You are on page 1of 7

EVALUASI JATUH TEGANGAN DAN RUGI RUGI DAYA JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH 220/380 V UNTUK BEBAN PERUMAHAN

N Proposal Tugas Akhir Program Studi Teknik Listrik Jenjang Diploma III

Oleh : HERI SULISTIYONO NIM. 3200803011

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK 2011

LEMBAR PENGESAHAN EVALUASI JATUH TEGANGAN DAN RUGI RUGI DAYA JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH 220/380 V UNTUK BEBAN PERUMAHAN Proposal Tugas Akhir Program Studi Teknik Listrik Jenjang Diploma III

Oleh : HERI SULISTIYONO NIM. 3200803011

Pontianak, . Calon Pembimbing, Koordinator Tugas Akhir,

Ir. Wahyu Widodo NIP 195812231992031001

Ir. Taufik Muzakkir, M.T NIP 16204301990111001 Mengetahui, Ketua Prodi Teknik Listrik

H. Dwi Harjono, M.T NIP.

DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... DAFTAR ISI.........................................................................................................


1............................................................................Judul Tugas Akhir 2.................................................................................Latar Belakang 3..........................................................................Perumusan Masalah 4............................................................................................Tujuan 5..............................................................................Tinjauan Pustaka 6......................................................................................Metodologi 7........................................................................................Relevansi 8...............................................................................Jadwal Kegiatan

i ii 1 1 1 2 2 7 7 7 7

Daftar Pustaka..................................................................................................

1. Judul Tugas Akhir,

STUDI JATUH TEGANGAN DAN RUGI RUGI DAYA JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH 220/380 V UNTUK BEBAN PERUMAHAN.

2. Latar Belakang Kota Pontianak, seperti halnya dengan kota kota lain di Indonesia selallu tumbuh dan berkembang sesuai dengan dinamika pembangunan di Negara ini. Pertumbuhan bangunan bangunan baru berupa perumahan, sarana pasar dan toko, sarana rekreasi, industri dan fasilitas kehidupan, pasar, toko, rekreasi, industri dan fasilitas kehidupan yang lain. Sedangkan pertumbuhan yang pesat tersebut menuntut adanya penyediaan energi listrik, kualitas pelayanan, perluasan jaringan distribusi dan lain lain. Dalam hubungannya dengan kualitas pelayanan, unsur terpenting yang menjadi tolak ukurnya adalah kontinuitas layanan dan kualitas tegangan pelayanan, dimana kualitas tegangan ini merupakan jaringan bahwa tegangan dari sistem distribusi tidak bervariasi lebih dari toleransi yang ditentukan. Variasai tegangan pelayanan ialah perubahan nilai tegangan pelayanan pada kerja normal terhadap nilai tegangan nominal yaitu maksimum + 5% dan minimum 10%. Apabila kulitas tegangan tidak sesuai dengan yang ditentukan maka akan mempengaruhi tegangan yang diterima konsumen dan rugi rugi daya yang besar. Sehingga perlu dilakukan suatu tindakan yang dapat mempertahankan kualitas tegangan.

3. Perumusan Masalah Perubahan tegangan yang diterima beban tergantung kemampuan sistem pembangkit, jaringan transmisi dan jaringan distribusi serta sifat beban itu sendiri. Sedangkan bagi jaringan disribusi tegangan rendah yang langsung berhubungan dengan konsumen haruslah memiliki batas batas variasi tegangan pelayanan yang diperbolehkan untuk dapat memberikan pelayanan yang diperbolehkan untuk dapat memberikan pelayanan tenaga listrik yang sebaik mungkin bagi konsumen. Maka permasalahan yang akan diteliti adalah seberapa besar jatuh tegangan dan rugi rugi daya yang terjadi pada jaringan distribusi tegangan rendah untuk beban perumahan dan bagaimana upaya untuk mengatasi hal tersebut

