KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA e
DIREKTORAT JENDERAL
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
Jalan H.R, Rasuna Said Biok X-5 Kavling 4-9 Jakarta 12950
Telepon (021) 4247608 (Hunting) Faksimile (021) 4207807 GERMAS
Yeh,
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan
di seluruh Indonesia
SURAT EDARAN
NOMOR HK.02.02/C/ #492 /2022
TENTANG
PEMERIKSAAN DAN PENGAWASAN JAMAAH HAJI
DI EMBARKASI DAN DEBARKASI
Dalam rangka penyelenggaraan ibadah haji tahun 2022 M/1443 H, maka perlu
dipersiapkan dan diselenggarakan pengawasan kekarantinaan kesehatan dan
pelayanan kesehatan pada saat Embarkasi dan Debarkasi yang diselenggarakan
oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Surat Edaran ini dimaksudkan untuk memberikan acuan bagi petugas Kantor
Kesehatan Pelabuhan dalam melakukan pemeriksaan dan pengawasan jamaah haji
di embarkasi dan debarkasi di wilayah kerja masing-masing
Mengingat ketentuan:
1. Undang Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3237);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 128, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6236);
4, Undang-undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaran Ibadah Haji dan
Umrah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6338);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2016 tentang Istithaah
Kesehatan Jemaah Haji (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
550);10.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 62 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Kesehatan Haji (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1875);
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pelayanan dan
Penerbitan Sertifikat Vaksinasi Intemasional (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 942) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 12 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pelayanan dan Penerbitan Sertifikat
Vaksinasi Internasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
426);
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 33 Tahun 2021 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 1220);
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4641/2021 tentang
Panduan Pelaksanaan Pemeriksaan, Pelacakan, Karantina, dan Isolasi Dalam
Rangka Percepatan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19; dan
Surat Edaran Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 19 Tahun
2022 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Luar Negeri Pada Masa Pandemi
CoviD-19.
Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini diinstruksikan beberapa hal
yang perlu untuk ditindaklanjuti dan dilaksanakan sebagai berikut.
1
Pemeriksaan dan Pengawasan di Embarkasi
a. Melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan, sera
menetapkan kelaikan terbang calon jemaah haji sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
b. Memberikan perhatian khusus kepada kelompok risiko tinggi dan potensi
kejadian penyakit menular dengan melihat data jemaah melalui Sistem
Informasi Kesehatan Jemaah Haji Indonesia.
¢c. Melakukan pengawasan dokumen kesehatan calon jemaah haji dan
memastikan seluruh calon jemaah haji telah dilakukan pemeriksaan PCR
dan dinyatakan negatif COVID-19 (maksimal 3x24 jam sebelum
keberangkatan), serta telah diberikan vaksinasi Meningitis meningokokus
(MM) dan COVID-19 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
d. Memberikan pelayanan Kesehatan, kegawatdaruratan, serta rujukan
selama 24 jam bagi calon jemaah hajiMemastikan lingkungan Asrama Haji bebas dari faktor risiko terjadinya
penularan penyakit (antara lain vektor dan binatang pembawa penyakit,
dan higiene sanitasi)
Memastikan perbekalan Kesehatan yang meliputi Alat Pelindung Diri
(APD), alat kesehatan, dan bahan habis pakai telah tersedia dalam jumlah
yang cukup, baik untuk pelayanan maupun untuk perlindungan bagi
petugas dan calon jemaah haji.
Memberikan informasi dan pesan Kesehatan tentang Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) dan hal yang terkait upaya pencegahan dan
pengendalian penyakit menular, penyakit tidak menular, dan masalah
kesehatan lainnya.
2. Pemeriksaan dan Pengawasan di Debarkasi
a
Melakukan upaya deteksi dini dan respon cepat terhadap segala potensi
kejadian timbulnya penyakit menular, seperti COVID-19, MERS-CoV,
Meningitis, Polio, dan penyakit berpotensi menimbulkan Public Health
Emergency of International Concem (PHEIC) lainnya yang terjadi pada
saat musim haji melalui pemeriksaan dokumen dan pemeriksaan
kesehatan jemaah haji sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
Upaya deteksi dini dan respon cepat tersebut antara lain dilakukan
dengan:
1) menyiapkan dan memastikan perlengkapan dan _instrumen
kewaspadaan atau deteksi berfungsi dengan balk, termasuk
pengaturan sumber daya (thermal scanner, APD, ruang
pemeriksaan, ruang karantina, ambulans, pengaturan jadwal jaga
petugas, obat-obatan, dan perbekalan kesehatan);
2) menyiapkan dan memastikan bahwa sistem evakuasi dan rujukan
(termasuk rujukan spesimen laboratorium), serta sistem pelaporan
berjenjang telah dapat berjalan tanpa hambatan;
3) melakukan koordinasi dengan semua pihak di bandar udara agar
pelaksanaan tugas debarkasi haji dapat berjalan dengan baik;
4) melakukan pengawasan terhadap Kartu Kewaspadaan Kesehatan
Jemaah Haji (K3JH) setiap jemaah haji, serta menginformasikan
apabila dalam waktu 21 (dua puluh satu) hari timbul gejala penyakit
agar segera berobat ke Puskesmas dengan membawa K3JH, dan
apabila tidak muncul gejala penyakit agar tetap menyerahkan K3JH
ke Puskesmas terdekat; dani
5) _merujuk jemaah haji yang diduga atau menderita penyakit berpotensi
PHEIC ke rumah sakit yang ditunjuk
c. Memberikan pelayanan kesehatan, kegawatdaruratan, serta rujukan
selama 24 jam bagi jemaah haji
d. Melaporkan jika ditemukan penyakit yang berpotensi PHEIC melalui
Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC) dengan alamat
email poskoklb@yahoo.com.
Kantor Kesehatan Pelabuhan agar memberikan pelayanan prima kepada
jemaah haji, baik saat embarkasi maupun debarkasi secara profesional,
bermutu, ramah, santun, penuh empati, dan komunikatif.
Seluruh kegiatan pengawasan dan pemeriksaan selama embarkasi dan
debarkasi agar dicatat dan dilaporkan melalui Sistem Informasi Kesehatan
Jemaah Haji Indonesia (Siskohatkes) dan Sistem Informasi Kekarantinaan
Kesehatan (Sinkarkes)
Demikian Surat Edaran ini disampaikan untuk dapat dilaksanakan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2 Mei 2022
Tembusan
1.
2.
3.
Menteri Kesehatan
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan
Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan