You are on page 1of 12

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 7
1. BAGUS DARMAWAN (E1M018014)
2. ERNI SAFITRI (E1M018026)
3. ZULFA AULIA HASNI (E1M018087)
4. ZURIATUN SOLEHA (E1M018089)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Model pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar memiliki
peranan penting dalam menentukan keberhasilan dalam belajar. Oleh karena itu guru dituntut
agar dapat menerapkan model pembelajaran yang efektif dan efisien yang dapat meningkatkan
partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Manfaat dari model pembelajaran adalah
untuk meningkatkan suasana belajar yang lebih kondusif dengan lebih melibatkan aspek-
aspek kecerdasan siswa atau dengan kata lain siswa diarahkan untuk melakukan aktivitas
pembelajaran mandiri dengan pengawasan secara proposional oleh guru.
Berdasarkan informasi yang diperoleh tidak tercapainya ketuntasan belajar
siswa karena guru belum melaksanakan inovasi pembelajaran yaitu pada umumnya guru lebih
banyak menggunakan waktu untuk menjelaskan materi pelajaran, guru kurang membimbing
siswa untuk memperoleh pengetahuan secara mandiri. Oleh karena itu perlu usaha perbaikan
agar siswa dapat bersikap ilmiah dalam proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Sikap ilmiah dan hasil belajar siswa dapat meningkat
apabila guru dapat membangkitkan minat siswa, meningkatkan rasa ingin tahu siswa dalam
belajar dengan menggunakan berbagai macam model pembelajaran, memberikan umpan balik
kepada siswa. Salah satu alternative untuk pemecahan masalah tersebut adalah dengan
menggunakan model pembelajaran yaitu model pembelajaran Learning Cycle 5E.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana filosofi dari model pembelajaran Learning Cycle ?
2. Apa pengertian dari model pembelajaran Learning Cycle ?
3. Apa saja tahapan – tahapan yang dapat dilakukan untuk menyusun pembelajaran
Learning Cycle ?
4. Materi kimia apa yang cocok untuk diajarkan pada model pembelajaran Learning
Cycle ?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Learning Cycle ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui filosofi dari model pembelajaran Learning Cycle.
2. Untuk mengetahui pengertian dari model pembelajaran Learning Cycle.
3. Untuk mengetahui saja tahapan – tahapan yang dapat dilakukan untuk menyusun
pembelajaran Learning Cycle.
4. Untuk mengetahui materi kimia apa yang cocok untuk diajarkan pada model
pembelajaran Learning Cycle.
5. Untuk mengtahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Learning Cycle.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Filosofi / Sejarah Pembelajaran Learning Cycle


