You are on page 1of 12
PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI DAN PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR :415.4/37/PKS/408.11/2018 NOMOR : 22/PKS/2018 NOMOR : 415.4/PK/40/2018 TENTANG PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN GUNUNG SEWU UNESCO GLOBAL GEOPARK Pada hari ini, Kamis tanggal Tiga Belas bulan Desember tahun Dua Ribu Delapan Belas, bertempat di Wonosari Kabupaten Gunungkidul, kami yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Drs. SUKO WIYONO, MM., selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Pacitan, berkedudukan di Jalan Jaksa Agung Suprapto Pacitan, berdasarkan Surat Kuasa_—- Bupati_—-Pacitan = Nomor: 360/22/408.11/2018, tanggal 5 November 2018, bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Kabupaten Pacitan, _ selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU; 2. Drs. SUHARNO, M.Pd., selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Wonogiri berkedudukan di Jalan Kabupaten Nomor 5 Wonogiri, berdasarkan Surat Kuasa Bupati Wonogiri Nomor : 37/SK/2018, tanggal 22 November 2018, bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Kabupaten Wonogiri, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA; 3. Ir. DRAJAD RUSWANDONO, MT., selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Gunungkidul, berkedudukan di Jalan Brigjen Katamso Nomor 1 Wonosari Gunungkidul, berdasarkan Surat Kuasa Bupati Gunungkidul Nomor : 523/5754, tanggal 11 Desember 2018, bertindak dalam jabatan tersebut di atas, dari dan oleh karena itu sah mewakili Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KETIGA; PihakeKesatu (7 Pihak Kedua 7 Pihak Ketica Untuk selanjutnya PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA dan PIHAK KETIGA secara bersama-sama disebut PARA PIHAK. PARA PIHAK dengan memperhatikan : x Peraturan Bersama Bupati Pacitan, Bupati Wonogiri, dan Bupati Gunungkidul, Nomor : 27 Tahun 2017, Nomor : 25 Tahun 2017, dan Nomor : 24 Tahun 2017 tanggal 24 Maret 2017 tentang Pembentukan Pengelola Gunung Sewu UNESCO Global Geopark; Peraturan Bersama Bupati Pacitan, Bupati Wonogiri, Bupati Gunungkidul, Nomor : 19 Tahun 2018, Nomor : 12 Tahun 2018, dan Nomor : 10 Tahun 2018 tanggal 3 Maret 2018 tentang Kerja Sama Antar Daerah Kabupaten Pacitan, Kabupaten Wonogiri, dan Kabupaten Gunungkidul; berdasarkan : a Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1955; Undang- Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah; Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta; Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2018 tentang Kerja Sama Daerah; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Kerjasama Daerah. dengan itikad baik untuk melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawab masing-masing, menyatakan sepakat melakukan Perjanjian Kerja Sama tentang Pelestarian dan Pengembangan Gunung Sewu UNESCO Global Geopark, dengan ketentuan sebagai berikut : Pihak Kesatu Pihak Kedua Pihak Ketiva BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam perjanjian kerja sama ini yang dimaksud dengan : a. Keragaman Geologi (Geodiversity) adalah gambaran keunikan Komponen geologi seperti mineral, batuan, fosil, struktur geologi, dan bentang alam yang menjadi kekayaan hakiki suatu daerah dengan keberadaan dan penyebarannya yang dapat mewakili proses evolusi geologi daerah tersebut; b. Warisan Geologi (Geoheritage) adalah Keragaman _Geologi (Geodiversity) yang memiliki nilai lebih sebagai suatu warisan karena menjadi rekaman yang pernah atau sedang terjadi di bumi yang karena nilai ilmiahnya tinggi, langka, unik, dan indah, sehingga dapat digunakan untuk keperluan penelitian dan pendidikan kebumian; c. Konservasi Geologi (Geokonservation) adalah Identifikasi dan pemelihataan terhadap situs geologi yang memberikan kontribusi khusus terhadap warisan Bumi kita dan yang dapat mengilustrasikan proses pembentukan Planet bumi untuk memberikan kepada masyarakat umum, pendidikan dan penelitian masa kini dan masa mendatang; d. Keragaman Budaya (Culturediversity) adalah kekayaan budaya yang dilihat sebagai cara yang ada dalam kebudayaan kelompok atau masyarakat untuk mengungkapkan ekspresinya, yang meliputi makna simbolik, dimensi artistik, dan nilai-nilai budaya yang melatarbelakanginya; ¢. Keragaman Hayati (Biodiversity) adalah Keanckaragaman Hayati (Biodiversity) adalah keanekaragaman di antara mahluk hidup dari semua