You are on page 1of 18

LAPORAN PRAKTIKUM PAKAN NUTRISI RUMINANSIA

Disusun oleh kelompok B 2:

Muhammad Alfin Yahya 2010701059


Mochammad Reza Ristiawan 2010701061
Taufiqurrahman 2010701064
Sabrina Iza Rifannisa 2010701074
Ari Sulistiyanto 2010701077
Tiara Marliyan 2010701080
Firnando Febrian 2010701081
Anisa Nurul Fadila 2010701084

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TIDAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
akhir praktikum yang merupakan salah satu persyaratan untuk memenuhi tugas
praktikum Mata Kuliah Pakan dan Nurisi Ruminansia di Program Studi
Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Tidar. Penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam nenyusun dan menyelesaikan laporan ini. Ucapan terima kasih penulis
sampaikan khususnya kepada :
1. Dosen Mata Kuliah dan Pendamping Praktikum Pakan dan Nurisi
Ruminansia,
2. Dosen Mata Kuliah dan Pendamping Praktikum Pakan dan Nurisi
Ruminansia,
3. Tim Asisten Praktikum Pakan dan Nurisi Ruminansia
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan akhir praktikum Pakan
dan Nurisi Ruminansia ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan penulisan
laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Magelang, 31 Mei 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.........................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................1
1.3 Manfaat..............................................................................................1
BAB II MATERI DAN METODE.................................................................2
2.1 Materi.................................................................................................2
2.2 Metode ..............................................................................................2
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................3
3.1 Hasil...................................................................................................3
3.2 Pembahasan.......................................................................................5
BAB IV PENUTUP......................................................................................10
4.1 Kesimpulan......................................................................................10
4.2 Saran................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................11

iii
DAFTAR TABEL

Tabel Alat dan Bahan...................................................................................4


Tabel Langkah Pembuatan..........................................................................8

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1....................................................................................................4
Gambar 2.2....................................................................................................4
Gambar 2.3....................................................................................................4
Gambar 2.4....................................................................................................5
Gambar 2.5....................................................................................................5
Gambar 2.6....................................................................................................5
Gambar 2.7....................................................................................................6
Gambar 2.8....................................................................................................6
Gambar 2.9....................................................................................................6
Gambar 2.10..................................................................................................6
Gambar 2.11..................................................................................................7
Gambar 2.12..................................................................................................7
Gambar 2.13..................................................................................................7
Gambar 2.14..................................................................................................8
Gambar 2.15..................................................................................................8
Gambar 2.16..................................................................................................9
Gambar 2.17..................................................................................................9
Gambar 2.18..................................................................................................9

v
ACARA 1I PEMBUATAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pakan merupakan faktor yang berpengaruh cukup besar terhadap
tampilan produksi dan kualitas susu serta pengaruhnya dapat mencapai 70%
(Astuti et al., 2009; Budiarsana dan Sutama, 2001). Ruminansia biasanya
diberikan pakan berupa hijauan dalam bentuk segar dan konsentrat (Retnani et
al., 2015). Kandungan nutrisi dalam pakan ternak haruslah memiliki energi,
protein, mineral, vitamin, dan air, karena berpengaruh penting pada produksi
ternak (Rukmana, 2005).
Hijauan yaitu bahan pakan utama ternak ruminansia yang berupa
rumput dan daun-daunan. Hijauan dikelompokkan menjadi hijauan segar,
hijauan limbah pertanian, hijauan awetan, dan limbah pengolahan pertanian
(Rukmana, 2005). Konsentrat merupakan pakan dengan kandungan serat kasar
relatif rendah dan mudah untuk dicerna. Konsentrat berfungsi untuk dapat
meningkatkan dan memperkaya nilai nutrisi dalam bahan pakan lain yang nilai
nutrisinya rendah (Retnani et al., 2015). Konsentrat adalah pakan yang dapat
berfungsi sebagai sumber protein atau sumber energi serta dapat juga
mengandung zat pakan pelengkap (feed supplement) atau pakan imbuhan
(feed additive) (Standar Nasional Indonesia, 2009). Laryska dan Nurhajati
(2013) menjelaskan lebih lanjut bahwa konsentrat berfungsi untuk mencukupi
kebutuhan protein, karbohidrat, lemak dan mineral yang tidak dapat dipenuhi
oleh hijauan. Kandungan serat dalam konsentrat yaitu kurang dari 18% dan
kandungan TDN lebih dari 60% (Tim Penulis Agriflo, 2012).
Pengolaan pakan merupakan suatu kegiatan untuk mengubah
pakan tunggal atau campuran menjadi bahan pakan baru atau pakan olahan.
Bahan pakan baru yang dihasilkan dari proses pengolahan diharapkan
mengalami peningkatan kualitas (Amrullah, 2011).

