You are on page 1of 50

Transformasi

Kesehatan

KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
§ Latar Belakang
§ Pilar 1: Layanan Primer
§ Pilar 2: Layanan Rujukan
§ Pilar 3: Ketahanan Kesehatan
TOPIK
§ Pilar 4: Pembiayaan Kesehatan
§ Pilar 5: SDM Kesehatan
§ Pilar 6: Teknologi Kesehatan
§ Penyelesaian Regulasi Amanat UU

2
§ Latar Belakang
§ Pilar 1: Layanan Primer
§ Pilar 2: Layanan Rujukan
§ Pilar 3: Ketahanan Kesehatan
TOPIK
§ Pilar 4: Pembiayaan Kesehatan
§ Pilar 5: SDM Kesehatan
§ Pilar 6: Teknologi Kesehatan
§ Penyelesaian Regulasi Amanat UU

3
Indonesia masih memiliki masalah kesehatan yang persisten

Harapan hidup pada


69 71 75 77 79 80 83 Ditambah lagi,
kelahiran (2018),
tahun
India Indonesia Asia Timur Turki USA OECD Australia
dan Pasifik1
1. Termasuk: China, Malaysia, Myanmar, Philippines, Thailand, Vietnam, Papua new Guinea, East Timor, Pacific islands

Ke 2 Kasus Tuberculosis
Source: World Bank, WHO Global Health Observatory

tertinggi di dunia
Angka kematian
maternal2 (2015), 357
305
per 100,000 kelahiran 221 180 170
69 60 25 24 7
hidup
Lao PDR Indonesia Philiphine Myanmar Cambodia Vietnam Brunei Thailand Ma laysia Singapore

73%
jumlah kematian disebabkan
oleh penyakit tidak
menular, lebih tinggi dari
Asia Tenggara dengan rata-
Angka kematian rata 60 %
bayi (2015)2, per 57
1,000 kelahiran hidup 39 27 23 22 15 9 6 7 2

Lao PDR Myanmar Cambodia Philipines Indonesia Vietnam Brunei Thailand Ma laysia Singapore
2. ASEAN Statistical Report on Millennium Development Goals 2017 Jakarta, ASEAN Secretariat, August 2017
dari populasi umur 15 tahun

Prevalensi 33 32 29 28 27 22 20 20 13 4
39% ke atas merokok–
prevalensi tertinggi di antara
negara-negara ASEAN
stunting3, % Lao PDR Cambodia Philipines Indonesia Myanmar Malaysia Brunei (2009) Vietnam Thailand Singapore
(2017) (2014) (2018) (2019) (2018) (2018) (2020) (2019) (2000)

3. ASEAN Food and Nutrition Report 2021 4


Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Outcome Meningkatkan kesehatan ibu, Memperkuat sistem


Mempercepat perbaikan gizi Memperbaiki Gerakan Masyarakat
RPJMN bidang anak, keluarga berencana kesehatan & pengendalian
masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS)
kesehatan dan kesehatan reproduksi obat dan makanan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi layanan 3 Transformasi sistem ketahanan


rujukan kesehatan

a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan akses Meningkatkan Memperkuat
6 kategori penduduk primer sekunder kapasitas dan dan mutu layanan ketahanan sektor ketahanan
utama kapabilitas sekunder & tersier farmasi & alat tanggap darurat
7 kampanye utama: Penambahan Skrining 14 penyakit
imunisasi, gizi imunisasi rutin penyebab kematian layanan primer Pembangunan RS di kesehatan Jejaring nasional
seimbang, olah raga, menjadi 14 antigen tertinggi di tiap sasaran Pembangunan Kawasan Timur, jejaring Produksi dalam negeri surveilans berbasis lab,
anti rokok, sanitasi & dan perluasan usia, skrining stunting, Puskesmas di 171 kec., pengampuan 6 layanan 14 vaksin rutin, top 10 tenaga cadangan
kebersihan lingkungan, cakupan di seluruh & peningkatan ANC penyediaan 40 obat unggulan, kemitraan obat, top 10 alkes by tanggap darurat, table
skrining penyakit, Indonesia. untuk kesehatan ibu & esensial, pemenuhan dengan world’s top volume & by value. top exercise
kepatuhan pengobatan bayi. SDM kesehatan primer healthcare centers. kesiapsiagaan krisis.

4 Transformasi sistem Transformasi SDM 6 Transformasi teknologi


5
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi,
3 tujuan: tersedia, cukup, dan dan bioteknologi di sektor kesehatan.
beasiswa dalam & luar negeri,
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan kemudahan penyetaraan nakes lulusan
pemanfaatan yang efektif dan efisien. luar negeri.

5
§ Latar Belakang
§ Pilar 1: Layanan Primer
§ Pilar 2: Layanan Rujukan
§ Pilar 3: Ketahanan Kesehatan
TOPIK
§ Pilar 4: Pembiayaan Kesehatan
§ Pilar 5: SDM Kesehatan
§ Pilar 6: Teknologi Kesehatan
§ Penyelesaian Regulasi Amanat UU

6
1 TRANSFORMASI LAYANAN PRIMER

Penyebab kematian yang dapat dicegah mendominasi siklus kehidupan


Sedangkan, pembiayaan kesehatan di Indonesia hanya 17% untuk pencegahan, dan 67% untuk pengobatan

Cause
of
Death
Infant Childhood Early Adulthood Middle Adulthood Senior
Rank

#1 Neonatal disorders Neonatal disorders Transport injuries Cancers Stroke

Congenital birth Congenital birth


#2 defects defects
Cancers Heart disease Heart disease

Sexually transmitted
#3 infections exc. HIV
Diarrheal Tuberculosis (TBC) Stroke Cancers

Lower respiratory Lower respiratory Cirrhosis


#4 infections infections
Unintentional injuries and other chronic liver diseases
Diabetes mellitus

Chronic obstructive
Typhoid
#5 Diarrheal Unintentional injuries and paratyphoid
Diabetes mellitus Lung's disease

Cirrhosis Cirrhosis
#6 Unintentional injuries Dengue and other chronic liver diseases
Tuberculosis (TBC) and other chronic liver diseases

Sexually transmitted Self-harm and


#7 Tetanus
infections exc. HIV interpersonal violence
Transport injuries Tuberculosis (TBC)

