lama kala I fase aktif 2 jam, kala II 40 menit, kala III 8 menit dan kala IV 2
jam. Bayi Ny.M lahir normal dengan jenis kelamin laki-laki, berat badan 2.900 gram,
panjang badan 49 cm. Pada masa nifas ibu hanya mengeluh perut mules, hal tersebut
dapat diatasi dengan pendidikan kesehatan dan mengajarkan ibu tekhnik menyusui yang
baik dan benar. Selama kunjungan neonatus tidak terdapat keluhan dan tidak terjadi
penurunan berat badan. Pada keluarga berencana ibu memilih menjadi akseptor KB
suntik 3 bulan untuk menjarangkan kehamilannya.
Kesimpulan dari asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.M didapatkan dengan
melakukan asuhan secara mandiri dan penanganan secara dini dengan hasi tidak
ditemukan kesenjangan. Diharapkan bidan untuk meningkatkan pelayanan yang
berkualitas dan meningkatkan tindakan bagi kesehatan ibu.

Kata Kunci : Asuhan Kebidanan Komprehensif


Daftar Pustaka : (21) 2013-2020
Volume…, Nomor…, Oktober 2021
JURNAL FINAL REPORT

I. PENDAHULUAN

Asuhan Komprehensif adalah asuhan yang diberikan oleh bidan mulai


dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus sampai
penggunaan KB, hal ini bertujuan untuk memberikan pelayanan yang
berkualitas untuk mencegah terjadinya kematian ibu maupun anak. Peran
dan fungsi bidan sangat berpengaruh dalam proses pemberian asuhan
komprehensif karena apabila ada komplikasi harusnya dilakukan
pengawasan kehamilan, pertolongan persalinan, bayi baru lahir, nifas dan
keluarga berencana. (Legawati,2018)
Continuity of care yaitu pelayanan yang harus dicapai dengan terjalinnya
hubungan yang terus menerus antara bidan dan juga seorang pasien.
Dengan memberikan asuhan yang berkelanjutan yang berkaitan dengan
tenaga profesional kebidanan, pelayanan yang di berikan mulai dari
prakonsepsi, kehamilan, sampai semua trimester, kelahiran bayi sampai
dengan 6 minggu pertama postpartum.
Tujuannya yaitu untuk mengetahui tumbuh kembang janin dan juga
kesehatan ibu, yang dapat diberikan mulai dari kehamilan, masa persalinan,
masa nifas, sampai dengan bayi baru lahir (legawati,2018).
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah salah satu indikator yang dapat
menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu negara. Salah satu
penyebab kematian dan morbiditas adalah kondisi sosial ekonomi yang
rendah yang mempengaruhi status gizi ibu, komplikasi perinatal dan
postnatal, serta tidak adanya indikasi fasilitas kesehatan. Selain itu,
penyebab komplikasi melahirkan terlalu muda (<20 tahun), terlalu tua
melahirkan (> 35 tahun), terlalu banyak anak (> 5 anak) dan terlalu dekat
dengan kelahiran (<2 tahun) (Kementerian Kesehatan RI, 2017)
Indonesia menduduki posisi ke tiga AKI tertinggi tahun 2017 dengan 177
kematian atau 0,17%. Pencapaian terburuk berlaku di Myanmar dengan 250
kematian atau 0,25%, lalu Laos 185 kematian atau 0,18%. Sedangkan
negeri Jiran Malaysia dan Singapura, masing-masing hanya (0,02%) dan
(0,008%) kematian. Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) tercatat 24
kelahiran hidup atau 2,4% dengan jumlah kasus sebesar 151.200 kasus.
Penyebab terbanyak kematian bayi disebabkan oleh bayi berat lahir rendah
(BBLR) dan Asfiksia. (Kemenkes RI, 2017)
Data yang diperoleh dari profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Selatan, jumlah AKI pada tahun 2017 sebanyak 157 kasus atau 0,15%, pada
tahun 2018 menurun menjadi 139 kasus atau 0,13%, dan pada tahun 2019
meningkat menjadi 144 kasus atau 0,14%. Sedangkan jumlah AKB tahun
2017 sebanyak 1.183 kasus atau 1,18%, tahun 2018 menurun menjadi
1.183 kasus atau 1,03% dan pada tahun 2019 kembali menurun menjadi
