KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA e
DIREKTORAT JENDERAL
a PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
Jalan H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kavling 4-9 Jakarta 12950
Telepon (021) 4247608 (Hunting) Faksimile (021) 4207807 GERMAS
Nomor PM.03.02/ IN / Alb / 2022 24 Januari 2022
Lampiran : Enam lembar :
Hal : Peningkatan Cakupan Program Pengendalian Hepatitis C
Yth.
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Seluruh Indonesia
2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Lokasi RS Layanan Hepatitis C dengan Obat DAA
3. Direktur Rumah Sakit Layanan Hepatitis C dengan Obat DAA
Di tempat
Menindaklanjuti Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit_ nomor PM.03.02.lIV/1214/2021 tanggal 7 Juli 2021, tentang Pencapaian Ending AIDS
2030 dan Eliminasi Hepatitis C Tahun 2040, maka perlu upaya peningkatan promosi,
Pencegahan, penemuan kasus melalui skrining (deteksi dini) hepatitis C yang akan
ditindaklanjuti dengan pengobatan. Skrining Hepatitis C saat ini dilakukan secara terfokus dan
Prioritas pada sasaran kelompok berisiko sebagai berikut:
1. Pasien ODHIV yang ada layanan PDP di RS atau Puskesmas atau Faskes lainnya
2. Pengguna Narkoba Suntik (Penasun)
3. Warga Binaan Pemasyarakan (WBP)
4. Pasien Hemodialisa
Skrining Hepatitis C menggunakan Rapid Diagnostic Test (RDT) anti-HCV dan jika
ditemukan hasil reaktif, selanjutnya dirujuk ke Rumah Sakit yang memilki fasiltas pemeriksaan
viral load HCV RNA dan pengobatan hepatitis C dengan Obat Direct Acting Antiviral (DAA)
Logistik RDT anti-HCV, dan Cartridge HCV RNA serta obat DAA disediakan oleh Kementerian
Kesehatan. Terlampir Daftar Rumah Sakit Layanan Hepatitis C dengan Obat DAA.
Untuk mencapai Eliminasi Hepatitis C pada tahun 2040, Saudara diharapkan dapat
‘memfasilitasi pelaksanaan kegiatan sebagai berikut
1, Semua fasyankes yang berada di kabupaten/kota lokasi RS Layanan Hepatitis C dengan
obat DAA agar melakukan skrining (deteksi dini) Hepatitis C terfokus pada sasaran
kelompok berisiko di atas terintegrasi dengan Program HIV.
2. Provinsi yang belum mempunyai Rumah Sakit Layanan Hepatitis C dengan obat DAA agar
segera membuka Layanan Hepatitis C dengan obat DAA di salah satu RS di wilayahnya,
tas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
Tembusan :
1.Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI
2.Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI‘Tahapan Pembukaan Rumah sakit Layanan DAA.
1, Dinas Kesehatan Provinsi berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kota untuk melakukan
analisa kebutuhan Rumah sakit layanan Hepatitis C dengan DAA di wilayahnya.
2. Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota melakukan kajian Rumah Sakit yang akan dijadikan Rumah Sakit
layanan hepatitis C dengan obat DAA.
3. RS menyetujui dan menyanggupi menjadi layanan layanan hepatitis C dengan obat DAA dengan
‘membuat surat permohonan/surat Kesediaan ke Dinas Kesehatan Provinsi, melampirkan SK Tim
Pelaksana Layanan Hepatitis C di rumah sakit tersebut yang ditandatangani oleh direktur. Tim antara
lain terdiri dari ; dokter Spesialis Penyakit Dalam (SpPD) penanggung jawab Hepatitis, dokter
penanguung jawab HIV, perawat poli penyakit dalam, kepala/petugas instalasi farmasi, kepala/petugas
instalasi Laboratorium, petugas yang bertanggung jawab pada pencatatan pelaporan (bisa melekat
dengan petugas farmasi, perawat/dan atau petugas laboratorium)
4, Dinas Kesehatan Provinsi membuat surat permohonan ke Kementerian Kesehatan untuk fasilitasi
Rumas Sakit tersebut menjadi Layanan Program hepatitis C
5. Kementerian Keschatan menjawab surat Dinkes Provinsi dan memfasifitasi Rumah Sakit tersebut
dengan sosialisasi program/peningkatan kapasitas SDM temasuk petugas Laboratoriun, farmasi dan
sistem Informasi, serta penyediaan logistik program.
