You are on page 1of 8

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Diare Pada Balita Di Wilayah

Kerja Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu Tahun 2015.


Dian Permana Putera
NPM. 142426050 DPP
Program Studi DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dehasen Bengkulu

Angka kejadian diare di Amerika diperkirakan 211-375 juta kasus diare terjadi setiap tahun.
Menurut Riskesdas 2013, insiden diare pada balita sebesar 6,7%. Insiden diare di Provinsi Bengkulu
pada tahun 2013 adalah sebesar 5,3% yang didiagnosa menderita diare dengan prevalensi diarenya
sebesar 3,8%. Pada tahun 2013, penemuan kasus diare di Provinsi Bengkulu adalah sebanyak
39.710 orang, yang ditangani oleh tenaga kesehatan sebanyak 9.531. Perilaku yang didasari oleh
tingkat pengetahuan yang tinggi akan menimbulkan respon batin dalam bentuk sikap yang positif
dan akan berdampak pada tindakan yang akan dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang perawatan diare pada balita di wilayah kerja
Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu.
Metode yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif. Data dikumpulkan
menggunakan data primer dan sekunder, data primer diperoleh dari kuisioner kepada ibu yang
mempunyai balita dengan diare yang berkunjung ke Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu pada
saat penelitian dilakukan yaitu pada bulan Juni 2015, diambil menggunakan teknik accidental
sampling yang berjumlah 56 orang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang berumur 20-35
tahun, setengah responden yang mempunyai pendidikan tingkat menengah, hampir sebagian
responden yang merupakan ibu rumah tangga, setengah responden yang berpengetahuan kurang
tentang perawatan diare pada balita.
Diharapkan tenaga kesehatan baik melalui wadah instansi kesehatan atau secara pribadi
disarankan untuk terus menggalakkan upaya-upaya sosialisasi informasi kesehatan khususnya
mengenai perawatan diare pada anak usia balita guna meningkatkan kesadaran dan kualitas perilaku
kesehatan masyarakat.

Kata kunci : pengetahuan, perawatan diare


Daftar Pustaka : 2005 s/d 2014
Pendahuluan kasus pada tahun 2013. Sedangkan target
Penyakit diare masih merupakan CFR pada KLB Diare diharapkan <1%.
masalah global dengan derajat kesakitan dan Dengan demikian secara nasional, CFR KLB
kematian yang tinggi di berbagai negara diare hampir memenuhi target program. KLB
terutama di negara berkembang, dan sebagai diare pada tahun 2013 terjadi di 6 provinsi
salah satu penyebab utama tingginya angka dengan penderita terbanyak terjadi di Jawa
kesakitan dan kematian anak di dunia. Angka Tengah yang mencapai 294 kasus. Angka
kejadian diare di Amerika diperkirakan 211- kematian (CFR) akibat KLB diare tertinggi
375 juta kasus diare terjadi setiap tahun, yakni terjadi di Sumatera Utara yaitu sebesar
73 juta kasus diantaranya berkonsultasi ke 11,76% (Kemenkes RI, 2014).
