Professional Documents
Culture Documents
Laporan Desiminasi Akhir Arofah
Laporan Desiminasi Akhir Arofah
Disusun Oleh:
Mengetahui,
Elyk Dwi Mumpuningtyas, S.Kep., Ns., M.Kep Abd. Wahid, S.Kep., Ns., M.Kep
NIDN.0712128604 NIDN.3406097801
Menyetujui,
Kepala Ruang Arofah
RSI Garam Kalianget
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami hanturkan atas kehadirat Allah SWT berkat Rahmat dan Karunia-
Nya telah melimpahkan Taufiq, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan desiminasi awal praktik Manajemen Kperawatam di Ruang Rawat
Inap Arofah RSI Garam Kalianget. Laporan ini dibuat untuk memenuhi dan melaporkan hasil
pengkajian awal di Ruang Rawat Inap Arofah RSI Garam Kalianget.
Penyusunan laporan akhir ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, serta dukungan
yang telah diberikan dari berbagai pihak, untuk itu ijinkan penulis menyampaikan terima
kasih kepada :
1. Ns. Dyna Agustini, S.Kep, selaku kepala ruangan Arofah RSI Garam Kalianget
2. Ns. Mutia Risqita Amalinda, S.Kep, selaku pembimbing klinik di Ruang Rawat Inap
Arofah RSI Garam Kalianget
3. Para perawat ruang di Ruang Rawat Inap Arofah RSI Garam Kalianget
4. Jajaran dosen pembimbing akademik Profesi Ners stase Manajemen Keperawatan
Universitas Wiraraja
5. Teman-teman angkatan 2021 Prodi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesahatan Universitas
Wiraraja
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan desiminasi
awal ini. Untuk itu kami sangat mengharapkan masukan dan saran yang membangun dari
segenap pembaca. Akhir kata semoga laporan akhir ini dapat memberikan tambahan ilmu
yang bermanfaat bagi pembaca.
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................3
1.3 Tujuan......................................................................................................................3
1.3.1 Tujuan Umum................................................................................................3
1.3.2 Tujuan Khusus...............................................................................................4
1.4 Manfaat....................................................................................................................4
BAB 2 PENGKAJIAN.....................................................................................................6
2.1 Visi, Misi dan Motto................................................................................................6
2.2 Pengumpulan Data...................................................................................................6
2.2.1 M1 (Man).......................................................................................................8
2.2.2 M2 (Material)...............................................................................................18
2.2.3 M3 (Method)................................................................................................24
2.2.4 M4 (Money).................................................................................................30
2.2.5 M5 (Mutu)...................................................................................................32
2.3 Data Kualitatif dan Observasi (M1-M5)................................................................35
2.4 Analisis SWOT......................................................................................................40
2.5 Diagram Layang.....................................................................................................59
2.6 Prioritas Masalah...................................................................................................60
2.7 Identifikasi Masalah...............................................................................................60
BAB 3 PERENCANAAN...............................................................................................62
3.1 Pengorganisasian....................................................................................................62
3.2 Strategi Kegiatan....................................................................................................62
3.2.1 Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)......................................62
3.2.2 Supervisi Keperawatan....................................................................................68
3.2.3 Timbang Terima..............................................................................................72
3.2.4 Penerapan Timbang Terima.........................................................................73
3.2.5 Ronde Keperawatan.....................................................................................75
3.2.6 Penerapan Ronde Keperawatan....................................................................78
3.2.7 Sentralisasi Obat..........................................................................................79
3.2.8 Dokumentasi Keperawatan..........................................................................82
3.2.9 Discharge Planning......................................................................................87
3.2.10 Penerimaan Pasien Baru..............................................................................91
3.2.11 Plan Of Action (POA)..................................................................................93
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................101
4
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut WHO (World Health Organization) tahun 1974, rumah sakit
adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan
fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan
penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat.
Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan
pusat penelitian medik. Pelayanan kesehatan di rumah sakit berjalan secara
sinergis antar disiplin profesi kesehatan dan non kesehatan.
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan. Dalam pelayanan kesehatan, keberadaan perawat merupakan
posisi kunci, yang dibuktikan oleh kenyataan bahwa 40-60 % pelayanan
rumah sakit merupakan pelayanan keperawatan dan hampir semua
pelayanan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit baik di rumah sakit
maupun tatanan pelayanan kesehatan lain dilakukan oleh perawat. (Wiwiek,
2008)
Menurut Nursalam (2002), keperawatan sebagai pelayanan yang
professional bersifat humanistik, menggunakan pendekatan holistik,
dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berorientasi kepada
kebutuhan obyektif klien, mengacu pada standard professional keperawatan
dan menggunakan etika keperawatan sebagai tuntunan utama. Keperawatan
profesional secara umum merupakan tanggung jawab seorang perawat yang
selalu mengabdi kepada manusia dan kemanusiaan, sehingga dituntut untuk
selalu melaksanakan asuhan keperawatan dengan benar (rasional) dan baik
(etikal).
Kontribusi pelayanan keperawatan terhadap pelayanan kesehatan,
yang dilaksanakan di sarana kesehatan sangat tergantung pada manajemen
pelayanan perawatan. Manajemen pelayanan keperawatan merupakan suatu
proses perubahan atau transformasi dari sumber daya yang dimiliki untuk
mencapai tujuan. Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis
dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Dimana di
dalam manajemen tersebut mencakup kegiatan koordinasi dan supervisi
5
terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi (Grant
& Massey, 1999). Sedangkan menurut Gillies (1986), manajemen
didefinisikan sebagai suatu proses dalam menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain.
Manajemen keperawatan menurut Nursalam (2002), merupakan suatu
pelayanan keperawatan profesional dimana tim keperawatan dikelola
dengan menjalankan empat fungsi manajemen antara lain perencanaan,
pengorganisasian, motivasi, dan pengendalian. Keempat fungsi tersebut
saling berhubungan dan memerlukan keterampilan-keterampilan teknis,
hubungan antar manusia, konseptual yang mendukung asuhan keperwatan
yang bermutu, berdaya guna dan berhasil guna bagi masyarakat. Hal ini
menunjukkan bahwa manajemen keperawatan perlu mendapat prioritas
utama dalam pengembangan keperawatan di masa depan, karena berkaitan
dengan tuntutan profesi dan global bahwa setiap perkembangan serta
perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan
memperhatikan setiap perubahan yang terjadi.
Ciri–ciri mutu asuhan keperawatan yang baik antara lain ialah
memenuhi standar profesi yang ditetapkan, sumber daya untuk pelayanan
asuhan keperawatan dimanfaatkan secara wajar, efisien, dan efektif, aman
bagi pasien dan tenaga keperawatan, memuaskan bagi pasien dan tenaga
keperawatan serta aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etika dan tata nilai
masyarakat diperhatikan dan dihormati. Hal ini dapat dicapai dengan adanya
manajemen yang baik. (Arwani, 2002)
Asuhan keperawatan merupakan titik sentral pelayanana keperawatan,
asuhan keperawatan yang bermutu hanya dapat dicapai dengan pengelolaan
asuhan keperawatan yang profesional. Model pemberian asuhan
keperawatan merupakan salah satu pendekatan dalam pengelolaan asuhan
keperawatan profesional yang menjamin terwujudnya kesinambungan
dalam pemberihan asuhan keperawatan dan akuntabilitas. (Nursalam, 2002)
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 9 s/d 11 Mei 2022 di ruang
rawat inap Arofah RSI Garam Kalianget didapatkan bahwa model asuhan
keperawatan profesional (MAKP) yang dilaksanakan adalah MAKP tim
6
dimana penugasan dalam metode ini kepala ruang menjadi atasan dan katim
menjadi bawahannya, sedangkan perawat associated menjadi anggota.
