You are on page 1of 137

Lingkungan Strategis

Rantai Pasok Agribisnis


(Bagian Kuliah Rekayasa Rantai Pasok Pertanian)

1
Kerangka Kerja
Lingkungan Strategis Rantai Pasok Agribisnis

Lingkungan Makro

Lingkungan Mikro
Pemasok Pendatang Baru

Konsumen
Perusahaan
Sejenis

Subtitusi

Sosial Budaya
2
Perdagangan Pertanian Global
Meningkat

Soybeans & products

Coarse grains
Wheat

Sumber:
Inilah Pasar Pertanian
DUNIA
Inilah Pasar Pertanian
DUNIA

Traders in SE Asia indicate that late monsoon in India may delay new crops

China imports are up

Indonesia reports horticulture export to rise


Lingkungan Agribisnis Semakin
Besar, Meluas dan KOMPLEKS

Sumber:
Perdagangan Komoditas Berdampak
Pada Biaya Pengiriman

Sumber:
Perkembangan Bioteknologi

Sumber:
Perubahan Iklim

9
Konsumen Modern
Tingkat Tinggi Akan Kesadaran Pangan
Konsumen Modern

• Memiliki banyak pilihan merek baru dan lama

• Persaingan semakin ketat dari sebelumnya

Rata-rata penduduk kota Asia menerima


2,500 pesan pemasaran setiap hari
Peritel Saat Ini Menjadi Pelaku Utama
Dalam Rantai Pasok Pertanian

Peritel Raksasa sebagai SUPPLY CHAIN MASTERS


Dari....
Menjadi. . . .

Bersih
Nyaman
Lengkap
Kekuatan Peritel Ditunjukkan Oleh
Berkembangnya “house brands”
Respon Terhadap Kekuatan
Peritel Yang Kuat . . .
Efficient
Customer
Response
Respon konsumen efisien (ECR/Efficient Consumer Response)
berkembang pada pertengahan 1990an
Dicirikan oleh berkembangnya prinsip baru “ manajemen kolaboratif”
sepanjang rantai pasok
Prinsip Pemandu : kemitraan kolaboratif adalah cara paling efektif dalam
penyampaian produk yang tepat kepada konsumen pada harga yang tepat
Respon Terhadap Kekuatan
Peritel Yang Kuat .
Fair trade adalah gerakan sosial yang diorganisasikan
untuk mengenalkan standar internasional untuk
pekerja, lingkungan dan kebijakan sosial yang terkait
dengan produksi “label produk fair trade” dan yang
tidak berlabel..
Maksud Strategik : untuk bekerja dengan produsen dan
pekerja yang termarjinalkan dalam upaya menolong
mereka untuk meningkatkan posisinya dari rapuh menjadi
mandiri secara ekonomi.
Fokus Strategik : Terutama untuk ekspor dari negara
berkembang ke negara maju.
Prinsip Manajemen
Rantai Pasok Pertanian
Tomy Perdana
Departemen Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Padjadjaran

1
Daftar Isi

1. Apakah yang dimaksud rantai pasok

2. Tipe rantai pasok

3. Mengelola rantai pasok

4. Implikasi keuangan

5. Studi Kasus

2
1. Apakah yang dimaksud rantai pasok ?

3
Definisi Rantai Pasok (RP)
Rantai pasok adalah suatu
sistem terkoordinasi dari
organisasi, aktivitas, informasi
dan sumberdaya yang terlibat
dalam pergerakan suatu
Keith Oliver produk atau jasa secara fisik
atau maya (virtual) dari
produsen ke konsumen

Pemasok Transporter
Pemasok Perusahaan Konsumen
Ritel Konsumen
Rantai Pasok vs. Rantai Nilai

Rantai nilai
mengkatagorikan
aktivitas pemberian
nilai tambah dari
suatu organisasi 1985

Michael E. Porter
University Professor

Pengeringan Pengolahan Penjualan


Sortasi Transportasi Pengemasan Transportasi
Rantai Nilai
200x
Y A N A
L
A N 100
+
E
PRODUK 54x
P P P K N
E RODU A
N
27
H L
A Y A 5x
A 2.50
R 0.50
Starbuck s
Coffee

G McDonald s
Penyeduhan
Pelayanan
Coffee
A Penyeduhan
Kursi& Meja
(Kenyamanan)
Nescafe Sachet WiFi
Pelayanan
Biji Kopi Pengolahan
Meja&kursi
Pengemasan
Aktivitas Budidaya

