You are on page 1of 9

Pengelolaan Manajemen Risiko pada Industri Perbankan

Lis Sintha

Abstract
The banking industry is an industry that is laden with risks, especially as it involves the
management of public money and screened in the form of investment. To minimize the
risks faced, bank management should have sufficient expertise and competence, so that a
variety of risks that could potentially arise can be anticipated from the beginning, and look
for a better way of handling it. The types of risks presented by the economists are very
diverse but substantially similar to one another. Broadly speaking, the grouping of risk
conducted by economists are almost the same description and its coverage. The bigger
and modern bank, the more numerous and complex risks that it faces.
Financial risks faced by the banking industry, can be broadly grouped into five (5) major
risk, namely: (1) credit risk, (2) market risk, (3) liquidity risk, (4) operational risks, and (5 )
risk capital. These risks are presented in the financial ratios, indicating that the
performance achieved by management in managing a bank.
Bank Indonesia based on the Basel II classifies eight (8) types of risk are generally
divided into two (2) categories of risk, which can be measured (quantitative), namely credit
risk, market risk, liquidity risk, operational risk and risks are difficult to measure
(qualitative) that legal risk, strategic risk, reputation risk and compliance risk.

Keywords: Risk Management; Basel II; Banking

Pendahuluan jemen risiko untuk mengatasi per-


Risiko merupakan bagian tak masalahan ini. Dengan penerapan risk
terpisahkan dari kehidupan manusia, management diharapkan setiap lang-
risiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk kah dari business unit akan dapat di-
ketidakpastian tentang suatu keadaan pantau oleh top management untuk
yang akan terjadi nantinya (future) de- koordinasi serta mengurangi moral
ngan keputusan yang diambil ber- hazard dari masing-masing business
dasarkan berbagai pertimbangan pada unit untuk melakukan kegiatan yang
saat ini. Dalam beberapa situasi, risiko menghasilkan keuntungan relatif tinggi
tersebut bisa mengakibatkan kehancu- (spekulasi) tanpa mengindahkan unsur
ran suatu organisasi, karena itu risiko risiko yang mungkin terjadi.
penting untuk dikelola. Manajemen
risiko bertujuan untuk mengelola risiko Bank merupakan hal yang
sehingga organisasi bisa bertahan, paling vital bagi perekonomian suatu
atau barangkali mengoptimalkan risiko. negara maka perbankan yang kuat
Perusahaan seringkali secara sengaja dan sehat sangat dibutuhkan bagi
mengambil risiko tertentu, karena me- kelangsungan pembangunan ekonomi
lihat potensi keuntungan dibalik risiko di Indonesia. Perhimpunan Bank
tersebut. Nasional (Perbanas) mengungkapkan
bahwa perbankan merupakan jantung-
Hasil empiris (Lam, 2004) me- nya perekonomian. Pengalaman krisis
ngatakan bahwa didunia ini semuanya ekonomi 1997 dan krisis keuangan
serba tidak pasti. Saham, valas (FX), 2008 memberikan gambaran betapa
harga saham, sampai dengan harga pentingnya upaya menjaga stabilitas
listrik, kepastian adalah ketidakpastian sistem keuangan dan juga memitigasi
itu sendiri. Dengan demikian risiko ada adanya potensi kegagalan di dalam-
dimana-mana, mencakup semua in- nya. Harus diakui bahwa, sesungguh-
strument, sehingga diperlukan mana- nya, industri perbankan adalah suatu

