You are on page 1of 4

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Lembaga Keuangan Bukan Bank Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) menurut
UU No. 10 Tahun 1998 yaitu suatu badan usaha yang melakukan suatu kegiatan di
bidang keuangan, yang menghimpun dana dengan mengeluarkan kertas berharga dan
untuk menyalurkannya untuk membayar investasi perusahaan. Berdasarkan Pasal 16
UU No. 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan menyatakan bahwa lembaga keuangan
merupakansuatu badan ataupun lembaga yang aktivitasnyauntuk menarik hasil dana
dari masyarakat yang kemudian menyalurkannya kepada masyarakat
kembali.Sedangkan menurut keputusan SK Menkeu RI no. 792 Th 1990
mengungkapkan bahwa lembaga keuangan merupakan semua badan usaha yang
berada di suatu bidang keuangan yang melakukan suatu penghimpunan dana,
menyalurkan dana kepada masyarakat yang paling utama dalam memberikan biaya
investasi pembangunan.
2. 1. kewajiban pemenuhan Aturan Kepemilikan Tunggal terhadap merger dapat
memberikan konsekuensi yang baik apabila bank penerima merger dan juga bank
yang dimerger merupakan bank yang memiliki struktur permodalan yang kuat,
sehingga bank hasil merger tersebut memberikan konsekuensi yang baik kepada
bank penerima merger dan juga pemegang saham pengendali. Pemenuhan Aturan
Kepemilikan Tunggal juga dapat memberikan konsekuensi yang buruk apabila bank
penerima merger melakukan merger dengan bank yang memiliki strukturpermodalan
yang buruk, yang pada akhirnya memberikan konsekuensi yang buruk juga terhadap
bank penerima merger dan pemegang saham pengendali.
2. Karena dengan adanya penggabungan maupun peleburan dari beberapa bank yang
dianggap akan mempercepat perkembangan suatu perusahaan maka jumlah cabang
serta nasabah juga akan kian meningkat. Tujuan ini tentunya juga akan mengurangi
atau bahkan menghilangkan para pesaing yang ada.
3. 1. unsur tindak pidana pembukuan dan pencatatan perbankanFraud terhadap Laporan
Keuangan (Fraudulent Statements). Pasal 49 ayat (1) UU No 10Tahun 1998 tentang
perbankanmenyebutkan 1)Anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau pegawai bank
yangdengan sengaja:a.membuat atau menyebabkan adanya pencatatan palsu
dalampembukuan atau dalam proses laporan, maupun dalamdokumen atau laporan
kegiatan usaha, laporan transaksi ataurekening suatu bank;
2. Istilah “tindak pidana di bidang perbankan” dimaksudkan untuk menampung segala
jenis perbuatan melanggar hukum yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan
dalam menjalankan usaha bank. Tidak ada pengertian formal dari tindak pidana di
bidang perbankan sehingga semua bank yang melakukan tindak pidana pembukuan
dan pencatatan perbankan dapat dijerat dengan Pasal 49 ayat (1) UU No 10 Tahun
1998 tentang perbankan yang dirumuskan sebagai berikut :
(1) Anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau pegawai bank yang dengan sengaja:
a. membuat atau menyebabkan adanya pencatatan palsu dalam pembukuan atau
dalam proses laporan, maupun dalam dokumen atau laporan kegiatan usaha,
laporan transaksi atau rekening suatu bank;
b. menghilangkan atau tidak memasukkan atau menyebabkan tidak dilakukannya
pencatatan dalam pembukuan atau dalam laporan, maupun dalam dokumen
atau laporan kegiatan usaha,laporan transaksi atau rekening suatu bank;
c. mengubah, mengaburkan, menyembunyikan, menghapus, atau menghilangkan
adanya suatu pencatatan dalam pembukuan atau dalam laporan, maupun
dalam dokumen atau laporan kegiatan usaha, laporan transaksi atau rekening
suatu bank,atau dengan sengaja mengubah, mengaburkan, menghilangkan,
menyembunyikan atau merusak catatan pembukuan tersebut, diancam dengan
pidana penjara sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dan paling lama 15
(limabelas)tahun serta denda sekurang-kurangnya Rp10.000.000.000,00
(sepuluh miliar rupiah) dan palingbanyak Rp200.000.000.000,00 (dua ratus
miliar rupiah)
4. Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (selanjutnya disingkat Undang- Undang
TPPU) menyatakan bahwa: “Pencucian Uang adalah segala perbuatan yang memenuhi
unsur-unsur tindak pidana sesuai dengan ketentuan dalam Undang- Undang ini.” Unsur
perbuatan melawan hukum dalam tindak pidana pencucian uang, unsur-unsur yang
dimaksud adalah unsur pelaku, unsur perbuatan melawan hukum serta unsur
merupakan hasil tindak pidana.

You might also like