Share from
96.8% 76.4% 63.9% 72.6% 73.5%
total death

Preventable Partly Preventable Injuries & Others

Source: Institute for Health Metrics Evaluation, MoH 2019 data

7
1 TRANSFORMASI LAYANAN PRIMER

Imunisasi rutin: dari 11 menjadi 14 jenis Kanker serviks merupakan jenis kanker
vaksin di seluruh Indonesia dengan jumlah penderita paling banyak
kedua pada wanita di Indonesia, serta
India Indonesia Jepang Kuba
United
United States menempati urutan ketiga kematian akibat
Kingdom kanker.
BCG ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Satu-satunya kanker yang bisa dicegah
DPT-Hib ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ dengan imunisasi, Human Papillomavirus
(HPV).)
Hep B ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

MMR/MR MR MR MR MMR MMR MMR Pneumonia dan diare merupakan 2 dari 5


Polio (OPV- penyebab tertinggi kematian balita di
✓ ✓ ✓ ✓ ✓
IPV) Indonesia* yang dapat dicegah dengan
TT/DT/td ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ imunisasi:
JE* ✓ ✓ ✓ • PCV (Pneumococcal Conjugate
Vaccine)
HPV ✓ ✓ ✓
• Rotavirus
PCV ✓ ✓ ✓

Rotavirus ✓ ✓ 2021 2022 2023 2024

Varicella ✓ ✓ ✓ HPV 2 provinsi dan 3 provinsi 34 prov 34 prov


5 kab/kota dan 5
Meningo- kab/kota
✓ ✓ ✓
coccal
Influenza ✓ ✓ ✓ ✓ PCV 2 provinsi dan 34 prov 34 prov 34 prov
14 kab/kota
Hep A ✓ ✓ Rotavirus - 5 prov 34 prov 34 prov
Leptospirosis, Indonesia
Other Typhoid Timur
Typhoid
Jumlah
13 14 14 15 18 19
Antigen *Litbang Kemenkes, 2019, Global Cancer
Observatory, 2021 8
Baru dilaksanakan di beberapa provinsi Rencana penambahan vaksin program 2022. *hanya di daerah endemis
**Sample Registration System, 2018
1 TRANSFORMASI LAYANAN PRIMER

Perluasan deteksi dini di layanan primer


Skrining penyakit penyebab kematian tertinggi di setiap sasaran usia
Sasaran Usia No Penyebab kematian Jenis skrining
0-6 bulan 1 Hipotiroid kongenital Kadar tiroid stimulating hormone
Penyiapan
2 Thalasemia Analisa hemoglobin 2021 regulasi dan
13-18 tahun 3 Anemia dan kanker anak Periksa darah lengkap sosialisasi
Kardiovaskuler
18-50 tahun 4 Stroke 2022 30% sasaran
Tekanan darah, EKG, kolesterol total,
5 Serangan jantung
LDL, HDL, trigliserida, 2023 60% sasaran
6 Hipertensi
Penyakit Paru 2024 100% sasaran
7 Penyakit paru non-infeksi
Rontgen dada
8 Tuberkulosis
9 Kanker paru

10 Hepatitis Rapid antigen hep B dan C, SGOT, SGPT


11 Diabetes Gula darah dan HbA1C
Kanker
12 Kanker payudara Cek payudara klinis
13 Kanker serviks Pemeriksaan serviks (IVA)
>50 tahun 14 Kanker usus Biomarker Carsinoma embryonic antigen 9
1 TRANSFORMASI LAYANAN PRIMER

Perluasan deteksi dini di layanan primer


Deteksi dini isu prioritas kesehatan RPJMN

Stunting dan Wasting


Cek pertumbuhan dan perkembangan
• Pemantauan pertumbuhan: penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi
badan setiap bulan
• Pemantauan perkembangan (kemungkinan gangguan motorik/kemampuan
bicara/sosialisasi/kemandirian), tiga bulan sekali

2021 2022 2023 2024

Sasaran 70% 75% 80% 85%

Kematian Ibu
Antenatal Care
• Ditambah dari 4x menjadi 6x
• Minimal 2x dilakukan oleh dokter
• Menggunakan USG pada trimester 1 dan 3 kehamilan

2021 2022 2023 2024

Sasaran 85% 90% 92% 95%

10
1 TRANSFORMASI LAYANAN PRIMER

Penguatan layanan primer melalui pembangunan, pemenuhan kebutuhan


Puskesmas (SDM & sarpras), dan pelibatan swasta

52.072 provider layanan primer 171 kecamatan akan dibangun Puskesmas


(>90% di Papua dan Papua Barat)

10.203 Puskesmas 2 Sumut

1 Sulteng
44 Papbar
1 Kepri

11.347 Klinik swasta

4 Sumsel
116 Papua
30.522 Dokter & dokter gigi mandiri

2022 2023 2024

44 60 67
Puskesmas Puskesmas Puskesmas

Yankes Kemenkes RI, 2021 11


§ Latar Belakang
§ Pilar 1: Layanan Primer
§ Pilar 2: Layanan Rujukan
§ Pilar 3: Ketahanan Kesehatan
TOPIK
§ Pilar 4: Pembiayaan Kesehatan
§ Pilar 5: SDM Kesehatan
§ Pilar 6: Teknologi Kesehatan
§ Penyelesaian Regulasi Amanat UU

12
2 TRANSFORMASI LAYANAN RUJUKAN

Akses layanan rujukan terbatas, terutama di daerah luar Jawa


Kalimantan Sulawesi
1.19 1.46
15.92 Juta Populasi 19.22 Juta Populasi

Tempat Tidur RS/1,000 populasi Sumatera


1.28 Maluku
56.95 Juta Populasi
1.18
Indonesia 1.18 2.95 Juta Populasi

Rerata Asia 3.3 DKI Jakarta


2.24
Rerata negara OECD 4.8 10.37 Juta Populasi

Jawa & Bali Nusa Tenggara Papua


1.10 0.76 1.20
152.42 Juta Populasi 10.24 Juta Populasi 4.18 Juta Populasi

Sedangkan, mutu RS di Indonesia juga perlu ditingkatkan


Setiap tahunnya,.. … terutama ke 3 negara tujuan

600ribu – 1juta
WNI berobat ke luar negeri
Malaysia RRT Thailand
~70% transaksi wisatawan ~300 ribu WNI berobat untuk Biaya pengobatan cukup
US$11.5 miliar medis Indonesia penyakit komplikasi bersaing dibanding Malaysia
untuk pelayanan kesehatan ke luar negeri
13
2 TRANSFORMASI LAYANAN RUJUKAN