INTENSITAS AKTIVITAS
Rantai Pasok vs. Rantai Nilai

Pengeringan Pengolahan
Sortasi Transportasi Pengemasan Transportasi Penjualan

Mengelola kombinasi dari aktor dan


aktivitas akan menjamin nilai terbaik
bagi semua pihak
2. Tipe Rantai Pasok

8
Rantai Pasok Vertikal
integrasi vertikal merupakan terminologi yang digunakan untuk
mengambarkan tahapan berturutan pada suatu rantai pemasaran yang berada
pada satu kepemilikan dan kontrol” Hughs(1994)
Contoh:
Keunggulan
Zaibatsu (Jepang)
• Mitsubishi Biaya transaksi rendah
Sinkronisasi pasokan dan
• Mitsui
permintaan sepanjang rantai pasok
• Sumitomo Ketidakpastian rendah
• Yasuda Kemampuan monopoli pada suatu
rantai pemasaran ( Keunggulan
Chaebol (Korea) internal )
Konglomerat lain : Kelemahan
• CP (Thailand) biaya moneter dan organisasi yang
• GSG(Indonesia) tinggi untuk berubah kepada pemasok
• ISM (Indonesia) atau pembeli lain
Kemampuan monopoli pasar dalam
rantai pemasaran (kelemahan
eksternal)
9
Rantai Pasok Horisontal
Suatu aliansi meninggikan sekutu-sekutu sebagai perusahaan
independen Hughes (1994)

Mekanisme aliansi Keunggulan


• Kepemilikan silang Keseimbangan antara fleksibilitas dan
• Pengaturan biaya plus kurangnya pengendalian
• Aliansi Strategik Manfaat pembagian informasi

Kelemahan

godaan untuk keluar

10
Rantai Pasok Jaringan
Jaringan rantai pasok memberikan Tipe ketergantungan
lketerkaitan antara jaringan horisontal
pemasok dan rantai pasok vertikal 1. Kerjasama timbal balik
berdasarkan pertukaran yang
menguntungkan diantara
pemasok;
2. Sistem penyampaian berurutan
berdasarkan perencanaan
sepanjang rantai pasok; dan
3. Saling ketergantungan terpusat
pada level bisnis untuk menjamin
standardisasi dan harmonisasi
proses.

Contoh :
asosiasi industri menginisiasi
kontrak
Dabbawallas network di Mumbai
Source: Lazarini et al.(2001)
11
Jaringan Dabbawala di Mumbai
Produk/layanan Penyampaian makan siang “box”( dabba )
Target pasar Lebih dari 200,000 orang bekerja sepanjang 70-km di
Mumbai (India)
Partners
Berbagai penyiap makanan Asosiasi “Mumbai Carriers”

• suatu organisasi flat yang


berjalan dan dikelola oleh suatu
Sistem kelompok
• penggunaan 4- sistem simbol
pengkodean MCA carrier
• error: 0.5% konsumen
MCA
HUB MCA carrier
konsumen
Penyiap
wallas
makanan MCA carrier
konsumen
MCA
HUB MCA carrier
konsumen
12
3. Mengelola Rantai Pasok

13
Manajemen Rantai Pasok
• Manajemen rantai pasok adalah
membawa produk dan layanan yang tepat
ke tempat yang tepat pada waktu yang
tepat, pada harga yang tepat, dan kondisi
yang tepat, dengan demikian memberikan
kontribusi yang terbaik pada perusahaan

14
Manajemen Rantai Pasok

( Croxton et al., 2001)


15
Kerangka Kerja
Manajemen Rantai Pasok

( Croxton et al., 2001)

16
Aliran dalam rantai pasok

17
Sebagai suatu SISTEM

INPUT PROSES OUTPUT

MEKANISME KOORDINASI
18
Sebagai suatu SISTEM

INPUT PROSES OUTPUT

Dimana memulainya?
Target pasar yang jelas Ketahui pesaing anda

Konsumen Persaingan
• Kebutuhan • Nilai
• Keinginan
Proposisi Unik Penjualan (USP)
19
Kebutuhan dan Keinginan

Alasan mengapa
Kebutuhan konsumen akan
membeli produk

Alasan Keinginan
mengapa
konsumen lebih Bentuk yang diambil oleh suatu
memilih suatu kebutuhan manusia yang
merek dibentuk oleh budaya dan
dibandingkan kepribadian personal
yang lain
20
Preposisi Unik Penjualan
(USP)

Tiga kali
antioksidan
dibandingkan
secangkir teh
21
USPs

The Filipino
fastfood with
The unique
Filipino taste
Sebagai suatu SISTEM

INPUT PROSES OUTPUT

Dimana anda memulai?


Nilai pada pasar
Konsumen Kompetisi
mengendalikan
• Kebutuhan seluruh nilai pada
• Nilai
• Keinginan rantai pasok
USP
23
The Bullwhip Effect
Kesalahan dan inefisiensi pada rantai pasok
terjadi pada distribusi berbasis peramalan

Pemasok Pengolahan Distributor Pengecer Konsumen

Faktor kontribusi : Cara mengatasi :

• Kesalahan peramalan • Vendor-Managed Inventory


• Variabilitas Lead Time • Pengisian Just-in-Time (JIT)
• Pemesanan Batch • kemitraan strategik
• Fluktuasi harga
• Promosi produk
• Peningkatan Pemesanan
HUB
1 A
1

2 2 B

3 3 C

4 4 D

5 5 E

6
6 F

SUMBER TUJUAN
HUB
1 A

2 B

C
3
1 2
D
4
HUB
E
5

F
6
SUMBER TUJUAN
Kepercayaan

• Manfaat jelas untuk semua anggota rantai


pasok
• Negosiasi tidak berdasarkan harga tapi
nilai
• Orientasi jangka panjang dalam bermitra
• Metode yang diterima bersama untuk
penyelesaian perselisihan
• Kepercayaan dibangun antara orang,
bukan organisasi
Tipe Transaksi
Transaksi Transaksi
Terputus Kemitraan

