You are on page 1of 14
PERATURAN KABUPATEN ROKAN HULU KANTOR KEPALA DESA ALIANTAN KECAMATAN KABUN PERATURAN DESA ALIANTAN Nomor 0/ Tahun 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DESA ALIANTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA ALIANTAN MENIMBANG :. Bahwa tingkat Kesejahteraan masyarakat Desa Aliantan terutama di bidang ekonomi masih rendah. b, Bahwa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa ‘Aliantan dengan menggali potensi yang ada, perlu dibentuk suatu Badan Usaha Milik Desa ; ¢. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di maksud peda huruf a dan huruf , perlu di bentuk Peraturan Desa Aliantan Kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu tentang Pembentukan Badan Usaha. Milik Desa (BUMDes). MENGINGAT 1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999 tentang, Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3902) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Negara Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2008 tentang. Perubahan Ketiga Atas Undang Undang Negara Republik Indonesia. Nomor 53 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Nomor 4880); Undang Undang Republik Indonesia No, 10 Tahun 2004 tentang. Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara. Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambshan Lembaran 3. Undang Undang Negara Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844), 4, Undang Undang Negara Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan Kewangan Antara Pemerintah Pusat dan pemerintah Dacrah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); . Peraturan Pemerintah Negara Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587); 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010 tentang Badan Usaha Milik Desa; 7. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu Nomor 8 Tahun 2007 tentang Pedoman Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes ) Di Kabupaten Rokan Hulu ; 8. Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolsan Keangan Desa; 9, Peraturan Bupati Rokan Hulu Nomor 17 tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kabupaten Rokan Hulu; 10. Surat Keputusan Bupati. © Rokan. «© Hulu Nomor KPTS.140.05/BPPIM/04/2005 tentang Pemberhentian/Pengankatan Saudara M. Rois Zakaria, S.E sebagai Kepala Desa Aliantan Periode 2012-2018 11. Keputusan Bupati Rokan Hulu Nomor 482 Tahun 2008 tentang Pengesahan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Dengan Persetujuan Bersama BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ALIANTAN Dan KEPALA DESA ALIANTAN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DESA ALIANTAN KECAMATAN KABUN, KABUPATEN ROKAN HULU TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes). BABI KETENTUAN UMUM Pasall Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan : 1, Desa ata yang disebut dengan nama lain, yang selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan ‘masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat yang diakui dan dihormati dalam. sistem Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia, 2. Pemerintah Desa adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Pemerintah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintah Desa. 4, Badan Permusyawaratan Desa atau yang discbut nama lain, yang selanjutnya disingkat BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan Demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintah Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 5. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa. 6. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUMDes, adalah usaha Desa yang di bentuk/ didirikan oleh Pemerintah Desa yang Kepemilikan modal dan pengelolaan oleh Pemerintah Desa dan masyarakat. 7. Usaha Desa adalah jenis usaha yang berupa pelayanan ekonomi Desa seperti, usaha jasa, penyaluran sembilan bahan pokok, perdagangan hasil pertanian, serta industri dan kerajinan rakyat. 8. Musyawarah Desa adalah musyawarah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan dihadiri oleh BPD dan perwakilan lapisan masyarakat desa untuk menentukan kebijekan desa dan merupakan kekuasaan tertinggi dalam menentukan kebijakan dalam pengelolaan BUMDes yang dipimpin langsung oleh Kepala Desa. 9. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkat APBDes adalah ‘keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui oleh Pemerintah Desa bersama BPD yang ditetapkan dengan Peraturan Desa. - 10, Pendapatan Asli Desa atau disingkat PADes adalah seluruh pendapatan yang diperolch pemerintah esa melalui usaha-usaha yang sah sesuai dengan peraturan perundang- lundangan yang berlaku dan hasil kesepakatan musyawarah desa hari senin tanggal delapan belas bulan februari tahun 2013 bertempat dibalai desa aliantan kecamatan kabun kabupaten rokan hulu untuk pembentukan Badan usaha milik desa (BUMDes) BABI PEMBENTUKAN BUMDes Bagian Pertama Dasar Pembentukan Pasal 2 Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) atas inisiatif Pemerintah Desa bersama BPD dan masyarakat. Dan hasil kesepakata musyawarah desa pada hari senin tanggal delapan belas ‘bulan februari tahun dua ribu tiga belas bertempat di balai desa Aliantan Kecematan Kabun Kabupaten Rokan Hulu untuk pembentukan Badan Usaha Milik Desa. Pasal 3 Rujukan Pelaksanaan operasional BUMDes 1, Pelaksanaan operasional BUMDes mengacu kepada Undang-Undang yang berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu No 8 Tahun 2007 dan Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2011 dan surat- surat dari Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu (Dewan Pembina dan Fasilitator) 2. Kesepakatan yang dicapai bersama berdasarkan hasil musyawarah yang ditetapkan oleh Peraturan Desa, Keputusan Kepala Desa dan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga BUMDes (AD/ART) 3. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga BUMDes (AD/ART) yang dimaksud ayat 2 (dua) pasal ini adalah penjabaran dari Peraturan Desa dan keputusan dari hasil musayawarah serta surat-surat dari Dewan Pembina atau fasilitator; 4, AD/ART dapat direvisi setiap tahun atau bila terjadi perubahan sesuai dengan perkembangan; 5. AD/ART ditanda tangani oleh Direktur diketahui oleh Kepala Desa dan BPD. Bagian Kedua ‘Nama dan Kedudukan Pasal 4 irikan dengan nama“ ALIANTAN SEPAKAT™ BUMDes yang di Pasal 5 BUMDes Aliantan Sepakat Berkedudukan dan berkantor di Desa Aliantan Kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu, ruang lingkup usaha di Desa dan diluar Desa. BABI BIDANG USAHA Pasal 6 (1) Bidang Usaha BUMDes yaitu : Jasa Pelayanan Perindustrian dan Perdagangan, Pertanian, Pekerjaan Umum, Perhubungan, Kehutanan, Perkebunan, Jasa, Keuangan, Pertemakan, Perikanan, Pertambangan dan Energi yang berada diluar kewenangan Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah. (2) Jenis Usaha BUMDes yang dimaksud poin | (satu) pasal ini antara lain meliputi: a. Pelayanan Jasa keuangan yang meliputi simpanan, pinjaman perkereditan; b. Angkutan Darat dan Air dan lainya yang sejenis; ¢, Kelistrikan : Listrik Desa dan lain-lain yang sejenis, pelayanan pembayaran PLN ; 4. Penyaluran 9 bahan pokok masyarakat Desa ; ¢. Perdagangan ‘hasil Pertanian yang meliputi hasil bumi, pertanian, tanaman pangan, Pertemakan, Perikanan dan Agro Bisnis serta sarana dan prasarana pertanian perkebunan ; £, Industri Keeil dan Kerajinan rakyat ; g Kegiatan perekonomian lainnya yang sesuai potensi Desa dan mampu meningkatkan nilai tambahan bagi masyarakat. Pasal 7 ‘Tata cara buka Unit usaha 1. Buka unit usaha di BUMDes melalui musyawarah sesuai dengan potensi desa yang dapat dikembangkan dan sesuai untuk perkembangan BUMDes dan kesejahteraan masyarakat, yang telah mendapat analisa dari fasilitator Kabupaten; 2. Unit usaha BUMDes ditetapkan dengan keputusan kepala desa berdasarkan Musyawarah antara Direktur, Kepala Desa dan BPD serta boleh menghadirkan dari unsur atmu komponen masyarakat. Pasal 8 Mekanisme menjalankan perbidang unit usaha 1. Tata cara menjalankan perbidang unit usaha ditetapkan oleh Pengurus BUMDes yang mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan BUMDes Kabupaten rokan Hulu dan surat-surat dari Dewan Pembina BUMDes dan Fasilitator ; 2. Ketetapan mekanisme menjalankan unit usaha