Professional Documents
Culture Documents
Indonesia
ABSTRACT
1
Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
2
Staf Pengajar Bagian I.P. Saraf F.K UGM/SMF Saraf RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta
3
Staf Pengajar Bagian I.P. Saraf F.K UGM/SMF Saraf RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta
JKKI – Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Indonesia
Kematian neonatus
Lahir mati (%)
(%)
Peneliti Kontro
Kasus Kontrol Kasus
l
Janz, 1964 12,1 7,0 1,3 -
Spiedel dan Meadow,
1,3 1,2 2,7 1,0
1972
Bjenkdal dan Bahna,1973 5,3 7,8 3,2 1,5
Fedrick, 1973 2,7 1,1 - -
Higgins dan Comertond,
5,2 - 7,8 3,9
1974
Knight dan Rhind, 1075 2,0 - 2,9 -
Nakane, 1979 13,5 4,3 - -
Nakane, 1980 14,0 6,7 - -
Nelson dan Ellenberg,
5,1 1,9 3,5 2,7
1982
Svigos, 1984 0 1,3 - -
JKKI – Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Indonesia
seperti hipoksia dan asidosis. Hal itu tipe bangkitan tertentu, frekuensi atau
mengindikasikan, terapi OAE perlu OAE terhadap aspek perkembangan
dilanjutkan meskipun kewaspadaan janin11.
terhadap teratogenik OAE harus
diperhatikan9. Malformasi dan Teratogenesis OAE
Berbagai penelitian menemukan,
Perdarahan Neonatus OAE yang dikonsumsi ibu lebih menjadi
Sebuah fenomena perdarahan penyebab cacat lahir dibanding
neonatus yang unik telah digambarkan penyakitnya atau epilepsinya sendiri.
pada bayi dengan epilepsi. Berbeda OAE menyebabkan efek teratogenik pada
dengan gangguan perdarahan lain pada janin5. Penelitian yang dilakukan oleh
bayi dimana perdarahan cenderung Holmes et al. menunjukkan, peningkatan
terjadi selama 24 jam pertama cacat lahir pada bayi yang dilahirkan oleh
kehidupan. Pada awalnya berhubungan ibu penderita epilepsi yang mendapat
dengan paparan terhadap fenobarbital terapi OAE lebih tinggi dibandingkan
atau primidone tetapi selanjutnya juga dengan yang tidak mendapat terapi13.
ditunjukkan pada anak yang terpapar Meskipun dihadapkan pada risiko
dengan fenitoin, karbamazepin, cacat lahir, penghentian OAE pada
diazepam, mefobarbital, amobarbital, perempuan hamil bukan suatu tindakan
dan ethosuximide. Sebuah kelompok yang realistik. Hal itu disebabkan karena
peneliti menunjukkan bahwa vigabatrin kondisi kehamilan itu sendiri
juga meningkatkan risiko perdarahan meningkatkan risiko bangkitan. Sekitar
neonatus. Angka prevalensi mencapai 30% perempuan hamil yang sudah
setinggi 30% tetapi tampaknya memiliki mendapat terapi mengalami kenaikan
rata-rata 10%. Mortalitas tinggi, lebih dari frekuensi bangkitan. Risiko paling tinggi
30%, karena perdarahan terjadi dalam dihadapi oleh mereka yang sudah
kavitas interna dan tidak diketahui hingga memiliki bangkitan lebih dari satu kali
anak mengalami syok. Perdarahan sebelum hamil. Risiko paling rendah
diakibatkan karena defisiensi faktor terjadi pada mereka yang pada masa
penjendalan yang tergantung vitamin K sebelum kehamilan hanya mengalami
yaitu faktor II, VII, IX dan X. Antikonvulsan bangkitan kurang dari satu kali dalam
bekerja seperti warfarin, dan sembilan bulan6.
menghambat transport vitamin K Beberapa efek teratogenik OAE,
melewati plasenta11. dalam dosis tertentu, masa rentan
pemberian, dan jenis anomali yang
Berat Badan Lahir Rendah diakibatkan oleh OAE dijelaskan dalam
Berat badan lahir rendah (kurang tabel 2.
dari 2500g) dan prematuritas telah
ditunjukkan pada bayi dari ibu penderita Sejumlah OAE baru telah
epilepsi. Rata-rata tingkatan berkisar dipasarkan di Amerika Serikat sejak
dari 7-10% untuk berat badan lahir tahun 1993: gabapentin, felbamate,
rendah dan 4-11% untuk prematuritas. lamotrigine, leveticaretam,
Penelitian ini tidak menganalisis efek dari oxcarbazepine, tiagabine, topiramate,
JKKI – Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Indonesia
Masa rentan,
Obat Dosis Jenis anomali yang mungkin timbul
Post konsepsi
Carbamazepi Terapeutik, Organogenesis Facial dysmorphism, sama seperti yang terli-
n hat pada pemakaian Oxazolidine–2,4 diones,
Kronik ( 18 – 60 hari )
spina bifida, hipoplasi falang distal,
keterlambatan pertumbuhan dan
perkembangan
Phenytoin / Terapeutik, Organogenesis Sindroma fetal hidantoin, hipoplasi kuku dan
phalang distal, okular hipertelorisme, batang
Fosphenytoin Kronik ( 18 – 60 hari )
hidung rata, celah bibir/palatum, cacat
jantung kongenital, mikrosefali,
perkembangan lambat
Asam Terapeutik, Organogenesis Brachisefali dengan dahi yang tinggi,
valproat shallow orbits,okular hipertelorisme, hidung
Kronik ( 18 – 60 hari )
dan mulut kecil, telinga letak rendah, jari dan
jempol dempet, kuku jari hiper konvek, septo
optik displasi, celah bibir/palatum, kelainan
anggota gerak bawah, keterlambatan
tumbuh kembang, mikrosefali, spina bifida,
anomali traktus UG dan repirastorius,
kraniosinotosis, autisme.