1
1.2 Tujuan
Tujuan dari acara praktikum ini yaitu:
1. Mampu melakukan pembuatan pakan ternak ruminansia dengan berbagai
kombinasi bahan pakan yang ada
2. Mampu menerapkan formulasi pakan menjaadi pakan yang dapat
dikonsumsi oleh ternak ruminansia
3. mengetahui teknik-teknik pembuatan pakan ternak ruminansia dengan
baik dan benar
1.3 Manfaat
Manfaat dari acara praktikum ini yaitu:
1. Mahasiswa mampu melakukan pembuatan pakan ternak ruminansia
dengan berbagai kombinasi bahan pakan yang ada
2. Mahasiswa mmpu menerapkan formulasi pakan menjaadi pakan yang
dapat dikonsumsi oleh ternak ruminansia
3. Mahasiswa mengetahui teknik-teknik pembuatan pakan ternak ruminansia
dengan baik dan benar

2
BAB II
MATERI DAN METODE

2.1 Materi
Alat yang dibutuhkan berupa tulis, formulasi pakan, timbangan, alat
mixing, wadah. Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah berbagai jenis
bahan pakan yang tersedia (sumber energi, protein, mineral).
2.2 Metode
Metode yang digunakan pada praktikum ini antara lain:
a) Alat dan bahan yang dibutuhkan disiapkan
b) Jenis bahan pakan dipilih sesuai dengan formulasi yang sudah dibuat.
c) Beberapa jenis bahan pakan yang dibutuhkan ditimbang sesuai dengan
formulasi.
d) Semua bahan pakan dicampur hingga bahan pakan homogen.
e) Bahan pakan dimasukan ke dalam wadah yang sudah disiapka

3
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
3.1.1 Tabel Alat dan Bahan
No Gambar Nama Bahan
1. Gambar 2.1 Timbangan Digital Timbangan digital

2. Timbangan

Gambar 2.2 Timbangan


3. Gambar 2.3 Plastik alas Plastik alas

4
4. Wadah

Gam
bar 2.4 wadah
5.. Formulasi Ransum

Gamb
ar 2.5 formulasi ransum
6. 0,25 kg Bungkil Sawit

Gambar 2.6 Bungkil Sawit


7. 0,5 kg Dedak

Gambar 2.7 Dedak

5
8. 0,25 kg Pollard

Gambar 2.8 Pollard


9. 0,25 kg Molases

Gambar 2.9 Molases


10. 0,5 kg Gaplek

Gambar 2.10 Gaplek

6
11. 0,25 kg Kulit Kopi

Gambar 2.11 Kulit Kopi


12. 0,5 kg Bungkil Kedelai

Gambar 2.12 Bungkil Kedelai


13. 2,5kg Rendeng
Kangkung

Gambar 2.13 Rendeng Kangkung

7
3.1.2 Tabel Langkah Pembuatan

No Gambar Keterangan

1. Menyiapkan alat dan bahan yang

dibutuhkan

Gambar 2.14 contoh alat dan bahan

2. Memilih jenis bahan pakan sesuai

dengan formulasi yang telah dibuat

Gambar 2.15 jenis bahan pakan

yang sesuai

3. Menimbang beberapa jenis bahan

pakan yang dibutuhkan sesuai

dengan formulasi

Gambar 2.16 menimbang bahan

pakan

8
4. Mencampur semua bahan pakan

hingga bahan pakan homogen

Gambar 2.17mencampur bahan

pakan

Menyimpan bahan pakan ke dalam

wadah yang sudah disiapkan

Gambar 2.18 menyimpan bahan

pakan dalam wadah

3.2 Pembahasan
Pakan yang dibuat dan disusun sendiri lebih menghemat biaya
produksi ketimbang pakan yang dibeli di toko – toko dan pabrik pakan.
Menurut Rasidi (1998), salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk
menekan biaya produksi tersebut adalah dengan membuat pakan buatan
sendiri. Pembuatan pakan buatan ini menggunakan teknik sederhana dengan
memanfaatkan sumber-sumber bahan baku lokal, termasuk pemanfaatan
limbah hasil industri pertanian yang relatif murah.
Dalam praktikum pembuatan pakan pertama-tama siapkan alat dan
bahan yang dibutuhkan, kemudian memilih jenis bahan pakan sesuai dengan
formulasi yang sudah dibuat. Selanjutnya menimbang beberapa jenis bahan
pakan yang dibutuhkan sesuai dengan formulasi yaitu bungkil sawit 0,25 kg,

