Professional Documents
Culture Documents
V63 - Transformasi Kesehatan
V63 - Transformasi Kesehatan
Kesehatan
KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
§ Latar Belakang
§ Pilar 1: Layanan Primer
§ Pilar 2: Layanan Rujukan
§ Pilar 3: Ketahanan Kesehatan
TOPIK
§ Pilar 4: Pembiayaan Kesehatan
§ Pilar 5: SDM Kesehatan
§ Pilar 6: Teknologi Kesehatan
§ Penyelesaian Regulasi Amanat UU
2
§ Latar Belakang
§ Pilar 1: Layanan Primer
§ Pilar 2: Layanan Rujukan
§ Pilar 3: Ketahanan Kesehatan
TOPIK
§ Pilar 4: Pembiayaan Kesehatan
§ Pilar 5: SDM Kesehatan
§ Pilar 6: Teknologi Kesehatan
§ Penyelesaian Regulasi Amanat UU
3
Indonesia masih memiliki masalah kesehatan yang persisten
Ke 2 Kasus Tuberculosis
Source: World Bank, WHO Global Health Observatory
tertinggi di dunia
Angka kematian
maternal2 (2015), 357
305
per 100,000 kelahiran 221 180 170
69 60 25 24 7
hidup
Lao PDR Indonesia Philiphine Myanmar Cambodia Vietnam Brunei Thailand Ma laysia Singapore
73%
jumlah kematian disebabkan
oleh penyakit tidak
menular, lebih tinggi dari
Asia Tenggara dengan rata-
Angka kematian rata 60 %
bayi (2015)2, per 57
1,000 kelahiran hidup 39 27 23 22 15 9 6 7 2
Lao PDR Myanmar Cambodia Philipines Indonesia Vietnam Brunei Thailand Ma laysia Singapore
2. ASEAN Statistical Report on Millennium Development Goals 2017 Jakarta, ASEAN Secretariat, August 2017
dari populasi umur 15 tahun
Prevalensi 33 32 29 28 27 22 20 20 13 4
39% ke atas merokok–
prevalensi tertinggi di antara
negara-negara ASEAN
stunting3, % Lao PDR Cambodia Philipines Indonesia Myanmar Malaysia Brunei (2009) Vietnam Thailand Singapore
(2017) (2014) (2018) (2019) (2018) (2018) (2020) (2019) (2000)
a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan akses Meningkatkan Memperkuat
6 kategori penduduk primer sekunder kapasitas dan dan mutu layanan ketahanan sektor ketahanan
utama kapabilitas sekunder & tersier farmasi & alat tanggap darurat
7 kampanye utama: Penambahan Skrining 14 penyakit
imunisasi, gizi imunisasi rutin penyebab kematian layanan primer Pembangunan RS di kesehatan Jejaring nasional
seimbang, olah raga, menjadi 14 antigen tertinggi di tiap sasaran Pembangunan Kawasan Timur, jejaring Produksi dalam negeri surveilans berbasis lab,
anti rokok, sanitasi & dan perluasan usia, skrining stunting, Puskesmas di 171 kec., pengampuan 6 layanan 14 vaksin rutin, top 10 tenaga cadangan
kebersihan lingkungan, cakupan di seluruh & peningkatan ANC penyediaan 40 obat unggulan, kemitraan obat, top 10 alkes by tanggap darurat, table
skrining penyakit, Indonesia. untuk kesehatan ibu & esensial, pemenuhan dengan world’s top volume & by value. top exercise
kepatuhan pengobatan bayi. SDM kesehatan primer healthcare centers. kesiapsiagaan krisis.
5
§ Latar Belakang
§ Pilar 1: Layanan Primer
§ Pilar 2: Layanan Rujukan
§ Pilar 3: Ketahanan Kesehatan
TOPIK
§ Pilar 4: Pembiayaan Kesehatan
§ Pilar 5: SDM Kesehatan
§ Pilar 6: Teknologi Kesehatan
§ Penyelesaian Regulasi Amanat UU
6
1 TRANSFORMASI LAYANAN PRIMER
Cause
of
Death
Infant Childhood Early Adulthood Middle Adulthood Senior
Rank
Sexually transmitted
#3 infections exc. HIV
Diarrheal Tuberculosis (TBC) Stroke Cancers
Chronic obstructive
Typhoid
#5 Diarrheal Unintentional injuries and paratyphoid
Diabetes mellitus Lung's disease
Cirrhosis Cirrhosis
#6 Unintentional injuries Dengue and other chronic liver diseases
Tuberculosis (TBC) and other chronic liver diseases
Share from
96.8% 76.4% 63.9% 72.6% 73.5%
total death
7
1 TRANSFORMASI LAYANAN PRIMER
Imunisasi rutin: dari 11 menjadi 14 jenis Kanker serviks merupakan jenis kanker
vaksin di seluruh Indonesia dengan jumlah penderita paling banyak
kedua pada wanita di Indonesia, serta
India Indonesia Jepang Kuba
United
United States menempati urutan ketiga kematian akibat
Kingdom kanker.