Pada tahun 1960-an, Robert Karplus dan rekannya mengusulkan dan
menggunakan model pembelajaran berdasarkan karya Piaget. Model ini akhirnya akan disebut
Siklus Belajar. Siklus belajar berasal dari kerja Robert Karplus dan teman-temannya selama
pengembangan Science Curriculum Improvement Study (SCIS). Bermula, siklus belajar
terutama berdasarkan pada pandangan teoritis Jean Piaget. Menurut model belajar kognitif,
siswa membangun sendiri pemahamannya mengenai suatu konsep. Selama pengajaran
berlangsung, siswa membangkitkan pemahamannya sendiri yang didasarkan pada latar
belakang, sikap, kemampuan dan pengalamannya. Siswa memilih informasi yang disajikan,
dan prakonsepsi mereka menentukan informasi mana yang menarik perhatiannya kemudian
secara aktif otak menterjemahkannya dan menggambarkan kesimpulan berdasarkan informasi
yang telah disimpan. Dengan demikian belajar merupakan suatu proses yang berputar
( siklus ).
namun demikian hal ini konsisten dengan teori belajar yang lain, seperti yang
telah dikembangkan oleh David Ausubel. Ausubel menyatakan bahwa dengan mengaitkan
konsep awal siswa terhadap konsep baru yang sedang dipelajari, belajar akan bermakna dan
informasi yang diberikan akan bertahan lama. Prinsip belajar tersebut sesuai dengan prinsip
mengajar menurut pandangan kontruktivisme. Dahar R.W. (1989) menyatakan bahwa prinsip
yang paling umum dan esensial yang dapat diturunkan dari kotruktivisme ialah bahwa siswa
memperoleh banyak pengetahuan di luar sekolah, dan pendidikan seharusnya memperhatikan
hal itu dan menunjang proses ilmiah ini. Dasar pemikiran dai kontruktivis ialah bahwa
pengajaran efektif menghendaki agar guru mengetahui bagaimana para siswa memandang
fenomena yang menjadi subyek pengajaran.
Berikut perkembangan model pembelajaran Learning Cycle :
a) Learning Cycle 3E
Karplus dan Their dalam Science Curriculum Improvement Study (SCIS)
mengemukakan bahwa terdapat tiga tahapan dalam siklus belajar yaitu exploration, invention
dan discovery. Ketiga tahapan tersebut terus mengalami perkembangan hingga
mengemukakan bahwa ada tahapan dalam siklus belajar yaitu eksplorasi (exploration),
menjelaskan (explanation), dan memperluas (elaboration/extention), yang dikenal dengan
learning cycle 3E.
b) Learning Cycle 5E
Learning cycle tiga fase kini sudah dikembangkan menjadi lima fase (learning
cycle 5E). Menurut Lorsbach dalam The Learning Cycle as a Tool for Planning Science
Instruction, Learning Cycle terdiri dari lima fase yaitu: (1) fase to engage (fase
mengundang), (2) fase to explore (fase menggali), (3) fase to explain (fase menjelaskan), (4)
fase to extend (fase penerapan konsep), dan (5) fase to evaluate (fase evaluasi).

c) Learning Cycle 7E
Model pembelajaran learning cycle ini terus mengalami perkembangan hingga
Eisenkraft mengembangkan learning cycle menjadi 7 tahapan. Perubahan yang terjadi pada
tahapan learning cycle 5E menjadilearning cycle 7E terjadi pada fase Engage menjadi 2
tahapan yaitu Elicit dan Engage, sedangkan pada tahapan Elaborate dan Evaluate menjadi 3
tahapan yaitu menjadi Elaborate, Evaluate dan Extend.

B. Pengertian Model Pembelajaran Learning Cycle


Model pembelajaran siklus belajar merupakan rangkaian dari tahap-tahap
kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai
kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif.
Learning Cycle (LC) adalah model pembelajaran yang berpusat pada kegiatan
penyelidikan sebelum konsep ilmiah diperkenalkan kepada siswa. Dalam model ini
pembelajaran Learning Cycle, siswa mengembangkan konsep melalui pengalaman langsung
yang bertahap maupun bersiklus (Sayuti, 2013).
Pembelajaran siklus (Learning Cycle) merupakan salah satu model
pembelajaran dengan pendekatan kontruktivismesehingga proses belajar mengajar lebih
berpusat pada siswa daripada berpusat pada guru (Wena, 2011 : 170).
Dari pengertian-pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Learning Cycle adalah model pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan
pendekatan kontruktivisme yang terdiri dari tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi
sehingga siswa dapat menguasai kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran.
C. Tahapan – Tahapan Model Pembelajaran Learning Cycle
 Tahapan Learning Cycle 3E
1) Eksplorasi (exploration)
Pada tahap eksplorasi pembelajar diberi kesempatan untukmemanfaatkan
panca inderanya semaksimal mungkin dalamberinteraksi dengan lingkungan. Dari kegiatan
ini diharapkanmuncul ketidak seimbangan dalam struktur mentalnya yang ditandai dengan
munculnya pertanyaanpertanyaanyang mengarah berkembangnya daya nalar tingkat
tinggiyang diawali dengan kata-kata seperti mengapa dan bagaimana. Munculnya pertanyaan
tersebut sekaligus menjadiindikator kesiapan siswa menuju fase berikutnya.
2) Menjelaskan (explanation)
Pada fase ini diharapkan terjadi proses menuju keseimbangan antarakonsep-
konsep yang telah dimiliki pembelajar dengan konsepkonsepbaru yang dipelajari melalui
kegiatan yang membutuhkandaya nalar seperti menelaah sumber pustaka dan berdiskusi.
Padatahap ini pembelajar mengenal istilah-istilah yang berkaitan dengan konsep-konsep baru
yang sedang dipelajari.
3) Memperluas (elaboration/extention)
Pembelajar diajak menerapkan pemahaman konsepnya melaluikegiatan seperti
problem solving. Penerapan konsep dapat meningkatkan pemahaman konsep dan motivasi
belajar.