Komunikasi sedikit Komunikasi tetap


Durasi pendek Jangka panjang
Transaksi lebih penting Transaktor lebih penting
daripada transaktor daripada transaksi
RENDAH

TINGGI
Ekspektasi pertukaran masa depan
Volume aliran informasi
Tingkat pendampingan
Biaya peralihan
KONTINUM KARAKTERISTIK
Hubungan Hubungan
Jangka Pendek Rantai Pasokan
Source: Dwyer, Schurr & Oh (1987)
KESEPAKATAN COST-PLUS
Mitra pengolahan atau rantai pasok hilir sepakat untuk membayar
petani berdasarkan ongkos produksi aktual

petani

HOPS YAKIMA Pembayaran Pengolahan


petani PEMBAYARAN CHIEF, Inc. Bir
HOPS
Dikurangi biaya •Pemasaran
petani layanan •Gudang
•Pengolahan

Marjin Kualitas &


lebih pengiriman
tinggi terjamin

HOPS : bunga yang digunakan


sebagai bahan utama bumbu dan
Evolusi Persaingan

Pemasok T T Pelaku T T Pasar


A E R A E R A
R A R A
P N P N
U S U S
T A T A
Pemasok U K Pelaku B U K Pasar
B
S S
I
B S S
I
B
KONSUMEN

Pemasok
C
Pelaku Pasar
C
C
EVOLUSI PERSAINGAN
HUBUNGAN HUBUNGAN
Pemasok TRANSAKSI A TRANSAKSI Pasar
A A
RANTAI PASOK A

Pemasok HUBUNGAN
TRANSAKSI
B HUBUNGAN
TRANSAKSI
Pasar
B B
KONSUMEN
RANTAI PASOK B

HUBUNGAN HUBUNGAN Pasar


Pemasok
C
TRANSAKSI C TRANSAKSI
C
RANTAI PASOK C
4. Implikasi Keuangan

32
Siklus Kas
tambah
Hari Hari
sama Piutang
Persediaan
dengan
Hari
30 hari persediaan Siklus Kas
+ 30 hari piutang
- 30 hari hutang dikurangi
30 hari siklus kas
Hari Hutang
Siklus Kas
Mana yang lebih 10% pendapatan bersih
atau
baik? 5% pendapatan bersih
Jawaban
Ini tergantung
Pada siklus kas
10% pendapatan bersih vs 5% pendapatan bersih
90 hari siklus kas 30 hari siklus kas
ROI Tahunan
Hasil setiap Hasil setiap
siklus 10% siklus 5 %
10% 5%

4X per tahun 12X per tahun


40% per tahun 60% per tahun
Siklus Kas
Paling Pendek , Paling Baik
Hari Persediaan Hari Piutang Hari Hutang

20 hari
30 hari 20 hari
30 hari 30 hari 010
30hari
20 hari
40 hari

Diperpendek Diperpendek Diperpanjang


Diseimbangkan dengan
Ketersediaan Stok Waktu PembayaranKebaikan Pemasok
Pesaing
8. Studi Kasus

36
Tugas
Setiap kelompok menyimak video yang dapat
didowload pada tautan di bawah ini:
http://www.cassia.coop/videos/cassia-supply-
chain-VP8.webm
1. Jelaskan tipe rantai pasok kayu manis di dalam
video tersebut?
2. Jelaskan proses rekayasa a rantai pasok kayu
manis yang dilakukan oleh perusahaan Cassia
Co-op dalam video tersebut?
3. Jelaskan tipe transaksi yang dilakukan oleh
petani dengan Cassia Co-op dan pasar pada
rantai pasok kayu manis tersebut?
37
Rantai Pasok Kayu Manis
http://www.cassia.coop/videos/cassia-supply-
chain-VP8.webm

38
Rantai Pasok Kayu Manis

39
Supply Chain:
Relationship
Rekayasa Rantai Pasok Pertanian 2021
Supply chain relationships are of
vital importance within the food
supply chain
Fraud
Final
Consumer
Dynamic

Crime
Product
Characteristic
Trends in supply chain
relationships

The emphasis upon managing Development of supplier Relationship management is


the supply chain as a source of partnership programmes and thus also a function of the
competitive advantage has led vendor development as a power structure of the chain.
many organizations to reassess strategic function
the role of the supplier within
their strategic plan to achieve
or sustain competitiveness and
customer service.
Various theories within
relationship management

Transaction Relational Partnership Collaboration


Cost Economics Contracting
Various theories within
relationship management
Elements to Create Superior Fiction

Power Opportunistic Unethical Trust


Behavior Behavior
thank you
Supply Chain:
Collaboration
Rekayasa Rantai Pasok Pertanian 2021
What is collaboration?
•A cooperative strategy of supply chain partners with a common goal of
serving customer through integrated solutions for lowering cost and
increasing revenue (Simatupang et al, 2004)
•An organization initiates and implements a knowledge creation
endeavor, and a collaborating organization shares the expense and
benefits of newly created knowledge, including its joint ownership
through patents and licenses (Samaddar and Kadiyala, 2006)
•Financially independent entities try to get the dependent parts of the
chain to ‘‘play’’ together, i.e. ensuring that the entities in a chain interact
successfully to provide the necessary coordinated outputs (Kampstra et
al. 2006 )
What is collaboration?
•The ability to work across organizational boundaries to build and
manage unique value-added processes to better meet customer needs
(Fawcett et al. 2008)
•Collaboration describes the cooperation among independent, but
related firms to share resources and capabilities to meet their
customers’ most extraordinary or dynamically changing needs
(Simatupang and Sridharan, 2008)
•A partnership process where two or more autonomous firms work
closely to plan and execute supply chain operations toward common
goals and mutual benefits (Cao and Zhang, 2011)
Why do we need to
collaborate in the
supply chain?
Achieve efficiencies, flexibility, and sustainable
competitive advantage
•Firms are building collaborative relationships with their supply chain partners in order to achieve
efficiencies, flexibility, and sustainable competitive advantage (Nyaga et al., 2010).

Relation-specific assets, knowledge-sharing routines,


complementary resource endowments, and effective
governance
•Collaborating firms can generate relational rents through relation-specific assets, knowledge-
sharing routines, complementary resource endowments, and effective governance (Dyer and Singh,
1998)
Why do we need to
collaborate in the
supply chain?
Quicker product development processes, reduced
development costs, greater technological
improvements, and/or enhanced product quality
•Collaboration would result to have quicker product development processes, reduced development
costs, greater technological improvements, and/or enhanced product quality (Walter, 2003) in
dynamic market conditions.

•Tight integration of supplier and customer to make a supply chain successful (Vereecke and
Muylle, 2006).
Where can we
collaborate in
the supply
chain?
Vertical Horizontal Full
Include collaboration Include collaboration collaboration
with customers, with competitors,
Business arrangements
internally across internally and with non-
between firms that occupy
functions) and with competitors, e.g. sharing
both vertical and parallel
suppliers manufacturing capacity
positions in the supply chain
Type
of
collaboration
The scope of
vertical
collaboration
thank you
Supply
Chain:
Customer
Rekayasa Rantai Pasok Pertanian 2021
SC Challenge is
to satisfy and meet
consumer needs,
wants and even their
desires.
It is essential to know what people
are buying, to understand how
they buy, and to explore the
underlying reasons for their
selection
customer segments
It is likely that a single supply chain
is undercharging customers that
require specialized services, and
overcharging customers who
require a simple more commodity
type service

-Fuller et al., 1993-


The ability of the food supply chain
to deliver what the end consumer
wants depends on the degree of
integration across the supply chain,
the nature and direction of
information flows, and the
availability of near market
information on what consumers
actually want.

-Marshall., 2004-
What is
Creative
Writing?
So what of
the future?

The new consumer seeks


authenticity, individuality,
involvement, independence and
wants to be well informed.
Thank You
Strategi Rantai Pasok
Pendahuluan
Menyesuaikan strategi bisnis dengan rantai pasok yang tepat sangat
penting untuk memastikan kinerja bisnis dapat berjalan secara
maksimal dan efisien
Strategi rantai pasok mendefinisikan hubungan dan kombinasi
aktivitas dan fungsi di seluruh rantai nilai, untuk memenuhi proposal
nilai bisnis kepada pelanggan di pasar, sementara efektivitas
operasional berkaitan dengan pencapaian kesempurnaan dalam
aktivitas atau fungsi individu (Michael E. Porter,1980)

Perusahaan cenderung ingin agar rantai pasok yang mereka terapkan


memiliki kemampuan yang simultan: efisien, cepat, gesit, dapat
dikonfigurasikan secara khusus, dan fleksibel.
02.
Elemen Utama Strategi Rantai Pasok
Kerangka Industri yang dimaksud adalah Interaksi
Unique Value Proposal merupakan posisi
pemasok, pelanggan, perkembangan teknologi, dan
kompetitif organisasi dalam kaitannya dengan faktor ekonomi yang memengaruhi persaingan di
rantai pasok. Perusahaan harus dapat sektor industri mana pun. Faktor utama yang
mendefinisikan persyaratan minimum agar bisa mempengaruhinya adalah:
menjadi opsi yang dibutuhkan oleh pelanggan, a. Variasi Permintaan
serta kinerja aspek yang paling membedakan b.Biaya Mediasi Pasar/ Biaya yang terkait dengan
perusahaan dari pesaingnya ketidakseimbangan permintaan dan penawaran
c. Siklus Hidup Produk
d. Relevansi Biaya Aset dengan Biaya Total

Fokus Manajerial menjadi faktor terpenting Proses internal memberikan orientasi yang
dalam memastikan keterkaitan pelaksanaan memastikan hubungan dan kombinasi yang
rantai pasok dengan Unique Value Proposal. tepat dalam aktivitas rantai pasok yang termasuk
Pada elemen ini, kemungkinan kegagalan dalam kategori source, process/make, dan delivery.
organisasi lebih besar terjadi apabila fokus Faktor yang paling penting dalam Proses Internal
manajerial hanya menekankan/berorientasi pada adalah decoupling point dan pemanfaatan aset.
indikator kerja yang efisien tanpa
memperhatikan posisi kompetitif perusahaan.

