You are on page 1of 12

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI,

KOORDINASI MATA TANGAN DAN MOTIVASI TERHADAP


TEMBAKAN JUMP SHOOT

Alvin Syahrul Jeni1*,M Ridwan2, Witarsyah3, Sari Mariati4


1,2,3,4
Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan,
Universitas Negeri Padang, Indonesia.
Email Korespondensi: alvinshaj@gmail.com

ABSTRAK
Permasalahan yang ditemukan pada penelitian ini adalah kegagalan saat melakukan
jump shoot pada Club Bolabasket EXTREME Kota Solok. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kontribusi power otot tungkai, koordinasi mata tangan dan motivasi terhadap
kemampuan jump shoot atlet Club Bolabasket EXTREME Kota Solok. Jenis penelitian adalah
korelasional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 42 orang dan sampel dalam penelitian ini
sebanyak 20 orang. Dalam penelitian ini diberikan tes pada masing-masing variable. Untuk
menganalisis data digunakan korelasi product moment dan korelasi ganda. Dari hasil penelitian
terdapat kontribusi power otot tungkai terhadap kemampuan jump shoot atlet sebesar 46,54%,
terdapat kontribusi koordinasi mata tangan terhadap kemampuan jump shoot atlet sebesar
28,76% dan kontribusi motivasi terhadap kemampuan jump shoot 12,47%. Terdapat kontribusi
power otot tungkai, koordinasi mata tangan dan motivasi secara simultan terhadap kemampuan
jump shoot atlet bolabasket club EXTREME Kota Solok sebesar 87,8%.
Kata Kunci: daya ledak otot tungkai, koordinasi mata tangan, motivasi, kemampuan jump shoot

CONTRIBUTION OF LIMP MUSCLE EXPLOSION, EYE COORDINATION AND


MOTIVATION TO JUMP SHOOT SHOOT

ABSTRACT
The problem found in this study was failure when doing jump shoots at the EXTREME
Basketball Club, Solok City. This type of research is correlational. The population in this study
was found to be 42 people and the sample in this study was 20 people. This study uses
measurement tests on the four variables, namely the vertical jump test, the ball throwing test, the
questionnaire spread, and the jump shoot test. Data were analyzed by product moment and
followed by multiple correlation. Results Based on the research, it was found that the
contribution of leg muscle strength to the jump shoot ability was 46.54%, the coordination
resource from the jump shoot ability was 28.76% and the contribution to the jump shoot ability
was 12.47%. There is a contribution of leg muscle strength, eye-hand coordination and
motivation at the same time as jump shoot athletes at EXTREME basketball club Solok City by
87.8%.
Keywords: limb muscle explosive power, hand eye coordination, motivation, jump shoot ability

