| re US
NEMA T ae Ree eT
Mame ems a)
Memulai bisnis hotel pada 1981 dengan mengakuisisi hotel Rinciannya, 13 Hotel Amar
kecil sekelas losmen di Bandung, Grup Santika terus m ee ite, Perens, Sc Fo
mengguritakan jaringan bisnisnya di tengah kepungan ch anjarmasin, Surabaya, Ba
gapura, Dan, tujuh Hotel S
internasional. Apa saja manuver dan strategi bisnisnya? ak cibahuiia, etre ain, al Meck
aram, Nusa Dua Bali, Solo, TM
p Santika akan men
62 hotel pada akhir 201
Kelompok
HenniT. Soelaeman : perasiki
ha ini sukses mengguri
kan jaringan hotelnya dengan ra
rai orang nomor satu di Grup _telan dengan mengembangk i
aringanhot erasikan merek, Tiga tahun terakhir, Grup Santika
pai No ahun ini, —sangat agresif merambah kota-kota
ayung PT Grahawita Santika
pok Kompas-Gramedia
n berbagai
hotel dibuka. Awal tahun depan, tiga le
el yang tersebar di siap beroperasi, Dan, sampai ak
akan ada penambahan 20els & Resorts yang menaungi merek
Santika Premiere (hotel bintang 4),
Santika (hotel bintang 3), dan Hotel
Amaris yang mengusung konsep smart hotel
ang ditujukan bagi kalangan konsumen
yanghanya membutuhkan tempat idurdan
sarapan, “Amarisuntuk menjawab perkem:
Dangan dan kebutuhan pasar karena pasar
hotel harustersegmen danterlayanidengan
Daik sesual segmennya,” Guido Andriano,
DirekturPenjualan dan Pemasaran Korporat
PT Grahawita Santika, menjelaskan
Guido menambahkan, produk yang
dimiliki Grup Santika memang sangat luas.
Mulai dari smart hotel yang ditawarkan
‘untuk konsumen yang hanya membutuh
kan tempat tidur dan sarapan karena
mereka sudah disibukkan urusan bisnis
atau pekerjaan; sampai hotel butik yang
menawarkan layanan dan bangunan vila
yang mewah. Santika Premiere memiliki
enam hotel yang berlokasi di Jakarta,
Manado, Semarang, Yogyakarta, Malang
dan Bali, Akhirtahun ini, antikaPremiere
akan buka di Medan, “Ke depan akan
dikembangkan menjadi convention con:
cept hotel,” ujar lulusan NHI Bandung ini,
Adapun Hotel Santika mempunyai
12 hotel yang berlokasi antara lain di
Bandung, Cirebon, Surabaya, Pontianak,
Makassar, Bengkulu dan Tasikmalaya.
Grup Santika juga membuat terobosan da-
Jamindustriperhotelan ketika membangun
budget hotel dengan nama Amaris. Sebagai
wajahbaru, Amaris yang melakonidebut-
nyadi Jalan Panglima Polim, jakarta Selat
an, ternyata sangat agresif. Diluncurkan
pada 2007, Amaristelah beranak-pinak di
banyaktempatdiberbagaikota diindonesia,
baik membangun sendiri maupun bekerja
sama dengan investor.
Saat ini, selain di Jabodetabek, Amaris
juga hadir di Banjar (Kalimantan Selatan),
‘Ambon, Panakkukang (Makassar), Palang
karaya, Bandung, Yogyakarta, Pekanbaru,
Semarang, Legian (Bali). “Dalam lima ta:
hun ke depan, saya bercita-cita menambah
lebih dari 50 Hotel Amaris lagi terutama di
kota-kota kabupaten dan kota tingkat dua,”
uungkap Lilik yang juga Vice Chief Executive
Officer CEO) Kompas Gramedia. Targetnya,
di semua ibu kota provinsi ada Santika,
Sementara Amaris ada di Kabupaten dan
ota tingkat dua. Rentang 5-10 tahun ke
epan, di jabodetabek akan hadir 20-30
Hotel Amaris. Setiap tahun minimal ada
10 hotel yang dibangun dan dioperasikan
Grup Santika, "Kami baru menetapkan goat,
hingga tahun 2015 total akan mencapai 100
hotel,” ujar Guido.