03. SUPPLY CHAIN STRATEGY


Faktor dalam Proses Internal
(Proses Rantai Pasok) - 1
1.Ketika kerangka bisnis memiliki ciri tingginya
hubungan biaya aset dengan biaya total dan/atau
value proposal berorientasi pada biaya rendah
maka decoupling point harus berada di akhir
proses transformasi
2.Proses sebelum decoupling point bersifat
"didorong" oleh karena itu perlu memperhatikan
forecasting, memperpanjang siklus produksi yang
digunakan untuk meningkatkan efisiensi
produksi dan memaksimalkan pemanfaatan aset
untuk meratakan beban kerja.
3.Setelah mencapai decoupling point, proses bersifat
"ditarik" dan beban kerja diatur dari banyaknya
permintaan, oleh karena itu siklus produksi yang
dilakukan lebih pendek untuk meningkatkan
persepsi positif pelanggan terhadap layanan
SUPPLY CHAIN STRATEGY
Faktor dalam Proses Internal
(Proses Rantai Pasok) - 2
4.Bagian terbesar dari inventaris, yang sebagian
diproduksi dan siap untuk dikonfigurasi sesuai dengan
kebutuhan pelanggan, terkonsentrasi tepat sebelum
decoupling point.

5.Ketika decoupling point terletak paling jauh dari titik


pelanggan, penyesuaian produk meningkat, oleh
karena itu harus didukung dengan kelebihan kapasitas
yang dimiliki. Selain itu, perlu menerapkan hubungan
kolaboratif dengan pelanggan untuk membantu
mengurangi ketidakpastian permintaan.

6.Ketika decoupling point terletak di titik pelanggan,


maka kustomisasi produk berkurang. Akibatnya,
ukuran minimum order tidak bergantung pada ukuran
batch produksi, dan ukuran minimum order diatur dari
keterkaitan biaya transportasi dengan totalbiaya.

SUPPLY CHAIN STRATEGY


Enam Model Rantai PasokUmum
Model Rantai Pasok Model Rantai Pasok Berorientasi
Berorientasi Efisiensi pada DayaTanggap
Model rantai pasok ini dipakai pada industri yang Model rantai pasok ini dipakai pada industri yang
memerlukan efisiensi dari hulu ke hilir (end to mengalami tingginya ketidakpastian permintaan,
end). Industri yang dimaksud adalah industri dimana Biaya Mediasi Pasarnya sangat signifikan.
dengan Unique Value Proposalnya berorientasi Model rantai pasoknya berorientasi pada upaya
pada biaya yang rendah dan/atau memiliki penyediaan kapasitas dalam menanggapi perubahan
keterkaitan tinggi antara pemanfaatan aset permintaan.
terhadap biaya total. Contoh industrinya misal Terdapat 3 Model Rantai Pasok yang Berorientasi
Industri semen, kertas, tekstil. Terdapat 3 Model Daya Tanggap yaitu
Rantai Pasok yang Berorientasi Efisiensi yaitu 1. Agile Supply Chain Model
1. Efficient Supply Chain Model 2.Custom-Configured Supply Chain Model
2.Fast Supply Chain Model 3. Flexible Supply Chain Model
3.Continuous-Flow Supply Chain Model

SUPPLY CHAIN STRATEGY


Efficient Supply Chain

ModelRantaiPasok Fast Supply Chain

Berorientasi pada
Efisiensi
Continuous-Flow Supply Chain

SUPPLY CHAIN STRATEGY


1.Efficient Supply Chain Model
Model rantai pasok ini paling sesuai untuk industri yang mengalami persaingan pasar yang ketat, memperebutkan kelompok
pelanggan yang sama yang tidak menyadari perbedaan besar terhadap proposal nilai antara produk dari satu perusahaan
dengan perusahaan pesaingnya.
Posisi kompetitif perusahaan bergantung pada penawaran harga terbaik dan kesempurnaan dalam pemenuhan pesanan.
Contoh komoditas: Semen, Baja

Manajer harus fokus pada peningkatan efisiensi end to end yang maksimum. Tindakan utama yang harus dilakukan adalah
a.Memastikan tingkat pemanfaatan asset serta keseluruhan efisiensi peralatan (Overall Equipment Efficiency/OEE) yang tinggi untuk
mengurangi biaya
b. Memastikan tingkat akurasi forecast untuk menjamin keterserdiaan produk dan pemenuhan pesanan

Faktor yang perlu diperhatikan adalah:


Tersedianya kapasitas ekstra dalam outbond logistic untuk memenuhi puncak permintaan.
Pemangkasan Stock Keeping Unit (SKU) untuk mengurangi jumlah SKU yang bersifat “high variation, low demand”, agar tidak mengakibatkan
kompleksitas dalam produksi dan layanan
Penjadwalan siklus produksi berdasarkan urutan SKU untuk mengurangi waktu penyiapan antara setiap SKU yang berdekatan
Apabila biaya transportasi sangat mempengaruhi biaya total, maka lebih baik dilakukan kebijakan ukuran minimum order atau menetapkan
siklus pesanan tetap (pre-order)
Apabila permintaan pasar menunjukkan tren musiman maka harus tersedia kapasitas pergudangan ekstra untuk mengantisipasi kebutuhan
dan lonjakan permintaan
Berkolaborasi dengan pelanggan yang memiliki pola pembelian teratur/ dapat diprediksi untuk menetapkan jadwal penawaran dan
permintaan dan mengubah model rantai pasok dari efisien menjadi kontinyu yang menghasilkan tingkat loyalitas pelanggan yang lebih tinggi
lagi
2. Fast Supply Chain Model
Model rantai pasok ini paling sesuai untuk perusahaan yang menghasilkan produk trendi dengan siklus hidup yang pendek.
Persaingan pasar bergantung pada kemampuan produsen untuk terus mengembangkan produk baru yang dapat mereka jual
dengan harga yang terjangkau
Posisi kompetitif perusahaan bergantung pengurangan biaya mediasi pasar. Contoh komoditas: Pakaian

Manajer harus fokus pada mempromosikan pembaruan portofolio secara berkelanjutan. Kemampuan utama manajemen yang harus
dimiliki adalah
a. Waktu yang singkat dari ide sampai ke pasar
b.Tingkat akurasi forecasting yang maksimal untuk mengurangi Biaya Mediasi Pasar
c.Efisiensi end-to-end untuk memastikan keterjangkauan harga bagi pelanggan

Faktor yang perlu diperhatikan adalah:


Untuk perusahaan yang memiliki tingkat permintaan musiman yang tinggi, harus tersedia supplier yang dapat menyediakan kapasitas
tambahan agar bisa memenuhi kebutuhan
SKU yang memiliki keberadaan permanen dalam portofolio produk
Keakuratan forecasting untuk mengantisipasi tren pasar
Mengembangkan kemampuan produksi dalam jumlah kecil dan membeli bahan baku dalam jumlah kecil karena portofolio produk yang luas
dan dinamis
Standarisasi bahan mentah dan pembatasan ragamnya
Ketika sebuah perusahaan memperlambat laju pembaruan portofolio atau memperpanjang umur koleksi produk atau kampanye
pemasarannya, perusahaan tersebut harus berubah ke rantai pasokan yang efisien
3. Continuous-Flow Supply Chain Model

Model rantai pasok ini biasanya dipakai untuk perusahaan yang telah memiliki rantai pasok yang sangat stabil dengan
profil permintaan pelanggan yang memiliki sedikit variasi. Produk yang dihasilkan biasanya memiliki sifat short-life-
products.
Posisi kompetitif perusahaan bergantung pada penawaran sistem pengisian ulang berkelanjutan kepada pelanggan
untuk memastikan tingkat layanan yang tinggi dan tingkat inventaris yang rendah di fasilitas pelanggan, sehingga
mencapai optimalisasi biaya yang terkait dengan inventaris. Contoh industri: Industri susu, roti, dsb

Faktor yang perlu diperhatikan adalah:


Perusahaan harus menggunakan siklus pesanan yang telah dijadwalkan sebelumnya
SKU dengan variasi tinggi harus di-buffer dengan tingkat inventaris yang lebih tinggi untuk menghindari perubahan tak
terduga dalam jadwal produksi
Penjadwalan siklus produksi berdasarkan urutan SKU untuk mengurangi waktu penyiapan antara setiap SKU yang berdekatan
Upaya kolaboratif harus berorientasi pada pelanggan yang menghasilkan penjualan lebih tinggi dan mereka yang memiliki
variabilitas permintaan tinggi.
Ketika variabilitas permintaan bergerak dalam pola yang tidak teratur dan / atau pelanggan mulai lebih memperhatikan
persaingan harga tanpa memperhatikan keuntungan yang lain, maka model rantai pasok lebih baik diubah ke Efficient Supply
Chain
Agile Supply Chain

Custom-Configured Supply
Model Rantai Pasok
Chain
Berorientasipada Daya
Tanggap
Flexible Supply Chain

SUPPLY CHAIN STRATEGY


1. Agile Supply ChainModel

Model rantai pasok ini biasanya dipakai bagi perusahaan yang memproduksi produk dengan spesifikasi unik untuk
setiap pelanggan. Mereka menggunakan decoupling point “make order", atau memproduksi item setelah menerima
pesanan pelanggan untuk menghindari produk manufaktur yang tidak memiliki kepastian penjualan di masa depan.