Tahapan tersebut dapat dilihat dalam alur sebagai berikut
Kementerian Kesehatan
Surat Mengajukan Surat
5) Persetujuan RS} [Usulan Penunjukkan RS
—~ Rujukan DAA 5 Rujukan DAA
¥
() Penilaankebutuhan
Dinas Kesehatan ee Dinas Kesehatan
Provinsi Kota/Kabupaten
ae = sau Melakukan kajian
teehee ee RSDAA
DA!
RS Kabupaten/Kota A 8 Kabupaten/Kota B
Kabupaten KotaF KTP Kabupaten/KotaFKTP
A B
RS Provinsi
Gambar : Alur layanan tahapan Fasilitasi RS layanan program Hepatitis C dengan obat DAA.Lampiran : Enam lembar
Nomor PM.03.02/ 1/41/2022
Tanggal 27° Januari 2022
Daftar Rumah Sakit Rujukan Pengobatan Hepatitis C dengan DAA.
rebate | fag | Keep
NT Propins Nama RS Kota ‘Alamat RS Nee | geen
Hepatologi /
Poli lainnya.
1 | DKI RSUPN Dr. Cipto Jakarta Jl, Pangeran Diponegoro | (021)1500135 | Poli Penyakit
Jakarta Mangunkusumo Pusat no 71 Jakarta Pusat Ext 4727 Dalam/Poli
Hepatologi
[Pokdisus
RS St.Carolus Jakarta Ji. Salemba Raya no 41 | (021) 3904447 | Poli Carlo
Pusat Jakarta Pusat 10440 ext 2639 (Khusus
Koinfeksi HIV-
Hov)
RSPAD Gatot Subroto Jakarta JL. Dr. Abdul Rachman (021) 3441008 | Poli Penyakit
Pusat Saleh No. 24 Jakarta ext 2415 Dalam sub
Pusat Gastro Entero
Hepatologi/Poli
HIV
RS Kanker Dharmais Jakarta Jl. Letjen S. Parman (021) 5681570 | Poli Penyakit
Barat No.84-86, Slipi , Jakarta | ext 2335 Dalam / Poli
Barat Hepatologi
RSUD Tarakan Jakarta | Jl. Kyai Caringin No.7 | (021) 3503412 | Poli Penyakit
Pusat Kec. Gambir, Jakarta Dalam / Poli
Pusat Hepatologi
RSUD Cengkareng Jakarta Ji. Bumi Cengkareng (021) Poli Penyakit
Barat Indah Cengkareng 54372874 Ext | Dalam / Poli
Jakarta Barat 203 HepatologiRS Pelni
7 Jakarta] JI. KS Tubun no. 92-94 | (021)5483145 | Poli Penyakit
Barat Slipi, Palmerah, Jakarta | Dalam/ Poli
Barat Hepatologi
8 | RSUP Persahabatan Jakarta | Jin Persahabatan Raya | 0214891708 _| Poli Penyakit
Timur No 1 Jakarta Timut3230 | Ext 279 Dalam/Hepatol
ogi
9 | RSUD Pasar Rebo Jakarta | Ji Let Jend TB (021)8401127_| Poli Penyakit
Timur Simatupang No. 30, ext 193 Dalam
Pasar Rebo, Jakarta
| Timur
70 | RS Pengayoman Jakarta | uJl. Raya Bekasi Timur | (021) Poli Penyakit
Cipinang Timur No. 170 B, Cipinang 33153700 Dalam
Besar Utara, Jatinegara
Jakarta Timur
17 | RSUP Faimawati Jakarta | JI. RS. Fatmawati Raya | (021)7690123 | Poli Penyakit
Selatan | No.4. Cilandak, Jakarta Dalam / Poli
Selatan Hepatologi /
Poli HIV
12 | RSUK Tebet Jakarta—_| JIProf Soepomo No 54 | (021) 8314955 | Poli VCT (HIV
Selatan _| Tebet Barat { blkg polsek | ext 112 dan HCV )
tebet} 2
13 [RS Koja Jakarta [JI DeliNo4 Tanjung | (021) Poli Penyakit
Utara Priok Jakarta Utara 43938478 Ext | Dalam
126
Jawa Barat | 74 [RSUP Dr Hasan Sadikin | Kota J Pasteur No. 38, (022)2032216 | Poli Penyakit