PENDAHULUAN
Seorang atlet yang menekuni sebuah cabang olahraga tertentu akan meraih suatu
prestasi pada tingkat daerah, nasional, maupun tingkat internasional. Untuk meraih
prestasi tersebut atlet harus memiliki kebugaran jasmani yang bagus. Tujuan kegiatan
olahraga Indonesia yaitu pembinaan prestasi olahraga. Prestasi dari suatu tim atau
olahragawan dicapai apabila pada pertandingan tim meraih kemenangan. Salah satu
olahraga yang dimainkan dengan team yaitu permainan bolabasket. Dalam permainan
bolabasket harus bisa memasukan bola sebanyak mungkin kedalam keranjang lawan.
Bolabasket dimainkan oleh dua tim. Menurut Kosasih (2008) Permainan
Bolabasket masing-masing tim terdiri dari lima orang, permainan ini menggunakan
kecepatan kaki dangan tangan serta keseimbangan tubuh. Menurut Syujri (2016)
Bolabasket memakai bola besar lalu bermain dengan tangan yang tujuannya untuk
memasukan bola sebanyak mungkin pada ring lawan dan dimainkan dengan lempar
tangkap (Passing), menggiring (Dribble) dan menembak (Shooting). Menurut Ridho
(2019) shooting adalah keterampilan yang paling terpenting dalam Bolabasket karena
langsung terikat dengan poin skor.
Dalam permainan Bolabasket atlet harus menguasai teknik yang digunakan
dalam permainan. Menurut Ramos (2020) teknik yang harus dimiliki atlet dalam
permainan Bolabasket yaitu passing, shooting, dribbling. Agar atlet dapat menguasai
bola dan mengantisipasi pergerakan lawan maka atlet harus menguasai seluruh gerakan
yang ada dalam permainan Bolabasket. Menurut Fuji (2014) gerakan yang harus
dikuasai pemain Bolabasket meliputi gerak kaki, tangan maupun gerakan seluruh tubuh.
Selain menguasai teknik dalam permainan Bolabasket pemain harus mempunyai
fisik yang bagus. Menurut Ridwan (2020) mengatakan bahwa kondisipfisik adalah
satupkesatuan utuh dari komponen-komponenpyang tidak dapatpdipisahkan begitu
saja,pbaik peningkatan maupun pemeliharaannya. Komponen fisik yang harus dimiliki
atlet menurut Hidayat (2020) yaitu seperti daya ledak, koordinasi, kekuatan, daya tahan,
kelentukan, kecepatan, kelincahan, keseimbangan, kebugaran sistem kardiorespirat.
Menurut Gryko (2018) efektivitas pemain juga bergantung dari penguasaan eksekusi
ofensif dan defensif.
Agar atlet dapat memasukan bola sebanyak-banyaknya kedalam ring lawan
maka diperlukan kemampuan menembak yang bagus. Menurut Nakano (2018) dalam
permainan Bolabasket menembak adalah teknik yang paling penting karena dengan
menembak adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan point”. Adapun teknik
menembak dalam Bolabasket yaitu dengan melakukan teknik jump shoot. Menurut
Minarti (2020) mengatakan Jump shoot dilakukan sambil melompat lutut menekuk,
tubuh dilontarkan dengan kedua kaki lalu kaki diluruskan.
Atlet Bolabasket harus menguasai teknik Jump shoot maka dari itu atlet harus
bisa melompat dengan tinggi agar bisa melakukan Jump shoot dengan baik, daya ledak
otot tungkai serta koordinasi mata tangan dan motivasi. Menurut Yenes (2018) daya
ledak otot tungkai merupakan gabungan dari unsur kondisi fisik yaitu kekuatan dan
kecepatan. Sinurat (2020) menjelaskan bahwa gerakan koordinasi mata tangan
merupakan gerakan yang saling berhubungan dalam pelaksanaan dan fungsinya,
koordinasi berfungsi untuk keseimbangan koordinasi otot, dan pengatur gerak irama.
Sedangkan motivasi berasal dari kata motif (motive) dan movere dan menjadi “Motion”
yaitu gerak atau dorongan. Menurut Darmawan (2020) motivasi merupakan sebuah
perubahan energi di diri seseorang akibatnya muncul perasaan keinginan agar mencapai
tujuan yang diinginkan.
Pada atlet Bolabasket Club EXTREME Kota Solok dapat dilihat bahwa masih
kurangnya kemampuan Jump shoot pada atlet. Dalam latihan tersebut atlet kurang
akurat dalam melakukan Jump shoot, sehingga banyak bola yang meleset dan tidak
masuk kedalam ring. Hal ini dapat dilihap pada saat uji coba melawan salah satu Club
yang ada di Kota Payakumbuh pada hari senin, tanggal 21 desember 2020. Setiap
serangan yang dilakukan sering mengalami kegagalan terutama saat melakukan Jump
shoot, sehingga poin yang diciptakan dalam satu uji coba hanya sedikit. Tercatat atlet
melakukan Jump shoot selama quarter pertama dan kedua banyaknya tembakan yang
meleset daripada tembakan yang masuk.
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan atlet Club EXTREME Kota Solok ini
terjadi diduga karena kurangnya daya ledak otot tungkai pemain yang terlihat
mengakibatkan tidak seimbangnya atlet untuk melakukan Jump shoot didaerah lawan,
serta kurangnya koordinasi mata tangan dan juga motivasi yang dimiliki setiap atlet
yang membuat setiap melakukan Jump shoot tidak tepas. Agar atlet dapat melakukan
jump shoot dengan baik diperlukan daya ledak otot tungkai, koordinasi mata tangan dan
motivasi agar mendapatkan prestasi yang bagus.