Tenaga perawat di ruang rawat inap Arofah berjumlah 10 orang dimana
terdiri dari 1 orang kepala ruang, 1 Katim dan 8 orang perawat asosiet.
Kualifikasi pendidikan perawat % adalah lulusan S1 dan kualifikasi
pendidikan perawat % adalah D3 sehingga pemahaman tentang MAKP
cukup memadai.
Model pemberian asuhan keperawatan yang saat ini sedang menjadi
trend dalam keperawatan Indonesia adalah model praktik keperawatan
profesional dengan metode pemberian asuhan keperawatan primer, kasus,
tim, fungsional. Mengenai model keperawatan ini salah satu kritik yang
dikemukakan adalah bentuk yang terlalu kompleks dan teoritis sehingga
diharapkan dapat memotivasi perawat untuk memperjelas keyakinan dan
pekerjaannya selain itu dapat meningkatkan kemampuan perawat dalam
mendiskusikan masalah dengan lebih terbuka untuk membantu para perawat
lebih bertanggung gugat secara profesional terhadap tindakan.
Berdasarkan fenomena di atas, maka kami menerapkan model praktik
keperawatan profesional dengan metode pemberian asuhan keperawatan
tim, dimana pelaksanaannya melibatkan pasien ruang perawatan Arofah RSI
garam Kalianget bekerjasama dengan perawat yang bertugas di ruang
tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah
"Bagaimana model asuhan keperawatan profesional (MAKP) di ruang rawat
inap Arofah RSI Garam Kalianget?"
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan program profesi manajemen
keperawatan, mahasiswa diharapkan mampu menerapkan prinsip-
prinsip manajemen keperawatan dalam melaksanakan Model Asuhan
Keperawatan Profesional (MAKP) di tatanan rumah sakit.
7
1.3.2 Tujuan Khusus
Dalam program profesi Manajemen Keperawatan diharapkan
mahasiswa mampu:
1. Melaksanakan pengkajian situasi ruangan di Ruang Rawat Inap
Arofah RSI Garam Kalianget
2. Melaksanakan analisis situasi berdasarkan analisa SWOT.
3. Menentukan prioritas masalah berdsarakan diagram layang.
4. Menyusun rencana strategi operasional ruangan berdasarkan hasil
pengkajian Model Asuhan Keperawatan Profesional meliputi (1)
Timbang Terima, (2) Ronde Keperawatan, (3) Sentralisasi Obat,
(4) Supervisi Keperawatan, (5) Discharge Planning (6)
Dokumentasi Keperawatan (7) Penerimaan Pasien Baru dan (8)
ketenagaan, (9) sarana prasarana, (10) keuangan, (11) mutu
5. Melaksanakan rencana strategi operasional ruangan berdasarkan
hasil pengkajian Model Asuhan Keperawatan Profesional: ((1)
Timbang Terima, (2) Ronde Keperawatan, (3) Sentralisasi Obat,
(4) Supervisi Keperawatan, (5) Discharge Planning (6)
Dokumentasi Keperawatan (7) Penerimaan Pasien Baru dan (8)
ketenagaan, (9) sarana prasarana, (10) keuangan, (11) mutu
6. Mengevaluasi pelaksanaan rencana strategi operasional ruangan
berdasarkan hasil pengkajian ketenagaan, sarana dan prasarana,
Model Asuhan Keperawatan Profesional: (1) Timbang Terima, (2)
Ronde Keperawatan, (3) Sentralisasi Obat, (4) Supervisi
Keperawatan, (5) Discharge Planning (6) Dokumentasi
Keperawatan (7) Penerimaan Pasien Baru dan (8) ketenagaan, (9)
sarana prasarana, (10) keuangan, (11) mutu
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Pasien
Tercapainya kepuasan pasien yang optimal selama perawatan
1.4.2 Bagi Rumah Sakit
Dapat menerapkan model asuhan keperawatan profesional yang
mencakup timbang terima, ronde keperawatan, sentralisasi obat,
8
supervisi keperawatan, discharge planning, dan dokumentasi
keperawatan.
1.4.3 Bagi Perawat
1. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal.
2. Terbinanya hubungan antara perawat dengan perawat, perawat
dengan tim kesehatan yang lain, dan perawat dengan pasien serta
keluarga.
3. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat.
4. Meningkatkan profesionalisme keperawatan.
9
BAB 2
PENGKAJIAN
2.1 Visi, Misi dan Motto
2.1.1 Visi RSI Garam Kalianget
Terwujudnya Rumah Sakit yang islami, terpercaya dan menjadi
rujukanbagi masyarakat Sumenep dan sekitarnya.
2.1.2 Misi RSI Garam Kalianget
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang islami, paripurna, bermutu
dan terjangkau sebagai sarana dakwah.
2. Mewujudkan Sumber Daya Insani yang loyal dan professional.
2.1.3 Motto RSI Garam Kalianget
Ramah Senyum Ikhlas Ghiroh dan Kekeluargaan
Visi adalah model masa depan organisasi dengan demikian visi harus
menjadi milik bersama diyakini dan didukung oleh seluruh anggota
organisasi menuju masa depan yang lebih baik sehingga
eksistensi/keberadaan organisasi dapat diakui oleh masyarakat. Dalam
konteks rumah sakit visi memainkan peran yang menentukan dalam
dinamika perkembangan dunia perumahsakitan sehingga penyelenggara jasa
kesehatan dapat bergerak menuju masa depan yang lebih baik. Misi
organisasi adalah pangkal dari perencanaan strategi suatu organisasi. Misi
organisasi akan menggiring penentuan tujuan dan sasaran yang akan dicapai
oleh organisasi untuk itu perlu dirumuskan secara cermat dan
memungkinkan untuk dicapai serta dapat diukur pencapaiannya. Penetapan
misi sebagai pernyataan cita-cita organisasi dan seluruh komponen yang
terkait akan menjadi landasan kerja yang harus diikuti oleh seluruh
komponen organisasi guna mewujudkan tujuan organisasi.
2.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan sejak tanggal 9-11 Mei 2022 meliputi
M1-M5 yaitu M1 (Man) Ketenagaan, M2 (Material) sarana dan prasarana,
M3 (Method) MAKP, M4 (Money) sumber keuangan dan M5 (Mutu)
pemasaran termasuk mutu. Data dikumpulkan dengan beberapa teknik yaitu
dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer
10
didapatkan dari kepala ruang rawat inap Arofah kepala tim dan para perawat
di ruang Arofah, sedangkan data sekunder didapatkan dari data-data
ruangan yang telah ada titik setelah itu data ini dapat dianalisis
menggunakan analisis SWOT sehingga diperoleh beberapa rumusan
masalah kemudian dipilih 1 sebagai prioritas masalah setelah itu dibuat
POA (Plan Of Action) dari masalah yang didapat untuk mendapatkan solusi
dari suatu permasalahan.
