You are on page 1of 40

LAPORAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS KELUARGA BINAAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. ER PADA NY. AZ


DI DESA BUKIT KRATAI

DISUSUN OLEH
NANANG FADLI
190201034

FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN


KESEHATAN PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
PEKANBARU
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu kesehatan masyarakat adalah merupakan ilmu yang sangat luas yang mempelajari
kesehatan baik keluarga, masyarakat, yang mana kesehatan tersebut meliputi kesehatan badan,
mental, sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dan penyakit cacat dan kelemahan. Untuk
mencapai tujuan diatas maka perlu diadakan usaha kesehatan masyarakat meliputi upaya,
preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif dengan mengikutsertakan peran serta masyarakat
dalam setiap kegiatan yang dilakukan.
Keluarga merupakan bagian struktur sosial setiap masyarakat yang berperan sebagai
pembagi kehidupan individu ke dalam tingkat-tingkat peralihan usia dan dalam rangka
pembentukan watak dan perilaku generasi muda menjadi bagian dari anggota masyarakat
(Rahmadan, 2008). Perawatan kesehatan keluarga merupakan tingkat perawatan kesehatan
masyarakat yang ditujukan atau yang dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang
dirawat dengan tujuan perawatan sebagai saran/pengatur.
Keterkaitan peranan perawat sebagai pelaksana di dalam memberikan asuhan keperawatan
pada individu, keluarga yang sehat dan yang sakit mempunyai masalah kesehatan, maka
keperawatan sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan kesehatan yang optimal, untuk
mencapai kesehatan yang optimal harus di dukung oleh keadaan fisik, fasilitas dan
lingkungannya.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penulis mampu memberikan Asuhan Keperawatan kepada keluarga binaan kepada keluarga
Tn. ER di RT. 013/RW. 005 Kelurahan Bukit Kratai Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten
Kampar.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian keperawatan keluarga kepada Tn. ER di RT.
013/RW. 005 Kelurahan Bukit Kratai Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar.
b. Penulis mampu merumuskan keperawatan keluarga kepada Tn. ER di RT. 013/RW. 005
Kelurahan Bukit Kratai Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar.
c. Penulis mampu menyusun rencana tindakan keperawatan keluarga kepada Tn. ER di RT.
013/RW. 005 Kelurahan Bukit Kratai Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar.
d. Penulis mampu melakukan tindakan keperawatan keluarga kepada Tn. ER di RT. 013/RW.
005 Kelurahan Bukit Kratai Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar.
e. Penulis mampu mengevaluasi hasil pelaksanaan tindakan keperawatan keluarga kepada Tn.
ER di RT. 013/RW. 005 Kelurahan Bukit Kratai Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten
Kampar.

C. Ruang Lingkup Penulisan


Dalam penulisan lapoaran ini hanya membahas masalah asuhan keperawatan keluarga binaan
pada keluarga Tn. ER dengan tahap perkembangan keluarga anak usia dewasa dikeluarga Tn. ER
di RT. 01/RW. 011 Kelurahan Sedinginan Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir pada
tanggal 19 s/d 24 November 2021.

D. Metode Penulisan
Adapun dalam penulisan laporan ini menggunakan metode :
1. Home visit
Dengan menggumpulkan data yang dilakukan dengan cara melakukan kunjungan kerumah
keluarga.
2. Wawancara
Penulis mengumpulkan data-data dengan berkomunikasi langsung dengan keluarga yang berkaitan
dengan hal-hal aspek, fisik, budaya, ekonomi, kebiasaan lingkungan dan sebagainya.
3. Observasi
Dengan cara mengamati secara langsung, diantaranya lingkungan fisik seperti keadaan rumah,
ventilasi penerangan dan kebersihan.
4. Pemeriksaan fisik
Penulis melakukan pemeriksaan fisik dengan cara mengukur TD, RR, HR, Suhu, inspeksi, palpasi,
auskultasi, dan perkusi pada setiap anggota keluarga.
5. Studi pustaka
Dengan membaca, mempelajari buku dan sumber lain yang berhubungan dengan perawatan
kesehatan masyarakat.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Keluarga
Marityn M. Friedman (1998) menyatakan bahwa keluarga adalah kumpulan dua orang atau
lebih yang hidup bersama dengan ketertiban aturan dalam emosional dimana individu mempunyai
peran masing-masing.
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang
bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional serta sosial dari setiap anggota keluarga (Andaners, 2009)
Menurut Depkes RI dalam Rizal (2005) keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta
tinggal disuatu tempat dibawah satu atap saling berketergantung.

B. Struktur Keluarga
1. Ciri-ciri struktur keluarga
a. Terorganisasi
Keluarga adalah cerminan sebuah organisasi, dimana masing-masing anggota keluarga
memiliki peran dan fungsinya masing-masing sehingga tujuan keluarga dapat dicapai.
Organisasi yang baik ditandai-ditandai dengan adanya hubungan yang kuat antara nggota
sebagai bentuk saling ketergantungan dalam mencapai tujuan.
b. Keterbatasan
Dalam mencapai tujuan, setiap anggota keluarga memilki peran dan tanggungjawabnya
masing-masing sehingga dalam interaksi setiap anggota tidak bisa semata-mata, tetapi
mempunyai keterbatasan yang dilandasi oleh tanggung jawab masing-masing anggota
keluarga.
c. Perbedaan Dan Kekhususan
Adanya peran yang beragam dalam keluarga menunjukkan bahwa masing-masing
anggota keluarga mempunyai peran dan fungsi yang berbeda dari khas seperti halnya
peran ayah sebagai pencari nafkah utama dan peran ibu yang merawat anak-anak.
2. Struktur keluarga
a. Dominasi jalur hubungan darah
1) Patriliner
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui garis ayah. Suku-suku di Indonesia
rata-rata menggunakan struktur keluarga patrilinear.
2) Matrilinear
Keluarga yang dihubungkan atau di susun melalui jalur garis ibu. Suku padang salah
satu yang menggunakan struktur Keluarga Matrilinear.
b. Dominasi keberadaan tempat tinggal
1) Patrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari
pihak suami
2) Matrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari
pihak istri
c. Dominasi pengambilan keputusan
1) Patriolokal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak suami
2) Matrilokal
Dominasi penambilan keputusan ada pada pihak istri

C. Bentuk-Bentuk Keluarga
Menurut Sussman dalam Rizqi (2005) bentuk keluarga terdiri atas keluarga tradisional dan
keluarga non tradisional
1. Keluarga tradisonal
a. Keluarga inti : Keluarga yang terdiri dari atas ayah, ibu, dan anak
b. Pasangan inti : keluarga yang terdiri dari suami dan istri saja
c. Keluarga dengan orang tua tunggal : satu orang yang mengkepalai keluarga sebagai
konsekuensi perceraian
d. Bujangan yang tinggal sendirian
e. Keluarga besar tiga generasi
f. Pasangan usia pertengahan atau pasangan lansia Jaringan keluarga besar
2. Keluarga non tradisonal
a. Keluarga dengan orang tua yang memiliki anak tanpa menikah
b. Pasangan yang yang memiliki anak tanpa menikah
c. Pasangan yang hidup bersama tanpa menikah ( kumpul kebo ) Keluarga gay
d. Keluarga lesbi
e. Keluarga komunikasi keluarga lebih dari satu pasangan dengan anak- anak yang secara
bersama-sama menggunakan fasilitas, sumber- sumber dan memiliki pengalaman yang
sama.

