You are on page 1of 18
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYIF USIA 10 BULAN DENGAN DIARE DI PONED UPT PUSKESMAS NGRAMBE Di Susun Oleh : PUJI WINARSIH, S.Tr.Keb 102006090105 PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI LEMBAR PENGESAHAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI F USIA 10 BULAN DENGAN DIARE DI PONED UPT PUSKESMAS NGRAMBE Mahasiswa atas nama : Nama : Puji Winarsih, S.Tr.Keb NIM : 202006090105 Telah disahkan pada tanggal : Pembimbing Lahan Nara Lintan, S8T.M.Kes ‘Tutik Rokhimah,SST,Bd ‘TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Diare Diare adalah keadaan frekuensi BAB lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak. Kot istensi feces dapat bewarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja. Diare adalah buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya. Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 7 hari pada bayi dan anak yang sebelumnya sakit B. Penyebab Diare / Etiologi Etiologi diare dapat dibagi menjadi 4 faktor, yaitu : 1. Faktor infeksi a, Infeksi internal : infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada anak. b. Infeksi eksternal meliputi : Infeksi bakteri : E.coli, salmonella, shigella, vibria cholerae, aeromonas, dll Infeksi virus: Enterovirus, adenovirus, rotavirus, astrovirus, dll Infeksi parasite : Cacing (ascaris), Protozoa ( trichomonas haminis), Jamur (candida algicans). c. Infeksi Parenteral : Infeksi di bagian lain di luar alat pencernaan seperti Tonsilofaringitis (radan tenggorokan). Keadaan ini terutama pada bayi dan anak dibawah 2 tahun, 2. Faktor Malarbsorbsi a. Malarbsorbsi Karbohidrat (Disakarida, Monosakarida) Pada bayi kepekaan terhadap lactoglobulis dalam susu formula menyebabkan diare. Gejalanya berupa diare berat, tinja berbau sangat asam, sakit di daerah perut. b, Malarbsort i Lemak Dalam makanan terdapat Iemak yang disebut rglyserida. Dengan bantuan kelenjar lipase mengubah lemak menjadi micelles yang siap di arbsorbsi usus. Jika tidak ada lipase dan terjadi kerusakan mukosa usus, diare dapat terjadi. Gejalanya adalah tinja mengandung lemak. cc, Malarbsorbsi Protein . Faktor Makanan Makanan yang mengakibatkan diare adalah makanan yang tercemar, basi, beracun, mentah (sayuran) dan kurang matang, |. Faktor Psikologis Rasa takut, cemas dan tegang, walaupun jarang jika terjadi pada anak dapat menyebabkan diare kronis. C. Jenis Diare 1. Diare Akut Diare akut adalah diare yang terjadi sewaktu-waktu, tetapi gejalanya dapat menjadi berat. Penyebabnya sebagai berikut : — Gangguan jasad renik / bakteri yang masuk kedalam usus halus setelah melewati berbagai rintangan asam lambung — Jasad renik yang berkembang pesat didalam usus halus — Racun yang dikeluarkan oleh bakteri ~ Kelebihan cairan usus akibat racun 2. Diare Kronis / Menahun / Persisten Pada diare kronis terjadinya lebih kompleks, berupa fuktor yang menimbulkannya terutama jika sering berulang pada anak. Diare kronis / diare yang menetap akan berakhir 14 hari atau lebih lama, karena : — Gangguan bakteri jamur dan parasit — Malarbsorbsi kalori dan lemak — Gejala-gejala sisa karena cidera usus oleh setiap enteropatogen pasca infeksi akut D. Patogenesis Mekanisme dasar menyebabkan timbulnya diare adalah : Gangguan