dokter, 1,8 juta kasus opname di rumah sakit Insiden diare di Provinsi Bengkulu pada
dan 3.100 kasus di antaranya mengalami tahun 2013 adalah sebesar 5,3% yang
kematian (Hardi, 2012). didiagnosa menderita diare dengan prevalensi
Penyakit Diare merupakan penyakit diarenya sebesar 3,8%. Pada tahun 2013,
endemis di Indonesia dan juga merupakan penemuan kasus diare di Provinsi Bengkulu
penyakit potensial KLB yang sering disertai adalah sebanyak 39.710 orang, yang ditangani
dengan kematian. Menurut hasil Riskesdas oleh tenaga kesehatan sebanyak 9.531
2007, Diare merupakan penyebab kematian (24,0%) (Kemenkes RI, 2014). Berdasarkan
nomor satu pada bayi (31,4%) dan pada balita data laporan Dinas Kesehatan Kota Bengkulu
(25,2%), sedangkan pada golongan semua tahun 2014 Puskesmas Sukamerindu, pada
umur merupakan penyebab kematian yang ke tahun 2013 Puskesmas Sukamerindu
empat (13,2%). Menurut Riskesdas 2013, termasuk urutan pertama puskesmas yang
insiden diare (≤ 2 minggu terakhir sebelum memiliki jumlah kasus penyakit diare pada
wawancara) berdasarkan gejala pada seluruh balita terbanyak di Kota Bengkulu yaitu
kelompok umur sebesar 3,5% (kisaran sebesar 797 kasus, urutan kedua terbanyak
menurut provinsi 1,6%-6,3%) dan insiden adalah Puskesmas Pasar Ikan yaitu sebesar
diare pada balita sebesar 6,7% (kisaran 567 kasus, sedangkan jumlah kasus penyakit
provinsi 3,3%-10,2%). Sedangkan period diare pada balita terendah adalah di
prevalence diare pada seluruh kelompok umur Puskesmas Sidomulyo yaitu sebesar 47 kasus.
(>2 minggu-1 bulan terakhir sebelum Sedangkan pada tahun 2014, kasus diare di
wawancara) berdasarkan gejala sebesar 7% Puskesmas Sukamerindu sebesar 481 kasus.
dan pada balita sebesar 10,2%. Jumlah Tingginya kasus diare di wilayah Puskesmas
penderita pada KLB diare tahun 2013 Sukamerindu dikarenakan sebagian besar
menurun secara signifikan dibandingkan (76%) wilayah Puskesmas Sukamerindu
tahun 2012 yaitu sebesar 1,08% menjadi 646 merupakan lingkungan padat penduduk dan
termasuk daerah rawan banjir terutama di diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Tanjung Jaya. Sukamerindu Kota Bengkulu, dengan
Dewi (2011) menyatakan bahwa menggunakan data primer yaitu menyebarkan
sebagai orang tua khususnya ibu harus kusioner langsung kepada responden dibuat
mengetahui berbagai penyakit yang lazim dalam bentuk kerangka konsep sebagai
menyerang anak. Tujuannya adalah agar berikut:
sebagai orang tua, ibu mampu mencegah
Pengetahuan Perawatan
terjadinya penyakit. Bila anak sakit, ibu tahu
Diare
bagaimana cara memberikan penanganan
pertama, kemudian membawanya ke Jenis Penelitian
puskesmas, bidan, praktik dokter, atau rumah Dalam penelitian ini, jenis penelitian
sakit. yang digunakan adalah penelitian deskriptif
Berdasarkan survei awal melalui dengan rancangan descriptif yang bertujuan
wawancara terhadap 10 orang ibu balita yang untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu
menderita diare terdapat 6 orang menggunakan tentang perawatan diare pada balita di
obat tradisional contohnya memakai daun wilayah kerja Puskesmas Sukamerindu Kota
jambu untuk mengobati diare dan tidak Bengkulu.
memberikan larutan oralit karena tidak bisa
membuatnya, sedangkan 3 orang memberikan Populasi dan Sampel
oralit dan juga yang menggunakan obat-obat Populasi adalah keseluruhan dan objek
resep dari dokter serta 1 orang tidak melakukan penelitian yang di teliti (Notoadmojo, 2010).
tindakan apa-apa hanya memberikan makan Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang
seperti biasa pada saat anak tidak sakit. mempunyai balita dengan diare yang
Dengan melihat dan mengamati latar berkunjung ke Puskesmas Sukamerindu Kota
belakang dari survei awal di atas telah Bengkulu tahun 2014 yang berjumlah 481
tergambarkan, sehingga peneliti merasa tertarik orang.
untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas tersebut (Sugiyono, 2010). Sampel dalam
Sukamerindu Kota Bengkulu” penelitian ini adalah ibu yang berkunjung ke
Puskesmas Sukamerindu dengan membawa
Kerangka Konseptual balita yang menderita diare, dengan kriteria :
Penelitian ini merupakan penelitian a. Ibu yang mempunyai balita dengan diare
deskritif yang bertujuan untuk mendapatkan yang berkunjung ke puskesmas
gambaran pengetahuan ibu tentang perawatan b. Ibu bersedia menjadi responden
c. Ibu mampu membaca dan menulis Pembahasan
Karena besarnya populasi tidak diketahui, 1. Gambaran Karakteristik Ibu Balita di
maka besarnya sampel yang diambil dihitung Wilayah Kerja Puskesmas Sukamerindu
dengan menggunakan rumus : Kota Bengkulu
2
Z 1−α / 2
⋅P⋅Q Berdasarkan data tabel 5.1
n= d2 menunjukkan bahwa terdapat sebagian
Keterangan : besar responden (53,6%) yang berumur 20-
n = Besarnya sampel 35 tahun. Hal ini berarti bahwa usia ibu
Z1-α/2 = 1,96 pada α = 0,05 termasuk ke dalam kategori usia yang tidak
P = Proporsi prevalensi kejadian diare mempunyai risiko tinggi dalam masalah
(3,8% = 0,038) kesehatan, dikarenakan pada usia tersebut
Q = 1- P pengetahuan ibu sudah cukup baik.
d = Tingkat kepercayaan yang Usia adalah variabel yang senantiasa
diinginkan (0,05) diperhatikan di dalam penyelidikan-
Dari rumus di atas, maka didapat besarnya penyelidikan epidemiologi. Angka-angka
sampel dalam penelitian ini adalah : kesakitan maupun kematian di dalam

Z
2
1−α / 2
⋅P⋅Q hampir semua keadaan menunjukkan
n= d2 hubungan dengan usia (Notoatmodjo,
2
1 , 96 ⋅0 , 038⋅(1−0 , 038 ) 2006). Dari hasil penelitian berdasarkan

n= 0,12 usia, masih terdapat ibu yang memiliki


usia reproduksi awal (< 20 tahun).
0,140434
Semestinya wanita usia tersebut sudah
n = 0,0025
harus mampu mencapai tahap pemikiran
n = 56,1736 dibulatkan menjadi 56
abstrak agar terbiasa berfikir kritis dan
Jadi besar sampel dalam penelitian ini adalah
mampu untuk menganalisis masalah dan
sebanyak 56 orang.
mencari solusi terbaik. Tetapi pada
Sampel dalam penelitian ini diambil
kenyataannya masih sangat banyak wanita
menggunakan metode accidental sampling
usia < 20 tahun yang belum mampu
yaitu peneliti menunggu setiap ibu yang
sepenuhnya mencapai tahap perkembangan
membawa balita dengan diare yang
pengetahuan dan belum mampu melihat
berkunjung ke puskesmas saat dilakukan
masalah dari berbagai dimensi.
penelitian diambil menjadi sampel sampai
Berdasarkan data tabel 5.2 juga
yang ditentukan.
menunjukkan bahwa terdapat hampir
sebagian responden (37,5%) yang
mempunyai pendidikan tingkat dasar.
Dengan tingkat pengetahuan yang masih pekerjaan ibu yang tidak bekerja akan
rendah akan berpengaruh terhadap tingkat membuat ibu mempunyai waktu lebih
pengetahuan ibu yang rendah juga tentang banyak untuk mencari informasi mengenai
perawatan balita apabila mengalami kesehatan. Menurut Mustofa (2008),
penyakit maupun cara pencegahan untuk pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas
menanggulangi suatu penyakit. utama yang dilakukan oleh manusia.