34
industri yang sarat dengan risiko, international risk dan solvency risk.
terutama karena melibatkan pengelola- General risk merupakan risiko funda-
an uang masyarakat dan diputar dalam mental yang dihadapi oleh semua
bentuk berbagai investasi, seperti bank, meliputi: risiko likuiditas, risiko
pemberian kredit, pembelian surat- suku bunga dan risiko kredit. Votja
surat berharga dan penanaman dana (1973) menyatakan bahwa risiko bank
lainnya Karenanya, untuk meminima- dapat digolongkan berdasarkan pada
lisir risiko-risiko yang dihadapi, maka operasional dan aktivitasnya, meliputi :
manajemen bank harus memiliki ke- credit risk, investment risk, liquidity
ahlian dan kompetensi yang memadai, risk, operating risk, fraud risk dan
sehingga berbagai risiko yang ber- fiduciary risk.
potensi muncul dapat diantisipasi dari
awal, dan dicari cara penangananya Vaughan (2008) mendefinisikan
secara lebih baik. Diharapkan, risiko risiko kedalam tiga definisi, yaitu:
yang muncul akan dapat ditekan pertama, risiko adalah peluang ke-
seminimal mungkin, sehingga potensi rugian (risk is the chance of loss);
kerugian yang akan diderita dapat di- kedua, risiko adalah kemungkinan
tekan seminimal mungkin. Dalam hal kerugian (risk is the possibility of loss);
ini, risk management di perbankan di- dan yang ketiga, Sensitivitas Saham
harapkan dapat mengendalikan risiko- Perbankan terhadap Manajemen risiko
risiko yang mungkin timbul untuk adalah ketidakpastian (risk is
mengurangi kerugian apabila terjadi. uncertainty).

Manajemen Risiko dan Ruang Ling- Secara lebih komprehensif,


kupnya McNew (1997) mengemukakan bahwa
Beberapa ekonom menggolong- risiko finansial yang dihadapi per-
kan risiko berdasarkan pada aktivitas bankan modern terdiri atas credit risk,
yang dilakukan seperti : risiko pasar, market risk, liquidity risk, operational
perubahan lingkungan ekonomi risk, regulatory risk, dan human factor
(Flannery and Guttentag, 1979; risk. Beberapa risiko yang dihadapi
Guttentag and Herring, 1988), dan oleh bank modern, seperti terlihat pada
risiko manajemen dan operasi (Mullin, gambar 2 menunjukkan keterkaitan
1977; Graham and Horner, 1988), masing-masing risiko yang dihadapi
yang diidentifikasikan sering muncul. oleh bisnis perbankan. Risiko-risiko
Jenis risiko lainnya yang berdampak tersebut memiliki karakteristik dan ting-
buruk seperti risiko suku bunga dan katan pengaruh yang berbeda, dilihat
risiko pemerintah (Stanto, 1994). dari dampaknya terhadap kinerja bank
Gardener (1986) menyatakan bahwa secara menyeluruh.
risiko bank meliputi : general risk,

35
Issuer Risk

Counterparty
Risk

Gambar 1
Komponen Risiko Keuangan ( McNew., L.,1997)

Dari beberapa pendapat peneliti dipresentasikan dalam rasio-rasio ke-


diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa uangan, yang menunjukkkan kinerja
risiko dihubungkan dengan kemungki- yang dicapai oleh manajemen dalam
nan terjadinya akibat buruk yang tidak mengelola sebuah bank.
di inginkan atau tidak terduga. Dengan
kata lain, kemungkinan itu sudah me- Bank Indonesia dalam melak-
nunjukkan adanya ketidak pastian. Se- sanakan sistem pengawasan ke de-
dangkan risiko keuangan yang di- pan, menerapkan risk management
hadapi oleh industri perbankan, secara based supervision yaitu suatu sistem
garis besar dapat dikelompokkan ke- pengawasan yang didasarkan atas
dalam 5 (lima) risiko utama, yaitu : (1) pengelolaan risiko-risiko yang mungkin
risiko kredit, (2) risiko pasar, (3) risiko timbul dan akan dihadapi oleh bank di
likuiditas, (4) risiko operasional, dan (5) kemudian hari (forward looking).
risiko modal. Risiko-risiko tersebut Dengan menerapkan risk based