METODE
Jenis penelitian ini yaitu korelasional dan pra-eksperiment. Tujuan penelitian ini
yaitu memastikan muncul atau tidaknya sebuah hubungan pada setiap variabel yang
telah ditentukan (Arikunto, 2011). Dalam penelitian ini digunakan dua variabel, yaitu
variabel bebas dan variabel terikat. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah
daya ledak otot tungkai, koordinasi mata tangan, serta motivasi, sedangkan variabel
terikatnya yaitu kemampuan jump shoot bolabasket. Populasi dalam penelitian ini yaitu
semua atlet Bolabasket Club EXTREME Kota Solok yang terdiri dari 42 orang atlet
yang jumlah laki-lakinya 22 orang atlet dan 20 orang atlet perempuan. Tempat
dilakukan penelitian ini yaitu di Kota Solok tepatnya dilapangan Bolabasket Kodim
0309 Solok. Dalam penelitian ini data yang dipakai yaitu memberikan tes kepada
sampel yang telah dipilih dan alat tes pada setiap variabel. Instrumen tes yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah vertical jump test untuk tes daya ledak otot tungkai, tes
koordinasi mata tangan, dan menyebarkan angket motivasi.
HASIL
1. Daya ledak otot tungkai
Dari hasil tes yang diberikan diperoleh jumlah skor sebesar 2337,10, rata-rata
sebesar 116,86, standar deviasi sebesar 8,94, skor maksimal sebesar 138,87, dan skor
minimal 100,80. Dapat dilihat pada tabel disribusi frekuensi dibawah ini :
Tabel 1.Distribusi Frekuensi Data Tes Daya Ledak Otot Tungkai Atlet
Bolabasket Club EXTREME Kota Solok
No Kelas Interval Kategori Fa Fr%
1 >130,27 Baik Sekali 1 5%
2 121,33-130,26 Baik 4 20%
3 112,38-121,32 Cukup 10 50%
4 103,44-112,37 Kurang 4 20%
5 <103,44 Kurang Sekali 1 5%
Jumlah 20 100%
Dari tabel diatas dijelaskan atlet berada pada kelas interval >130,27 sebanyak
1 orang (5%), jumlah atlet yang berada pada kelas interval 121,33-130,26 sebanyak 4
orang (20%), jumlah atlet yang berada pada kelas interval 112,38-121,32 sebanyak
10 orang (50%), jumlah atlet yang berada pada kelas interval 103,44-112,37
sebanyak 4 orang (20%), jumlah atlet yang berada pada kelas interval <103,44
sebanyak 1 orang (5%). Agar lebih jelas bisa dilihat pada gambar berikut :
Gambar.1 Tes Daya Ledak Otot Tungkai Atlet Bolabasket Club EXTREME Kota
Solok
2. Koordinasi mata tangan
Dari tes yang telah diberikan didapat sebesar 299, rata-rata sebesar 14,95,
standar deviasi sebesar 3,09, skor maksimal sebesar 21, dan skor minimal 19. Data
distibusi frekuensinya dijelaskan dalam tabel dibawah :
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Data Tes Koordinasi Mata Tangan Atlet
Bolabasket Club EXTREME Kota Solok
No Kelas Interval Kategori Fa Fr%
1 >20 Baik Sekali 1 5%
2 16-20 Baik 6 30%
3 13-15 Cukup 7 35%
4 10-12 Kurang 6 30%
5 <10 Kurang Sekali 0 0%
Jumlah 20 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah atlet yang berada pada
kelas interval >20 sebanyak 1 orang (5%), jumlah atlet yang berada pada kelas
interval 16-20 sebanyak 6 orang (30%), jumlah atlet yang berada pada kelas interval
13-15 sebanyak 7 orang (35%), jumlah atlet yang berada pada kelas interval 10-12
sebanyak 6 orang (30%), jumlah atlet yang berada pada kelas interval <10 sebanyak
0 orang (0%). Untuk lebih jelanyan histogram data tes koordinasi mata tangan atlet
Bolabasket Club EXTREME Kota Solok dapat dilihat pada gambar di berikut ini.
<10 10-12 13-15 16-20 >20