Transformasi Kesehatan Rujukan akan berfokus pada 7 penyakit katastrofik

Perubahan pola penyakit penyebab kematian tertinggi Kelompok penyakit tersebut menimbulkan Banyak WNI yang ke luar negeri
selama 10 tahun terakhir beban pembiayaan besar untuk pengobatan penyakit berikut:

Jantung

Kanker
Ortopedi

Penyakit saraf

Gigi dan mulut

COVID-19: 73 Triliun Aesthetic/kosmetik

General checkup
Sumber: Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) Sumber: BPJS Kesehatan, 2020 Sumber: Saragih & Jonathan, 2019

Prioritas pada 7 penyakit penyebab kematian tinggi dan berbiaya besar

Stroke Jantung Kanker Diabetes, Kesehatan Tuberculosis Infeksi


ginjal, & hati Ibu & anak emerging 14
2 TRANSFORMASI LAYANAN RUJUKAN

Program peningkatan akses layanan RS


Item obat dalam Formularium Nasional belum memenuhi
Tidak tersedia RS di 3 kab/kota kebutuhan untuk layanan pasien di Rumah Sakit

1200 1031 1131


983 1018 988 980 918
923 930 941 935
1000 836
724 781 756
800 650 641
600
388
400
Pegunungan Arfak 200
(Papua Barat) 0
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Yalimo,
Puncak Formularium e-Katalog e-order
(Papua)

Mulai tahun 2021 dilakukan pembangunan RS Pratama pada Ditargetkan ada perbaikan ketersediaan obat esensial di Rumah
Daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan Terluar (DTPK)* Sakit untuk penanganan 7 penyakit prioritas nasional

2021 2022 2023 2024*


2022 2023 2024
20 35 50 62
(termasuk 3
kab/kota tanpa RS)

*Jumlah berdasarkan Perpres No 63 tahun 2020


85% 90% 95%

15
Yankes Kemenkes RI, 2021
2 TRANSFORMASI LAYANAN RUJUKAN

Pengampuan jejaring layanan rujukan oleh


RS Vertikal kepada RSUD Provinsi dan Kab/Kot

Pengembangan jejaring
layanan unggulan untuk 7
penyakit katastrofik

2022 15 RS

2023 100 RS

2024 193 RS

16
2 TRANSFORMASI LAYANAN RUJUKAN

Peningkatan mutu melalui kerja sama dengan institusi global dan


penerapan Academic Health System
Program sister hospital dengan RS luar negeri Penyelenggaraan Academic Health System untuk
dalam pelayanan, pendidikan & penelitian pelaksanaan pendidikan tenaga kesehatan dan
penelitian medis

DM, ginjal, & hati Kanker Kesehatan Ibu & anak

RSP Percontohan Penyelenggara AHS

2022 2023 2024

12 24 36
RS Vertikal RS Vertikal RS Vertikal

17
§ Latar Belakang
§ Pilar 1: Layanan Primer
§ Pilar 2: Layanan Rujukan
§ Pilar 3: Ketahanan Kesehatan
TOPIK
§ Pilar 4: Pembiayaan Kesehatan
§ Pilar 5: SDM Kesehatan
§ Pilar 6: Teknologi Kesehatan
§ Penyelesaian Regulasi Amanat UU

18
3 TRANSFORMASI SISTEM KETAHANAN KESEHATAN

Sektor farmasi dan alat kesehatan juga masih bergantung


signifikan pada impor

“Industri farmasi besar di


Ketergantungan Belanja alat kesehatan Budget penelitian dan dunia menghabiskan 20%
bahan baku obat didominasi produk pengembangan masih dari hasil penjualannya untuk
impor impor rendah R&D. Jumlah tersebut jika
ditotal, sama besar dengan

90% 88% 0.2%


APBN kita.

Kita tidak memiliki anggaran


sebanyak itu sehingga harus
API untuk Transaksi alkes tahun Total GDP digunakan untuk
produksi 2019 – 2020 di e-
berstrategi dalam
penelitian dan pengembangan perumusan dan prioritisasi
farmasi lokal katalog merupakan Terbilang rendah jika
masih diimpor produk impor kebijakan.”
dibandingkan USA (2.8%)
bahkan Singapura (1.9%)
— Pakar Farmasi Indonesia

19
3 a TRANSFORMASI SISTEM KETAHANAN KESEHATAN
Strategi kemandirian farmasi
2022 2023 2024 2025
Vaksin 3. IPV
1. Rubella 4. HPV
Produksi 6 dari 14 jenis antigen vaksin program 2. Rotavirus 5. JE*
6. PCV*

Penguasaan teknologi viral-vector dan nucleic acid based Due diligence WHO m-RNA vaccine hub

Transfer teknologi B to B

Obat 1. Amlodipine,
2. Candesartan 5. Cefixime
3. Bisoprolol 6. Ceftriaxone
Produksi 6 dari 10 bahan baku obat konsumsi terbesar 4. Lansoprazole
Derivat Plasma
(Albumin, IVIg, F-VIII),
Produksi derivat plasma – bioteknologi m-Ab (Tocilizumab) m-Ab (Bevacizumab),
Heparin, R-Insulin

Fitofarmaka
Peningkatan belanja dalam negeri untuk 16 dari 19 alkes terbesar by TKDN Alkes
value & volume produksi dalam negeri
1. CT Scan
Produksi alkes berteknologi tinggi (3 dari 19) 2. Endoskopi
3. MRI

Fix Fundamental 2022 2023 2024


1 Penguatan dan penyesuaian dasar hukum dengan kondisi terkini ✓ ✓
2 Integrasi data, bahan baku, rantai pasok, riset & teknologi, SDM ✓ ✓
3 Peningkatan penyerapan produk dalam negeri ✓ ✓ ✓
Core Process
4 Perumusan kerangka utama penyusunan kebijakan berbasis riset ✓
5 Analisa dan evaluasi rencana aksi kemandirian untuk substitusi produk impor ✓
6 Penyusunan skema kerjasama komersial antara peneliti dan industri ✓ ✓
7 Penyusunan skema assessment readiness level untuk peningkatan pemanfaatan hasil riset ✓ ✓
8 Advokasi pemerintah untuk kerja sama bilateral guna mendorong produsen luar negeri melakukan investasi produksi di Indonesia (joint venture) ✓ ✓ ✓

20
3 a TRANSFORMASI SISTEM KETAHANAN KESEHATAN
Rencana pengembangan produksi bahan baku obat dalam negeri