11
12
2.2.1 M1 (Man)
1. Struktur Organisasi
SUPERVISOR AROFAH
Ns. Dyna Agustini, S.Kep
2. Tenaga Keperawatan
Tabel 2.1 tabel tenaga keperawatan RSI Garam Kalianget
No Nama Tingkat Masa Kerja Status Jabatan Saat Ini Pelatihan yang
Pendidikan Kepegawaian Diikuti
1. Ns. Dyna Agustini, S.Kep Ners 16 tahun Tetap Kepala Ruangan BCLS, Inhouse
training, Hospital
service excelent
2. Ns. Ach. Suaidi, S.Kep Ners 4 tahun Kontrak Koord katim BCLS, Inhouse
training, K3 RS
P.Safety
3. Ns. Febrian Ramadhani, S.Kep Ners 4 tahun Kontrak Katim BCLS, Inhouse
training, K3 RS
P.Safety
4. Moh. Hadiyanto, Amd.kep Diploma 3 tahun Kontrak PA BCLS, Inhouse
training, K3 RS
P.Safety
5. Ns. A. Khairil Fajri, S.Kep Ners 3 tahun Kontrak PA BCLS, Inhouse
training, K3 RS
P.Safety
6. Ns. Beny Santoso, S.Kep Ners 2 tahun Kontrak Katim BCLS, Inhouse
training, K3 RS
P.Safety
7. Ns. Andri Pratama, S.Kep Ners 2 tahun Kontrak Katim BCLS, Inhouse
training, K3 RS
P.Safety
8. Ns. Petty Ayu Wahyuningsih, Ners 1,5 tahun Kontrak PA BCLS, Inhouse
S.Kep training, K3 RS
14
P.Safety
9. Moh. Sholeh Wahono, Diploma 2 tahun Kontrak Katim BCLS, Inhouse
Amd.Kep training, K3 RS
P.Safety
10. Agus Subairi, Amd.Kep Diploma 2 tahun Kontrak PA BCLS, Inhouse
training, K3 RS
P.Safety
15
Berdasarkan tabel 2.2 di ruang rawat inap Arofah RSI Garam Kalianget
hampir seluruhnya tingkat pendidikan S1 keperawatan yaitu sebanyak 7 orang
perawat (70%) dan sebagian kecil DIII keperawatan yaitu 3 orang perawat (30%).
3. Tenaga Medis
Tabel 2.3 Jumlah tenaga medis diruang Arofah RSI Garam Kalianget
Kualifikasi Jumlah Persentase
Dokter Umum 3 25
Dokter Spesialis Bedah 1 8
Dokter Spesialis Anak 2 17
Dokter Spesialis Penyakit
2 17
dalam
Dokter Spesialis Saraf 1 8
Dokter Spesialis Paru 2 17
Dokter Spesialis Jiwa 1 8
Total 12 100
Sumber: Data Primer (2022)
Berdasarkan tabel 2.3 di ruang rawat inap Arofah RSI Garam Kalianget
terdapat 3 dokter umum (25%) 2 dokter spesialis anak 2 (17%) dokter spesialis
penyakit dalam 2 (17%) 1 dokter spesialis paru (8%) dan 1 dokter spesialis bedah
(8%) 1 dokter spesialis saraf (8%) dan 1 dokter spesialis jiwa (8%).
Berdasarkan tabel 2.4 jumlah tenaga non keperawatan yang ada di ruang
Arofah RSI Garam Kalianget yaitu jumlah cleaning service sebanyak 5 orang
(56%) dan helper sebanyak 4 orang (44%).
Berdasarkan tabel 2.5 kasus terbanyak dalam satu tahun terakhir yaitu
anemia dengan 195 kasus (16%) dan persentase terkecil yakni kasus gagal jantung
sebanyak 73 kasus (6%)
17
Berdasarkan tabel 2.7 kasus terbanyak di bulan Marett 2022 yaitu dyspepsia
dengan 15 kasus (13%) dan persentase terkecil yakni kasus hipokalemia sebanyak
6 kasus (5%)
Berdasarkan tabel 2.8 kasus terbanyak di bulan April 2022 yaitu Anemia
dengan 12 kasus (19%) dan persentase terkecil yakni kasus melena sebanyak 4
kasus (6%)
Keterangan :
A : Rata-rata jumlah jam perawatan pasien/ hari
B : Rata-rata jumlah pasien/ hari
C : Jumlah hari/ tahun
20
5. BOR Pasien
Tabel 2.10 tabel BOR pasien
Tanggal BOR
2.2.2 M2 (Material)
Penerapan proses praktik a mahasiswa profesi ners Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Wiraraja mengambil tempat di ruang
rawat inap Arofah RSI Garam Kalianget. Pengkajian data awal
dilakukan pada tanggal 9 s/d 11 Mei 2022. Adapun data yang didapat
adalah sebagai berikut:
1. Lokasi dan Denah Ruangan
Lokasi batas-batas di ruang rawat inap Arofah RSI Garam
Kalianget dengan uraian sebagai berikut:
Sebelah timur berbatasan dengan Ruang Instalasi Gizi
Sebelah barat berbatasan dengan ruang rawat inap Marwah
Sebelah utara berbatasan dengan ruang rawat inap Marwah
Sebelah selatan berbatasan dengan ruang OK RSI Garam Kalianget
a. Alat Kesehatan
b. Fasilitas pasien
Tabel 2.12 Fasilitas pasien di ruang Arofah kelas I RSI Garam Kalianget
Keadaan Barang
Nama Barang Jumlah Keterangan
Baik Rusak
Hepafilter 6 √
Flow meter 6 √
Jam Dinding 6 √
TV LED 6 √
Meja Obat 6 √
AC 6 √
Remot TV 6 √
Remot AC 6 √
Pesawat Telpon 6 √
Gayung 6 √
Ember 6 √
Kursi Plastik Kamar mandi 6 √
Kursi Plastik 6 √
Keset 6 √
Bed 6 √
Ranjang Restrain 6 √
Tiang Infus 6 √
Tempat sampah injak 6 √
Sumber: Data Primer (2022)
Tabel 2.13 Fasilitas pasien di ruang Arofah kelas II RSI Garam Kalianget
Keadaan Barang
Nama Barang Jumlah Keterangan
Baik Rusak
Hepafilter 5 √
BED 5 √
KASUR 5 √
TIANG INFUS 3 √
FLOW METER 5 √
TV 5 √
KURSI DI KAMAR √
PASIEN 1
JAM DINDING 1 √
BOX SAMPAH 1 √
GAYUNG 1 √
EMBER 1 √
KURSI 1 √
KESET 1 √
Sumber: Data Primer (2022)
25
Tabel 2.14 Fasilitas pasien di ruang Arofah kelas III RSI Garam Kalianget
Keadaan Barang
Nama Barang Jumlah Keterangan
Baik Rusak
HEPAFILTER 1 √
FLOW METER 8 √
BED 8 √
KASUR 8 √
TIANG INFUS 8 √
JAM DINDING 1 √
TV 1 √
BOX SAMPAH 1 √
KESET 2 √
EMBER 2 √
GAYUNG 2 √
KURSI 1 √
KURSI DI PASIEN 2 √
Gantungan baju 1 √
AC 1 √ Mati
Kipas Angin dinding 1 √
Sumber: Data Primer (2022)
Tabel 2.15 Fasilitas petugas kesehatan di ruang Arofah kelas III RSI Garam
Kalianget
Keadaan Barang
Nama Barang Jumlah Keterangan
Baik Rusak
Stetoskop Litmen 1 √
Stetoskop Litmen anak 1 √
Stetoskop Biasa 2 √
Thermogun 1 √
SPO2 Dewasa 1 √
√ Punya arofah
SPO2 anak 1 anak
Troli berjalan 2 √
Tromol kecil 2 √
Tromol besar 2 √
Rak map 25 √
Komputer 1 √
Lemari Linen 1 √
TV 1 √
Kursi stainless 4 √
Kursi plastic 4 √
Kursi yang ada lengannya 1 √
Meja Perawat 1 √
AC kipas 1 √
26
Tabel 2.16 Inventaris alat linen di ruang Arofah kelas II RSI Garam
Kalianget
Keadaan Barang
Nama Barang Jumlah Keterangan
Baik Rusak
Sprei 34 √
Selimut 34 √
Sarung bantal 34 √
Sumber: Data Primer (2022)
e. Administrasi Penunjang
1) Rekam medis atau status pasien (lembar penerimaan pasien
baru Komar baru identitas, lembaga pengkajian, laporan
tindakan dan lembar observasi harian) ada tanda pengenal
pasien.
2) Buku register pasien rawat inap
3) Dokumentasi inventarisasi sarana dan prasarana sop
keuangan sudah lengkap.
