You are on page 1of 14
PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.. YOGYAKARTA, KEPUTUSAN GENERAL MANAGER PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.L. YOGYAKARTA NOMOR :114K/GMDITY2013 TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR KONSTRUKSI SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK, D]_ PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN DI. YOGYAKARTA Menimbang Mengingat GENERAL MANAGER PT-PLN PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.L YOGYAKARTA, 4. bahwa dengan terus berkembangnya sistem distribusi tenags list sesuai ‘untutan pelayanan kepada masyarakat, dipandang periu untuk membuat standar konstruksi sambungan tenaga listik yang aman, andal dan efisien. b. bahwa belum adanya keserazaman sembungen tenaga listik yang eda di wilayeh kerla PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengsh dan DI. Yogyakarta akan mempengerihi cfisiensi, mutu dan keandslan serta keselamatan ketenagalistrikan «. bahwa untuk penyeragaman pelaksanaan sambungan tenaga lisiik sesuai dengan stendar konstuksi sombungan tenaga listik tersebut dipandang perln untuk ditetapken melahi Keputasan General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DL. Yogyakarta. : 1, Undang-Undang R1.No. 30 ‘Tahun 2009 tentang Ketenagalistriken. Undang Undang RI No. 19 tahun 2003 tentang Badan Uscha Milik Negara. ‘Undang-undeng RINo. tahun 1999 tentang Perlindungan Konsamen. Peraturan Pemerintah RE No. 23 tahun 1994 tentang Pengalihen Bentuk Perusabiean Umum (Perum) Listik Negara Meajadi Ferusahoen Persoroan (erser0). Peraturan Pemerintah RI No, 14 Tahun 2012. teatang Kegiatan Uscha Pensediaan Tenaga Listik. 6. Peratuwan Menteri Energi din Somber Daya Mineral Nomor 30 Tahun 2012 tentang Tarif Tenaga Listrik yang disediskan oleh Perusahean Perseroan (Persore) PT Perusahaan listrik Negava, 7. Anggaran Dasas PT. PLN (Persere) dan Perubahannya. 8. Keputusan Direksi PT PEN (Persero) No. 001.K/030/DIR/1904 tentang Pemberlakuan Peraturen Schubungen dengan Perubehan Dentuk Perusatiaan. 9. Keputusan Dircksi PP. PLN (Perseto) No. 074-K/DIR/2008. tentang Pedoman Pengelolaan Aset Sistem Distibusi 10. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 474.K/DIV2010 tngeal 11 ‘Agustus 2010 tentang Standar Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik 11, Keputusan Direksi PT PLN (Persere) Nomor : 605.K/DIR/2010 tentang Penetapan Standar Konstruisi Gardy Disuitusi dan Garda Hubung “Tenaga Listik 12, Keputusan Direksi PT PLN (Pervoro) No.023.K/DIR/2012. tontang Organisasi dan Tata Kerja PT PLN (Persero). 13. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomar 257 K/DIR/2012 Tentang Organisasi PT PLN (Persero) Disteibusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. 14. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 0029.K/426/DIR/2013, ‘Tanggal 03 Januari 2013 tentang Mutasi Jabatan dan Surat Kussa Direkst PT PLN @ersero) Nomor 005 Sku/432/DIR/2013,Tanggal 08 Januari 2013 tentang Pelimpatan Tugas dan Wewenang. Memperiatikan 1. Pedoman Standar Konsiruksi Jaringan Distibusi tahun 2008 yang Giterbitkan oleh PT PEN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DI. ‘Yosyakarta Surat General Manager PT PLN (Persero) Distitusi Jawa Tengah & Dil Yogyakerta, No. 061/161/DITY/2012 tentang Standar Teknis Kotak ‘Terminasi Listik 231 Januari 2012. MEMUTUSKAN Menetapkan PERTAMA — : Keputusan General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIL Yogyakarta tentang Pemberlakuan Standar Konstriksi Sanbungan Tenaga Listcik Di PI-PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah Dan D.l. Yosyakara, KEDUA Penyeragaman Standar Konstruksi Sambagan Tenaga Listrik bertujuan untuk ‘meningkatkan efisiensi, met dan keandalan serta keselamnatan