Osmotic Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk ‘mengeluarkannya sehingga timbul diare. Gangguan Sekresi Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan reaksi sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus, 3. Gangguan Motilitas Usus Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan selanjutnya akan timbul diare juga. 4, Patogenesis Diare Kronis, E. Lebih kompleks dan faktor yang menimbulkan ialah inflasi bakteri, parasit, malarbsorbsi, malnutrisi, dll. Patofisiologi Sebagai akibat diare, baik akut maupun kronik akan terjadi : F. 1, Kehilangan air dan elektrolit ((erjadi dehidrasi) yang mengakibatkan terjadinya gangguan asam basa (Asidosis Metabolic, Hipoglikemia) 2. Gangguan gizi sebagai akibat kelaparan (masukkan kurang, pengeluaran bertambah) 3. Hipoglikemia 4, Gangguan sirkulasi darah Gejala / Gambaran Klinis 1. Bayi atau anak menjadi cengeng dan gelisah, suhu badan meningkat . Tinja bayi encer, berlendir atau berdarah . Warna tinja kehijauan akibat bercampur dengan cairan empedu . Anus lecet veep jangguan gizi akibat intake (asupan) makanan yang kurang ;. Muntah sebelum dan sesudah diare . Hipoglikemia (penurunan kadar gula darah) ene . Dehidrasi (kekurangan cairan) G. Komplikasi 1, Dehidrasi (Ringan, Sedang, Berat) 2. Renjatan hipovolemik » elektrokardiogram) # . Hipoglikemia . Hipokalemia (dengan gejala meterosinus, hipotoni otot, lemak gradiksida, perubahan 5. Intoleransi sekunder akibat kerusakan villi mukosa usus defisiensi enzim laktosa a . Kejang H. Klasifikasi Diare Klasifikasi Diare Gejala Klasifikast Tindakan Pengobatan Dehidrasi Terdapat dua/lebin | Diare Dehidrasi Berat [Tika tidak ada tanda-tanda berikut : klasifikasi berat lain : -Letargis/tidak sadar -Berikan cairan untuk -Mata cowongicekung dehidrasi berat -Tidak bisa minum/ malas minum -Cubitan kulit perut kembali sangat lambat (rencana terapi C) dan tablet Zink Jika anak juga mempunyai klasifikasi dehidrasi berat lain: -Rujuk segera -Jika —masih bisa minum, berikan ASI dan Jarutan —oralit selama perjalanan, Jika_ada_kolera_di daerah tersebut, berikan antibiotic untuk kolera. Terdapat dualebih | Diare Dehidrasi | Berikan cairan dan ‘Tanda-tanda berikut: - | Ringan / Sedang makanan sestiai Gelisah, rewel/marah rencana terapi B dan -Mata cowong/cekung tablet Zink (10 hari -Cubitan kulit perut berturut-turut) kembali sangat lambat Jika anak juga mempunyai Klasifikasi berat lain : -Rujuk segera “Tika masih_—_ bisa minum, berikan ASI dan larutan—oralit selama perjalanan Nasehati kapan Kembali segera Kunjungan ulang 3 hari jika tidak ada perbaikan Tidak cukup | Diare tanpadehidrasi [Beri cairan dan tandaOtanda untuk makanan sesuai diklasifikasikan rencana terapi A dan sebagi diare tablet Zink (10 hari dehidrasi —_berat berturut-turut) sedang Nasehati kapan Kembali segera Kunjungan ulang 3 hari jika tidak ada perbaikan Tika diare 14 hari 7 | Ada dehidrast Diare Persisten Berat | Atasi dehidrast laa sebelum di rujuk, kecuali ada klasifikasi berat lain -Rujuk Tanpa dehidrast Diare persisten Nasehati _ pemberian untuk disre persisten : -Beri tablet Zink ( 10 hari berturut-turut ) -Kunjungan_ulang 5 hari Darah Dalam Tinja | Ada darah dalam tinja | Disentri Beri antibiotic yang sesuai Beri tablet