Posisi kompetitif perusahaan bergantung pada kemampuan untuk memenuhi permintaan yang tidak dapat diprediksi, dalam
jumlah yang melebihi perkiraan pelanggan dan / atau dalam waktu tunggu yang lebih singkat dari yang disepakati. Contoh:
Industri bahankimia

Faktor yang perlu diperhatikan adalah:


Untuk mengurangi lead time, bahan dan komponen harus dirancang untuk digunakan secara umum (sekelompok produk
yang berbagi beberapa komponen utama) dan harus selalu tersedia dalam inventaris.
Melakukan hubungan kolaboratif dengan pelanggan utama untuk mengantisipasi perubahan dalam kapasitas kebutuhan,
baik jangka pendek maupun jangka panjang
Apabila kapasitas ekstra yang disediakan perusahaan berangsur-angsur menurun maka perlu merubah model rantai pasok
ke arah rantai pasok efisien atau continuous-flow dan menyesuaikan Value Proposalnya dari Agile ke efisiensi
2. Custom-Configured Supply ChainModel
Model rantai pasok ini biasanya dipakai bagi perusahaan yang memiliki tingkat relevansi tinggi antara biaya aset dengan
biaya total, dan beberapa konfigurasi lainnya (yang memiliki kemungkinan tidak terbatas) dari produk jadi pada platform
yang unik.
Posisi kompetitif perusahaan bergantung pada penawaran konfigurasi unik dari produk jadi sesuai dengan kebutuhan konsumen akhir.
Dalam rantai pasok ini, produk dapat dikonfigurasi dalam kombinasi spesifikasi produk yang terbatas, biasanya dengan menggabungkan
suku cadang menjadi satu set atau perakitan. Contoh: Industri kendaraan, industri computer, restoran cepat saji

Faktor yang perlu diperhatikan adalah:


Sistem entri pesanan harus rinci dan akurat serta bersifat user-friendly untuk memastikan masing-masing pemahaman
yang jelas tentang kebutuhan pelanggan, dan mudah digunakan dari sudut pandang pelanggan.
Proses sebelum konfigurasi harus dikelola di bawah kriteria rantai pasokan yang efisien atau aliran kontinu, sesuai dengan
karakteristik profil permintaan.
Konfigurasi dan proses hilir harus dikelola di bawah kriteria rantai pasok yang gesit (agile supply chain model).
Pabrikan harus memaksimalkan jumlah kemungkinan konfigurasi untuk platform produk sambil meminimalkan bahan dan
/ atau bagian yang digunakan untuk platform tersebut
Untuk mencegah terjadinya siklus pesanan yang lebih lama, maka perlu dipastikan ketersediaan bahan dan / atau suku
cadang sebelum proses konfigurasi.
Konfigurasi produk yang paling populer harus tersedia dalam persediaan barang jadi, dikelola dengan model rantai
pasokan yang efisien atau aliran kontinu
3. Flexible Supply ChainModel
Model rantai pasok ini biasanya dipakai bagi perusahaan yang yang harus memenuhi permintaan yang tidak terduga dan
karena itu dihadapkan pada puncak permintaan yang tinggi dan beban kerja yang rendah dalam jangka waktu yang lama.
Model ini biasanya digunakan oleh perusahaan jasa yang berfokus pada penanganan situasi yang tidak terduga atau keadaan
darurat.

Posisi kompetitif perusahaan bergantung pada kecepatan tanggapan pemasok, serta kemampuannya untuk menyesuaikan solusi sesuai
dengan kebutuhan pelanggan. Pada industri ini biasanya harga tidak menjadi masalah bagi pelanggan. Contoh: Industri pembuat suku
cadang

Faktor yang perlu diperhatikan adalah:


a.Perusahaan harus menyimpan sumber daya penting tersedia dalam keadaan siaga
b.Hubungan kolaboratif yang kuat dengan pemasok utama diperlukan bagi perusahaan untuk memastikan bahwa
inventaris dan kapasitas yang diperlukan selalu tersedia
c.Kemampuan adaptasi didasarkan dengan banyaknya ketersediaan sumber daya bukan kemampuan kapasitas sumber
daya
d.Proses entri pesanan yang dirancang dengan baik sangat penting, untuk memastikan pemahaman yang tepat tentang
situasi dan persyaratan pelanggan
Enam Model Rantai PasokUmum

SUPPLY CHAIN STRATEGY


Supply Chain Roadmap
Untuk membantu perusahaan merumuskan
strategi rantai pasok yang tepat, maka
digunakan "Supply Chain Roadmap"

Supply Chain Roadmap berfungsi untuk


membantu perusahaan mengidentifikasi kunci
utama dalam strategi bisnis perusahaan, dan
memahami bagaimana kunci utama tersebut
akan sesuai keterlibatannya dengan masing-
masing model rantai pasok umum.
Hal ini memungkinkan untuk memilih jenis
rantai pasokan yang paling sesuai dengan
segmen bisnis tertentu.
SUPPLY CHAIN STRATEGY

Terimakasih

Sumber Materi: https://www.supplychainquarterly.com/articles/720-supply-chain- strategies-


which-one-hits-the-mark#fn7
Manajemen Risiko
Rantai Pasok Agribisnis

Tim M.K. Rekayasa Rantai Pasok Pertanian


Program Studi Agribisnis
What is Risk Management?
− Risk is an uncertain event that may have a
positive or negative impact on the project.
− Risk Management is the process of identifying
and migrating risk.
Risk management

q The global nature of food supply


chains presents major challenges, as
any contamination means that a
number of supply networks across the
globe may be affected, causing
further problems.
q As in any industry sector, the food
sector and its extended supply chain
is subject to many other sources of
risk. It is important to understand the
sources of these risks and the
different ways to manage them.
Risk management and uncertainty
− Uncertainty cannot be assigned such a (well-grounded) probability (for
example, when the SARS epidemic, the Avian flu, or COVID-19 happened the
first time) when the event has never happened before and hence is an
unknown event.

