PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI
Jalan Kolonel Sutarto No. 132 Surakarta Kode Pos 57126 Telp. (0271) 634634,
Faximile (0271) 637 412, Email : rsmoewardi@jatengprov.go.id
Website : rsmoewardi.jatengprov.go.id
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI
Nomor : 188.4/ 2471 /2021
TENTANG
PANDUAN PENILAIAN PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL BERKELANJUTAN
(PPKPB) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI
Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan mutu_pelayanan
Khususnya sumber daya keperawatan, perlu adanya
Penilaian Praktik Keperawatan Profesional Berkelanjutan
(PPKPB) Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi;
b. bahwa Panduan Penilaian Praktik Keperawatan Profesional
Berkelanjutan (PPKPB) Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Moewardi perlu adanya Panduan dan telah diterbitkan
untuk penerapannya;
c. bahwa untuk hal tersebut butir (a) dan (b) di atas, perlu
ditetapkan dengan Keputusan Direktur RSUD Dr.
Moewardi.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
4, Undang-Undang Nomor 23 ‘Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
5. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/MENKES/Per/III/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit;
8, Peraturan Menteri Kesehatan No. 17 tahun 2013 tentang
Permenkes Perubahan 148 tahun 2010 ttg praktik
perawat;
9. Peraturan Menteri Kesehatan No.63 tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
DOKUMEN MASTERMENETAPKAN
KESATU
KEDUA
KETIGA,
KEEMPAT
10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun
2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Rumah Sakit
Umum Daerah Dan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
Jawa Tengah;
11.Keputusan Gubernur Jawa Tengah _Nomor
821.2/14/2020 tanggal 20 Januari 2020 tentang
Pengangkatan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menunjuk
Dr. dr. Cahyono Hadi, Sp.0G NIP. 196411161997031003
Pembina Utama Muda sebagai Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Moewardi Provinsi Jawa Tengah.
MEMUTUSKAN
PANDUAN PENILAIAN PRAKTIK | KEPERAWATAN
PROFESIONAL BERKELANJUTAN (PPKPB) | RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI
Panduan Penilaian Praktik Keperawatan Profesional
Berkelanjutan (PPKPB) Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Moewardi sebagaimana terlampir.
Panduan Penilaian Praktik Keperawatan Profesional
Berkelanjutan (PPKPB) Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Moewardi dalam Keputusan ini digunakan sebagai
acuan bagi rumah sakit untuk melaksanakan pelayanan.
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Surakarta
Tanggal 04 Maret 2021
DIREKTUR RSUD Dr. MOEWARDI
PROVINSI JAWA TENG:
CAHYONO HADIPEMERINTAH PROVINS! JAWA TENGAH =
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH i@i
Dr. MOEWARDI
JalanKolonetSoetaro 182 Surakarta Kodepos 57126
Telepon (0271) 69463 Feksimil(0271)637412, RSDM
Email:rsmoewardi@jatengprov.g0.id
Website : rsmoewardi jatengprov.go.id
PANDUAN
PENILAIAN KINERJA PROFESIONAL
KEPERAWATAN BERKELANJUTAN (PKPKB)
KOMITE KEPERAWATAN
2021BABI
DIFINISI
A. Pendahuluan
Pelayanan keperawatan yang profesional harus dilaksanakan
oleh tenaga keperawatan yang kompeten agar asuhan keperawatan dan
kebidanan dapat dilaksanakan secara aman. Perlu sistem untuk
menjamin bahwa tenaga keperawatan yang melaksanakan asuhan
keperawatan dan kebidanan memang kompeten dalam pemberian
asuhan. Evaluasi terhadap pengetahuan, pengetahuan dan sikap juga
harus selaku dilaksanakan mengingat perkembangan ilmu, tehnologi
berkembang dari waktu ke waktu dan tuntutan masyarakat yang
memakin meningkat.
Hak khusus yang dimiliki oleh para staf keperawatan di sebuah
Rumah sakit yang lazim dikenal dengan kewenangan Klinis (clinical
Privilege) sangat menentukan mutu pelayanan (quality of care) dan
keselamatan pasien ( Patient Safety) di rumah sakit tersebut.