Bandung Bandung | Pasteur, Bandung Dalam / Poli
Hepatologi
16 | RSUD Kota Bogor Kota Bogor | J DR. Sumeru No.120, | (0251) Poli Penyakit
RT 03/RW 20, Menteng, | 8371001 Dalam / Poli
Kec. Bogor Barat, Kota Hepatologi /
Bogor Poli HIV es
76 | RSUD Gunung Jat Kota Jl. Kesambi No.56, Kota_| (0231)203336 | Poli Penyakit
Cirebon Cirebon | Cirebon Dalam / Poli
Hepatologi /
Poli HIV17 | RSUD R. Syamsudin, SH | Kota Jl. Rumah Sakit No.01, | (0266) 212988 | Poli Penyakit
‘Sukabumi Sukabumi | Kec Cikole Kota Dalam / Poli
Sukabumi Hepatologi /
Poli HIV
Jawa 78 | RSUP Dr.Kariadi Kota Jl Dr. Soetomo No. 16 | (024) 8413476 | Hotline Service
Tengah Semarang _| Semarang A
19 | RSU Dr. Moewardi Solo | Kota ‘J. Kol Sutarto No 132 | (0271) 634634 | poli penyakit
Surakarta | Surakarta Ext 124 Dalam sub
Gastro
20 | RSUD Prof. Dr. Margono | Kota Ji. Dr. Gumbreg No. + | (0281) 632708 | Poli Gastro
Soekarjo Purwokerto | Purwokerto Ext, 2313 Entero
c iain if [ie —___| Hepatologi__
Jawa 21 | RSUP Dr Soetomo Kota [SI Mayjen Prof. Dr. (081)8028735 | Poli Penyakit
Timur Surabaya | Moestopo No.6-8, Kota Dalam / Poli
‘Surabaya Hepatologi /
Poli HIV
22 | RSUD Dr. Saiful Anwar | Kota Ji. Jaksa Agung (03417369384 | Poli Penyakit
Malang | Suprapto No.2 Kota Dalam / Poli
Malang Hepatolo:
Poli HIV
23 | RSUD Dr. Soedono Kota JI. Dr. Sutomo No.69, | (0351)458054 | Poli Penyakit
Madiun Madiun —_| Kota Madiun Datam / Poli
Hepatologi /
Poli HIV
‘Sumatera [24 | RSUP H.Adam Malik Kota JI Bunga LauNo.17, | (081)8360255 | Poli Penyakit
Utara Medan Kota Medan Dalam / Poli
Hepatologi /
Poli HIV
25 | RSU Dr. Pimgadi Kota Ji Prof. HM Yamin SH | (061) 4521223 | Poli Penyakit | Tidak ada
Medan No.47, Kota Medan Dalam / Poli | laporan
HIV (SIHEPI
2021)
26 | RS Bhayangkara Medan “JI. Wahid Hasyim No.1, | (061) 8215990 | Poli Penyakit | Tidak ada
Kota Medan Dalam/Poli | laporan
HIV (SIHEPI
2021)Sulawesi [27 | RSUP Dr. Wahidin Kota JI. Perintis Kemerdekaan | (0411) 582687 | Center
Selatan Sudirohusodo Makassar | KM 11 Tamalanrea Gastroenterolo
gi-Hepatologi
seat HAM Akil
28 | RSP Universitas Kota JI. Perintis Kemerdekaan | (0411) 591331 | Poliklinik
Hasanudin Makassar | KM 11 Tamalanrea Penyakit
Dalam
70 | Bali 29 | RSUP Sanglah Kota JL Diponegoro, Dauh (0361) 227972 | Poli Penyakit
Denpasar | Puri Kiod, Kec. Denpasar Dalam / Poli
Bar., Kota Denpasar, Bali Hepatologi
80113 aI
77 | Nusa 30 | RSUD Provinsi NTB Kota Ji. Prabu Rangkasari, (0370) Poli Penyakit_ | Tidak ada
Tenggara Mataram — | Dasan Cermen, Kec. 7502424 Dalam/Poli | Laporan
Barat Sandubaya, Kota Hepatologi —_| (SIHEPI
Mataran pete 7|)2024)
12 [Jambi [31 [RSUD Raden Mattaher | Kota Jambi | JI Letjend Soeprapto no_| (0741) 61692 _| Poli Penyakit