36
supervision dalam sistem pengawasan membahayakan perbankan nasional
ke depan nantinya, diharapkan mampu (Alkautsar, 2006).
mengidentifikasi dan membatasi serta
mengeleminir risiko-risiko yang ber- Basel II Framework
hubungan dengan pengelolaan ke- The Basel Committee (Com-
giatan usaha bank seperti risiko mittee on Banking Regulations and
likuiditas, risiko kredit, risiko perubahan Supervisory Practices) dibangun oleh
suku bunga, risiko nilai tukar dan risiko Gubernur Bank Central dari G10.
transaksi. Oleh karena itu, dengan Basel II merupakan hasil kerja dari
memperhatikan keterkaitan faktor- basel committe yang di publikasikan
faktor risiko bank dalam kaitannya pada Juni 2004. Basel II bertujuan
pada permasalahan industri per- meningkatkan keamanan dan keseha-
bankan, maka diperlukan suatu upaya tan sistem keuangan, dengan me-
pemantauan yang berkelanjutan atas nitikberatkan pada perhitungan per-
faktor-faktor risiko yang terkait secara modalan yang berbasis risiko, super-
langsung maupun tidak langsung visory review process, dan market
dengan kegiatan usaha perbankan discipline. Framework Basel II disusun
tersebut. berdasarkan forward-looking approach
yang memungkinkan untuk dilakukan
Dalam hal ini, diperlukan pe- penyempurnaan dan penyesuaian dari
mantauan berkelanjutan atas indikator- waktu ke waktu. Hal ini untuk me-
indikator internal perbankan, yang mastikan bahwa framework Basel II
secara dini diyakini dapat memberikan dapat mengikuti perubahan yang
informasi mengenai adanya permasa- terjadi di pasar maupun perkem-
lahan dalam industri perbankan. Untuk bangan-perkembangan dalam mana-
itu, kajian mengenai indikator-indikator jemen risiko.
internal yang dapat digunakan sebagai
informasi awal adanya potensi ke- Basel II mempunyai tiga pilar
gagalan bank, perlu dilakukan se- yaitu (1) minimum capital requirement
hingga tindakan-tindakan preventif da- (2)supervisory reiview dan (3) market
pat segera dilakukan sebelum per- disiplin.
masalahan yang systematic risk dapat

(Sumber : Implementasi Basel II Bank Indonesia)


Gambar 2. Tiga Pilar Basel II

37
Pilar I Minimum Capital Requirement yang lebih baik dari risiko keseluruhan
Pilar pertama merupakan frame- dari bank dan memperbolehkan untuk
work untuk mempertahankan regulasi ikut menentukan sebagai counter part
dari rasio minimum kecukupan modal dalam masalah price dan kesepakatan.
(CAR = Capital Acid Rasio). Pada pilar
satu ini hanya di hitung berdasarkan Sinergi penerapan dari ketiga
tiga risiko utama pada bank yaitu credit pilar yang terdapat dalam Basel II di
risk, operasional risk dan market risk . atas tidak dapat dipisahkan dalam
Risiko yang lain akan di hitung pada mencapai industri perbankan dan
pilar II sistem keuangan yang sehat dan
Credit Risk dapat dihitung dengan stabil.
tiga cara yaitu pendekatan standar,
Pembangunan IRB dan Advance Manajemen Risiko Perbankan
IRB (IRB = Internal Rating Based Pengelolaan manajemen risiko
Approach) pada bank dapat dilakukan dengan
Operational Risk terdapat tiga beberapa proses manajemen risiko,
pendekatan yaitu Basic Indicator yaitu dengan proses identifikasi,
Approach (BIA), Standardized pemantauan, pengendalian risiko dan
Approach (SA) dan Advance sistem informasi manajemen risiko.
Measurement Approach (AMA) Identifikasi risiko mencakup pengertian
Untuk risiko market digunakan macam-macam risiko seluruh kegiatan
pendekatan VaR (Value at risk) bank dilakukan untuk menganalisa
sumber dan penyebab munculnya
Pilar II Supervisi Review risiko serta dampaknya (Goyal, 2010)
Pilar kedua ini dilakukan per- dimana jenis risiko terbagi atas dua
hitungan alokasi modal untuk antisipasi golongan risiko yaitu risiko-risiko ke-
kerugian karena risiko risiko lain diluar uangan dan risiko non keuangan.
pilar 1 seperti risiko likuiditas (liquidity Seperti terlihat pada gambar 3 bahwa
risk), risiko strategik (strategic risk), risiko-risiko keuangan mencakup risiko
risiko suku bunga di banking book pasar dan risiko kredit yang merupa-
(interest rate risk in the banking book) kan pilar dua dalam Basel II sedang
dan risiko risiko lainnya. Pendekatan di Risiko Non-Keuangan yang merupa-
atas disebut juga sebagai Individual kan risiko yang mengacu pada risiko-
Capital Adequacy Assessment risiko yang mungkin mempengaruhi
Process (ICAAP) yang akan menjadi pertumbuhan bisnis bank, penjualan
tantangan bagi bank dan pengawas. produk dan jasa, kegagalan kemung-
Diperlukan peningkatan kompetensi kinan strategi yang bertujuan untuk
dan kapasitas pengawas serta mana- pertumbuhan bisnis dan lain- risiko
jemen risiko yang efektif dalam untuk mungkin timbul karena kegagalan
dapat melakukan pilar II dengan baik. manajemen, kompetisi, non-keterse-
diaan dari produk / jasa, faktor eks-
Pilar III Market Disiplin ternal dll. Risiko Operasional merupa-
Pilar III memandang peran aktif kan bagian dari risiko non keuangan
masyarakat dalam mengawasi bank yang didefinisikan sebagai risiko ke-
dipandang juga menentukan sehingga rugian akibat ketidakcukupan atau
dari awal masyarakat diharapkan kegagalan proses internal dan sistem
mampu pula menilai risiko yang hadapi atau karena peristiwa eksternal, dalam
serta mengetahui tingkat kecukupan penerapan Basel II merupakan pilar
modal yang dimiliki oleh bank. Pilar ke dua.
III ini di desain memperbolehkan mar-
ket untuk mendapatkan gambaran

