You are on page 1of 16
ASPI KETENTUAN ASOSIASI SISTEM PEMBAYARAN INDONESIA NOMOR ASPI/K-1/2/X/2017 TENTANG KEGIATAN TRANSFER DANA DAN KLIRING BERJADWAL ANTAR PESERTA MELALUI SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA, PENDAHULUAN Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/7/DASP tanggal 25 Februari 2011 perihal Self Regulatory Organization (SRO) dan Surat Bank Indonesia Nomor 14/717/DASP tanggal 19 Oktober 2012 perihal Persetujuan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia sebagai Self Regulatory Organization di Bidang Sistem Pembayaran, telah diatur keberadaan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dengan tujuan untuk meningkatkan peran pelaku sistem pembayaran di Indonesia dalam mewujudkan industri sistem pembayaran yang lebih efisien, aman dan andal Selanjutnya, sehubungan dengan penerbitan Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/9/°B1/2015 tentang Penyelenggaraan Transfer Oana dan Kling Berjadwal oleh Bank Indonesia sebagaimana divbah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/5/PBI/2036, Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 18/7/OPSP tanggal 2 Met 2016 perihal Penyelenggaraan Transfer Dana dan Kiiring Berjadwal oleh Bank Indonesia sebagaimana diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 18/40/DPSP tanggal 30 Desember 2016, dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 17/14/DPSP tanggal Juni 2015 perihal Perlindungan Nasabah dalam Pelaksanaan Transfer Dana dan kliring Berjadwal melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia sebagaimana diubah dengan Surat Ederan Bank Indonesia Nomor 18/9/DPSP tanggal 2 Mei 2016, periu diatur lebih lanjut pedoman pelaksanzan dalam melakukan transaksi pembayaran melalui Sistem Kliring Nasional Bank indonesia (SKNBI) dalam Ketentuen 'ASPI tentang Keglatan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal Antar Peserta melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia, Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/7/DASP tanggal 25 Februari 2011 perihal Pembentukan Self-Regulatory Organization (SRO), Ketentuan ASPI tentang Kegiatan Transfer Oana dan Kliring Berjadwal Antar Peserta melalui Sistem Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Surat Bank Indonesia Nomor 19/183/DPSP/srt/B tanggel 6 Oktober 1g Nasional Bank Indonesia telah memperoleh penegasan dari Bank 2017. BABI KETENTUAN UMUM. Dalam Ketentuan ASP! ini yang dimaksud dengan: i 2 48, 14, 45. Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia yang selanjutnya disebut SKNBI adalah infrastruktur yang digunakan oleh Bank Indonesia dalam penyelenggaraan Transfer Dana dan Kliring Berjadwal untuk ‘memproses DKE pada Layanan Transfer Dana, Layanan Kliring Warkat Debit, Layanan Pembayaran Reguler dan Layanan Penagihan Reguler. Penyelenggara SKNSI yang selanjutnya disebut Penyelenggara adalah Bank Indonesia Peserta SKNBI yang selanjutnya disebut Peserta adalah pihak yang telah memenuhi persyaratan dan telah ‘memperoleh persetujuan dari Penyelenggara sebagai Peserta, Bank Penagih adalah bank yang melakukan penagihan kepada Bank Tertagih melalui Layanan Kliring Warkat Debit dan Layanan Penagihan Reguler. Bank Tertagih adalah bank yang menerima tagihan atau perintah pembayaran/pemindahbukuan atas sejumlah dana dalam Layanan Kliring Warkat Debit dan Layanan Penagihan Reguler. Peserta Pengirim adalah Peserta yang mengirimkan DKE, Peserta Penerima adalah Peserta yang menerima DKE Penerima adalah Nasabah Peserta Penerima yang menerima dana. Pengirim adalah Nasabah Peserta Pengirim yang melakukan perintah transfer dana. ‘Nasabah adalah pihak yang mempunyal rekening dan/atau menempatkan dana pada Peserta, Layanan Transfer Dana adalah layanan dalam SKNBI yang memproses pemindahan sejumlah dana antar Peserta dari 1 (satu) Peserta Pengirim kepada 1 (satu) Peserta Penerima, Layanan