No Nama Molekul BBO Proses Existing Target Produsen 2022 2023 2024 2025
1 Parasetamol Proses produksi purifikasi Produksi dari intermediate- Riasima Abadi Farma (purifikasi) ✓ ✓
end to end Pengembangan oleh KFSP (end to end)
2 Klopidogrel Produksi dari intermediate Kimia Farma Sungwun Pharmacopia
(KFSP)
3 Cefixime Menunggu kesiapan teknologi BRIN, Produksi dari intermediate Pengembangan oleh KFSP ✓
feasibility study fasilitas produksi menjadi BBO sefalosporin
intermediate
4 Amlodipine Riset, persiapan transfer teknologi, Produksi dari intermediate Pengembangan oleh KFSP ✓
dan cari material skala industri yang
kompetitif
5 Candesartan Cilexetil Review rute sintesis paling optimal Produksi dari intermediate Pengembangan oleh KFSP ✓
(3 rute sintesis: P-1, P-2, P-3)
6 Ceftriaxone Menunggu kesiapan teknologi BRIN, Pembangunan fasilitas Pengembangan oleh KFSP ✓
feasibility study fasilitas produksi produksi BBO
intermediate
7 Omeprazole (injeksi) Proses liofilisasi (freeze drying) steril Ferron Par Pharmaceutical

8 Bisoprolol Riset, persiapan transfer teknologi, Produksi dari intermediate Pengembangan oleh KFSP ✓
dan cari material skala industri yang
kompetitif
9 Lansoprazol Pengembangan tekonologi, verifikasi Produksi dari intermediate Pengembangan oleh KFSP ✓
rute sintesa
10 Atorvastatin Produksi dari intermediate Kimia Farma Sungwun Pharmacopia
(KFSP)
Belum dapat diproduksi dalam negeri 21
3 b TRANSFORMASI SISTEM KETAHANAN KESEHATAN
Health Security
Indonesia perlu memperkuat kemampuan mendeteksi dan merespon krisis kesehatan di masa mendatang

2021 2022 2023 2024


Prevent

Pemutahiran rencana
Pengetatan kontinjensi Pemenuhan SDM, Uji coba kesiapsiagaan
Kesiapsiagaan bencana pengawasan di pintu sarana, prasarana dan bencana kesehatan di
kesehatan masuk negara dan logistik darurat 34 provinsi
karantina Penguatan jejaring One
Health
Detect

Standarisasi mutu
laboratorium
Evaluasi dan asesmen
Penguatan surveilans ulang kapasitas
Desain sistem rujukan Implementasi sistem
labkesmas pelaporan digital
laboratorium surveilans Peningkatan kapasitas
SDM, program
internship internasional
Respond

• Perekrutan dan
Evaluasi ketersediaan pelatihan tenaga
Tim kegawatdaruratan
Tim kegawatdaruratan
Sistem kegawatdaruratan dan analisis kebutuhan cadangan: 34 provinsi
• Tim kegawatdaruratan
teregistrasi dan terlatih teregistrasi dan terlatih
kesehatan tenaga cadangan
kesehatan teregistrasi dan terlatih: 75% 100%
25% 22
§ Latar Belakang
§ Pilar 1: Layanan Primer
§ Pilar 2: Layanan Rujukan
§ Pilar 3: Ketahanan Kesehatan
TOPIK
§ Pilar 4: Pembiayaan Kesehatan
§ Pilar 5: SDM Kesehatan
§ Pilar 6: Teknologi Kesehatan
§ Penyelesaian Regulasi Amanat UU

23
4 TRANSFORMASI SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN

Biaya kesehatan secara global terus meningkat lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi
Peningkatan belanja kesehatan Indonesia telah melampaui pertumbuhan GDP

Indonesia China Singapore


2,000 1,500 600
HC Spend
HC Spend
GDP HC Spend
Income 1,000 400
1,000 Income GDP
GDP
500 200 Income

0 0 0
2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020

India Thailand Australia


1,000 600 600
GDP HC Spend
HC Spend HC Spend
400 400 GDP
Income GDP
500 Income
Income
200 200

0 0 0
2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020

Notes: Index 100 at 1995, based on local currencies; Income = Personal Disposable Income
Source: WHO; EIU (Feb 2021); BCG analysis 24
4 TRANSFORMASI SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN

Penambahan belanja kesehatan tidak selalu menjamin peningkatan usia


harapan hidup masyarakat

Angka harapan hidup (2018)

Jepang (84 tahun, $5.504/kapita)

80
Kuba (79 tahun, $2.519/kapita) Amerika (79 tahun, $10.624/kapita)
Indonesia (72 tahun, $375/kapita)

60 pola ideal
pola yang perlu dihindari

40

20

0
0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000

Current Health Expenditure (CHE) per kapita dalam PPP dan US$ (2018)

Sumber: WHO, Bank Dunia


25
4 TRANSFORMASI SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN

Penataan ulang manfaat JKN

Manfaat JKN saat ini


Kelompok ICD 10 yang
ICD 10 2010 bisa dikoding sebagai
39.413 Kode diagnosa utama 12.691

Manfaat tidak
Manfaat dijamin dijamin
12.051 kode 640 kode

Usulan perubahan manfaat JKN +


KRITERIA
- Layanan Terstandar Manfaat Dijamin Penambahan Manfaat Total Manfaat yang
- Cost-Effective tidak dijamin tidak dijamin :
- Unbearable Risk
- Burden of Diseases 11.452 kode 599 kode 1.239 kode

26
4 TRANSFORMASI SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN

Pengenaan urun biaya dan selisih biaya dalam program JKN


Sesuai UU No 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

Pengenaan selisih biaya bagi


peserta yang ingin Naik kelas
perawatan & rawat jalan eksekutif

Manfaat
Dasar yang
dijamin Upaya pengendalian dari sisi
peserta melalui urun biaya pada
pelayananyang dijamin dengan
kategori berpotensi moral hazard

27
4 TRANSFORMASI SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN

Usulan pelayanan yang akan dikenakan urun biaya

No Jenis Layanan Justifikasi


1 Sectio Caesar (SC) Hasil Audit Medis
6,5% SC tanpa indikasi medis
2 Fisioterapi Hasil Audit Medis
19% terapi rehab medis untuk pasien LBP (Low Back Pain) dilakukan
melebihi rencana terapi
3 Operasi Katarak Hasil Audit Medis
6,15% operasi katarak dilakukan tidak sesuai indikasi operasi (visus
>6/18)
4 Layanan rawat jalan yang menjadi kompetensi Cakupan program rujuk balik kecil belum optimal
FKTP (Program Rujuk Balik)

