You are on page 1of 9
Gambar 3-1 B. Etiket Atau Kepala Gambar Gambar mesin merupakan suatu susunan yang sangat komplek. Konstruksi barang /) produk yang akan dibuat, bahan, ukuran dan sebagainya harus dinyatakan dalam » gambar dengan sejelas-jelasnya® Dengan sendirinya suatu aturan yang seragamn diperlukan agar gambar tersebut dapat dipahami oleh semua pihak yang) berkepentingan dengan gambar tersebut? Walaupun demikian tidak mungkin kita menyatakan dengan telii semua hal yang dimaksud oleh gambar tersebut. Untuk itu kita memerlukan sebuah “etikat” atau’ “kepala gambar" yang akan memberikan informasi tentang hal-hal yang tidak dapat’ dinyatakan oleh gambar tersebut, Pada dasamya, bentuk etiket atau kepala gambar tidak terikat oleh suatu peraturan) sajaj Setiap perusahaan atau pabrik biasanya mempunyal kebiasaan masing-masing” dalam membuat bentuk etiket ini, Namum perlu diingat, walaupun bentuk etiket ini boleh berubah-ubah tetapi hal-hal yang. prinsipil harus seteliti: mungkin dinyatakant dalam etiket dengan cukup jelas: (Disusun Oieh Tanggal Dipindai dengan CamScanner a. Etiket dibuat di slel kanan Setiap gambar kerja yang dibuat, selalu ada etiketn, a bawah kertas gambar. Pada eliket (kepala gambar) ini, kita dapat mencantum nama yang membuat gambaf nama gambat? nama instansi, departemen atau sekolah’ nomor gambar ? tanggal menggambar atau selesainya gambar} tanggal diperiksanya gambar dan nama yang memeriksd ukuran kertas gambar yang dipakai ® skala gambar? proyeksi yang dipakai pada gambar tersebut” satuan ukuran yang digunakan berbagai data yang diperlukan untuk kelengkapan gambaty zor semeaogD Beberapa contoh etiket yang umum dipakai untuk keperluan pendidikan dapat dillhat pada gambar berikut. So : rds 3 a] % ~ z a e ws Gambar 3.2: Etiket Dasar Gambar 3.3: Etiket Untuk Keterangan Tambahan ((Diusun ieh [= wanion Ear MOLGT_TEA Tanggol | : 1 Agustus 2013 RevisiT “TO Page 23 of 134 | ( Dipindai dengan CamScanner 1s. Gambar 3.4: Etiket Untuk Gamber Susunan Assembling emer Susunan Assembling s,s | = = | Tes Tae ee et + [Po «fens se | eee 5 1 [rar Pom 3 pwexs ae a ] 1 [ Poa Roce 2 [owe | aa 2 3] Roda Gigi turvs: 1 Jos te0, La 26 sua aT} aan [nara agin teteg [own [amen fee 5] appre eee z ews ern | RODA GIGI LURUS ae a et | SMKN 4 CIBINONG 3 — Of - TH : + SE -Te te |» Gambar 3.5 : Contoh Etiket Assembling Dipindai dengan CamScanner _oaTtpTKA | a KURIKULUM, GAMBAR TEKNIK een 2018) ek emesinan | |) (SPEKTRUM — eknik Pemesinan Proyeksi Piktorial eee aniai Dasar Bidang Keahlian (C1) “| (Proyeksi 3 Dimensi) 1. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah selesai mempelajar isi medulini, peserta dik diharapkan dapat Menjelaskan Pengertian proyeksi Menjelaskan pengertian proyeksi piktorial Menyebutkan macam-racam proyeksi piktorial Menggambarkan proyeksi piktorial I. MATERI PEMBELAJARAN Pena 1. Pengertian Proyeksi lImu proyeksi ialah bayangan khayalan dari benda yang dipandang dan ditentukan | oleh garis-garis pandangan pengamat yang disebut dengan garis-garis proyeksi. Dengan kata lain, Gambar Proyeksi adalah gambar bayangan dari sualu benda yang dihasilkan berdasarkan cara Pandang tertentu terhadap benda tersebut. Proyeksi Piktorial yang disebut juga proyeksi Aksonometrik merupakan gambar Proyeksi yang ditampilkan dalam bentuk tiga dimensi (benda ruang) ll, Macam-macam Proyeksi Piktorial Untuk menampilkan gambar ~ gambar tiga dimensi pada sebuah bidang dua dimensi, dapat kita lakukan dengan beberapa macam cara Proyeksi sesuai dengan aturan menggambar. Beberapa macam cara proyeksi itu antara lain 1. proyeksi piktorial isometris 2. _ proyeksi piktorial dimetris. 3. proyeksi piktorial miring. 