You are on page 1of 10

RESUME PSAK MUSYARAKAH

Nama : Muhammad Afif Naufal


NIM : 19106021083

A. Pengertian

 Akad Musyarakah adalah kolaborasi dua pihak untuk membangun usaha, yang
dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa
keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan porsi
kontribusi dana.

B. Karekteristik akad musyarakah

 Modal musyarakah dapat diberikan dalam bentuk kas, setara kas, atau aktiva non-kas,
termasuk aktiva tidak berwujud seperti lisensi dan hak paten yang sesuai dengan syariah.
 Setiap mitra harus memberi kontribusi dalam modal dan pekerjaan
 Keuntungan dibagi menggunakan nisbah yang disepakati dan menggunakan nilai
realisasi keuntungan
 Persengketaan (Apabila terjadi perselisihan diantara dua belah pihak maka dapat
diselesaikan secara musyawarah diantara mereka berdua atau melalui badan arbitrase
syari’ah).

C. Hikmah akad musyarakah.

 Didalamnya dapat ditemukan nilai nilai ke Islam tentang ta’awun (gotong royong),
ukhuwah (persaudaraan) dan keadilan. Dan yang sangat penting adalah sifat adil ketika
penentuan nisbah untuk pembagian keuntungan yang bisa saja berbeda dari porsi modal
karena disesuaikan oleh faktor lain selain modal misalnya keahlian, ketersediaan waktu dan
sebagainya.

D. Sifat Musyarakah.
 Musyarakah permanen (modal setiap mitra ditentukan saat akad dan jumlahnya tetap
hingga akhir masa akad).
 Musyarakah menurun (modal salah satu mitra akan dialihkan secara bertahap kepada
mitra lain, sehingga pada akhir akad mitra yang lain akan memiliki usaha tersebut secara
penuh.)

E. Jenis Musyarakah.

 Syirkah Al Milk: merupakan kepemilikan bersama dan keberadaannya muncul apabila


dua orang atau lebih memperoleh kepemilikan bersama (joint ownership) atas suatu kekayaan
(asset) tanpa telah membuat perjanjian kemitraan yang resmi.
 Syirkah Al ’uqud (kontrak): kemitraan yang tercipta dengan kesepakatan dua orang atau
lebih untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan tertentu. Setiap mitra dapat berkontribusi
dengan modal/modal dan atau kerja, serta berbagi keuntungan dan kerugian.
 Syirkah Al’uqud dibagi menjadi: (Syirkah Abdan Syirkah Wujuh Syirkah ‘Inan Syirkah
Mufawwadhah).

F. Dasar Syariah.

 Al Qur’an
“Maka mereka berserikat pada sepertiga.” (QS.an-Nisa:12)

o “Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian


mereka berbuat dzalim kepada sebagian yang lain kecuali orang yang beriman
dan mengerjakan amal shaleh.” (QS.Shad:24)
 Sunnah
Hadits Qudsi dari Abu Hurairah: ”Aku (Allah) adalah pihak ketiga dari dua orang yang
berserikat, sepanjang salah seorang dari keduanya tidak berkhianat terhadap lainnya.
Apabila seseorang berkhianat terhadap lainnya maka Aku keluar dari keduanya.”
(HR.Abu Dawud dan al-Hakim dari Abu Hurairah).

G. Rukun Musyarakah.
 Pelaku (para mitra)
 Obyek musyarakah
 Persetujuan kedua belah pihak (ijab-qabul)
 Nisbah keuntungan

H. Ketentuan Syariah.

 Pelaku

a. Para mitra harus cakap hukum

b. Setiap mitra dianggap sebagai wakil dari mitra lain dan dari usaha kerjasama

 Obyek Musyarakah

a. Modal

b. Kerja

I. Berakhirnya akad musyarakah.

 Jika:
Salah seorang mitra menghentikan akad, salah seorang mitra meninggal, atau hilang akal.
Dalam hal ini mitra yang meninggal atau hilang akal dapat digantikan oleh salah seorang ahli
warisnya yang cakap hukum (baligh dan berakal sehat) apabila disetujui oleh semua ahli waris
lain dan mitra lainnya.modal musyarakah hilang/habis.