Jambi 31 Telanai pua jambi__| Ext 206 Dalam
13 [Lampung | 32 | RSUD Dr. H. Abdul Kota JI. Dr. Rivai No. 6, (0721) 703372 | Poli Penyakit
Moeloek Bandar | Penengahan, Kec. Tj Dalam / Poli
| Lampung | Karang Pusat, Kota Hepatologi
Bandar Lampug
74 | DY 33 | RSUP Dr. Sardjto Kab JI. Kesehatan No.7, (0274) 631190 | Poli Penyakit
Sleman _| Senolowo, Sinduadi, Dalam / Poli
Kec. Miati, Kabupaten Hepatologi
‘Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta
55281
15 | Kalimantan | 34 | RSUD Dr. Soedarso Kota “JI. DR. Soedarso No.1, | (0561) 737701 | Poli Penyakit
Barat Pontianak Pontianak | Bangka Belitung Dalam / Poli
Laut,Kec. Pontianak Hepatologi
Tenggara, Kota
Pontianak
76 | Kaltim 35 | RSUD Abdul Wahab Kota Ji Palang Merah no | (0541)73818 | Poli Penyakit
Sjahrani ‘Samarinda | Samarinda ext 398/399 | dalam17 | Sulawesi | 36 | RSUP Prof drR.D Kota ‘Ji.Raya tanawangko no _ | (0531)8383058 | Poli Hepatologi
Utara Kandow Manado 56 Malalayang satu
Barat, kec Malalayang,
Manado
18 | Kalimantan | 37 | RSUD Ulin Kota JIA. Yani no 43 Kota (0511)3252229 | Poli Gastro
Selatan Banjar- | Banjarmasin Hepatologi
masin 2
18 | Aceh 38 | RSU Zainul Anfin Kota Ji-Teuku Moh Daud (0651)34565 | Poli Gastro
Banda Beureun No. 108.Bandar Entero
Aceh baru, Kec Kuta alam Ko hepatologi
Banda Aceh
20 | Sumetera. [39 | RSUP dr Moh Husain Kota Jl. Jend Sudirman KM | (0711)354088 | Poli Gastro
Selatan Palembang Palem_ 3,Sekip Jaya, kemuning | ext 195 Entero
bang Kota Palembang Hepatologi
21 | Sumatera | 40 | RSUP dr M Djamil Kota Jl. Perintis Kemerdekaan | (0751)37030 Poli Gastro
Barat Padang Padang ‘Swahan Timur, Kota Entero
= a Padang Hepatologi 4
22 | Papua 41 | RSUD Dok II Jayapura Kota Jl. Kesehatan Dok II (0967)533781 | Bagian Baru
Jayapura Jayapura Penyakit
Dalam
23 | Kepulauan | 42 |RSUD Embung Fatimah | Kota ‘JI Letjen Suprapto no 9, | (0778)364446 | Poli Penyakit | Baru
Riau Batam Bukit Tempayan, Kec dalam
Batu Aji, Batam,
Kepulauan Riau
24 | Banten 43 | RSUD Prov Banten Kota Jalan Syeh Nawawi Al | (0254) Poli Penyakit | Baru
Serang Bantani, kel Banjarsari, | 8490911 Dalam
Kecamatan Cipocok
Jaya, kota Serang
| BAnten _
25 | Sulawesi [44 | RSUD Bahtera Mas Prov_| Kota ‘Jl. Kapt. Pierre Tendean | (0401)3195611 | Poli Penykit | Sedang
Tenggara Sultra Kendari | no 50 dalam Proses
Watubangga,Baruga,
Kota Kendari Sulawesi
Tenggara =26 [Maluku [45 | RSUD Or. Haulussy Kota “Ji. Dr Kayadoe, Kel. (0911)344871 | Poli Penyakit | Sedang
‘Ambon ambon _| Benteng,Nusaniwe Dalam proses
‘Ambon Maluku
27 | Kalimantan | 48 | RSUD Dr. Doris Syivanus | Kota Ji. TA.mbun Bunga (0536)3224695 | Poli Penyakit_ | Sedang
Tengah Palangka | No.4,Langkai, Kec dalam Proses
Raya Pahandut,Kota
