You are on page 1of 130
KATA PENGANTAR Poji syukur penulis uespkan tas Kchadiran Allsh SWT. yang. telah relimpabkan rabmat,hidayab, ridho serta berkah dan karunia kemudahan untuk penal sehingga dalam proses penyusunan Tesis yang besjudul “Studi Analisis ‘Hukum Pidana Islam Terhadap RUU KUHP Tentang Tindak Pidena Perzinan", opat diselesoikan dengan baik, Shalawat serta slam somoga selaly tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mengantarkan umat dari zaman jailiyah kepada zaman yang berlmu pengetahuan seperti sat ini “Tess ini ditlis dalam rangks memenuhi persyaratan unile memperolch gelar “Magister Hokum (MH) pada Program Stodi Hukum Islam Pascaserana TAIN Bukitinggi. Dalam penyelessian tsis ini, penulis banyak menemui kesultan dan kendala, namun Karena rahmat Allsh SWT dan dorongan tekad yong Kuat dari ‘erin pak, skhimya tess ini dapat dselesaikan dengan baik. Ucapan terimalasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada 1. Bapak Dr. Gazal, M.Ag selaku Ditektur Pascasarjana yang elah memberikan fasiitas kepada penulis dalam menimbe imu dan pengetahuan di IAIN Bukitingsi 2. Th De. Endei Yenti, MAg selaku Ketun Program Studi Hokum Islam Pascasarana IAIN Bukittnggi yang sudah memberikan motivasi bagi terselessikannya penulisan tsi ini. 13. Bapak Dr, Arsl, M.Ag seluku Pemschat Akademi (PA) yang telah member arahan dan dorongan kepada penulisselama menempuh proses perkulahan, 4. Bapak Dt. Helfl, M.Ag selaku dosen pembimbing yang senantiasa inembimbing ddan membantu penulis dalam proses pembuatan tess hinga sles 5. apa De. Zn fend, M. fan bape Dr. Aidit Alin, M.A sels pene dalam tess ini, yang telah menguj.tesis peulis sehinge layakdijadikan karya ‘mia 6, Orang ta, sandara sera sahabat yang seal ada untuk mendengaan elo dan sah penulis dalam proses penlisan tsis ini, trimakasih juga atas segala bent bana, doronga,semangat dan dukungannya untuk peal. 7. Temaneman seperjuanganPascasrjans Hokum’ Islam IAIN” Buktingsi angkstan 2019 tanpa terkecuali dan trimakasih juga atassetigp pengalaman ‘berharga yang kita lu selama proses menimbs imu dan membuatperkulihan menjadi penuh dengan suka cia ‘Dan kepada seman pak yang telah memberkan bantu, penlismendoskan kepada Allah agar bantuan yeng telah diberikan menjadi amel baik dan mendapat imbalan yang sctimpal dari Allah SWT. Penis telah berusaha dengan semaksiril _mungkin untuk kesempurnaan tess ini, namun penulstetap mengharapkankrtk dan saran yang membangun dari semus pina, semogs tess ini kedepan dapat bermanfaat ‘untuk semua orang seta dapat menambah khazanah intelektua Bukitinggi, November 2021 Penyusun, Rozi Eli Putri ‘NIM. 10119014 DAFTAR IST HALAMAN JUDUL.. PERSETTITIAN PEMRIMBING PERSETUJUAN TIM USIAN TESIS..nsesens PERSETUNUAN TIM PRNGUJT ATAS HASIL PERBAIKAN TESIS. LEMBAR PERNYATAAN. ARSTRAK. ss nsetinioneenenensinnetnene KATA PENGANTAR. DAFTAR IST BABI PENDAHULUAN A. Lata Belakang Masalah BB, Rormasan Masala . Tojuan Penelian D. Manfaat Peel F. Peneltan yang Relevan F. Metode Peneitan... G. Sistomatika Penuisan. BABII TINJAUAN TENTANG TINDAK PIDANA PERZINAAN A. Tindak Pina Perzinaan Perspektif KUHP. B. Tindok Pidana Perzinaan Perspekti Hukum Islam. BAB III TINJAUAN TENTANG RUU KUHP 2019 A tar Belakang dibentuknya RUU KUHP. B, Sejarah Pembahasn dan Prumusan RUU KUHP 2019... B C. Draft RUU KUHP 2019,...ssnnnnnsnee 18 D. Ketentuan Perzinaan dalam RUU KUHP 201... 97 BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP RUU KUHP 2019 TENTANG TINDAK PIDANA PERZINAAN ‘A. Latar Belakang Pembaharuan Tindsk Pidana Perzinaan dalam RUU. KUHP 2019, 1 B. Analisis Hukum Islam terhadap RUU KUHP 2019 tentang tindak idan perinaan. 