Menurut Anderson Carter dalam Rizqi ( 2005 )


a. Keluarga inti ( Nuclear family )
Keluarga yangterdiri atas ayah, ibu, dan anak-anak.
b. Keluarga besar
Keluarga inti di tambah dengan sanak saudara, nenek, kakek, keponakan, sepupu, paman,
bibi,dan sebagainya.
c. Keponakan berantai (Social family)
Keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari sekali dan
merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga duda atau janda (Single family )
Keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi
Keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama-sama.
f. Keluarga kabitas
Dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga
D. Fungsi Keluarga
1. Fungsi biologis
Fungsi biologis bukan hanya ditunujukkan untuk meneruskan kelangsungan keturunan,
tetapi juga memelihara dan membesarkan anak dengan gizi yang seimbang. Memelihara dan
merawat anggota keluarga juga bagian dari fungsi biologis dari keluarga.
2. Fungsi psikologis
Keluarga menjalankan fungsi psikologisnya antara lain untuk memberikan kasih sayang
dan rasa aman, memberikan perhatian diantara anggota keluarga, membina pendewasaan
kepribadian anggota keluarga, memberikan identitas keluarga.
3. Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi tercermin untuk membina sosialisasi pada anak, pembentukan nilai dan
norma yang diyakini anak, kemudian memberikan batasan-batasan prilaku yang boleh dan
tidak boleh pada anak. Meneruskan nilai-nilai budaya
4. Fungsi ekonomi
Keluarga menjalankan fungsi ekonomiuntukmencarisumber-sumber penghasilan guna
memenuhi kebutuhan keluarga. Pengaturan penghasilan keluarga, menabung untuk memenuhi
kebutuhan yang akan datang misalnya pendidikan anak-anak dan jaminan hari tua.
5. Fungsi pendidikan
Keluarga menjalankan fungsi pendidikan untuk menyekolahkan anak dalam rangka
memberikan pengetahuan, keterampilan, membentuk pelaksanaan, mempersiapkan anak untuk
kehidupan dewasa, mendidik anak sesuai dengan tingkatan perkembangan.

E. Tahapan dan Tugas Perkembangan Keluarga


Siklus tugas dan perkembangan, menurut Eflin Duval terdiri atas:
1. Pasangan pemula atau pasangan baru menikah
Tahapan ini dimualai saat dua insan dewasa mengikat janji melalui pernikahan dengan
landasan cinta dan kasih sayang. Tugas pada tahapan perkembangan keluarga permula antara
lain saling memuaskan antara pasangan beradaptasi dengan keluarga besar dari masing- masing
pihak. Merencanakan dengan matang jumlah anak, mempelajari peran masing-masing
pasangan.
2. Keluarga dengan menunggu kelahiran anak
Tahapan dan tugas perkembangan keluarga selanjutnya adalah keluarga dengan menunggu
kelahiran anak sebagai salah satu fungsi biologis yaitu melanjutkan keturunan.
Tugas tahap ini yaitu mempersiapkan biaya persalinan, mempersiapkan mental calon orang tua,
mempersipkan berbagai kebutuhan anak.
3. Keluarga dengan mempunyai bayi
Tugas pada perkembangan ini antara lain: memberikan ASI sebagai kebutuhan dasar bayi
(minimal 6 bulan ), memberikan kasih sayang, mulai mensosialisasikan dengan lingkungan
keluarga besar masing-masing pasangan, pasangan kembali melakukan adaptasi karena
kehadiaran anggota keluarga termasuk siklus hubungan seks, mempertahankan hubungan
dalam rangka memuaskan pasangan.
4. Keluarga dengan anak prasekolah
Tugas pada perkembangan ini antara lain : menanamkan nilai-nilai dan norma kehidupan,
mulai meyakinkan beragama, mengenalkan kultur keluarga, memenuhi kebutuhan bermain
atau, membantu anak dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, menanamkan tanggung
jawab dalam lingkup kecil, memperhatikan dan memberikan simulasi bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak prasekolah.
5. Keluarga dengan anak usia sekolah
Tugas pada perkembangan ini antara lain memenuhi kebutuhan sekolah anak baik alat- alat
sekolah maupun biaya sekolah, membiasakan belajar teratur, memperhatikan anak saat
menyelesaikan pekerjaan sekolah, memberikan pencerahan pada anak bahwa pendidikan itu
penting untuk masa depan anak, bersosialisasi untuk dengan lingkungan sekitar.
6. Keluarga dengan anak remaja
Tugas pada perkembangan ini antara lain : memberikan perhatian lebih pada anak remaja,
bersama-sama mendiskusikan tentang rencana sekolah atau pun kegiatan diluar sekolah,
memberikan kebebasan dalam batasan tanggung jawab mempertahankan komunikasi terbuat
dua arah.
7. Keluarga dengan melepaskan anak kemasyarakat
Tugas keluarga pada tahapan ini antara lain : mempertahankan keintiman pasangan,
membantu anak untuk mandiri, mempertahankan komunikasi, memperluas hubungan keluarga
antara orang tua dan menantu, menata kembali peran dan fungsi keluarga setelah ditinggal oleh
anak-anak.
8. Keluarga dengan tahapan berdua kembali
Tugas keluarga pada tahapan ini antara lain: mempertahankan keintiman pasangan,
merencanakan kegiatan yang akan datang, tetap menjaga komunikasi dengan anak-anak dan
cucu, mempertahankan kesehatan masing-masing pasangan.
9. Keluarga dengan tahapan masa tua
Tugas pada tahapan ini adalah saling memberikan perhatian yang yang menyenangkan
antara pasangan, memperhatikan kesehatan masing- masing pasangan, merencanakan kegiatan
untuk mengisi waktu tua seperti dengan berolah raga, berkebun mengasuh cucu. Pada masa tua
pasangan saling mengingatkan akan adanya kehidupan yang kekal setelah kehidupan ini.
F. Tugas Keluarga
Lima tugas keluarga adalah:
1. Mengenal masalah
2. Mengambil keputusan
3. Melakukan perawatan dirumah
4. Memodifkasi lingkungan
5. Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan

G. Sifat-Sifat Keluarga
Lima sifat-sifat keluarga (Snart,2001) adalah:
1. Keluarga yang keluarga unit terkecil dari suatu system
2. Keluarga mempertahankan fungsinya secara konsisten terhadap perlindungan, makanan, dan
sosialisasi anggotanya.
3. Dalam keluarga ada komitmen saling melengkapi antara anggota keluarga
4. Setiap anggota dapat atas tidak saling berhubungan dan dapat atau tidak dapat tunggal dalam
satu atap
5. Keluarga bias memiliki anak atau tidak