Phenobarbita Terapeutik, Organogenesis Celah wajah, kelainan jantung kongenital,
l fasial dismorfisme dan hipoplasi kuku
Kronik ( 18 – 60 hari )
seperti yang terlihat pada penggunaan
Oxazolidine–2,4 diones, neonatus
withdrawal, ketidak mampuan belajar,
retardasi mental
Clonazepam Terapeutik, Organogenesis Anomali kongenital dilaporkan pada 13%
bayi dari ibu yang mengkonsumsi
Kronik ( 18 – 60 hari ) clonazepam kom binasi dgn OAE lain. Tidak
ada pola anomali yang tetap. Pada satu
penelitian, ditemukan kraniofasial atau
digital embriopati antikonvul san pada bayi
dari ibu yang menkonsumsi clonazepam
kombinasi dengan primidone
Primodon Terapeutik, Organogenesis Hirsute forehead, thick nasal root, fasial
dismorfisme dan hipoplasi kuku sama
Kronik ( 18 – 60 hari ) seperti pada pemakaian Oxazolidine–2,4
diones,cacat jantung kongenital,
perkembangan lambat
Oxazolidine – Terapeutik, Organogenesis pertumbuhan lambat, mikrosefali, celah bibir
2,4 diones (tri Kronik ( 18 60 hari ) / palatum, wajah abnormal dengan alis
dan bebas (jika tersedia) setiap bulan5. terbukti ada defisiensi asam folat maka
kepada penderita perlu diberi asam folat
Pemberian Asam Folat dengan dosis yang lebih tinggi, dapat
Folat merupakan vitamin esensial diberikan sampai 4 mg/hari18.
yang diperlukan pada sintesa nukleotid
dan metilasi DNA22. Pada trimester Pemberian Vitamin K
pertama kehamilan, folat sangat penting Bayi dari ibu yang mendapatkan
dalam mencegah cacat bawaan, pengobatan dengan OAE tertentu
khususnya NTD. Metilasi DNA penting (karbamazepin, fenitoin, primidon,
juga untuk mencegah kanker. fenobarbiton) memiliki risiko yang lebih
Pertumbuhan yang cepat selama embrio tinggi untuk mengalami perdarahan pada
membutuhkan sintesis DNA neonatus yang disebabkan defisiensi
meningkatkan kebutuhan folat. faktor penjendalan yang tergantung pada
Metabolisme abnormal folat akan vitamin K. Ibu dengan obat ini harus
mengakibatkan penurunan sintesis DNA mendapatkan penanganan profilaksis
dan metilasi gen, dengan dampak pada dengan vitamin K (Konakion) 20 mg oral
kerusakan embrio yang sedang per hari dari usia kehamilan 36 minggu
tumbuh23. hingga persalinan dan bayi mereka harus
Neural tube defect adalah salah mendapatkan vitamin K 1 mg
satu dari malformasi yang terjadi lebih intramuskuler pada saat kelahiran26.
sering pada wanita dengan pengobatan Pada awalnya berhubungan dengan
antiepileptik, khususnya dengan sodium paparan terhadap fenobarbital atau
valproat. Telah diketahui dengan jelas primidon tetapi selanjutnya juga
bahwa asam folat prakonsepsi (dengan ditunjukkan pada anak yang terpapar
dosis 4-5 mg/hari) efektif dalam dengan fenitoin, karbamazepin,
mengurangi risiko neural tube defect diazepam, mefobarbital, amobarbital,
diantara ibu dengan risiko tinggi karena dan ethosuximide. Sebuah kelompok
memiliki anak yang dengan kondisi peneliti menunjukkan bahwa vigabatrin
tersebut sebelumnya. Terlebih lagi, juga meningkatkan risiko perdarahan
penelitian pada binatang (tikus) neonatus. Angka prevalensi mencapai
menunjukkan bahwa dosis tinggi valproat setinggi 30% tetapi tampaknya memiliki
berhubungan dengan perubahan rata-rata 10%. Mortalitas tinggi, lebih dari
konsentrasi bentuk folat spesifik di dalam 30%, karena perdarahan terjadi dalam
jaringan embrionik dan peningkatan kavitas interna dan tidak diketahui hingga
insidensi anomali neural tube. Tetapi anak mengalami syok. Perdarahan
penelitian pada manusia yang diakibatkan karena defisiensi faktor
menunjukkan sebuah efek protektif dari penjendalan yang tergantung vitamin K
suplemen folat pada wanita dengan yaitu faktor II, VII, IX dan X. Antikonvulsan
epilepsi masih kurang24. bekerja seperti warfarin, dan
Dosis optimal asam folat belum menghambat transport vitamin K
diketahui secara pasti. Untuk perempuan melewati plasenta . 11
Kadar kandungan Obat Anti Epilepsi dalam Air Susu Ibu tergambar pada tabel 4.
Tabel 4. Obat antiepilepsi dalam ASI dibanding kadar dalam darah9