 Tahapan Learning Cycle 5E


1) Engagement
Kegiatan pada fase ini bertujuan untuk mendapatkan perhatian
siswa,mendorong kemampuan berpikirnya, dan membantu merekamengakses pengetahuan
awal yang telah dimilikinya. Hal pentingyang perlu dicapai oleh pengajar pada fase ini adalah
timbulnya rasaingin tahu siswa tentang tema atau topik yang akan dipelajari. Keadaan tersebut
dapat dicapai dengan mengajukan pertanyaanpertanyaankepada siswa tentang fakta atau
fenomena yangberhubungan dengan materi yang akan dipelajari. Jawaban siswadigunakan
untuk mengetahui hal-hal apa saja yang telah diketahuioleh mereka. Pada fase ini pula siswa
diajak membuat prediksiprediksitentang fenomena yang akan dipelajari dan dibuktikandalam
fase eksplorasi.
2) Exploration
Fase eksplorasi siswa diberi kesempatan untuk bekerja baik secaramandiri
maupun secara berkelompok tanpa instruksi atau pengarahansecara langsung dari guru.Siswa
bekerja memanipulasi suatu obyek,melakukan percobaan (secara ilmiah), melakukan
pengamatan,mengumpulkan data, sampai pada membuat kesimpulan daripercobaan yang
dilakukan. Dalam kegiatan ini guru sebaiknyaberperan sebagai fasilitator membantu siswa
agar bekerja padalingkup permasalahan (hipotesis yang dibuat sebelumnya).
Kegiataneksplorasi memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengujidugaan dan
hipotesis yang telah mereka tetapkan. Mereka dapatmencoba beberapa alternatif pemecahan,
mendiskusikannya denganteman sekelompoknya, mencatat hasil pengamatan
danmengemukakan ide dan mengambil keputusan memecahkannya. Kegiatan pada fase ini
sampai pada tahappresentasi atau komunikasi hasil yang diperoleh dari percobaan atau
menelaah bacaan. Dari komunikasi tersebut diharapkan diketahuiseberapa tingkat pemahaman
siswa terhadap masalah yang dipecahkan.
3) Explaination
Kegiatan belajar pada fase penjelasan ini bertujuan untukmelengkapi,
menyempurnakan, dan mengembangkan konsep yang diperoleh siswa. Guru mendorong siswa
untuk menjelaskan konsep yang dipahaminya dengan kata-katanya sendiri,
menunjukkancontoh-contoh yang berhubungan dengan konsep untuk
melengkapipenjelasannya. Pada kegiatan ini sangat penting adanya diskusi antaranggota
kelompok untuk mengkritisi penjelasan konsep dari siswa yang satu dengan yang lainnya.
Pada kegiatan yang berhubungan dengan percobaan, guru dapat memperdalam hubungan
antarvariabel atau kesimpulan yang diperoleh siswa. Hal ini diperlukanagar siswa dapat
meningkatkan pemahaman konsep yang baru diperolehnya.
4) Extend
Kegiatan belajar pada fase ini mengarahkan siswa menerapkankonsep-konsep
yang telah dipahami dan keterampilan yang dimilikipada situasi baru. Guru dapat
mengarahkan siswa untuk memperolehpenjelasan alternatif dengan menggunakan data atau
fakta yangmereka eksplorasi dalam situasi yang baru. Guru dapat memulaidengan
mengajukan masalah baru yang memerlukan pengujian lewatekplorasi dengan melakukan
percobaan, pengamatan, pengumpulandata, analisis data sampai membuat kesimpulan.
5) Evaluation
Kegiatan belajar pada fase evaluasi, guru mengamati perubahan padasiswa
sebagai akibat dari proses belajar pada fase ini guru dapatmengajukan pertanyaan terbuka
yang dapat dijawab denganmenggunakan lembar observasi, fakta atau data dari penjelasan
darisebelumnya yang dapat diterima. Kegiatan pada fase evaluasiberhubungan dengan
penilaian kelas yang dilakukan guru meliputipenilaian proses dan evaluasi penguasaan konsep
yang diperolehsiswa.