H. Tahap-Tahap Keluarga Sejahtera


1. Keluarga prasejahtera
Keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara manimal, seperti
kebutuhan atau pengajaran, agama, sandang, pangan dan kesehatan. Keluarga prasejahtera
belum dapat memenuhi salah satu atau lebih indikasi keluarga sejahtera tahap I.
2. Keluarga sejahtera tahap I
Keluarga-keluarga tahap yang telahdapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal,
tetap belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan social psikologis seperti kebutuhan akan
pendidikan, keluarga berencana, imteraksi dalam keluarga, interksi dengan lingkungan tempat
tinggal dan transportasi.
3. Keluarga sejahtera tahap II
Keluarga-keluarga yang disamping dapat memenuhi kebutuhan dasarnya juga telah dapat
memenuhi seluruh kebutuhan social psikologisnya. Akan tetapi belum dapat memenuhis
eluruhnya kebutuhan pengembangan seperti kebutuhan untuk menabung dan memperoleh
informasi.
4. Keluarga sejahtera tahap III
Keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan social
psikologis dan kebutuhan pengembangan, namun belum dapat memberikan sumbangan yang
maksimal terhadap masyarakat seperti secara teratur memberikan sumbangan dalam bentuk
material dan keuangan untuk kepentingan social kemasyarakatan serta peran secara aktif
dengan menjadi pengurus lembaga kemasyarakatan atau yayasan sosial, keagamaan, kesenian,
olah raga dan pendidikan.
5. Keluarga sejahtera tahap IV
Keluarga–keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhannya baik yang bersifat
dasar, social psikologis maupun pengembangan serta dapat pula memberikan sumbangan yang
nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.

I. Indikator Keluarga Sejahtera


1. Keluarga sejahtera tahap I
a. Melaksanakan ibadah menurut agama yang di anut masing-masing.
b. Makan dua kali sehari atau lebih.
c. Pakaian yang berbeda atau berbagai keperluan.
d. Rumah sebagian lantai bukan tanah.
e. Kesehatan ( bila anak sehat atau pun ingin ber KB dibawa ke sarana/petugas kesehatan ).
2. Keluarga sejahtera tahap II
a. Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur menurut agama yang di anut masing-
masing.
b. Makan daging, ikan, telur sebagai lauk pauk minimal satu kali dalam seminggu.
c. Pakaian yang berbeda untuk berbagai keperluan dan memperoleh pakaian baru satu tahun
terakhir.
d. Luas lantai tiap rumah 8 meter.
e. Anggota keluarga sehat dalam 3 bulan terakhir, sehingga dapat melaksanakan peran dan
fungsinya masing-masing.
f. Minimal satu anggota keluarga 15 tahun keatas mempunyai penghasilan yang tetap.
g. Bisa baca tulis latin bagi seluruh anggota keluarga yang berumur 10 - 60 tahun.
h. Anak usia sekolah (7-10) bersekolah.
i. Anak hidup dua atau lebih, keluarga yang masih dalam masa pasangan usia subur saat ini
memakai alat kontrasepsi.
3. Sejahtera tahap III
a. Upaya keluarga untuk meningkatkan dan menambah pengetahuan agama.
b. Keluarga mempunyai hubungan
c. Ikut sertadalam kegiatan masyarakat
d. Rekreasi bersama minimal 6 bulan sekali
e. Memperoleh berita dari surat kabar, tv, dll.
f. Anggota keluarga mampu menggunakan sarana transportasi
4. Keluarga sejahtera tahap IV
a. Memberikan sumbangan secara teratur dan suka rela dalam bentuk material kepada
masyarakat.
b. Aktif sebagai pengurus dalam kegiatan kemasyarakatan atau yayasan social.

J. Tahap- Tahap Proses Keperawatan Kesehatan Keluarga

Dalam proses keperawatan kesehatan keluarga mempunyai tahap-tahap sebagai berikut :


1. Pengkajian
Pengakajian adalah sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat untuk mengukur
keadaan klien (keluarga) dengan memakai norma-norma kesehatan maupun sosial, yang
merupakan sistem yang terintegritas dan kesanggupan keluarga dalam mengatasinya. Yang
termasuk dalam tahap ini adalah :
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara wawancara, pengamatan, study
dokumentasi, pemeriksaan fisik. Data-data yang dikumpulkan meliputi hal-hal sebagai
berikut : identitas keluarga, riwayat kesehatan keluarga baik yang sedang dialami maupun
yang pernah dialami, anggota keluarga, jarak antara lokasi dengan fasilitas kesehatan
masyarakat yang ada, keadaan keluarga meliputi : biologis, psikologis, sosial, cultural,
spritual, lingkungan dan data penunjang lainnya.
b. Analisa data
Di dalam menganalisa data-data norma perlu diperhatikan dalam melihat perkembangan
kesehatan keluarga yaitu :
1) Keadaan kesehatan yang normal dari setiap anggota keluarga
2) Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan
3) Karakteristik keluarga
2. Perumusan Masalah dan Diagnosa Keperawatan
Perumusan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga yang diambil didasarkan
kepada penganalisaan praktek lapangan yang didasarkan kepada analisa konsep, prinsip, teori,
dan standart yang dapat dijadikan acuan dalam menganalisa sebelum mengambil keputusan
tentang masalah kesehatan dan keperawatan keluarga Dalam penyusunan masalah kesehatan
dan keperawatan keluarga, harus mengacu pada tipologi masalah kesehatan dan keperawatan
serta berbagai alasan dari ketidakmampuan keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas keluarga
dalam bidang kesehatan.
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan tentang faktor-faktor yang mempertahankan
respon/tanggapan yang tidak sehat dan menghalangi perubahan yang diharapkan. Dalam
menetapkan diagnosa keperawatan keluarga, ditetapkan berdasarkan faktor resiko dan faktor
potensial terjadinya penyakit dan masalah kesehatan keluarga, serta mempertimbangkan
kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya. Diagnosa keperawatan
ditegakkan dengan menggunakan formulasi PES (problem, Etiologi, dan Sign).
Dalam menyusun prioritas masalah kesehatan dan keperawatan keluarga harus
berdasarkan beberapa kriteria sebagai berikut :
a. Ancaman kesehatan
b. Keadaan sakit atau kurang sehat
c. Situasi krisis
Kemungkinan masalah dapat dirubah, adalah kemungkinan kebersihan untuk mengurangi
masalah atau mencegah masalah bila dilakukan intervensi keperawatan dan kesehatan.
Potensi masalah untuk dicegah, apabila sifat dan bertanya masalah yang akan timbul dan
dapat dikurangi dan dicegah melalui tindakan keperawatan dan kesehatan. Masalah yang
menonjol, adalah cara keluarga melihat dan menilai masalah dalam hal beratnya mendesaknya
untuk diatasi melalui intervensi keperawatan dan kesehatan.
Untuk dapat menentukan prioritas kesehatan dan keperawatan keluarga perlu disusun skala
prioritas sebagai berikut :
No Kriteria Nilai Bobot
1. Sifat Masalah 1
Skala :
- Ancaman kesehatan 2
- Kurang/tidak sehat 3
- Krisis 0
2. Kemungkinan masalah dapat diubah 2
Skala :
- Mudah 2
- Sebagian 1
- Tidak dapat 0
3. Potensial masalah dapat dirubah 1
Skala :
- Tinggi 3
- Cukup 2
- Rendah 1
4. Menonjol masalah 1
Skala :
- Masalah berat harus ditangani 2
- Masalah yang tidak perlu segera 1
- Masalah tidak dirasakan 0