Sebagaimana umumnya semakin tinggi Dalam arti sempit, istilah pekerjaan
pendidikan seseorang semakin mudah digunakan untuk suatu tugas atau kerja
mendapatkan informasi dan akhirnya yang menghasilkan uang bagi seseorang.
mempengaruhi perilaku seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah ini
Hasil penelitian ini sesuai dengan sering dianggap sinonim dengan profesi.
penelitian Widiyanto (2012) yang Sedangkan menurut Suradi dan Hesti
menunjukkan bahwa responden yang (2004), ibu bekerja tidak terlalu
berpendidikan SD 7 responden (23,3%), memperhatikan perawatan terhadap
SMP 10 responden (33,3%), SMA 11 bayinya dan kurang sabar disebabkan
responden (36,7%), D3 1 responden karena timbulnya beberapa masalah, baik
(3,3%), S1 1 responden (3,3%). Hal ini masalah pada ibu maupun bayi.
menunjukkan semakin rendah pendidikan 2. Gambaran Pengetahuan Ibu tentang
semakin rendah kemampuan dasar Perawatan Diare pada Balita di Wilayah
seseorang dalam berfikir untuk Kerja Puskesmas Sukamerindu Kota
pengambilan keputusan. Bengkulu
Pendidikan berarti bimbingan yang Berdasarkan data tabel 5.4
diberikan seseorang terhadap menunjukkan bahwa dari 56 responden di
perkembangan orang lain menuju kearah wilayah kerja Puskesmas Sukamerindu
cita-cita tertentu yang menentukan Kota Bengkulu terdapat setengah
manusia untuk berbuat dan mengisi responden (50,0%) yang berpengetahuan
kehidupan untuk mencapai keselamatan kurang tentang perawatan diare pada
dan kebahagiaan. Pendidikan di perlukan balita. Hal ini berarti masih banyak ibu
untuk mendapatkan informasi misalnya yang mempunyai pengetahuan yang
hal-hal yang menunjang kesehatan kurang tentang perawatan diare pada
sehingga dapat meningkatkan kualitas balita.
hidup (Tirtarahardja, 2005). Kurangnya pengetahuan ibu ini
Hasil penelitian ini juga diperoleh dikarenakan tingkat pendidikan.
bahwa hampir sebagian responden adalah Pendidikan mempengaruhi proses belajar,
ibu yang tidak bekerja. Dengan status makin tinggi pendidikan seseorang makin
mudah orang tersebut untuk menerima bahwa tindakan seorang individu
informasi. Dengan pendidikan tinggi maka termaksud kemandirian dan tanggung
seseorang akan cenderung untuk jawabnya dalam berperilaku sangat
mendapatkan informasi, baik dari orang dipengaruhi oleh domain kognitif atau
lain maupun dari media massa. Semakin pengetahuan. Pengetahuan yang tercakup
banyak informasi yang masuk semakin dalam domain kognitif mempunyai enam
banyak pula pengetahuan yang didapat tingkatan yaitu tahu, memahami, aplikasi,
tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat analisis, sintesisi dan evaluasi. Tindakan
kaitannya dengan pendidikan seseorang kemandirian setiap individu yang lebih
dengan pendidikan formalnya yang tinggi, nyata akan lebih langgeng dan bertahan
biasanya akan mempunyai tingkat apabila hal ini didasari oleh pengetahuan
pengetahuan yang lebih tinggi bila yang kuat. Adanya pengetahuan akan
dibandingkan dengan seseorang yang menimbulkan kesadaran seseorang yang
tingkat pendidikannya lebih rendah. akhirnya memicunya untuk berprilaku
Namun perlu ditekankan bahwa seorang sesuai dengan pengetahuan yang
yang berpendidikan rendah tidak berarti dimilikinya tersebut.
