You are on page 1of 12

Evidence Based Case Report:

Perbandingan Akurasi Uji Cepat Molekuler Gene Xpert MTB/RIF


terhadap Pemeriksaan Kultur Swab Sputum pada Pasien
Tuberculosis Paru (TB Paru) Resisten Obat (Rifampisin)

Kelompok 86

Aiman Idrus Alatas NPM 2106797380


Gajah Nauli Dalimunthe NPM 2106797411

Tutor:
dr. Ardiana Kusumaningrum, Sp.MK(K)

Modul Evidence Based Medicine


Program Pendidikan Dokter Spesialis-1
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Semester Genap 2021/2022
SURAT PERNYATAAN

Kami yang bertanda tangan di bawah ini atas nama kelompok 86 Modul Evidence Based
Medicine (EBM) Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 semester genap 2021/2022 dengan
sebenarnya menyatakan bahwa tugas kuliah ini kami susun tanpa tindakan plagiarisme sesuai
dengan peraturan yang berlaku di Universitas Indonesia.

Jika di kemudian hari kami melakukan tindakan Plagiarisme, kami akan bertanggung jawab
sepenuhnya dan menerima sanksi yang dijatuhkan oleh Universitas Indonesia kepada kami.

Jakarta, 23 Maret 2022

(Aiman Idrus Alatas) (tanda tangan)

(Gajah Nauli Dalimunthe) (tanda tangan)


Tugas Evidence-Based Case Report - Modul Evidence Based Medicine
Program Pendidikan Dokter Spesialis-1, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

ABSTRAK

Latar belakang:
Tuberculosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan Mycobacterium
tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai organ terutama paru-paru.1,2 Berdasarkan
laporan Global TB Report 2018, diperkirakan di Indonesia pada tahun 2017 terdapat 842.000
kasus TB baru dan kematian karena TB sebesar 116.400, jumlah kasus TB resisten obat
diperkirakan sebanyak 12.000 kasus. Baku emas untuk pemeriksaan TB Paru dan resistensi
obat adalah kultur sputum tetapi memerlukan waktu 3-6 minggu sehingga dibutuhkan
pemeriksaan Gene Xpert MTB/RIF untuk deteksi cepat TB dan resistensi terhadap rifampisin.

Tujuan:
Laporan EBCR ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan akurasi uji cepat molekuler
Gene Xpert MTB/RIF terhadap pemeriksaan kultur swab sputum pada pasien tuberculosis
paru (TB Paru) resisten obat (rifampisin)

Metode:
Penyusunan laporan kasus dilakukan pada tanggal 17-22 Maret 2022. Penulusuran jurnal
dilakukan pada 5 database online PubMed (MEDLINE), Cochrane, Scopus, EBSCO,
ScienceDirect didapatkan… jurnal untuk dilakukan telaah kritis oleh 2 orang reviewer
yang berbeda dengan menggunakan worksheet studi diagnostik yang diterbitkan oleh The
Centre for Evidence-based Medicine, University of Oxford.

Hasil:

Kesimpulan:

Kata kunci:
kunci Tuberculosis, Tuberculous, TB, Gene Xpert MTB/RIF, Xpert ,rapid molekuler test,
sputum culture

1
Tugas Evidence-Based Case Report - Modul Evidence Based Medicine
Program Pendidikan Dokter Spesialis-1, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

SKENARIO KLINIS
Anamnesis : Seorang perempuan berusia 44 tahun dibawa suaminya ke sebuah
puskesmas di Kabupaten Aceh Selatan dengan keluhan batuk bercampur
bercak darah, demam naik-turun disertai keringatan pada malam hari,
tidak nafsu makan dan
badan terlihat semakin kurus, pasien sudah mengkonsumsi OAT secara
rutin yang diberikan 3 bulan lalu sejak pasien di diagnosa TB paru tetapi
pasien mengeluh gejala yang dialami hingga saat ini belum berkurang.
Pemeriksaan : Keadaan umum tampak lemah, dan terlihat kurus
Fisik Vital sign : Suhu 38,5 oC, TD 100/70 mmHg, nadi : 98x/menit
BB 40 Kg, TB 154 cm
Pemeriksaan Thorax : Terdengar rhonkhi basah pada kedua lapangan paru
Pemeriksaan : Pemeriksaan sputum BTA ulang hasilnya positif (+++)
Penunjang
Diagnosis : Dokter mencurigai dan menjelaskan kemungkinan pasien menderita TB
resisten OAT karena gejala klinis tidak membaik dan hasil evaluasi
pemeriksaan BTA masih positif. Dokter menyarankan pasien di rujuk ke
RSUD untuk dilakukan pemeriksaan resistensi terhadap OAT. Untuk
memperoleh hasil yang cepat dokter menganjurkan pemeriksaan uji cepat
molekuler Gene Xpert MTB/RIF. Pasien setuju tetapi mengingat kondisi
istrinya suami pasien bertanya kepada dokter seberapa akurat hasil
pemeriksaan yang akan dilakukan tersebut.