Skoring
a. Tentukan skor untuk setiap kriteria
b. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot
c. Jumlahkan skor untuk semua kriteria
d. Skor tertinggi adalah 5 dan semua untuk seluruh bobot

3. Perencanaan
Langkah selanjutnya setelah merumuskan diagnosa keperawatan adalah menyusun
perencanaan perawatan kesehatan dan keperawatan keluarga. Rencana keperawatan keluarga
adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan perawat untuk dilaksanakan, dalam memecahkan
masalah kesehatan dan keperawatan yang telah di identifikasi. Ciri-ciri rencana perawatan
keluarga:
a. Berpusat pada tindakan-tindakan yang dapat memecahkan atau meringankan yang sedang
dihadapi.
b. Merupakan hasil dari suatu proses dan disistematis dan dipelajari dengan fikiran yang
logis.
c. Rencana perawatan keluarga berhubungan dengan masa yang akan datang.
d. Berkaitan dengan masalah kesehatan dan masalah keperawatan yang di identifikasi.
e. Rencana perawat adalah untuk mencapai tujuan
f. Merupakan suatu proses yang berlangsung secara terus menerus.
Kualitas rencana keperawatan sangat tergantung kepada :
a. Penentun masalah kesehatan dan keperawatan yang jelas dan didasarkan kepada analisa
yang menyeluruh tentang masalah kesehatan situasi keluarga.
b. Rencana yang realitas, artinya dapat dilaksanakan dan dapat menghasilan apa yang
diharapkan.
c. Sesuai dengan tujuan dan falsafah keperawatan
4. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan keperawatan terhadap keluarga, didasarkan kepada rencana asuhan
keperawatan yang telah disusun. Kegagalan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan dan
kesehatan dalam memecahkan masalah kesehatan keluarga disebabakn oleh banyak faktor
diantaranya adalah :
a. Kurang pengetahuan dalam bidang kesehatan
b. Informasi yang diperoleh keluarga tidak menyeluruh
c. Tidak mau menghadapi situasi
d. Mempertahankan suatu pola tingkah laku karena kebiasaan yang melekat
e. Adat istiadat yang berlaku
f. Kegagalan dalam mengkaitkan tindakan dengan sasaran
g. Kurang percaya terhadap tindakan yang diusulkan
Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan terhadap keluarga :
a. Sumber daya keluarga (keuangan)
b. Tingkat pendidikan keluarga
c. Adat istiadat yang berlaku
d. Respons penerimaan keluarga
e. Saran dan prasarana yang ada pada keluarga
5. Evaluasi
Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai. Evaluasi selalu berkaitan
dengan tujuan. Apabila dalam penilaian tujuan tidak tercapai, maka perlu dicari penyebabnya.
Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor :
a. Tujuan tidak realitas
b. Tindakan keperawatan yang tidak tepat
c. Ada faktor lingkungan yang tidak dapat diatasi
Hasil asuhan keperawatan dapat diukur dari tiga dimensi :
a. Keadaan fisik, misalnya peningkatan berat badan anak
b. Psikologis dan sikap, misalnya berkembangnya sikap positif keluarga terhadap perawat
dalam memberikan asuhan dirumah
c. Pengetahuan dan perubahan prilaku, keluarga melaksanakan petunjuk-petunjuk yang
berkaitan dengan perawatan payudara sewaktu menyusui bayi.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. ER
PADA NY. AZ DENGAN HIPERTENSI DI DESA BUKIT KRATAI
PENGKAJIAN ( Tanggal 01 MARET 2022)

I. Data Umum

1. Identitas kepala keluarga


a. Nama kepala keluarga : Tn. ER
b. Umur : 33 Tahun
c. Jenis kelamin : Laki - Laki
d. Pekerjaan : Swasta (Guide)
e. Agama : Islam
f. Suku/ Bangsa : Batak / Indonesia
g. Pendidikan : SMA
h. Alamat : Jl. Melati 2

2. Komposisi Keluarga

Pendidi Imuni
No Nama JK Umur Hub. KK Pekerjaan Kesehatan
kan sasi
Suami / -
1 Tn. ER L 33 th. SMA Swasta Sehat
KK
2 Ny. AZ P 27 th. Istri SMA Mengurus - Sakit
rumah
tangga
3 An. FR P 6 th. Anak Belum - - Sehat
sekolah
4 An. NG L 3 th. Anak Belum - - Sehat
sekolah

1
3. Genogram

: Laki- laki

: Perempuan

: Klien sakit

: kepala keluarga

: Meninggal

2
4. Tipe keluarga
Keluarga Tn. ER adalah Keluarga dengan tipe nuclear family, dimana di dalam keluarga
tidak ada orang lain selain suami, istri, dan 2 anak kandung yang tinggal.
5. Suku
Keluarga Tn. ER adalah suku Batak. Kebiasaan dalam keluarga apabila ada yang sakit
berobat ke puskesmas atau langsung membeli obat di apotik Agama
Keluarga Tn. ER menganut Agama Islam. Semua aktivitas yang dilakukan tidak boleh
bertentangan dengan ajaran Agama Islam
6. Satus social Ekonomi keluarga

7. aktivitas rekreasi keluarga / waktu keluarga


Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi keluar kota. Biasanya hanya
menonton televisi sambil bercerita. Untuk berkunjung ke keluarga suami jarang dilakukan
kecuali ada acara – acara penting.

II. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini.
Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja (12 - 6
tahun) yang tugasnya :
 Memberi perhatian lebih
 Bersama – sama mendiskusikan tentang sekolah
 Memberi kebebasan dalam batas tanggung jawab
 Komunikasi dua arah
2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Tidak ditemukan tahap perkembangan yang belum terpenuhi. Tn. ER dan Ny. AZ
sudah melakukan tugasnya dengan baik dengan memberi perhatian lebih dan bersama
– sama mendiskusikan mengenai sekolah dengan kedua anaknya, serta memberi
kebebasan dalam batas tanggung jawab dan hal yang paling penting
mengkomunikasikanya dengan komunikasi dua arah.
3. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Riwayat orang ttua baik dari pihak suami / istri tidak mempunyai kebiasaan kawin
cerai, pemabuk, ataupun penjudi.