Kliring Warkat Debit adalch layanan dalam SKNBI yang memproses penagihan sejumiah dana yang dlilakukan antar Peserta dari 1 (satu) pengirim tagihan kepada 1 (satu) penerima tagihan, disertal dengan fisik Warkat Debit, Layanan Pembayaran Reguler adalah layanan dalam SKNBI yang memproses pemindahan sejumlah dana ~antar Peserta dari 1 (satu) atau beberapa pengirim kepada 1 (satu) atau beberapa penerima, Layanan Penagihan Reguler adalah layanan dalam SKNBI yang memproses penagihan sejumiah dana antar Peserta dari (satu) pengirim tagihan kepada beberapa penerima tagihan, but DKE adalah data keuangan dalam format elektronik Data Kevangan Elektronik yang selanjutnya ‘yang digunakan sebagai dasar perhitungan dalam penyelenggaraan SKNBI. 16, DKE. 16, a7, 18, 19. 20, 2, 2. 2. 24, 25, ay cl) a) DKE Transfer Dana adalah DKE yang, dibuat berdasarkan perintah transfer dana dan digunakan sebagal dasar perhitungan dalam Layanan Transfer Dana, DKE Unconfirmed adalah OKE yang tidak diproses oleh Penyelenggara Karena tidak didukung oleh dana yang cukup Missing item adalah Selisih Klring yang disebebkan OKE Werkat Debit yang diperhitungken oleh Penyelenggara tetap tidak disertai dengan penerimaan Warkat Debit. Perwakilan Peserta adaich kantor Peserta di suatu Wilayah Kling yang ditunjuk sebagai wokil Peserta untuk melaksanakan pertukaran Warkat Debit yang diklringkan di Wilayah Kiting tersebut Koordinator Pertukaran Warkat Debit yang selanjutnya disebut Koordinator PWD adalah kantor Bank Indonesia yang melaksanakan pertukaran Warkat Debit di suatu Wilayah Kiring Koordinator Pertukaran Warkat Debit Selzin Bank Indonesia yang selanjutnye disebut Koordinator PWO Selain Bl adalah pihak selain Bank Indonesia yang telah memenuhi persyaratan dan telah memperoleh persetujuan dari Penyelenggara atau KPWON untuk melaksanakan pertukaran Warkat Debit di suatu Wilayah Kring Keadsan Darurat adalah suatu keadaan yang terjadi dilvar kekuasaan Bonk Tertarik dan/atau Bank Penerima yang menyebabkan kegiatan operasionalnya tidak dapat diselenggarakan yang diakibatkan oleh, tetapi tidak terbatas pada, Kebakaran, Kerusuhan massa, sabotase, serta bencana alam seperti {gempa bum dan banjir yang dinyatakan oleh pihak penguasa atau otortas yang berwenang, termasuk Bank indonesia Salinan Warkat Debit adalah image dari Warkat Debit yang telah diproses oleh Koordinator Pertukaran Warkat Debit (Koordinator PWO) di Wilayah Kring Otomas Selsih Klring adalah perbedaan perhitungan rekapitulai dalam Layanan Kliring Warkst Debit batk dalam jumlah nominal maupun dalam bentukfisik Warkat Debit. Unisted Item adalah Selish Klring yang disebabkan penerimaan Warkat Debit oleh Peserte Penerima tetapi OKE Warkat Debit tidak diperhitungkan oleh Penyelenggara. Pasal 2 Ruang Lingkup Ketentuan ketentuan ASP ini diterapkan untuk seluruh transaks! melalui SKNBI baik yang dilakukan oleh Peserta atas ramanya sendiri maupun transaksi yang dilakukan oleh Peserta untuk kepentingan Nasabah. Peserta wajib mematuhi Ketentuan ASP! pada saat melakukan transaks! Kling melalui SKNBI. semua penetapan waktu dan batas waktu dalam Ketentuan ASPIini mengacu pada waktu yang ditetepkan oleh Penyelenggara. a 2) a) a) (5) ay ci) (a) 2) BABII LAYANAN TRANSFER DANA Pasal3 Pelaksanaan Perintah Transfer Dana Dalam hal Peserta Pengirim melakukan pengaksepan untuk meneruskan perintah transfer dana kepada Peserta Penerima melalui Layanan Transfer Dana, Peserta Pengirim walb membuat OKE Transfer Dana yang memuat informasi sesuai dengan peraturan dan ketentuan Bank indonesia, Dalam hal Pengirim mencantumkan berita atau pesan dalam perintah transfer dana, Peserta Pengirim wali meneruskan berita atau pesan sebagaimana dimaksud kepada Peserta Penerima untuk diinformasikan kepada Penerima Pengiriman DKE wajib menggunakan kode transaksi yang ditetapkan dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai penyelengaraan transfer dana dan Klring berjadwal oleh Bank Indonesia, Dalam hal Peserta Pengirim melakukan kesalahan dalam pencantuman kode transaksi maka Peserta Penerima dapat meminta klarfikasi kepada Peserta Pengiim. Berdasarkan Karis! sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Peserta Pengirim wajib menyampaikan kode transakst yang benar kepada Peserta Penerima. Pasala Pencocokan OKE Transfer Dana Peserta Penerima wajib melakukan pencocokan terhadap nama dan nomor rekening Penerima atas DKE ‘Transfer Dana yang diterima dari Peserta Pengirim sesuai peraturan dan ketentuan Bank Indonesia Dalam hal terdapat ketidaksesuaian don/atau ketidaklengkapan terhadap nama Penerima sebagaimana tercantum dalam OKE Transfer Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), DKE Transfer Dana dapat dlikoreks! oleh Peserta Pengiim dengan mekanisme sebagalmana dimaksud dalam Pasal 18. Pasal 5 Pengembalian DKE Transfer Dana Peserta Penerima harus melakukan pengembalian DKE Transfer Dana dalam hal hasil pencocokan oleh Peserta Penerima sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) tidak sesual dan tidak terdapat koreks! dari Peserta Pengirim sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18. Pengembalian DKE Transfer Dana dapat dilakukan oleh Peserta Penerima dalam hal hasil pencocokan ssebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 telah sesuai, dengan ketentuan: 2. terdapat. a. terdapat permintaan dari Peserta Penglrim untuk mengembalikan dana yang ditransfer tersebut; dan b. dana yang dimaksud belum dikreditkan ke rekening Penerima, (3) Pengembalian DKE Transfer Dana oleh Peserta Penerima sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) kepada Peserta Pengirim dilakukan dengan menerbitkan DKE Transfer Dana baru, (4) Dalam menerbitkan DKE Transfer Dana baru sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Peserta Penerima wajib mencantumkan informasi yang terdiriatas: a. tanggal pengiriman; b. —-nomor referensi; d. nominal DKE Transfer Dana yang dikembalikan, fe. field nomor rekening diisi dengan 0000000002; dan {. _kolom keterangan diis|alasan pengembalian OKE Transfer Dana, antara lain, namun tidak terbatas pada: |. nama dan nomor rekening penerima berbeda; li, rekening penerima ditutup; li, rekening penerima diblokir; Iv. nomor rekening tidak dikenal atau salah; dan vv. kekeliruan pelaksanaan perintah transfer dana oleh Peserta Pengirim, (5) Pengembalian DXE Transfer Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) waiib dilakukan paling lambat pada 1 (satu) hari kerja berikutnya setelah tanggal penerimaan DKE Transfer Dana oleh Peserta Penerima, BABI LAYANAN KRING WARKAT DEBIT Pasal 6 Pelaksonaan Perintah Transfer Debit (1) Dalam hat Bank Penaglh melakukan pengaksepan untuk mengKlringkan warkat debit melalui Layanan ‘icing Warkat Debit, Bank Penagih wajib membuat OKE Transfer Debit yong memuat informasi sesuai dengan peraturan dan ketentuan Bank Indonesia, (2) Dalam hal Bank Penagih ai WilayahKlring Otomasi akan melakukan penagihan Warkat Debit yang berasal dari luar Wilayah Kring yang belum ada kode MICR, maka Bank Penagih dapat melakukan pencantuman kode, 8) (a) (5) 6) a 2) 3) @) (5) 6 kode MICR secara menyeluruh (Nomor Seri, Sandi Klring, Nomor Rekening, Kode Transaksi dan Nominal) ‘agar Warkat Debit yang ditagihkan dapat dibaca pada mesin Reader Sorter ‘Bank Penagih dapat menagihkan Warkat Debit melalul Layanan Kliring Warkat Debit paling banyak 3 (tiga) kal. Penyelesaian Warkat Debit yang telah dikliringkan lebih dari 3 (tiga) kall oleh Bank Penagih dilakukan ‘melalui over the counter di Bank Tertagih. Dalam hal Bank Penagih menagihkan Warkat Debit melalui Layanan Kliring lebih dari 3 (tiga) kali, Bank Tertagih dapat mengenakan kompensasi biaya administrasi kepada Bank Penagih dalam menyelesaikan Warkat Debit sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Pengenaan kompensasi biaya administras! sebagalmana dimaksud pada ayat (5) dilakukan dengan ‘mekanisme penerbitan Nota Debit oleh Bank Tertagih kepada Bank Penagih. Pasal7 Pengembalian DKE Warkat Debit Dalam hal terjac kegagalan pengiriman OKE Warkat Debit pada proses Klring Pengembalian, maka Bank Tertagih walib menghubungi Bank Penagih untuk melakukan penyelesaian secara bilateral. Sank Tertagih wai mencantumkan alasan penolakan OKE Warkat Debit sesuai dengan kondisi penolakan yang sebenarnya, Bank Penagih dapat meminta penjelasan secara tertulls kepada Bank Tertagh terkait dengan alasan penolakan DKE Warkat Debit paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelahterjadinya penolakan OKE Warkat Debit Bank Tertagih walib memberikan tanggapan tertuls kepada Bank Penagih paling lambat7(tujuh) har kerja setelahditerimanya permohonan penjelasan penolakan sebagaimane dimaksud pada ayat (3), Dalam hal Bank Tertagih melakukan kesalahan dalam mencantumkan alasan penolekan DKE Warkat Debit yang menyebabkan keruglan bagi Bank Penagih, Bank Penagih berhak mengalukan Keberatan secara tertuls kepada Bank Tertogihterhadap sanksikewajiban memlbayaratas penolakan OKE Warkst Debit yang telah dibebankan oleh Bank Indonesia Penyelesaian keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilakukan dengan menerbitkan Nota Debit. a (2) @) Penyolesalan Selisih Kllring Warkat Debit Selisih Kliring Warkat Debit dapat disebabkan oleh: a DKE Unconfirmed; b. Unlisted item; dan Missing item. Dalam hal terjadi OKE Unconfirmed sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, penyelesaiannys dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Bank Penagih meminta kepada Bank Tertagih untuk segera menyelesaikan transaksi berdasarkan laporan DKE kliring penyerahan yang ditolak oleh Sistem Sentral Klirng (SSK). b. _Penyelesaian Warkat Debit terksit DKE Unconfirmed dapat dilakukan sesuai kondisi berikut Untuk Warkat Debit yang berhasil ditagihkan: a) b) Bank Tertagih wajib menerima Warkat Debit dan penyelesaian dananya dapat dilakukan oleh Bank Tertagih melalui 81-RTGS/SKNBI, paling lambat 2 (dua) jam setelah batas waktu Kring pengembalian di wilayahklring setempat; Jika sampai batas waktu yang ditentukan pada bute 2} datas transfer dana melalui BLRTGS/SKNBI tidak diterima oleh Bank Penagih, maka Bank Penagih berhak membatalkan proses transaks! dan meminta @ank Tertagih untuk mengembalikan \Warkat Debit tersebut kepada Bank Penagih. Pada saat pengembalian Warkat Debit, Bank Tertagih wail melampirkan Surat Keterangan Gagal Penyelesaian yang litandatangani oleh pejabat berwenang Bank Tertagih. Untuk Warkat Debit yang tidak berhasil ditagihkan, Bank Tertagih dapat menolak Warkat Debit dengan proses penyelesaian sesual ketentuan Bank Indonesia sebagai berikut a) b) Bank Tertagih wajlb mengembalikan warkat kepada Bank Penagih sesvat dengan Jadwal Klring Pengembalian dengan dibuatkan tanda terima penyerahan Warkat Debit; dan Bank Tertagih harus melampirkan Surat Keterangan Penolakan (SKP) dengan alasan yang sesuai dengan ketentuan Bank indonesia yang berlaku, yang ditandatangani oleh pejabat berwenang Bank Tertagh. Dalam hal terjadi Unlisted item sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b, penyelesaiannya cilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a, Bank Penagih meminta kepada Genk Tertagih untuk mengembalikan Warkat Debit atau _menyelesaikan transaksi; dan . penyelesaian b. —Penyelesaian Warkat Debit terkait Unlisted item dapat dilakukan sesuai Kondisi berikut |. Bank Tertagih dapat menerima Warkat Debit Unlisted item dengan melakukan penyelesaian dana melalui transfer BI-RTGS/SKNBI atau Nota Debit paling lambat pada hari kerja berikutnya; atau ji, Bank Tertagih dapat menolak Warkat Debit Unlisted ltem dengan cara mengembalikan \Warkat Debit tersebut kepada Bank