916 kasus atau 0,91% (Dinkes, Provinsi Sulsel 2019)
Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Bantaeng jumlah angka
kematian ibu (AKI) pada tahun 2016 sebanyak 1 orang atau 0,1%, pada
tahun 2017 sebanyak 1 orang atau 0,1%, pada tahun 2018 meningkat
sebanyak 3 orang atau 0,3%, tahun 2019 kembali menurun menjadi 2 orang
atau 0,2% dan pada tahun 2020 kembali meningkat menjadi sebanyak 3
orang atau 0,3%. Sedangkan jumlah angka kematian bayi (AKB) pada tahun
2016 sebanyak 2 orang atau 0,2%, tahun 2017 menurun sebanyak 1 orang
atau 0,1%, tahun 2018 kembali meningkat menjadi 2 orang atau 0,2%,
tahun 2019 sebanyak 1 orang atau 0,1% orang dan pada tahun 2020
kembali meningkat sebanyak 5 orang atau 0,5%. (Dinas Kesehatan
Bantaeng, 2020)
Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Kassi-Kassi pada
tahun 2019 jumlah AKB diwilayah kerja puskesmas Kassi-Kassi sebanyak 4
oarang atau 0,4% dan menurun pada tahun 2020 yaitu sebanyak 3 orang
atau 0,3% orang dengan penyebab kematian KJDR dan Premature.
Sedangkan pada tahun 2019 jumlah AKI diwilayah kerja puskesmas Kassi-
Kassi tidak ada dan begitupun pada tahun 2020 tidak ada kematian ibu
(Puskesmas Kassi-Kassi, 2020)
Penurunan AKI dapat di lakukan dengan upaya dari awal kehamilan,
misalnya pemeriksaan kehamilan rutin di pelayanan kesehatan, melakukan
kunjungan ANC minimal 8 kali selama hamil, minimal 1 kali pada trimester
pertama atau saat usia kehamilan 0-12 minggu, minimal 2 kali pada trimester
kedua saat usia kehamilan 12-28 minggu, dan minimal 5 kali pada trimester
ketiga saat usia kehamilan 28 minggu sampai persalinan. Hal ini di lakukan
agar proses fisiologis dapat berjalan dengan semestinya dan tidak
berkembang menjadi patologis. (WHO,2016). Sedangkan menurut
Kementerian Kesehatan, kunjungan ibu hamil dilakukan hanya 4 kali selama
kehamilan, yaitu 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua
dan 2 kali pada trimester ketiga. Perawatan tidak hanya dilakukan selama
kehamilan, tetapi berlanjut hingga proses persalinan dipantau dari tahap I
hingga tahap IV persalinan (Depkes RI).
Tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB),
sehingga diperlukan Pelayanan Kebidanan Menyeluruh yang meliputi aspek
kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, persalinan, neonatus dan keluarga
berencana yang dalam keadaan normal, oleh karena itu perlu dilakukan
monitoring normal tidak menjadi abnormal. Terjadinya kematian ibu
disebabkan oleh komplikasi keterlambatan deteksi secara dini sejak
dimulainya kehamilan. Maka di perlukan asuhan yang komprehensif untuk
meminimalisir angka kematian ibu maupun kematian bayi dan anak.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester III
Kehamilan adalah suatu proses yang dimulai dari tahap konsepsi
sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan yang normal yaitu 280 hari (40
minggu) dihitung mulai hari pertama haid terakhir (Widatiningsih & Dewi,
2017).
Asuhan Kebidanan pada Persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran janin dan plasenta dari hasil
konsepsi yang telah cukup bulan melalui jalan lahir dengan bantuan tenaga
kesehatan atau tanpa bantuan (kekuatan yang terjadi pada masa gestasi
cukup bulan (38-42 minggu) yang lahir spontan dengan presentasi kepala
bagian belakang. (Rukiyah & al, 2019)
Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir normal (BBLR) adalah bayi yang lahir dari usia kehamilan
37-42 minggu atau 294 hari dan berat lahir 2.500 gram - 4.000 gram, bayi
baru lahir (baru lahir atau neonatus) adalah bayi yang lahir sampai dengan
usia 4 minggu. (Walyani, 2017)

Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas


Masa nifas atau nifas adalah masa setelah persalinan selesai sampai
rahim pulih sebelum terjadi kehamilan. Durasinya sekitar 6-8 minggu.
(Walyani, 2017)

Asuhan Kebidanan Pada Neonatus


Neonatus adalah masa sejak lahiir sampai dengan umur 4 minggu (28
hari) sesudah kelahiran. Neonatus merupakan bayi berumur 0 (baru lahir)
sampai dengan usia 1 bulan sesudah lahir (Tando, 2016).

Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Berencana


Keluarga Berencana (KB) merupakan program nasional yang
dilaksanakan oleh pemerintah untuk mengurangi jumlah penduduk, karena
diasumsikan pertumbuhan penduduk tidak diimbangi dengan ketersediaan
barang dan jasa (pembatasan kelahiran). (Mega & Wijayanegara, 2017)
III. ASUHAN KEBIDANAN
Ny.M sekarang hamil ke-2, riwayat kehamilan pertama normal,
persalinan spontan di puskesmas pada tanggal 20-08-2012, BBL 2.800
gram, PB 49 cm dengan jenis kelamin laki-laki. Pada kehamilan sekarang
periksa ANC sudah 8 kali di Puskesmas Kassi-Kassi. Yaitu 2 kali pada
Trimester I, 3 kali pada trimester II 3 kali pada trimester III.

Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester III

Tabel 1. Distribusi Data Subjektf dan Objektif kehamilan Ny.M di Puskesmas Kassi-
Kassi

Tanggal ANC 26 Mei 2021 09 Juni 2021 18 Juni 2021

UK 35 minggu 37 minnggu 38 minggu


Keluhan Sering BAK Nyeri punggung Keluar Lendir
TD 100/80 mmHg 110/80 mmHg 100/80 mmHg
BB 50 kg 51 kg 52 kg
TFU 2 jari bawah px Setinggi px 2 jari bawah px
Letak Janin PUKI PUKI PUKI
Tanda bahaya Tanda-Tanda Tanda-Tanda
Penyuluhan
trimester III Persalinan Persalinan

Asuhan Kebidanan pada Persalin

Tabel 2. Distribusi Data Subyektif dan Obyektif dari Variabel INC Ny. “M” di
Puskesmas Kassi-Kassi

Tanggal INC 19-06-2021

Ibu mengeluh nyeri perut tembus kebelakang disertai dengan


Keluhan pengeluaran lendir dan darah mulai tanggal 18-06-21 pukul 23.30
WITA
Vulva dan Vagina: Tidak ada kelainan, Keadaan Forsio: Tipis dan
Kala l tegang, Keadaan Ketuban: Utuh, Pembukaan Serviks: 8 cm,
02.15 WITA Presentasi: Kepala Penurunan: Hodge I, Penumbunga: Tidak ada,
Molase: Tidak ada, Kesan Panggul: Normal, Pelepasan: Lendir dan
darah
Lama kala II ± 40 menit, bayi lahir spontan, pukul 04.45 WITA, jenis
Kala ll
kelamin laki-laki, menangis kuat, reflek baik, warna kulit kemerahan,
04.05 WITA
tidak ada kelainan
Kala lll Lama kala III ± 8 menit (04.56 WITA), plasenta lahir lengkap sponta,
04.48 WITA kontiledon utuh.
Kala lV Lama kala IV ± 2 jam, Observasi 2 jam PP: TD:90/70mmHg, N :
05.00 WITA 82x/menit, S: 36,50C, P:20x/menit, TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi
uterus baik, kandung kemih kosong, perdarahan 20 cc

Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir


Tabel 3. Distribusi Data Subyektif dan Data Obyektif dari Variabel Bayi Baru Lahir
Bayi di Puskesmas Kassi-Kassi

Asuhan BBL 19 Juni 2021 Nilai


Menangis spontan, warna kulit
Penilaian awal 04.46 WITA
kemerah-merahan, tonus otot aktif
Berat Badan 05.45 WITA 2.900 gram
Panjang Badan 05.46 WITA 49 cm
Lingkar Dada 05.47 WITA 35 cm
Lingkar Kepala 05.48 WITA 33 cm
Salep Mata 05.50 WITA Telah diberikan
Vit.K 05.53 WITA Telah diberikan
HB0 06.53 WITA Telah diberikan

Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas


Tabel 4. Distribusi Data Subjektif dan Objektif dari Variabel PNC (Post Natal care)
Ny.“M” di Puskesmas Kassi-Kassi

Tanggal Post
19 Juni 2021 25 Juni 2021 2 Juli 2021 16 Juli 2021
Partum
Post Partum
6 Jam 3-7 Hari 8-28 Hari 29-42 Hari
hari ke-
Ibu masih
Keluhan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
merasa sedikit
keluhan keluhan keluhan
mules
BAK ±6x/hari, BAK ±6x/hari, BAK ±6x/hari,
BAK ±3x, warna kuning warna kuning warna kuning
Eliminasi warna kuning jernih, BAB jernih, BAB jernih, BAB
jernih, belum 1x/hari, 1x/hari, 2x/hari,
BAB konsistensi konsistensi konsistensi k
lunak lunak lunak
TD
90/70 mmHg 100/80 mmHg 110/80 mmHg 100/80 mmHg
Laktasi
Lancar Lancar Lancar Lancar
TFU
2 jrbpst Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba
Lochea
Rubra Sanguenoluenta Serosa Alba
Asuhan Kebidanan pada Neonatus
Tabel 5. Distribusi Data Subyektif dan Data Obyektif dari Variabel Neonatus Bayi
Ny.”M” di Puskesmas Kassi-Kassi

Tgl Kunjungan 19 Juni 2021 25 Juni 2021 17 Juli 2021


ASI Ya Ya Ya
BAK 6-7 kali
BAK 3 kali, warna BAK 6-7 kali/ hari,
/hari, warna
kuning warna kuning
kuning
Eliminasi Jernih Jernih
Jernih
BAB 1 kali, warna BAB 3 kali/hari,
BAB 3 kali/hari,
hitam warna hitam
warna hitam
BB 2.900 gram 3.300 gram 3.700 gram
Ikterus Tidak Tidak Tidak
Tali pusat belum
lepas
Tali Pusat (Basah), Sudah lepas Sudah lepas
terbungkus kasa
steril.

Asuhan Kebidanan pada Keluarga Berencana

Tabel 6 Distribusi Data Subyektif dan Data Obyektif dari Variabel Keluarga
Berencana di puskesmas Kassi-Kassi

Tanggal Kunjungan 3 Juli 2021


Ibu ingin menggunakan
Subjektif
KB suntik 3 bulan
Tekanan Darah 110/80 mmHg
Berat Badan 48 kg
Menstruasi Belum Haid