BCG ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ Satu-satunya kanker yang bisa dicegah
DPT-Hib ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ dengan imunisasi, Human Papillomavirus
(HPV).)
Hep B ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Kematian Ibu
Antenatal Care
• Ditambah dari 4x menjadi 6x
• Minimal 2x dilakukan oleh dokter
• Menggunakan USG pada trimester 1 dan 3 kehamilan
10
1 TRANSFORMASI LAYANAN PRIMER
1 Sulteng
44 Papbar
1 Kepri
4 Sumsel
116 Papua
30.522 Dokter & dokter gigi mandiri
44 60 67
Puskesmas Puskesmas Puskesmas
12
2 TRANSFORMASI LAYANAN RUJUKAN
600ribu – 1juta
WNI berobat ke luar negeri
Malaysia RRT Thailand
~70% transaksi wisatawan ~300 ribu WNI berobat untuk Biaya pengobatan cukup
US$11.5 miliar medis Indonesia penyakit komplikasi bersaing dibanding Malaysia
untuk pelayanan kesehatan ke luar negeri
13
2 TRANSFORMASI LAYANAN RUJUKAN
Perubahan pola penyakit penyebab kematian tertinggi Kelompok penyakit tersebut menimbulkan Banyak WNI yang ke luar negeri
selama 10 tahun terakhir beban pembiayaan besar untuk pengobatan penyakit berikut:
Jantung
Kanker
Ortopedi
Penyakit saraf
General checkup
Sumber: Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) Sumber: BPJS Kesehatan, 2020 Sumber: Saragih & Jonathan, 2019
Mulai tahun 2021 dilakukan pembangunan RS Pratama pada Ditargetkan ada perbaikan ketersediaan obat esensial di Rumah
Daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan Terluar (DTPK)* Sakit untuk penanganan 7 penyakit prioritas nasional
15
Yankes Kemenkes RI, 2021
2 TRANSFORMASI LAYANAN RUJUKAN
Pengembangan jejaring
layanan unggulan untuk 7
penyakit katastrofik
2022 15 RS
2023 100 RS
2024 193 RS
16
2 TRANSFORMASI LAYANAN RUJUKAN
12 24 36
RS Vertikal RS Vertikal RS Vertikal
17
§ Latar Belakang
§ Pilar 1: Layanan Primer
§ Pilar 2: Layanan Rujukan
§ Pilar 3: Ketahanan Kesehatan
TOPIK
§ Pilar 4: Pembiayaan Kesehatan
§ Pilar 5: SDM Kesehatan
§ Pilar 6: Teknologi Kesehatan
§ Penyelesaian Regulasi Amanat UU
18
3 TRANSFORMASI SISTEM KETAHANAN KESEHATAN
19
3 a TRANSFORMASI SISTEM KETAHANAN KESEHATAN
Strategi kemandirian farmasi
2022 2023 2024 2025
Vaksin 3. IPV
1. Rubella 4. HPV
Produksi 6 dari 14 jenis antigen vaksin program 2. Rotavirus 5. JE*
6. PCV*
Penguasaan teknologi viral-vector dan nucleic acid based Due diligence WHO m-RNA vaccine hub
Transfer teknologi B to B
Obat 1. Amlodipine,
2. Candesartan 5. Cefixime
3. Bisoprolol 6. Ceftriaxone
Produksi 6 dari 10 bahan baku obat konsumsi terbesar 4. Lansoprazole
Derivat Plasma
(Albumin, IVIg, F-VIII),
Produksi derivat plasma – bioteknologi m-Ab (Tocilizumab) m-Ab (Bevacizumab),
Heparin, R-Insulin
Fitofarmaka
Peningkatan belanja dalam negeri untuk 16 dari 19 alkes terbesar by TKDN Alkes
value & volume produksi dalam negeri
1. CT Scan
Produksi alkes berteknologi tinggi (3 dari 19) 2. Endoskopi
3. MRI
20
3 a TRANSFORMASI SISTEM KETAHANAN KESEHATAN
Rencana pengembangan produksi bahan baku obat dalam negeri
No Nama Molekul BBO Proses Existing Target Produsen 2022 2023 2024 2025
1 Parasetamol Proses produksi purifikasi Produksi dari intermediate- Riasima Abadi Farma (purifikasi) ✓ ✓
end to end Pengembangan oleh KFSP (end to end)