Lebih gamblang lagi, Lilik menambah
Ce EMU Latl ia
ASLAN
Tourism For A Global Community Of Nations
@
‘sa roars roxum
818 Joo 2012
ATF 2012 TRAVEX | 13 to 15 January 2012
Countdown to ASEAN’s annual travel trade event featuring
+ the largest contingent of AS n products and
+ 450 exhibiting booths fo com
‘400 international trade buyers
ays of busines matching and appointment sessions
1 press conferences and briefings for med
. 1 networking opportunities
New Leadership For Indonesia's Tourism
20 Soaeest Ate fears ySAJIAN UTAMA
kan, “Kami mempunyai visi menjadi ja
ngan hotel pilihan urama yang terbesar di
Indonesia dan melakukan debutnya di Asia
Pasifik." la menandaskan bahwa berbagai
Pembenahan dan ekspansi yang dilakukan
GrupSantikaadalah upaya agarbisa sejajar
bahkan melebihi,chaininternasional yang
juga agresif membuka jaringan hotel di
Indonesia. 1a melihat, bisnis pariwisata
di Indonesia tumbuh luar biasa, dan itu
peluang bisnis sangat menarik bagi pe
main chain hotel internasional
Menurut Lilik, seharusnya pemain
Indonesia bisa menjadi tuan di negeri
sendiri, “Kami melihat persaingan di
bisnis yang kami tekuni sudah semakin
demanding dan sophisticated, maka kami
sebagaipelaku isnissudahbukansaatnya
lagi mengelola bisnis ini tumbuh begitu
saja, etapi harus ditumbuhkembangkan
agar sustainby design. Our businessjangan
sekadar growing
by naturally lagi,
Katanya. Dengan
‘ekspansi yangterus
digenjot, tambah
Lilik, Santika Indo-
nesia Hotels & Re-
sorts diharapkan
‘menjadi grup hotel
Indonesia terbesar
yang dapat diteri-
ma dan dipercayai
masyarakat Indone-
sia dan. manca-
negara,
Kebijakan oto-
nomi daerah juga
inilai Liliksebagai
peluang bisnis. Oto-
nomi daerah me-
munculkandaerah-
daerah pertumbuhan ekonomidanisnis
baru. Sebut'saja, kabupaten ataukota kecil
yang tumbuh karena memiliki sumber
daye pertambangan dan perkebunan,
‘yang akhirnya berdampak pada pertum-
buhan ekonomi kota yang bersangkutan.
“Kami, Grup Santika, melihat peluang
tersebut sebagai kesempatan untuk
memasuki kabupaten atau kotamadya
dengan membangun tempat penginapan
atau hotel yang memadai. Inilah dasar
pertimbangan lahirnya jaringan hotel
bermerek Amaris,” ucapnya.
EkspansiGrup Santika, erutama Ama:
ris yang berlari Kencang, juga dipicu ta-
waran kerja sama dengan investor. "Kami
menawarkan membuka hotel, bik dengan
Hotel Amaris maupun Hotel Santika,” ujar
Guido. ementaraThe Royal ollection masih
58 bswnas |x | NOVEMBER 7 OESEMBER
dikembangkan sendiri, Untuk kerja sama
kemitraan ini, investor harus menyedl
lahandan dana pembangunan hotel. Nalin
vestasi untuksetiap hotel tentunya berbeda
Dijelaskan Guido, untuk Amaris besaran in
vestasinya Rp 250-300 uta per kamar, Hotel
Santika Rp 350-450 juta per kamar, Hotel
Santika Premiere Rp 500-600 uta per kamar
Investor rata-rata bisa meraih breakeven
poincuntuk Amarisdalam/-5 tahun, Santika
6-7tahun, dan Santika Premiere 6-10 tahun
Untuk manajemen hotel dengan investor,
ada biaya technical fee assistant yang be
sarannya untuk tiap level hotel berbeda
Juga, ada management fee dan operational
fee yang diambil dari
{gross operating profit
dan gross revenue.
Erik Tohir, pendiri
sekaliguspemilikGrup
Mahaka yang juga
Direktur TV One, adalah salah satu mitra
Grup Santika yangbelumlamainimembuka
Hotel Amaris di Bogor. “Santika sudah dike
nal mengelola banyak hotel dengan konsep
yang tepat dengan kebutuhan pasar saat ini
ddan berhasil uar biasa,” ungkap Erik. Ren-
cananya, sampai 2014, Erik bersama Grup
Santikaakan membuka sembilanhotel baru,
Ja menilai Grup Santika memiliki sistem.