27
Ruang 6 4 2
7 8 9 10 11
Obat
2.2.3 M3 (Method)
1. Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 9 s/d 11 Mei
2022 didapatkan bahwa di ruang rawat inap Arofah RSI Garam
Kalianget model asuhan keperawatan profesional (MAKP) yang
dilaksanakan adalah MAKP tim primer. Metode ini model
perawatan tim primer merupakan salah satu model asuhan
keperawatan profesional di mana perawat terdiri atas anggota yang
berbeda-beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap
sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 3-4 tim atau
grup yang terdiri atas tenaga profesional teknikal dan pembantu
dalam satu kelompok kecil yang saling membantu.
Berdasarkan pada kelompok filosofi keperawatan, 6 sampai
7 perawat profesional dan perawat bekerja sebagai satu tim
disupervisi oleh ketua tim.
Metode tim merupakan suatu metode pemberian asuhan
keperawatan dimana seorang perawat profesional memimpin
sekelompok tenaga keperawatan dan memberikan asuhan
keperawatan pada sekelompok pasien melalui upaya kooperatif dan
kolaboratif.
Model tim didasarkan pada keyakinan bahwa setiap
anggota kelompok mempunyai kontribusi dalam merencanakan
dan memberikan asuhan keperawatan sehingga timbul motivasi
dan rasa tanggung jawab perawat yang tinggi sehingga diharapkan
mutu asuhan keperawatan meningkat.
a. Konsep Metode Tim
1. Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu
menggunakan berbagai teknik kepemimpinan
2. Pentingnya komunikasi yang efektif agar
kontinuitas rencana keperawatan terjamin
3. Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua
tim
29
7. Dokumentasi Keperawatan
terintegrasi
5 Ringkasan masuk dan keluar RM 05
6 Triase RM 06
7 Asesmen gawat darurat RM 07
8 Asesmen awal rawat inap, medis bedah non trauma RM 08
9 Asesmen awal rawat inap medis non bedah RM 09
10 Asesmen Awal Keperawatan Pasien Rawat Inap RM 10
11 Daftar diagnosa keperawatan RM 11
12 Intervensi dan Implementasi Keperawatan/Kebidanan RM 12
13 Penilaian resiko jatuh pasien dewasa skala morse RM 13
14 Catatan Pemberian Obat RM 14
15 Catatan perkembangan pasien terintegrasi RM 15
16 Lembar Daftar Kontrol Istimewa RM 16
17 Observasi tanda vital, nyeri dan keluaran cairan harian RM 17
18 Hasil pemeriksaan penunjang medis: periksaaan laboratorium, RM 18
pemeriksaan radiologi, pemeriksaan EKG, dll
19 Perencanaan pulang (Discharge Planning) RM 19
20 Resume Medis: alasan masuk, diagnosis masuk, komordibitas, RM 20
anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnose utama, diagnose
sekunder, terapi, tindakan dokter, keadaan pulang, obat yang
di bawa pulang, instruksi tindak lanjut.
21 Resume asuhan keperawatan/kebidanan RM 21
22 Serah terima pasien praoperasi di ruangan ruang premedikasi RM 22
OK
23 Persetujuan tindakan anastesi, sedasi sedang dan berat RM 23
24 Asesmen pra induksi, prasedasi anastesi RM 24
25 Tindakan di ruang operasi RM 25
26 Laporan anestesi RM 26
27 Pasca anastesi RM 27
28 Pengawasan di recovery room RM 28
29 Pemberian informasi tindakan kedokteran RM 29
30 Persetujuan tindakan kedokteran, penolakan tindakan RM 30
kedokteran
31 Laporan operasi RM 31
32 Asuhan keperawatan perioperative RM 32
33 Check list intervensi dan implementasi keprawatan kamar RM 33
operasi
34 Masalah keperawatan dan implementasi RM 34
35 Formulir penandaan lokasi operasi pria RM 35
36 Daftar pemakaian obat/ bahan untuk operasi di OK RM 36
37 Serah terima pasien pasca operasi dari OK – RR – Ruangan RM 37
38 Serah terima pasien pindah ruang RM 38
39 Asesmen bedah RM 39
34
2.2.5M5 (Mutu)
1. Keadaan Pasien
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada hari Senin
tanggal 09 Mei 2022 didapatkan BOR pada serangkaian data sesuai
kapasitas tempat tidur pasien di Ruang Rawat Inap Arofah RSI Garam
Kalianget yaitu 94%. Sumber keuangan pasien yang dirawat berasal
dari umum, jamkesmas non kuota Kota Sumenep dan beberapa
asuransi swasta lainnya. Mayoritas pasien yang MRS di Ruang Rawat
Inap Arofah bertempat tinggal di Kota Sumenep.
2. Tingkat kepuasan pasien
= 5,05
12. Adanya kerjasama yang baik antara Mahasiswa Praktek Profesi Ners
Universitas Wiraraja Sumenep dengan perawat Ruang Arofah
13. Adanya Mahasiswa Profesi Ners yang praktik Manajemen
Keperawatan.
14. Dengan adanya Mahasiswa Profesi Ners Universitas Wiraraja
Sumenep diharapkan ronde keperawatan dapat terlaksana yang
merupakan salah satu penugasan.
15. Adanya tim multidisiplin yang lengkap untuk pelaksanaan ronde
keperawatan
16. Adanya mahasiswa Universitas Wiraraja yang praktik manajemen
keperawatan
17. Adanya mahasiswa Universitas Wiraraja Sumenep yang melakukan
praktik manajemen keperawatan (Discharge planning)
18. Adanya kerjasama yang baik antara mahasiswa Universitas Wiraraja
Sumenep dengan perawat klinik
19. Kerjasama yang baik antara perawat dan farmasi
20. Adanya mahasiswa Universitas Wiraraja Sumenep yang
melaksanakan praktik managemen keperawatan
21. Adanya kerjasama yang baik antara perawat dan mahasiswa
22. Pengeluaran sebagian besar dibiayai RS.
23. Ada kesempatan untuk menggunakan instrumen medis dengan re-use
sehingga menghemat pengeluaran (misalnya: alat-alat perawatan luka,
nebulizer, dll)
24. Adanya kegiatan supervisi yang dilakukan kepala ruangan
kepadakatim atau katim ke anggota tim
25. Adanya kerjasama yang baik antara institusi Universitas Wiraraja
dengan pihak rumah sakit
26. Mahasiswa Profesi ners praktik manajemen keperawatan sebanyak 16
orang di Ruang Arofah RSI Garam Kalianget
27. Kerjasama yang baik antara perawat dan mahasiswa
d. Threatened
1. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih
43
profesional
2. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
3. Mulai bermunculannya klinik-klinik rawat inap.
4. Adanya tuntutan yang tinggi terhadap ketersediaan alat-alat yang
memadai.
5. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.
6. Adanya tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap
peningkatan pelayanan keperawatan yang maksimal.