Gambar.2 Data Tes Koordinasi Mata Tangan Atlet Bolabasket Club EXTREME
Kota Solok
3. Angket Motivasi
Berdasarkan hasil tes yang telah dilakukan diperoleh jumlah skor sebesar
2726, rata-rata sebesar 136,30, standar deviasi sebesar 5,26, skor maksimal sebesar
147, dan skor minimal 121. Selanjutnya distribusi frekuensi data tes motivasi atlet
Bolabasket Club EXTREME Kota Solok sebagai berikut :
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Data Tes Motivasi Atlet Bolabasket Club
EXTREME Kota Solok
No Kelas Interval Kategori Fa Fr%
1 >144 Baik Sekali 1 5%
2 139-143 Baik 6 30%
3 134-138 Cukup 10 50%
4 128-133 Kurang 2 10%
5 <128 Kurang Sekali 1 5%
Jumlah 20 100%
Jumlah atlet yang berada pada kelas interval >144 sebanyak 1 orang (5%),
jumlah atlet yang berada pada kelas interval 139-143 sebanyak 6 orang (30%),
jumlah atlet yang berada pada kelas interval 134-138 sebanyak 10 orang (50%),
jumlah atlet yang berada pada kelas interval 128-133 sebanyak 2 orang (10%),
jumlah atlet yang berada pada kelas interval <128 sebanyak 1 orang (5%). Untuk
lebih jelanyan histogram data tes motivasi atlet Bolabasket Club EXTREME Kota
Solok dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
<128 128-133 134-138 139-143 >144

Gambar.3 Data Tes Motivasi Atlet Bolabasket Club EXTREME Kota Solok
4. Kemampuan jump shoot
Berdasarkan hasil tes yang telah dilakukan diperoleh jumlah skor sebesar 311,
rata-rata sebesar 15,55, standar deviasi sebesar 5,26, skor maksimal sebesar 28, dan
skor minimal 11. Selanjutnya distribusi frekuensinya sebagai berikut :
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Data Tes Kemampuan Jump shoot Atlet
Bolabasket Club EXTREME Kota Solok
No Kelas Interval Kategori Fa Fr%
1 >23 Baik Sekali 2 10%
2 18-23 Baik 3 15%
3 13-17 Cukup 8 40%
4 8-12 Kurang 7 35%
5 <8 Kurang Sekali 0 0%
Jumlah 20 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah atlet yang berada pada
kelas interval >23 sebanyak 2 orang (10%), jumlah atlet yang berada pada kelas
interval 18-23 sebanyak 3 orang (15%), jumlah atlet yang berada pada kelas interval
13-17 sebanyak 8 orang (40%), jumlah atlet yang berada pada kelas interval 8-12
sebanyak 7 orang (35%), jumlah atlet yang berada pada kelas interval <8 sebanyak 0
orang (0%). Untuk lebih jelasnyan histogram data tes kemampuan Jump shoot atlet
Bolabasket Club EXTREME Kota Solok dapat dilihat pada gambar berikut ini
<8 8-12 13-17 18-23 >23