38
Selanjutnya bank perlu me- pengukuran risiko strategis, risiko
lakukan pengukuran risiko sesuai permodalan, risiko politik dan risiko
dengan karakteristik dan kompleksitas hukum dari masing-masing kegiatan
kegiatan usaha. Risiko kredit melalui usaha perbankan. Selain itu efektifitas
risiko peminjam, risiko industry dan penerapan manajemen risiko perlu
risiko portofolio. Risiko pasar diukur didukung oleh pengendalian risiko
dari risiko perubahan tingkat suku dengan mempertimbangkan hasil
bunga, risiko likuiditas, risiko mata pengukuran dan pemantauan risiko
uang asing dan hedging risk. Sedang- (Bank Indonesia, 2011).
kan Risiko operasional mencakup

Various Types of Risks

Financial Risks Non Financial


Risks
Credit Risk Market Risk
 Counter Part or  Interest Rate Risk  Operational
Borrower Risk  Liquidity Risk Risk
 Intrinsic or  Currency Forex  Strategic Risk
Industry Risk Risk  Funding Risk
 Portofolio or  Hedging Risk  Political Risk
Concentration  Legal Risk
Risk

Sumber : Goyal, Krishn A, 2010


Gambar 3. Bagan jenis-jenis risiko berdasarkan Basel II

Dalam konteks ilmu keuangan terdapat 8 jenis risiko yang melekat


(finance) dan economics, risiko dapat pada industri perbankan, yaitu risiko
didefinisikan sebagai volatility atau kredit, risiko pasar, risiko likuiditas,
deviasi standar dari net cash flow risiko operasional, risiko hukum, risiko
suatu perusahaan / unit usaha strategik, risiko reputasi, dan risiko
(Heffernan, 1995). Beberapa econo- kepatuhan. Namun dari pengalaman
mists mengelompokkan risiko menurut menunjukkan bahwa terdapat risiko-
aktivitas yang dilakukan bank, yakni risiko utama yang kerap muncul dan
risiko pasar, risiko perubahan kondisi menjadi penyebab sebuah bank
ekonomi (Flannery and Gutentag, menghadapi berbagai masalah pelik.
1979; Guttentag and Herring, 1988), Risiko tersebut dikelompokkan dalam 4
risiko operasional, dan risiko mana- (empat) kelompok utama, yaitu risiko-
jemen (Mullin, 1977; Graham and risiko yang berkaitan dengan (1)
Horner, 1988). Selain itu terdapat Risiko Kredit (Sinkey, 1975, 1985);
risiko-risiko lain yang dapat menimbul- Stuhr, and Wicklen, 1974; Fraser,
kan kerugian bank namun sulit ter- 1990; Hadad, 200, 2004); (2) Risiko
deteksi pada tahap awal, seperti risiko Pasar (Sinkey, 1975, 1985; Fraser,
suku bunga dan sovereign risk 1990; Hempel, et al., 1994); (3) Risiko
(Stanton, 1994). Likuiditas (Sinkey, 1975. 1985;
Fraser, 1990; Korobow, Stuhr and
Berpedoman pada Basel II dari Martin, 1977; Hadad, 2003.2004; (4)
Bank for International Settlement (BIS) Risiko Operasional; (Sinkey, 1975.