100 BAB PENUTUP A, Resim. senna 119 B. Saran. wm DAFTAR PUSTAKA BABI PENDAHULUAN A. Latar Beakang Masalah Di Indonesia sat ini engahberlangsung usaha untuk memperbahari Kitab ‘Undang-Undang. Hukum Pidana (KUHP) sebagai wsaha pembuharuan fukum rusionl, Usaha ini ida hanya hires alas, babwa KUHP yang dibelakukan selarang danggap tidak sesuai lagi dengan tunatanperkembangan masyaraat, ‘etapi juga Katena KUHP tersebut idk eb dri produ warisan dari penjahan ‘Belanda, dan karenanya tidak seiuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia ang merdeka dan beraulat! Pembaharuan buku pidara yang dilakukan sat ini dibrapkan banyak rmembuat perubahan-peibahan baru terkait déngan Gndsk pidana percnaan, Ketentuan mengenai tndak dana petznaan stat ii dat dalam Pasal 284 KUNP. Didalam KUHP 2ina dirtkan sebagai overpel, dimana overspe ini smeniliki pengetan yang jauh lebih sempi drips zina itu seni, Overspel apa xd ka sala stu atau keds pak el era prkawinan* Ketntuan ini tot berbeds dengan sili-nilai dan normanorma yang ada dimasyarakat Seti bentuk perznaa, baik itu yang dlakukan oleh seseorang yang terikat dalam " Aid Syl Anam, Dtk Penn Daton Pembaharuan Hun Pina Di ndonsi, (Walang Pes, 200, "FRU don KUTA, Ceukan Vi, Bann: Cia Ubu 201) 50, pperkawinan maupun tidak, merupakan perbustan yang melanggar norma-norma ‘agama dan kesusilaan* Suaty peraturan dibuat_bertujuan untuk mengatur tiga laku masyarakat agar lebih beradab dan berakhlsk. Akan tapi aturan tersebutbelum efekti unt ‘mengatasi masalah perzinaan di Indonesia, hal ini dlbuktikan semakin banyaknya pemberitaan mengenai perzinaan di Indonesia, Keadaan ini tetunya tidak sesuai dengan kebudayaan bangsa Indonesia terlbih lagi masyarakat Indonesia mayoritas ‘penduduknya beragama Islam. Sedangkan perzinaan iu sendiri dalam Hukum Islam merupakan suatu dosa besa. Ketentuan hokum yang terdapatdidalam Islam sejalan dengan fitrab dan ‘ujuan hidup manusia, yakni kemaslahatanhidup baik di dunia maupun di skbirat tau dengan ungkapan yang singkat untuk kemaslahatan manusia, Dalam rangka ‘mewajudkan Kemaslahatan dimaksud, Islam memberikin sjaran dan aturan yang, ‘menjamin terhadap lima unsur pokok dalam hidup manusia. Kelima unsur pokok jim adalah agama, jwa, Keturunan, alal dan harta. Dengan Kelima perkara inh ‘manusia dapat menjlankan kehidypannya yang ml Salah sau dart lima perkra terscbut yang, wajilb kita pelibara adalah Meneliaraketuunan (hh al-Nas). Memelihara ketarunan ini, itn dari si Lingkat kebutubanaya dapat dibedskan menjadi ga peringat, salah satunya yity ‘memelihara keturunan dalam peringkat darurypat, seperti disyaritkan nikah dan » Fo Sugino, “Kebjakan kun Pigs dsm Upeys Penenevlingan Tindal Pana Pena." Dyponegoro La loural, Noro 3, Voie $2019 2 * Sapin Si. Usk Fgh shart: Peas Media Gop 201), 226 lang berzina. Apabila hal ini diabaikan maka eksistensi keturunan akan terancam, Zina berasl dari bahasa arab yang secara et ogi dapat daikan sebagai pesetubuhan tanpa ikatan pemikahan’® Sedangkan secara umum ina dapat irtikan sebagai perbuatan perstubuhan antara lakiaki dan perempuan tampa sdanya ikatan perkawinan yang sah Dimana pert ni danggap kotor atau hina Vila dipundang dari sgi tata ssl, dan pesbstan in temasuk prbustan dos dar segi agama’ ing merpakan perbuatan yang berakibathancunya lndasan ksluaraga yang sangat_mendasr, mengakibatkan pescishan babkan sampai kepada ‘embunuban, merunthkan nama bak serta dapat menyebarkansejumlah penyakit ‘iki jasmani maupun rohan Oleh Karena, it za dalam Islay merupakan sata perbustan dosa besar, dimana zina merupakan suet perbustan yang smembuka gerbang beragaiprbuatn memulukan anna” Oleh karen ity Allah ‘melarang perbuatan tersebut dalam firmannya dalam QS. al-Isra ayat 32 yaitu he tsS tee og O48 OUR [Aninya: “Dan jangantak kamu mendekati sna, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang kei, dan suatu jalan yang burub”™.