Agar mutu pelayanan dan keselamatan pasien di rumah sakit
dapat terus terjaga dengan baik, maka rumah sakit harus mengevaluasi
atau mengkaji ulang (review) semua kewenangan klinis yang telah
diberikan rumah sakit kepada staf keperawatannya, dengan cara
memantau praktik keperawatan yang dilakukan oleh staf keperawatan di
rumah sakit tersebut. Hasil dari pemantauan ini dapat dijadikan sebagai
indikator mutu staf keperawatan dan juga akan mendukung staf
keperawatan yang bersangkutan untuk memperoleh kewenangan klinis
yang baru atau tetap memperoleh kewenangan klinis seperti yang telah
dimilikinya.
Agar supaya keputusan untuk menetapkan kewenangan klinis
dari para staf keperawatan di rumah sakit tersebut dapat terlaksana
secara lebih obyektif dan dapat berjalan berkesinambungan, maka pada
tahun 2007, sebuah institusi/ organisasi yang bernama The Joint
Commision (TJC) memperkenalkan 2 instrumen yang mereka sebut
dengan OnGoing Professional Practice Evaluation (OPPE) dan Focused
Professional Practice Evaluation (FPPE). Dua instrumen ini sengaja
didesain sedemikian rupa agar dapat saling bersinergis untuk
memastikan apakah pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh staf
keperawatan sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan.‘Trekait dengan hal tersebut di atas maka perlu disusun
panduan penilaian tenaga keperawatan yang meliputi Penilaian Kinerja
Profesional Keperawatan Berkelanjutan (PKPKB) dan Penilaian Kinerja
Profesional Keperawatan Fokus (PKPKF) Di RSUD Dr. Moewardi
. Pengertian
1. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan —_secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat
2. Staf Keperawatan adalah kelompok staf keperawatan yang
keanggotaannya sesuai dengan profesi dan keahliannnya
3. Komite Keperawatan adalah perangkat rumah sakit untuk
menerapkan tata kelola klinis (Clinical Governance) agar staf
keperawatan di rumah sakit terjaga profesionalismenya melalui
mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi keperawatan dan
pemeliharaan etika dan disiplin profesi keperawatan
4. Tenaga keperawatan adalah seorang perawat dan bidan yang
bertanggung jawab atas pengelolaan asuhan keperawatan /
kebidanan seorang pasien dan ditetapkan oleh Surat Keputusan
Direktur Rumah Sakit
5. Penilaian Kinerja Profesional Keperawatan Berkelanjutan (PKPKB)
adalah sebuah alat skrining (penapis) yang digunakan untuk
mengevaluasi kewenangan klinis dari para staf keperawatan rumah
sakit dalam melakukan pelayanan keperawatan di rumah sakit
tersebut. Alat ini juga digunakan untuk mengidentifikasi dan
menemukan apakah para staf keperawatan yang melaksanakan
pelayanan keperawatan sudah sesuai dengan standart yang telah
ditetapkan
6. Penilaian Kinerja Profesional Keperawatan Fokus (PKPKF) adalah alat
yang digunakan untuk menindaklanjuti sekaligus memvalidasi
(memastikan ) temuan temuan yang diperoleh lewat OPPE. Karena
itulah, proses yang dilakukan dengan menggunakan FPPE ini hanya
diterapkan pada sebagian kecil staf keperawatan yang sebelumnya
telah teridentifikasi oleh OPPEBAB II
RUANG LINGKUP
Form penilain kinerja staf keperawatan adalah form yang digunakan
untuk mengevaluasi kinerja dan kualitas pelayanan staf keperawatan yang
bekerja di RSUD Dr. Moewardi. Penilaian kinerja staf keperawatan dilakukan
setiap 1 tahun sekali yang didapat dari data logbook keperawatan, capaian
penilaian SKP dan catatan kedisiplinan serta performa yang dilakukan setiap
bulan sekali yang dinilai oleh atasannya langsung.
Hasil penilaian kinerja staf keperawatan disampaikan kepada Kepala
Instalasi, Kepala Bidang Keperawatan dan Wakil Direktur Pelayanan untuk
kemudian dilaporkan kepada Direktur.