3
III. Data Lingkungan
1. Karaktersitik Rumah

a. Luas Pekarangan : 12 x 8 m2
b. Type Rumah : Permanen
c. Atap Rumah : Genteng
d. Kepemilikian : Milik Saudara Kandunng Tn. ER
e. Kamar mandi / WC : Ada satu kamar mandi gabung dengan WC
f. Kebersihan Lingkungan : Bersih dan Rapi
g. Ventilasi/jendela : Ada, tidak tertutup
h. Sirkulasi : Bagus, semua jendela terbuka
i. Sumber air minum : masak sendiri
j. Pencahayaan : Memakai lampu dan pencahayaan dari matahari
k. Kelembaban : tidak lembab, tidak jamuran
l. Gudang : tidak ada
m. Pembuangan Limbah : melalui selokan
n. Lantai : Keramik
o. Septic tank : ada, di pekarangan samping Bangunan WC
p. Pembuangan Sampah : Dibakar

Keterangan :
1 = halaman, 2 = Ruang Tamu, 3 = Kamar Mandi / WC, 4,5,6 = Kamar
Tidur, 7 = Dapur, 8 = Tempat Suci, 9 = Tempat Jemuran (halaman)

4
2. Karakteristik Tetangga Dan Komunitas
Keluarga Tn. ER bertetangga dengan pekerja swasta, tetangga ada yang beragama
ISLAM dan ada yang beragama Islam. Di Daerah Keluarga Tn. ER tinggal merupakan
daerah mayoritas penduduk pendatang dari dalam Batak dan dari luar Batak.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Semenjak menikah sampai sekarang Tn. ER dan Ny. AZ pernah tinggal dengan orang
tua, lalu tinggal di rumah milik saudara Tn. ER.
4. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat.
Biasanya pada malam hari. Ny. AZ berkumpul dengan keluarganya, selalu meluangkan
waktu untuk berkumpul. Keluarga Ny. AZ dan anak-anaknya juga berinteraksi sangat
baik dengan masyarakat disekitar. Namun Tn. ER jarang berinteraksi dengan masyarakat
sekitar rumah karena harus bekerja dari pagi sampai malam sehingga jarang
tinggal dirumah.
5. System Pendukung Keluarga
Keluarga Tn. ER mengatakan jika ada masalah mendiskusikannya dengan keluarga inti
dan keluarga besar dengan komunikasi terbuka satu sama lain.
Ny. AZ mengatakan jika ada keluarga yang sakit dibawa ke puskesmas atau dokter
praktik swasta.
Tn. ER mengatakan jika Ny. AZ sakit sampai di rawat inap atau mempunyai acara
dirumah saudara – saudaranya ikut membantu menyumbangkan dananya.

IV. Struktur Keluarga


1. Pola Komunikasi Keluarga
Dalam Keluarga saling terbuka satu sama lain dan dalam keluarga bebas menyatakan
pendapat tetapi pengambil keputusan adalah Tn. ER sebagai Kepala Keluarga
2. Sruktur Kekuatan Keluarga
Keluarga Tn. ER saling menghargai satu sama lain, salig membantu serta mendukung.
Tn. ER dan Ny. AZ mampu untuk merawat diri sendiri dan memenuhi kebutuhan sehari
– hari. Apabila Ada masalah Ny. AZ diskusi dengan suami dan juga minta nasehat
kepada saudara – saudaranya.
3. Struktur Peran
 Tn. ER adalah Kepala Keluarga, berperan sebagai suami dan pencari nafkah yang
utama.
 Ny. AZ adalah seorang Ibu Rumah Tangga dan juga ikut membantu mencari
nafkah dengan berjualan
 An. FR & An. NG adalah seorang anak berperan sebagai anak yang tugas
utamanya merupakan belajar.

5
4. Nilai Atau Norma Budaya
Keluarga Tn. ER menerapkan aturan – aturan sesuai dengan ajaran agama ISLAM
dengan mengharpkan kedua anaknya nanti menjadi anak yang taat dalam menjalankan
ajaran agama. Nilai dan norma Kelaurga Tn. ER sesuai dengan kebiasaan Adat Batak
serta ikut serta jika di wilayahnya ada gotong royong.
Di keluarga diterapkan hidup bersih seperti mencuci tangan sebelum makan dan sesudah
makan, berpamitan, bertutur kata sopan dan santun.

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Semua anggota Keluarga Tn. ER saling menyanyangi satu sama lain. Tempat tinggal
saudara ada yang dekat dan ada yang jauh. Namun Jika ada kesusahan dalam keluarga
Tn. ER, saudara – saudaranya sangat membantu
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Tn. ER menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain. Mereka
membiasakan anak – anaknya mereka bermain dengan teman – temannya dan
menekankan juga anaknya untuk selalu belajar.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Keyakinan, Nilai, dan Perilaku Kesehatan
Keluarga Tn. ER mengatakan kesehatan adalah hal yang penting dimana lebi baik
mencegah daripada mengobati. Tn. ER mengatakan apabila ada keluarga yang sakit
setelah diobati dirumah tidak ada perubahan segera dibawa ke pelayanan kesehatan.

b. Definisi Keluarga tentang sehat dan sakit


Keluarga Tn. ER mengatakan sehatn adalah dapat melakukan aktivitas sehari – hari
tanpa gangguAn. FRn. ER mengatakan Istrinya sedang sakit hipertensi.
c. Status Kesehatan dan kerentanan sakit yang dirasakan oleh keluarga
Keluarga Tn. ER mengatakan jarang sakit, hanya saja Istrinya (Ny. AZ) sering
mengalami pusing dan kelelahan
d. Praktik diit Keluarga
Ny. AZ mengatakan memiliki pantangan makan garam berlebihan dan minum kopi,
selain dirinya keluarganya makan sembarangan.
e. Kebiasaan tidur dan istirahat
Keluarga Tn. ER biasanya tidur dari pukul 22.00 dan Bangun 06.00 WIB
f. Latihan dan rekreasi
Ny. AZ mengatakan jarang berekreasi dan berolah raga.
g. Kebiasaan Penggunaan obat – obatan dalam keluarga

6
Keluarga mengatakan tidak pernah menggunakan obat – obatan tapa resep dari
dokter
h. Perawatan diri
Keluarga Tn. ER mengatakan mampu merawat dirinya sendiri.
i. Praktek Lingkungan
Keluarga Tn. ER mengatakan tidak ada bahaya yang dirasakan baik dari tanah, air,
maupun udara. Keluarga Tn. ER sering membersihkan kamar mandi, halaman
rumah, dapur, dan rumah
j. Pemeriksaan kesehatan secara teratur
Keluarga mengatakan jarang pergi ke puskesmas untuk mengontrol penyakit
hipertensi Ny. AZ. Keluarga Tn. ER mengatakan lebih sering ke dokter untuk
konsultasi. Ny. AZ mengatakan biasanya memeriksakan tensinya setiap 1 bulan
sekali atau saat obat yang diberikan dokter habis.
k. Kesehatan gigi
Keluarga mengatakan tidak pernah mengalami sakit gigi yang parah

l. Riwayat kesehataan keluarga


Ny. AZ mengatakan Almarhum Ibu Kandungnya memiliki penyakit yang sama
seperti dirinya, dan Almarhum Ayah kandungnya meninggal karena sakit jantung.
m. Pelayanan Perawatan kesehatan yang diterima
Keluarga Tn. ER mengatakan pelayana yang diterima adalah pelayanan kesehatan
dari puskesmas yang melakukan pelayanan di Balai Banjar dan Pelayanan kesehatan
dari dokter praktik swasta.
n. Perasaan atau persepsi terhadap pelayanan kesehatan
Keluarga Tn. ER mengatakan pelayanan kesehatan gratis yang diberikan tidak
begitu memuaskan keluarga tapi cukup membantu.
o. Sumber pembiayaan pelayanan kesehatan
Keluarga Tn. SW mengatakan jika pergi ke pelayanan kesehatan pasien
membayarnya dengan uang tabungan keluarga.
p. Logistik untuk mendapatkan perawatan
Keluarga Tn. ER mengatakan jarak dari rumah ke puskesmas sangat dekat dan ke
dokter praktik juga lumayan dekat. Jika ada keluarga sakit, Keluarga saling
mengantarkan.

7
VI. Lima Tugas Kesehatan Keluarga
1. Mengenal masalah kesehatan
Ny. AZ mengatakan sering pusing, kaku pada lehernya, dan terlihat lemas. Ny. AZ mengatakan
pusingnya disebabkan karena tensinya tinggi, dan Ny. AZ mengetahui kalau ia terkena tekanan
darah tinggi karena pernah diinformasikan sebelumnya oleh
pertugas kesehatan di Rumah Sakit.
2. Mengambil keputusan terkait masalah kesehatan
Ny. AZ mengatakan jika ia mengalami pusing dan kelelahan, tidak harus pergi ke
puskesmas.
3. Merawat anggota keluarga yang sakit
Ny. AZ mengatakan apabila pusing ia mengkonsumsi obat amlodipin. . Keluarga belum
mengetahui tentang obat tradisional untuk menurunkan darah tinggi
4. Memodifikasi lingkungan kesehatan
Ny. AZ mengetahui dan sudah melakukan pantangan tidak boleh minum kopi, makan
makanana yang banyak garam, namun Ny. AZ tidak sering berolah raga, selalu berpikir
keras, sering marah-marah, sedikit minum air dan Ny. AZ mengatakan selain dirinya,
keluarganya tetap makan seperti biasa, tidak terkontrol, dan sulit dikasih tahu.
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Ny. AZ mengatakan jarang sekali pergi ke puskesmas, biasanya kalau obat amlodipin
sudah habis Tn. ER langsung membeli obat di apotik sesuai dengan resep dokter (resep
ditebus ulang) atau membawa ke Praktek dokter jika ada anggota keluarga yang sakit.

VII. Stress Dan Koping Keluarga


1. Stressor jangka panjang dan pendek.
Stressor Jangka Pendek :
Keluarga Tn. ER mempunyai harapan supaya Ny. AZ sembuh dari hipertensinya.
Stressor Jangka Panjang :
Ny. AZ mengatakan bahwa ingin mempunyai rumah tinggal sendiri tanpa bergantung
dengan saudara Tn. ER
2. Respon terhadap stressor.
Jika ada masalah dalam keluarga biasanya didiskusikan bersama suami. Apabila perlu
nasihat biasanya keluarga Tn. ER minta nasihat kepada orang tua atau saudara –
saudaranya
3. Strategi koping
Keluarga mengatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan dalam keluarga sehingga masukan
keluarga dapat membantu menyelesaikan masalahnya.
4. Strategi adaptasi disfungsional.
Dari hasil pengkajian didapatkan adanya cara – cara keluarga dalam mengatasi masalah
maladative.
VIII. Harapan Keluarga

8
Keluarga mengatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap bisa
sangat membantu keluarga menegah penyakit yang ada pada keluarganya.
IX. Data Tambahan
1. Nutrisi
Keluarga mengkonsumsi makanan 3 x sehari, menu makanan nasi, sayuran seperti
bayam, sayur paku, lauk pauk seperti ikan laut, telur, tempe, juga kadang-kadang buah.
Minuman yang dikonsumsi air putih, teh manis, dan Es. Cara pengolahan makanan
dicuci dulu baru dipotong. Porsi makanan setiap anggota keluarga sudah memenuhi
kebutuhan.
2. Eliminasi
Dalam Keluarga tidak ada keluhan BAK dan BAB
3. Istirahat tidur
Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam istirahat tidur
4. Aktivitas sehari-hari
Tn. ER bekerja dari pagi sampai malam, Ny. AZ membersihkan rumahnya

X. Pemeriksaan Fisik Keluarga

Pemeriksaan Tn. ER Ny. AZ An. FR An. NG


Fisik
Kepala Rambut hitam Rambut hitam Rambut hitam Rambut hitam
dan bersih dan bersih dan bersih dan bersih
Rontok (+) Rontok (+) Rontok (-) Rontok (-)
TTV TD = 16/80 TD = 150/90
mmHg mmHg
N = 64 x/menit N = 80 x/menit
S = 36,2 oC S = 36,5 oC
RR = 6 RR = 6
x/menit x/menit
BB/TB BB = 83 kg BB = 77 kg
TB = 165 cm TB = 155 cm
Mata Anemis (-) Pandangan Anemis (-) Anemis (-)
Kabur,
Anemis (-)
Hidung Sekret (-) Sekret (-) Sekret (-) Sekret (-)

9
Epistaksis (-) Epistaksis (-) Epistaksis (-) Epistaksis (-)
Mulut Mukosa Mukosa Mukosa Mukosa
lembab, lembab, lembab, lembab,
Kesulitan Kesulitan Kesulitan Kesulitan
menelan (-) menelan (-) menelan (-) menelan (-)
Leher Benjolan (-) Benjolan (-) Benjolan (-) Benjolan (-)
Pembesaran Pembesaran Pembesaran Pembesaran
kelenjar limfe kelenjar limfe kelenjar limfe kelenjar limfe
(-) (-) (-) (-)
Dada Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung
dan paru dan paru dan paru dan paru
normal normal normal normal
Abdomen Kembung (-), Kembung (-), Kembung (-), Kembung (-),
Peristaltik usus Peristaltik usus Peristaltik usus Peristaltik usus
= = = =
Tangan Bengkak (-), Bengkak (-), Bengkak (-), Bengkak (-),
turgor kulit (-) turgor kulit (-) turgor kulit (-) turgor kulit (-)
Kaki Bengkak (-), Bengkak (-), Bengkak (-), Bengkak (-),
turgor kulit (-) turgor kulit (-) turgor kulit (-) turgor kulit (-)
Keadaan CM CM, CM CM
Sakit
umum
Hipertensi

B. ANALISA DATA

No Sign & Symptom Etiologi Problem


1 DS :

Ny. AZ menderita hipertensi Ketidak mampuan Kurang


sejak 2 tahun yang lalu dan keluarga mengenal pengetahuan
kadang merasakan kepala masalah kesehatan
pusing. pada anggota
keluarga yang
Ny. AZ tetap melakukan sakit
aktifitas di rumah.