* * an Sulaiman, Delt Perinon Dalam Pemboharuan Hume Piona Di Indoneia (Seung: Walsongo Pres 2008) 4. Wxba isAlma, Kamla Hut lla (kara: Gea sn Press, 1979) b 3637 Iman Hip, "Anais Nort Tn Pid Pera Dl ala Persp Haka san” yal ia Universtar Batanga Jam, No Vl. 16 Tan 2016) "Deparemen Aga RI Ouro dan Terjemakan (Bandung Dipeageo, 208), Dalam hukum pidana Islam, hukuman untuk perbustan zina ditegaskan dalam al-Quran dan Sunnah, Hukuman bagi pelaku zina yang belum menikeh (gaira muhsan)didasarkan pada ayat QS, an-Nutayat 2 yt CS oh IF Gas Lis fy Sali ps ay Sug ae bs oo a Hh oy APL OS eed f hou wai Aminys: “Perimpuan yang bersna dan laki-laki yang berzna, maka deralah tap ‘iap orang dari mereka seratus kali déra, dan janganlah belas kasihan Kepada keduanya mencegah kalian dari menjalankan agama Allah, jika ‘kamu beriman kepada Allah dan hari abhir, dan hendaklah (pelaksanaan) ‘ukuman disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman.”* Sedangkan bagi orang yang sudeh menikah (mlisan) hukumannya menurut ‘para ablihukum Islam adalah rajam (dilempari bat) samp mati, Hukuman ini sisandarkan pada hats Nabi Muhammad SAW, yang berbunyi tee Bi ta oe th ee AG By et te BB Be pti he le poi bo te oo is lh of ses a Pee Nae ee te pied ie yx peed ay ak Ped fa pases be te Bis ts I gas gS ey Behe ose Anya: Telh mencerttatan fepad kami [Muhammad bin A Mitsanna) dan ‘on Bayar] semuanya dari (Abdul a), {2onu Musanna] berkata "A Quran dan Tem, 350. telah menceritakan kepada kami [4Bdul 4] telah menceritakan kepada kami [Sid] dari Qatadah] dart {AI Hasan} dart fFithan bin Abdullah ‘Av Ragasyi] dari [Ubadah bin Shamit) dia berkata, "Setigp kali ruran ‘wal kepada Nabi Allah Shallallahu ‘Alaiki Wasalom, maka beliau terlihat sangat uzah dan wajahnya berubah menjadi pucat.” ‘Ubadah >in Shami Berka, "Pada sua ketika walyu turun kepada bela, maka beliaw terihat sangat kepayahan, setelah kondisinya tenang kembalt, Deliaw ersabda: "Mutlah semua ajaranku, swrgguh Allah telah ‘menetapkan hukum buat mereka. lah telah menetapkan hukuman bagi ‘mereka (kaum wanita) lablaki dan wanita yang sudah menika, dan ‘perjaka dengan perawan. Bagi yang sudah menikah adalah hukuman ‘cambuk serats kali dan rajam dengan batu, sedangkan bag! yang belum ‘meniah adalah cambuk seratus kali lu diasingkan selama satu tahun.” Dan telah mencerttakan kepada kami [Muhammad bin Al Musanna] dan {fbnu Basyar] keduanya berkara; telah menceritakan kepada kami (Muhammad bin Jafar] telah mencertakan kepada kami [Syu'bah. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Jar} telah menceritakan kepada kami [Mu'ads bin Fisyam] telah menceritakan kepadalu [Ayahku) keduanya dari [Qatadah] dengan isnad tm, namun dalam hadis keduanya disebutkan, "Hukuman bagi seorang yang belum menikah adalah dera dan diasingkan, sedanglan bagi orang yang telah menikah adalah dera dan ddirgian.” Dan tidak disebutkan, “Selama sotahun, dan tidak seratus eli." (HR. Mustim)” 1 dalam hukum postf Indonesia tindak pidana perzinaan ini diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHD) yt: Pasal 284 (1) Di ancam dengan pidana pesjara paling lama 9(sembisn) bulan: 1. a, Seorang pria yang telah kawin yang melakukan gendak (overspel), daha diketahus babwa Pasal 27 BW berlaku baginya; b‘Seorang wanita_yang telah Kawin yang melakukan gendak, padahal dliketahu bahwa pasa 27 BW beriaku baginya 2. a. Seorang pri yang turut serta melakukan perbustan iu, padahal dfiketahuinya baba yang turut bersalah telah kawin; b seorang wanita yang telah kawin yang turutserta melakukan perbuotan ia, padabal diketahuiolehnya bahvwa yang turat bersolah telah kawin ersna,barangsiapa yang melakukan yang demikan it, nscaya dia ‘mendapar (pembalasan) dasainya)”.