kcteaagalistrikan. KETIGA 2 Standar Konstruksi Sambungan Teraga Listrik ini merupekan pedoman bagi penyambungan tenaga Listrk kepada Pelanggan dalam Wilaysh Kerja PT PLN (Persero) Distibusi Jawa Tengah den D.L, KEFMPAT Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditotapkan dengan Ketentuan apabila di Kemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini maka akan diperbaiki sebagaimana mestiaya, Ditetapkar di Semarang pda tanggal 15 April 2013 Lampiren ‘Keputusan Gencral Manager PTPIN Persero) Distibusi Java Tengah dan D.L Yoovakara Nomer = 114 K/GMDITY7013 Tanggal : 15 Apri 2003 LAMPIRAN KEPUTUSAN PEMBERLAKUAN STANDAR KONSTRUKS] SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK DIPT PLN (PERSERO) DISTRIBUSIJAWA TENGAH DAN Dl. YOGYAKARTA Pasal | KETENTUAN UMUM Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan: PLN/PT PLN (Persero) adalah PT (Persero) Perusahaan Listik Negara yang didirikan dengan ‘Akta NotarisSuljipto, SH, Nomor 169 tanggal 30 Juli 1994 beserta perubahannya PT PLN @essero) Distribusi Jawa Tengah dan DL. Yoryakarta adalah Unit Induic PT PLN (Persero) dengan wilayah kerja di Propinsi Jawa Tengah dan D.L Yogyakarta daa memptnyai Unit Pelaksena yang disebut PT PLN (Persero) Asea/Unit Layasaa/Area Pengalur Distabusi serta Sub Unit Pelaksana yang disebut PT PIN (Persero) Ray General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Java Tengah dan DJ. Yogyakarta adalah sebutan pemangku jabatan structural yang memiliki kewenangan dan sebagai penanggung jewab PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DJ. Yogyakarta, 4, Drop Tegengan adalch selisil tegangen pangkel dengan tegangan ujung (tegangan di tik terjauh dari sust jaringan distribus)); Susut Jaringan Distribus edelah Selisih antara kWh yang dikirim dengan kWh yang, dijuals 6, SAIDI adalah lama pemadaman raia-taia per pelanggan dalam satu setuin periode (aont/ple/thn); 7. SAIFI adalah jumlab/tanysknya pemadsman rata rata per pelinggan dalam satu setuat petiode (kali ggn'ple/thn); 8, Bfektifitas adalah meminimsticas’ nang dan waktu tanga mengabaikan engineering; 9. Bfisiensi adalsh meminimalisasi biaya, balk biaya invesiasi dan biaya operesi tanpa rmengabsikan engineering: 10, Jaringan Distribusi adalah media peayalurn tenaga listrik deri PembanakivGardu Induk ke Pelanger 11 SLTR (ambungan tenaga Listik Tegangon Rendak) adalah bagian daci jaringan distribusi untuk melayani pelanggan dengan sistem tegangan rendah 220/380 Voli, 12. SLP (Gembungan Luar Pelayanan) adalah bagian dari SUTR sebagai ttk sambungan dari JTR. ke tiang atap; 13, SMP (Gambung:n Masik Pelayanan) adalah bagian dari SLR sebagai titik sambungan dati tiang atap ke meter encre’s 14, SLTM (Sambungan tenaga Listrik Tegangan Menengat) adalsh bagian dari jeringan distribust ‘untuk melayari pelanggan dengan sistem tegangan merengah 20 kV; 15, SUER (Saluren Udera Tegangan Renda) adzlah javingan distibust tenaga listrik yang rmengigunaksn safuran udara dengan sistem tegangen rendah, 16, SUTM (Galuran Udara Tegangan Menengah) adalah jaringan distibust texaga listrik yang smenggunaksn saluran udera dengan sistem tegangen menengah; 17, SKTM (Saluran Kabel Tanah Tegangin Menengah) adalah jaringan distribusi temage list yang mengguratan kabel tanah deagan sistem tegangan menongals 18. Gardu Cantol adalah Gardu listrik yang beris/terdiri dari Transfomnstor daa perlengkepanaya i pasang di tiang; 19. Gardu Canfol Khusus adalah Gardu Cantol yong diperuntukkan khusus melayani sata pelanggan tertentu, 20, GB (Gardu Betoa) adalah Garlu listik yang berisi/ terdiri deri Transformator dan perlengkapannya di pasang di bangunan beton; 21, GB Khusvs adalah GB yang diperentukkan khusus melayani satu pelanggan tertentu; 22, ABP (Alat Pembatas dan Pengukur) adalah seperangket alat pembatas dan pengukur sebagai tit transakst antara PLN dan pelanggem; 23, IML (instalasi Milik Pelangean). 