You are on page 1of 36
FA AAEM EVEL) CULE Sie ae TENTANG PENGATURAN PENGGUNAAN JALAN UNUM DAN JALAN KHUSUS, UNTUK ANGKUTAN HASIL TAMBANG. DAN HASIL PERUSAHAAN PERKEBUNAN DENGAN RANMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Menimbang: 3, lerlijon dan Keamanan seria dalom cangha usana Bemetnarsanjton imum dan penbangunan cons nenietnagerg jalan khusus, dipandang. perl. melalukan, pengsturee. marae Penggunaan jalan mum. Gan jalan Riusos onli seeker Pertambangan dan hasil perusahaan perkebunaa : b. bahia beraserken periinbangan sebagaimana dimaksud dalam hhuruf 9, perlu membentuk Peraturan Oaeran terlang Pengaturan Penggunaan Jalan Umum dan Jalon Khusus untuk Angkuian Has ‘Tambang dan Hasil Perusahaan Perkesunans 7+ Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 Jo. Undang-Undang Noror E 21 Tatton 1883 Tentang Penetapan Uncang-Undang Darurat Nomar 40 Tahun. 1957 antara_ Iain mengenai Pembentukan Daerah . Swatantra Tingkat | Kalimantan Selatan (Lemtaran Negara Repubik Jndonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Necara Republik Indonesia Nomor 1105) ; 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tenleng Ketentuan- " etentuan Pokok Pertembangan (Lembaran Negara Repubik Indonesia Tahun 1967 Nomor 22, Tambshar Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2831): 3, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 198% tentang Hukum Acara Pidana (Lembarar Negara Republik Inc wesia Tahun 1961 Nomor 75, ‘Tembehan Lembaran Negara Popubiic Indonesia *!amor 3208); 4. Undang-Undang. Noma hun “7 7 anlang Lalu Lintas dan Angkulan Jalan (Lembaran Ne ,ara tuk Indonesia Tahun 1992 Nomor 49, ‘Tembahan ' waren Negara Republik Indonesia ‘Nomor 3400) 5. Undang-Undang Nomer :0 Tohin : Peraturan Perurseng-Uneangan (lL 11a0 4 tentang Peinbontukan Negara Repub: ledonesia Tahun 2004 Nemor 52, Tammwahan Lembaran Negara Republik Indonesiz Nomer £306) : 6 Undang-Underg Nor 18 “=u 2004 tenlang Perkebunsn (Lembaran Negars ublik .rdenesia Tahun 2008 Nomor £5, ‘Tambahan Lembaror a7 spubik Indonesia Nomer 4411) 10. uw 13, 14 15, 7. 3 3 sencang Femenmihar Bacar i Recaa ‘Aeguslitindonasia Tahun 2006 - Rema? (GS Fainsandé” Camsarin Neghts, Repuoik’ iacaenis Nomor 4437) Ja. Undang-Undang Nomor @ Tehun 2005 tentang Penetapan_ Poraluran Pemerinah Pengganli Undang-Undang Nomor'2 Tehun 2005 tentang Perubahan ats Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemefntahen Daerah Meniedt Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 198, Tambahan Lembaron Negara Republik Indonesia Nomor 4548); : Undang-Undang Nomor 38 Tahur 2004 tentang ‘Jalan (Lembaran Negara Repubik Indonesia Tehun 2004 Nomot’ 192, Tambahan ‘Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444); Undang-Undeng Nomor 26 Tahur 2007 tentang Penataan Ruang {Lembaran Negara Republie Indonesia Tahun. 2007 Nomor 68, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 4725); Peraturan Pemerinteh Nomor 32 Tahun 1969 tentang Pelaksanaan Undang-Undeng Nomor 11 Tahun 1967 tenlang’ Kelenluan- Ketentuan Pokck Pertambangan scbagaimana telah dubah dua kai terakhir. dengan Peraturan Pemetiniah Nomor 75 Tabun 2001 (Lembaran Negara Repubik indonesia Tanun 2001 Nomor 141, Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia Nomar 4154), Paraturan Pemerintah Nomor 41, Tahun 1983 tentang Angkutan alan (Lembaran Negara Repudic Indonesia Tahun 1998 Nomor 52, ‘Tambahan Lembaran Negara Republic Indonesia Nomor 3527) : Peraturan Pemerintah Noor 42 Tahun 1993 tentang Pemecksoan Kendarean Bormotor dl dalan (Lambaran Negara kepublk Indenesi2 ‘Tahun 1983 Nomor 60, Tambehan Lembaron Negara Republik Indonesia Nomnor 962€) ; Peraturan Pemerinish Nomer 43 Tahun 1983 tenlang Prasarana dan Lalu Linas Jatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor” 64: Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3530) Peraturan Pemeriniah Nomor 44 Tahun 1999 tentang Kendaraan an Pengemusi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tehun 1999, Nomor "63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3529) : Peraturan Pemefintan Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan den Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. (Lembaran Negara Ropublk Indonesia Tahun 2005. Nomor 165, Tambakan Lembaran Negara Repubik Inconesia Nomor 4593) : Peraturan Pemerinian Nomor 3¢ Tahun 2006 teniang Jalan {Lommaran Negara Repubik. Indo: sa Tehun_ 2006 Nomor 83, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomar 4555) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Usan Pemerintahan aniaraPemesiniah, Pemerintzhan Daerah Provinsi dan. Pemeriniahan Oacrah_KebupatenfKola (Lembaran Negara Repubik Indonesia Tahun 2007 Nomer 62, Tarsbahan Lembaran Negava Repuotk Indonesia Nomor 4737) Pangessss Perusdang: isan Petaturan B 10, Peratufen Daerah Propins| Daerah Tingkal | Kaimantan Selatan. Nomor €2 Tahun 1987 tentang Penyidik Pegawal Negeri Sipil i Lingkungan Pemerintah Oaerai Tingkat 1 Kalimantan” Sclatan t (Lembargn Daerah Propinsi Kalimantan Selaisn ‘Tahun 1987 Nomor 5} 20. Peraturan Daeiah Propinsi Kalimsntan Selatan Nomor 0 Thun 2000 tentang Rencana Tala Ruang Wilayah Propinst Kaimantan Selatan (Lembern Deerah Propins! Kalmnanian’ Selatan Tahun 2000 Nomor 44); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAICYAT DAERAH KALIMANTAN SELATAN: "= Vaan (GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN MEMUTUSKAN = Menelapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENGATURAN PENGGUNAAN JALAN UMUM (DAN “JALAN KHUSUS UNTUK ANGKUTAN HASIL TAMBANG CAN HASIL PERUSSHAAN PERKESUNAN, AB 1 KETENTUAN UMUM, Pasal1 2elom erauiran Daerah jar dak dengan: IF eran acs Darah Poi Kstnanon Gowan Pemerintah Oaerah adalah Guberur dae Petangke’ uerah sebagai unsur + penrirages Fetes ain o> Petnat ae ‘Subemur adalah Gubernur Kalimantan Sy” Brea eats a one cal mepe ‘nla Ones: ada er ene an pep” sKantan Seton alan adalah prasa:-.. ..rtasis satya sel . sis aratya_:elipul. «Jala bagian jalan, termasuk barman pelenokap dan poringhapenaya y. 3 dperuniauien toa Cacia yar anvabac a earmuken lsat aes ; chap ranan, gl awe oe oe “kabel, OF 8802 dt eas perutast'e: . Suahy ‘an keela 9 Mn ot aan ‘tilan “ ~kyat Daerah Kalimanian 2) act terbene sebagaimane cimaisud dalam Passi 3 ayat (3) yang sudah Deniz Remasan dan ditujukan untuk Keperivan rumah tangge, dapat clangkut melalui jalan ‘umum dengan pemibatasan tonase sesuai dengan kelas jalan berdasarkan kotentuan peraturan perundang.undangan yang beriaku (2) Terdan Guah Separ (TBS) kelapa sawit has perkebunan rokyat perorangan alaupua yang melaksanakan kemitraaan dengan perusahaan perkabunan dapat dlangkat ielaiul jalan umum dengan pembatasan tonase sesual dengan Kelas jalan berdasarkan ketentuan peraluran perundang-undangan yang berakd Bagian Kedua Jalan Khusus Pasal § (1) Instansi, bedan Usaha, perseorangan dapat membangun dan memelibara jalan kkhusus dengan izin pemerintsh daerah, (2) Jalan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dopat digunakan untuk alu linia umum secera terbatas, sepanjang tidak merugikan kepentingen penysienggard jalan khusus berdacarkan perselujuan dari penyelenggara jalan Khusus. Pasal6 (1) Pemeriniah daerah dapat mengalinkan pelaksa'dan pembangunan jelan khusus kepada pihak lain dalam ‘hel pengusaha yang. dlelapken sabegel pelaksana tidak dapat menyelesaikan pembangunan jalan Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal $ ayal (1) berdasarkan waklu yang telah ietapkan dalam pperaturan daerah ini (2) Apabila dalam jangka waktu kurang dari waklu yang telah ditetapkan dalam peraturan daerah ini, pergusahe yang dtelapkan sebagai pelaksana_selesai ‘melakukan pembangunan jalan khusus, maka jalan khusus tersebut harus digunakan, ddan tidek diperbotenkan lagi menggunakan jalan umur. Pasal7 Penyelanggars Jalan khuéus dapat menyerahkan jalon khusus kepada pemerintah kabupaten/Kota untuk cinyataken sebagai jalan umum dalam hal jalan khusus dimaksuc {idBk lagi dipergunakan untuk angkutan hasi (amdang don hast perucanaan perkebunan. KETENTUAN PENYIOIKAN Pasal 8 (H Peiabat Pegawai Neges! Sipit tgnentu- di tingkungan Pemeriniah Onerah deri wamenang Khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidkan Undsk, pidsra Sebagaimana dimaksud dalam peraturan daerah ii () Wewenang Penyidik sebegaimana cimaksud pada ayat (1) adalah: 2 menerima, mencai, mengumpuikan dan menelii kelerangan atau laboran Perkenaan dengan lindak pidana sebagaimana dimakstud dalam persian aeonce {nk s9ar ketecangan atau laboren tersebut menjadi lengkap dan jeve b- fenell, mancar! dan menguimpulkan kelarangan mengenat sary pHbael atau Dadan tentang kebenaran perbuatan yang cilakoxan, « Gengen ine angen dan bahan bukt Gar crang prbadi atau badan sehubungen ‘Tanen linGek Pidana sebegaimana dimaksud dalam peraluran Gaetan it &memeriksa buku-buku catatan-calatan dan dokumen tain, © melakukan penggeledahan untuk mendapatkan Bahan. bukti- pembukuon, Peneatalan dan dekumen-dokumen Iain seria melakukan penyitaan lertoang bbanan buktitersesut, eeorang yang. berkalan “dengan tndok pigane sebagsimana dimaksud dalam persluan daetsn nt "7 +i mengemol sic jan atau memotet seseoenag tceangks membernertier pany melakukan Undakan lain yang diperkan untuk kalanaran ponyis” in Undak Bidana sebagaimana dimakgud dalam peraturan dacrah ini mene’ sum yang 4apat dieanggunglonaiben, (9) Penyidie sebegaimana dinaksud paca ayat (1) mem can _emulainyo Berudan Jan, menyampsican hast penyiaican Kepads Penunkit Umuen einen gnvik Pejabal Pold secual dengan wetentuan Unc Winders Noe 8 ta 1984 tomteng Hukum AcaraPidona Song Ges, q BABY KETENTUAN PiD~N* Pos: (Feige ofara yang mengangk ss" tambar — 1 Has Ponishoan Perkebunsr Seam inenagurakan jan umn « ancarr span pidana Ruregen fete inne 7 Aenam) Bulan atau denda paling banyak Rp ® 60.0000 tina Unica naa + ©) Tidak aidona sebogsimana dineksua pada ays: (1) adalah polanggersn, 9) Denda sebegaimana cimaksud pada ayat (1). .cib «e Kos Daerah, GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHANATAS: PERATURAN DAERAH PROVINSI KAI IMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINS! KALIMANTAN SELATAN MOR s TAHUN'2008 TENTANG PENGATURAN PENGGUNAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Menimbang : Perattran Tahun. 2008 i dan Jalan Khusus untuk Anghucey abu dalam rangka efektvias pelaksanaan penegakan hukum Daerah Provinsi Kalimantan Selatan fontang Pengsluran Penggunaan Jalan Umury dan Hes Perusahaan Perkebunan dan dengan, mene eeng emagap objek-objek pangaturan’ yang Gaiam" akan pengaturan yang ‘ade, maka’ dipandang Pong untuk “molakukan raviai "ter dalam peraturan daeran dimaks: jap beberapa kelontuan ©. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dalam —hufuf 8, perlumembentukPerateren tentang | Pevubehan Alas Peraturan Daoran Kalimantan Selatin Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pengowren Fieeggunaan Jalan Umum dan Jalan Khusus untuk Acheter Hasii Tambang dan Hasil Perusahaan Porke dunn, Mengingat : 1. Undarig-Undang Nomor 25 Tahun 1958 Jo, Nomor 21 Tahun 1958 tentang. Penelapan Undang-Unéang Darurat Nomur 10 Tahun 1967 anlara lain mesueneh Daorah Swatantra Tingkat 1 Kelimanton Selatan sebagai Undsng-Undang (Lembaran Negara, Repubin’ ‘ran, ,1056 Nomor 8S, Tambahan Lembaran Negora Repubie Indonisia Horner 1406), 2. Undang-Uncang Nomor 8 Tahun 1981 ‘Nitta Pidara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun aun Romer 76. Tambahan Lembaren Nogara’ Republi Indonseg Nomer 3209); 10, 11 13, qiara-UndangNomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan fammbaen Negara Ropubtk indonesn Tanun 2004 Weer ae {ambihan Lambaran Negara Repubik indonesia Nemor ang undang omer 92 Tehun 2004 tentang Pemernenan array Neoate ‘Rosioke tn tins Pemer 2004 Nemer’ 126," Tambahan to donner, #437) sebagaimana telah susan boecroge fai aonaala aera ag ene Unahg Nomen 12 Tahon “aoo! ran ‘Pama git_Utdane Undang Nomar 3f Tahun So (od Tahun Zant, Daerah Lembaran’ Negara Regobae and Tampahan Lembaran Negara east Roper mor 38 Tahun 2004 tertang walan (Lembaran LomBeran Malt, adenosis Tahun 2006 Nemo “ram Sambaran {omberan Negara Republic indonesia Nomor saci), (gBana-Undang Nomor 28 Tatun 20 (combaran Nagara Repubine Indore ‘Tambunan Lombaran Negara Ropabie jrahtin 2009 Nomor 4, ‘Tambahan’ Leow Indonesia Nomar 496); 2o8899-Undang Nomer 22 Tan 2000 Gan Angkutan Jalan (Lembaran, Nooo, Tahun 2000 Nomar. 90, Tembatan tener Indonesia Nemor 5025), PoretagUedeng Hemor’ 12 Tahun 2011 tonleng Pambentuhen Indeneste qaerunianerundangan (Lamberat Me, Pe Republic Repose eat 2011 Nomer” 82, Tambaten, ues Nopara Republik indonesti: Nomor 8254), frlieh alm cesar ian ere Nopand Remetktsaan Kendaraan’ Bermotor oi ste (Lembaran saat eRUbIK Indonesia “Tarun 1968 wes Tambahan pimbarar Negaca Republik indonesia Nomor Sass). Serelucan Pemerinish Nomor 43 Tahun 1690 ‘eniang Prasarana Tahun gatas Jalan (Lembaran Negara Renan? ‘donesta Rope 1889, Nomer "64. ‘Tamaanan (reouD Republic indonesia Nemor 3830); " Gstaturan Perkeritah Nemor 44 Tahun 1999 lentang Kandava Tahun engemst (Lembaran Negara Repciu® “ode Renin (en Nome 85, -Tembanan, “Tee Rlepubtik Indonesia Nomor 3826). . 14, 18. 17 18. 19, 20, eratuan Pemerivan Nomor 79, Tahun 2005 tentang Pedoman Pemti dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan (embaren Nogera Republi iSfonacie “Toren” SeSe Nomar’ 188,"Tamvenan Lambaren’ Nogwe’ Rouble donee Romer 3593) Peraluran Pemerintan Nomor 24 Tahun 2008 tentans Jalan (Lembaran Negara: Repubile Indonesia Tahun. 2008 Mofior te ‘Tambahan Lambaran Nogara ReDubik Indonesia Nomor 1665), Peratura Pemariniah Nemor 39 Tahun 2007 tentang Pembagian Lusan Pomerintahan antara Pomainiah, Pemotnishan Besan Provinal dan. Pomiarntanan Daerah Keturaionoe topeean “Nagara “Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambanan Lombsran Negara Ropubie indonesia Nomer 4757) Paraturan Pemerinich Nomor 22 Tahun 2010 tentang Wiaych Pentambangan’ (Lembaran Negera ‘opus ieee Tahun 2070 Nomor 28. Tambahan Lembaree Negara’ Reonsaie Indontola Nomor 8170)" Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 Mentang Pelaksanaan.Kegiaian Usaha Pertamsangun Micoty dan Baty Bara (Lombaran Nogera Repubik indonesia Varun Sov Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Ropabik istocene Nomor Sit Peraturan Pemerintan Nomor 19 Tahun 2010 tentang Toa Cara Belaksanaan Tugae dan Wewenary tera Keceeetes Reta se uber ur cobagai Waki Pemenntan dl Wiayah Prove) (aeneeen Negara Republi Indonosia Tahun 2010; Nomor ae earn Porubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 2010 Intang Tata Gan ,Vvowerang Serta Kedudukan Kevangan Gubernur. sebaga! Wakil Pemerinteh di Wiayah Provinal (Lemboran Nevare eectaa, Indonesia Tahun 2011 Nomor 44, ‘Tambahan Lembaran Nesera Republik Indonesii Nomor 5208), Peraturan Presiden Nemar 1 Tahun 2007 tentang. Pengesahan, Faugundangan clan Penyebaruasan Porsturan” Perumionc: ngangar Kepulusan Mento Dalam Neged Nomor 6 Tahun 2003 tentang Pedoman Pembinaan Fenyidik Pegawai Negen Spi di Lingkungan Pameintah Oaereh: Peraluran Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pombentukan Prociuk Hukum Daera Peraturan Menteri Pertanian ‘Nomor 26/Permentan/ar.140/2/2007 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan, th Proving Kalimantan Selatan Nomor 3, ng Pengaturen Penggunaan Jalan Usury gan alan | tusus untuk Angkutan Hasil‘Tambang dan Has Perusahasn Perkebunan (Lembaran Osetan ere, ‘Kalimsntan Selatan Tahun 2008 Nomor 3 ‘en. Oeeran Frovinel Kalimantan Selatan Nomer & Zahurt 2009 tentang Peryidik Pegawal Negeri Sip! di Lingkungan Feme-intah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daoran Provinsl Kalimantan Seletan Tahun 2608 Nomor 8), a8 i. Dengan Persetujuan Borezma DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KALIMANTAN SFI ATAN p “dan (GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN Uf, ot) eee REULAN achat ROVING! KALIMANTAN DSL ATSS MGR 3 TAHUN 2008 TENTANG PENGATUHAN PENOCURGAR TALAN, MUM DAN | JALAM. KHUSUS UNTUK ANGKGGAN, HASIL TAMBANG DAN HASIL PERUSAHAAH Pagal! Seberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah ini diubah sebagai beriut % fajentuan Pasal 1, angka 4, angka § dan angka 9 diubah dan déambabharr uurutangka’ 17 manok hinge Reselurunan Pasal { berbuayh ‘sebagai berikut Paual 4 Dalam Peraturan Daerah ini yang aimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 2 Pemeriniah Daerah adalah Gubomnur dan Perangkat Daerah sebagai unsur Penyelenagara pemerintahan Daerah Provinei Kalimantan Selaten, 3. Gubernur adalah Gubemur Kalimantan Selatan, PRD Provinsi Kalimantan Selatan adalah Oewan RenvaKi Provinsl Kalimantan Selatan. & Mepala Dinas adslah Kepala Dinas Perhubungan, Kemunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Selatan © (Giat .adslch presarana transpertas| darat yang meliputi cegala bagian juan, iegrasuk Bangunan pelengkop. dan perlengkapannya, yang, dipoer nes oral lintas, yang Berada pada perriukaan tanan, di alas permusaan terar f_bawan permuluian tanah danvatau air seria’ dl atas pormoke ‘ecual jalan kereta api, alan lol dan jalan kabel Jalan Umum adaiah jatan yang aiperuntukkan bag! lalylintes umum, Pergo nts adalah jalan yang dibangun oleh instansl, bodan usana, Pefseorangan aau Felompok masyarakat untuk kepentingan sendin n Rakyat Daerah ® Pemusancan perkebunan adaten pelaku usaha perkebunan Warae Negara Indonesia atau bedan hukum yang didiikan menurut hukum® inos Gan, jbetRedudukan cl Indonesia yang mangeloin ussha "perketonen dengan skala lebih dav 25 ha, 70. Fenvelenggarsan jalan adalah kegiatan yang meliputi pengatian, pembinaan, Pembangunan serta pongawasan jalan, 1) RIRGS, adalah orang sarsoorangan atau baden uscha, boik yang berbedan hhukum ‘maupun yang tidek berdadan hukym 12 Perkeounan rakyat porcrangan adalah seseorang servers Kelapa eawit eecara individu yang Wvesnya hureng Ger ee nae pees IahaL yang Bergabung dalam sualu KelomoGk lad sear eons perkebinan, 7 omacaietal lah Indust sctempat yang dalam proses produ) Intnye memakamenggunakan bahan dalam jumiah terbatas, Kotanivan Pasal 3 ditambahkan 1 (satu) ay, yokni Pasel 3 berbunyi sabagal borikut : Pasala OO natod ata, tet fBinbang don Pasil penwahsan peméounan dlerang ‘mete wat jalan amu é eee eet gGmbin® den has perusahaan portebunan arus. dengkut ‘melalui jalan khusus yang telah diletaphan olen Gutcrcr, () fast tenbang sebagaimana clmaksud pada ayat (2) dan bith vest (A) oral ,Perwiahean percabunan sebagaimana diaksud pada ‘ayat (2) sdaiah {and n bUah segar (TS) kelapo saws Oana ey aneat,Parkabunan sebapaimana'cimakaus pado aya (1), ayat (2) jatan'ehusie, gender lune areal kobun lebih deri 3.200 hoklur wae inometag jalan khusus dan pabrik Relapa save (PRS), youn obtP3sal4 aya (1) dan ayat (2) duvan dan damian 3: ¢igey oyat, 2akel ovat (3), aval (4) dan ayat (6) sehingga kesetunmen ana berbunyi sobagai berkut ‘sdatan batubara Pasal 4 (Oana daptana ,ualubera sebegsimana dimaksud dalam Pesol 3 syat (2) aan eer ienakex meta atin umum adalal nasi lambang ctu kena ingustet lokal dengan pemtat Kola Banjarmasin Wuang antuk Keperluan industs! tokal sebagaimana ‘yal (1) don _hasil perkebunan rakyat perorangan kemitranan “dengen pecusahaan perkebunan, wat (2) dapat diangkul melalli {Sion urman ins: ku e Su yong maleksanakan \cimnahie dineksud pada ay denyins Keicituan subagal berket . pembaiaéan jumiah armada pengangkut dalam waktu bersamaan (beriingany ‘melokukan pengangkutan: den © ‘menaati pengaturan pengelompokan wilayah (rayonisasi) (4) Anghulan Tandan 8va Segar (TBS) has. perusahaan_perhebunan "Yang. 3ealnys berdekatan dan imenyeberang jalan umum’ terscemey {Gan Tandan Bush Sega: (TBS) hasil perkabunan rokyat perorangan dan kate, ke tempat pengumpal yong diangkut Gengan mobi jenis pick up sapatdlaneee ‘melalui je lan uum (8) Kelentuan lebih lanjul_ mangenei tata cara pengaturan jarak areal porusahaan permebunan yang bordekalen, pengangkuian hasiltambeang. dove hood Rerkebunan rakyet - perorangan’alsu yang 'melaksanakay ‘emit engan perusahaan perkebunan diatur dengan Peraturan Guvomer Ketentuan Pasal © ayat (1), ayal (2) dan ayet (3) diubah schingga, keselurunan Pasal 8 berbunyi sebagai berkut, Pasaie (1) Belsin | Penyidik Pelabat Kopolisian Negara Republik indonesia, Geisbat Pegawal Negeri Sipil tertentu di lingkunona Pemerintan, Dosey Gen wmewenang Knusus sebagai Penyidk untuk molakukan: ponvanen {erhadep pelanggaran ketantuan-kelentuan dalam Peraturan Daerah int Siewergng Penyick Pogavai Nageri Spl sebagsimana dimoksut pado ayat (1) evalan sebaga Sorhuts % menerima tperan lau pengaduan dari soseoren tentang ada lindax pidana.atas polsnggaran Peraturen Baarsne a melakekan | lindakan ‘pertama pada saat” ilu di tempat kejadian ddan molakukan pémoriksuont © ‘enyurun bement seorang {anda pengenal ii tesongka: 2 molakukan penyitaan benda danvatau surat mengambil sai jor dan memotret seceorang terangka, { memarggii orang unluk diiengar dan diperisa. sebagal tersangka ala aks 2 mendalangicn, orang shi yang dpertshan dalam’ nubungan sfengan pemeriksaan perkara: ‘h mengadakan penahenlian penyidican salah mendepat _potunik« Gari Ronyidh Potsi Republik indcnesia batwa Wak lordapm ukee eek atau perstiva L>rsebul bukan merupakan tndsk plduna dan Seinen melalui Penyidik Potst Negara Ropubik tnconosia’ monee ee hal tersdoul kepada Penunlul Umum, tersangka slau keeper aan 4 mengadokan” indakan Iain “menund Hokum yang dapat Aleeriangrtungiowabkor @ rsangka dari kegistannya dan -memerksa 2) Penyidh Pegsnsi Negeri Sip senegaimina aimaksua paca syat (1) Ger (2) memberitahukan dimulainya penyidikun dan -venyampaikan hati perylékan Wepaca’Penuntul Umum mela Pesce cabal Pol Sexual dengan ‘keletuan” Undeng-Undang. Noor’ "@Tahue’- 1961 tentang H.num Aeara dana yang bork Ketentuan Pasal 9 ayat (1) dan ajat (S) cuban sehinge Kosékunan Pacal 9 Derouns sebagai Derk Pasal9 (1) Seep orang, yang mengangkut nasil tamvang dan hasil 7 perbunenioteee_arempuntite "en ena’! fet, heal pemvennaan kurupgan “paling lama 8 (ipa) ‘bulen” slau dents’ paling” banyan Rp, 60.000 600,00 (la puluh jute tuoi. (2) Tindak pidana setagaimane dimaksud pada ayat (1) adalsh polanggaran (2) Benda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan ponerimaan Daerah. Keteniiiin Pasal 10 didbeh dan menjadi 3 (ila) ayol, yak ayal (1), ayet (2) ‘an aya" (3) seningga kvselurunan Pasal 10 berbunyi sebagel Nerne Pasal 10 (9) Jemagar- angkulan hasil porusshaan perkebunan yang becada dalam wilayah daerah dalemn sola oreo parton ee jauviehan Jalan ummum salma 2" (dua) tahon terhitung sejak tanggal pengundangan Paraluran Oasran ini cengen Reeney Pobagal beriut ¥ 2 sesual yang diizinkan dalern:buky ji (KIR) dan tonase sesuai dengan Kelas jalan b. pembatasan jumlah ‘armada pengangkut dalam waktu barsamaan elalwkon pengangkutan: den ¥< menaaii pengaluran punigelompokan wilayah (rayonisas) (2) Dispensasi sebayaimana dimaksud pada ayat (4) ciberikon dengan-maksud . melakukan pengalompukan wilayah (rayorisesi) perkebunan dengan pabrik kelapa saw '. perusshaan perkebunan munibangun pabrik kelapa sowit: dan © memberikan Batis wality kepada perusahaan perkobunon uniuk membuat jalan “Khusus balk secur pororangsn ‘deniaiau bekerja tome dengan pihak Iain, @)Kelentvan lobih ianjut_menganal_pengaturan dan pemberién dispensasi Se"! pangsiompokan wilayah (rayoniens)) sebagaimano dimaksvd pads yat(7) an ayat (2) diatur dengan Peraluran daniatau Kepulusan Gubernur, PENJELASAN ATAS. PERATURAN DAERAH FROVINS! KALIMANTAN SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINS! KALIMANTAN SELATAN SN UOR|S TAHUN 2006 TENTANG:PENGATURAN PENGGUNAAN VALAN UNUM DAN JALAN KHUSUS UNTUK ANGKUTAN HASIL TAN NANG DAN HASIL PERUSAHAAN PERKEBUNAN. umum sfrual Gengan Nasi evaluasi terhadap pelaksanaan Peraluren Oaerah Satan's Gplmanton Selalan Nomor 3 Tahun 2008 tentang Penpatuian Peg orn Gan Hash pate plble® Khusus untuk" Angkutan Hawi eeraan Yano’ bolurs usohoan Perkevunan den dengan adanya.oblekebjek puree and menyesuairan sereeae, ,ca!sm nathan ‘pergaturan yang “ada sens, tenga terhadop pomipraeanen den dinamka kelataregarean dy indonesia, Risen mana” fgrelifen pefundang-undangan pada masing-masig: Bish ne exist dona aREIAN |, QRH _mamnestang packer concn, aakiardl, ‘evs datas rangka optimalisas! penegakan hukum Pefaturan Daetsh digits 7 aeee ng dengan hal tersebut diperiukan kabjokan dacrah sebagai dan porte Gan aclenluan sebepai pedoman penyelongarman cake jalan Preaneunee o! doerah yang. berkallen cengan persalurn een Ean hast pecan ee arf ga Phsus unlueongiutnn haa e eeaae {an hasil Perusahaan r-erkebunan melalui Peraluran Osean” + PASAL Demi PASAL Pasal't Angie 4 Pasol + ‘Cukup jolas. Angka2 Pasa 3 Ayal (1) Cou Jelas, Ayal (2) Cukup jaa. Ayat (3) ‘Cukup jelas. Ayal (a) Cukup jets. aya (5) Yong. dimaksud dengan “luas _airaal_kebun lebih dari 3.200 heklar’ adaioh ais. tnnnman kelapa saw pada kriteria tanaman manghasikan (TM). Porwahaan porkebunan yang momiki beberapa HOU Yyéng:loknal Kabunnyatarpisan dan dikelola. unit tereenal fengan iuasan tanaman —menghasikan Kurang dart 3.200 hekiaelolap menaali ketentvan rayonieaat ‘Yang uimaksud dengan “rayonisast” adalah pengelompokan wlaya perusahaan perkebunan yang arealnya berdekatan bail dalam salu gap perusahaan maupun antar perusahaan yong berlainan grup. Pasal 4 Ayatn) Angkulon hasil tambang untuk kepedlian Indust lokel Salam wilevah Kola” Banjarmasin, herve. melalui angkutan Sungai. Ayal (2) Cukup jolas, Ayal) Cukup elas, Ayal (a) ‘Yang imaksud dengan *hasil_perusahaan perkebunan yong _areainya berdekalan dan_menyeborang. jalan uum (Grossingy" adalah tandan buah zogar (TBS) hasil perusahaan erkeounan yang arealnya verdekalan dan menyeberang ja'an umum (2rossing) serta dlangkut dengan menggunakan leuk angkulan tandan buah segar (TBS) kelapa cawit dapat melalui alan urn. Yang dimaksid dengan “tandan bueh segar (TBS) hasil Parkebunan rakyat parorangan dari kebun ke tempat engumpul yang dapat diangkut melalui jalan umurn” adalah fandan buah segar (TBS) hasil perkebunan rakyat pere‘angan dari_kebun ke tempat pengumpul yang diangkut khusus Gengan menggunakan medi janie pick vp GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, NOMOR © TAHUN 2017 ‘TENTANG. PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR NOMOR 013 TAHUN 2012 ‘TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGATURAN PENGGUNAAN JALAN UMUM UNTUK ANGKUTAN HASIL TAMBANG DAN HASIL PERUSAHAAN PERKEBUNAN Menimbang. ‘Mengingat: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. (GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, a. bahwa untuk mensinergikan pelaksanaan ketentuan Pasal 4 ayat ©), Pasa 10 uyat (8) dar Pass 108 ayat (2) Peraturan Daerah’ Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 3 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pengaturan Penggunaan Jalan Umum dan Jalan Khusus Untuk Angkutan Hasil ‘Tambang dan Hasil Perusahaan Perkebunan dengan perubahan Struktur Organisasi Perangkat Daerah, maka dipandang perlu untuk dilakukan penyesuaian terhadap nomenkaltur organisasi perangkat dacrah sebagaimana tercantum dalam Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan ‘Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka periu menetapkan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 013 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengaturan Penggunaan Jalan Umum Untuk Angkutan Hasil Tambang dan Hasil Perusahaan Perkebunen; 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 Jo. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957 antara lain mengenai Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1106); 2.Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambehan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444); 8. Undang-Undang Nomor 26 Tehun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 4. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia. Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4959); 5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Anglcutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025); 6, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, teralchir dengan Undang-Undang Nomor y Tahun 2019° tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 567' 8. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 308, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5613); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4655); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5110); 12,Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5111); 13, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5107) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Nomor 5269); 14, Peraturan Pemerintah Nomor 92 Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa Analisis Dampak, serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5221); 15,Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2012 tentang Kendaraan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5317); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pemerikeaan Kendaraan Bermotor di Jalan’ dan Penindekan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 187, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5346); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang ‘Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Talran, 2014 Nomor 260, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5594); 18. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lemberan ‘Negara Republik Indonesia Nomor 199); 19. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 98/Permentan/ 07.140/9/2013 tentang —Pedoman —Perizinan Usaha Perkebunan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1180) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 29/Permentan/KB.410/5/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomar 826) 20. Peraturan Mentcri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara ‘Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036); Menetapkan: eae 21, Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 3 ‘Tabnan 2008 tentang Pengaturan Penggunaan Jalan Umum dan Jalan Khusus untuk Angkutan Hasil Tambang dan Hasil Perusahaan Perkebunan (Lembaran Daerah Provin diubeh dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 3 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pengaturan Penggunaan Jalan Umum dan Jalan Khusus untuk Angicutan Hasil Tambang dan Hasil Perusahaan Periebunan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tabun 2012 Nomor 3); 22, Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 ‘Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 Nomor 11, Tambahan, Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 100); 28, Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 013 ‘Tahun 2012. tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengaturan Penggunaan Jalan Umum untuk Angkutan Hasil Tambang dan Hasil Perusahaan Perkebunan (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 Nomor 13); 24, Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 072 ‘Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunen Orgenisasi, Tages, Fungsi, dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 Nomor 72); MEMUTUSKAN: PERATURAN GUBERNUR TENTANG PERUBAHAN _ ATAS PERATURAN GUBERNUR NOMOR 013 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGATURAN PENGGUNAAN JALAN UMUM UNTUK ANGKUTAN HASIL TAMBANG DAN ‘HASIL. PERUSAHAAN PERKEBUNAN. Pasal 1 Beberapa ketentuan dalam Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 013 Tahun 2012 tentang Petunjuk pelaksanaan Pengaturan Penggunaan Jalan Umum. Untuk Angkutan Hasil Tambang dan Hasil Perusahaan Perkebunan (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 Nomor 1), diubah sebagai berileut: 1, Ketentuan Pasal 1 angka 2, angka 4, dan angka 5 diubah, sehingga Pasal 1 berbuunyi sebagai berikut: Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. cee Gubernur adalah Guberaur Kalimantan Sclatan, Dines Perhubungan adalah Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan. Dinas Perkebunan dan Peternakan adalah Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan. 6. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, Yermasule bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntuldean beat alu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, i bawah permukean tanh dan/atau air serta di stas permukaan air, kecuali jalan Kereta api, jalan lori dan jalan kabel. 7. Jalan mum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum. 8. Perusahaan perkebunan adalah pelaku ussha perkebunan warga negara Indonesia atau badan hukum yang didirikan menurut hukum dan derkedudukan di Indonesia yang mengelola usaha perkebunan dengan skala lebih dari 25 ha. 9, Pekebun adalah perorangan warga negara Indonesia yang melakukan usaha perkebunan dengan skala usaha kurang dari 25 ha. 10.Perkebunan rakyat perorangan adalah seseorang yang mengusahakan perkebunan kelapa sawit secara individu yang luasnya kurang dari 25 hektar dan/ataw individu yang bergabung dalam suatu kelompok tani atau koperasi perkebunan. 11,Tandan Buah Segar selanjutnya disingkat TBS adalah buah kelapa sawit yang dipanen dari pohon kelapa sawit dan telah matang sesuat ‘dengan ketentuan teknis panen. 12, Pabrik Kelapa Sawit selanjutnya disingkat PKS adalah pabrik yang mengolah ‘TBS menjadi minyak mentah (CPO) sebagai bahan balu minyak goreng. 19,Perusahaan Besar Swasta/Nasional selanjutnya disingkat PBS/N adalah perusahaan milile swasta atau milik pemerintah pusat (BUMN) maupun milk pemerintah daerah (BUMD). 14. Kemitraan adalah bentuk kerja sama usaha yang saling menguntungkan fantara_pekebun rakyat.perorangan dengan perusahaan perkebunan yang dibuktikan secara formal dengan akta perjanjian kerjasama 15. Orang adalah orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbadan ‘bukurm maupun yang tidak berbadan hukum. 16,Perkebunan rakyat perorangan adalsh sescorang yang. mengusahakan fertebunan kelapa satitsecara indivi yang iossnya Kurang dart 25 hektar Ser atau individu yang bergabung dalam suacu Kelompok tani atau koperash perecbunen 17.IndustiJokal adalah industi setempat yang dalam proses produksi intinya ‘emala/menggunakan bahan dalam jurala terbatas. 18,Rayonieasi adalah pengelompokan wilayah perusahaan _perkebunan yang areainya berdelzatan ale dalam sats grup perusaaan maupun ana Persian yang berainan grup. 19,Digpensasi_ adalah penetapan yang bersifat deklaratoir dan menyatakan bats suati Ketentoan sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah tidal beriaku’ bagi lausus scbagaimana digjukan ‘oleh scorang pemohion ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. a 20. izin adalah penetapan yang merupakan dispensasi dari suatu larangan oleh Peraturan Dacrah yang ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. wee -6- 2: Ketentuan Pasal 10 huruf a diubeh, schingga Pasal 10 berbunyi sebagai berikut: Pasal 10 Permohonan isin bagi orang perseorangan atau Badan Hukum diajukan kepada Gubermur dengan membuat Syarat Permohonan In dengan melampirkan syarat- syarat sebagai brikt: a. Surat perjanjian kerja sama jual bei Tendan bush Segar (TBS) dengan pabrik ieelapa sawit yang diketahi oleh Kepala Dinas Perkebunan dan Prternakan Provinsi . Data rincian Iuas tanaman kelapa sawit dan estimasi produksi Tandan Buah Segur (TBS) selama 12 (ata belas) bulan ke depan: c. Surat pernyataan kesanggupan_melaisanakan pengaturan pengelompoken tvlayatt (ayonisasi penjualan TBS) di atas meterai: dan 4. Surat permyataan di atas_ meterai dari orang__perseorangan ‘tau Badan Hulcum yang bersanglatan yang menyatakan bersedia menaati Ketentuan Peraturan Perundang-undangan 3. Ketentuan dalam Pasal 13 huruf a diubah, sehingga Pasal 13 berbunyi sebagai berikut: Pasal 13 Permohonan Dispensasi bagi orang perscorangan atau Badan Hukum diajukan kepada Gubemur dengan membuat Surat Permohonan Dispensasi dengan melampirkan syarat-syarat sebagai berilcut: ‘a. Surat perjanjian kerja sama jual beli Tandan Buah Segar (TBS) dengan pabrik kelapa sawit yang diketahui oleh Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan; b, Data rincian uas tanaman kelapa sawit dan estimasi produksi Tandan Buah ‘Segar (TBS) selama 12 (dua belas) bulan ke depan;, ‘c Surat pernyataan kesanggupan melaksanakan pengaturan pengelompokan wilayah (rayonisasi penjualan TBS) di atas meterai; dan 4. Surat pernyataen di atas _meterai_ dari orang _perseorangan atau Badan Hukum yang bersangkutan yang menyatakan bersedia menaati Ketentuan Peraturan Perundang-undangan. 4, Ketentuan dalam Pasal 15 huruf e dan huruf f diubah, sehingga Pasal 15 huruf e dan hunuf f berbunyi sebagai berikut: Pasal 15 Persyaratan bag angkutan TBS Kelapa sawit hasil perkebunan rakyat perorangan atau yang melaksanakan kemitraan dengan perusahaan perkebunan dan hasil fambeng untuk Keperluan industri Jokal yang melewati jalan umum dengan ketentuan sebagai berikat: . mendapat izin atau dispensasi dari Gubernur; . kendaraan dalam kondisi laik jalan dan sesuai persyaratan teknis kendaraan bermotor dengan bukti masa ui berlaicu yang masih berlalcu; ¢. berat muatan/tonase kendaraan tidak melebihi dari kelas jalan yang dilewati; d. menggunakan jering peautup bak trulc bagi yang bermuatan TBS agar tidak mudah jatuh; fc. memasang tanda pengenal angkutan TBS berupa stiker pada kaca bagian depan yang ukuran, design, format dan warna ditentukandan diatur lebih lanjut oleh Dinas perhubungan; £ konvoy/iring-iringan angkutan hasil TBS diatur oleh Dinas Perhubungan untuk kelancaran arus lalu lintas masyarakat umum; g melampirkan rute jalan yang dilalui; dan h. meneantumkan jumlah kendaraan yang akan digunakan, Ketentuan dalam Pasal 16 ayat (2) diubah, schingga Pasal 16 berbunyi sebagai berikut: Pasal 16 (1) Sctiap angkutan hasil tambang untuk keperluan industri lokal dan TBS ‘kelapa sawit hasil perkebunan rakyat perorangan atau yang melaksanakan kemitraaan dengan perusahaan perkebunan untuk melewati jalan nasional dan jalan provinsi wajib memasang stiker dan dilengkapi dengan Kert Pengawasan, () Stiker dan Kartu Pengawasan sebegaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat dan ‘dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan. (9) Masa berlaku stiker dan kartu pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) untuk izin dan dispensasi berlaku sclama 1 (satu) tahun. Ketentuan dalam Pasal 18 diubah, sehingga Pasal 18 berbunyi sebagai berikut: Pasal 18. Dinas Perhubungan menyampaikan laporan dan evaluasi atas pelaksanaan penggunaan jalan umum untuk angkutan hasil tambang dan hasil perkebunan kepada Gubernur paling lama 6 (enem) bulan. Ketentuan dalam Pasel 19 ayat (1) dan ayat (2) diubah, sehingga Pasal 19 berbunyi sebagai berikut: Pagal 19 (1) Gubermur memunjuk Dinas Perhubungan untuk melakukan pengawasan atas pelaksanaan peraturan Gubernur ini. (2) Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas Perhubungan melaksanakan koordinasi dengan Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan, Bupac/Wallnta up, Kepela Dinas Perhubungan,se-Kalimantan latan dan instansi terkait lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. “8+ (9) Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), dibentuk Tim Pengawasan Terpadu. (4) Tim Pengawasan Terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. Pasal I Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan, yang mulai dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2017. ‘Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Ditetapkan di Banjarmasin pada tanggal 27 venueri 2017 (GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, H. NOOR Diundangkan di Banjarbaru pada tanggal 27 Jenusri 2017 ‘SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN, dA #. ABDUL HARIS BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ‘TAHUN 2017 NOMOR 73 GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 188.44/ 989 /KUM/2017 ‘TENTANG PEMBENTUKAN TIM TERPADU PENGATURAN, PENGAWASAN, DAN PENGENDALIAN PENGGUNAAN JALAN UMUM DAN JALAN KHUSUS UNTUK ANGKUTAN HASIL ‘Menimbang: Menginga: ‘TAMBANG DAN HASIL PERKEBUNAN QUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, a, bahwa dalam rangka mensinergikan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 3 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Dacrah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pengaturan Penggunaan Jalan Uronm dan Jalan Khusus Untuk Angicutan Haeil Tambang dan Hosil Perusahaan Perkebunan, dipandang perlu membentule Tim ‘Terpadu Pengaturan, Pengawasan, dan Pengendalian Penggunaan Jalan Umum dan Jalan Khusus Untuk Angkutan Hasil Tambang ‘dan Hasil Perusahaan Perkebunan; », bahwa Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 188.44/ 0147/KUM/2012 tentang Pembentukan Tim Terpadu Pengaturan, Pengawasan, dan Pengendalian Penggunaan Jalan ‘Umum dan Jalan Khusus untuk Angkutan Hasil Tambang dan Hasil Perkebunan, perlu dilakukan penyesuaian untuk pelaksanaannya, sehingga perlu diganti; . bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hurufa dan hurufb, perlu menetapkan Keputusan Gubernur; 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1955 Jo, Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957 anlara lain mengenal Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia. Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1106); 2. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4444); 9, Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 4, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4959); 5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan ‘Anglcitan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025); 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) 7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 8. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2014 tentang Perkehunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 308, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5613); 9. Undang-Undang Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593) 10.Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4655); 11, Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5110); 12.Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 29. Tambahan Lemberan Negirm Republi Indonesia jomor $111); 18, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Care 14. 15. Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 25, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5107) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 44, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5209); Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa Analisis Dampak, serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 2011 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5221); Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 120, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5317); 16, Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2012 tentang Tata Cara 17, Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan dan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 187, Tambaban Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5346); - Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan (Lembaran. Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 260, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5594) 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang, 19. Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah scbagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Tugas dan Wewenang Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 342) sebagaimana telah diubah beberapa kali, teralchir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Tugas dan Wewenang Gubernur sebagai Walal Pemerintah di Wilayah Provinsi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 51); 20. a1. 22. 23, 24. 25. 26. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 98/Permentan/OT.140/ 9/2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1180) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 29/Permentan/KB.410/5/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 98/Permentan/OT.140/ 9/2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 826); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hulum Daerah (Berita Negara Republic Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036); Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Decrah (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2007 Nomar 13); Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 3 ‘Tahun 2008 tentang Pengaturan Penggunaan Jalan Umum dan Jalan Khusus untuk Angkutan Hasil Tambang dan Hasil Perusahaan Perkebunan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan ‘Selatan Tahun 2008 Nomor 3) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 3 ‘Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pengaturan Penggunaan Jalan Umum dan Jalan Khusus untuk Angkutan Hasil Tambang dan Hasil Perusahaan Perkebunan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 Nomor 3}; Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 Tehun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 100); Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 013 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelakeanaan Pengaturan Penggunaan Jalan Umum untuk Angkutan Hasil Tambang dan Hasil Perusahaan Perkebunan (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 Nomor 13); Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 092 ‘Tahun 2012 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Atas Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 Nomor 92) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 095 Tehun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 092 Tahun 2012 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Atas Pelakeanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015 Nomor 95); Menetapkan KESATU, KEDUA KETIGA KEEMPAT Eee 27.Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 072 ‘Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Selatan ‘Tahun 2016 Nomor 72); MEMUTUSKAN: Keputusan Gubemur tentang Pembentukan Tim Terpadu Pengaturan, Pengawasan, dan Pengendalian Penggunaan Jalan ‘Umum dan Jalan Khsus Untuk Anglutan Hasil Tambang dan Hasil Perkebunan, dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum, dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Gubernur ini : Tugas Tim sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU adalah sebagai berikut: a. melaksanakan pengaturan pengawasan dan pengendalian terhadap pelanggaran penggunaan Jalan Umum dan Jalan Khusus untuk Angkutan Hasil Tambang dan Hasil Perusehaan Perkebunan; b. melakulen Analisis dan Bvaluasi terhadap pelakeanaan pengewacan dan pengendalian untule penggunaan Jalan Timm dan Jalan Khusus Angkutan Hasil Tambang dan Hasil Perusahaan Perkebunan; . melaksanakan pengaturan, pengawasan, dan pengendalian arus. lalu lintas yang terpadu tingkat Kabupaten/Kota terhadap pelaksanaan kegiatan dimaksud; d. melakukan koordinasi dengan Tim Terpadu _tingkat Kabupaten/Kota terhadap pelaksanaan kegiatan dimaksud; dan e. melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan dimaksud kepada Gubernur Kalimantan Selatan secara berkala. + Untuk menunjang kelencaran pelaksanaan tugas_sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU dan Diktum KEDUA kepada semua keanggotaan Tim diberikan kepada Unsur Tim Pelaksana Provinsi dan Kabupaten Kota dengan besaran sebagai berieut: a. Unsur Tim Pelakesana Provinsi sebesar Rp140.000,00/hari; dan b. Unsur Tim Pelaksana’—-Kabupaten/Kota _sebesar 'Rp90.000,00/hari : Segala blaya yang timbul akibat ditetapkannya Keputusan Gubernur ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Selatan cq. DPA-SKPD Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan. ~6- KEEMPAT Dengan ditetapkannya Keputusan Gubernur inj, maka Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 188.44/0147/KUM/2012 tentang Pembentukan Tim Terpadu Pengaturan, Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan Jalan Umum dan Jalan Khusus Untuk Angkutan Hasil Tambang dan Hasil Perusahaan Perkebunan, dicabut dan dinyatakan tidak berlak. KELIMA Keputusan Gubernur ini mulai berlala pada tanggal ditetapkan, yang mulai dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2017. Ditetapkan di Banjarmasin, 207 SELATAN, ‘Tembusan’ 1, Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarmasin, 2. Bupati/Walilota ee Kalimantan Selatan. 3. Inspektur Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarbaru, 4. Yang Bersangkuten untuk diketabui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR NOMOR 188,44/ 989 /KUM/2017 TENTANG PEMBENTUKAN TIM TERI PENGAWASAN, DAN PENGENDALIAN PADU__PENGATURAN, PENGGUNAAN JALAN UMUM DAN JALAN KHUSUS UNTUK ANGKUTAN HASIL TAMBANG DAN HASIL PERKEBUNAN SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM TERAPADU PENGATURAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENGGUNAAN JALAN UMUM DAN JALAN KHUSUS UNTUK ‘ANGKUTAN HASIL TAMBANG DAN HASIL PERUSAHAAN PERKEBUNAN ‘PROVINS! KALIMANTAN SELATAN No UABATAN DALAM DINAS/BADAN/INSTANSI | JABATAN DALAM TIM a 2 3 1, | Gubernur Kalimantan Selatan Pengarah 2. | Komandan Korem 101/Antasari Pengarah 3. | Kapolda Kalimantan Selatan Pengarah, 4 | Kepela Kejakesaan Tinggi Kalimantan Selatan Pengarah 5. | Kepala Pengaditan Tinggi Banjarmasin Pengaroh 6. | Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Pengarah 7. | Komandan Lanal Banjermasin Pengarah 8, | Komandan Lanud Syamsuddin Noor Pengarah 9, | Walikota/Bupati se-Kalimantan Selatan Pengarah 10, | Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Koordinator 11, | Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Prov. | Wakil Koordinator Kalsel Dirlantas Polda Kalimantan Selatan Ketua Kepala Dinas Perhubungan Prov. Kalsel Walal Ketua Dan Den POM AD Banjarmasin Selretaris Kepala Biro Pengembangan Produksi Daerah Setda Prov] Wakil Sekretaris Kalsel 16, | Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang | Anggota Prov-Kalsel 17. | Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Prov. Kalsel | Anggota 38, | Repla Dinas Ener dan Sumber Daya Mineral Prov. | Angee Kal 19. | Xepala Balai Besar Pelaksana Jalan dan Jembatan | Anggota 20. | Kepala Biro Huleum Setda Prov. Kalsel. Angaota 21. | Kepala Bagian ESDM, Kehutanan dan Lingkungan | Anggota Hida Bio Pengrmbangan Proust Daerah Seda Pro 22, | Kasrem 101/Antasari Anggota 23, | Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Prov. Kalse| Anggota 24. | Kakanpel Tapis Anzwota 25. | Kakanpel Benjarmasin Anggota 26. | Kakanpel Tanah Laut ‘Anggota 27, | Kakanpel Tanah Bumbu ‘Anggota 28. Kakanpel Kotabaru ‘Anggota 52. Wakil Dirlantas Polda Kalsel Kabid LLAJ Dishub Prov. Kalsel Komandan Detasemen Polisi Militer AD Kasat PJR Polda Kalse! Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Prov. Kalsel Kabid Mineral dan Batubara Dinas ESDM Prov. Kalsel Kabid Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat Satpol PP dan Pernadaman Kebakaran Prov. Kalsel Kabag Perundang-Undangan Biro Hukum Setda Prov. Kalsel Kasubdit Bin Gakkum Polda Kalse! ‘Kasi GAR Ditlantas Polda Kalsel Kasi Turjawali Ditlantas Polda Kalsel Kasi Ops Korem/101 Antasari Kasi Pembinaan Telenis Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan ‘Umum dan Penataan Ruang Prov. Kalsel Kasi Dal Ops Dishub Prov. Kalsel Ditlantas Polda Kalsel, Dishub Prov. Kalsel Den Pom AD Banjarmasin Korem 101/Atasari Polresta Banjarmasin Polresta Banjarbaru Polres Banjar Polres Tapin Polres HSU Polres HST. Polres HSS. Polres Tabalong Polres Tanah Laut Polres Tanah Bumbu Polres Kotabaru Polres Barito Kuala Dishub Kota Banjarmasin Dishub Kota Banjarbaru Dishub Kab. Banjar Dishub Kab. Tapin Dishub Kab. HSU Dishub Kab. HST Dishub Kab. HSS Dishub Kab. Tabalong, Dishub Kab. Tanah Laut Dishub Kab. Tanah Bumbu Dishub Kab. Kotabaru Dishub Kab, Barito Kuala Kodim Banjarmasin Kodim Banjar Kodim Tapin Kodi HSU. Kodim HST Kodim HSS. Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana_ Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana, Pelaksana, Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana

You might also like