™ Islam melarang sejumlah kemungkaran secara bertahap,tetapilarangan tethadap zinaturun sekaligus. Ini menunjukkan baba 2ina itu merupakan suatw perbuatan yang Keji dalam pandangan Islam, Sedangkan alasan_mengapa Ketentuan hukumai zina-diturnkan secara bertahap, lebih berkaitan dengin Jenishukuman it seni, bukan laranganterhadap zina, Dengan jenis hukcuman ‘yang cukup berat mengindikasikan awa zina haram sampai kapan pun.” Allah SWT berfirman dalam QS, al-Nisa ayat 15-16 tyes 5S ee igle tigsed rou Beier uss S caer hot or a abe 6 ge hi wi, ou by S cab 2k Bah old, C5 ws Antinya: “Dan (lerkadap) para wanita yang megerjatan perbuatan keji hhendakiah ada empat orang saksi dlamara’ kamu (ang ‘menyatsitannya) Kemudian apabila mereka telah memberik % Al Qian dan Tejemahan 366 2a, Zine Problematt dan Sota B30, ‘persaksian, maka kurwnglah mereka (wanita-wanita itu) dalam rumah Ssampai meroka menemui ajalnya, atau sampai Allah member jalan yang lain kepadanya. Dan terhdap dua orang yang. melakukan ‘perbuatan keji diantara kamu, maka berilah iukuman kepada Aeduanya, Remudlanjika keduanya bertaubat dan memperbaiki dri, ‘maka biarkanlah merek. Sesungaulnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” ‘Abu Bakar alsashash menafirkan ayat data, dimana para ulama salat sepakat bahwa tersebut mengandung Ketentuan hukuman zina pada awal masa Islam. Kemudian menambahlan pendapat Ibau Abbas ra tentang ayat ini dan tentang firman Allah SWT, “Dan serhadap dua orang yang melakukan ‘perbuatan kejidiantara kamu, maka berilah hukuman kepada Keduanya”. Ska soorang wanitaberbust ina, maka ia harus ditahan di rumah hingga mati Tapi Jka lak-aki, maka harus dicemooh da dilempari dengan sendal. Menurut ath- ‘Thabar, pada awalnya, hukuman kurungan diberlakukan untuk para janda yang, berzina, dan hukuman sik untuk lakiaki dan perempuan byjang yang berzina” Hal ini berant, sek perama kali dilarang zna langsung haram, dan pelakunya dihukum dengan jenishukuman tertentu, = HHukum Islam mengangesp perzinan scbagai suata perbustan yang songat terkutuk dan dianggap sebagai jarima, Hal ii juga disepakati oleh para ‘lama, dimana yang menjadi perbedaan anya terkat hukumnya. Menurut sebagian wlama tanpa memandang pelakunya, bak dilakukan olch orang yang, belum menika atau orang yang telah menikah, selama persetubuhan tersebut berada diluar kerangka pemikahan, hal itu disebut sebagai zina dan dianggap schagaiperbuatan melawan hukum dan juga tidak mengurangi nila area atau suka sama suka epidanaannya, walaupun hal it dilakukan se “Meskipun tidak ada yang merasadirgikan, zinadipandang oleh Islam scbagei pelanggnran seksualias yang sangat tercela, tanpa Kenal_prortas zina abFigh allah (uum Pda sa) dengan wana asing tanpa ‘ikatan yang sah. Perbuatan ini merupakan rangsangan terhadap perbuatan zina dan hars dike hukuman tz [Larangan tethadap perbuatan-perbuatan tersebut tereakup dalam firman Allah QS. atta” ayat 32: 8 OSI “Dan janganlak kamu mendekati ina, Sesunggunya ina isa adalah suatuperbuatan yang kp! dan merypakan suatu jalan yang rut’. Meskipun pada umumnya para figaha telah sepakat bahwa yong langgap zina ity adalah persetubuan trap fr manus yang masih iu, naman dalam penerapanya pada kasus-Kasus erento mereka kadang- kadang berbeda pendapat. Berit in beberapa kas dan pendapat lama smengens hokumnya .Adanys kesengjaan sta iat yang melawan buku UUnsur ini terpensbi apabila pelaku melakukan sua petbuatan (persebuban) padabal ia tabu yang dscububinya adalah Wanita yang dibaramkan tbaginys, Dengan