sumber termasuk diantaranya, daratan, lautan, dan ekosistem akuatik lain serta kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya; f. Situs Warisan Geologi (Geosite) adalah objek Warisan Geologi (Geoheritage) dalam kawasan Taman Bumi (Geopark) dengan ciri khas tertentu baik individual maupun multiobjek dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah cerita evolusi pembentukan suatu daerah; Pihak Kedua Pihak Ketiea Pengembangan Geopark adalah tata kelola Geopark guna mewujudkan pelestarian Warisan Geologi (Geoheritage),Keragaman —_Geologi (Geodiversity), Keanekaragaman Hayati (Biodiversity), danKeragaman Budaya (Cultural Diversity) yang dilakukan bersama-sama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Pemangku Kepentingan melalui upaya konservasi, edukasi, dan pembangunan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan; . Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals (SDG's)) adalah dokumen yang memuat tujuan dan sasaran global tahun 2016 sampai tahun 2030; Pengembangan Sumber Daya Alam (Natural Resources) adalah pengembangan unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya hayati dan nonhayati yang secara keseluruhan membentuk kesatuan ekosistem; Mitigasi Bencana Geologi (Geological Hazard) adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana dibidang geologi; . Perubahan Iklim (Climate Change) adalah Perubahan iklim adalah berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi atmosfir secara global dan selain itu juga berupa perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan; Pendidikan (Education) adalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara; . Pengembangan Ilmu Pengetahuan (Science) adalah Ilmu pengetahuan adalah rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan dikembangkan secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu yang dilandasi oleh metodologi ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif, kualitatif, maupun eksploratif untuk menerangkan pembuktian gejala alam dan/atau gejala kemasyarakatan tertentu; Pihak Kesatu . Kebudayaan (Culture) adalah Kebudayaan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan cipta, rasa, karsa, dan hasil karya masyarakat; . Pemberdayaan Perempuan (Women) adalah usaha sistematis dan terencana untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan keluarga dan masyarakat; . Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development) adalah Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan; ._Pemberdayaan Masyarakat dan Kearifan Lokal (Local and Indigenous Knowledge) adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari; Konservasi (Geoconservation) adalah Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam untuk menjamin pemanfaatannya secara_bijaksana_—serta_—_—kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannya; Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha; Pemangku Kepentingan adalah orang perseorangan, kelompok masyarakat/masyarakat adat, akademisi, organisasi profesi/ilmiah, asosiasi/dunia usaha, media massa, lembaga swadaya masyarakat, dan mitra pembangunan lainnya yang terkait dengan pengembangan Geopark; . UNESCO Global Geopark yang selanjutnya disingkat UGGp adalah Geopark yang telah memperoleh penetapan dari Badan Eksekutif UNESCO; Pihak Kesatu Pihak Kedua Pihak Ketiea v. Pengelola Geopark adalah lembaga atau organisasi yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah untuk melakukan pengelolaan suatu Geopark, dengan susunan keanggotaan dapat berasal dari unsur Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Pemangku Kepentingan, dengan tidak mengecualikan keberadaan lembaga atau organisasiyang melakukan pengelolaan di kawasan Geopark yang dibentuk oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Maksud Perjanjian Kerja Sama ini adalah membuat komitmen bersama dalam mensinergikan program dan kegiatan sesuai sumber daya yang dimiliki PARA PIHAK untuk pelestarian dan pengembangan Gunung Sewu UNESCO Global Geopark. (2) Tujuan Perjanjian Kerja Sama ini adalah terwujudnya upaya bersama untuk pelestarian dan pengembangan Gunung Sewu UNESCO Global Geopark, yang meliputi Keragaman Geologi (Geodiversity), Warisan Geologi (Geoheritage), Konservasi Geologi (Geokonservation), Warisan Budaya (Culturediversity) serta Keragaman Hayati (Biodiversity). BAB Ill OBYEK DAN RUANG LINGKUP Pasal 3 (1) Obyek Perjanjian Kerja Sama ini adalah pelestarian dan pengembangan Gunung Sewu UNESCO Global Geopark. (2 Ruang lingkup Perjanjian meliputi : a. Pembentukan Sekretariat Badan Pengelola Gunung Sewu UNESCO Global Geopark; Pengembangan Sumber Daya Alam (Natural Resources}; Mitigasi Bencana Geologi (Geological Hazard}; Perubahan Iklim (Climate Change); Pendidikan (Education); Pengembangan Ilmu Pengetahuan (Science); Kebudayaan (Culture); mreae gs q) (2) h. Pemberdayaan Perempuan (Women); i. Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development); j. Pemberdayaan Masyarakat dan Kearifan Lokal (Local and Indigenous Knowledge}; k. Konservasi (Geoconservation); 1. Kepariwisataan (Tourism). BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK Pasal 4 PARA PIHAK mempunyai hak: a. mendapat fasilitasi peningkatan kapasitas sumber daya manusia bidang pelestarian dan pengembangan Gunung Sewu UNESCO Global Geopark berdasarkan hasil koordinasi dan kesepakatan PARA PIHAK; b. mendapat fasilitasi pelayananan pelestarian dan pengembangan Gunung Sewu UNESCO Global Geopark sesuai ruang lingkup kerja sama; c. mendapat data dan informasi dalam ppelestarian dan pengembangan Gunung Sewu UNESCO Global Geopark. PARA PIHAK mempunyai kewajiban : a. memberikan kesempatan untuk peningkatan Kapasitas sumber daya manusia dalam pelestarian dan pengembangan Gunung Sewu UNESCO Global Geopark sesuai ruang lingkup kerja sama berdasarkan hasil koordinasi dan kesepakatan PARA PIHAK; b. memberikan fasilitasi pelestarian dan pengembangan Gunung Sewu UNESCO Global Geopark sesuai ruang lingkup kerja sama berdasarkan hasil koordinasi dan kesepakatan PARA PIHAK; c. memberikan data dan informasi dalam rangka pelestarian dan pengembangan Gunung Sewu UNESCO Global Geopark sesuai ruang lingkup kerja sama. d. Mengalokasikan anggaran dalam pelestarian dan pengembangan Gunung Sewu UNESCO Global Geopark. Pihak Kesatu—(~ Pihak Kedua of ay (2) 6) q) (2) 3) BABV BADAN PENGELOLA Pasal 5 Pengelolaan Gunung Sewu UNESCO Global Geopark dilaksanakan oleh Badan Pengelola Gunung Sewu UNESCO Global Geopark berdasarkan Peraturan Bersama Bupati Pacitan, Bupati Wonogiri dan Bupati Gunungkidul. Badan Pengelola Gunung Sewu UNESCO Global Geopark ditetapkan berdasarkan Keputusan Bupati sesuai kedudukan sekretariat Badan Kerjasama Antar Daerah PAWONSARI. Sekretariat Badan Pengelola Gunung Sewu UNESCO Global Geopark ditetapkan secara bergiliran setiap 3 (tiga) tahun sekali, dimulai di Kabupaten Pacitan pada Tahun 2019, berikutnya di Kabupaten Wonogiri kemudian di Kabupaten Gunungkidul. BAB VI PELAKSANAAN Pasal 6 PARA PIHAK sepakat untuk mengambil langkah-langkah secara optimal guna mewujudkan perjanjian kerja sama ini dengan membangun kerja sama yang saling menguntungkan dan memberi manfaat bagi PARA PIHAK. PARA PIHAK sepakat kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Perangkat Daerah berdasarkan tugas dan fungsinya sebagaimana tercantum dalam lampiran perjanjian kerja sama ini, Salah Satu PIHAK dalam melaksanakan Hak dan Kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal (5) dapat bekerjasama dan/atau dibantu oleh Perangkat Daerah di masing-masing Provinsi atau Kementerian Lembaga terkait dalam upaya pelestarian dan pengembangan Gunung Sewu UNESCO Global Geopark berdasarkan hasil koordinasi dan kesepakatan PARA PIHAK. Pihak Kesatu (VW Pihak Kedua Pihak Ketioa () (2) (3) BAB VIL BIAYA Pasal 7 Biaya yang timbul sebagai akibat pelaksanaan Perjanjian Kerja sama ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah PARA PIHAK dan/atau sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat sesuai peraturan perundang-undangan. Biaya Kegiatan Sekretariat Badan Pengelola Gunung Sewu UNESCO Global Geopark dibebankan pada Sekretariat Badan Pengelola Gunung Sewu UNESCO Global Geopark sesuai ketentuan Pasal 6 ayat (3). Biaya iuran tahunan keanggotaan UNESCO Global Geopark menjadi tanggung jawab PARA PIHAK yang akan dilaksanakan secara bergantian mulai Tahun Anggaran 2019 dengan urutan PIHAK KETIGA, PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA, dan kembali ke urutan semula. BAB VIII JANGKA WAKTU Pasal 8 Perjanjian Kerja Sama ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun, terhitung mulai tanggal 1 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2023 dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan PARA PIHAK. (1) (2) BAB IX PENGAKHIRAN PERJANJIAN Pasal 9 Perjanjian Kerja Sama ini