7. Kebebasan pers mengakibatkan mudahnya penyebaran informasi di
dalam ruangan kemasyarakat
8. Persaingan antar rumah sakit swasta yang semakin ketat
9. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
10. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan keperawatan yang professional
11. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang tanggung
jawab dan tanggung gugat perawat sebagai pemberi asuhan
keperawatan
12. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan yang lebih professional
13. Semakin tingginya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan
kesehatan
14. Persaingan dengan rumah sakit lain dalam pemberian pelayanan
keperawatan professional
15. Adanya kesadaran masyarakat yang tinggi terhadap mutu kesehatan
16. Tuntutan pasien sebagai konsumen untuk mendapatkan pelayanan
yang professional dan bermutu
17. Adanya tuntutan masyarakat yang lebih tinggi untuk mendapatkan
pelayanan keperawatan yang profesional
18. Makin tingginya tuntutan masyarakat akan tanggung jawab
dan tanggung gugat terhadap tenaga kesehatan
19. Kesadaran masyarakat akan hukum
44
M1 (Ketenagaan)
M2 (Sarana Prasarana)
Tabel 2.22 tabel analisis SWOT sarana dan prasarana di RSI Garam Kalianget
masyarakat tentang
tanggung jawab dan
tanggung gugat perawat
sebagai pemberi asuhan
keperawatan
Total 1 2,47 0,9
49
M3 (Metode)
informasi di dalam
ruangan kemasyarakat
3 Persaingan antar rumah 0,41 3 1,23
sakit swasta yang
semakin ketat
Total 1 2,65 -0,13
51
Timbang Terima
dan tanggung
gugat terhadap
tenaga kesehatan
Total 1 2,2 0,3
53
Table 2.25 tabel analisis SWOT dokumentasi asuhan keperawatan di RSI Garam
Kalianget
Sentralisasi Obat
Supervisi
Ronde Keperawatan
kesadaran masyarakat
terhadap hukum dan
kesehatan
3 Persaingan dengan 0,31 2 0,62
rumah sakit lain dalam
pemberian pelayanan
keperawatan
professional
Total 1 1,98 1,02
59
Tabel 2.31 analisis SWOT penerimaan pasien baru di RSI Garam Kalianget
perawatan di rumah
sakit
Total 1 2,65
D Threatened (T)
1 Makin tinggi kesadaran 0,44 3 2,22
masyarakat akan
pentingnya kesehatan
2 Ada tuntutan tinggi dari 0,56 2 1,12
masyarakat untuk
meningkatkan
pelayanan kesehatan
Total 1 3,34 -0,78
61
Discharge Planning
M4 (Money)
M5 (Mutu)
O
3
2
1.8
1.6
DK, 0.6, 1.4
1.4
1.2 M4, 0.7, 1.1
1 RK, 1.1, 1.02
M1, 0.4, 0.70.8
M1, 0.4, 0.7 M2, 1.1, 0.9
0.6
SO, 0.3, 0.5
DP, 0.5, 0.5
0.4
-0.6
-0.8
PPB, 1.16, -0.78 M3, 0.3, -0.13
-1
-1.2
-1.4
-1.6
-1.8
-2
T
65
KETERANGAN:
: M1 (MAN)
: M2 (MATERIAL)
: M3 (METHOD)
: TT (TIMBANG TERIMA)
: DK (DOKUMENTASI KEPERAWATAN)
: SO (SENTRALISASI OBAT)
: SPV (SUPERVISI)
: RK (RONDE KEPERAWATAN)
: PPB (PENERIMAAN PASIEN BARU)
: DP (DISCHARGE PLANNING)
: M4 (MONEY)
: M5 (MUTU)
BAB 3
PERENCANAAN
3.1 Pengorganisasian
Untuk efektifitas pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan Profesional
dalam menentukan kebijakan-kebijakan internal yang sifatnya umum kelompok
menyusun struktur organisasi sebagai berikut:
Ketua : Hidayatul Arifin., S. Kep.
Wakil Ketua : Moh. Lukman Firmansyah, S. Kep.
Sekretaris : Indri Nur Safitri, S. Kep.
: Nurus Sovia, S.Kep,
Bendahara : Ainurmalinda, S. Kep.
Penanggung Jawab Kegiatan
1. Penerimaan pasien baru : Luluatul Jamilah, S.Kep.
: Indri Nur Safitri, S.Kep.
2. Supervisi : Angga Varodan, S.Kep.
: Kutsiyah, S.Kep.
3. Sentralisasi obat : Latifatul Hasanah, S.Kep.
Nur Aini Fahmiah, S.Kep
4. Discharge Planning : Nurul Hidayati, S.Kep
: Istiqamatul Karamah, S.Kep
5. Ronde Keperawatan : Nuryani, S.Kep
: Ainurmalinda, S.Kep
: Nurus Sovia, S.Kep
6. Timbang terima : Sara Hikmatilla, S.Kep
: Andri Alfiansyah, S.Kep
7. Dokumentasi + MAKP : Noer Kholis, S.Kep.
: Moh. Lukman Firmansyah, S. Kep.
Adapun dalam pengelolaan ruang rawat maka diselenggarakan
pengorganisasian dalam pembagian peran sebagai berikut :
1. Kepala Ruang
2. Perawat Primer (PP)
68
PERAWAT PERAWAT
PRIMER PRIMER
PERAWAT PERAWAT
ASSOCIATE ASSOCIATE
PASIEN PASIEN
Kelebihan :
1. Bersifat kontinuitas dan komprehensif
2. Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil dan
memungkinkan pengembangan diri
3. Pasien merasa diperlakukan sewajarnya karena terpenuhinya kebutuhan
secara individu
4. Tercapainya pelayanan kesehatan yang efektif terhadap pengobatan,
dukungan proteksi, informasi dan advokasi (Gillies, 1989; Nursalam, 2011)
Kelemahan :
Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan
pengetahuan yang memadai dengan kriteria asertif, self direction, kemampuan
pengambilan keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinik, accountable
serta mampu berkolaborasi dengan berbagai disiplin profesi.
1. Pembagian Tugas
1) Tugas Kepala Ruangan
a. Perencanaan
1) Menunjuk perawat primer (PP) dan mendeskripsikan tugasnya masing-
masing
2) Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya
3) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien yang dibantu perawat
primer
4) Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan
aktivitas dan tingkat ketergantungan pasien dibantu oleh perawat
primer
5) Merencanakan strategi pelaksanaan perawat
6) Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiolois,
tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan, dan
mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan dilakukan
terhadap pasien
70
e. Kriteria Evaluasi :
1) Struktur :
a) Menentukan penanggung jawab MAKP
b) Mendiskusikan bentuk dan penerapan MAKP yaitu primary
nursing
c) Merencanakan kebutuhan tenaga perawat
d) Melakukan pembagian peran perawat
e) Menetukan diskripsi tugas dan tanggung jawab perawat.
f) Melakukan pembagian jadwal serta pembagian tenaga perawat.
2) Proses :
Menerapkan MAKP :
a) Tahap uji coba pada tanggal 16-17 Mei 2022
b) Tahap Aplikasi pada tanggal 18-27 Mei 2022
3) Hasil :
Mahasiswa mampu menerapkan MAKP primary nursing sesuai
dengan job description.
c. Evaluasi
1) Supervisor mengevaluasi hasil bimbingan.
2) Supervisor memberikan reward atau umpan balik kepada PP dan PA.
2. Prinsip Supervisi
a. Supervisi dilakukan sesuai struktur organisasi
b. Supervisi memerlukan pengetahuan dan ketrampilan dasar manajemen,
kemampuan menerapkan prinsip manajemen dan kepemimpinan
c. Fungsi Supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan sesuai standart
d. Supervisi merupakan proses kerjasama yang demokrasi antara supervisor
dan perawat pelaksana
e. Supervisi menerapkan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang
spesifik
f. Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif,
kreativitas dan motivasi
g. Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil guna dan berdaya guna dalam
pelayanan keperawatan yang memberi kepuasan pasien, perawat dan
manajer.
3. Fungsi dan peran supervisor
Fungsi dan peran supervisor khususnya dalam supervisi keperawatan
mempertahankan keseimbangan manajemen pelayanan keperawatan,
manajemen sumber daya, dan manajemen anggaran yang tersedia. Manajemen
pelayanan keperawatan meliputi : mendukung pelayanan keperawatan,
rencana program keperawatan, implementasi dan evaluasi keperawatan.
4. Tugas Supervisor.
a. Mempertahankan standart operasional keperawatan yang sesuai dengan
protap.
b. Menilai kualitas asuhan keperawatan yang diberikan.
c. Mengembangkan peraturan dan prosedur pelayanan keperawatan, bekerja
sama dengan tenaga kesehatan lainnya.
d. Memantapkan kemampuan perawat.
