Professional Documents
Culture Documents
• Semua isi dan materi presentasi adalah hak cipta dari narasumber,
CABANG BANTEN digunakan untuk kalangan terbatas dalam kepentingan edukasi
kesehatan di bidang terkait.
DISCLAIMER
• The presentation slides are the intellectual property of the individual presenter and are protected under the
copyright laws of IDI & IDAI. Used by permission. All right reserved. All other trademarks are the property of
their respective owners.
• This presentation is provided on a strictly private and confidential basis for information purposes on limited
medical community only. By reading this presentation, you will be deemed to have agreed to the obligations
and restrictions set out below. Without the express prior written or verbal consent of the author, the
presentation and any information contained within it may not be (i) reproduced (in whole or in part), (ii) for
any purpose other than medical education.
• The information on this presentation is not intended or implied to be a substitute for professional medical
advice, diagnosis or treatment. All content, including text, graphics, images and information, contained on or
available through this presentation is for limited medical information purposes only. You are encouraged to
confirm any information obtained from or through this presentation with other sources, and review all
information regarding any medical condition or treatment with your colleague.
• NEVER DISREGARD PROFESSIONAL MEDICAL ADVICE OR DELAY SEEKING MEDICAL TREATMENT BECAUSE
OF SOMETHING YOU HAVE READ ON OR ACCESSED THROUGH THIS PRESENTATION.
DIAGNOSA KLAIM MALNUTRISI
pada INACBG
MENGENAL INACBG
01
AGENDA
Apa itu INACBG? Bagaimana system pembayaran
era JKN?
02
PENGKODINGAN MALLNUTRISI
CONTOH KASUS
1 3
Tipe Kasus
Menunjukkan tipe kasus 1-9
2 4
Severity Level
Severity Level I Ringan
Severity Level II Sedang
Severity Level III Berat
Severity Level Dalam INA CBGs
Sub-group keempat merupakan resource Istilah ringan, sedang dan berat dalam deskripsi
intensity level yang menunjukkan tingkat dari Kode INA-CBGs bukan menggambarkan
keparahan kasus yang dipengaruhi adanya kondisi klinis pasien maupun diagnosis atau
komorbiditas ataupun komplikasi dalam masa prosedur namun menggambarkan tingkat
perawatan. keparahan (severity level) yang dipengaruhi oleh
Keparahan kasus dalam INA-CBG terbagi diagnosis sekunder (komplikasi dan ko-
menjadi: morbiditi).
1) “0” Untuk Rawat jalan
2) “I - Ringan” untuk rawat inap dengan tingkat
keparahan 1 (tanpa komplikasi maupun
komorbiditi)
3) “II - Sedang” Untuk rawat inap dengan tingkat
keparahan 2 (dengan mild komplikasi dan
komorbiditi)
4)“III - Berat” Untuk rawat inap dengan tingkat
keparahan 3 (dengan major komplikasi dan
komorbiditi)
No. Case-Mix Main Groups (CMG) CMG Codes
Retrospektif Prospektif
Metode pembayaran Metode pembayaran yang dilakukan
yang dilakukan atas layanan atas layanankesehatan yang besaran
kesehatan yang diberikan kepada nya sudah diketahui sebelum
pasien berdasarkan pada setiap pelayanan Kesehatan diberikan
aktifitas layanan yang diberikan, Global budget, Perdiem,
semakin banyak Kapitasi dan Case Based Payment
layanan kesehatan yang diberikan
semakin besar biaya yang harus
dibayarkan.
Fee For Services (FFS)
Metode Retrospektif
Provider
• Resiko Keuangan Sangat Kecil
• Pendapatan RS tidak terbatas
Kelebihan
Pasien
Provider
• Waktu tunggu yang lebih sedikit
Tidak ada insentif yang
• Lebih mudah mendapat pelayanan
memberikan Preventif Care
dengan tekhnologi baru
Supplier induced - demand
Pembayar
Pasien
Mudah mencapai kesepakatan
• Jumlah pasien di klinik sangat
dengan provider
banyak “Overcrowded clinics”
• Kualitas pelayanan kurang
Pembayar
• Biaya administrasi tinggi untuk
Kekurangan
proses klaim
• Meningkatkan resiko keuangan
Metode Prospektif
Provider
Kurangnya kualitas koding akan
Kekurangan menyebabkan ketidaksesuaian proses
grouping (pengelompokkan kasus)
Pasien
Provider
• Pengurangan kuantitas pelayanan
• Pembayaran lebih adil sesuai • Provider merujuk keluar / rs lain
dengan komleksitas pelayanan
• Proses klaim lebih cepat
Pasien Pembayar
• Kualitas pelayanan baik • Memerlukan pemahaman lebih
• Dapat memilih provider dgn pelayanan mengenai konsep prospektif dalam
terbaik implementasinya
• Memerlukan monitoring pasca klaim
Pembayar
• Terdapat pembagian resiko keuangan Kelebihan
dengan provider
• Biaya administrasi lebih rendah
• Mendorong peningkatan system informasi
PENGKODINGAN
MALLNUTRISI
Tugas & Tanggung Jawab
Dokter
Dokter Menegakkan dan menuliskan diagnosis utama, diagnosis sekunder dan tindakan/prosedur yang telah dilaksanakan
serta membuat resume medis pasien secara lengkap, jelas dan spesifik selama pasien dirawat di RS
Koder
Koder Melakukan kodifikasi diagnosis dan tindakan/prosedur yang ditulis oleh dokter yang merawat pasien sesuai
dengan ICD-10 diagnosis dan ICD-9-CM untuk tindakan/prosedur VERSI TAHUN 2010 yang bersumber dari rekam
medis.
Apabila dalam melakukan pengodean diagnosis atau tindakan/prosedur koder menemukan kesulitan ataupun
ketidaksesuaian dengan aturan umum pengodean, maka koder harus melakukan klarifikasi dengan dokter.
Sumber Daya
adalah segala dukungan berupa konsultasi, pemeriksaan, tindakan, tenaga, bahan medis
habis pakai, alat kesehatan, pengetahuan, teknologi, pemeriksaan penunjang, dan/atau
dukungan lainnya yang digunakan untuk menghasilkan manfaat sebagai bagian dari proses
tata laksana dalam pelayanan kesehatan.
Jika tidak terdapat diagnosis yang dapat ditegakkan pada akhir episode perawatan, maka
gejala utama, hasil pemeriksaan penunjang yang tidak normal atau masalah lainnya dipilih
menjadi diagnosis utama.
Diagnosa
Sekunder Komorbiditas
Penyakit yang menyertai diagnosis utama atau
Diagnosa Sekunder adalah kondisi yang sudah ada sebelum pasien masuk
diagnosa yang menyertai perawatan dan membutuhkan pelayanan
diagnosa utama pada saat kesehatan/tata laksana setelah masuk maupun
pasien masuk atau yang terjadi selama perawatan,
selama episode perawatan.
Diagnos sekunder merupakan Komplikasi
komorbiditas dan/atau
Penyakit yang timbul dalam masa
komplikasi.
perawatan dan memerlukan
pelayanan tambahan yang
mendapatkan tatalaksana sewaktu
episode pelayanan, baik yang
disebabkan oleh kondisi yang ada
atau muncul akibat dari pelayanan
Kesehatan yang diberikan kepada
pasien.
PPK Malnutrisi
PPK Malnutrisi
CHAPTER IV
Endocrine, nutritional and metabolic diseases (E00-E90)
Malnutrition (E40-E46)
E40-E46
Malnutrisi dimulai dengan catatan rinci tentang
definisi kekurangan gizi. Ini harus digunakan dgn
dokumentasi
klinis saat menentukan bagaimana kode malnut
risi.
Other nutritional deficiencies
(E50–E64)
Excludes: nutritional anaemias (D50–D53)
E50-E64
Kekurangan gizi lainnya digunakan untuk
mengkodekan kekurangan vitamin dan unsur
diet lainnya. Anemia gizi tidak disertakan.
Beberapa kode diblok ini hanya memiliki simbol
dagger untuk kondisi tertentu
E63 Other nutritional deficiencies
Pending/Dispute
Pengaturan Koding di
Permenkes No. 26 Tahun 2021
Pembayaran Klaim Utk Yang Layak
Bayar
PEMBIAYAAN PASIEN DENGAN MALLNUTRISI
PMK 64 Tahun 2016