39
1985; Fraser, 1990; Stuhr, and dan/atau adanya kejadian-
Wicklen, 1974; Martin, 1977. kejadian eksternal yang
mempengaruhi operasional
Bank Indonesia mengklasifikasi- bank. Risiko operasional da-
kan 8 (delapan) jenis risiko tersebut pat bersumber antara lain
secara umum dibagi kedalam 2 (dua) dari Sumber Daya Manusia
kategori risiko, yaitu yang dapat diukur (SDM), proses internal, sis-
(kuantitatif) dan risiko yang sulit diukur tem dan infrastruktur, serta
(kualitatif) sebagai berikut : kejadian eksternal.
1. Risiko yang dapat diukur
(kuantitatif), antara lain : 2. Risiko yang sulit diukur, yaitu
a. Risiko Kredit (Credit Risk) a. Risiko Hukum (Legal Risk)
Risiko kredit adalah risiko Risiko hukum adalah risiko
akibat kegagalan debitur akibat tuntutan hukum dan/
dan/atau pihak lain dalam atau kelemahan aspek yu-
memenuhi kewajiban kepa- ridis. Risiko hukum dapat
da bank. Risiko kredit dapat bersumber antara lain dari
bersumber dari berbagai kelemahan aspek yuridis
aktivitas bisnis bank. yang disebabkan oleh le-
b. Risiko Pasar (Market Risk) mahnya perikatan yang di-
Risiko pasar adalah risiko lakukan oleh bank.
pada posisi neraca dan reke- b. Risiko Reputasi (Reputation
ning administratif termasuk Risk)
transaksi derivatif, akibat pe- Risiko reputasi adalah risiko
rubahan secara keseluruhan akibat menurunnya tingkat
dari kondisi pasar, termasuk kepercayaan pemangku
risiko perubahan harga op- kepentingan (stakeholder)
tion. Risiko Pasar meliputi yang bersumber dari per-
antara lain risiko suku bu- sepsi negatif terhadap bank.
nga, risiko nilai tukar, risiko c. Risiko Strategik (Strategy
ekuitas, dan risiko komo- Risk)
ditas. Risiko stratejik adalah risiko
c. Risiko Likuiditas (Liquidity akibat ketidaktepatan dalam
Risk) pengambilan dan/atau pelak-
Risiko likuiditas adalah risiko sanaan suatu keputusan
akibat ketidak mampuan stratejik serta kegagalan da-
bank untuk memenuhi ke- lam mengantisipasi peruba-
wajiban yang jatuh tempo han lingkungan bisnis.
dari sumber pendanaan arus d. Risiko Kepatuhan (Comp-
kas dan/ atau dari aset likuid liance Risk)
berkualitas tinggi yang dapat Risiko kepatuhan adalah
diagunkan, tanpa meng- risiko akibat bank tidak me-
ganggu aktivitas dan kondisi matuhi dan/atau tidak melak-
keuangan bank. sanakan peraturan per-
d. Risiko Operasional (Opera- undang-undangan dan
tional Risk) ketentuan yang berlaku.
Risiko operasional adalah
risiko akibat ketidakcukupan Untuk memenuhi kebutuhan
dan/atau tidak berfungsinya pengawasan bank ke depan, sistem
proses internal, kesalahan pengawasan bank saat ini yang
manusia, kegagalan sistem, didasarkan atas compliance audit,