76
Kasi Perawatan
Ka Per IRNA
2. Karakteristik
a. Pasien dilibatkan secara langsung.
b. Pasien merupakan fokus kegiatan.
c. PA, PP dan konselor melakukan diskusi bersama.
d. Konselor memfasilitasi kreatifitas.
e. Konselor membantu mengembangkan kemampuan PA, PP untuk
meningkatkan kemampuan mengatasi masalah.
3. Prosedur pelaksanaan Ronde Keperawatan
a. Persiapan
1) Penetapan kasus maksimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
2) Pemberian informed consent kepada pasien / keluarga.
b. Pelaksanaan ronde
1) Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer dalam hal ini
penjelasan difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana
tindakan yang akan atau telah dilaksanakan dan memilih prioritas
yang perlu didiskusikan.
2) Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
3) Pemberian justifikasi oleh PP atau konselor / kepala ruangan tentang
masalah pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.
4) Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan akan
yang akan ditetapkan.
c. Pasca ronde
Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada pasien tersebut serta
menetapkan tin
82
Penetapan Pasien
Persiapan Pasien :
Inform Concernt
Hasil Pengkajian/ Validasi
data
validasi data
TAHAP RONDE PADA BED
PASIEN
Diskusi PP-PP,
Konselor,KARU
Kesimpulan dan
rekomendasi solusi
masalah
b. Tujuan
Setelah dilakukan praktik manajemen keperawatan, diharapkan mahasiswa
PSIK dan Ruang Rawat Inap Arofah RSI Garam Kalianget mampu
menerapkan sentralisasi obat yang benar.
Waktu : Minggu III
c. Rencana strategi :
1) Merencanakan sentralisasi obat pasien dengan bekerja sama dengan
perawat, dokter dan bagian farmasi.
2) Membuat lembar persetujuan pasien/ keluarga pasien terhadap rencana
dilakukannya sentralisasi obat.
3) Membuat petunjuk teknis pengisian format sentralisasi obat.
4) Membuat format pemberian obat yang ringkas, lengkap dan jelas.
5) Mendokumentasikan hasil pelaksanaaan pengelolaan sentralisasi obat.
6) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan sentralisasi obat.
d. Kriteria Evaluasi :
1) Struktur :
a) Menetukan penanggungjawab sentralisasi obat.
b) Menyiapkan format sentralisasi obat
2) Proses :
a) Melaksanakan sentralisasi obat pasien bersama-sama dengan perawat,
dokter dan bagian farmasi.
b) Mendokumentasikan hasil pelaksanaan pengelolaan sentralisasi obat.
3) Hasil :
a) Pasien menerima sistem sentralisasi obat.
b) Perawat mampu mengelola obat pasien.
c) Mutu pelayanan kepada pasien terutama dalam pemberian obat
meningkat.
d) Pengelolaan obat efektif dan efisien.
86
Keluar
Rumah
Perencanaan pulang
a) Sentralisasi obat
b) Tata cara pembayaran jasa RS
4) Dokter, nama kepala ruangan, perawat penangggung jawab pasien
dan tenaga non keperawatan yang akan berhubungan dengan
pasien.
5) Tunjukkan alat-alat yang dapat digunakan pasien (tempat tidur,
lampu, kipas angin, AC).
j. Perawat menanyakan kembali tentang kejelasan informasi yang telah
disampaikan.
k. Apabila pasien atau keluarga sudah jelas, maka diminta untuk
menandatangani informed concent.
l. Perawat mempersilahkan anggota keluarga yang lain untuk keluar.
96
B. Timbang Terima Timbang terima 1. Mendiskusikan agar 1. Timbang terima Minggu Sara Hikmatillah,
- Timbang terima terkadang dilakukan secara format timbang dilakukan di nurse II S.Kep
masih tidak dilakukan tidak optimal dan terima sekaligus station dan bed pasien
tepat waktu terdokumentasi. menjadi setiap pergantian shift
laporan harian pasien yang dipimpin oleh
agar perawat tidak kepala ruangan atau
menulis terlalu ketua tim/perawat
banyak. primer.
2. Melakukan timbang 2. Isi timbang terima
terima setiap tentang masalah
pergantian shift. keperawatan yang
3. mensosialisasikan agar sudah dan belum
setiap perawat teratasi,serta tindakan
memiliki catatan kecil yang dilanjutkan.
tentang pasien yang 3. Dilakukan komunikasi
menjadi terapeutik saat validasi
tanggungjawabnya. data pada pasien
4. Melaporkan secara 4. Timbang terima
lengkap klien dengan terdokumentasi dengan
perhatian khusus baik
tentang seluruh
masalah
keperawatannya
meliputi data objektif
dan subjektif,intervensi
dan implementasi yang
dilakukan,respon
99
C. Ronde Keperawatan Ronde keperawatan 1. Mendiskusikan agar 1. Ruangan mendukung Minggu Nuryani, S.Kep
- Belum ada format ronde bisa terlaksana pelaksanaan terselenggaranya ronde II-III
keperawatan dengan optimal kegiatan ronde keperawatan
- Ronde keperawatan belum keperawatan 2. Ronde keperawatan
berjalan maksimal
berjalan dengan dapat dilakukan secara
optimal. rutin minimal
2. Menyusun materi dilakukan 1x dalam 1
kegiatan ronde bulan saat ada kasus
keperawatan. luar biasa dan kasus
3. Melaksanakan ronde yang sudah dilakukan
keperawatan dengan tindakan keperawatan
melibatkan tim tetapi tidak ada
kesehatan lain. kemajuan atas kasus
4. Mendokumentasikan baru.
kegiatan ronde 3. Ronde keperawatan
keperawatan dilakukan dengan
melibatkan semua tim
kesehatan.
4. Ronde keperawatan
terdokumentasi
D. Supervisi Mampu menerapkan 1. Mengajukan proposal Supervisi Minggu Angga Varodan,
- Belum adanya supervisi pelaksanaan alur terdokumentasikan II-III S.Kep
dokumentasi supervise keperawatan supervisi dengan baik dan benar
dengan benar 2. Melaksanakan
supervisi keperawatan
bersama-sama perawat
100
PELAKSANAAN
Pengorganisasian
Untuk efektifitas pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan
Profesional dalam menentukan kebijakan-kebijakan internal yang sifatnya
umum, kelompok menyusun struktur organisasi sebagai berikut:
1. Kepala Ruangan
2. Perawat Primer (PP)
3. Perawat Associate (PA)
4.1.2 Pelaksanaan
Proses pelaksanaan kegiatan penghitungan beban kerja perawat
dengan metode Douglas dilakukan pengawasan kepada 16 perawat
pelaksana secara bergantian saat menjalankan dinas di ruangan oleh
mahasiswa praktik profesi managemen selama shift pagi, shift sore dan shift
malam sejak tanggal 16 Mei sampai 29 Mei 2022 dengan rata-rata
prosentase jam kerja produktif 6-7 jam pada setiap pergantian shift.
Pada penghitungan kebutuhan tenaga perawat dilakukan oleh
mahasiswa praktik profesi manajemen keperawatan pada tanggal 16 Mei
sampai 29 Mei 2022 menggunakan metode Douglas dengan rekapitulasi
sebagai berikut :
4.2.2 Pelaksanaan
Proses pelaksanaan observasi dan pengecekan dilakukan dengan
melihat kondisi alat yang tersedia dan melakukan tes pada setiap alat
apakah masih berfungsi dengan baik atau tidak. Serta melihat apakah
perawat ruangan dapat menggunakan alat yang tersedia secara optimal.
Selain itu, obsevasi juga dilakukan pada pemeliharaan alat yang
tersedia diruangan perawat dapat melakukan perawatan dan menjaga alat
yang disediakan oleh ruangan. Hal ini dilakukan untuk melihat kemampuan
perawat untuk mengoptimalkan sarana dan prasarana yang disediakan.