24, AMR (Automatic Meter Reading); 25, Kms (Kilometer sirkuit) adalah satan yang unum dipskai di PLN untuk menentusan panjang jaringan penghantar 3 phasa maupun | phasx; 26. Meter enecgi adalah slat untuk mengukur energilistrik 27. Kotak Terminasi Listri adalah Kotak terminal terakhir sebagai penghubung antara instalasi PLN dengan Pelanggzn, 28. Smart Box adalah Kotak APP yang telah dilengkepi dengan CT, Bus bar, MCCB, wiring pengukuran den tempat khusus untuk modem komunikesi Pasal 2 MAKSUD DAN TUJUAN (1) Maksud diterlakukannya Keputusan ini untuk penyeragaman, Kepastian dan konsistensi alam Pelaksanaan Sambungen Tenage Lisirik di wilayah keija PT PLN (Persero) Distil Jawa Tengah & D.]. Yogyakarta sesuai dengan standard Konstruksi yang berlaku (2) Tujuan dlivertakukannya Keputusen ini adaleh dalam rangke mencapai elisiensi, mutu dan eandalan serta Kesclamatan ketenagalistikan untuk mencapai Kinerja terbaik dengan memperbaiki susut serta keandalan (SAIDI dan SAIFI) yang dibangun dengan dana APLN, APBN, APBD, maupin swedaye masyeraket Pasal 3 PENYUSUNAN STANDAR KONSTRUKST SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK (1) Standar Konsiruksi Sambungan Tenaga Listik disusun dengan memperhatikan Kaidah engineering, standar Keselametan Kerja, standard lingkungan Hidup dan penyaluran ketenagalistrikan 2) Staadar Konstruksi Sambungan Tenaga Listik disusun bendasarkan stander PLN (SPLN) yang berlaka dan juga standar intemasional (IEC, IEEE, ANSI, dan fainnya) yang digcu perusahaan berdaserkan surat keputusan atau tercantum dalam spesifikesi kontrak. G) Standar Konstruksi Sambungan Tenaga Listik juge disusan berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Percturan Umum Instalasi Listrik (PUIL-2000 amd 1-2006) dan etentuan lain yang telah ditetapkan PT PLN (Perserc) Kantor Pusat. (4) Stand:r Konstruksi Sambungen Tenegs Listik juga disusun berdesar acuan perencanzan dan operasional khusus, sesui Kebutuhan lapangan yanz disahkan olch GM PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DI. Yogyakarta, dalam rangka perbeikan kinerja dan peningkatan pendapetan perusatazn. (9). Rencene Pembangunen Pekerjaan Jaringan hanes dibuatkan Kajian Kelayakan Operasi (KKO) an Kajian Kelayakan Finansial (KKF).. Pasal JENIS STANDAR KONSTRUKSI SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK Jenis Standar Koasiruksi Sambungan Tenaga Listrik ditagi menjadi : (J) Standar Konsiruksi Sambungan Tenaga Liswvik Tegangen Rendah (SLTR) 1 phasa iii SLTR I phasa Pelanggan daya 450 VA sampoi dengan 5.500 VA. SLTR 1 phase Pelangean daya 7.700 VA sampai dengen 11.000 VA. SLTR I phase Pelangyan daya 13.900 VA sarpai dengan 22.000 VA SLTR I phase Pelanggan daya 22.001 VA sampai dengan 44.000 Va. @) Standar Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik Tegangan Rendad (SLTR) 3 phasa. SLTR 3 phasa Pelanggan daya 6,6KVA sampai dengan 41,5 kVA. SLTR 3 phase Pelanggan daya 53. kVA sampai deagan 82,5 KVA, SLTR 3 phase Pelangean daya 105 kVA sampai dengen 197 kVA. (3) Standar Konstruksi Sambungen Tenage Listrik Tegangan Menengeh (SLIM). ii v. SLTM daya 210 kVA sampai dengan 555 kVA. SLTM daya 60 kVA sampai dengan 1.730 KVA. SLIM daya 2.180 kVA sampai dengan 8,660 kVA. SLTM daya 10.390 kVA sampai dengan 29,000 kVA. SLTM daya diatas 29.000 kVA. Pasal 5 SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK TRGANGAN RENDAH (SLTR) 1 PHASA (Q)_ SETR I phase Pelanggan daya 450 VA sampei dengen 5.500 VA, iit, ix. kWh meter yang digunakan sebagai alat transaksi adalah type prabayar, Horus dirasane KTL setelah pengukaran sebagai tik hatas kepemilikan instalasi PLN Panjang Twisted