‘manajemen yang baik. “Juga mengusung
‘merek lokal, jadi bagus kalau kita dukung
‘merek lokal,” ungkapnya,
Kesembilan hotel yang akan dibangun
itu, menurut Erik, bisa mengusung konsep,
‘Amaris atau Santika. "Kami punya tanah di
eberapa daerah, tanah ini kami jadikan
hotel saja,” tuturnya. Rencana terdekat
yang akan dibuka adalah di Palembang
Pola kerja samanya, tanah disediakan
renee samacsama. “Fit. beg
‘ gan keuntungannya,” imbub
jugs peritungan Keuntung
Jae rong bersahabat dengan Ll sejak
Mofekasama-sama lah dl AS. “Sela
roman bai, saya melitat manajemen Grup
Sonuikasangat agus. alasan vama saya
maumembuka jaringanhotelbersara grup,
ntanya
Dengan aringan 38 hoteldan penambah:
‘an20hotel tahun depan, bagaimana mereka
menyiapkan SDM-nya? Dengan memiliki
beberapa jenis hotel yang masing-masing
ppunya segmen dan positioning berbeda, oto:
matis kebutuhan kualifikasi SDM-nya ber
SSANTIKA INDONESIA
HOTELS & RESORTS.
Diharapkan menjadt
‘rup hotel indones
terbesar yo
dapat cterima
dan dipercaya
masyarakat indonesia
ddan mancanegara.
eda. Pelayanan dan manajemen The Royal
Collection yang tergolong luxurious boutique
villas, misalnya, tentu berbeda dari kebutt
han pelayanan Hotel Santika bintang:3 pada
‘umumnya, Tantangan tersebut dijawab Lilik
dengan membentuk satu panduan untuk
operasional. “Dan bagaimana untuk tetap
dilakukan secara konsisten dengan sistem
kontrol yang efektif, serta menyiapkan timt
yang akan menjalankannya secara profe
sional dan mumpunt pada bidangnya, ju
membina kader guna memenuhikebutuhat
SDM untuk mengelola sesuai dengan bidan
‘gnya,” paparnya.
Mengusung Hospitality from the Heart,
Hotel Santika merumuskannya dalam pe:
layanan Indonesian home dan dijabarkan
dalam lima nilai merek, yaitu: Indonesian
hospitality (keramahan Indonesia); nilaSAJIAN UTAMA
Kekeluargaan yang mencerminkan hotel
Dersih; tradisi setempat yang artinya
‘mengedepankan kebiasaan utama tem:
Pat hotel ini berada, seperti dalam hal
‘Imakanan tradisionalnya; sentuhan alarni
dan kesegaran
Ditambahkan Guido, untuk menular:
Kan nilai-nilai grup hotel ini, pihaknya
menempatkan karyawan lama ke hotel
Dara selama 6 bulan-1 tahun. “Kami tidak
‘membedakan hotel milik kami sendiri atau
‘milk investor,” katanya, Dari rekrutmen,
pelatihan, persiapan kelengkapan layanan
an sebagainya disiapkan tim dari Santika
“Itw dilakukan tiga bulan sebelum hotel
bbuka, Setelah buka, kami tetap membim-
Ding hingga mereka benar-benar melebur
dengan Kultur Grup Santika,” Katanya. SDM
Jama secara bertahap kemudian ditarik. Ini
dilakukan agar budaya hotel-hotel dibawah
Grup Santika sama,
Dengan ekspansi yang supercepat,
iakuinya, pihaknya agak telat mengelola
talent pools. “Apa yang kami bangun dutu,
‘tahuninisudah habis. Tap, kami sudah mu-
Jai bangun dan kembangkan lagi SDM baru
in” katanya, Untuk persiapan pembukaan
‘hotel tahun depan, pihaknya banyak meng-
gunakan sumber yang sudah ada dan dari
Tuar (mengambil pekerja hotel yang sudah
jadi), juga dari mereka yang baru lulus dari
sekolah pariwisata. “Mereka yang baru di-
‘ambilitutetap harus dititipkan kehotel-hotel
Jama agar value-nya tertular,” katanya.
Kecepatan ekspansi juga berimbas pada
organisasi. Dulu hanya ada satu Human
Resources Department (HRD). Sekarang ada
et Toe
Bamber Ret Sa
HRD dan HRO (Human Resources Operation),
HRD terkait dengan pelatihan dan pengem-
bangan SDM, sedangkan HRO terkaitdengan
4aji, bonus dan terkait kepegawaian. Kelak
mereka juga akan membagi-bagikontrolho-
telmelaluiregionalisasidalamhalakunting,
pemasaran & penjualan, serta operasional.
*Sekarang masih terpusat kontrolnya, ta-
hun depan sudah mulai regionalisasi,”
uujarnya.
‘Untuk menjaga continuousimprovement,
Grup Santika mengembangkan sistem yang
disebut Santika Quality Management sejak
empat tahun lalu. Ini untuk menjaga opera-
sional hotel-hoteltersebut dan permantauan
dengan menggunakan balance score card
dan key performance index. *Sebenarnya,
paling sulit menjaga talentanya, capital
juga tidak masalah Karena didukung induk
kami,” tuturnya.