− Risk is defined as uncertainty based on a well-grounded (quantitative)


probability (for example, hurricanes, machine breakdown, logistic delays, etc.).
Events which may or may not happen; however, there will still be a probability
that they can happen. So these events can be considered as a risk that may be
encountered sometime in the future.

Risk = (the probability that some event will occur) × (the consequences if it does occur)
A Business Outlook

Source: Mega Thakkar (2013)


Supply Chain Risk Perspectives

Source: Mega Thakkar (2013)


Historical and Currently Problematic

Source: Mega Thakkar (2013)


Sources of supply chain risk
− internal to the firm: process, control;
− external to the firm but internal to the supply network: demand, supply;
− external to the network: environmental

The sources and drivers of supply chain risk as operating at several different levels:
1. Level 1 – value stream/product or process;
2. Level 2 – assets and infrastructure dependencies;
3. Level 3 – organizations and inter-organizational networks;
4. Level 4 – the environment.
Sources of supply chain risk
The source of supply chain risks can also be identified focusing on the operational
process within the supply chain:
1 physical movement of goods;
2 flow of information;
3 flow of money;
4 security of the firm’s internal information systems;
5 relationship between supply chain partners;
6 corporate social responsibility and the effect on a firm’s reputation.

üSupply chain resilience is an important term within the risk management literature.
Risk Levels

G K INAN
UN
KEM

AMPAK Source: Ayantan Sikdar (2017)


D
Risks in the food supply chain
Types of food supply chain risks
The greatest risks in
the UK food supply
chain 2009:
1 loss of reputation
(due to food
contamination);
2 loss of power
(electrical, oil etc);
3 loss of IT.
Risks in the food supply chain

Impact of supply chain risks


Impact of supply chain risks
• Reasons for contamination
Managing Supply Chain Risks
The generic risk management process comprises the following steps:
1 Identify different types of risk.
2 Estimate the likelihood of each type of major disruption occurring.
3 Assess potential loss due to a major disruption.
4 Identify strategies to reduce risk.

Risks can be managed in a number of ways:


− carrying buffer stock and improving inventory management;
− using alternative sources of supply;
− use of contracts to manage price fluctuations; and
− quality initiatives.
Managing Supply Chain Risks:
Proactive supply chain risk management
Variables to identify a proactive risk management strategy:
− the probability of risk occurring;
− risk event drivers;
− risk events;
− the probability of the impact.
The process will have challenges if:
− employees feel that no steps are taken towards managing risks identified and
reported, but more done after the impact;
− employees feel that top management would look upon them negatively if they
are involved in proactively identifying risks;
− exposing risks to shareholders may have an adverse effect on the value of the
firm.
Managing Supply Chain Risks:
Reactive risk management
− Risk management can take different forms and most companies in some form
or another rely on risk management practices to control the effects of risk.
− Crisis is defined as ‘a low probability, high impact event that threatens the
viability of the organization and is characterized by ambiguity of cause, effect
and means of resolution, as well as by a belief that decisions must be made
quickly’
− Reactive risk management is very important when there is a crisis. There are
a number of risk management strategies which take into account various
entities within the supply chain
Managing Risks in Food Supply Chains
− Proactive risk management involves predicting risks, and hence the use of
technology and data analytics is key to identifying and assessing them. Food
supply chains will, on a regular basis, work very successfully in proactively
reducing instances of risk before they materialize.
− The reaction to the risk manifests (food safety) and it is essential to react quickly
to curb the spread of contamination will depend upon whether the risk affects
food safety. If food safety is a concern, the reaction has to be fast and in most
cases management will be led by the national regulatory agencies. If the risks in
the food supply chain do not affect food safety but affect supply, reactive risk
management will require good communication, multi-partner collaboration and
standard risk management procedures.
Managing Risks in Food Supply Chains
Risk mitigation strategies:
1. Risk avoidance
2. Postponement
3. Speculation
4. Hedging
5. Control
6. Transferring or sharing
7. Security initiatives
References
Ø Samir Dani. 2015. Food supply chain management and logistics :
from farm to fork. Kogan Page Limited: London
Ø Mega Thakkar. 2013. Supply Chain Risk Management Essentials.
Cipla Ltd. https://www.slideshare.net/kotakmegha/supply-chain-
risk-management-27594575?qid=36b2c114-9e62-4114-a74b-
2302721cd372&v=&b=&from_search=1
Ø Ayantan Sikdar. 2017. Supply Chain Risk Management.
https://www.slideshare.net/ayantan/supply-chain-risk-
management-72563751?qid=36b2c114-9e62-4114-a74b-
2302721cd372&v=&b=&from_search=5

You might also like