 Tahapan Learning Cycle 7E


1) Elicit
Guru berusaha menimbulkan atau mendatangkan pengetahuan awalsiswa. Pada
fase ini guru dapat mengetahui sampai dimanapengetahuan awal siswa terhadap pelajaran
yang akan dipelajaridengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
merangsangpengetahuan awal siswa agar timbul respon dari pemikiran siswaserta
menimbulkan kepenasaran tentang jawaban dari pertanyaanpertanyaanyang diajukan oleh
guru. Fase ini dimulai denganpertanyaan mendasar yang berhubungan dengan pelajaran yang
akan dipelajari dengan mengambil contoh yang mudah yang diketahuisiswa seperti kejadian
dalam kehidupan sehari-hari.
2) Engagment
Fase digunakan untuk memfokuskan perhatian siswa, merangsang kemampuan
berfikir siswa serta membangkitkan minat dan motivasisiswa terhadap konsep yang akan
diajarkan. Fase ini dapat dilakukandengan demonstrasi, diskusi, membaca, atau aktivitas
lainyang digunakan untuk membuka pengetahuan siswa dan mengembangkan rasa
keigintahuan siswa.
3) Exploration
Fase ini siswa memperoleh pengetahuan dengan pengalaman langsung yang
berhubungan dengan konsep yang akan dipelajari. Siswa diberi kesempatan untuk bekerja
dalam kelompok-kelompok kecil tanpa pengajaran langsung dari guru. Pada fase ini siswa
diberi kesempatan untuk mengamati data, merekam data, mengisolasivariabel, merancang dan
merencanakan eksperimen, membuatgrafik, menafsirkan hasil, mengembangkan hipotesis
serta mengatur temuan mereka. Guru merangkai pertanyaan, memberi masukan, dan menilai
pemahaman.
4) Explaination
Fase ini siswa diperkenalkan pada konsep, hukum dan teori baru, siswa
menyimpulkan dan mengemukakan hasil dari temuannya padafase explore. Guru
mengenalkan siswa pada beberapa kosa kata ilmiah, dan memberikan pertanyaan untuk
merangsang siswa agar menggunakan istilah ilmiah untuk menjelaskan hasil eksplorasi.
5) Elaboration
Fase yang bertujuan untuk membawa siswa menerapkan symbol-simbol,
definisi-defiisi, konsep-konsep, dan keterampilan keterampilan pada permasalahan-
permasalahan yang berkaitan dengan contoh dari pelajaran yang dipelajari.
6) Evaluation
Fase evaluasi model pembelajaran Learning Cycle 7E terdiri dari evaluasi
Formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif tidak boleh dibatasi pada siklus-siklus
tertentu saja, sebaiknya guru selalu menilai semua kegiatan siswa.
7) Extend
Pada tahap ini bertujuan untuk berfikir, mencari menemukan danmenjelaskan
contoh penerapan konsep yang telah dipelajari bahkan kegiatan ini dapat merangsang siswa
untuk mencari hubungankonsep yang mereka pelajari dengan konsep lain yang sudah atau
belum mereka pelajari. Ketujuh tahapan di atas adalah hal-hal yang harus dilakukan guru dan
siswa untuk menerapkan Learning Cycle 7E pada pembelajaran dikelas. Guru dan siswa
mempunyai peran masing-masing dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan
menggunakan tahapandari siklus belajar.

D. Materi Kimia yang Cocok Diajarkan pada Model Pembelajaran


Learning Cycle
Materi kimia yang cocok diajarkan pada model pembelajaran Learning Cycle
adalah materi ASAM BASA.
Karakteristik materi “ASAM BASA” adalah sebagai berikut :
 Di dalam materi asam basa hanya terdapat sedikit materi hitung – hitungan.
 Materi asam basa merupakan pelajaran yang bersifat abstark dan juga kongkrit
sehingga diperlukan pemahaman konsep yang mendalam.
 Kompetensi materi asam basa dipahami pada konsep dan mengaplikasikan langsung
konsep yang dipelajari.
 Materi ini menggunakan metode belajar yang berpusat pada siswa.