5 Layanan pada manfaat JKN diluar standar dari Pada tahap awal dimulai pada layanan dengan PNPK sambil
layanan Dasar berproses mengadjust PNPK pada Layanan Dasar JKN

Catatan :
Co –insurance sebesar 10% dari tarif INA-CBG 28
Copayment sebesar Rp.10.000,- per kunjungan
4 TRANSFORMASI SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN

Estimasi biaya promotif preventif


2022 2023 2024

FKTP Jejaring RS FKTP Jejaring RS FKTP Jejaring RS


Lab Lab Lab
Pencegahan Primer
• Penambahan imunisasi
rutin menjadi 14 antigen 1,7 T - - 1,6 T - - 1,6 T - -
dan perluasan cakupan
di seluruh Indonesia*
Pencegahan Sekunder
• Layanan skrining pada Target cakupan: 30% Target cakupan: 60% Target cakupan: 100%
14 penyakit 3,35 T 2,67 T 2,5 T 4,6 T 2,67 T 2,5 T 7T 3,56 T 3,2 T

• Layanan skrining
stunting & wasting ** - - -

• Penambahan frekuensi Target cakupan: 100% Target cakupan: 100% Target cakupan: 100%
ANC menjadi 6 kali
0,91 T 0,91 T 0,91 T
(dengan USG)

Total 5,96 T 2,67 T 2,5 T 7,11 T 2,67 T 2,5 T 9,51 T 3,56 T 3,2 T

*biaya logistik (Vaksin dan BMHP) berasal dari APBN

**layanan skrining stunting dan wasting masuk dalam komponen 29


kapitasi dan tidak membutuhkan cost tambahan
4 TRANSFORMASI SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN

Rancangan pola pembayaran pada pelayanan promotif preventif

• Kapitasi dan Non kapitasi di FKTP dengan


Dana Jaminan Sosial Kesehatan (JKN) berbasis kinerja co: cakupan imunisasi,
Dengan Payment base performance cakupan skrining TB
• Hanya untuk peserta JKN

• Pembayaran berdasarkan Kinerja :


Anggaran dari Pemerintah Pusat dan
• a. BPJS Kesehatan co : mobilisasi peserta
Pemda (SPM) dikelola BPJS Kesehatan
melalui mekanisme Third Party • b. Faskes co : perluasan cakupan sesuai target
Adminstrator • Dapat mengakomodir cakupan promprev diluar
peserta JKN

Mix financing (pembagian komponen Diperlukan pemetaan / funding landscape sumber


biaya pada Pemerintah Pusat, Pemda pembiayaan yang ada khususnya peran Pemda
(SPM) & Dana DJS (JKN) dalam SPM

30
4 TRANSFORMASI SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN

4 regulasi dan 1 program pembiayaan kesehatan

2021 2022 2023 2024

Tersedia, cukup, dan


berkelanjutan
PP Pembiayaan Kesehatan Penyusunan dan Evaluasi penerapan
Sosialisasi dan implementasi
penetapan PP regulasi

Permenkes Belanja Kesehatan Penyusunan dan Sosialisasi dan Evaluasi penerapan


(Health Account) penetapan Permenkes implementasi regulasi

Alokasi yang adil


Revisi Perpres 82/2018 Reformasi Penyusunan dan
Penyusunan rancangan dan Evaluasi
manfaat JKN berbasis KDK penetapan Sosialisasi dan
penetapan revisi Perpres penerapan
82/2018
Permenkes turunan implementasi
(Kebutuhan Dasar Kesehatan) Perpres baru regulasi

Efektif dan efisien


Integrasi pembiayaan jaminan • Pemindahan anggaran
persalinan ke JKN • Penyusunan dan Sosialisasi dan
Evaluasi penerapan regulasi
penetapan Kepmenkes implementasi
untuk Juknis

Permenkes Koordinasi Antar Penyusunan dan Sosialisasi dan Evaluasi


Penyelenggara Jaminan (JKN dan penetapan Permenkes implementasi penerapan regulasi
Asuransi Kesehatan Swasta)

31
§ Latar Belakang
§ Pilar 1: Layanan Primer
§ Pilar 2: Layanan Rujukan
§ Pilar 3: Ketahanan Kesehatan
TOPIK
§ Pilar 4: Pembiayaan Kesehatan
§ Pilar 5: SDM Kesehatan
§ Pilar 6: Teknologi Kesehatan
§ Penyelesaian Regulasi Amanat UU

32
5 a TRANSFORMASI SDM KESEHATAN
Indonesia masih kekurangan jumlah & pemerataan SDM Kesehatan
Dengan tingkat lulusan dokter 12ribu/tahun, perlu 10 tahun untuk memenuhi rasio dokter/populasi setara Asia
Masalah kekurangan dokter cukup mengkhawatirkan di
luar Pulau Jawa

0,67 Rasio Dokter

0,23 - 2,27
dokter untuk setiap 1,000 Warga Rata-rata Rasio
Negara Indonesia1) Nasional : 0,67

Rata-rata Asia 20: 1.2


…dan lebih mengkhawatirkan untuk dokter spesialis
Rata-rata OECD : 3.2
Rasio Dokter Spesialis

0
dokter di 50% Puskesmas di
0,04 - 0,71

Rata-rata Rasio
Nasional : 0,15

Maluku dan Papua2)


1. Dokter umum dan dokter spesialis
Sumber: KKI diolah oleh Setbadan PPSDMK 33
2. Sumber : SISDMK, 2021
5 b TRANSFORMASI SDM KESEHATAN

Tiga tantangan utama dalam pengelolaan SDM Kesehatan di Indonesia

Kekurangan jumlah Distribusi SDMK tidak Kurangnya pelatihan


Nakes secara nasional merata berbasis kompetensi
513 (4,97%) puskesmas tidak Kurangnya dokter di puskesmas
Indonesia bagian timur, sementara
Rendahnya penilaian dan
pelatihan berbasis kompetensi
ada dokter
di beberapa daerah over supply

5.354 (51,85%) puskesmas Rendahnya retensi nakes di Kurangnya akses terhadap


belum memiliki 9 Jenis Tenaga daerah, insentif ‘kurang menarik’ pelatihan terakreditasi
Kesehatan secara lengkap dan pola karir tidak jelas

