Professional Documents
Culture Documents
Makalah Collaborative Learning
Makalah Collaborative Learning
PEMBELAJARAN KOLABORATIF
(COLLABORATIVE LEARNING)
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Pembelajaran Kolaboratif (Collaborative Learning)” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Perencanaan Pembelajaran. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang pembelajaran kolaboratif bagi para pembaca
dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah bekerja sama sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
A. Kesimpulan ....................................................................................... 15
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru sebagai agen perubahan dalam proses pembelajaran dituntut untuk
memiliki kompetensi pedagogik. Tercapainya kompetensi ini ditunjukkan dengan
beberapa indikator antara lain menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip belajar
yang mendidik serta mengembangkan kurikulum terkait mata pelajaran yang
diampunya. Oleh karena itu, menjadi keharusan bagi seorang pendidik untuk
memahami konsep-konsep pembelajaran. Konsep pembelajaran yang diketahui
oleh guru selanjutnya digunakan sebagai landasan untuk mengembangkan proses
pembelajaran mereka.
Penggunakan metode ceramah dalam praktek pembelajaran di kelas, sering
kali tak dapat dihindari oleh para guru. Selain itu, penggunaan metode diskusi
kelompok dalam pembelajaran saat ini pun banyak di implementasikan oleh para
guru. Diskusi kelompok dalam hal ini guru mengkondisikan para siswa untuk
bekerja sama menyelesaikan suatu tugas yang disebut Collaborative Learning.
Strategi ini digunakan oleh para guru dengan maksud meningkatkan keaktifan
belajar para siswa melalui kerja sama di dalam kelas. Dengan kata lain penggunaan
kerja sama (collaborative learning) dalam pembelajaran dapat dikatakan pula
sebagai sarana penerapan nilai kerjasama atau kekompakan dalam pendidikan
karakter dan budaya bangsa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran kolaboratif ?
2. Apa tujuan pembelajaran kolaboratif ?
3. Apa landasan teori pembelajaran kolaboratif ?
4. Apa saja karakteristik pembelajaran kolaboratif ?
5. Apa saja macam-macam pembelajaran kolaboratif ?
6. Apa kelebihan pembelajaran kolaboratif ?
7. Apa kekurangan pembelajaran kolaboratif ?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi pembelajaran kolaboratif
2. Memahami tujuan pembelajaran kolaboratif
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dari pengertian kolaborasi yang diungkapkan oleh berbagai ahli tersebut, dapat
disimpulkan bahwa pengertian Collaborative Learning (pembelajaran kolaboratif)
adalah suatu strategi pembelajaran di mana para siswa dengan variasi yang
bertingkat bekerjasama dalam kelompok kecil kearah satu tujuan. Dalam kelompok
ini para siswa saling membantu antara satu dengan yang lain. Jadi situasi belajar
kolaboratif ada unsur ketergantungan yang positif untuk mencapai kesuksesan.
dan memiliki peran yang berbda, tetapi peran itu harus mendukung
pencapaian tujuan kelompok. Peran-peran itu di antaranya adalah: (a)
membaca dan menginterpretasikan suatu materi atau masalah (b)
mendorong dan memotivasi semua anggota untuk berpartisipasi dalam
diskusi, dan (c) merangkum temuan atau kesepakatan kelompok (hasil
diskusi).
2. Interaksi
Interaksi antaranggota kelompok menjadi demikian penting karena
terdapat aktivitasaktivitas kognitif penting dan kecakapan interpersonal
yang dinamis hanya terjadi jika terdapat interaksi yang dinamis. Aktivitas
kognitif dan kecakapan interpersonal yang dinamis itu dapat dicapai melalui
berbagai aktivitas seperti mempresentasikan hasil diskusi, berbagi
pengetahuan dengan anggota kelompok lain, dan mengecek pemahaman.
Adanya interaksi antaranggota kelompok memungkinkan terwujudnya
sistem dukungan akademik, yakni setiap anggota mepunyai komitmen
untuk membantu anggota kelompok lain.
3. Pertanggungjawaban individu dan kelompok
Dalam pembelajaran kolaboratif, tidak hanya keberhasilan
kelompok saja yang menjadi perhatian, namun keberhasilan setiap anggota
kelompok sangat dipentingkan. Pembelajaran kolaboratif juga dimaksudkan
untuk membuat siswa kuat secara individual. Kelompok harus bertanggung
jawab dalam hal pencapaian tujuan dan masing-masing anggota kelompok
harus bertanggungjawab terhadap kontribusinya dalam kelompok.
Pertanggungjawaban individu hanya akan terjadi jika kinerja tiap individu
dinilai dan hasilnya diberikan kembali ke kelompok dan individu yang
bersangkutan guna memastikan anggota yang memerlukan bantuan,
dukungan, atau penguatan belajar.