Palangkaraya,
Kalimantan Tengah
(data sampai Des 2021)
fondonuwu,DHSM,MARSKEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA e
DIREKTORAT JENDERAL
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
> Jalan H.R, Rasuna Said Blok X-5 Kaviing 4-9 Jakarta 12950
Telepon (021) 4247608 (Hunting) Faksimile (021) 4207807 GERMA
Yth.
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
di Seluruh Indonesia
SURAT EDARAN
Nomor PM.03.02/II1/t84j /2021
TENTANG
KOLABORAS! PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
HEPATITIS C DENGAN HIV AIDS DAN PIMS
UNTUK ELIMINASI HEPATITIS C TAHUN 2040 DAN ENDING AIDS TAHUN 2030
Dalam rangka pencapaian Eliminasi Hepatitis C Tahun 2040 dan Ending AIDS
Tahun 2030 di Indonesia maka perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan
cakupan pemeriksaan dan pengobatan terkait Hepatitis C maupun HIV. Oleh karena
itu dibutuhkan adanya kolaborasi Program Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
C dengan HIV AIDS dan PIMS sebagaimana Kebijakan dan Pedoman yang telah
dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yaitu:
a. Buku Pedoman Penerapan/ Layanan — Komprehensif —_ HIV-IMS
Berkesinambungan Tahun 2013
b. KMK No. HK.01.07/MENKES/681/2019 tentang ~Pedoman Nasional
Pelayanan Kedokteran (PNPK) Tata Laksana Hepatitis C
c. _KMK No. HK.01.07/MENKES/90/2019 tentang Pedoman Nasional Pelayanan
Kedokteran (PNPK) Tata Laksana HIV
d. Peraturan Menteri Kesehatan No. 21 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024
e. Rencana Aksi Nasional (RAN) Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
2020-2024
f. Rencana Aksi Nasional (RAN) Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan
PIMS di Indonesia tahun 2020-2024
Untuk itu kami sampaikan beberapa hal untuk mendapat perhatian dan dukungan
‘Saudara agar melakukan langkah-langkah sebagai berikut
1. Fasyankes :
a, Memberikan konseling dan edukasi pentingnya pemeriksaan dan
pengobatan Hepatitis C kepada semua Orang dengan HIV.
b, Tes anti-HCV dilakukan kepada semua Orang dengan HIV.c. Semua pasien dengan hasil anti-HCV reaktif (positif) harus dilakukan
pemeriksaan HCV-RNA (jumiah Virus Hepatitis C).
d. Semua pasien dengan hasil HCV-RNA terdeteksi dilanjutkan pemeriksaan
penanda fibrosis untuk menentukan lama terapi dengan pemeriksaan
yang sederhana seperti APRI (cara penghitungan APRI dapat mengacu
pada Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Tata Laksana
Hepatitis C) dan setelah itu harus dipastikan mendapat pengobatan
dengan Direct Acting Antiviral (DAA) sesuai pedoman setelah penyakit
HIV stabil secara klinis dengan ARV.
e. Tes HIV dilakukan secara rutin setelah penilaian risiko pajanan dan
konseling kepada pasien Hepatitis C.
