Rahasia Kedokteran vs Keterbukaari
Informasi dalam Perspektif Hukum
es a eats
luthfie@me.com,
a)
Advokat di Jakarta,
Pendiri M. LUTHFIE HAKIM & PARTNERS
Law Firm
Anggota Kompartemen Hukum PP PERS!
Anggota Majelis Kehormatan Disiplin
Kedokteran Indonesia (MKDKI)
Anggota Divisi Hukum PP MUKISI
Ketua Bidang Pendidikan & Pelatihan MHKI
Konsultan Hukum Rumah Sakit
(sejak 2003)|
Dosen Magister Hukum Kesehatan FH UGM
Wakil Ketua Umum PERADIRahasia Kedokteran
(Permenkes No, 36/2012)
+ Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan
praktik kedokteran wajib menyimpan rahasia
kedokteran;
+ Setiap orang berhak atas rahasia kondisi kesehatan
pribadinya yang telah dikemukakan kepada
penyelenggara pelayanan kesehatan,Ruang Lingkup Rahasia
Kedokteran
+ Rahasia kedokteran mencakup data dan informasi
mengenai:
ae identitas pasiens
b. kesehatan pasien meliputi hasil anamnesis,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, penegakan
diagnosis, pengobatan dan/atau tindakan kedokterans
dan
co hal lain yang berkenaan dengan pasien§
+ Data dan informasi tersebut dapat bersumber dari pasien,
keluarga pasien, pengantar pasien, Surat keterangan
konsultasi atau rujukan, atau sumber lainnya,Pihak Yang WaJjib Menyimpan
Rahasia Kedokteran
+ Semua pihak yang terlibat dalam pelayanan
kedokteran dan/atau menggunakan data dan
informasi tentang pasien wajib menyimpan rahasia
kedokteran;
+ Kewajiban menyimpan rahasia kedokteran berlaku
selamanya, walaupun pasien telah meninggal dunia,Pembukaan Rahasia
Kedokteran (AK)
* Rahasiakedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan;
@ kesehatan pasien’
b. memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam
rangka penegakan hukum3
Co permintaan pasien sendirig atau
d. berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangang
+ Pembukaan rahasia kedokteran dilakukan terbatas sesuai
kebutuhans
+ Pembukaan rahasiakedokteran harus didasarkan pada data
dan informasi yang benar dan dapat
dipertanggungjawabkan.a. Pembukaan AK Untuk
Kepentingan Kesehatan Pasien
+ Pembukaan rahasia kedokteran untuk kepentingan
kesehatan pasien, meliputis
a kepentingan pemeliharaan kesehatan,
pengobatan, penyembuhan, dan perawatan
pasieng dan
b. keperluan adminstrasi, pembayaran asuransi atau
Jaminan pembiayaan kesehatan3
Pembukaan rahasia kedokteran tersebut di atas
dilakukan dengan persetujuan pasien baik secara
tertulis maupun sistem informasi elektronik pada
saat pendaftaran pasien di fasyankes.
6b, Pembukaan RK Dalam Rangka
Penegakan Hukum (1)
+ Pembukaan rahasia kedokteran untuk memenuhi
permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka
penegakan hukum, dapat dilakukan pada proses
penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan sidang
pengadilans
bentuk pembukaan rahasia kedokteran diatas
dapat berupa pemberian data dan informasi visum
et repertum, keterangan ahli, keterangan Saksi,
dan/atau ringkasan medis;b, Pembukaan RK Dalam Rangka
Penegakan Hukum (2)
+ permohonan untuk pembukaan rahasia kedokteran
diatas harus dilakukan Secara tertulis dari pihak
yang berwenang —> PMK No.269/2010 tte Rekam
Medis Psl.10 ay.(2) huruf b. menyebutkan “atas
perintah pengadilan’s
Dalam hal pembukaan rahasia kedokteran dilakukan
atas dasar perintah pengadilan atau dalam sidang
pengadilan, maka rekam medis seluruhnya dapat
diberikan.c. Pembukaan AK Atas Dasar
Permintaan Pasien Sendiri
Pembukaan rahasia kedokteran atas dasar
permintaan pasien Sendiri dapat dilakukan dengan
pemberian data dan informasi kepada pasien baik
secara lisan maupun tertulis3
keluarga terdekat pasien dapat memperoleh data
dan informasi kesehatan pasien, kecuali dinyatakan
sebaliknya oleh pasien yang diberikan pada waktu
penerimaan pasien.d, Pembukaan AK Atas Dasar
Ketentuan Peraturan Per-UU-an (1)
+ Pembukaan rahasia kedokteran atas dasar
ketentuan peraturan per-UU-an dilakukan tanpa
persetujuan pasien dalam rangka kepentingan
penegakan etik atau disiplin, serta kepentingan
umums
Pembukaan rahasia kedokteran dalam rangka
kepentingan penegakan etik diberikan atas
permintaan tertulis Majelis Kehormatan Etik
Profesi dan kepentingan disiplin atas permintaan
MaJjelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesiasd, Pembukaan AK Atas Dasar
Ketentuan Peraturan Per—-UU-an (2)
Pembukaan rahasiakedokteran atas dasar kepentingan
umum dilakukan tanpa membuka identitas pasien;
Kepentingan umum yang dimaksud meliputis
Qo audit medis;
b. ancaman kejadian luar biasa/wabah penyakit menulars
co penelitian kesehatan untuk kepentingan negara;
d. pendidikan atau penggunaan informasi yang akan
berguna di masa yang akan datangs dan
@. ancaman keselamatan orang lain secara individual atau
masyarakat;
Khusus huruf b dan e, identitas dapat dibuka kepada institusi
yang berwenang untuk ditindaklanjuti.