9
dedak 0,5 kg, pollard 0,25 kg, molases 0,25 kg, gaplek 0,5 kg, kulit kopi 0,25
kg, bungkil kedelai 0,5 kg, dan rendeng kangkung 2,5 kg. Untuk langkah
selanjutnya kami mencampur semua bahan pakan dari bahan yang paling
sedikit jumlahnya ke bahan yang banyak jumlahnya hingga bahan pakan
homogen. Dan yang terakhir kami menyimpan bahan pakan ke dalam wadah
yang sudah disiapkan.
Mencampur/mixing adalah mengombinasikan komponen-komponen
yang berbeda menjadi kurang lebih massa yang homogen yang tidak dapat
dengan mudah dipisahkan. Pencampuran pakan bertujuan untuk
menghomogenkan bahan pakan antara partikel satu dengan yang lain menjadi
pakan yang siap pakai untuk konsumsi ternak. Peralatan pencampuran pakan
memegang peranan penting dalam proses pembuatan pakan. Pencampuran
yang baik akan menghasilkan pakan yang homogen, pakan yang tercampur
homogen akan menghasilkan konsumsi zat gizi yang seimbang dan
memperkecil keragaman produksi ternak yang dipelihara. Peralatan yang
digunakan tergantung dari cara pencampurannya. Mencampur pakan dapat
dibedakan menjadi dua macam cara, yaitu mencampur secara manual dan
mencampur secara mekanis. Mencampur secara manual adalah cara
mencampur pakan yang sepenuhnya menggunakan tenaga manusia, dengan
menggunakan peralatan yang relatif sederhana. Sedangkan mencampur secara
mekanis adalah cara mencampur pakan dengan menggunaan alat pencampur
(mixer), dengan menggunakan tenaga listrik (Riani, 2020)
Menurut (Riani, 2020) teknik pencampuran pakan dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu dengan cara manual dan cara mekanis.
Pencampuran secara mekanis dapat dibedakan berdasarkan jenis mixernya,
yaitu pencampuran dengan mixer horizontal dan pencampuran dengan mixer
vertical. Dalam mencampur ransum bahan-bahan yang dalam jumlah kecil
dan bertekstur halus harus dicampur terlebih dahulu selanjutnya bahan-bahan
pakan yang berjumlah besar dicampurkan (Nurhayati, 2008). Teknik
pencampuran pakan yang baik yaitu dengan teknik yang mampu
menghasilkan pakan dengan tingkat homogenitas yang tinggi. Teknik
pencampuran konsentrat dengan cara manual memerlukan teknik tertentu

10
agar bahan pakan tersebut homogen karena bahan pakan yang diformulasikan
jumlahnya berbeda-beda (Basya, 2008). Formulasi ransum yang disusun
biasanya memicu terhadap kebutuhan protein, energi atau memicu pada
imbangan protein-energi khususnya banyak dilakukan dalam menyusun
formulasi ransum (Mustari, 2000)
Pencampuran ransum pertama-tama dimulai dari bahan yang paling
sedikit porsinya. Setelah homogen dimasukkan bahan makanan yang porsinya
terkecil kemudian begitu seterusnya dan terakhir dimasukkan bahan pakan
yang jumlah atau porsinya terbesar. Cara bertahap itu dimaksudkan agar tiap
bahan makanan tercampur homogen ditiap bagian sehingga sejumlah unsur
nutrisi yang dirancang benar-benar sampai ke tujuannya (Rasyaf, 1994).

11
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dalam praktikum kali ini dapat disimpulkan yaitu pembuatan
pakan dilakukan dengan menyusun ransum dari bahan yang telah di
tentukan yaitu bungkil sawit 0,25 kg, dedak 0,5 kg, pollard 0,25 kg,
molases 0,25 kg, gaplek 0,5 kg, kulit kopi 0,25 kg, bungkil kedelai 0,5 kg,
dan rendeng kangkung 2,5 kg, kemudian mencampur bahan bahan pakan
menggunakan teknik pencampuran manual secara merata.
4.2 Saran
Sebaiknya pembuatan pakan dilakukan dengan benar-benar
memperhatikan nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh ternak agar
mencukupi kebutuhan nutrisi ternak tersebut yaitu dengan menyusun
ransum dengan baik dan benar. Dalam mencampur pakan sebaiknya
dilakukan dari bahan yang sedikit ke bahan yang lebih banyak, dilakukan
secara berlahan dan pastikan bahan-bahan pakan tersebut benar-benar
sudah tercampur secara merata.

12
DAFTAR PUSTAKA

Amrullah, I.K, 2011. Nutrisi Ayam Broiler. Ed ke-1. Bogor. Lembaga Satu Gunung Budi.

Basya, S. S. 2008. Penggemukan Sapi. Penebar Swadaya, Jakarta.

Laryska, N., & Nurhajati, T. (2013). Peningkatan kadar lemak susu sapi perah dengan
pemberian pakan konsentrat komersial dibandingkan dengan ampas tahu.
Agroveteriner, 1(2), 79–87.

Mustari, S. P. 2000. Pembuatan Pakan Ternak Unggas. CV. Amissco, Jakarta.


Nurhayati. 2008. Nutrisi Ternak Unggas. Fapet UNJA, Jambi.

Rasidi. 2002. Formulasi Pakan Lokal Alternatif untuk Unggas. Cetakan 5. Penebar
Swadaya. Jakarta. 106 hal.

Rasyaf, M. 1994. Makanan Ayam Broiler. Kanisius, Yogyakarta.

Riani, N. 2020. PEMILIHAN BAHAN PAKAN TERNAK. XI AT -TU6 - KD3. 9-12.

13

You might also like