f. Pasien Hepatitis C dengan hasil tes HIV reaktif (positif) harus dihubungkan
dengan layanan Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (PDP) untuk
mendapatkan pengobatan ARV.
g. Semua hasil pemeriksaan dan pengobatan harus dilakukan pencatatan
dan pelaporan ke dalam Sistem Informasi secara rutin setiap bulannya
2. Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
a, Melakukan pemantauan, evaluasi dan penilaian secara berkala untuk
memastikan kolaborasi Program Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis,
C dengan HIV AIDS dan PIMS dapat terlaksana dan dilakukan secara
rutin di setiap fasyankes yang berada di wilayahnya.
b. Menentukan dan memfasilitasi puskesmas prioritas untuk melakukan
Deteksi Dini Hepatitis C (DDHC) di wilayahnya, dengan langkah-langkah
berikut
* Melakukan pemetaan estimasi kasus Hepatitis C.
*Menentukan puskesmas yang memiliki layanan PDP atau layanan
Pengurangan Dampak Buruk atau Program Terapi Rumatan Metadon
(PTRM) atau Layanan Alat Suntik Steril (LASS) untuk menjadi prioritas
layanan DDHC
* Melakukan pemetaan sumber daya laboratorium, khususnya Tes Cepat
Molekuler untuk pemeriksaan HCV-RNA serta membentuk jejaring
tujukan pemeriksaan HCV-RNA jika diperlukan.
* Membentuk jejaring rujukan untuk tatalaksana Hepatitis C maupun HIV
sesuai pedoman jika diperlukan
*Melakukan pemetaan dan kerjasama dengan organisasi berbasis
komunitas / Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang ada di
wilayahnya untuk optimalisasi penemuan kasus Hepatitis C dan HIV
c. Menyusun perencanaan anggaran dan kebutuhan tingkat daerah terkait
logistik Hepatitis C dan HIV.
d. Mengajukan permintaan logistik terkait Hepatitis C dan HIV sesuai
prosedur yang berlaku3. Bagi Dinas Kesehatan Provinsi :
Melakukan pemantauan, evaluasi dan penilaian secara berkala untuk
memastikar kolaborasi Program Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
C dengan HIV AIDS dan PIMS dapat terlaksana dan dilakukan secara
tutin di setiep kabupaten/kota yang berada di wilayahnya
Bagi provinsi yang belum memiliki layanan Hepatitis C dapat melakukan
aktivasi layanan dengan langkah-langkah sebagaimana tertera dalam
lampiran.
Memfasilitasi pembentukan jejaring antara Puskesmas dengan Rumah
Sakit rujukan di wilayahnya bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Menyusun perencanaan anggaran dan kebutuhan tingkat provinsi terkait
logistik Hepatitis C dan HIV
Mengajukan permintaan logistik terkait Hepatitis C dan HIV sesuai
prosedur yang berlaku
4. Organisasi berbasis komunitas / LSM (Penasun, ODHA, WBP, Hemodialisa)
Melakukan edukasi kepada semua anggota komunitas dan klien
dampingan tentang pentingnya pemeriksaan dan pengobatan Hepatitis C
terhadap Orang dengan HIV, dan pentingnya pemeriksaan dan
Pengobatan HIV terhadap pasien Hepatitis C.
Memastikan semua anggota komunitas dan klien dampingan mendapat
pemeriksaan terkait Hepatitis C dan HIV serta mendapat pengobatan yang
dibutuhkan jika terbukti menderita Hepatitis C dan/atau HIV.
Demikian untuk diperhatikan dan dilaksanakan menjadi acuan dalam
pemberian layanan di wilayah kerja masing-masing. Apabila ada perubahan di
kemudian hari akan disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
Atas perhatian dan kerjasama Saudara, diucapkan terimakasih.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 0# Juli 2021
Pit Direktur Jenderal P2P,
\e-
Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS:
NIP. 196405201991031003
Tembusan
1. Menteri Kesehatan RI
} 2. Sekretaris Jenderal Kemenkes RI
3. Direktur Jenderal Pelavanan Kesehatan Kemenkes RI