4. perspektif. Untuk membedakan masing ~ masing proyeksi tersebut, dapat kita lihat pada gambar 44 woLaT.re ace 8p Dipindai dengan CamScanner Gambar 4th eee Proyeksi miring, Proyekst isometris Gambar4. 1 Perspektif Gambar 4.1 . Proyeksi isometris a. Ciri proyeksi isometris Untuk mengetahui apakah suatu gambar disajikan dalam bentuk proyekel isometris atau untuk menyajkan gambar tiga dimensi pada bidang dengan proyeksi isometris, perlu kiranya kita mengetahui terlebih dahulu clr dan syarat — syarat untuk membuat gambar dengan proyeksi tersebut, Adapun citi ~ ciri gambar dengan proyeksi isometris adalah sebagai berikut : 1) Citi pada sumbu > Sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 30° terhadap gars mendatar. > Sudut antara sumbu satu dan sumbu lainnya 120°, Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar 4.2 2) Ciri pada ukuran Panjang gambar pada masing - masing sumbu sama dengan panjang benda yang digambarnya (\ihat gambar 4.2) [eae ewsll moe me] ~Poge 39 of 134 Dipindai dengan CamScanner Gambar 4.2 b.Penyajian proyeksi isometris Penyajian gambar dengan proyeksi isometris dapat dilakukan dengan kedudukan normal, terbalik atau horizontal. 1) Proyeksi isometris dengan kedudukan normal Kedudukan normal mempunyai sumbu dengan sudut ~ sudut sepert! tampak pada gambar 4.3 *, ¥ Gambar 4.3 2) Proyeksi isometris dengan kedudukan terbalik Mengenai hal ini dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu : ‘a) _Memutar gambar dengan sudut 180° ke kanan dari kedudukan normal, sesuai dengan kedudukan sumbunya (linat garnbar 4.4) Gambar 4.4 MOLGT_THA Diunan OFF - ope 400138 Tanggal Dipindai dengan CamScanner 5) Mongubah kedudukan benda yang digambar dengan tujuan untuk rompertinatkan bagian bawah benda tersebut (iat gambar 4.6). Gambar 4.5 3) Proyeksi isometris dengan kedudukan horizontal 8) Sebagaimana cara yang dilakukan untuk menggambar kedudukan Proyeksi isometris terbalik, yaitu dengan memutar sumbu utama 1800 dari sumbu normal, maka untuk kedudukan horizontal nya 2700 ke kanan dari kedudukan sumbu normalnya (lihat gambar 4.6a) 8) Mengubah kedudukan benda, yaitu untuk memperiihatkan bagian ‘samping kiri (yang tidak terfihat) sebayaimana terlihat pada gambar 4.6b) Gambar 4.6 ((Dizusun oleh Dipindai dengan CamScanner 2. Proyoksi dimotris Proyeksi dimotris mempunyai ketentuan sebagai berikut. 8 Sumbu utamanya mempunya sudut a= 7° dan B= 42° (linat gambar 4.7). b.Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1 1, pada sumbu y = 1:2 dan pada sumbu z= 1. 4 Gambar 4.7 Keterangan > Ukuran pada sumbu x digambar 40 mm. » Ukuran pada sumbu y digambar setengahnya, yaitu 20 mm. > Ukuran pada sumbu z digambar 40 mm. 3. Proyeksi mi 19 (Sejajar) Pada proyeksi miring, sumbu x berimpit dengan garis horizontal atau mendatar dan sumbu y mempunyai sudut 45° dengan garis menfatar. Skala ukuran untuk royeksi miring ini sama dengan skala pada proyeksi dimetris, yaitu skala pada sumbu x = 1: 1, pada sumbu y = 1 : 2 dani skala pada sumbu z = 1: 1 (‘hat gambar 4.8) edi Revsil Lar 7e1 I Page 2 104 Dipindai dengan CamScanner 4. Gambar porspoktit Dalam gambar teknik mesin, gambar perspektif jarang dipakal. Gambar Perspektif dibagi menjadi tiga macam, yaitu 8) perspektif dengan satu titk hilang >) perspektif dengan satu titik hilang ©) perspektif dengan satu tk hilang, Gambar 4.9 MI, EVALUASI Setelah menyelesaikan modu ini, sekarang jawab pertanyaan di bawah ini 1. Jelaskan pengertian proyeksi (hal 39) 2. Jelaskan pengertian Proyeksi Piktorial ( \,\ 39) 3. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri khusus macam-macam proyeksi piktorial ( |. 3t) Dun Gleb Tenggal Dipindai dengan CamScanner

You might also like