158 (25,08%) RSUD kab/kota belum Pemerintah (pusat) memiliki


kewenangan terbatas untuk
terpenuhi dengan 7 dokter spesialis melakukan redistribusi nakes di
Faskes milik Pemerintah Daerah
Ratio dokter 0,67 / 1000 penduduk (UU23/2014)
Dokter spesialis 0,15/1000 penduduk
34
5 c TRANSFORMASI SDM KESEHATAN
Transformasi SDMK mendukung sistem kesehatan melalui upaya percepatan
ketersediaan, kualitas dan distribusi nakes
2022 2023 2024
Program
Ø Perbaikan regulasi wajib kerja Ø Beasiswa dosen kedokteran, Ø Beasiswa dokter, S1 biomedical/
Peningkatan kuantitas dokter
pendidikan dokter biomedical / bioteknologi, farmasi, bioteknologi, farmasi, kesehatan
§ Program Beasiswa LPDP tenaga kesehatan masyarakat masyarakat
Ø Beasiswa dokter spesialis/sub
Kesehatan ke LN
spesialis 5 penyakit penyebab
§ Penambahan jumlah fakultas kematian terbesar Ø Mempermudah masuknya tenaga Ø Membuka peluang investasi
kedokteran (FK) Ø Penambahan RS Wahana pendidik kedokteran dari luar pendidikan kedokteran oleh
§ Penambahan mahasiswa fakultas Pendidikan (swasta, BUMN, negeri investor asing terutama di daerah
kedokteran Pemda, dll) timur Indonesia

Pemerataan distribusi melalui Ø Beasiswa dokter puskesmas Ø Beasiswa dokter spesialis di Ø Beasiswa tenaga laboratorium
beasiswa afirmasi putera/i daerah bagi putera/i daerah rumah sakit bagi putera/i daerah bagi putera/i daerah

Peningkatan kualitas melalui Ø Penyusunan database seluruh Ø Transfer ilmu dan teknologi Ø Penempatan diaspora kesehatan
pemberdayaan diaspora diaspora kesehatan di LN diaspora dengan nakes LN di instansi pemerintah
kesehatan Ø Penyelesaian regulasi puskesmas dan rs pemerintah
penyetaraan nakes lulusan LN

Pertukaran nakes dengan pasar LN Ø Sertifikasi internasional nakes Ø Sertifikasi internasional nakes Ø Sertifikasi internasional nakes
Ø Promosi nakes ke negara timur Ø Promosi nakes ke asia pasifik Ø Promosi nakes ke eropa dan
tengah amerika

35
5 d TRANSFORMASI SDM KESEHATAN
Transformasi organisasi Kemenkes mendukung 6 pilar perubahan
Transformasi internal diutamakan pada aspek penganggaran, organisasi dan sumber daya manusia

ANGGARAN ORGANISASI & REGULASI SUMBER DAYA MANUSIA


1. Redesain sistem perencanaan anggaran 1. Re-alignment organisasi 1. Budaya kerja “Bekerja dengan Hati”
• Integrasi DIPA Kantor Pusat • Perubahan SOTK 2. Talent scouting berbasis kinerja dan
• Integrasi Anggaran Dekonsentrasi • Penyederhanaan UPT rekomendasi
• Berorientasi promotif-preventif 2. Kajian perbaikan regulasi menggunakan 3. Pola rotasi/mutasi jabatan horizontal dan
2. Sentralisasi Pengadaan Barang/Jasa Instrumen Simplifikasi Regulasi (ISR) diagonal
3. Task force penyelesaian peraturan 4. Integrasi Pelatihan / Corporate University
pending

TEKNOLOGI DAN DIGITAL


Integrasi Sistem Informasi Integrasi data – peningkatan mutu Analisis big data - track record
Perencanaan kebijakan, layanan administrasi, data, pegawai
dan informasi kesehatan

36
§ Latar Belakang
§ Pilar 1: Layanan Primer
§ Pilar 2: Layanan Rujukan
§ Pilar 3: Ketahanan Kesehatan
TOPIK
§ Pilar 4: Pembiayaan Kesehatan
§ Pilar 5: SDM Kesehatan
§ Pilar 6: Teknologi Kesehatan
§ Penyelesaian Regulasi Amanat UU

37
6 a TRANSFORMASI TEKNOLOGI KESEHATAN

Tantangan: jutaan data dan ratusan aplikasi


Jutaan data kesehatan berbasis individu dikelola di banyak aplikasi

Aplikasi Pemerintah Sektor

270 Juta Penduduk Indonesia memiliki catatan 400+ Kesehatan dipetakan dan masih banyak
lainnya di tingkat pusat dan daerah

Kegiatanrekam medis baik secara digital atau masih dalam


Prioritas
bentuk kertas 16 23 11 12
Kesmas P2P Perencanaan Yankes
Ribuan penyedia layanan kesehatan mengelola
data kesehatan berbasis individu
34 47 12 3
Farmalkes PPSDMK Litbangkes Itjen
Jutaan resep diterbitkan berbasis informasi individu
baik dalam digital atau masih dalam bentuk kertas
6 24 2 4
Umum Kepegawaian KKI KSLN
Jutaan klaim diterbitkan berbasis informasi individu
diterbitkan terkait pelayanan kesehatan masyarakat
4 4 10 6
Keuangan dan
Ratusan aplikasi yang mengelola data kesehatan Puskes Haji PPJK Komunikasi BMN
berbasis informasi individu

38
6 a TRANSFORMASI TEKNOLOGI KESEHATAN

Prioritas Transformasi Teknologi Kesehatan


3 Kegiatan Prioritas dengan 9 Program Transformasi Teknologi Kesehatan
A. Integrasi dan Pengembangan Data B. Integrasi dan Pengembangan Aplikasi C. Pengembangan Ekosistem Teknologi
Kesehatan Pelayanan Kesehatan Kesehatan

3.
1. Sistem Data 2.Integrasi Pembangunan 5. Peningkatan
4. Aplikasi 6. Helpdesk 7.Perluasan 8. Pengembangan
Kesehatan Sistem Data Sistem Analisa SDM Ekosistem Produk
9. Integrasi Riset
Nasional Kesehatan Aplikasi Teknologi Bioteknologi
Kesehatan Big Data
Terintegrasi Informatika Kesehatan Telemedicine
Inovasi Teknologi
Kesehatan
Kesehatan Kesehatan Kesehatan