J. Penentuan Nisbah.

 Pembagian keuntungan proporsional sesuai modal


Menurut pendapat ini, keuntungan harus dibagi di antara para mitra secara
proporsional sesuai modal yang disetorkan, tanpa memandang apakah jumlah
pekerjaan yang dilaksanakan oleh para mitra sama ataupun tidak sama. Apabila
salah satu pihak menyetorkan modal lebih besar, maka pihak tersebut akan
mendapatkan proporsi laba yang lebih besar.
 Pembagian keuntungan tidak proporsional dengan modal
Menurut pendapat ini, dalam penentuan nisbah yang dipertimbangkan
bukan hanya modal yang disetorkan, tapi juga tanggung jawab, pengalaman,
kompetensi atau waktu kerja yang lebih panjang.
 Pembagian keuntungan proporsional sesuai modal
Menurut pendapat ini, keuntungan harus dibagi di antara para mitra
secara proporsional sesuai modal yang disetorkan, tanpa memandang apakah
jumlah pekerjaan yang dilaksanakan oleh para mitra sama ataupun tidak sama.
Apabila salah satu pihak menyetorkan modal lebih besar, maka pihak tersebut
akan mendapatkan proporsi laba yang lebih besar.
 Pembagian keuntungan tidak proporsional dengan modal
Menurut pendapat ini, dalam penentuan nisbah yang dipertimbangkan
bukan hanya modal yang disetorkan, tapi juga tanggung jawab, pengalaman,
kompetensi atau waktu kerja yang lebih panjang.

K. Akuntansi untuk Mitra Aktif/Pasif.

 Pengakuan Investasi Musyarakah


Investasi musyarakah diakui pada saat penyerahan kas atau aset nonkas untuk
usaha musyarakah.
 Pengukuran investasi musyarakah:
 Pencatatan ketika mitra aktif mengeluarkan biaya pra akad:
Dr. Uang muka akad xxx
Cr. Kas xxx
 Apabila mitra lain sepakat biaya ini dianggap sebagai bagian investasi musyarakah
Dr. Investasi musyarakah xxx
Cr. Uang muka akad xxx
 Apabila mitra lain tidak setuju biaya ini dianggap sebagai bagian investasi
musyarakah
Dr. Beban Musyarakah xxx
Cr. Uang muka akad xxx

 apabila investasi dalam bentuk kas akan dinilai sebesar jumlah yang diserahkan; dan
dicatat:
Dr. Investasi Musyarakah – Kas xxx
Cr. Kas xxx
 Pencatatan yang dilakukan jika nilai wajar asset non kas yang diserahkan lebih besar
dari nilai buku, maka selisihnya akan dicatat dalam akun selisih penilaian asset
musyarakah:
Dr. Investasi Musyarakah xxx
Dr. Akumulasi Penyusutan xxx
Cr. Selisih penilaian aset musyarakah xxx
Cr. Aset non kas xxx
 Pencatatan amortisasi selisih penilaian asset musyarakah adalah sebagai berikut:
Dr. Selisih penilaian asset musyarakah xxx
Cr Keuntungan xxx
 Pencatatan yang dilakukan jika nilai wajar asset non kas yang diserahkan lebih kecil
dari nilai buku, maka selisihnya dicatat sebagai kerugian:
Dr. Investasi Musyarakah xxx
Dr. Akumulasi Penyusutan xxx
Dr. Kerugian xxx
Cr. Aset non kas xxx
 Pencatatan yang dilakukan jika nilai wajar asset non kas yang diserahkan lebih kecil
dari nilai buku, maka selisihnya dicatat sebagai kerugian:
Dr. Investasi Musyarakah xxx
Dr. Akumulasi Penyusutan xxx
Dr. Kerugian xxx
Cr. Aset non kas xxx
 Apabila investasi dalam bentuk aset non-kas dan diakhir akad akan diterima kembali
maka atas aset nonkas musyarakah disusutkan berdasarkan nilai wajar tersebut.
Dr. Beban Depresiasi xxx
Cr. Akumulasi Depresiasi xxxApabila investasi dalam bentuk
aset non-kas dan diakhir akad akan diterima kembali maka atas aset nonkas
musyarakah disusutkan berdasarkan nilai wajar tersebut.
Dr. Beban Depresiasi xxx
Cr. Akumulasi Depresiasi xxx
 Apabila dari investasi musyarakah diperoleh keuntungan Jurnal:
Dr. Kas/Piutang xxx
Cr. Pendapatan investasi musyarakah xxxApabila dari investasi
musyarakah diperoleh keuntungan Jurnal:
Dr. Kas/Piutang xxx
Cr. Pendapatan investasi musyarakah xxx
 Apabila dari investasi yang dilakukan rugi, jurnal:
Dr. Kerugian xxx
Cr. Penyisihan Kerugian xxxApabila dari investasi yang
dilakukan rugi, jurnal:
Dr. Kerugian xxx
Cr. Penyisihan Kerugian xxx
 Apabila modal investasi yang diserahkan berupa aset non-kas, dan diakhir akad
dikembalikan dalam bentuk kas sebesar nilai wajar aset non kas yang disepakati
ketika aset tersebut diserahkan. Ketika akad musyarakah berakhir, aset nonkas akan
dilikuidasi/dijual terlebih dahulu dan keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva
ini (selisih antara nilai buku dengan nilai jual) didistribusikan pada setiap mitra sesuai
kesepakatan.
 Jika untung maka akan dicatat:
Dr. Piutang xxx
Cr. Pendapatan xxx
 Jika rugi, akan dicatat:
Dr. Kerugian xxx
Cr Penyisihan Kerugian xxx
 Apabila modal investasi berupa aset nonkas, dan dikembalikan dalam bentuk kas
sebesar nilai wajar ketika aset non kas diserahkan,
- Jika tidak ada penyisihan kerugian dan penjualan aset nonkas menghasilkan
keuntungan;
Dr. Kas xxx
Cr. Investasi Musyarakah xxx
Cr.Piutang xxx
- Jika ada penyisihan kerugian dan penjualan aset nonkas menghasilkan
keuntungan:
Dr. Kas xxx
Dr Penyisihan Kerugian xxx
Cr. Investasi Musyarakah xxx
Cr. Piutang xxx