Gambar.4 Data Tes Kemampuan Jump shoot Atlet Bolabasket Club EXTREME
Kota Solok
PEMBAHASAN
a. Terdapat Kontribusi Daya Ledak Otot Tungkai terhadap Tembakan Jump
shoot Atlet Bolabasket Club EXTREME Kota Solok
Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang telah dilakukan telah terbukti
secara nyata bahwasanya daya ledak otot tungkai memberikan kontribusi terhadap
tembakan Jump shoot atlet Bolabasket Club EXTREME Kota Solok. Kontribusi
yang diberikan sebesar 46,54%.
Menurut Nathan (2019) daya ledak otot tungkai terjadi karena saling
memendek dan memanjang otot tungkai atas dan bawah. Menurut Yusuf (2022)
dikegiatan berolahraga kekuatan otot termasuk komponen biometric yang
sangat utama dikarenakan bisa mengukur berapaa cepat orang berlari, menendang,
memukul dan dapat melakukan tolakan dengan maksimal.
Menurut Kerimov (2014) mengemukakan kemampuan otot dalam melakukan
kerja dengan eksplosif disebut sebagai daya ledak otot . Dalam teknik Jump shoot
daya ledak berfungsi sebagai tenaga untuk melakukan lompatan yang baik sehingga
menghasilkan lompatan yang tinggi, karena dalam melakukan Jump shoot lompatan
yang tinggi dan baik akan menghasilkan Jump shoot yang baik pula. Ada beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi daya ledak otot tungkai. Menurut Syafrudin
(2013) daya ledak otot tungkai dipengaruhi oleh kekuatan otot, kecepatan konstraksi
otot.
Dari penjelasan diatas, maka dapat dikemukakan bahwa daya ledak otot
tungkai merupakan faktor yang paling penting yang dapat mempengaruhi tembakan
jump shoot pada atlet Bolabasket Club EXTREME Kota Solok. Oleh karena itu
perlu untuk menjadi perhatian bagi pelatih untuk dapat meningkatkan lagi daya
ledak otot tungkai atlet, seperti memberikan latihan daya ledak otot tungkai dengan
beban ataupun tanpa beban.
b. Terdapat Kontribusi Koordinasi Mata Tangan terhadap Tembakan Jump
shoot Atlet Bolabasket Club EXTREME Kota Solok
Dari hasil penelitian terlihat bahwa kontribusi koordinasi mata tangan
sebesar 28,76% terhadap tembakan Jump shoot atlet Bolabasket Club EXTREME
Kota Solok. Semakin baik koordinasi mata tangan yang dimiliki oleh atlet tersebut,
maka akan semakin baik pula tekhnik Jump shoot yang dimilikinya. Menurut Tery
(2018) persyaratan dalam meraih presasi jump shoot sangat dipengaruhi oleh
koordinasi mata tanga. Pemain yang mempunyai koordinasi mata tangan yang
baik akan Shooting dengan tepat sasaran.
Menurut Efendi (2017) koordinasi mata tangan memiliki kerja sama antara
mata tangan sebagai penggerak. Menurut Lestari (2019) mengemukakan bahwa
koordinasi memiliki hubungan dari berbagai faktor yang timbul dari gerakan
sehingga gerakan menjadi bagus dan terarah.
c. Terdapat Kontribusi Motivasi terhadap Tembakan Jump shoot Atlet Bolabasket
Club EXTREME Kota Solok
Pada hasil penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwasanya motivasi
memberikan kontribusi sebesar 12,47% terhadap tembakan Jump shoot atlet
Bolabasket Club EXTREME Kota Solok. Pada saat melakukan tekhnik Jump shoot
seorang atlet perlu memiliki motivasi yang tinggi karena jump shoot adalah bagian
dari shooting. Menurut Elis (2010) motivasi sangat mempengaruhi hasil prestasi yang
didapat oleh seseorang, karena keberhasilan suatu kegiatan atau pekerjaan yang
dilakukan seseorang berkaitan dengan kemauan dan motivasi dari dirinya sendiri.
Motivasi bisa berasal dari faktor instrik dan ekstrinsik. Menurut Enco (2002)
motivasi instrinsik berasal dari dalam diri seseorang. Sedangkan motivasi ekstrinsik