Materi asam basa cocok diajarkan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle,
dikarenakan sebagai berikut :
 Learning Cycle merupakan salah satu model pembelajaran yang berpusat pada siswa
(kontruktivistik), dimana hal ini memiliki kesamaan pada materi asam basa yang
menggunakan metode belajar yang berpusat pada siswa.
 Learning Cycle dilakukan dengan belajar secara bertahap, hal ini sesuai dengan materi
asam basa yang dapat diajarkan secara bertahap. Dari apa itu asam atau basa dengan
level makroskopik, fenomena fenomena yang terjadi di dalam materi asam basa
dengan level mikroskopik, dan memahami rumus rumus materi perhitungan di dalam
asam basa dengan level simbolik.
 Karena di dalam materi asam basa mengandung sedikit materi perhitungan,
didominasi oleh konsep konsep yang abstrak. Hal ini juga terdapat dalam metode
belajar Learning Cycle yang membantu siswa untuk memahami ide ide ilmiah atau
konsep, meningatkan penalaran dan meningkatkan keterlibatan siswa dalam kelas
sains.

E. Kelebihan dan Kekurangan Learning Cycle


Kelebihan :
a. Meningkatkan motivasi belajar.
b. Memberikan kondisi belajar yang menyenangkan.
c. Meningkatkan keterampilan sosial dan aktifitas siswa.
d. Membantu siswa dalam memahami dan menguasai konsep-konsep yang telah
dipelajari melalui kegiatan secara berkelompok.
Kekurangan :
a. Efektifitas belajar rendah jika guru kurang menguasai materi dan langkah-langkah
metode pembelajaran.
b. Menuntut kesungguhan dan kreatifitas guru dalam merancang dan melaksanakan
proses pembelajaran.
c. Memerlukan pengelolaan kelas yang lebih terencana dan terorganisasi
d. Memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak dalam menyusun rencana dan
melaksanakan pembelajaran.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pada tujuan dan pembahasan yang telah disusun di dalam
makalah ini, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Learning Cycle didasarkan pada belajar kognitif dimana di dalam belajar kognitif,
siswa melewati rangkaian proses dari mencari pengetahuan sendiri sampai menarik
kesimpulan, hal ini dikatakan belajar adalah suatu proses yang berputar.
2. Learning Cycle adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa
(student centered) dan sering juga disebut sebagai model pembelajaran yang
memiliki fase-fase dalam pembelajarannya.
3. Tahapan tahapan pembelajaran learning cycle terdapat 3 macam tahapan yang
dapat dilakukan oleh guru, yang diantaranya adalah learning cycle 3E, learning
cycle 5E, dan learning cycle 7E.
4. Materi kimia yang cocok atau sesuai yang dapat diterapkan pada model
pembelajaran learning cycle adalah materi ASAM BASA.
5. Salah satu kelebihan dari learning cycle adalah membantu mengembangkan sikap
ilmiah siswa, sedangkan kekurangan dari model pembelajaran adalah menuntut
kesungguhan dan kreativitas guru dalam merancang dan melaksanakan proses
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Dahar, Ratna Wilis. 1989. Teori Belajar. Jakarta : Erlangga.


Nanda, Yufitri, Rody Putra Sartika, Lukman Hadi. 2014. “Penerapan Model Siklus
Belajar 5E untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains pada Materi Asam Basa”. Jurnal
Sains. 2(1) : 1-7.
Sayuti, I., S., Rosmaini & Andayannhi, S. (2013). Penerapan Model Pembelajaran
Learning Cycle 5E untuk Meningkatkatkan Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Biologi Siswa
Kelas XI IPA 4, SMA Negeri 5 Pekanbaru, 3(1).
Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer : Suatu Tinjauan
Konseptual Operasional. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

You might also like