Implementasi Integrasi Layanan Pembangunan Digitalisasi dan


Integrasi Proses Implementasi
Ketersediaan Perluasan Integrasi riset
Sistem Kesehatan Sistem Elektronik Ekosistem Sistem Integrasi Sistem Bisnis dan Regulatory pengembangan
Helpdesk dan Implementasi
Nasional Berbasis Antar Instansi Big Data Berbasis Informasi Layanan Peningkatan Sandbox dan
Sistem Telemedicine produk
Analisa Kecerdasan Kapasitas SDM
Individu Kesehatan, Kesehatan Customer dari Fasilitas inkubasi biotechnology
Buatan (AI) Pada
(Integrated Pemerintah, dan (Puskesmas, Terkait pengembangan dengan penyedia
Pemerintah Pusat Management Kesehatan ke
Electronic Medical Industri Klinik, RS, Lab, Kemampuan inovasi Teknologi pelayanan
dan Daerah Aplikasi Masyarakat
and Health Kesehatan dan Apotek) Health Kesehatan 4.0 kesehatan
Record)
Kesehatan
Informatics

OUTCOME OUTCOME OUTCOME


Meningkatkan mutu kebijakan Terciptanya kolaborasi dan ekosistem
Efisiensi Pelayanan Kesehatan
kesehatan berbasis Data yang inovasi digital kesehatan antara
pada tingkat Puskesmas, Klinik, Pemerintah, Industri, Universitas dan
akurat, mutakhir, dan lengkap
Rumah Sakit, Lab, dan Apotek Masyarakat

39
6 a TRANSFORMASI TEKNOLOGI KESEHATAN
Transformasi teknologi dan digitalisasi kesehatan sebagai leapfrog menuju
sektor kesehatan Indonesia yang maju & berkeadilan

Kegiatan Prioritas 2021 2022 2023 2024

Integrasi
A. Integrasi dan dan Pengembangan
Desain arsitektur tata Implementasi
pengembangan
Pengembangan Sistem Data kelola satu data sistem big data
sistem analisis
Perluasan
KesehatanSistem Data kesehatan berbasis berbasis integrated cakupan sistem
individu (Integrated electronic health kesehatan
big data
Kesehatan EHR) record berbasis AI

Integrasi dan Desain arsitektur 1Pengembangan Implementasi


Perluasan
platform, cakupan sistem
pengembangan interoperabilitas platform sistem platform sistem
Sistem Aplikasi informasi
sistem kesehatan, fasyankes fasyankes
fasyankes
Kesehatan keamanan, dan terintegrasi terintegrasi
infrastruktur terintegrasi

Pengembangan Asesmen ekosistem Perluasan Perluasan Perizinan Integrasi produk


telemedicine dan dan implementasi
Ekosistem dan uji coba
Implementasi inovasi teknologi
inovasi teknologi
regulatory sandbox kesehatan
Teknologi inovasi teknologi
Regulatory Sandbox kesehatan terkhusus
Indonesia dengan
terkhusus inovasi inovasi
Kesehatan kesehatan Biotechnology market global
Biotechnology

40
6 b TRANSFORMASI TEKNOLOGI KESEHATAN

Tum- Biota
buhan laut
Konsep
Biogenom Kesehatan
Keaneka
Indonesia ragaman Penerapan
hayati
• Penapisan penyakit
Terapi &
perawatan • Perawatan & pengobatan
Arbovirus • Gizi
Big Penyakit
• Vaksin
Penyakit Genom
tropis One manusia
tidak
menular • Peptida sintetik
Data • Identifikasi spesies
Malaria
• Pengembangan obat
Gizi • Diagnosis
Penyakit
tropis
terabaikan

Venom Rabies 41
6 b TRANSFORMASI TEKNOLOGI KESEHATAN

Kolaborasi riset sebagai hub


Setiap hub bertanggung jawab atas satu topik penelitian

Universitas

HUB Faktor kunci


Ekosistem penelitian kolaboratif
Institusi Penelitian • Fasilitas riset
• Pembiayaan
Tujuan : berkelanjutan
mengembangkan penelitian yang
• Penyimpanan data yang
dapat diterjemahkan ke produk
Klinik, Puskesmas, aman
kesehatan untuk mendukung
resiliensi kesehatan nasional Rumah Sakit • Sumber daya manusia
• Organisasi pendukung
Perusahaan, Sektor • Kebijakan pendukung
Swasta, start up

Pemerintah 42
6 b TRANSFORMASI TEKNOLOGI KESEHATAN

Keanekaragaman Hayati: Laut


• 62% wilayah Indonesia adalah lautan, namun keanekaragaman hayati di laut
masih kurang diekplorasi.
• Belum ada data dari Indonesia tersedia di global marine metagenomics.
database

Industri potensial:
• Pengembangan kit
diagnostik
• Enzim dan protein
• Antibiotik dan antioksidan
• Perawatan kulit
• Obat dan antiviral

43
Sumber : https://mmp2.sfb.uit.no (Vargas-Gastélum, Life 2020, 10, 292; doi:10.3390/life10110292)
6 b TRANSFORMASI TEKNOLOGI KESEHATAN

Keanekaragaman Hayati: Tanaman


Bioprospecting-eksplorasi biodiversitas sebagai potensi sumber baru
yang bernilai ekonomi

• Indonesia memiliki 10% dari spesies tanaman Angiospermae (tanaman


berbunga), ~250.000 spesies tanaman bunga (55% endemik)
Nutra
• Tanaman merupakan sumber produk natural untuk pengembangan obat, yang ceuticals
dapat dikembangkan dengan pendekatan forward and reverse pharmacology
Obat Marker
herbal compound

Obat
dari
tanaman

44
The forward pharmacology and reverse pharmacology approaches in natural product-based drug discovery (Atasanov et al. 2015) Biotech adv 33(2015): 1582-1614
6 b TRANSFORMASI TEKNOLOGI KESEHATAN

Genom Manusia
Personalized dan tepat guna

• Manusia Indonesia memiliki etnis yang beragam dengan genetika yang


bervariasi.
• Pengobatan yang berbasis individu (personalized medicine and therapy)
menganalisa kondisi genetik yang mempengaruhi respon seseorang terhadap Potential industri:
pengobatan. • Pengembangan kit
• Penapisan penyakit tidak menular (seperti pada kanker dan diabetes) dapat diagnostik
dilakukan dengan menggunakan biomarker dari mutasi DNA atau polimorfisme. • Farmakogenomik
• Nutrigenomik