Zink ( 10 hari berturut-turut ) Nasehati kapan Kembali segera Kunjungan ulang 2 hari 1. Pemeriksaan Penunjang 1. Pemeriksaan Tinja : Mikroskopis dan makroskopi pH dan kadar gula jika diduga ada intoleransi gula (sugar intolerance). Biarkan kuman untuk mencari kuman penyebab dan Uji resistensinya terhadap berbagai antibiotika (pada diare persisten) 2. Pemeriksaan Darah : Darah perifer lengkap, analisis gas darah dan elektrolit (terutama Na, K, Ca dan P serum pada diare yang disertai kejang) 3. Pemeriksaan kadar ureum dan klanin darah untuk mengetahui faal ginjal 4. Cuodenal incubation, untuk mengetahui kuman penyebab secara kuantitatif terutama pada diare kronik J. Penanganan Dasar pengobatan diare adalah = 1, Pemberian Cairan a, Cairan peroral — Pada pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang cairan iberikan_ peroral berupa cairan yang berisikan NaCl dan NaHCOs, KCI dan Glukosa_ = Untuk diare akut dan kolera pada anak diatas usia 6 bulan kadar Natrium 90 mg/l — Sedangkan anak dibawah 6 bulan dengan dehidra 50-90 mg/l i ringan / sedang kadar Natrium = Formula lain yang disebut oralit Cara sederhana ini dapat dibuat sendiri (formula tidak lengkap) hanya mengandung garam dan gula (NaCl dan sukrosa) atau air tajin yang diberi garam dan gula b. Cairan Perenteral / Infuse Pada umumnya menggunakan cairan RL (Ringer Laktat) (Cara memberikan cairan : a) Belum ada dehidrasi Peroral sebanyak anak mau minum (ad libitum) atau 1 gelas tiap defekasi b) Dehidrasi Ringan 1 jam pertama — : 25 ~ 50 ml/kg BB / peroral (nitragastric) Selanjutnya 125 ml/kg BB / hari ad libitum ©) Dehidrasi Sedang 1 jam Pertama — : 50— 100 ml / kg BB / peroral / intragastric (sonde) 7 jam berikutnya : 10 12 ml/kg BB / jam dengan 3 ~ 5 tetes / menit 16 jam berikutnya: 125 ml / kg BB / Oralit peroral / intragastric 2. Pengobatan Dietelik Untuk anak dibawah 1 tahun dan diatas 1 tahun dengan BB kurang dari 7 kg jenis makanannya adalah : a, Susu (ASI dan sus formula yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak tidak jenuh, misalnya LLM, almiron atau sejenisnya) b. Makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat (nasi tim) ¢. Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan 3. Obat — Obatan a, Obat anti sekresi Asetosal dengan dosis 25 mg/l dengan dosis minimum 30 mg Klorpapmazin dengan dosis 0,5 / kg BB / hari b, Obat spasmoliti = Papaverihn ~ Ekstra bveladona — Opium loperamid . Obat pengeras tinja Kaolin Dektini Chorcool — Tahurol d. Antibiotika Pada umumnya antibiotik tidak diperlukan untuk mengatasi diare akut kecuali bila penyebabnya jelas, seperti : Kolera ‘Terosiktin 25 — 50 mg / kg BB / hari Compylohectar_ : Eritromycin 40 - 50 mg / kg BB / hari TINJAUAN KASUS Tanggal pengkajian : 10 April 2021 Jam : 09,00 wib ‘Tempat pengkajian : Puskesmas Ngrambe I. PENGKAJIAN A. DATA SUBYEKTIF 1. Biodata Nama klien : By.F Umur = 10 Bulan Nama Ibu : NY. S. Umur 25 Tahun Agama: Islam Pendidikan : SMU Alamat — : Ngambe 2. Alasan datang ‘Anak berak encer dan berampas * 6 kali dalam sehari dan sudah berlangsung 1 hari ini, 3. Riwayat Kesehatan a. Penyakit yang lalu : bu mengatakan anaknya tidak pernah sakit sebelumnya b. Penyakit sekarang : anak BAB encer dan berampas + 6 kali dalam sehari, berlangsung 1 hari c. Penyakit keluarga : Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak menderita penyakit menurun ( ashma, DM ), menular ( TBC ), menahun ( jantung ) seperti seperti dada berdebar — debar (jantung),sering makan,minum, dan kencing (DM), sesak nafas (Asma),tekanan darah >140/90 mmHg (Hipertensi). Sakit Kuning (Hepatitis), Kejang sampai keluar busa (Epilepsi) dan keputihan Gatal — Gatal (PMS). 