10
Ny. AZ Jarang memeriksa
tekanan darahnya.

Ny. AZ mengatakan memiliki


pantangan makan garam
berlebih dan minum kopi,
namun jarang berolah raga dan
sedikti minum air putih.

Ny. AZ mengatakan selain


dirinya keluarganya makan
sembarangan.

Kelaurga Tn. ER mengatakan


tidak telalu mengetahui tentang
penyakit hipertensi.

Tn. ER mengatakan tidak


mengetahui penyakit hipertensi
salah satu penyebabnya adalah
faktor keturuanan.

Kelaurga Tn. ER Mengatakan


belum paham tentang cara-cara
pencegahan hipertensi.

Ny. AZ mengatakan tidak suka


makan buah

Ny. AZ mengatakan hanya


mengandalkan pengobatan dari
puskemas dengan minum
amlodipin

Tn. ER mengatakan jarang


mengantar Ny. AZ kontrol
karena sibuk bekerja.

DO:

11
Pasien bertanya – tanya tentang
penyebab penyakit dan
pengobatan penyakitnya.

Ibu terlihat lemas

Tanda-tanda vital :

TD = 150/90 mmHg N
= 80 x/menit

2 DS :

Ny. SC mengatakan jarang Ketidak mampuan Resiko terjadinya


memeriksa tekanan darahnya keluarga dalam komplikasi.
merawat anggota
Ny. AZ mengatakan menderita
keluarga yang
hipertensi ± 2 thn yang lalu. sakit
Ny. AZ mengatakan tensinya
kadang naik, kadang turun,
paling tinggi biasanya 180 dan
paling rendah 140.

Usia Ny. AZ sudah 27 tahun

Ny. AZ jarang berolah raga dan


sedikit minum air putih

Ny. AZ mengatakan tidak suka


makan buah

Ny. AZ mengatakan hanya


mengandalkan pengobatan dari
dokter dengan minum
amlodipin

Tn. ER mengatakan jarang


mengantar Ny. AZ Kontrol
karena sibuk bekerja

12
DO :

Ibu terlihat membersihan rumah

TD 150/90 mmHg
N : 80 x/menit

C. Diagnosa Keperawatan Keluarga Dan Scoring


1. Kurang pengetahuan tentang kondisi dan rencana pengobatan hipertensi b/d ketidak
mampuan keluarga mengenal masalah Hipertensi

No kriteria Nilai skor Pembenaran

1 Sifat masalah: 3/3 x 1 1 Ketidak mampuan keluarga untuk merawat Ny.


(aktual) AZ dengan penyakit hipertensi merupakan
ancaman terjadinya penyakit

2 Kemungkinan 1/2 x 2 1 Lamanya penyakit ±2 tahun yang lalu.


masalah dapat

diubah :
(sebagian)

3 Potensial 3/3 x 1 1 Penyakit hipertensi terjadi bisa diobati dan


masalah untuk dicegah dengan pola makan yang sehat dan
dicegah :
prilaku yang sehat
(Tinggi)

4 Menonjolnya 2/2 x 1 1 Bila tidak segera di tangani maka bisa terjadi


masalah ( tidak hipertensi berlanjut.
segera
ditangani)

Total Skor 4
13
2. Resiko terjadinya komplikasi dari hipertensi b/d ketidak mampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang menderita hipertensi

No kriteria Nilai skor Pembenaran

1 Sifat masalah: 2/3 x 1 = 2/3 Memerlukan penanganan yang secepatnya untuk


(Risiko) mencegah komplikasi sumber dan tindakan.
2/3
Dapat dijangkau keluarga

kriteria Nilai skor Pembenaran


No
2 Kemungkinan ½x2=1 1 Terjadinya penyakit.
masalah dapat
diubah :
(Mudah)

3 Potensial 2/3 x 1 = 2/3 Komplikasi dapat dicegah bila segera ditangani


masalah untuk
2/3
dicegah :
(cukup)

4 Menonjolnya 2/2 x 1 = 1 1 Akan mengakibatkan stroke, gagal jantung.


masalah (
segera
ditangani)
Total Skor 3 1/3

14
C. PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Kurang pengetahuan tentang kondisi dan rencana pengobatan hipertensi b/d ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah Hipertensi
2. Resiko terjadinya komplikasi dari hipertensi b/d ketidak mampuan keluarga merawat
anggotakeluarga yang menderita hipertensi

Rencanan Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. ER

No
Hari/Tanggal DX Tujuan Kriteria Standar Intervensi
Selasa, 01– 1 Setelah dilakukan
03-2022 tindakan
10.30 WIB keperawatan selama
1-2 x kunjungan
rumah diharapkan
pengetahuan

15
keluarga tentang
hipertensi meningkat

Tuk I :
Mampu mengebal Verbal - Mampu - Kajian
masalah Hipertensi menjelaskan pengetahuan
pada anggota arti hipertensi keluarga tentang
kelaurga - Mampu hipertensi
menjelaskan o Pengertian
penyebab hipertensi
hipertensi o Penyebab
- Mampu hipertensi
menjelaskan o Tanda dan
tanda dan gejala
gejala hipertensi
hipertensi o Pencegahan
- Mampu hipertensi
menyebutkan o Komplikasi
cara hipertensi
pencegahan - Berikan
hipertensi penyuluhan
- Mampu tentang
menyebutkan hipertensi
salah satu - Diskusi adanya
komplikasi dari tanda dan gejala
hipertensi hipertensi serta
faktor yang
memperburuk
kondisi
- Bimbingan
keluarga untuk
mengulangi apa
yang telah di
ajarkan.
- Jelaskan akibat
lanjut dari
penyakit
hipertensi jika
tidak segera
ditangani
- Bimbingan
untuk mengatasi
resiko penyakit
hipertensi

16
TUKII : Verbal - Keluarga mampu - Jelaskan
Keluarga dapat untuk petunjuk
memutuskan memutuskan perawatan
tindakan yang tepat tindakan yang hipertensi
untuk mengatasi tepat untuk dengan
masalah hipertensi. mengatasi melakuan
masalah control secara
hipertensi dengan rutin.
membawa
anggota keluarga
yang sakit
berobat ke Rs
atau puskesmas

17
Tupen III : Psikomotor - Keluarga - Jelaskan
Keluarga mampu mampu manfaat gizi
melakukan merawat seimbang
perawatan pada anggota - Demontrasikan
anggota keluarga keluarga yang cara menyusun
yang sakit sedang sakit. menu yang
- Keluarga benar untuk
mampu nutrisi yang
menentukan dianjurkan dan
status nutrisi yang tidak
/gizi sesuai dianjurkan
dengan standar - Anjurkan klien
kesehatan yang untuk
mengalami menghidari
hipertensi stress
- Keluarga - Ajurkan klien
mampu menata stress.
mengontrol
emosi dan
menata stress

Tupen IV : Psikomotor - Keluarga - Jelaskan pada


Keluarga dapat membawa keluarga
menggunakan anggota pelayanan
fasilitas yunkes keluarga yang yang cepat di
secara tepat untuk sakit ketempat manfaatkan
mengetahui pelayanan - Anjurkan klien
komplikasi kesehatan untuk kontrol
terdekat. secara rutin.
- Anjurkan
keluarga untuk
mengguanaka
n yankes.