45
https://blog.crownbio.com/pdx-personalized-medicine
6 b TRANSFORMASI TEKNOLOGI KESEHATAN
Sinergi regulator BRIN-Kemenkes dalam Konsil Riset Kesehatan akan
mengakselerasi tumbuhnya riset kesehatan sesuai arah transformasi
Dewan Pengarah BRIN

1 2
Health Council Board Scientific Advisory Scientific experts (Bill & Melinda
R&D Regulator Kepala BRIN, Gates Foundation, NIH, CDC,
Menkes, Mendikbud Board
WHO, Top-ranked Universities,
Private Sectors)

3
Anggaran Pemerintah Anggaran Non-Pemerintah
R&D Funding & Private (Pharma Company,
Executive Committee Capital Investment,
Administration Organisasi Riset Kesehatan Philantrophy), CSR, NGO,
Bodies (Operator) International Grants

Rumah Sakit, National BUMN/Swasta


R&D Pusat Riset BRIN Institute of Cancer /
Perguruan Tinggi,
(Biofarma, Kimia
Startup, Diaspora,
Performers Mahasiswa Lembaga Riset lain
Brain / Heart / etc. Farma, lab lain)

R&D Primary Data dan Produk


Result (Database, publikasi ilmiah, paten, analisis kebijakan, laporan,produk kesehatan)

R&D User Kementerian / Masyarakat /


dan K/L lain Industri 46
Lembaga pasien
§ Latar Belakang
§ Pilar 1: Layanan Primer
§ Pilar 2: Layanan Rujukan
§ Pilar 3: Ketahanan Kesehatan
TOPIK
§ Pilar 4: Pembiayaan Kesehatan
§ Pilar 5: SDM Kesehatan
§ Pilar 6: Teknologi Kesehatan
§ Penyelesaian Regulasi Amanat UU

47
Undang-Undang Bidang Kesehatan
Terdapat 15 UU Bidang Kesehatan yang masing-masing mengamanatkan aturan turunan
UUD 1945 15 UNDANG-UNDANG BIDANG
PASAL 28H DAN PASAL 34 KESEHATAN

1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang 8. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang
Wabah Penyakit Menular Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang 9. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan
Psikotropika Kedokteran

3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang 10. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Praktik Kedokteran Jiwa

4. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang 11. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Sistem Jaminan Sosial Nasional Kesehatan

5. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang 12. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Narkotika Keperawatan

6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang 13. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan
Kesehatan Kesehatan

7. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang 14. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan
Rumah Sakit

15. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja 48


Penyelesaian Regulasi Amanat UU Peraturan Deadline

Prioritas I Prioritas II Prioritas III


Dari 327 aturan yang diamanatkan UU, 237 selesai, Desember 2021 Juni 2022 Desember 2022

dan 90 masih tertunda. Selanjutnya dari hasil kajian RPepres 1. Wajib Kerja Tenaga
Kesehatan
1. Koordinasi Upaya
Kesehatan Jiwa
1. Badan
Pertimbangan
dapat dilakukan Simplifikasi, sehingga aturan yang Kesehatan

masih tertunda menjadi 37 RPermenkes 1. Penyelenggaraan Produksi


dan/atau Penggunaan Narkotika
1. Label dan 1. pelaksanaan PP
Publikasi Narkotika Prekursor
Golongan I dalam Produksi dan
Pemanfaatan Narkotika Untuk
2. Pemberian ASI (diusulkan
Peraturan Required By Law Existing Pending Simplifikasi Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Eksklusif Dari dihapus dalam
2. Bedah Mayat Pendonor ASI list, karena terkait
PP 47 29 18 13 3. evaluasi kompetensi nakes WNI alat yang
lulusan luar negeri dan nakes digunakan untuk
Pepres 14 11 3 3 WNA produksi sudah
4. Penyelenggaraan Kekarantinaan
Permenkes 266 197 69 21 Kesehatan di Pintu Masuk dan di mengacu pada
Wilayah standar CPOB)
5. Standar Pelayanan Kefarmasian 2. Standar
TOTAL 327 237 90 37 di Klinik Tambahan: RPermenkes Kesehatan Kerja
tentang Standar Pelayanan dalam Upaya
Kefarmasian di Toko Obat
6. Satu Data Kesehatan
Pencegahan
7. Standar Baku Mutu Kesling dan Penyakit, Upaya
Perat Deadline Persyaratan Kesehatan untuk Peningkatan
uran Media Tanah Kesehatan, Upaya
Prioritas I Prioritas II Prioritas III 8. Sentra Pengembangan dan Penanganan
Desember 2021 Juni 2022 Desember 2022 Penerapan Pengobatan Penyakit, dan
Tradisional
Upaya Pemulihan
RPP 1. Penelitian dan 1. Upaya Kesehatan 1. Pelaksanaan UU 9. Tugas, Fungsi, dan Wewenang
KTKI Kesehatan
Pengembangan Jiwa Psikotropika (Substansi
10. Standar Tarif Pelayanan 3. pelaksanaan PP
Kesehatan 2. Tata Cara Pengenaan rehabilitasi dan peran
Kesehatan Transplantasi
2. Subsidi atau Bantuan Sanksi Administratif serta masyarakat) 11. Penyelenggaraan Internsip Organ dan
Pemerintah dan Pemda Tenaga Kesehatan 2. Implan Obat Dokter dan Dokter Gigi Jaringan Tubuh
untuk Pembiayaan 3. Insentif Pajak Rumah 3. Bedah Plastik dan 12. Pedoman Kesehatan jiwa untuk
Rumah Sakit Sakit Rekonstruksi kepentingan pekerjaan dan
3. Peraturan Pelaksanaan 4. Kesetaraan, jabatan tertentu
UU Kekarantinaan Pengakuan, dan Angka 13. pelaksanaan PP Rumah Sakit
Pendidikan
Kesehatan Kredit Dosen yang 14. pelaksanaan PP 40 Tahun 2013
4. Standar Mutu Pelayanan Berasal dari Wahana 15. pelaksanaan PP Fasyankes
Kesehatan Pendidikan Kebidanan 16. pelaksanaan PP Pengelolaan
5. Upaya Kesehatan Tenaga Kesehatan
Sekolah 49
6. Pembiayaan Kesehatan 49

You might also like