dapat diakhiri secara tertulis oleh PARA PIHAK dan dituangkan dalam Kesepakatan Pengakhiran Perjanjian. Perjanjian Kerja Sama ini berakhir dengan sendirinya atau batal demi hukum apabila ada peraturan perundang-undangan dan atau kebijakan pemerintah yang tidak memungkinkan berlangsungnya Perjanjian Kerja Sama ini tanpa terikat waktu seperti dimaksud dalam Pasal 8. Pihak Kesatu (“7 Pihak Kedua i Pihak Ketioa (3) () (2) Q) (2) (3) Dalam hal Perjanjian Kerja Sama ini berakhir dan atau diakhiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), pengakhiran tersebut tidak menyebabkan berakhirnya Hak dan Kewajiban yang belum selesai dilaksanakan. BAB X KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE) Pasal 10 Keadaan Kahar (Force Majeure) adalah kejadian akibat bencana alam, bencana non alam, bencana sosial, atau disebabkan adanya peraturan perundang-undangan, ordonansi pemerintah, atau karena dengan alasan tindakan lain atau tindakan Pemerintah, atau sebab apapun yang sifatnya sama seperti hal-hal tersebut, baik dinyatakan secara resmi atau tidak yang berada diluar kekuasaan PARA PIHAK. Jika terjadi keadaan kahar (Force Majeure) tidak ada satu Pihak pun yang akan bertanggung jawab terhadap pihak lain atas kegagalan atau keterlambatan pelaksanaan perjanjian Kerja Sama akibat “Keadaan Kahar (Force Majeuref’ dan PARA PIHAK akan dibebaskan terhadap hak dan kewajiban yang dimaksud dalam Perjanjian Kerja Sama ini. BAB XI PENYELESAIAN PERSELISIHAN Pasal 11 Setiap perselisinan dan perbedaan pendapat yang terjadi sebagai akibat pelaksanaan isi Perjanjian Kerja Sama ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat antara PARA PIHAK. Apabila dengan jalan musyawarah untuk mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, PARA PIHAK sepakat untuk mengajukan penyelesaian melalui Bupati masing-masing. Apabila Penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak tercapai, PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan perselisihan berdasarkan peraturan _perundang- undangan. Pihak Kesatu Pihak Kedua () (2) () (2) 1a, soni, ww Dr, SUKO\WIYONO, MM. Drs. SUI BAB XII KOORDINASI DAN KORESPONDENSI Pasal 12 Fungsi koordinasi dan fasilitasi dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini sebagai berikut : a, PIHAK KESATU, dilaksanakan oleh Perangkat Daerah yang membidangi Pendidikan. b. PIHAK KEDUA, dilaksanakan oleh Perangkat Daerah yang membidangi Pariwisata. c. PIHAK KETIGA, dilaksanakan oleh Perangkat Daerah yang membidangi Pariwisata. Setiap dokumen dan/atau pemberitahuan yang berhubungan dengan Perjanjian Kerja Sama ini dibuat secara tertulis dan/atau lisan oleh PARA PIHAK melalui Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1). BAB XII PENUTUP Pasal 13 Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini akan diatur kemudian oleh PARA PIHAK dalam Perjanjian Kerja Sama Tambahan (Addendum) yang merupakan satu kesatuan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja sama ini. Perubahan dan /atau pembatalan baik sebagian atau keseluruhan dari Perjanjian Kerja sama ini dilakukan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK. Lampiran : PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI DAN PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR : 415.4/37/PKS/408.11/2018 NOMOR :22/PKS/2018 NOMOR :415.4/PK/40/2018 PELAKSANAAN KERJA SAMA PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN GUNUNG SEWU UNESCO GLOBAL GEOPARK SESUAI URUSAN TIAP-TIAP PERANGKAT DAERAH NO | RUANG LINGKUP KERJASAMA PERANGKAT DAERAH YANG. MEMBIDANGI URUSAN 1. | Pembentukan Sekretariat Kerja Sama Badan Gunung Sewu UNESCO Global Geopark 2. |Pengembangan Sumber Daya | Lingkungan hidup Alam (Natural Resources}; 3. |Mitigasi Bencana —_Geologi | Penanggulangan Bencana (Geological Hazard) 4. | Perubahan Iklim (Climate Lingkungan Hidup Change) 5._| Pendidikan (Education) Pendidikan 6. | Pengembangan Ilmu Perencanaan Daerah, Pendidikan Pengetahuan (Science) 7._| Kebudayaan (Culture) Kebudayaan 8. | Pemberdayaan Perempuan Pemberdayaan Perempuan (Women) 9. |Pembangunan Berkelanjutan|Fungsi Penunjang Perencanaan. (Sustainable Development}; Daerah, Lingkungan Hidup _ 10. | Pemberdayaan Masyarakat | Pemberdayaan Masyarakat Setempat (Local and Indigenous Knowledge); 11. | Konservasi (Geoconservation). | Lingkungan Hidup, _ Pertanian, Kelautan, Perikanan 12. | Kepariwisataan (Tourism) Pariwisata

You might also like