Penagih sebelum batas akhir kliring pengembalian peda hari yang sama, dengan dibuatkan tanda terima penyerahan Warkat Debit. (4) Dalam hal terjadi Missing Item sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c, penyelesaian atas keberadaan Warkat Debit dimaksud diatur sebagai berikut: ‘2. Untuk Warkat Debit yang diketahui keberadaannya sebelum batas waktu Klring Pengembalian, Bank Tertagih melakulan penyelesaian dalam hal Bank Penagih telah menghubung! Bank Tertagih ddan menyerahkan Warkat Debit dimaksud sebelum batas waktu Klring Pengembalan; b. Untuk Warkat Debit yang iketahui keberadaannya setelah batas waktu Kring Pengembalan, Bank Tertagih melakukan tolakan dengan alasan DKE tidak disertaifiik Warkat Debit; dan Untuk Warkat Debit yang tidak diketahui Keberadaannya, Bank Tertagih melakukan tolakan dengan ‘lasan DKE tidak dserta isle Warkat Debit. Pasal9 Penanganan Warlat Debit Hilang (1) Bank yang menerima Warkat Debit yang bukan menjadi haknya harus segera memberitahukan dan mengembalken Warkat Debit tersebut kepada Bank Penagih paling lamibat pada hari kerja berikutnya disertat dengan bulti penyerahan Warkat Debit. (2) Penanganan Warkat Debit yang hilang diatur sebagal berhut: 2. Dalam hal Warkat Debit hilang sebelum dserahkan kepada Perwakllan Peserta di Koordinator PWD dan/atau Koordinator PW selain 81 maka peryelesaiannya adalah sebagal berikut: i. Bank Penagih walib memberitahukan melalul surat mengenai Warkat Debit hilang kepada Bank Tertagih pada hari yang sama dengan keiadian Warkat Debit hilang; ii, Surat pemberitahuan sebegaimane dimaksud pada huruf ai. ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dari Bank Penagih dengan melampirkan surat keterangan hilang dari Kepolsian dan data Warkat Debit hang; ii, Bank Tertagih wajib melaksanakan pembiokiran Warkat Debit (melakukan Stop Payment) pada hari yang sama dengan penerimaan surat pemberitahuan sebagaimans dimaksud pada huruf ai. dan iv. Bank, a @) 8) Bank Penagin walib memberitahukan kepada nasabahnya ates hilengnya warkat yang iklringkan tersebut 'b. Dalam hal Warkat Debit hilang setelah proses pilah Warkat Debit oleh Koordinator PWD Bl di \wilayah Kliring Otomasi maka penyelesaiannya adalah sebagai berikut Bank Tertagih wali memberitahukan melalui surat mengenal Warkat Debit hilang kepada ‘Bank Penagih pada hari yang sama dengan kejacian Warkat Debit hilang: Bank Tertaglh wajb melaporkan Warkat Debit hilang kepada pihak Kepolisian untuk rmendapatkan Surat eterangan hilang; Surat pemberitahuan sebageimana dimaksud pada huruf bi, dtandatangent oleh pejabat yang berwenang dari Bank Tertaghh dengan melampirkan surat keterangon hilang dard Kepalisian Bank Tertagin dapat meminta Salinan Warkat Debit kepada Koordinator PWO BI sebagal pengganti Warkat Debit hilang; dan Dalam hal Warkat Debit hilang akan dipayarkan berdasarkan Salinan Warkat Debit maka Bank Tertagih bertanggung jawab atas pembayaran taglhan yang diakulan tersebut Dalam hal Wearkat Debit hilang dan Bank Tertaglh menolak untuk melakukan pembayacan kepada Bank Penagih, Bank Tertagih wajlb melaksanakan pemblokiran Warkat Debit (Stop Payment) pada hari yang sama dengan kejadian hilangnya Warkat Debit dimaksud. Pasal 10 Stempel Kliring Setiap Warkat Debit yang diklringkan melalui SKNBI waiib dibubuhi stempel kliring oleh Bank Penagih. Dalam hal Warkat Debit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dilengkapi dengan stempel Kliring oleh Bank Penagih, Bank Penagih wajib melengkapi stempel klring sebelum batas akhir pelaksanaan Klring Pengembalian, Dalam hal @ank Penagih tidak melengkapl stempel Kling sampal dengan batas waktu sebagaimana tdimaksud pada ayat (2), Bank Tertagih dapat mengenakan kompensasi blaya administrasi kepada Bank Penagih melalui mekanisme penerbitan Nota Debit. a 2) a) (a) Q) 8) a 3) -10- Pasal 11 ‘Stempel Kling Dibatalkan Stempel Kring