demikian apabila sescorng_melakukan perbuatn dengan sengaja,tetapi tidak tau porbuatan yang dikukanya ram maka ia tidal dikena human had. Cont, seorang yang menikahi wanta yang Desuami yang merdhasiaan statsaya kepadanya. Apebila filakukan persetubuhan setelah terjadinya permikahan, pra itu tidak dikenai > Ham Pia tan 12 * Al radon Teemahan, 285 pertanggungjawaban (tunttan) selama ia benar-benae tidak tahy bahia ‘wna itu masihadaikatan dengan pri lin. Conioh lan adalah want yang menyerakan diya pada bekassuaminya yang tlh mentlanya denngan talak bain dan wanta itu tidak thu babwa wanita i telah lak” Apabila seseorng tidak tabu tentang fad alas batanye suaty psmikaban yang mengakibakan perstabuhany bisa danggsp sebagai zn, sebagian lama berpendapat baka alsan ida ahunya itu tidak bisa iterima Karena hal ity dapat mengakibatkan gugumya ukuman had Disamping ita merupakan suatu Kewajiban bugi seisp orang. untuk rmengetah stip perbustan yang dlarang oleh syra.” 4 Sanksjrimah zna Dengan turunny. surat an-Nur ayat 2, dan penjlasan oleh al-adis Rasulllah SAW, maka hukuman untuk pezin dirinc! menjadi dua bagian,yita sebagai berikat™ {4 Hukuman Begi Zine Ghairu Matsa Zina ghairu muhsan zina_ yang dilakukan oleh lakilaki dan perempuan yang belum pemah berkeluarga, hokumsnnya ada dua macam, yal: 1) Hukuman dra 2 abPigh alfinayah uum Pda lan) 123-124 2B aL Fgh alma (duo Paar am) A238. ~ Avsghabinaye (lum Pion tm) 128. 4s Apabilajejka dan perawan melakukan perbustan zina, mereka dlikenai hukuman dera seratus kali, Hal ini didasarkan kepada firman Allah SWT surat al-Nurayat 2: “Perempuan yang berzina dan lai-lai yang’ Bersina, Maka deralah taptiap seorang dari keduanya seratus dai dera, dan Janganlah belas tasihan kepada Keduanya mencegah kamu ‘untuk (menjalankan) agama Alla, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari abirat, dan hendatlah (pelaksanaan) hukwman ‘mereka disaksitan oteh sekumpulan orang-orang yang eriman® ‘Ayat di atas tidak hanya menyebutkan jumiah cambukan, tetapi juga larangan untuk berbelas kasih kepada pelaim. Sein itu, proses eksekusi hendaknya disaksikan oleh kaum mustimin agar menimbulkan fk jra dan dapat dijadikan plajran betharga, ‘Hukuman ders adalah hukuman had, yaita hukuman yang sudan dlitentukan oleh syara’. Oleh Karena itu hakim tidak boleh mengurangi, ‘menambah, menunds pelaksanaanay, atau menggantiaya dengan hukum Jain, Disamping telah dltentukan olch syara, hukuman dera juga ‘merupakan hak Allsh SWT atau hak Kemasyarakatan, sehingga pemerinth atau individ tidak berhak member! pengampunan ™ Sl Quan dan Teemshon Fas Waiyom, Hatin Pana som, Ctakan ke (FE Nusstra Persad Usa, 218), ‘Pada permulaan Islam bah sanks! pidana zinaberbentuk tz, ddan tidak berbentak had. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya. ketentuanfirman Allah dalam Surat al-Nisaayat 15 0B 6 (5s taf ek eed out yt Pesci Sass Be i BRE ‘Aninya: “Para wanita yang melakukan perbuatan keji di antara wanita- ‘waza Kamu, maka minialah kesalsian aas (perbuatan ket) ya dari empat orang di ancara kamu. Apabila mereka telah ‘memberikan kesaksian, tahanlah mereka (para wantia ity) dalam rumah sampal mereka menemul jl atau sampai Allah ‘member jalan (yang lain) kepadanya”. ‘Kemudian sani trsebut di sts digantt dengan sanksi yang lebih beat, yaitu had, yakni dera bagi yang masih bujangan dan rajam bagi yang sudah menikah, sehngge berakilah hukuman yang temporer itu dengan digant sans yang menakutkan dan menjerakan.