4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu No] TelsnTh] —Usia | —Ternpat_] Janis] Penctong) —Penyait ‘Sarak Nias [lsteanak persalinan] Kehamila | persalinan] Persal ketamiian [KT 88] PB T ]9762020 [9 bulan [RS SC Dokter —fralpresentasi |P [3000 [50cm normal [10 bulan Gram 4, Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan a, Pertumbuhan B= 10 kg TB=73cm BB/TB : - 2 SD s/d 2 SD (normal) b. Perkembangan Motorik anak sudah bisa merangkak, berdiri beberapa detik Adaptif anak hafal dengan anggota keluarga Bahasa anak sudah bisa mengueapkan mama, papa 5. Riwayat Psikososial: anak dekat dengan orang tua 6. Riwayat Imunisasi Imunisasi yang telah didapat : - HBo — : 09-06-2020 BCG-Polio 1: 15-07-2020 Combo 1, Polio 2 : 15-08-2020 Combo 2, Polio 3 : 15-09--2020 Combo 3, Polio 4 : 15-10-2020 MR 1: 15-03-2021 Reaksi setelah pemberian imunisasi : panas 1 hari 1, Pola kebiasaan sehari-hari Nutrisi : makan 1-3 kali, | mangkok keci, menu bubur sayur, minum ASI sering Eliminasi : BAK 4-6 kali/hr, warna kuning jernih, banyaknya 1 popok penuh. BAB = 6 kali, cair berampas Istirahat : tidur + 10 jamv/hr Aktifitas + aktifitas bermain berkurang, lebih banyak tiduran B. DATA OBJEKTIF 1 2 Pemeriksaan Umum Keadaan umum : lemas Kesadaran ‘compos mentis Pemeriksaan fisik : TTV :Suhu : 36,8°C, Nadi : 95 x/mnt, RR : 40 x/mnt BB: 10kg Lila : 10cm TB: 73cm Lika : 42m Pemeriksaan Khusus a, Inspeksi Rambut : warna hitam, pertumbuhan normal, bersih, tidak ada lesi tidak oedema Mata: bentuk simestris, konjungtiva tidak anemi sclera putik tidak ikterik, tidak ada secret, tidak ada tanda infeksi, tidak ada kelainan Hidung : bersih, tidak ada secret, tidak ada lesi ‘Telinga : bentuk simetris, bersih, tidak ada secret Mulut — : bersih, tidak ada secret, gigi sudah tumbuh 3 buah, gusi kemerahan, tidak bengkak, tidak ada stomatitis Leher = tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran vena jugularis Dada bentuk simetris, pernafasan normal Abdomen : tidak ada massa, peristaltic usus meningkat, perut kembung, palpasi hepar normal, 1. Mm. Iv. Genetalia : tidak oedema, tidak ada secret Ekstremitas : simetris, tidak oedema, turgor kulit menurun, tidak ada kelainan b. Palpasi ‘Turgor kulit menuran ¢. Pemeriksaan Penunjang : tidak dilakukan INTERPRETASI DATA ‘Tanggal 10-04 -2021 jam 09.30 wib Diagnosa : BY.F umur 10 bulan dengan diare Ds : BAB anak encer dan berampas + 6 kali dalam sehari dan sudah berlangsung I hari Do 2 K/U : Jemah Kesadaran : compos mentis S 2 365% N : 96 x/mnt RR: 40 x/mnt ‘Turgor kulit : menurun Abdomen: peristaltik usus meningkat, perut kembung Wajah pucat, conjungtiva anemis Masala: tidak ada ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL, Potensial terjadi dehidrasi ringan IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA. Penubi asupan cairan untuk mengatasi dehidrasi atau rehidrasi