PENDAHULUAN
Tuberculosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan Mycobacterium
tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai organ terutama paru-paru.1,2 Berdasarkan
laporan Global TB Report 2018, diperkirakan di Indonesia pada tahun 2017 terdapat 842.000
kasus TB baru dan kematian karena TB sebesar 116.400, jumlah kasus TB resisten obat
diperkirakan sebanyak 12.000 kasus3,4
Pemeriksaan baku untuk tuberkulosis adalah dengan pemeriksaan kultur (Lowenstein-Jensen)
tetapi pemeriksaan tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama karena Mycobacterium
tuberculosis tumbuh lambat didalam perbenihan (sekitar 3-6 minggu). 2,5,6 Sesuai rekomendasi
Kementrian Kesehatan RI melalui peraturan menteri kesehatan nomor 67 tahun 2016
merekomendasikan pemeriksaan Gene Xpert MTB/RIF untuk deteksi cepat TB dan resistensi

2
Tugas Evidence-Based Case Report - Modul Evidence Based Medicine
Program Pendidikan Dokter Spesialis-1, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

terhadap rifampisin.7,8,9 Hasil pemeriksaan TCM di indonesia menunjukkan resistensi


terhadap rifampicin sebesar 3,5%, dengan kasus terbanyak pada usia produktif.10

PERTANYAAN KLINIS
Pada pasien dewasa dengan TB Paru resisten obat (rifampisin) bagaimana akurasi
(sensitivitas dan spesifisitas) uji cepat Gene Xpert MTB/RIF dibandingkan kultur sputum
dalam menegakkan diagnosa TB Paru resisten obat rifampisin?
Patien/Problem Index Comparison Outcome
Test/Indicator
Pasien TB Paru Uji cepat Kultur Sputum Sensitivitas
Dewasa resisten obat molekuler Spesifitas
(rifampisin) Gene Xpert PPV
MTB/RIF NPV

METODE
Penyusunan laporan kasus dilakukan pada tanggal 17-22 Maret 2022. Penulusuran jurnal
dilakukan pada 5 database online PubMed (MEDLINE), Cochrane, Scopus, EBSCO,
ScienceDirect dengan kata kunci Tuberculosis, Tuberculous, TB, Gene Xpert MTB/RIF, Xpert
,rapid molekuler test, sputum culture dan menggunakan Boolean operator OR dan AND
untuk meningkatkan sentivitas dan spesifisitas pencarian.
Didapatkan…. jurnal untuk dilakukan telaah kritis oleh 2 orang reviewer yang berbeda
dengan menggunakan worksheet studi diagnostik yang diterbitkan oleh The Centre for
Evidence-based Medicine, University of Oxford.

3
Tugas Evidence-Based Case Report - Modul Evidence Based Medicine
Program Pendidikan Dokter Spesialis-1, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Tabel 2 Hasil pencarian melalui PubMed/MEDLINE dan Cochrane

Database Search terms Hits


PubMed/ ((((geneXpert[MeSH Terms]) OR (geneXpert[Title/Abstract])) OR 389
MEDLINE (Xpert[MeSH Terms])) OR (Xpert[Title/Abstract]) AND ((ffrft[Filter])
AND (fha[Filter]) AND (fft[Filter]))) AND ((((((((lung tuberculo*
resistan*[MeSH Terms]) OR (lung tuberculo*
resistan*[Title/Abstract])) OR (pulmon* tuberculo* resistan*[MeSH
Terms])) OR (pulmon* tuberculo* resistan*[Title/Abstract])) OR (TB
lung resistan*[MeSH Terms])) OR (TB lung resistan*[Title/Abstract]))
OR (TB pulm* resistan*[MeSH Terms])) OR (TB pulm*
resistan*[Title/Abstract]) AND ((ffrft[Filter]) AND (fha[Filter]) AND
(fft[Filter]))) Filters: Abstract, Free full text, Full text
Cochrane

(Mencakup antara lain informasi tentang; metode/strategi pencarian artikel, strategi pemilihan artikel,
kriteria eligibilitas, metode telaah kritis)

4
Tugas Evidence-Based Case Report - Modul Evidence Based Medicine
Program Pendidikan Dokter Spesialis-1, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

5
Tugas Evidence-Based Case Report - Modul Evidence Based Medicine
Program Pendidikan Dokter Spesialis-1, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

HASIL
(Mencakup antara lain hasil penelusuran artikel disajikan dalam bentuk narasi, tabel & flowchart; hasil telaah
kritis, Level of Evidence (LoE) disajikan dalam bentuk tabel dan narasi)

6
Tugas Evidence-Based Case Report - Modul Evidence Based Medicine
Program Pendidikan Dokter Spesialis-1, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

DISKUSI
(Mencakup interpretasi hasil dalam artikel (kualitas & effect measure), dan memformulasikan rekomendasi)

7
Tugas Evidence-Based Case Report - Modul Evidence Based Medicine
Program Pendidikan Dokter Spesialis-1, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

KESIMPULAN
(Jawaban terhadap pertanyaan klinis sesuai skenario klinis)

8
Tugas Evidence-Based Case Report - Modul Evidence Based Medicine
Program Pendidikan Dokter Spesialis-1, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

DAFTAR PUSTAKA
(Dalam format Vancouver)

9
Tugas Evidence-Based Case Report - Modul Evidence Based Medicine
Program Pendidikan Dokter Spesialis-1, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Lampiran
(Lampirkan artikel asli yang diinklusi dan ditelaah dalam EBCR ini)

10

You might also like