yang terdapat pada Warkat Debit yang telah diklringkan sebelumnya, harus dibatalkan dengan membubunkan cap “Stempel Kliring Dibatalkan" dan diparaf oleh pejabat yang berwenang dari Bank Penagin Dalam hal tidak terdapat cap “Stempel Klring Dibatalkan” dan paraf pada Warkat Debit sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bank Penagih wajib melengkapi “Stempel Kring Dibatalkan’ dan diparaf sebelum batas akhir pelaksanaan Kiring Pengembalian. Dalam hal Bank Penagih tidak melengkapi Warkat Debit dengan cap “Stempel Klring Dibatalkan” sebagalmana dimaksud pada ayat (2), Bank Tertaglh dapat mengenakan kompensasi biaya administrasi kepada Bank Penagih melalui mekenisme penerbitan Nota Debit. BaBiv LAYANAN PEMBAYARAN REGULER Pasal 12 Polaksanaan Perintah Transfor Dana Dalam hal Peserta Pengirim melakukan pengaksepan untuk meneruskan perintah transfer dana kepada Peserta Penerima melalui Layanan Pembayaran Reguler, Peserta Pengirim wajib membuat KE Pembayaran yang memust informasi sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Dalam hal Pengirim mencantumkan berita atau pesan dalam perintah transfer dana, Peserta Pengitim wajlb meneruskan berita atau pesan dimaksud kepada Peserta Penerima untuk dlinformasikan kepada Penerima, Pengiriman DKE Pembayaran wajib menggunakan kode transoks! yang ditetapkan dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai penyelenggaraan transfer dane dan kliring berjadwal oleh Bank Indonesia, Dalam hal Peserta Pengirim melakukan kesalahan dan/atau kekeliruan dalam pencantuman kode transaksi ‘maka Peserta Penerima dapat meminta kiarifikasi kepada Peserta Pengirim. Berdasarkan klarifial sebagaimana dimaksud pada ayat (4, Peserta Pengirim wali menyampaikan kode transaksl yang benar kepada Peserta Penerima Pasal 13 a 2) ay (c) @) (4) “ue Pasal 13 Pencocokan Rincian Transaksi dalam DKE Layanan Pembayaran Reguler Peserta Penerima wajib melakukan pencocokan terhadap nama dan nomorrekening Penerima atasrincian transaksi DKE Layanan Pembayaran Reguler yang diterima dari Peserta Pengirim sesual peraturan dan ketentuan Bank Indonesia, Dalam hal terdapat Ketidaksesuaian dan ketidaklengkapan terhadap nama Penerima sebagaimana tercantum dalam rinciantransaks! DKE Pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) rinclan transaks| DE Pembayaran dapat dikoreks! oleh Peserta Pengirim dengan mekanisme sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 Pasal 14 Pengembalian DKE Pembayaran Peserta Penerima harus melakukan pengembalian rincian transaksi DKE Pembayaran dalam hal hasil pencocokan oleh Peserta Penerima sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) tidak sesui dan tidak terdapat koreksi dari Peserta Pengirim sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28. Pengembelian rincian transaksi DKE Pembayaran dapat dilakukan oleh Peserta Penerima dalam hal hasil pencocokan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 telah sesui, dengan ketentuan: ‘a, terdapat permintaan dari Peserta Pengirim untuk mengembalikan dana yang ditransfer tersebut; dan b. dana yang dimaksud belum dikreditkan ke rekening Penerima. Pengembelian rincian transaksi DKE Pembayaran oleh Peserta Penerima sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) kepada Peserta Pengirim dilakukan dengan menerbitkan DKE Pembayaran atau OKE Transfer Dana baru, Dalam menerbitkan DKE Pembayaran atau OKE Transfer Dana baru sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Peserta Penerima wajib mencantumkan informasi yang terdiri atas @. _tanggal pengiriman; b. —nomor referensi; & —_nomor urut transaksi dalam OKE Pembayaran; 4d, kode transaksi dls! 89 untuk DKE Pembayaran atau $9 untuk DKE Transfer Dana; fe. nominal DKE Pembayaran yang dikembalikan; f. field nomor rekening diisi dengan 6000000002; dan 8. _kolom keterangan diis!alasan pengembalian DKE Pembayaran Reguler, antara