Hal hal yang tercantum dalam form penilaian kinerja staf keperawatan
adalah sebagai berikut :
1. Pratik profesional keperawatan
2. Pelaksanaan etika dan disiplin dalam praktik keperawatan
3. Clinical Profesional Development ( CPD )BAB IIL
KEBIJAKAN
. Penilaian kinerja staf keperawatan digunakan untuk mengevaluasi
kualitas dan keamanan pelayanan staf keperawatan kepada pasien
. Penilaian kinerja staf keperawatan dilaksanakan untuk menjamin
kompetensi staf klinis dalam meningkatkan keselamatan pasien
Penilaian kinerja staf keperawatan dapat membantu untuk
menciptakan pendekatan yang konsisten dan adil untuk
mengevaluasi staf keperawatan
. Proses evaluasi dilakukan secara obyektif dan berbasis bukti
4. Hasil evaluasi dapat berupa :
a. Tidak adanya perubahan dalam tanggung jawab staf keperawatan
b. Adanya perluasan tanggung jawab staf keperawatan
c. Adanya pembatasan tanggung jawab staf keperawatan
d. Adanya masa konseling dan pendampingan atau kegiatan yang
digunakan untuk perbaikan kinerja staf keperawatan
. Jika dalam waktu 1 tahun muncul fakta atas kinerja yang
diragukaan atau buruk maka dapat dilakukan review lanjutan dan
pengambilan tindakan yang tepat oleh Direktur Rumah SakitBABIV
‘TATA LAKSANA
Merupakan suatu proses pengumpulan data, menganalisa informasi
terhadap setiap kinerja staf keperawatan yang dilaksanakan berdasarkan data
yang komprehensif untuk menilai pencapaian program dan mendeteksi serta
menyelesaikan masalah yang dihadapi. Dalam melaksanakan evaluasi kinerja
staf keperawatan diperlukan suatu metode dan proses penilaian serta
pelaksanaan tugas seseorang atau kelompok orang dalam unit - unit kerja
yang sesuai dengan standart kinerja dan tujuan Rumah Sakit.
Proses evaluasi yang terus menerus terhadap praktisi professional di
lakukan secara objektif dan berbasis bukti. Hasil proses review digunakan
untuk menentukan ada dan tidaknya perubahan dalam tanggung jawab staf
keperawatan fungsional, perluasan tanggung jawab, pembatasan tanggung
jawab, masa konseling dan pengawasan serta kegiatan yang lain. Setiap waktu
sepanjang tahun, bila terdapat bukti yang dapat dipertanyakan tentang
kurangnya peningkatan kinerja, maka dilaksanakan review dan kegiatan lain
yang sesuai. Hasil review, tindakan yang diambil dan setiap dampak atas
Kewenangan di dokumentasikan dalam file kredensial staf keperawatan
fungsional atau file lainnya.
Ada evaluasi terus menerus terhadap kualitas dan keamanan asuhan
Klinis yang diberikan oleh setiap staf keperawatan fungsional diperlukan
untuk meningkatkan mutu pelayanan masing ~ masing staf keperawatan dan
untuk mengurangi kesalahan dalam pelayanan keperawatan yang akan
dilaksanakan.
Elemen penilaian meliputi :
1, Praktek Profesional Perawatan :
a. Melakukan Pengkajian Keperawatan
b. Merumuskan Diagnosa Keperawatan
c. Membuat Rencana Tindakan Keperawatan
d. Melaksanakan Tindakan Keperawatan
¢. Melakukan Evaluasi Keperawatan
2. Pelaksanaan Etika Dan Disiplin Dalam Praktek Keperawatan ;
a, Komunikasi Interpersonal
b. Performance Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan
c. Kedisiplinan Dalam Melaksanakan Tugas
. Kerja Sama Dalam Memberikan Pelayanane. Loyalitas
3. Clinical Profesional Development ( CPD }
a, Mengikuti Kegiatan Ilmiah
b. Membuat / Mempresentasikan Karya IImiah
Informasi dari proses evaluasi_ praktik profesional _tersebut
didokumentasikan dalam file kredensial anggota staf keperawatan fungsional
dan file lainnya yang relevan. Proses evaluasi staf keperawatan merupakan
suatu proses pengumpulan data, menganalisa informasi terhadap setiap
kinerja staf keperawatan yang dilaksanakan berdasarkan data yang
komprehensif untuk menilai pencapaian program dan mendeteksi serta
menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Apabila dalam pelaksanaan PKPKB di dapatkan temuan-temuan maka
akan dilaksanakan PKPKF, untuk menindaklanjuti sekaligus memvalidasi
(memastikan) temuan-temuan yang diperoleh lewat PKPKB dan melakukan
tindak lanjut. Proses yang PKPKF hanya diterapkan pada sebagian kecil staf
keperawatan yang sebelumnya telah teridentifikasi oleh OPPE
Adanya proses evaluasi secara terus menerus diharapkan tercapainya
pelayanan keperawatan profeasional yang bermutu dan berdaya saing.BABV
DOKUMENTASI
. Format Penilaian Kinerja Profesional Keperawatan Berkelanjutan
(PKPKB).