* 2) Pengasingan selama satu tahun Hukuman yang kedua untuk 2na ghar mufsan adalah hukuman Pengasingan selama satu tahuo. Hiukuman ini didasarkan kepada ale adits Rasulullah yang menerangkan tentang sani pengasingan, yatu Ban 06 Soe ee ay Sig es bs ghey ssi Sie de phy ce th oe 5 ot J BE is tot 7 Al Quran dan Tejomahon 80. Wat, Hab Pian am a Be oud Aina: Telah_mencertakan kepada tami [Muhammad bin At Masons} dan [to Basar} semuanya dart [Abdel 4 {one Stusonna.berkata: tlh mencertaken Sepada ant (Abul Ata) telah menceratan pada kam. fat) dat {Qetada) dar (4! Tason) der (Han ‘in Abdo ty agus) dart [hada bin Sami} dia Berka, "Stop al turin woly Kepada Nabi dilah Shalala ‘alihi Walon, maka Bellow terthatsangat ‘usah dan wojaoye. ber Imejodi pace.” "Ubadch ‘bin Shami bekata "Pada, mata fetta welpw trun tepada Belen, maka elo telat sangat Aepayahan sean tondny onan kembal bela besadue “Tala tema alaron,singeuh lah telah mencapban Anum buat merck. lah telah menetaphan akan gt mereia. am want) atti dan want uns mmenikah dan perjaka dengan perawan. Bagi Jung sah menikah adalah uma cumbuk sorrel da raja dlngan Bane. sedangkan bag yang elum mena dle ‘ambuk sera al lat daingan sloma sa tahun" Dan ‘eah mencertakn pada kam! tubo i A Matson dan Toms Bayar] Ketan ‘berkta telah’ mencerthon Kepada kami Mshommad bin Jafar} telah menceran Kepada ami (Syrboh. dalom jaw lan debut) Tela Imeneerakan ‘spada kami [Muhanad bin layer) lah mmencertskan kepada tami [Made bin Visyan} telah mencerakan kepada [Ayah] keduonya dart [Gaadah) dengontsnad int. namn dalam hadisteduanye dseutian “iukuman beet scorang yang belum mentah adalah dera dan dhasngan,sedangkan bash arang yang felch mentkch adalah dra dan dirajam.” Dan ida disebutkan, *Selama setakun, dan ‘dak serats kal.” (TR. Muslim).”” Slain Hacits dari Ubadah bin Shamit, ada juga Hadits Iain tentang sanksi pengasingan yang menerangkan tentang. sanksi pengasingan scbagui pelengkap sari sanksicambuk yaitu: Doe By fe is Che BG get Lb eth we abe dey ly that phy 5 tae A Atinya: Teoh mencertakan kepada kami [Yabya bin Bubai] telah ‘menceritakontepada kami [AI Lats} dart [Ugal] dar [Tome ‘Shad dart [Ubaiullokbin ‘Abdul dart (aid bin What ‘dlallhu ‘enki? dart Nabi shllalah altkt wasallam, ‘bain Bellon memerintakan bagi sigpa yang berzina dan eli. pernch menkah agar dicambuk seraus kali den Pembatasan (al-Jaza') ‘Konsep ini sama dengan konsep keadilan dimana seseorang akan ‘menerima balasan dari stip perbuatan yang dilakukannya,Jadi dapat kita simputkan baba pelaku tindsk pidana akan menerima akibat dari perbustan yang telah dilakukannya sesuai dengan sanksi yang telah dittapkan tanpa ‘memandang bahwa hukuman ita berfaedah untuk dirinya atau masyarakat. Kemudian teedapat pandangan Mazhab Syafiyah, bahwa. mewajibkan pelaksanaan semua hukuman bagi seorang pelaku tindok pidana yang ‘melakukan banyak tindsk pidana. Pandangan ini mengabaikan sama sckali ‘cor gabunganpidana Dai aspek yang Isin, ryan pembalasan jugs dapetcilhat pada bukoman-bukuman yang ik boleh dimaafkan, Dalam kasus Fatimah al- Malczumiyah yang telah melakan pencurian, Rasa saw. meng sejumlah sahabat Karena beropaya agar perempusn tersebut diampuni Rasulullh saw. menegaskan bahwa dalam kasus seperti itu tidak ada Wayans © aL Figh a Snyah(Huhum Poe la), 98-108, st ‘pengampunan sama sekali,Tujuan seperti ini sangat els dan mempunyai sanaran yang cukup dari AL-Qur’'an, Sunnah, dan pandangan fgaha Pencegahan (-Zait) Peneegahan atau dapat nga debut prevntif merupakan suatusikap ‘untuk mencegah bagi pelaku atupun bag orang lain. Pencegahan ini seeara ‘unum dibagi kepada dua aspek,y 1) Pencegahan umum, peneegahan ini dtyjukan kepada masyarakat secara keseluruhan, al ini bertyjuan akar mereka tidak melakukan suata pevbuatan pidana Karena adanya sanksi atau hukuman yang. yang dlikenakan terhadap perbuatan tersebut. 2) Pencegahan khusus, pencegahan ini dityjukan kepada pela tindak Pidana supaya tidak melakukan lag perbuatantersebut atau agar tidak ‘mengulangi lagi perbuatansalahnya, Pencegahan ini merupakan suatu Konsep untuk mencegah dari perbuatanperbuatan yang bertentangan dengan syara’. Tujuannya adalah agar segalalarangan-Nya dijauhi dan segala perintah-Nya dikut, Apabila Joukuman itu dilaksanakan kepada setip orang, maka akan mencegabnya ari mengulangi kembeli tindae pidana terscbut, Apalag jika huleuman tersebut dilaksanakan secara feruks, maka pencegahan umum akan fbi fehl ‘Pemlihan/Perbikn (l-lsl) ‘Tyjuan ini_merupakan tyjuan yang paling dasar dalam sistem pemidanean dalam Islam, Koasep ini bertjuan untuk memulihkan pelakw tindak pidane dati Keinginan untuk melakukan tidak pidana. Seper hukuman pengasingan dan penjara bertjuan untuk memutibkan petaky finda: pidana teracbut. Hukuman seperti itu diteapkan sampai pelaku tindak pidana benar-benar bertobat dan tidak mengulang lagi tndak kejahatanya, “ajuan yang paling els dari pemlian in alah dalam hukuman ta'rir. Tuan air dala nt mendiik dan memulibkan peak tndak dana, Oleh karen ts, meskipun penjraseumurhidup dibolekan, tet3p ja harus diberhentikan ap peak sind pidana telah diyakini rmempanyai sikap dalam dlrinya untuk tidak lagi melakukan kejshatn, Meskipun demikian, jun ini erkadang ampak kurang eek bal pela tind pidana yang sudh profesional atau yang soda tebiasa meakukan kejhatan (misalnya resiivs). Orangorang. seperti ini akan_susah renanghap silanlaipemulhan, schingen upaya pesbaikan tcthadap perio merc akan sas Restoras (est adah) Restorative in diarikan sebagai sebuah metode untuk merespons tindak pidana dengan melibatkan pik-pik yang betka dalam rangka rmempebaiki Keruakan yang ditimbulkan oleh tindak pidana sersebut “Metode in dapat dlaukan dengan dialog dan negoiasiantare keds bela pak, Tujuan restora in ebih erorints pada korban(veun oriented), ‘Tyjuan ini ebih unmuk mengembalikan suasana seperti semula, ‘merekonsiliasikorban (individu atau masyarakat), dan pelaku tndak pidana, 6 seria mendorongpelki untuk menial tanggung jab schagai sebuah Jngkah memperbakikesalaan yang discbabkan och tnd kejahatannya Dalat hukur slam yang memilikityjuan mia untuk Kemaslahatan bersama, tjuan ini dapat disimpulkan dari ayatayat ALQuran yang menegaskan adanya hukuman diyat scbagai hukaman pengganti dar hukuman gis spabila kocan memafkan pela tndsk pidana. Berkitan ‘dengan indk pidana yang ian oleh anak-anak, maka pemberan maat eri krban yang kemuian dat olchpemberan diyat ole plaka tindak pana merupakan hal yang posi Penebusan Dose (a: Taki) Dalam Islam, ket sescorang melakukan stu kejaatan, maka sanksi yang. diberikan tidak hanya diduia.saja akan tetapi_ juga pertanggungjawaban slay hokwman dt akirat kelak, Hal iil yang menjadi sla stu petbedaanantara uum pana Islam dan buku pidana sekult, Pengampunan terscbut hanyalah yang berkitan dengan . pelanggaran tethadap hakak Allah (bersifit vert), sedangkan hal-bl, yang betaitan dengan halchak individu tidaklah gugur dengan sendiiya, Perampok yang telah bertobatrersebutharus mengembalkan gpa yang telah iambitnya sebagai buktibahwa i telah bertbat. Kalau dalam perampoksn ‘twa juga telah mtakukanpemibunuhan, maka ia akan tetp dihukum gisas Dalam hokuman pidan Islam, rjuan hukuman sebagai penebusan oss terlihat lebih elas pada tndak pidana yang dijatuhi hukuman denda (Gaara), Tindak pidana dan hukuman ini ditentukan secara spesifik oleh 37 syarat,sematas sebagai upaya penebusan dose karen tel melakukan sesuata yong dilarang, bak dalam bent perkataan maupun perbustan, 5, Penysha teadiny na 8 Lintsanpikiran ‘Awl mula dari perbustanzina adalah dari lintasanpikiren dalam benak sescorang. Di sinilah sebenarya tempat