mutlak berpengetahuan rendah pula. Hasil penelitian ini mendukung
Pendidikan merupakan media untuk penelitian yang dilakukan oleh Kurniati
menambah wawasan dan kemampuan (2014) tentang upaya ibu dalam
penyerapan pengetahuan. Secara umum penanganan diare pada anak balita etnis
pendidikan berbanding lurus dengan Bima di wilayah kerja Puskesmas Paruga
pengetahuan. Menurut (Notoadmodjo, Kota Bima, berdasarkan hasil uji statistik
2010) pendidikan berarti bimbingan yang menunjukkan bahwa dari 73 responden
diberikan seseorang terhadap yang mempunyai pengetahuan cukup
perkembangan orang lain menuju ke arah terdapat 86,3% responden yang
cita-cita tertentu yang menentukan mempunyai upaya positif dalam
manusia untuk berbuat dan mengisi penanganan diare dan dari 8 responden
kehidupan untuk mencapai keselamatan yang mempunyai pengetahuan kurang
dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan terdapat 50% responden yang memiliki
untuk mendapat informasi misalnya hal-hal upaya negatif dalam penanganan diare.
yang menunjang kesehatan sehingga dapat Kurangnya pengetahuan ibu juga
meningkatkan kualitas hidup. disebabkan oleh status pekerjaan ibu. Ibu
Hasil penelitian ini sesuai dengan yang tidak bekerja (ibu rumah tangga)
pendapat Blum yang dikutip oleh akan memiliki banyak waktu luang untuk
Notoadmodjo (2010) yang mengatakan mengakses sumber-sumber informasi
sehingga pengetahuannya menjadi lebih 2. Setengah responden yang berpengetahuan
baik. Sebaliknya ibu yang bekerja kurang tentang perawatan diare pada balita
cenderung melewatkan kesempatan
tersebut. Menurut Wawan dan Dewi Daftar Pustaka
(2011) menyatakan bahwa pekerjaan Amiruddin R., 2007, Current Issue Kematian
Anak (Penyakit Diare), Makasar :
adalah keburukan yang harus dilakukan
Universitas Hasanuddin
terutama untuk menunjang kehidupannya Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian, Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka
dan kehidupan keluarga. Pekerjaan
Cipta
bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih Badan Pusat Statistik Kota Bengkulu. 2013.
Kota Bengkulu Dalam Angka.
banyak merupakan cara mencari nafkah
Bengkulu : BPS Kota Bengkulu.
yang membosankan, berulang dan banyak Bambang, dkk, 2009. Buku Ajar
Gastroenterologi-Hepatologi.
tantangan. Bekerja bagi ibu-ibu akan
Jakarta : UKK-Gastroenterologi-
mempunyai pengaruh terhadap kehidupan Hepatologi IDAI
Depkes RI, 2006. Pedoman Tata Laksana
keluarga.
Diare. Jakarta : Depkes RI.
Berdasarkan hasil penelitian ini _________, 2007. Pedoman Teknis
Pengendalian Resiko Kesehatan
menunjukkan bahwa dengan semakin
Lingkungan di Pelabuhan/Bandar/Pos
rendahnya tingkat pengetahuan ibu tentang Lintas batas Dalam Rangka Karantina
Kesehatan. Jakarta : Ditjen PPM & PL
perawatan diare pada balita akan
________, 2009. Sistem Kesehatan Nasional.
menyebabkan ibu akan melakukan perawatan Jakarta : Depkes RI
Dewi, 2011. Waspadai Penyakit Pada Anak.
diare pada balita yang salah, begitupun
Jakarta : PT. Indeks
sebaliknya dengan baiknya pengetahuan ibu Farida, 2010. Kid's Health Series: Kid And
Global Disease. Jakarta : Grasindo.
tentang perawatan diare pada balita akan
Hardi, 2012. Faktor-Faktor Yang
membuat diare cepat untuk tertangani. Mempengaruhi Kejadian Diare Pada
Batita Di Wilayah Kerja Puskesmas
Baranglompo Kecamatan Ujung
Kesimpulan Tanah Tahun 2012. Makasar : Unhas.
Kemenkes RI, 2010. Rencana Strategis
Berdasarkan hasil penelitian tentang
Kementerian Kesehatan. Tahun 2010-
gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang 2014. Jakarta : Kemenkes RI.
________, 2011. Buku Bagan Manajemen
perawatan diare pada balita di wilayah kerja
Terpadu. Jakarta : Kemenkes RI.
Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu ________, 2011. Buku Saku Petugas
Kesehatan : Lintas Diare. Jakarta:
dapat ditarik kesimpulan bahwa :
Kemenkes RI
1. Sebagian besar responden yang berumur ________, 2011. Profil Kesehatan Indonesia
Tahun 2010. Jakarta: Kemenkes RI
20-35 tahun, hampir sebagian responden
________, 2011. Situasi Diare di Indonesia.
yang mempunyai pendidikan tingkat dasar Jakarta : Kemenkes RI
Kemenkes RI, 2014. Profil Kesehatan
dan hampir sebagian responden yang
Indonesia Tahun 2013. Jakarta:
merupakan ibu tidak bekerja. Kemenkes RI.
Khomsan dkk, 2008. 60 Variasi Makanan WHO. 2006. Penyakit Bawaan Makanan.
Tim Sehat. Jakarta: Pustaka Bunda. Jakarta : EGC.
Mubarak. 2007. Promosi Kesehatan. Widada. 2010. Mudah Membuat Media
Yogyakarta : Graha Ilmu Pembelajaran Multimedia Interaktif.
Mustofa, Bisri, 2008. Kamus Kependudukan. Yogyakarta : Pustaka.
Yogyakarta: Panji Pustaka. Widiyanto, Subur. 2012. Hubungan
Noorkasiani, dkk. 2009. Sosiologi Pendidikan dan Pengetahuan Ibu
Keperawatan. Jakarta: EGC tentang ASI Eksklusif dengan Sikap
Notoatmodjo, 2010. Metodologi Penelitian. terhadap Pemberian ASI Eksklusif.
Jakarta: Rineka Cipta Jurnal Kedokteran Muhammadiyah
Pangau, Stephani, 2011. Anak Tiba-tiba Volume 1 Nomor 1.
Kurus dan Lemas. Tabloid Reformata Widjaja, 2009. Mengatasi Diare dan
Edisi 135 Januari 2011. Keracunan pada Balita. Jakarta:
Priyanto, 2009. Endoskopi Gastrointestinal. Kawan Pustaka
Jakarta : Salemba Medika. Wijoyo, Yosef. 2013. Diare, Pahami Penyakit
Purnamasari, Dewi. 2011. Deteksi dan dan Obatnya. Klaten : PT. Intan
Pengobatan Dini Balita Anda Sejati.
Panduan Praktis Bagi Orangtua. Zulfito, dkk, 2010. Smart Parents : Pandai
Yogyakarta : Pustaka Solomon. Mengatur Menu dan Tanggap Anak
Rajab, Wahyudin. 2009. Buku Ajar Sakit. Jakarta: Gagas Media
Epidemiologi untuk Mahasiswa
Kebidanan. Jakarta : EGC
Ramaiah, S. 2007. All You Wanted to Know
About Diarrhoea . Jakarta : EGC.
Ratnawati, 2009. Faktor-Faktor Perilaku
Penyebab Diare, Surakarta: UNS
Sari, 2009. Perilaku ibu dalam
Penatalaksanaan Rehidrasi Oral
Pada Balita Diare Yang Berada Di
Rumah di Kelurahan Siringo-Ringo
Labuhan Batu. Medan : Universitas
Sumatera Utara
Sintamurniwaty 2006, Faktor-faktor Resiko
Kejadian Diare Akut pada Balita,
Universitas Diponegoro, Semarang.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sulistyaningsih. 2011. Metodologi Penelitian
Kebidanan Kuantitatif Kualitatif.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Suradi, R dan Hesti. 2004. Manajemen
Laktasi. Jakarta: Program Manajemen
Laktasi Perkumpulan Perinatologi
Indonesia
Taufik, M, 2007. Prinsip-Prinsip Promosi
Kesehatan Dalam Bidang
Keperawatan. Jakarta: CV.
Infomedika.
Tirtarahardja, U. dkk. 2005. Pengantar
Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

You might also like