sesui dengan poin 1 (satu) pasal ini dituangkan dalam AD/ART, BA BIV MODAL DASAR Pasal 9 Modal Dasar BUMDes berdasarkan dari : 1, Bantuan Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten yang dialokasikan bagi Desa; 2, Dana Usaha Desa (DUD) pokok beserta bunga, laba Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam dari Program Pemberdayaan Desa Propinsi Riau; 3. Laba Usaha bantuan Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten lainnya yang selanjutnya ditetapkan melalui Keputusan Kepala Desa; 4, Modal pihak luar yang mengikat atau tidak mengikat; 5. Tabungan masyarakat yang dikefola oleh Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam Pasal 10 Modal dari bantuan pemerintah propinsi Riau dan Kabupaten melalui Program Pemberdayan Desa (PPD) yaitu Dana Usaha Desa (DUD), Usaha Ekonomi Desa (UED) sesuai pasal 9 poin 2 serta keuntungan usahanya dijadikan Modal pada Unit usaha jasa keuangan dan sejenisnya, dengan ketentuan sebagai berikut : 1, Seluruh Keuntungan usaha lembaga UED dari cadangan modal dijadikan modal Desa yang merupakan modal awal BUMDes pada unit usaha jasa keuangan yang diserahkan oleh Pengelola lembaga UED Kepada Kepala Desa, dengan ada nya surat penyerahan; 2. Dana Usaha Desa (DUD) pokok beserta bunga DUD dari Pinjaman lembaga UED dan dari cadangan modal UED dijadikan modal Desa yang merupakan modal awal BUMDes pada unit usaha jasa keuangan berdasarkan surat keputusan Kepala Desa; Pasal 11 Tabungan masyarakat berupa Dana Simpan Pinjam (SP) masyarakat pada Program Pemberdayaan Desa (PPD) sesuia pasal 9 poin 5, dijadikan modal BUMDes sebagai penyertaan modal berdasarkan berita acara musyawarah masyarakat penyimpan, untuk modal unit usaha yang disepakati bersama. nH. . Kepengurusan BUMDes (Komisaris, Direktur, Kepala Unit Usaha dan pengawas) ditetapkan BABV KEPENGURUSAN Pasal 12 Kepengurusan BUMDes terdiri dari : a, Komisaris (Penasehat) b. Direktur ; c. Kepala Unit Usaha dan d. Pengawas Kepala Desa ditetapkan sebagai Komisaris BUMDes; Komisaris bertanggungjawab kepada Badan Permusyawatan Desa (BPD) yang disampaikan dalam forum musayawarah desa pertanggungjawaban 1 (satu) tahun sekaliz Direktur dan Kepala Unit Usaha dipifih dari masyarakat yang memenuhi syarat dalam Musyawarah Desa, ditetapakan dengan Keputusan Kepala Desa; Direktur bertanggung jawab kepada Pemerintah Desa, atas pelaksanaan BUMDes; Kepala Unit Usaha bertanggung jawab kepada Direktur atas pengelolaan unit usaha yang dipimpinya; Dalam menjalankan tugasnya Direktur boleh mengangkat Asisten Direktur atas Persetujuan Komisaris dengan syarat dan ketentuan berlaku. Kepala Unit dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh Staf Unit Usaha, Staf Unit Usaha dipilih oleh Kepala Unit Usaha atas persetujuan Direktur dengan syarat dan ketentuan berlaku; Jumlah Asisten Direktur dan staf unit usaha disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan yang ditetapkan dalam Keputusan Direktur; . Direktur, Kepala Unit Usaha, Asisten dan staf, tidak dibenarkan untuk menduduki jabatan rangkap sebagaimana tersebut dibawah ini : a, Anggota Pengelola Perseroan, perusahaan swasta, atau jabatan yang lain yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan; b. Pejabat Struktural atau Fungsional dalam Instansi/Lembaga Pemerintahan Pusat, Pemerintahan Daerah atau Pemerintahan Desa ; ©. Pegawai Negri Sipil/honorer ; d. Perangkat Desa dan BPD. Pengawas ditetapkan dari unsur BPD dan LPMD melalui keputusan Kepala Desa disampaikan kepada BPD dan ditembuskan kepada Bupati melalui Camat . BAB VI MEKANISME PEMBENTUKAN PENGURUS, Pa Pembentukan Pengurus BUMDes aimee melalui (musyawarah mupakat atau fitand profit test atau_di pilih melalui musyawarah atau hasil tes atau dipilih dalam musyawarah) yang dipimpin oleh Kepala Desa; Diprioritaskan kepada pengelola UED-SP untuk dapat menjadi pengurus ~BUMDes Sepanjang memenuhi persyaratan; Persyaratan yang dimaksud sebagai pengurus BUMDes ditentukan dalam AD/ART; ‘Musyawarah Desa pembentukan BUMDes dan pemilihan atau penetapan pengurus sesuai ‘yang dimaksud pada ayat (1) dihadiri oleh : 1. Kepala Desa; . Ketua BPD beserta Anggota; . Ketua LPM beserta Anggota; . Kepala DUSUN yang ada di Desa; Ketua Rukun Warga (RW) yang ada di Desa; Ketua Rukun Tetangga (RT) yang ada di Desa; . § (Lima) orang perwakilan pemuda; . 