4. Tujuan,

Ada pun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah mengetahui besarnya jatuh tegangan dan rugi rugi daya pada jaringan distribusi tegangan rendah 220/380 V untuk beban perumahan
5. Tinjauan Pustaka,

Sistem distribusi tenaga listrik adalah sistem penyaluaran tenaga listrik dari sumber pembangkitan yang melalui saluran transmisi, saluran distribusi sampai ke tempat tempat pusat beban atau pemakaian akhir. Sistem distribusi tegangan rendah secara umum dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu : a. Gardu Distribusi Gardu distribusi berfungsi mengubah tegangan primer menjadi tegangan sekunder, kemudiaan membaginya ke setiap titik langganan. b. Jaringan Distribusi Sekunder Saluran sekunder adalah saluran diantara gardu distribusi dan langganan, saluran ini berfungsi menyalurkan daya dari gardu distribusi ke rangkaian pemakai Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen, Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah: 1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan) 2) merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan distribusi. Dari saluran distribusi primer 20 kV inilah gardu-gardu distribusi 20 kV disupplai untuk diturunkan tegangannya dengan trafo distribusi menjadi sistem tegangan rendah, yaitu 220/380 Volt. Selanjutnya disalurkan oleh saluran distribusi sekunder ke konsumenkonsumen. Dengan ini jelas bahwa sistem distribusi merupakan bagian yang penting dalam sistem tenaga listrik secara keseluruhan.

20 kV

220 / 380 V Trafo step down konsumen

Gambar 1. Trafo ke JTR


a. Klasifikasi Saluran Distribusi Tenaga Listrik

Secara umum, saluran tenaga Listrik atau saluran distribusi dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Menurut nilai tegangannya: a. Saluran distribusi Primer, merupakan saluran tegangan menengah 20 kV yang mensupplai gardu distribusi. b. Saluran Distribusi Sekunder, Terletak pada sisi sekunder trafo distribusi, yaitu antara titik sekunder dengan titik cabang menuju beban.
b. Jaringan Sistem Distribusi Sekunder

Sistem distribusi sekunder digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi ke beban-beban yang ada di konsumen. Pada sistem distribusi sekunder bentuk saluran yang paling banyak digunakan ialah sistem radial. Sistem ini dapat menggunakan kabel yang berisolasi maupun konduktor tanpa isolasi. Sistem ini biasanya disebut sistem tegangan rendah yang langsung akan dihubungkan kepada konsumen/pemakai tenaga listrik dengan melalui peralatan-peralatan sbb:
-

Papan pembagi pada trafo distribusi, Hantaran tegangan rendah (saluran distribusi sekunder). Saluran Layanan Pelanggan (SLP) (ke konsumen/pemakai) Alat Pembatas dan pengukur daya (kWh meter) serta fuse.

6. Metodologi,

Adapun metodologi yang digunakan adalah : a. Observasi, yaitu penelitian langsung ke lapangan dan mengambil data yang diperlukan. b. Literatur, yaitu pengumpulan data dari buku buku yang berhubungan dengan tugas akhir. c. Melakukan perhitungan serta Menganalisa data d. Pengambilan kesimpulan

7. Relevansi,

Keterkaitan tugas akhir dengan kompetensi yang akan dicapai di Prodi Teknik Listrik yaitu Kontrol/kendali, instalasi listrik dan perawatan perbaikan motor listrik.

8. Jadwal Kegiatan,

Kegiatan Memahami sistem kerja Perencanaan sistem Pengujian dan analisa Penyerahan

Bulan Mei Juni Juli Agustus

Daftar Pustaka Pabla, AS, terjemahan Abdul Hadi, 1994, Sistem Distribusi Daya Listrik, Jakarta : Erlangga. Gonen, Turan, 1986,Electri Power Distribution System Engineering, McGraw-hill Inc, Singapore. http://dunia-listrik.blogspot.com/2008/12/sistem-distribusi-tenaga-listrik.html SPLN I : 1978,Tegangan Tegangan Standart, Perusahaan Umum Listrik Negara.

You might also like