MenurutJulianto Sidarto, Direktur Penge
ola Accenture Indonesia, jika perusataan
pegitu besar, spend of control-nya lebih sulit
dan diperiukan alur yang, jelas. tnt yang
terjadi pada Grup Santika, yang, belum
membagi kontrol dalam wilayah-wilaya
“Waktu jumlahnya masih belasan hotel,
mungkin bisa terpusat. Namun sekarang
sudah puluhan, sulit melakukan kontrol
yang baik,” katanya. Grup Santika, yang
belum menyiapkan talent pool untuk men-
jawab kebutuhan pertumbuhan yangcepat,
dinilainya cukup rawan.
Kalaupun Grup Santika dalam beberapa
tahun terakhir bisa cukup sukses berkem.
bang, tambahnya, itu karena mereka punya
satu elemen dalam fokus dan positioning
pasar yang benar. “Ada demand, business
opportunity, ada customer segment yang,
belum dirambah, sehingga kala dia meng:
garap peluang itu, demand-nya terpenuhi,”
kata Julianto. Adapun distinctive capabili-
ties yang dimiliki grup itu karena mereka
membawa sebagian kekuatan induknya,
KKG.. “Performance anatomy-nya pun
mereka bawa dari grup gede itu sehingga
‘mereka bisa jalan sebesar itu. Masalahnya,
kala sudah tambah besar seperti ini bisnis,
mereka tidak lagi sama dengan induknya
KKG, apalagi bisnisnya itu adalah hospital.
iy,” paparnya
Hotel itu perusahaan jasa yang tentunya
harusmemilikisistem yangsama antarhotel
untuksegmen yangsama. “Katakanlah, San-
tikadimanapunharusmemilikikultur yang
sama, supaya touch, feel and look-nya sama
di mana pun berada,” imbuh Juianto.§
Solo dan Jogja kiniterintegrasi secara ekonomi,
‘menjadikan sebuah kawasan megapolitan d
dengan Kekuatan populasi sekitar 10 juta jiwa.
Kami tabu betulstrategi menembus jantung hati mereka.
(ANOVEMBER -7 DESEMBER 2011.
‘et mens | 0A
Sr :
et!
Sarees
ey
asi.
Telah mengoperastan 38 hotel slur indonesi
16 Hotel Amars 13 Hotel Santa, enam Hotel Sanka
Premiere, dua The Samaya, dn satu The Kayana te
hun 2012 berencana menamsah 20 hotel dan ade tie
hotel yang sip Abuka pada awa 2012.
Rata-ata tingkathunian hott Grup Sanka dala ime
tahun teak: 72% (2008); 75% 2004, 75% (2006)
{5% (2006); 70% (20077 (2008). 70% (2010) dan
75% (200)
Javingan hotel Santa dapat meayan’pecanan dct
selruh penjuru dunia dengan slogan SentohanKera-
Pertumbuhan omsetrya 20%, dar 2010 ke 2
PERTUMBUHAN
Perron)
&
STRATEG!
‘asus te segmen hate Duet dengan
nama rani, ertaron modal yang
Bashan reat ect dan tak mem
Potton ishon Ws.
‘eleberkan segmen, median Hote!
Sania Premier (rote bintang emo),
Note! Amari hate budget), dan The
Somaya dan The Kayan o Bat (note
Menawarkan Keritvaan (ranchise)
dengon mengaak investor Hotel Amari
(iavestasinya Rp 250-300 juta per
aman, Hotel Santka (Rp 350-450 jute
‘er karan), Hotl Santa Premie (@p
‘500-600 taper Kamar).
‘Mengusung Keunkan budaye oka:
‘membeeyanen yang kas indone-
‘sia. eramahtamahan yang sangat
‘ental unsur dan suasana Indonesian
‘name ana fay custre yang tidak
bisa tema aringan notelian yang
eroperas Tanah A.
‘SUMBER DAYA/KEMAMPUAN
‘SOM yang profesional, mempunyat
_Indonesion home vues,
‘Ada HR Department dan Ht Opeation:
RO terkaelatman dan pengem-
‘banger SOM: HO tekat penggajn,
_bonus dan kepegawaian.
‘Menggunakan ERP Sytem dan se
_dang memangun HR system,
‘Ada SantkaGualty Management
‘memantauoperasionlhote, meng:
‘Qunakan galance Scorecard dan Kay
Performance index (KP
Perjalanan
Bisnis
Grup Santika