lain, namun tidak terbatas pada: i nama “1d i, nama dan nomor reke ig penerima berbeda ji, rekening penerima ditutup; il, rekening penerima diblokir; iv. nomor rekening tidak dikenal atau salah; dan v. _kekeliruan pelaksanaan perintah transfer dana oleh Peserta Pengirim. (5) Pengembalian DKE Pembayaran Reguler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) waiib dilakukan paling lambat pada 1 (satu) hari kerja berikutnya setelah tanggal penerimaan DKE Pembayaran oleh Peserta Penerima easy LAYANAN PENAGIMAN REGULER Pasal 15 Verifikasi Permintaan Tagihan (1) Bank Tertagih wajb metakukan verfkasi kesesuaian isi DKE Penagihan Reguler yang dikirimkan oleh Bonk Penagih techadap data tagihan yang tertuang dalam Standing instruction atau perjanjian atau syarat dan ketentuan yang berlaku antaranasabah dengan Bank Tertagih (2) Dalam hal terdapat ketidaksesuatan data dengan Standing Instruction atau perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka Bank Tertagih dapat melakukan penolakan melalui OKE Pengembalian Penagihan Reguler dengan mencantumkan alasan penolakannya Pasal 16 Kegagalan Transmit DKE Pengembalian Penagihan Reguler DDalam hal terjad kegogelan dalam pengiriman DKE Pengembalian Penagihan Reguler, Bank Tertagih meminta Bank Penagih untuk memproses penolakan Penagihan Reguler dengan meksnisme sebagai berikut: a. Bank Tertagih memberitahukan kepada Bank Penagih sebelum batas akhir waktu setelmen dana, atas kegagalan pengiviman DKE pengembalian Penaginan Reguler dan meminta untuk memproses ppengembalian dana taginandiluar mekanisme sistem Layanan Pengemballan Tagihan; . _pemberitahuan sebagaimana dimaksue dalam huruf a, waiib dikonfiemasikan secara tertulis dengan surat yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dari Bank Tertagih, dengan melampirkan data-data transaksi penagihan yang ditolakbesert alasannya; dan © _penyelesaian dana dari Penolakan Penagihan Regul yang dilakukan dluar mekanisme sistem Layaran Pengemblian Tagihan dllakukan dengan menerbitkan Nota Debit paling lambat pada hari keria berikutnya, (a (2 a a @) 4) (5) 13 berikutnya, Pasal 17 Pengiriman DKE Penagihan Reguler Berulang Dalam hal terjadi pengiriman DKE han lebih dari (satu) kali atau berulang oleh Bank Penagih yang telah berhasil diproses oleh Bank Tertagih, Bank Penagih harus mengembelikan dana kepada Bank Tertagin. Pengembalian dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesegera mungkin, paling lambat pada har kerja berikutnya dengan menggunakan sarana Transfer Dana melalui Sistem BI-RTGS atau SKNBL BABVI KEKELIRUAN DALAM PELAKSANAAN TRANSAKSI Pasal 18 Kekeliruan dalam Pengiriman Transfer Dana Peserta Pengirim dapat meminta Peserta Penerima untuk melakukan koreksi atas perintah transfer dana yang tercantum dalam OKE Transfer Dana dan/atau DKE Pembayaran. Koreks! sebagalmana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam hal terdapat kekeliruan atas nama nasabah Penerima yang tercantum dalam OKE Transfer Dana dan/atau DKE Pembayaran, Koreks! sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan pada tenggal yang sama dengan tanggal transaksi Permintaan koreksi sebagaimana dimaksud pads ayat (1) dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Peserta Pengirim wajib menyampaikan permintaan koreksi dalam bentuk dan melalui sarana komunikasi authenticated: dan b. _koreksi dapat dilakukan dalam hal dana belum dikembalikan oleh Peserta Penerima kepada Peserta Pengirim, Ketentuan koreksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) tidak berlaku untuk kekeliruan yang dllakukan oleh Nasabah. Pasal 19 (ay (2) (3) a ay 2) @) 4 (5) Pasal 19 Pembebasan Tanggung Jawab (Indemnity) Pembebasan Tanggung Jawab (Indemnity) digunakan untuk permintaan retur dari Peserta Pengirim ke Peserta Penerima sebagaimana dimaksud dalam Pasal § ayat (2) huruf a dan/atau Pasal 14 ayat (2) hurut