2 Klopidogrel Produksi dari intermediate Kimia Farma Sungwun Pharmacopia
(KFSP)
3 Cefixime Menunggu kesiapan teknologi BRIN, Produksi dari intermediate Pengembangan oleh KFSP ✓
feasibility study fasilitas produksi menjadi BBO sefalosporin
intermediate
4 Amlodipine Riset, persiapan transfer teknologi, Produksi dari intermediate Pengembangan oleh KFSP ✓
dan cari material skala industri yang
kompetitif
5 Candesartan Cilexetil Review rute sintesis paling optimal Produksi dari intermediate Pengembangan oleh KFSP ✓
(3 rute sintesis: P-1, P-2, P-3)
6 Ceftriaxone Menunggu kesiapan teknologi BRIN, Pembangunan fasilitas Pengembangan oleh KFSP ✓
feasibility study fasilitas produksi produksi BBO
intermediate
7 Omeprazole (injeksi) Proses liofilisasi (freeze drying) steril Ferron Par Pharmaceutical
8 Bisoprolol Riset, persiapan transfer teknologi, Produksi dari intermediate Pengembangan oleh KFSP ✓
dan cari material skala industri yang
kompetitif
9 Lansoprazol Pengembangan tekonologi, verifikasi Produksi dari intermediate Pengembangan oleh KFSP ✓
rute sintesa
10 Atorvastatin Produksi dari intermediate Kimia Farma Sungwun Pharmacopia
(KFSP)
Belum dapat diproduksi dalam negeri 21
3 b TRANSFORMASI SISTEM KETAHANAN KESEHATAN
Health Security
Indonesia perlu memperkuat kemampuan mendeteksi dan merespon krisis kesehatan di masa mendatang
Pemutahiran rencana
Pengetatan kontinjensi Pemenuhan SDM, Uji coba kesiapsiagaan
Kesiapsiagaan bencana pengawasan di pintu sarana, prasarana dan bencana kesehatan di
kesehatan masuk negara dan logistik darurat 34 provinsi
karantina Penguatan jejaring One
Health
Detect
Standarisasi mutu
laboratorium
Evaluasi dan asesmen
Penguatan surveilans ulang kapasitas
Desain sistem rujukan Implementasi sistem
labkesmas pelaporan digital
laboratorium surveilans Peningkatan kapasitas
SDM, program
internship internasional
Respond
• Perekrutan dan
Evaluasi ketersediaan pelatihan tenaga
Tim kegawatdaruratan
Tim kegawatdaruratan
Sistem kegawatdaruratan dan analisis kebutuhan cadangan: 34 provinsi
• Tim kegawatdaruratan
teregistrasi dan terlatih teregistrasi dan terlatih
kesehatan tenaga cadangan
kesehatan teregistrasi dan terlatih: 75% 100%
25% 22
§ Latar Belakang
§ Pilar 1: Layanan Primer
§ Pilar 2: Layanan Rujukan
§ Pilar 3: Ketahanan Kesehatan
TOPIK
§ Pilar 4: Pembiayaan Kesehatan
§ Pilar 5: SDM Kesehatan
§ Pilar 6: Teknologi Kesehatan
§ Penyelesaian Regulasi Amanat UU
23
4 TRANSFORMASI SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN
Biaya kesehatan secara global terus meningkat lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi
Peningkatan belanja kesehatan Indonesia telah melampaui pertumbuhan GDP
0 0 0
2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020
0 0 0
2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020 2000 2005 2010 2015 2020
Notes: Index 100 at 1995, based on local currencies; Income = Personal Disposable Income
Source: WHO; EIU (Feb 2021); BCG analysis 24
4 TRANSFORMASI SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN
80
Kuba (79 tahun, $2.519/kapita) Amerika (79 tahun, $10.624/kapita)
Indonesia (72 tahun, $375/kapita)
60 pola ideal
pola yang perlu dihindari
40
20
0
0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000