40
dimana hal tersebut kurang memadai risiko, yaitu yang dapat diukur
dan perlu diperluas dengan risk (kuantitatif) yaitu risiko kredit, risiko
management based supervison (Bank pasar, risiko likuiditas, risiko opera-
Indonesia, 2001). Risk based super- sional dan risiko yang sulit diukur
vison merupakan suatu sistem pe- (kualitatif) yaitu risiko hukum, risiko
ngawasan yang didasarkan atas strategik, risiko reputasi, dan risiko
pengelolaan risiko-risiko yang mungkin kepatuhan.
timbul dan akan dihadapi oleh bank di
kemudian hari (forward looking). Ma- Referensi
najemen risiko dalam pengawasan Flannery, Guttentag ., Identifying
bank akan memfokuskan pada dua hal Problem Banks., - Proceedings
pokok, yaitu proses manajemen risiko of a conference on Bank
itu sendiri dan pendekatan kuantitatif Structure and …, 1979
atas risiko tersebut. Proses mana-
jemen risiko perlu untuk mengetahui Fraser, B., 1990. An approach to
apakah kegiatan pengendalian atas discourse markers. Journal of
setiap risiko sudah dilakukan dalam Pragmatics 14: 383-395.
kegiatan operasional bank, sedangkan
pendekatan kuantitatif diperlukan un- Gardener, E.P.N., “Capital Adequacy
tuk mengatur sampai seberapa jauh and Banking Supervision :
risiko yang dihadapi dan seberapa Towards a Practical System”.,
besar kerugian yang akan dialami. Journal of Research, summer,
1982
Kesimpulan
Jenis-jenis risiko yang di- Goyal A Krishn, Agrawal Sunita., “Risk
kemukakan oleh para economists sa- Manajemen In Indian Banks :
ngat beragam namun secara menda- Some Emerging Issues., Int.
sar mirip satu sama lain. Secara garis Eco. J. Res., 2010 1(1) 102-10
besar, pengelompokan risiko yang
dilakukan para economists tersebut Guttentag. J, Herring. R., Prudential
hampir sama deskripsi dan cover- supervision to manage systemic
agenya. Semakin besar dan modern vulnerability., - Federal Reserve
suatu bank, maka semakin banyak dan Bank of Chicago …, 1988 -
kompleks risiko yang dihadapinya. ideas.repec.org

Sedangkan risiko keuangan Guttentag. J, Herring. R., Prudential


yang dihadapi oleh industri perbankan, supervision to manage systemic
secara garis besar dapat dikelompok- vulnerability., - Federal Reserve
kan kedalam 5 (lima) risiko utama, Bank of Chicago …, 1988 -
yaitu : (1) risiko kredit, (2) risiko pasar, ideas.repec.org
(3) risiko likuiditas, (4) risiko opera-
sional, dan (5) risiko modal. Risiko- Hadad Muliaman D. ; Santoso
risiko tersebut dipresentasikan dalam Wimboh; Sarwedi, Model
rasio-rasio keuangan, yang menunjuk- Prediksi Kepailitan Bank Umum
kan kinerja yang dicapai oleh mana- Di Indonesia, Direktorat
jemen dalam mengelola sebuah bank. Penelitian dan Pengaturan
Perbankan , Juni 2004
Bank Indonesia berpedoman
pada Basel II mengklasifikasikan 8 Hadad,M., W., Santoso, dan I., Rulina.
(delapan) jenis risiko tersebut secara 2003. Indikator Kepailitan di
umum dibagi kedalam 2 (dua) kategori Indonesia:An Early Warning

41
Tools pada Stabilitas Sistem Banks, Journal of Finance, 30:
Keuangan, Research Paper 21-36
Bank
Stuhr, D. P. and R. Van Wicklin (1974),
Hempel, GH; DG Simonson & AB “Rating the inancial Condition of
Coleman, 1994, Bank Banks : A Statistical Approach
Management, Text and Cases, to Aid Bank Supervision,”
4th edition, John Wiley & Sons, Monthly Review , Federal
Inc., Canada Reserve Bank of New York,
Martin, D., 1977,Early Warning of Bank September, pp. 233-238
Failure: A Logit Regression
Approach," Journal of Banking Vaughan, E., and Elliot, C. M. [1978]:
and Finance, 1, 249-276. Fundamentals of Risk and
insurance, Wiley, New York,
McNew., L., (1997)."Do it by the book", 2nd ed.
Risk, June,pp. for the 52-57
Vaughan, Emmett J. (1997). Risk
Sinkey, J. E., Jr. (1985), “The Management. USA: John Wiley
Characteristics of Large roblem & Sons.
and Failed Banks,” Issues in
Bank Regulation (Winter), pp. Votja. G., Bank Capital Adequacy, First
43-53 National City
Corporation,(February 1973).,
Sinkey, J.F., Jr. (1975), A Multivariate Bank Capital Adequacy1973
Statistical Analysis of the
Characteristics of Problem

42

You might also like