PP 1 PP 2
PA 1 PA 1
PA 2 PA 2
Pasien Pasien
Keluarga Keluarga
Gambar 4.1 Bagan Pengembangan MAKP (Nursalam, 2009)
4.3.2 Pelaksanaan
Uji coba peran dilakukan pada tanggal 14 - 29 Mei 2022 pada
minggu kedua dan ketiga saat praktik. Masing-masing anggota kelompok
berperan sebagai Karu, PP dan PA, kelompok melakukan praktek selama 3
shift (pagi, sore, dan malam) dengan peran masing-masing anggota sebagai
Karu, PP, dan PA.
4.4.2 Pelaksanaan
Topik : Penerimaan pasien baru dan Sentralisasi obat
Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien
Hari/tanggal : Jum’at, 20 Mei 2022
Waktu : 13.00 WIB
Tempat : Ruang Arofah RSI Garam Kalianget
Acara dihadiri oleh :
1. Pembimbing Klinik sebanyak 1 orang.
2. Pembimbing Akademik sebanyak 2 orang
3. Mahasiswa sebanyak 10 orang. Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Hidayatul Arifin, S.Kep
Perawat Primer : Andri Alfiyansyah, S.Kep
Perawat Asosiate : Luluatul Jamilah, S.Kep
Perawat IGD : Nurus Sovia, S.Kep
Pasien : Moh, Lukman Firmansyah, S.Kep
Keluarga Pasien : Indri Nur Safitri, S.Kep
Dokumentasi : Noer Kholis, S.Kep
Perlengkapan : Nur Aini Fahmiah, S.Kep
Pembimbing Akademik : Elyk Dwi Mumpuningtias, S.Kep, Ns.,
M.Kep dan Abd. Wahid, S.Kep., Ns.,
M.Kep
Pembimbing Klinik : Dyna Agustini, S.Kep
Pelaksanaan Role Play penerimaan pasien baru dan sentralisasi obat
yang dilakukan kelompok, sebelumnya telah melalui beberapa persiapan
selama beberapa hari sebelumnya yang meliputi pembuatan proposal
kegiatan, persiapan inform consent, format penerimaan pasien baru dan
persetujuan sentralisasi obat, penyediaan kotak obat, pembuatan surat
persetujuan pengelolaan sentralisasi obat, format pemberian obat, tanda
bukti serah terima obat, pembagian peran sebagai Karu, PP, PA, dan
Perawat IGD serta mekanisme yang harus dilakukan pada saat Role Play
sentralisasi obat pembagian peran sebagai Kepala Ruangan, PP dan PA,
mekanisme alur yang harus dilaksanakan saat proses penerimaan pasien
baru, serta melakukan evaluasi kegiatan saat itu.
Pasien yang dilakukan penerimaan pasien baru dan sentralisasi obat
adalah menggunakan mahasiswa sendiri yang berperan sebagai Karu, PP,
PA, pasien dan keluarga pasien. Dilakukan setiap ada pasien baru di
Ruang Arofah RSI Garam Kalianget, saat penerimaan pasien baru PP dan
PA mempersiapkan kamar dan kelengkapan untuk menyambut pasien
baru, PP menyambut pasien baru didampingi PA dan memperkenalkan
diri dan mengorientasikan ruangan terhadap pasien dan keluarga. Di Nurse
Station PP dan PA melakukan timbang terima dengan perawat IGD,
perawat IGD meninggalkan ruang pasien, PP dan PA melakukan
anamnesa terhadap pasien dan PP meminta keluarga pasien untuk menuju
ke ruang nurse station untuk menjelaskan tata tertib, orientasi dan form
sentralisasi obat, setelah dinyatakan lengkap dan pasien mengerti maka PP
dan keluarga pasien menandatangani lembar penerimaan pasien baru dan
sentralisasi obat. PP dan PA kembali ke ruangan dan menginformasikan
hasil kegiatan dalam penerimaan pasien baru.
b. Dukungan
Kelompok mendapat dukungan dari kepala ruangan dan perawat ruangan untuk
melakukan penerimaan pasien baru dan sentralisasi obat secara mandiri serta
memberikan beberapa masukan. Ruangan juga menyediakan tempat yang
memadai untuk penyimpanan obat khusus untuk pasien kelolaan mahasiswa.
4.5 Timbang Terima
4.5.1 Persiapan
Persiapan timbang terima mulai dilaksanakan pada minggu
kedua.
Persiapan yang dilakukan antara lain :
1) Membentuk penanggung jawab dari pelaksanaan timbang terima
keperawatan.
2) Membuat proposal timbang terima.
3) Menyusun format timbang terima keperawatan dan format penunjang
lain (lembar observasi harian, medication chart, dan catatan terintegrasi).
4) Menyiapkan kasus kelolaan yang akan dilakukan timbang terima
keperawatan.
5) Menyiapkan pelaksanaan timbang terima.
4.5.2 Pelaksanaan
Hari / tanggal : Jum’at, 20 Mei 20212
Pukul : 12.30 WIB
Pelaksana : Kepala Ruangan, PP dan PA pagi, PP dan PA sore.
Topik : Aplikasi peran pelaksanaan timbang terima.
Tempat : Nurse Station dilanjutkan validasi di bed pasien.
Sasaran : Seluruh pasien ruang Arofah kelas III
Acara dihadiri oleh :
1. Kepala Ruangan A r o f a h RSI Garam Kalianget sebanyak 1 orang
2. Pembimbing Akademik Universitas Wiraraja sebanyak 1 orang
3. Mahasiswa sebanyak 16 orang
4. Pengorganisasian :
Kepala Ruangan : Hidayatul Arifin, S.Kep.
Perawat Primer (pagi) : Sara Hikmatilla, S.Kep.
Perawat Asosiated (pagi) : Andri Alfiyansyah, S.Kep..
Perawat Primer (sore) : Qutsiyah, S.Kep.
Perawat Asosiated (sore) : Noer Kholis, S.Kep.
Dokumentasi : Luluatul Jamilah, S.Kep.
Perlengkapan : Sara Hikmatilla,S.Kep.
Pembimbing Akademik : Elyk Mumpuningtias S.Kep.,Ns.,M.Kep.
Kepala Ruangan : Dyna Agustini, S.,.Kep.,Ns.
Kegiatan timbang terima dilaksanakan pada minggu ke-2, hari
Jum’at, 20 Mei 2022. Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa praktik
profesi manajemen keperawatan di ruang Arofah RSI Garam Kalianget.
Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift dengan proses
karu membuka acara timbang terima di nurse station, kemudian Karu, PP
dan PA yang shift saat itu dan yang shift berikutnya mendatangi pasien.
PP menjelaskan masalah keperawatan yang sedang terjadi pada pasien
tersebut serta menunjukkan masalah yang sudah dilakukan intervensi
keperawatan serta intervensi yang belum dilakukan, masalah yang
teratasi, masalah yang masih teratasi sebagian serta masalah baru yang
muncul.
PP menjelaskan juga rencana umum yang akan dilakukan, serta
data pendukung atau penunjang pasien. Setelah melakukan timbang terima
terhadap pasien satu kemudian pindah ke pasien lainnya. Kegiatan timbang
terima terhadap pasien kurang lebih 5 menit kecuali pasien dengan kondisi
khusus yang memerlukan keterangan lebih rinci, laporan timbang terima
ditandatangani oleh PP dan PA serta karu pada shift pagi.
a. Hambatan
Selama proses timbang terima ditemukan hambatan yang mendasar
seperti jam kontrak yang terbentur dengan visite dokter tetapi setelah itu
kegiatan berjalan dengan lancer sesuai dengan rencana yang dihrapkan.
b. Dukungan
Timbang terima mendapatkan dukungan dari kepala ruangan, dan
seluruh staf di ruang Arofah RSI Garam Kalianget.