Current Health Expenditure (CHE) per kapita dalam PPP dan US$ (2018)
Manfaat tidak
Manfaat dijamin dijamin
12.051 kode 640 kode
26
4 TRANSFORMASI SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN
Manfaat
Dasar yang
dijamin Upaya pengendalian dari sisi
peserta melalui urun biaya pada
pelayananyang dijamin dengan
kategori berpotensi moral hazard
27
4 TRANSFORMASI SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN
5 Layanan pada manfaat JKN diluar standar dari Pada tahap awal dimulai pada layanan dengan PNPK sambil
layanan Dasar berproses mengadjust PNPK pada Layanan Dasar JKN
Catatan :
Co –insurance sebesar 10% dari tarif INA-CBG 28
Copayment sebesar Rp.10.000,- per kunjungan
4 TRANSFORMASI SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN
• Layanan skrining
stunting & wasting ** - - -
• Penambahan frekuensi Target cakupan: 100% Target cakupan: 100% Target cakupan: 100%
ANC menjadi 6 kali
0,91 T 0,91 T 0,91 T
(dengan USG)
Total 5,96 T 2,67 T 2,5 T 7,11 T 2,67 T 2,5 T 9,51 T 3,56 T 3,2 T
30
4 TRANSFORMASI SISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN
31
§ Latar Belakang
§ Pilar 1: Layanan Primer
§ Pilar 2: Layanan Rujukan
§ Pilar 3: Ketahanan Kesehatan
TOPIK
§ Pilar 4: Pembiayaan Kesehatan
§ Pilar 5: SDM Kesehatan
§ Pilar 6: Teknologi Kesehatan
§ Penyelesaian Regulasi Amanat UU
32
5 a TRANSFORMASI SDM KESEHATAN
Indonesia masih kekurangan jumlah & pemerataan SDM Kesehatan
Dengan tingkat lulusan dokter 12ribu/tahun, perlu 10 tahun untuk memenuhi rasio dokter/populasi setara Asia
Masalah kekurangan dokter cukup mengkhawatirkan di
luar Pulau Jawa
0,23 - 2,27
dokter untuk setiap 1,000 Warga Rata-rata Rasio
Negara Indonesia1) Nasional : 0,67
0
dokter di 50% Puskesmas di
0,04 - 0,71
Rata-rata Rasio
Nasional : 0,15
Pemerataan distribusi melalui Ø Beasiswa dokter puskesmas Ø Beasiswa dokter spesialis di Ø Beasiswa tenaga laboratorium
beasiswa afirmasi putera/i daerah bagi putera/i daerah rumah sakit bagi putera/i daerah bagi putera/i daerah
Peningkatan kualitas melalui Ø Penyusunan database seluruh Ø Transfer ilmu dan teknologi Ø Penempatan diaspora kesehatan
pemberdayaan diaspora diaspora kesehatan di LN diaspora dengan nakes LN di instansi pemerintah
kesehatan Ø Penyelesaian regulasi puskesmas dan rs pemerintah
penyetaraan nakes lulusan LN
Pertukaran nakes dengan pasar LN Ø Sertifikasi internasional nakes Ø Sertifikasi internasional nakes Ø Sertifikasi internasional nakes
Ø Promosi nakes ke negara timur Ø Promosi nakes ke asia pasifik Ø Promosi nakes ke eropa dan
tengah amerika
35
5 d TRANSFORMASI SDM KESEHATAN
Transformasi organisasi Kemenkes mendukung 6 pilar perubahan
Transformasi internal diutamakan pada aspek penganggaran, organisasi dan sumber daya manusia
36
§ Latar Belakang
§ Pilar 1: Layanan Primer
§ Pilar 2: Layanan Rujukan
§ Pilar 3: Ketahanan Kesehatan
TOPIK
§ Pilar 4: Pembiayaan Kesehatan
§ Pilar 5: SDM Kesehatan
§ Pilar 6: Teknologi Kesehatan
§ Penyelesaian Regulasi Amanat UU
37
6 a TRANSFORMASI TEKNOLOGI KESEHATAN
270 Juta Penduduk Indonesia memiliki catatan 400+ Kesehatan dipetakan dan masih banyak
lainnya di tingkat pusat dan daerah
38
6 a TRANSFORMASI TEKNOLOGI KESEHATAN
3.