5 (Lima) orang perwakilan Perempuan; . 5 (Lima) orang perwakilan tokoh masyarakat; Musyawarah yang dimaksud ayat 1 (satu) boleh dilaksanakan apabila dihadiri oleh 70 % Plus 1 dari jumlah peserta sebagaimana diatur pada ayat 4 (empat); Musyawarah desa sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi untuk membentuk BUMDes, memilih Kepengurusan, menentukan besarnya tunjangan penghasilan untuk pengurus; Menentukan besamya tunjangan penghasilan untuk pengurus sesui ayat 6 (enama) ditetapakan dalam AD/ART yang juga mengacu pada surat dari kabupaten Rokan Hulu ( Dewan Pembina/Kepala BPMPD atau fasilitator); Anggota pengurus BUMDes terdiri dari anggota masyarakat yang memiliki kemampuan, kemauan dan kepedulian tethadap kemajuan pembangunan dese yang diajukan oleh ‘masyrakat atau mencalonkan diri; een awewn Pasal 14 Persayaaratan Pengurus Persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon Pengurus BUMDes (Direktur dan Kepala Unit Usaha) adalah : a. Bertaqwa kepada Tuan Yang Maha Esa ; b. Schat Jasmani dan Rohani : c. Mempunyai Jiwa Wira Usaha : ¢. Berumur sekurang-kurangnya 25 dan setinggi-tingginya 45 Tahun; £ Kepribadian baik, jujur, adil, cakap, berwibawa, dan penuh pengabdiam untuk memajukan perekonomian Desa; &. Berpendidikan minimal SLTA atau sederajat; hh. Menyatakan kesediaan untuk dicalonkan atau mencalon sebagai pengurus dan i. Memenuhi persyaratan lain sebagaimana tertuang berdasarkan hasil musyawarah Desa yang ditetapkan dalam AD/ART. BAB VIL MASA BAKTI PENGURUS: Pasal 15 Masa bakti pengurusan BUMDes di tetapkan untuk $ Tahun dan dapat dipilit kembali pada masa bakti berikunya. Pasal 16 1. Pengurus BUMDes berhenti atau diberhentikan bilamana: a. Meninggal dunia; b, Mengundurkan Di €. Pindah tempat tinggal di luar Desa; 4. Berakhir masa baktinya; €. Tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga menghambat pertumbuhan dan perkembangan BUMDes (Tidak bekerja, maksimal selama | bulan berturut-turut); f, Penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan pribadi dan golongan; g. Tidak lagi memenuhi Syarat-syarat sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Desa dan AD/ART; Melanggar adat istiadat setempat ; dan atau Karena tersangkut tidak pidana. 2. Pemberhetian Pengurus akibat meninggal dunia dan atau berakhir masa baktinya, ditetapkan ‘dengan Keputusan Kepala Desa berdasarkan Musyawarah Desa. BAB VIII PERGANTIAN PENGURUS ANTAR WAKTU. Akibat terjadinya pengurus yang Herbed ea ibn sebagaimana dimaksud pada Pasal 14 ditetapkan Pengurus BUMDes Antar Waktu, Penetapan Pengurus antar waktu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa berdasarkan hasil Musyawarah Desa. Masa bakti anggota pengurus BUMDes penganti disesusikan dengan masa tugas kepengurusan yang diganti. BAB IX PENGANGKATAN DAN PENETAPAN STAF Pasal 18 Staf BUMDes terdiri dari asisten Direktur dan staf Unit usaha; Staf ditetapkan dengan keputusan Direktur ; Mekanisme pengangkatan dan penetapan serta persayaratan dan ketentuan lainnya dituangkan dalam AD/ART. yee BABX TATA KERJA, Bagian Kesatu TUGAS, KEWAJIBAN DAN KEWENAGAN KOMISARIS Pasal 19 (1) Tugas dan Kewajiban Komisaris : 8 Memberi naschat kepada Pelaksana Operasional dalam —melaksanakan pengelolaan BUMDes; b. Memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting bagi pengelolaan BUMDes; ¢, Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan usaha apabila terjadi gejata menurunnya kinerja kepengurusan; @, Menyampaikan laporan perkembangan BUMDes minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun dalam forum musyawarah Desa; ¢. Melaksanakan musyawarah pemberhentian pengurus BUMDes apabila telah mendapatkan rekomendasi dari Dewan Pembina BUMDes kabupaten berdasarkan hasil audit atau evaluasi oleh Fasilitator dan terdapat temuan melakukan penyelewengan dana atau penyalahangunaan kekuasaan serta ketidak disiplinan yang mengakibatkan kerugian atau terhambatnya perkembangan BUMDes dan

You might also like