iPihak Yang Berwenang
Membuka AK
+ Pembukaan atau pengungkapan RK dilakukan oleh
penanggungJjawab pelayanan pasien3
Dalam hal pasien ditangani/dirawat oleh tim, maka
ketua tim yang berwenang membuka AK, namun
Jika berhalangan dapat dilakukan oleh salah satu
anggota tim yang ditunjuk;
Dalam hal tidak ada penanggungjawab pelayanan
pasien maka pimpinan fasyankes dapat membuka AK.Hak Ingkar Pembukaan/
Pengungkapan AK
+ Penanggungjawab pelayanan pasien atau pimpinan
fasyankes dapat menolak membuka rahasia
kedokteran apabila permintaan tersebut
bertentangan dengan ketentuan peraturan per-
UU-an,Pelepasan Hak AK
+ Pasien atau keluarga terdekat pasien yang telah meninggal
dunia yang menuntut tenaga kesehatan dan/atau fasyankes
serta menginformasikannya melalui media massa, dianggap telah
melepaskan hak rahasia kedokterannya kepada umums
+ Penginformasian melalui media massa memberikan kewenangan
kepada tenaga kesehatan dan/atau fasyankes untuk membuka
atau mengungkap rahasia kedokteran yang bersangkutan
sebagai hak jawab3
+ Dalam hal pihak pasien menggugat tenaga kesehatan dan/atau
fasyankes, maka rahasia kedokteran dapat dibuka dalam rangka
pembelaan dimuka sidang pengadilan.
14Perekaman di
Lingkungan RS
* Pasal yang relevan dengan larangan pengambilan rekaman
audio, audio visual/video dan/atau foto adalah?
1, UUNo, 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Pasal
53 huruf c§
2. UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 44 ayat
(1)§ dan
3. Permenkes No. 69 tahun 2014 tentang Kewajiban Rumah
Sakit dan Kewajiban Pasien Pasal 23 huruf a,UU No, 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran Pasal 53 huruf c
+ Pasien, dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran,
mempunyai kewaJiban ¢
a memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang
masalah kesehatannyag
b. mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi
c. mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan
kesehatan; dan
d, memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
16UU No, 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit Pasal 44 ayat (1)
+ Rumah Sakit dapat menolak mengungkapkan segala
informasi kepada publik yang berkaitan dengan
rahasia kedokteran,Permenkes No, 69 tahun 2014 tentang
KewaJjiban Rumah Sakit dan Kewajiban
Pasien Pasal 28 huruf a.
+ Dalam menerima pelayanan dari Rumah Sakit, pasienmempunyal kewajibans
a> mematuhi peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;
b, menggunakan fasilitasrumah sakit secara bertanggungjawab;
Cs menghormatihak-hak pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga Kesehatan serta
petugas lainnya yang bekerJadi rumah sakits
d, memberikon informasi yang Jujurs lengkap dan akurat sesuai kemampuan dan
pengetahuannyatentang masalah kesehatannyas
e, memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan Jaminan kesehatan yang
dimilikinyag
, mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan di rumah sakit
dan disetujui oleh Pasien yang bersangkutan set elahmendapatkan penjelasan sesuat
ketentuan peraturan perundang-undang ang
9. menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak rencana terapi
yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan dan/atau tidak mematuhi petunjuk
yang diberikan oleh Tenaga Kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau
inasalah kesehatannyai dan
h. memberikan imbalanjasa atas pelayanan yang diterima,
13,