menurut Komarudin (2014) mengatakan bahwa motivasi ekstrinsik merupakan
motivasi yang timbul dari luar diri seseorang.
Seorang atlet bolabasket harus mempunyai motivasi yang tinggi agar dapat
mencetak prestasi. Dengan adanya motivasi atlet untuk melakukan jump shoot maka
akan semakin besar peluang dalam menciptakan poin. Faktor yang mempengaruhi
motivasi yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Menurut Dimyati dan Mudjiono
(1999) faktor fisiologis dan psikologis merupakan faktor internal yang memengaruhi
motivasi. Faktor eksternal yang memengaruhi yaitu metode latihan, relasi pelatih
dengan atlet, dan disiplin latihan.
d. Terdapat Kontribusi Daya Ledak Otot Tungkai, Koordinasi Mata Tangan dan
Motivasi terhadap Tembakan Jump shoot Atlet Bolabasket Club EXTREME
Kota Solok
Dari hasil penelitian dibuktikan daya ledak otot tungkai, motivasi dan koordinasi
mata tangan sangat berpengaruh terhadap tembakan Jump shoot atlet Club
EXTREME sebesar 87,8%. Dalam melakukan Jump shoot Bolabasket gerakan
vertical jump yang dilakukan sangat mempengaruhi kemampuan seorang atlet dalam
melakukan Jump shoot tersebut. Semakin tinggi vertical jump seorang atlet, maka
atlet tersebut juga akan semakin baik dalam melakukan Jump shoot.
Menurut Aulia (2020) menjelaskan bahwa otot memiliki peran yang penting
dalam melakukan gerakan secara kuat dan cepat. Selain itu tembakan Jump shoot
juga ditunjang oleh koordinasi mata tangan yang baik. Motivasi juga memberikan
pengaruh terhadap jump shoot yang dilakukan atlet. Dengan adanya motivasi yang
tinggi dari atlet untuk melakukan jump shoot maka akan semakin banyak poin yang
bisa dicetak oleh pemain.
Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat diketahui motivasi, koordinasi mata
tangan dan daya ledak otot tungkai memiliki kontribusi masing-masing terhadap
kemampuan jump shoot yang dilakukan oleh atlet. semakin tinggi kontribusi yang
dihasilkan maka akan semakin bagus jump shoot yang dihasilkan pemain juga
semakin banyak pula tembakan yang masuk ke gawang lawan.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan diatas maka dapat disimpulkan
bahwa tembakan Jump shoot atlet bolabasket Club EXTREME Kota Solok sebesar
46,54%, kontribusi mata tangan sebesar 28,76%, kontribusi motivasi sebesar 12,47%,
terdapat kontribusi daya ledak otot tungkai, koordinasi mata tangan dan motivasi secara
simultan terhadap tembakan jump shoot atlet bolabasket Club EXTREME Kota Solok
sebesar 87,8%.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2011) Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
(38)
Aulia Eka Putri, Donie, Adnan Fardi, Ronni Yenes. (2020). Metode Circuiy Training
Dalam Peningkatan Daya Ledak Otot Tungkai dan Daya Ledak Otot Lengan bagi
Atlet Bolabasket. Jurnal Patriot, 2(3). ISSN.2655-4984
Darmawan, R. Z., Padli, P., Alnedral, A., & Masrun, M. (2020). Kontribusi Antara
Motivasi Dan Koordinasi Mata-Tangan Dengan Keterampilan Servis Bawah
Bolavoli. Jurnal Patriot, 2(3), 860-873.
Dimyati dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Efendi, E. (2017). Kontribusi Kelincahan dan Koordinasi Mata-Tangan Terhadap
Keterampilan Bermain Bolabasket. Jurnal Performa Olahraga, 2(01), 21-31.
Elis Mediawati. (2010). Pengaruh Motivasi Belajar Mahasiswa dan Kompetensi Dosen
Terhadap Prestasi Belajar. Jurnal Pendidikan Ekonomi Dinamika Pendidikan, 5
(2). doi: https://doi.org/10.15294/dp.v5i2.4922
Enco Mulyasa, (2002). Manajemen Berbasis Club. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