bermulanya. aktvits rmanusia yang baik ataupun buruk. Dari sii juga lair Keinginan (untuk rmelakokan sesuat) yang akhimyberabah menjadi ekad ang buat, Maka siapa yang mampu mengendlikan pikian, maka ia mapa mengendalikan ‘ii dan menundukkan awa nafsmya, Dan orang yang tidak bisa mengendalikan pikran-pikrannya, maka awa nafsunya yang. berbalk ‘menguasinya, Barangsapa yang menganggap rem pkian-pikian yang ‘melintas i hatnya, maka ia akan diseret menuj kebinasaan secarapaksa"* (Oleh arena ita, bagi scorang Muslim hendsknya_senantiasa ‘menyibukkan dir terhadap hal-hal yang bemanfat, Begin jugs mens ‘waka Iuangnya dengan rangkaian ibadsh yang membust ia beeping dart lintasan pkian baru dar seta. Hal terse dikarenakan pikren negait itu idaklah moncuketika waktaIuang kia disi dengan ketaatan dan dir sat sibok dengan kebaikan b LitkanstauPandangan Pestama Pandanganpertama adalah pelopor, atau “utusan” syahwat, Oleh arenanya, menjagn pandangan merspakan model dalam wssha menjaga 2-3 PeaybabSeseorang Mlaukan Pett Zin,” matali ogspoccom (eg) kemaluan. Barangsiapa yang melepaskan pandengannya tanpa Kendal niseaya hal tersebut akan menjerumuskan ditioya sendit ke jurang kebinasaan, Rasulullah_bersabda: iA coe PUMICE ps us oe ting: Telah mencertakan lepade tami [Alt bin Hj) telah mergobarkankepade kam! [Sar] dart [Abu Raa) der {lin Biraidan) dirt aha} ta memaran (nenyambungionsampe! Nob shal ‘lat weston), Sadar "Wake A onan ara et pandenge yan ‘portant dengenpandongan erty, krcha yn prams tn fon pone ke ude lg) anna OR ‘Tirmidzi)*" Bei juga bert: “TFeidttntah pandargan ‘alton don jogaloh iemaln aian” (HR. ath-Thabeni) Pandangan adalah pangkal petaka yang menimpa manusia, bab pandangan akan melahickan ntsan dalam hat, Kemudin lntasan akan tmelaitkan kiran, dan pikirn akan melabirkan syahwat, Syahwat smembangktkan,keinginan, KemudianKeinginan itu menjadi kuat dan ‘berubah menjadi tkad yang bulat untuk mewujudkan keinginan tersebut Axhimya apa yang tanya metinas dalam pikian menjadi Kenyatan dan itu past akan terjadiselama tidak ada yang menghalanginya, "3 Penyebab Sescorang MelaulanPerbuatan Zina™ 9 ©. Kat-Kata Kata-kata bisa menjadi pintu gerbang perzinaan, yaitu dengan kta-kata kotor yang menjadi bumbu. dan mengacu pada perzinean, bak itu berupa lagu, syair alan certa-ceritaeabul yang hari ini menychar di ‘majalah dan surat kabar di tengah masyarakot, Kata-katainilah yang, smendongkrak syahwat dan tergerak untuk melampiaskannya, Oleh ‘arena itu, bagi scorang Muslim hendaknya senantasa menjaga lsannya, Tidak lain sebab Kehancuran sescorang berawal dari tidak terjaganya lisanseorang hamba ‘4. Menyentuh Wanita Yang Bukan Mahramaya ‘Menyentuh wanita yang bukan mahram adalah perkara yang di angeup biasa dan lumrah ditengah masarakat kita, Disadari atau tidak, petbuatan tesebut merupakan pint setan untuk menjerumuskan anak ‘Adam kepada perbuatan fahsyah (kei), seperti ina. Oleh karena ity, Islam melarang yang demikian itu, bahkan meggancamnya dengan ancaman yang keas Dalam hadis dari shahabat Abu Huraira radhiyllahw ‘anhu, ‘bahwa Rasululahshalallahu ‘alaihi wasllam bersabda “Ditetaphan atas anak cucu Adam bagiannya dari zina akan iperoteh hal it tidak musta, Kedua mata zinanya adalah ‘memandang (yang haram) Kedua teliga zinanya adalah mendengarkan (Gang haram). Lisan zinanya adalah berbicara (yang haram).Tangan Zinanya adaloh memegang (pang haram). Kaki zinanya adalah ‘melangkah (Repada yang diharamkan), Sementara hati berkeinginan dan "5 Panga Sezorang Mlaakan Perbasan Zina™ 6 ‘eranganangan, sedang kemaluan yang membenarkan semua itu atau -mendustakannya." (UR. Muslim), Berd Inilah pinte gerbang perzinaan yang sangat berbshaya. Yang

You might also like