a. Pembebasan Tanggung Jawab (Indemnity) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diterbitkan dalam bbentuk dan disampaikan melalui sarana komunikasi authenticoted dan sepenuhnya menjadi tanagung Jawab Peserta Pengirim. Pernyataan pembebasan tanggung jawab (Indemnity) mengacu pada ketentuan Bank indonesia yang ‘mengatur mengenai penyelenggaraan transfer dana dan kliring berjadwal oleh Bank Indonesia, fatas waktu berlakunya pembebasan tanggung jawab (Indemnity) adalah 12 (dua belas) bulan sejak diterbitkan, BAB VIL PENGGUNAAN NOTA DEBIT Pasal 20 Nota Debit dalam SkNBI digunakan oleh Peserta untuk: 2. penyelesaian dana atas selisih perhitungan dalam SKNBI; dan/atau b. _penyelesaian biaya administrasi Dalam penggunaan Nota Debit sebagaimana dimaksud pade ayat (1), Bank Penagih harus mencantumkan alasan penggunaan Nota Debit pads kolom keterangan. Dalam hal kolom keterangan sebagaimana dimaksud pade ayat (2) tidak mencukupi untuk mencantumkan alasan penggunaan Note Debit, Bank Penagih menyampaikan alasan penggunaan Nota Debit dalam lampiran tersendiri yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Nota Debit. Sebelum mengkliringkan Nota Debit sebagaimana dimaksud pads ayat (1), Bank Penagih harus melakukan konfirmasi kepada Bank Tertagih, kecuali penggunaan Nota Debit dilakukan penyelesaian transaksi yang telah diperjanjikan. Penerbitan Nota Debit dalam rangka penyelesaian selisih perhitungan dalam SKNBI diakukan paling ambat 30 (tiga puluh) hari Kalender sejak terjadinya selisih perhitungan. Pasal 22 a 2 @) a a 2 “15. Pasal 21 Dalam hal Nota Debit tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Bank Tertagih hharus menolak Nota Debit paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah Nota Debit diperhitungkan dalam SKNBI Dalam hal Bank Tertagih tidak melakukan penotakan Nota Debit maka segala akibat yang timbul menjadi tanggung jawab Bank Tertagih ‘Nota Debit yang sudah ditolak oleh Bank Tertagih tidak dapat diklringkan kemball oleh Bank Penagih Dalam hal penolakan Nota Debit oleh Bank Tertagih dilakukan setelah batas waktu Kliring pengembalian ‘maka Bank Penagih harus menerbitkan Nota Debit baru. BAB Vil BIAYA ADMINISTRASI Pasal 22 Biaya administrasi sebagaimana dimaksud pada pasal 6 ayat (5), pasal 10 ayat (3) dan Pasal 12 ayat (3) ‘adalah sebesar Rp. 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) per Warkat Debit. Biaya administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal transaksi BAB Ix KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal23 Pelanggaran/Ketidakpatuhan terhadap Ketentuan ASPI ini dikenakan sanksi sesual dengan ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai penyelenggaraan transfer dana dan kliring berjadwal oleh Bank indonesia, Pasal 24 Dalam hal terjadi Keadaan Darurat yang dinyatakan secara resmi oleh Pihak Penguasa atau otoritas yang berwenang maka Ketentuan ASPI in tidak berlaku. a) Pasal 25 Dalam hal terdapat perbedaan antara Ketentuan ASP! ini dan ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai penyelenggaraan transfer dana dan kliring berjadwal oleh Bank Indonesia, ketentuan yang beriaku, 16 berlaku adalah ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai penyelenggaraan transfer dana dan airing berjadwal oleh Bank Indonesia (2) Hal-hal yang belum ciatur atau belum cukup diatur dalam Ketentuan ASP ini akan diatur dalam Ketentuan ASPI tersendir atau dengan melakukan perubahan atas Ketentuan ASPIin BAB X PENUTUP Pasal 26 (2) Dengan diberiskukannya Ketentuan ASPI ini maka Ketentuan ASPI tentang Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia yang terbit sebelumnya, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lag. (2) Ketentuan ASP! ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 9 Oktober 2017 ASOSIASI SISTEM PEMBAYARAN INDONESIA ANGGORO EKO CAHYO Ketua Umum

You might also like