. Petunjuk Tehnis Penilaian Kinerja_ Profesional Keperawatan
Berkelanjutan (PKPKB)
. Format Penilaian Kinerja Profesional Keperawatan Fokus (PKPKF)
. Petunjuk Tehnis Penilaian Kinerja Profesional Keperawatan Fokus
(PKPKF)Lampiran 2.
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PROFESIONAL KEPERAWATAN
BERKELANJUTAN (PKPKB)
1. Untuk menentukan nilai pada item 1.a s/d 2.d bisa dilihat pada logbook
yang bersangkutan.
2. Cara menilai pada item A.1.as/d A.2.d:
Nilainya berupa persen : cara penghitungan :
Bila nilai/hasil < dari batas minimal dari target =
nilai yg dicapai x prosentase bobot pada item itu
batas minimal target
contoh : target 246/tahun kemudian nilai yang dicapai dari 239 pasien
/tahun maka : persen pada kolom hasil =
230/246 x 8% = 7,48%
3. Untuk menentukan nilai pada item B.1 s/d B.S di klasifikasikan menjadi 3
yaitu :
- Baik : nilai 80 s/d 100
- Cukup : 60 s/d <80
- Kurang : < 60
4. Cara menilai pada item B.1 s/d B.
Nilainya berupa persen : cara penghitungan :
Bila nilai/hasil < dari batas minimal dari target ( Baik : 80 s/d 100) =
nilai vg dicapai x prosentase bobot pada item itu
batas minimal target
contoh nilai dari Orientasi pelayanan 88 maka : persen pada kolom
hasit =
75/100 x 5% = 4,40%
- Bila nilai/hasil masuk pada rentang target maka nilai hasilnya sama
dengan prosentase bobot pada item tersebut.
Contoh nilai dari kehadiran 100 maka pada nila pada kolom hasil = 5%
5. Untuk menentukan nilai pada item 3.a s/d 3.b bisa dilihat dari hasil karya
yang bersangkutan.
a. Kegiatan Ilmiah meliputi :
Mengikuti kegiatan seminar/pelatihan/workshop
- Menjadi Moderator pada kegiatan Ilmiah
Menjadi Pembicara Pada kegiatan Iimiah
- Panitia dalam kegiatan Imiahb. Membuat Karya /mempresentasikan Karya Ilmiah
melakukan penelitihan kelompok maupun individu
Menjadi anggota QCC
- Membuat buku, menterjemahkan buku
- Membuat Pedoman, Panduan ,SPO
6. Cara menilai pada item 3.A s/d 3.B :
Nilainya berupa persen : cara penghitungan :
- bila nilai/hasil < dari batas minimal dari target =
nilai yg dicapai x prosentase bobot pada item itu
batas minimal target
contoh nilai dari mengikuti kegiatan IImiah 2 SKP /thn maka : persen
pada kolom hasil = 2/2 x5%= 5 %
- Bila nilai/hasil masuk pada rentang target maka nilai hasiInya sama
dengan prosentase bobot pada item tersebut.
Contoh nilai dari mengikuti kegiatan ilmiah 5 SKP /thn maka pada nila
pada kolom hasil = 5%
7. Jumlah pada kolom total nilai kinerja individu diisi penjumlahan dari
keseluruhan item
8. Beri tanda ( ¥ ) pada Interprestasi hasil sesuai jumlah prosentase pada
kolom hasilIMengivt Kept ich Joustserann dalam fegatn ian iapevanatn danvaramewonnng | 2] 2 | 5 | Sax
eraitekteerowatan seer serinar,pelthan, wortsop tk ebaal
lover pembieara maupun sobs eer.
‘embist menpreereilan Taya |Wembune stu mempreentin ia tui/iayainah newer | 2 | 2 | $ | 800%
lama Josncitan nainaivce manpun kalompek membustmentrmanion
outs atau junalmenyusun pedoman.panduan mausun SPO,
Jmergemongantohnolog pat gu dale bang playanan
Jepesuntan, dan tera sega tun sa argo GM.
amin Ragentangnn eel Kaparan sa | io
zl
i Tabata
stereos net; fnenohi Wb 00% 10K Car} Memenuh Waifs ADR Tak Hfpenah Nis