Insulated Cable (TIC) untuk perencanaan maksinnum 30 méter. Penampang konduktor yang dipergunakan mirimal ukuran 2x 10 mm, Pemasengan APP tegak lures dan berads pada daerah yang mudeh dijangkau oleh petugas PLN (misalaya dekat pagar yang menghadap ke jalan umum, terlindung dari sinar matahari secera langseng dan tetesen it) pada ketinggian + 160 em dari permukaan ‘ana. Untuk sambungan yang mengganakan tang atep, panjang tiang atep 1,2 meter dengan pipa besi diameter 1,5 inch ketebalan minimum 2 mm yang telah di hot dip galvanized dengan ketebalan min 70 micron. Khusus untuk rumab-ruimah yang mempunyai ketinggien atap yang tinggi stau bangunan Dertingka! dipasang dengan Konstruksi baut uta Pomasangan TIC Saluran Luar Pelayanan (SLP) dan Salucan Mesuk Peleyenen (SMP) sampai Ke meter energi pelanggan berada diluar atau kelihatan secera kasst mata untuk menghindarkan penyarbungan illegal Jumleh terikan SLTR per tiang maksimum 5 tarikan x maksimom 5 tarikan SR, dan panjang miaksimum 150 meter (mana yang lebih dafulw terpemahi). Jumlsh ta SLTR seri paralel per phasa—-maksimum 5 pelanggan atau total daya matsimuin 5500 VA. Jumper menggunakan konektor press. Ustuk perumahan tertentu dapat menggunakan meter encig) texpusat dengen Keypad dan ‘MCB di persilpetanegan, Untuk rumah toko dan kios pasar ménggunakan meter energi terpusat (boks APP terpusat) dengen MCB pada pesil pelanggan. xiv. Untuk Rumah Susun Sedechana Sewa (RUSUNAWA) dan Rumah Susun Sedcthana -Milik Sendiri (RUSUNAMI) dapat menggunakan meter energi dan MCB terpusat pada, cuzngin khusus. (2) SLTR 1 phasa Pelanggen days 7.700 VA sampai dengan [1.000 VA. i, kWh meter yang digunakan sebagai alattransaksi adalah type prabayar, ji, Harusdipaseng KIL setclah pengukuran sebagai tik batas kepemilikan instalasi PLN. iii, Panjang Twisted Insulated Cable (TIC) untuk perencansan maksimum 30 meter, fv, Perampang Konduktor yang diperganakan minimal uuran 2 x 16 mm2 . v. Pomasangan APP tegak lurus den berada pada daerah yang mudah dijengkau oleh petugas PLN (misalnye dekat pagar yang menghadap ke jalan umum, terlindung dari sinar metahari secara langsung dan tetesan cir) pada ketinggian +160 em dari permukean tenah, vi Untuk sambungan yang menggunakan tiang atep, panjang tiang atap 1,2 meter dengan pipa besi diameter 1,5 inch ketebalan minimum 2 mum yang telah di hot dip galvanized dengaa ketebalan min 79 micron. vii. _Khusus untuk rumah-rumah yang mempunyai ketinggian atap yang tinggi atau bangunan berlingkat dipasang dengan Konsiruksi baut mata. vii. Pemasangan TIC Saluran Luar Pelayanan (SLP) dan Seluran Masuk Pelayanan (SMP) sampei ke meter energi pelanggan berada ciluar atan Kelihatan secara kasat mata untuk menghindarkan penyambungan illegal. ix. Jumlah tarikan SLTR per tiang maksimam 5 tarikan x maksimum $ tarikan SR. dan ppanjang maksimum 150.metor (mana yong lebih dahulu terperuhi) x Jamish tarikon SLR seri. —paralel «per phasa = maksimam 5 pelanggen atau total daya meksimum 11,000 VA xi, Jumper menggunskan koreMor press. xii. Untuk perumahan tertentu dapat menggunakan meter energi terpusat dengan keypad dan MCB di persi/pelanggan. 8) SLTR 1 phasa Pelanggan daya 13.900 VA sampai dengan 22.000 VA i. Sistem pengukuran tidak langsung (menggunekan Trafo Arus/CT) dan kWh meter yang digunakan sebogai alst transaksi adalah kWh meter elektronik fasa tunggal 2 (dua) kawat elas fi, Untuk pelanggan tarif Industri menggunakan kWh meter 2 (dua) tarif yaita WBP dan LWBP seria kVArh iii, Panjang Twisted Insulated Cable (TIC) untuk perencanaan maksimum 30 meter. iv, Penampang Konduktor yang dipergunakan minimal wkuran 2 x 35 mm2. Vv, Pemasangan APP tezak turus dan berada pada daerah yang mudah dijengkau oleh petugas PLN (miselnya delat pagar yang menghadap Ke jalan