Pemberian nutrisi yang adekuat INTERVENSI ‘Tanggal : 10-04-2021 jam 10.00 wib Diagnosa— : BY.F umur 10 bulan dengan Diare Tujuan —_: Diare teratasi Kriteria hasil : tidak terjadi dehidrasi 1. Observasi KU dan VS. VL. R/ agar keadanan umum anak stabil 2. Beri edukasi pada ibu tentang diare Ry Ibu mengetahui tentang diare 3. Anjurkan ibu untuk memberi oralit atau larutan gula garam R/Membantu proses pengembalian cairan pada anak 4, Anjurkan ibu untuk memberi nutrisi yang bergizi dan istirahat yang cukup. RUNutrisi yang bergizi bisa mengembalikan keadaan umum anak menjadi schat Kembali 5. Anjurkan ibu untuk mengompres bayinya bila panas R/Kompres air hangat bisa membuat suhu stabil 6. Berikan KTE pada ibu tentang nutrisi dan personal hygiene pada bayinya. Ry Ibu lebih paham tentang nutrisi bagi anak yang diare 7. Berikan terapi pada bayi ibu. R/Terapi obat untuk mengembalikan cairan elektrolit yang kurang 8. Anjurkan ibu untuk kontrol setelah obat habis RiKontrol kembali setelah obat habis untuk mengevaluasi efektifitas terapi yang, sudah diberikan IMPLEMENTASI Tanggal 10-04-2021 jam 10.15 wib Diagnosa —: BY.F umur 10 bulan dengan Diare 1. Mengobservasi KU dan VS. 2. Memberi edukasi pada ibu tentang diare Diare adalah buang air besar lembek / cair bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya, biasanya 2 x / lebih dalam sehari 3. Menganjurkan ibu untuk memberi oralit atau larutan gula garam Sediakan air mineral 200 ce atau 1 gelas Gula 2 sendok makan Garam 1 sendok makan Dicampur, diaduk sampai larut, di minum 3 x 1 hari 4, Menganjurkan ibu untuk memberi nutrisi yang bergizi dan istirahat yang cukup. 5. Menganjurkan ibu untuk mengompres bayinya dengan air hangat bila panas 6. Berikan KIE pada ibu tentang nutrisi dan personal hygiene pada bayinya a. Nutrisi Diet rendah serat dengan cara melakukan pengenceran pada pembuatan susu formula, b. Personal Hygiene Menjaga kebersihan badan terutama pada kebersihan kuku dan jar Cara membersihkan botol sesuai dengan standart ( sterilisasi ) yaitu dengan cara merebus botol ke dalam air mendidih 20 menit untuk menghilangkan kuman / bakteri yang tertinggal di dalam botol. 7. Memberikan terapi pada bayi ibu. Cotrimoxazol syrup 240 mg 3x 1 / hari Paracetamol syrup 120 mg 3 x I hari 8. Menganjurkan ibu untuk kontrol setelah obat habis pada tanggal 13 juli 2020 VIL. EVALUAST ‘Tanggal 10-04-2021 jam 10.45 wib 8: — Tbu sudah mengerti tentang diare — Ibu bersedia untuk memberikan oralit atau larutan gula garam pada bayinya. — Ibu bersedia untuk memberikan nutrisi yang bergizi dan istirahat yang cukup. — Ibu bersedia untuk mengompres anaknya bila panas dengan air hanga — Tbu sudah mengerti tentang nutrisi dan personal hygiene. — Anak sudah diberikan terapi — Thu bersedia untuk kontrol setelah obat habis - KU lemas ~ Kesadaran composmetis - TIV:s N : 96 x/mnt RR: 40 x/mnt — Wajah pucat Abdomen peristaltic usus meningkat : By. F umur 10 bin dengan diare, keadaan umum baik D> Memberitahu ibu hasil pemeriksaan ibu untuk selalu jaga kebersihan Mengeduka ~ Mengedukasi ibu untuk rutin minum obat sesuai jadwal — Memberitahu ibu untuk control pada tanggal 13 April 2021 Pembimbing Institusi Pembimbing Laan Nara Lintan, SST.M.Kes ‘Tutik Rokhimah,SST,Bd

You might also like