IV. PEMBAHASAN

Asuhan kebidanan pada Ibu Hamil Trimester III


Tidak ada kesenjangan
Asuhan kebidanan pada Ibu Bersalin
Tidak ada kesenjangan
Asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir
Tidak ada kesenjangan
Asuhan kebidanan pada Masa Nifas
Tidak ada kesenjangan
Asuhan kebidanan pada Neonatus
Tidak ada kesenjangan
Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Berencana
Tidak ada kesenjangan
V. PENUTUP
Kesimpulan
Setelah penulis melakukan studi kasus pada Ny “M” di Puskesmas
Kassi-Kassi Kecamatan Pa'jukukan Kabupaten Bantaeng yang telah
dilaksanakan kurang lebih selama 2 bulan mulai dari hamil, nifas, BBL, nifas,
neonatus hingga keluarga berencana, sesuai standar pelayanan pendekatan
manajemen kebidanan menggunakan asuhan kebidanan yang komprehensif
dan terdokumentasi dalam bentuk SOAP.
1. Asuhan kebidanan kehamilan trimester III pada Ny.“M” GIIPIA0
dengan kehamilan normal.
2. Asuhan kebidanan persalinan pada Ny.“M” GIIPIA0 dengan
persalinan normal.
3. Asuhan kebidanan BBL pada Bayi Ny.“M” PIIA0 dengan BBL normal.
4. Asuhan kebidanan nifas pada Ny. “M” PIIA0 dengan nifas normal.
5. Asuhan kebidanan Neonatus pada Bayi Ny.“M” PIIA0 dengan
neonatus normal.
6. Asuhan kebidanan keluarga berencana pada Ny “M” PIIA0 ibu akseptor
KB Suntik 3 Bulan.

Saran
Penulisan selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidanan
secara komprehensif, serta mampu membedakan kesenjangan antara
praktek dan teori dalam penerapan Asuhan Kebidanan Komprehensif untuk
layanan kehamilan normal, persalinan, bayi baru lahir, persalinan, neonatus
dan keluarga berencana.
Sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan harus lebih meningkatkan
kemampuannya dalam memberikan pelayanan yang baik selama kehamilan,
persalinan, bayi baru lahir (BBL), nifas, neonatus hingga Keluarga
Berencana (KB), agar ibu merasa puas dan nyaman dengan pelayanan yang
diberikan. Serta diharapkan bidan dapat menerapkan ASI eksklusif selama 6
bulan pada bayi baru lahir dan memberikan penyuluhan kepada semua ibu
yang memiliki bayi tentang pentingnya ASI bagi tumbuh kembang bayi
sampai umur 2 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Armini. (2017). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak prasekolah.
Yokyakarta: Penerbit Andi.
Bata, V. A. (2019). Tujuan Asuhan Kebidanan Komprehensif. Jakarta: Buku
kedokteran.
Dewi. (2015). Keluhan yang Muncul pada Ibu Hamil Trimester III. Jakarta:
Medical Book.
Dinkes. (2020, April). Jumlah Data AKI dan AKB dari tahun 2016-
2020.Bantaeng : Dinas Keseahatan
Fitriani. (2015). Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III. Jakarta: Medical Book.
Jannah. (2019). ASKEP II Persalinan Berbasis Kompetensi. Jakarta: EGC.
Kumalasari. (2015).
Jannah. (2017). Konsep Dokumentasian Kebidanan. Jogjakarta : Ar-Ruz media
Jannah. (2019). Askeb II Persalinan Berbasis Kompetensi. Jakarta: Buku
kedokteran.
Kemenkes RI. (2017). Data AKI & AKB di Indonesia 2017 dan penyebabnya
Legawati. (2018). Asuhan Kebidanan Komprehensif. Jakarta: Buku kedokteran.
Maryunani. (2015). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi,Balita dan Anak Pra
Sekolah. Tajurhalang: in Media.
Mega, & Wijayanegara. (2017). Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana. Jakarta:
CV Trans Info Media.
Manuaba. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan BIdan. Jakarta : EGC
Sulistywati, Ari. 2013. Asuhan Kebidanan Masa Persalinan. Jakarta : Salemba
Medika
Vivian. (2018). Pengertian Kehamilan Trimester III. Jakarta: Buku kedokteran.
Walyani. (2015). Perubahan fisiologi yang dialami wanita selama hamil. Jakarta:
Buku kedokteran.
Walyani, Elisabeth Siwi. (2015). Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Yogyakarta
: Pustaka Barupess
Walyani, e. (2017). Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui. Yokyakarta:
PUSTAKA BARU PRESS
Widia shoffa ilmiah, s. (2015). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Medical Book.
Widia shoffa ilmiah, s. (2015). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: Medical Book.

Yuli. (2017). Pengertian Kehamilan. Jakarta: Buku kedokteran.

You might also like