 Akuntansi untuk Pengelola Dana.

a. Pengukuran investasi musyarakah:


Dr. Uang muka akad xxx
Cr. Kas xxx

b. Biaya yang terjadi akibat akad musyarakah (misalnya, biaya studi kelayakan)
tidak dapat diakui sebagai bagian investasi musyarakah kecuali ada persetujuan
dari seluruh mitra.
Apabila mitra lain sepakat biaya ini dianggap sebagai bagian investasi
musyarakah
Dr. Investasi musyarakah xxx
Cr. Uang muka akad xxx
Apabila mitra lain tidak setuju biaya ini dianggap sebagai bagian investasi
musyarakah
Dr. Beban xxx
Cr. Uang muka akad xxx

 Penerimaan dana musyarakah dari mitra pasif atau mitra aktif diakui sebagai dana
syirkah temporer sebesar:

a. jumlah yang diterima untuk penerimaan dalam bentuk kas, Jurnal:


Dr. Kas xxx
Cr. Dana syirkah Temporer xxx
dana syirkah temporer harus dipisahkan (dalam bentuk sub ledger) antara dana
yang berasal dari mitra aktif atau mitra pasif.

b. nilai wajar untuk penerimaan dalam bentuk aset nonkas, Jurnal:


Dr. Aset non-kas xxx
Cr. Dana Syirkah Temporer xxxb) nilai wajar untuk
penerimaan dalam bentuk aset nonkas, Jurnal:
Dr. Aset non-kas xxx
Cr. Dana Syirkah Temporer xxx

 Apabila diakhir akad aset nonkas tidak dikembalikan maka yang mencatat beban
depresiasi adalah usaha musyarakah atas dasar nilai wajar dan disusutkan selama masa
akad atau selama umur ekonomis. Sedangkan jika dikembalikan, yang mencatat beban
depresiasi adalah mitra yang menyerahkan aset nonkas sebagai modal investasinya.
Dr. Beban Depresiasi xxx
Sebelum pembagian laba, pengelola akan mengakui pendapatan dan beban dimana
dicatat dengan cara yang tidak berbeda dengan akuntansi konvensional. Jurnal penutup:
Dr. Pendapatan xxx
Cr. Beban xxx
Cr. Pendapatan yang belum dibagikan xxx

Cr. Akumulasi Depresiasi xxx

 Pencatatan untuk pembagian laba untuk mitra aktif/pasif :


Dr. Beban bagi hasil xxx
Cr. Utang xxx
Pada saat pembagian laba tersebut dibagikan
Dr. Utang xxx
Cr. Kas xxx
Pada akhir periode, akun pendapatan yang belum dibagikan dan beban bagi hasil
ditutup. Jurnal:
Dr. Pendapatan belum dibagihasilkan xxx
Cr. Beban bagi hasil xxx
Jika pengelola mengakui adanya kerugian, jurnal penutup:
Dr. Pendapatan xxx
Dr. Kerugian yang belum dialokasikan xxx
Cr. Beban xxx
Untuk pengakuan pendisitribusian kerugian,Jurnal:
Dr. Penyisihan kerugian xxx
Cr Kerugian yang belum dialokasikan xxx
 Penyajian
Pengelola menyajikan hal-hal sebagai berikut yang terkait dengan usaha musyarakah
dalam laporan keuangan:
(a) Kas atau aset nonkas yang disisihkan oleh mitra aktif dan yang diterima dari mitra
pasif disajikan sebagai investasi musyarakah;
(b) Aset musyarakah yang diterima dari mitra pasif disajikan sebagai unsur dana syirkah
temporer;
(c) Selisih penilaian aset musyarakah, disajikan sebagai unsur ekuitas.
Pengungkapan
Mitra mengungkapkan hal-hal yang terkait transaksi musyarakah, tetapi tidak
terbatas, pada:
(a) isi kesepakatan utama usaha musyarakah, seperti porsi dana, pembagian hasil
usaha,aktivitas usaha musyarakah, dan lain-lain;
(b) pengelola usaha, jika tidak ada mitra aktif; dan
(c) pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No. 101 tentang Penyajian Laporan
Keuangan Syari’ah.

You might also like