umum, terlindng dari sinar malahari secara Tangsung dan tetesan air) pada ketinggian £160 om dari permukean tenzh. vi, Kiusus pelanggan daya 22.000 VA dilengsapi dengan fasilitas pembacaan secara remote vii. Untuk surbungan yang meagguackan tiang etap, panjang tiang atap 1,2 meter dengan pipa best diameter 2,0 inch ketehalan minimum 2 mm yang telah di hot dip galvanized dengan ketcbalan min 70 micron. vil, ix Khusus untuk rumab-rumah yang mempunyai ketinggian atap yang tinggi atau banguaan bertingkat dipaseng dengan Konstrukci baut mats. Pemasangan TIC Saluran Lur Pelayanan (SLP) dan Saluron Masuk Pelayanan (SMP) sampai ke meter cnergi pelanggan berada diluar atzu Kelihatan secara kasat mata untulc ‘menghindarkan penyambungan illegal. ‘Menggunakan Kotak APP type Ill dengan kotak pembatas terpisah Ala pombatas menggunakan MCCB, NFB. Jumper menggunakan Kouekior press. Cument trmnsformmer (CT) yang digunskan afalah SPLN 76 ; 1987, Kelas 0.5 burden minimal 5 VA; ratio 75/5 A'sid 10005 A, (4) SLTR 1 phasa Pelanggan daya 22.001 VA sampai dengan 44.000 VA vil. xi xii. xi Sisiem pengukuran tidak langsung (menggunakan Trafo Arus/CT) dan kWh meter yang digunakan sebagai alet transaksi adalah kWh racter clektuonik fasa tungual 3 (tiga) Kawat keh 1 ‘Untuk pelanggan tarif Industei menggunakan kWh meter 2 (due) tart yaitu WEP dan LWBP serta kV Arh Panjang Twisted insulated Cable (TIC) untuk perencanaan maksimum 30-meter. Penampang kondaktor yang dipergunakan minimal ukuran 3 x 35 mm2. Pemasangan APP tegak Iurus dan berada pada daerah yang mudah dijangkau oleh petugas PLN (miselnya dekat pagar yang menghadap ke jalan mum, terlindung dar sinar matahasi secara langsung den tetesan air) peda ketinggian = 160 em dari permukaan tench. Khusus pelanggaa daya 22.00] VA keatas dilengkapi dengan fasilitas pembecaan secara remote (AMR). ‘Untuk sambungan yang mengzunakan tiang tap, panjang tiang atep 1.2 meter dengan pipa besi diameter 2,0 inch ketebalan minimum 2 mm yang telah di hot dip galvanized dengan ketcbalan min 70 micron. Khusus untuk ramah-sumch yang mempunyai ketinggion atap yang tinggi ata baaganan Dertingkat dipasang dengan Konstruksi baut mata, Pemasangan TIC Saluran Lua Peleyanan (SLP) dan Saluran Mesuk Pelayenan (SMP) sampai ke meter energi pelanggan berada diluar atau Kelihatan secara kasat mata untuk ‘menghindarkan penyambungan illegal. Menggnmakan kotak APP type {Il dengan Kotak pembatas terpisah Alat pembetas menggunskan MCB, NFB atau pengaman lebur jenis NT Fuse. Jumper meaggunakan kenektor press. iment transformer (CT) yang digunakan adalah SPLN 76 : 1987, kelas 0,5 burden minimal 5 VA; ratio 75/5 A sd 1005 A. Pasal 6 SAMBUNGAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN RENDAH (SLTR) 3 PHASA (1) SETR3 Phase Pelanggan daya 6,6 VA sampai dengaa 41,5 VA Suphi dari TR ying digunalar agen pelenggan ainnye Pemasangaa APP berada pada dacrah yang mudah ditaca (misalnya dekat pagar yang menghadap ke jalan unum, terlindung dari sinac matahari secara langsung dan teiesan ai). Penampang kondvtot disesuaikan dengan desain kriteria yang berlake. @ 6) iv. APP dimasukkkan dalam kotak AFP yong dapat dipasang pada dinding aiau tang pipa besi 3 inch, ditempatkan sesuai butir (i). Penempatan Kotak APP sedemikian rupe schingga angka pada KWh meter berada pada ketinggian +160 em dari permakaan ‘anak sapaya mudah dibaca, ¥. Tiang pipa besi pada butir (iv) dengan ketebalan mis galvanized minimum 70 micton dan éipondesi mum 23 uum yang telah di hot dip vi. Jenis KWh meter yang digunakan afalah kWh meter elektronik 3 phasa kelas 1 type prabayar sampai dengan daya 33 kVA khusis tarif Sosial(S), Rumah Tangga (R), Biss (B) dan Publik (2). vii Untuk pelanggan tarif Industri (1) menggunskan kWh meter type peskebayar 