18
Selasa, 01- 2. Setelah
03-2022 dilakukantindakan
10.30 WIB keperawatan selama
1-2 x kunjungan
rumah diharapkan
resiko terjadinya
komplikasi dapat
dicegah.
Verbal - Keluargadan - Jelaskan kepada
TUKI : klien mampu kelurga Tn. ER
Keluarga mamapu menyebutkan tentang
mengenal mengenal penyebab kemungkinan
peningkatan tekanan terjadinya penyebab
darah peningkatan terjadinya
tekanan darah tekanan darah
- Keluarga tinggi
mampu - Jelaskan tentang
menyebutkan tanda dan gejala
tanda terjadinya
peningkatan peningkatan
tekanan darah tekanan darah
- Keluarga - Jelaskan tentang
mampu akibat dari
menyebutkan peningkatan
akibat yang tekanan darah
mungkin terjadi - Jelaskan
dari komplikasi
peningkatan akibat hipertensi
tekanan darah.

Verbal - Berikan
TUKII : - Keluarga keluarga
Keluarga mampu mampu kesempatan
memutuskan memutuskan untuk
tindakan yang tepat tindakna yang mengambil
akibat dari tepat untuk keputusan
komplikasi mengatasi
Hipertensi komplikasi
- Jelaskan tentang

19
TUKIII : Psikomotor - Keluarga makanan yang
Keluarga mampu amampu boleh dan tidak
melakukan merawat boleh di makan
perawatan pada anggota oleh Ny. AZ
anggota keluarga keluarga
dengan
mengontrol
makanan yang
harus
dipantangi
Keluarga - Jelaskan pada
TUKIV : Keluarga Psikomotor keluarga tentang
dapat - mampu fasilitas yankes
menggunakan memanfaatkan yang dapat
fasilitas pelayanan fasilitas dimanfaatkan.
kesehatan secara tapat pelayanan - Berikan
untuk merawat kesehatan yang pengaetahuan
apabila tekanan telah terseida terhadap prilaku
darah terus yang telah
meningkat. dilakukan untuk
mempertahanka
n agar tidak
terjadi
komplikasi

20
Implementasi dan Evaluasi

No
Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
DX
Rabu, 02- 1 - Mengucapkan salam S:
03-2022 - Nemvalidasi keadaan - Keluarga Tn. ER
11.00 WIB keluarga mengatakan pengertian
- Menjelaskan tujuan dan hipertensi adalah tensi
kontrak waktu yang melebihi 140 / 90
- Ny. AZ mengatakan
TUKI : penyebabnya bisa
Mampu mengebal masalah karena faktor keturuann,
Hipertensi pada anggota pola makan yang tidak
kelaurga sehat, karena penuaan,
dan karena berat badan
- Mengkajian pengetahuan berlebih
keluarga tentang hipertensi - Keluarga Tn. ER
o Pengertian hipertensi mengatakan Tanda
o Penyebab hipertensi gejalanya bisa muncul
o Tanda dan gejala sakit kepala, kelelahan,
hipertensi tangan gemetar, sakit di
o Pencegahan hipertensi sekitar leher
o Komplikasi hipertensi - Keluarga Tn. ER
- Memberikan penyuluhan mengatakan akibat
tentang hipertensi lanjutnya kemungkinan
- Mendiskusi adanya tanda dan terkena serangan
gejala hipertensi serta faktor jantung, stroke,
yang memperburuk kondisi penyakit di ginjal dan
- Membimbingan keluarga mata
untuk mengulangi apa yang - Keluarga mengatakan
telah di ajarkan. akan kontrol setiap
- Menjelaskan akibat lanjut dari minggu ke puskesmas
penyakit hipertensi jika tidak atau pelayanan
segera ditangani kesehatan
- Membimbingan untuk O:
mengatasi resiko penyakit - Keluarga Tn. ER
hipertensi menucapkan salam
Batakk dan menerima
keberadaan perawat
- Keluarga kooperatif
- Keluarga aktif bertanya
saat diskusi
- Keluarga dan klien
mampu menyebutkan
21
penyebab terjadinya
peningkatan tekanan
darah
- Keluarga mampu
menyebutkan tanda
peningkatan tekanan
darah
- Keluarga mampu
menyebutkan akibat
yang mungkin terjadi
dari peningkatan
tekanan darah.

A:
Tujuan tercapai

P:
Lanjutkan TUKII

Rabu 02-03-2022 1 TUKII : S:


WIB Keluarga dapat memutuskan - Keluarga Tn. ER
tindakan yang tepat untuk mengatakan akan
mengatasi masalah hipertensi. membawa Ny. AZ ke
dokter langganannya
- Menjelaskan petunjuk untuk selalu kontrol
perawatan hipertensi dengan - Ny. AZ mengatakan
melakuan control secara sudah menghindari
rutin. pemakaian garam
berlebih dan tidak minum
TUKIII : kopi lagi
Keluarga mampu melakukan - Keluarga Tn. ER
perawatan pada anggota mengatakan akan
keluarga merawat Ny. AZ dengan
baik karena meraka
- Jelaskan manfaat gizi sayang Ny. AZ.
seimbang - Keluarga mengatakan Ny.
- Demontrasikan cara AZ jarang berolah raga
menyusun menu yang benar - Keluarga mengatakan
untuk nutrisi yang dianjurkan akan membantu
dan yang tidak dianjurkan menghindari Ny. AZ dari
- Anjurkan klien untuk stres
menghidari stress - Ny. AZ mengatakan
- Ajurkan klien menata stress. mampu mengontrol
stresnya dengan
menggunakan tehnik tarik
nafas dalam

22
- Ny. AZ mengatakan
sekarang sudah
mengetahui menu
makanan yang baik untuk
dirinya dan keluarganya

O:
- Keluarga kooperatif
- Keluarga mampu untuk
memutuskan tindakan
yang tepat untuk
mengatasi masalah
hipertensi dengan
membawa anggota
keluarga yang sakit
berobat ke puskesmas atau
dokter praktik swasta
- Keluarga mampu
merawat anggota
keluarga yang sedang
sakit.
- Keluarga mampu
menentukan status nutrisi
/gizi sesuai dengan standar
kesehatan yang
mengalami hipertensi
- Keluarga mampu
mengontrol emosi dan
menata stress

A:
Tujuan Tercapai

P:
Lanjutkan ke TUKIV

23
DOKUMENTASI

24
25

You might also like