4.6 Supervisi
4.6.1 Persiapan
Persiapan supervisi keperawatan meliputi konsep supervisi, materi supervisi
dan administrasi penunjang yang meliputi instrumen supervisi lengkap dengan
parameter penilaian, laporan kegiatan supervisi, serta pendokumentasian hasil
supervisi. Pada tahap ini kelompok mempersiapkan hal-hal sebagai berikut :
Yuliastri, A.Md.Kep
Adapun alur pelaksanaan dimulai dari persiapan format penilaian
supervisi oleh PP sebagai supervisor. PP memberitahukan kepada PA tentang
kegiatan supervisi tersebut dan menyampaikan tujuan supervisi. PP menilai
kemampuan PA dalam pemberian obat melalui selang intra vena sampai selesai.
PP menyampaikan hasil penilaian kemudian memberikan fair, feedback, dan
follow up terhadap hasil supervisi.
4.7.2 Pelaksanaan
Topik : Disharge planning post perawatan
b. Dukungan
Discharge planing mendapatkan dukungan dari kepala
ruangan, pembimbing klinik dan seluruh staff di
ruangan Zall Anak.
4.8 Ronde Keperawatan
4.8.1 Persiapan
Persiapan ronde keperawatan dilakukan oleh kelompok pada minggu
ketiga. Persiapan kasus dilakukan tiga hari sebelum pelaksanaan, dengan
uraian sebagai berikut :
4.8.2 Pelaksanaan
Hari : Rabu
Tanggal : 25 Mei 2022
Waktu : 09.30 WIB - selesai
Tempat : Ruang Arofah RSI Garam Kalianget
Topik : Ronde Keperawatan
Sasaran : Nn. Evi Widianti
Diagnosa medis : Ileus Partial
Pengorganisasian :
Kepala Ruangan : Moh Lukman Firmansyah, S.Kep
Perawat Primer : Hidayatul Arifin, S.Kep
Perawat Assosiate : Nur Aini Fahmiah, S. Kep
Nurus Sovia, S.Kep
Ainurmalinda, S. kep
Dokter Ruangan : dr. Afaf Azizah
Apoteker : Fathimah A Maulidiyah, S. Farm., Apt
Ahli Gizi : Novi Lusiyana, S. Gz
Perawat Konselor : Ns. Dyna Agustini, S.Kep
Penanggung Jawab : Nuryani, S.Kep
Keluarga Pasien : Ibu Pasien
Konsumsi : Indri Nur Safitri, S. Kep
Pembimbing Akademik : Zakiyah Yasin, S.Kep., Ns., M.Kep
Pembimbing Klinik : Ns. Dyna Agustini S.Kep
Dokumentasi : Noer Kholis, S.Kep
b. Dukungan
1. Pengorganisasian acara ronde keperawatan yang terstruktur.
1. Cover
2. Asesmen awal keperawatan pasien rawat inap
3. Daftar diagnosa
4. Intervensi dan Implementasi Keperawatan
5. Catatan pemberian obat (CPO)
6. Catatan perkembangan pasien terintegrasi (CPPT)
7. Lembar daftar kontrol istimewa
8. Observasi tanda vital, nyeri dan keluaran cairan harian
9. Hasil pemeriksaan penunjang medis
10. Perencanaan pulang (Discharge Planning)
11. Resume medis
12. Resume asuhan keperawatan/kebidanan
13. Survei kepuasan pasien
4.9.2 Pelaksanaan
Proses pelaksanaan pendokumentasian mulai tahap melengkapi
cover, asesmen awal keperawatan pasien rawat inap yaitu (identitas pasien,
tanggal pindah ruangan, Riwayat kesehatan sekarang, Riwayat kesehatan
yang lalu, pemeriksaan fisik, penilaian persistem), daftar diagnosa
keperawatan, intervensi dan implementasi keperawatan, menulis catatan
pemberian obat yang di adviskan oleh DPJP dan diisi sesuai jam pemberian,
catatan perkembangan pasien terintegrasi diisi sesuai kondisi pasien, setelah
itu mengisi lembar daftar kontrol istimewa, observasi tanda vital, nyeri dan
keluaran cairan. Setiap pergantian sift mengisi (intervensi dan
implementasi, catatan perkembangan pasien terintegrasi, Catatan pemberian
obat, lembar daftar kontrol istimewa, observasi tanda vital, nyeri, keluaran
cairan). Sedangkan lembar pemeriksaan penunjang diisi oleh petugas
laboratorium, resume medis di isi oleh DPJP, mengisi form discharge
planning dan resume asuhan keperawatan saat di perbolehkan pulang, dani
survei kepuasaan pasien diisi oleh pasien atau keluarga saat akan KRS.
4.10 M4 (MONEY)
4.10.1 Persiapan
Pengawasan M-4 (Money) pada ruang Arofah RSI Garam Kalianget
dilakukan pada tanggal 9-11 Mei 2022 Dengan mengamati operasional,
maintenance dan planning pendapatan dan pengeluaran keuangan ruangan.
4.10.2 Pelaksanaan
Sebagian besar pembiayaan ruangan dan pelatihan petugas ruangan
berasal dari rumah sakit. Sedangkan pembiayaan pasien sebagian besar dari
pasien umum, pribadi, dan BPJS, dan Jamkesmas non kuota. Biaya
perawatan yang berlaku saat ini sesuai kelas perawatan. Di ruang Rawat
Inap Arofah terdiri atas kelas I, II, dan III.
Bagi pengguna BPJS biaya ditanggung BPJS sesuai dengan diagnosa
masing-masing penyakit. Dokter akan memprogram terapi dan pemeriksaan
penunjang untuk pasien, kemudian perawat akan memfollow up sesuai
dengan advis dokter. Apabila pasien membutuhkan pemeriksaan penunjang
dan terapi yang membutuhkan biaya yang besar maka perawat ruangan akan
mengkonsultasikan kepada dokter yang menangani BPJS untuk kemudian
dikonsulkan dengan bagian komite medik. Biaya pengobatan pasien BPJS
harus disesuaikan dengan billing yang dipunya dari masing-masing pasien.
4.10.3 Hambatan dan Dukungan
Pada bagian M4, mahasiswa tidak melakukan intervensi apapun
sehingga tidak terdapat hambatan dan dukungan.
4.11M-5 (Mutu)
4.11.1 Persiapan
Pengamatan M-5 (Mutu) pada ruangan Arofah RSI Garam Kalianget
dilakukan pada tanggal 09-11 Mei 2022 dengan mengkaji hasil analisis
kepuasan pasien.
4.11.2 Pelaksanaan
Pada tanggal 16-29 Mei 2022, penyebaran kuesioner kepuasan
pasien kepada seluruh pasien kelolaan yang akan pulang didapatkan 8
pasien KRS dengan persentase sebanyak 5 pasien (50%) mengatakan
sangat puas, 3 pasien (30%) mengatakan puas dan 2 pasien mengatakan
cukup puas terhadap pelayanan yang diberikan selama perawatan di Ruang
Arofah RSI Garam Kalianget.
Sangat Puas
Puas
50% Cukup Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
30%
Gambar 5.1 Diagram Pie Analisis Kepuasan Pasien Di Ruang Arofah RSI
Garam Kalianget 16-29 Mei 2022
6.1 Kesimpulan
Selama praktik manajemen keperawatan di Ruang Arofah RSI Garam
Kalianget dengan jumlah 16 orang mahasiswa Universitas Wiraraja. Praktik
profesi manajemen memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa dalam
mengaplikasikan teori manajemen keperawatan. Pengumpulan dan analisa
data yang telah dilakukan sangat membantu dalam penerapan model MAKP.
Mahasiswa telah menerapkan proses manajemen keperawatan di Ruang
Arofah RSI Garam Kalianget dengan menggunakan MAKP primer. Setelah
melakukan praktik manajemen di Ruang Arofah RSI Garam Kalianget dapat
disimpulkan sebagai berikut :