ok(17,19).
Fujii, K., Yamashita, D., Yoshioka, S., Isaka, T., & Kouzaki, M. (2014). Strategies for
defending a dribbler: categorisation of three defensive patterns in 1-on-1
basketball. Sports biomechanics, 13(3), 204-214.
Gryko, K., Mikołajec, K., Maszczyk, A., Cao, R., & Adamczyk, J. G. (2018). Structural
analysis of shooting performance in elite basketball players during FIBA
EuroBasket 2015. International Journal of Performance Analysis in Sport, 18(2),
380-392.
Hidayat, R. (2020). Pengaruh Metode Latihan Plyometrics terhadap Kecepatan Atlet
Sepakbola SMA N 4 Sumbar FA. Jurnal Performa Olahraga, 5(1), 48-53.
Kerimov & OV, G. (2014). Developing Explosive Power and Increased Speed-Force
Readiness in Young Wrestlers. International Journal of Wrestling Science, 4(1),
35-42.
Komarudin, (2014). Psikologi Olahraga (Latihan Keterampilan Mental dalam
Olahraga Kompetitif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. (19,20,40).
Kosasih, Danny. (2008). Fundamental Basketball, Semarang: Karangturi Media (12,13)
Lestari, H. (2019). Hubungan Power Otot Tungkai dan Koordinasi Mata-Tangan dengan
Hasil Shooting pada Cabang Olahraga Bola Basket pada Siswa Kelas X SMA
Negeri 19 Palembang. Jurnal Olahraga, 5(2), 111-118.
Mardela, R., & Syukri, A. (2016). Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dan Koordinasi
Mata Tangan dengan Kemampuan Jump Service Atlet Bola Volly Putra Tim
Universitas Negeri Padang. Jurnal Performa Olahraga, 1(01), 28-47.
https://doi.org/10.24036/jpo74019
Nakano, N., Fukashiro, S., & Yoshioka, S. (2020). The effect of increased shooting
distance on energy flow in basketball jump shot. Sports biomechanics, 19(3),
366-381.
Nathan, B, Woodcock, S., Pluss, M. A., Bennett, K. J., Deprez, D., Vaeyens, R., ... &
Fransen, J. (2019). Forecasting the development of explosive leg power in
youth soccer players. Science and Medicine in Football, 3(2), 131-137.
Ramos, M. (2020). Kontribusi Daya Ledak Otot Tungkai dan Keseimbangan terhadap
Kemampuan Jump shoot Bolabasket. Jurnal Patriot.
https://doi.org/10.24036/patriot.v2i3.673
Ridho, Muhammad, & S, A. (2019). Hubungan Antar Koordinasi Mata Tangan dengan
Kemampuan Shooting Tim Basket SMP Negeri 1 Lubuk Alung. Jurnal
Patriot, 1 (1), 279-285. https://doi.org/10.24036/patriot.v1i1.187
Ridwan, M. (2020). Kondisi Fisik Pemain Sekolah Sepakbola (SSB) Kota
Padang. Jurnal Performa Olahraga, 5(1), 65-72.
https://doi.org/10.24036/jpo142019
Sabri, H.M. Alisuf. 1996. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.
Sinurat Ridwan. (2020). Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dan Koordinasi Mata
Tangan dengan Kemampuan Smash Bola Voli pada Team Arsitec Ujung Gurab
Desa Rambah Hilir Timur. Jurnal Of Sport Education and Training, 1(2). 77-83
Syafruddin. 2013. “ Ilmu Kepelatihan Olahraga”. Padang: UNP PRESS
Wanena, T. (2018). Kontribusi power otot tungkai, kekuatan otot lengan, dan koordinasi
mata tangan dengan kemampuan jump shot bolabasket pada mahasiswa FIK
Uncen tahun 2017. Journal Power Of Sports, 1(2), 8-13.
Yenes, R. (2018). Pengaruh Daya Ledak Otot Tungkai dan Keseimbangan Terhadap
Kemampuan Jump shoot Atlet Bola Basket FIK UNP. Jurnal Performa
Olahraga, 3(02), 119. https://doi.org/10.24036/jpo44019
Yusuf, J., Wijaya, M. R. A., Kresnapati, P., & Yusuf, Y. (2022). Korelasi Nilai Berat
Badan, Kekuatan Otot Tungkai terhadap Hasil Lompatan Lompat Tinggi. Jurnal
Patriot, 4(1), 12-24.

You might also like