1. Sistem Data 2.Integrasi Pembangunan 5. Peningkatan
4. Aplikasi 6. Helpdesk 7.Perluasan 8. Pengembangan
Kesehatan Sistem Data Sistem Analisa SDM Ekosistem Produk
9. Integrasi Riset
Nasional Kesehatan Aplikasi Teknologi Bioteknologi
Kesehatan Big Data
Terintegrasi Informatika Kesehatan Telemedicine
Inovasi Teknologi
Kesehatan
Kesehatan Kesehatan Kesehatan
39
6 a TRANSFORMASI TEKNOLOGI KESEHATAN
Transformasi teknologi dan digitalisasi kesehatan sebagai leapfrog menuju
sektor kesehatan Indonesia yang maju & berkeadilan
Integrasi
A. Integrasi dan dan Pengembangan
Desain arsitektur tata Implementasi
pengembangan
Pengembangan Sistem Data kelola satu data sistem big data
sistem analisis
Perluasan
KesehatanSistem Data kesehatan berbasis berbasis integrated cakupan sistem
individu (Integrated electronic health kesehatan
big data
Kesehatan EHR) record berbasis AI
40
6 b TRANSFORMASI TEKNOLOGI KESEHATAN
Tum- Biota
buhan laut
Konsep
Biogenom Kesehatan
Keaneka
Indonesia ragaman Penerapan
hayati
• Penapisan penyakit
Terapi &
perawatan • Perawatan & pengobatan
Arbovirus • Gizi
Big Penyakit
• Vaksin
Penyakit Genom
tropis One manusia
tidak
menular • Peptida sintetik
Data • Identifikasi spesies
Malaria
• Pengembangan obat
Gizi • Diagnosis
Penyakit
tropis
terabaikan
Venom Rabies 41
6 b TRANSFORMASI TEKNOLOGI KESEHATAN
Universitas
Pemerintah 42
6 b TRANSFORMASI TEKNOLOGI KESEHATAN
Industri potensial:
• Pengembangan kit
diagnostik
• Enzim dan protein
• Antibiotik dan antioksidan
• Perawatan kulit
• Obat dan antiviral
43
Sumber : https://mmp2.sfb.uit.no (Vargas-Gastélum, Life 2020, 10, 292; doi:10.3390/life10110292)
6 b TRANSFORMASI TEKNOLOGI KESEHATAN
Obat
dari
tanaman
44
The forward pharmacology and reverse pharmacology approaches in natural product-based drug discovery (Atasanov et al. 2015) Biotech adv 33(2015): 1582-1614
6 b TRANSFORMASI TEKNOLOGI KESEHATAN
Genom Manusia
Personalized dan tepat guna
45
https://blog.crownbio.com/pdx-personalized-medicine
6 b TRANSFORMASI TEKNOLOGI KESEHATAN
Sinergi regulator BRIN-Kemenkes dalam Konsil Riset Kesehatan akan
mengakselerasi tumbuhnya riset kesehatan sesuai arah transformasi
Dewan Pengarah BRIN
1 2
Health Council Board Scientific Advisory Scientific experts (Bill & Melinda
R&D Regulator Kepala BRIN, Gates Foundation, NIH, CDC,
Menkes, Mendikbud Board
WHO, Top-ranked Universities,
Private Sectors)
3
Anggaran Pemerintah Anggaran Non-Pemerintah
R&D Funding & Private (Pharma Company,
Executive Committee Capital Investment,
Administration Organisasi Riset Kesehatan Philantrophy), CSR, NGO,
Bodies (Operator) International Grants
47
Undang-Undang Bidang Kesehatan
Terdapat 15 UU Bidang Kesehatan yang masing-masing mengamanatkan aturan turunan
UUD 1945 15 UNDANG-UNDANG BIDANG
PASAL 28H DAN PASAL 34 KESEHATAN
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang 8. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang
Wabah Penyakit Menular Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang 9. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan
Psikotropika Kedokteran
3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang 10. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Praktik Kedokteran Jiwa
4. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang 11. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Sistem Jaminan Sosial Nasional Kesehatan
5. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang 12. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Narkotika Keperawatan
6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang 13. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan
Kesehatan Kesehatan
7. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang 14. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan
Rumah Sakit
dan 90 masih tertunda. Selanjutnya dari hasil kajian RPepres 1. Wajib Kerja Tenaga
Kesehatan
1. Koordinasi Upaya
Kesehatan Jiwa
1. Badan
Pertimbangan
dapat dilakukan Simplifikasi, sehingga aturan yang Kesehatan