2 taif yaitu WDP dan LWBP scite KVAth yang dilengkapi fasilitas AMR khusus daya 33 kVA kcatas. viii Kotak APP yang digunakan untuk kWh meter elektronik adalah tipe IIL. Khusus daya 41,5 KVA menggunakan kotak APP tipe IAI dengan alat pembates MCB/MCCB aiau ‘Smart box ‘SLTR 3 Phasa Pelanggan daya 53 KVA s/d 62.5 kVA i. Dapat disuplai langsung dari Gardu Trafo khusus maupun dari JTR yang tersedia jika apasitas dayanya masih memenubi (trafo dengan éaya > 109 kVA) ‘Penampang kondaktor disesuaiken dengan desain kriteria yang bertaku, fii, Pemasangan APP berada pede daerah yang mudah dibaca (misalnya dekat pagar yang ‘menghadap ke jalan uum), J. Current transformer (CT) yang diguneken adalah SPLN 76 : 1987, keles 0,5 burden ssinimal 5 VA; ratio 100/5 A sd 150/5 A. vy. Wiring CT ke meter energi dipisah dengan wiring tegengan dengan wama kabel wiring, seswai stander (merah, huning, hitam den biru untuk masing — masing phasa R, S, T daa Netra). yi, Untuk witing kabel dari CT ke meter menggunakan Kabel NYAF 4 mm, sedangkan kabel tegangan ke meter menggunakan kabel NYAF minimum 2,5 mm? vii, Kabel wiring dari terminal CT sampai deagan meter energi harus tersambung langsung, tidak boleh melalai tenminal/sambuagan, Jenis meter enerei yang digunakan adalah meter clettronikistatis 3 phasa, Kelas 1 yang dilengkapi fasilitas AMR. ix Kotak APP yang digunakan adalah Type 1A-1 dengan pembatas NT FUSEMCCB/NF atau Smart box. ‘SLTR3 Phasa Pelanggan daya 105 kVA sid 197 VA i, Disuplailangsung dari Gardu Trafo khusus. fi, Pemasangan koiak APP menempel pada tang Garda Trato dan diusahekan pada temps yang dilindungi dan mudab Gibaca (misainye dekat pagar yang menghadep ke jalan umum). Current transformer (CT) yang digunakan adalah SPLN 76 : 1987, kelas 0,5, burden minimal 7,5 VA; iio 150/5 sd 3005 A. Wiring CT meter cag n wiring togangen dengan warua kabel wiring sesuai stander (merah, kuning, hitan dan biru untuk masing-masing phase R, S, T dan Netra. v. Untuk wiring kabel dari CT ke meter menggunakan kabel NYAF 4 mm, sedangkan kabel tegngan ke meter menggunakan kabel NYAF minimum 2,5 mm? viii Kabel wiring dasi terminal CT sampai dengan meter energi harus tersambung langsung, tidak boteh mela terminal/sambungan Jenis meter enerai yang digunakan adslah meter elektronik/statis 3 phasa, kelas 1 yang will. ‘Sembungan Tenaga Listrik menggunakan type 5. Suplai dari gardu Induk menggunakan penyulang yang digunakan bersama dengan pelangean Jain atm penyuling sendisi untuk keriteria pelanggan yang menginginkan pelayonan khusas, Untuk pelayanan pelenggan Premium dipedukan sistem proteks! Khusus, sehingga penyulang dapat difumgsikan sebagai backup penyulang yang lain. Menggunakan Garda Beton dengea Konstruksi Gardu Boton sesual Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor : 605.K/DIR/2010 tanggal 09 Desember 2010 Dalam hal tidak tersedia jaringan Tegangan Rendah disckitar gard maka pasok untuk Keperluan operasionel peralatan penduicung (Relay, SACO, Rectifier, dll) maka hharus disediakan olch PLN trafo Distribusi meksimum 25 KVA. SLTM dari Penyulang SUTM: Alat pengukur dan pembatas disisi TM dengan meoggunakan kubikel tiga sel 1 DS Incoming, 1 kubikel motcting dan 1 kubikel PMT Pelanggan minimal rating «cus 400 AA dengan proteksi minimal sesuai karakterstik TDL. CT TM Kelas 0,5s dan 3P10, burden minimal 10 VA untuk keperluan penguicuran dan proteksi dengan sembungan 4 kawat, sedangkan meter energi yang digunakan adalah ameter elektronik Kelas 0,5 dengan fasilitas AMR. CT ini hanya Khusus keperlua pengokuran dan proteksi PLN (bukan untuk pengukuran pada panel kubikel) CT yang digunakan sesuai SPLN 76:1987 dan PT sesuai dengan SPLN 77:1987. Sistem Proteksi dan pombatas yang digincken antara lain : Relay Bebau Lebih ‘karaktesistik themnis, Under Frequency Relay (UFR), Over Curent Relay (OCR). Kabel witing dari terminal CT/PT sampai deagan meter energi harus tersambung Jangsung, tidak boleh melalui temina/sanbungan, Kotak APP yang digunckan type ILF dan di lengkapi dengan Cyber Lock. Penempatan peralataa Kotak Pengukuren Energi berada di dinding begian Juar gard beton Pelanggan di wajibkan menyediakan: ‘* Lahan untuk bangunan gardu beton PLN minimum 4,55 m x 5.3 m, sedangkan untuk gardu beton pelanggantergarting dari IML. + Bangunan gardu beton yang memiliki dus pinta harus memisshkan ruongan untak pperalatan milik PLN dan IML. + Bangunan mempunyai Iubeng untuk ventilasi dengan pongaman kavwat oket ‘mempunysi dimensi 50 x 15 om, letaknya jurus dengan Kubik! * Insialasi ponerangen cengan pencahayzan yang cukup. Penompatan gerdu beton harus berada di bagian depan persil dilear bangunen viama ddan dekat jalan masuk viama yang mudah dijangkau petages PLN leluasa keluar sasak untok keperluan operasional dan Jpemelibaraan. Jika lokasi gardu beton PLN terpisoh jauh dengan gardv betoo pelanggan miaka seyala biaya pengadaan sambungan menjadi tanggung jawab pelanggan. ‘Untuk menghindari duck cabte terisi ai, maka tinggi level lantsi Gardu Beton 140 ean eri permlkien tah, (© SLIM days 10.399 BVA s/d 29.000 kVA i xiii xiv. x». Sambungan Tenaga Listrik menggunakcan type 5. Suplai per peayulang dibebani maksimal 10,4 MVA dengan penampang konduktor ‘minimum 240 mm*. ‘Alat pengukur dan pembatas disisi TM dengan meaggunakan beberapa kubikel yang teediti dati: PMT Incoming, 1 kubikel metering, can 1 kubikel PM Peagaman Utama an beterapa kubikel pelanggan rating minimal rus disesuaikan beban dengan proteksi minimal sesuai karakteristik TDL. Mengganaken Gardu Beton dengan Konstruksi Gardu Beton sesuni Keputusan Direkt PT PLN (Persero) Nomor : 605.K/DIR/2010 tanggal 09 Desember 2010 Dalam hal tidak tersedia jaringan Tegangan Rendah disekitar garde maka pasokan ‘untuk Keperluan operasional peralatan pendukung ( Relay, SACO, Rectifier, dl) maka baru disediakan olch PLN trafo Distribusi masimum 25 KVA. Untuk pelayanan pelanggan premium diperiukan sistem protetsi khusus, penyulang dapat difungsikan sebagai backup ponyulang yang lain. CT IM Kelas 0,5s dan SP10, burden minimal 10 VA untuk keperluan penguluran daa protcksi dengan sernbungan 4 kiwat, sedangkan meter energi yang digurakan adalah meter elektronik Kelas 0,5 dengan sistem AMR. CT ini hanya Khusus keperluan pengukuran dan proteksi PLN (bakan untuk pengukuran pada panct kubikel). (CTyang digunakan sesuai SPLN 76:1987 dan PT sesuai deagan SPLN 77:1987. Untuk pelanggan yang dilayani 2 (dua) penyolang dari Trafo Gardu Induk yang berbeda dengan 2 (dua) tik pengulceran energi, kwh meter harus menggunakan sistema ‘dual sumeration, jika dilayani dari Trafo gard Induk yang sama harus menggunakan | (atu) tik pengucuran. Sistem Prosi dan pembates yang digunakan antera lain : Relay Beban Lebih Karakteristik thermis, Under Frequency Relay (UFR), Over Curent Relay (OCR), Dircotional Relay. Kotak APP yang digunakan type II-F dan di leagkapi dengan Cyber Lock. Kabel witing dari terminal CPT sampai dengan moter encrgi herus tersembung Jangsung, tidak boleh melelui terminal/sambangan, Pengukuran Energi berada di dinding bagian Juar gard sbinggs Penempatan peralatan Kot beton, Pelanggan melalui Surat Pernyatean diwajibkan menyiapkan 74m, sedangk: ‘© Lahon untuk banguran pardu beton PLN minimal 4.1 m 3 garda beion polanggan texgantung dari IML. © Bongunan gadu beton yang memiliki dua pinta harus memischkan raangan untuk peralatan milk PLN dan IML. + Bengunaa mempunyai Iubang untak veatilasi deny rempenyai dmensi 50x 15 an, letakrye lars dengan kutiel ‘+ Instalasi penerangan dengen pencahayean yang