4. Pengembangan kecakapan interpersonal
Kelompok kolaboratif berbeda dengan belajar secara individual atau
pembelajaran kelompok yang lebih bersifat kompetitif. Selain kecakapan
akademik yang hendak dicapai, terdapat kecakapan penting yang hendak
dipesankan melalui aktivitas pembelajaran kolaboratif, yakni kecakapan
sosial. Perlu disadari bahwa kecakapan sosial tidak secara spontan tampak
ketika pembelajaran kolaboratif dilaksanakan. Kecakapan sosial seperti
kepemimpinan (leadership), kemampuan membuat keputusan, membangun
kepercayaan, berkomunikasi, dan managemen konflik diharapkan dapat
terbetuk melalui pembelajaran kolaboratif yang kontinu dan
berkesinambungan.
5. Berbagi pengetahuan antara guru dan siswa
6
2. Teams-Games-Tournament (TGT)
Setelah belajar bersama kelompoknya sendiri, para anggota suatu kelompok
akan berlomba dengan anggota kelompok lain sesuai dengan tingkat
kemampuan masing-masing. Penilaian didasarkan pada jumlah nilai yang
diperoleh kelompok.
Langkah-langkah Model Pembelajaran TGT Menurut (Sutirman, 2013) :
a) Persentasi materi
Pada awal pembelajaran guru hendaknya memberikan motivasi,
apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kemudian guru
menyampaikan materi pelajaran yang sesuai dengan indikator kompetensi
yang harus dikuasai oleh siswa. Penyampaian materi dapat secara langsung
melalui ceramah oleh guru, dapat pula dengan paket media pembelajaran
audiovisual yang berisi materi yang sesuai.
b) Pembentukan kelompok
Setelah materi disampaikan oleh guru di depan kelas, selanjutnya
dibentuk kelompok kelompok siswa. Kelompok terdiri dari 4-5 orang.
Setiap kelompok diberi lembar kerja atau materi dan tugas lainnya untuk
didiskusikan dan dikerjakan oleh kelompok. Kesuksesan setiap anggota
kelompok akan menjadi faktor keberhasilan kelompok.
c) Game turnamen
siswa belajar dan berdiskusi dalam kelompok, selanjutnya
dilakukan permainan lomba (turnamen) yang bersifat akademik untuk
mengukur penguasaan materi oleh siswa. Permainan yang dilakukan adalah
semacam lomba cerdas cermat, dengan peserta perwakilan dari setiap
kelompok. Soal dapat diberikan dalam bentuk pertanyaan lisan atau dalam
bentuk kartu soal yang dipilih secara acak. Teknis pelaksanaan permainan
turnamen ini adalah dimulai dengan guru merangking siswa dalam setiap
kelompok. Selanjutnya menyiapkan meja turnamen sebanyak jumlah
anggota dalam kelompok. Jika tiap kelompok beranggotakan 4 orang, maka
disiapkan empat meja. Meja pertama diisi oleh siswa dengan rangking
pertama di setiap kelompok, meja kedua diisi oleh siswa dengan rangking
8
kedua di setiap kelompok, meja ketiga diisi oleh siswa dengan rangking
ketiga di setiap kelompok, meja keempat diisi oleh siswa dengan rangking
empat di setiap kelompok. Setiap siswa dapat berpindah meja berdasarkan
prestasi yang diperolehnya pada turnamen. Siswa yang memperoleh nilai
tertinggi pada setiap meja naik ke meja yang lebih tinggi tingkatnya. Siswa
yang peringkat kedua tetap di meja semula, sedangkan siswa dengan nilai
terendah turun ke meja yang lebih rendah tingkatnya.
d) Penghargaan kelompok
Perolehan skor anggota kelompok dirata-rata menjadi skor
kelompok. Individu dan kelompok yang mencapai kriteria skor tertentu
mendapat penghargaaan.
d) Berikan bahan ajar yang terdiri dari beberapa bagian sesuai dengan
banyak siswa dalam kelompok tiap anggota kelompok bertugas
membahas bagian tertentu, tiap kelompok bahan ajar sama
e) Buat kelompok ahli sesuai dengan bahan ajar yang sama sehingga terjadi
kerja sama dan diskusi
f) Kembali ke kelompok asal
g) Pelaksanaan tutorial pada kelompok asal oleh anggota kelompok ahli
Penyimpulan dan evaluasi, refleksi (ngalimun, 2012:169).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Yasemin, K., Kemal, D., Ataman, K., & Umit, S. 2010. The effect of two
cooperative learning strategies on the teaching and learning or the topics of
chemical kinetics. Journal of Turkish Science Education, 7 (2), 52-65.