eukup. Penempatan garda beton harus didekat jalan besar yang memungkiakan pelayanan teknik dapat leloasa masuk untuk pemeliharaan, Penempatan garda beton hms berada di agian depan pei ilmr hanganan dan delat jalan mas. kan pets untuk keperluaneperasional dan pemelitaraan, Jika lokasi gardu beton PLN terpisah jauh dengan garda beton pelanggan maka segala biaya pengadlaan sambungan menjadi tanggung jawab pelangg=n 20 ‘Untuk menghindari duck cable terisi air, maka tinggi level lantai Gardu Beton + 140 em dari pemnualaan tanah, (9) SLIM daya diatas 29,000 kVA vil ‘Sambungan Tenaga Listrik menggunakan type 5. Supled per peayulang dibebani maksimal 10,4 MVA dengan penampang konéuktor ‘minimum 240 mm ‘Alat pengukur dan pembatas disisi TM deagan menggunakan beberapa kubikel yang, terdiei dari: PMT Incoming, | kubikel metering, da I kubikel PMT Pengaman Utama dan beberapa kubikel pelanggan rating minimal arus disesusikin beban dengan proteksi ‘minimal sesuai karakteristik TDL. ‘Menggunekan Gardu Beton dengan Konstruksi Gardu Beton sesuai Keputusen Direksi PTPLN (Persero) Nomor : 605 K/DIR/2010 tanggal 09 Desember 2010 Dalam hal tidak tersedia jaringan Tegamgan Rendah disekitar gardu maka pasok ‘untuk keperluan operasional peralatan pendakung (Relay, SACO, Rectifier, dll) maka harus disodiakan oleh PLN trafo Distrbusi maksimum 25 KV. Untuk pelayanan pelanggan premium diperlukan sistem proteksi Khusus, sehingga penyulang dapat difimgsikan sebagai backup penyulang yang lain, CTTM Kelas 0,58 dan SPLO, burden minimal 10 VA untuk keperiuan pengukuran dan proteksi dengan sambungan 4 kavat, sedangkan meter energi yang digunakan adalah meter elektronik Kelas 0,5 dengan sistem AMR. CT ini hanya khusus Keperluan ‘pengukuran dan proteksi PLN (bukan untuk pengukuran pada panel kubikel) CT yang digunakan sesvai SPLN 76:1987 dan PT sesusi dengan SPLN 77:1987. Pelenggan harus dilayaai 2 (dus) atau lebih peayulang dari Gardu Induk yang sama dengan | (satu) lik pengukran ener ‘Sistem Proteksi dan pembstes yang digunakan antara Iain : Relay Beban Lebih krakterstik thermis, Under Frequency Relay (UFR), Over Curent Relay (OCR), Girectional relay. Kotuk APP yang digunakan type II-F dan di lengkapi dengan Cyber Lock. Kabel wiring daci temminal CTIPT sampai dengan meter energi harws tercambung langsung, tidak boleh melalui termina/sambungan. Penempatan peralatan Kotak Pengukuran Energi terada di dinding bagian Iuar gardu beton. Pelanggan melalui Surat Pernyztann diwajibkan menyiepkan: © Laban untuk bangunan gardu beton PLN minimal 4,1 m x 74m, gardu beton pelanggan tergantung dari IML. cngkan untuk + Bangunan gardu beton yang memilici dua pintw harus memisblean ruangan untuk pevalaten milk PLN dan IML. + Bangunan mempunyai Iutang untuk véntilasi dengan pengaman kamal Joket mempunyai dimensi 50 x 15 cm, letaknya lurus deagan kati ‘ Instalasi penerangen dengan pencahayaan yang cukup. Penempatan garda beton harus didekat jalen besar yang mermmgkinkan pelayanan teknik dapat leluasa masuk untuk pemeliharaan. Penempatan gardu beior harus berada di bagian depan persil dilvar bangunan wtama dan deket jalan masuk utama yung memudahkan petugas PLN Jeluase keluar-masuk ‘untuk keperluan operasional dan pemeliharaan. t xvii, Jake lokasi gazdu boton PLN tcxpisah jauh dengan gardu beton pelanggan maka segala bbiaya pengadaan sambungan menjadi tanggung jawab pelanggan xviii, Untuk menghindari duck cable terisi air, make tinggi level Jantai Gardu Beton + 140 em dan permukaan tanah. Pasal 8 PENUTUP Dengan diberiakukannya Keputusaa ini, make ketentuan-ketentuan Jain yaag bertentangan dengan Keputusan ini dinyatakan tidak berlaku, Ditetapkan di ; Semarang. Pada aougel 15 Api! 2013 A cane & ADAANAG / pista a {van sect |ANAN

You might also like