You are on page 1of 31
«fe KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN Jalan Hang Jebat Ill Blok F3 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12120 “Telepon : (021) 724 5517 - 7279 7308 Faksimile : (021) 7279 7508 Laman worw.bppsdmk.depkes.goid GERMAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TENAGA KESEHATAN NOMOR : HK.02.02/1/ 1322 /2022 ‘TENTANG PEDOMAN PENGANUGERAHAN PENGHARGAAN BAGI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL TENAGA KESEHATAN, ‘a. bahwa untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, aman dan terjangkau oleh masyarakat sangat ditentukan oleh sumber daya manusia kesehatan yang profesional, memiliki kompetensi, prestasi kerja, inovasi dan berdaya saing secara global dalam jumlah dan sebaran yang merata; b. bahwa untuk memenuhi sumber daya manusia kesehatan dalam jumlah dan sebaran yang merata dibutuhkan sumber daya manusia kesehatan yang memiliki retensi tinggi, sikap nasionalis, seta semangat pengabdian yang tinggi; c. bahwa salah satu upaya untuk —memberikan penghargaan atas pengabdian, prestasi kerja, inovasi serta untuk meningkatkan motivasi kerja sumber daya manusia kesehatan dalam melakukan upaya pelayanan Kesehatan yang berkualitas perlu_ dilakukan penganugerahan penghargaan bagi sumber daya manusia kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan; d. bahwa berdasarkan _pertimbangan —_sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf ¢, peru menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan tentang Pedoman —Penganugerahan Penghargaan bagi Sumber Daya Manusia Keschatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan; Dipindai dengan CamScanner Mengingat Menetapkan KESATU -2- Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Keschatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Keschatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607); UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 173, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6391); Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193); Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2021 tentang Kementerian Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 83); Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2022 tentang Organisasi_ dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 156); MEMUTUSKAN: : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TENAGA KESEHATAN TENTANG PEDOMAN PENGANUGERAHAN PENGHARGAAN BAGI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN. : Menetapkan Pedoman Penganugerahan Penghargaan bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini. Dipindai dengan CamScanner KEDUA, KETIGA, KEEMPAT KELIMA -3- Pedoman Penganugerahan Penghargaan bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagimana dimaksud pada Diktum KESATU merupakan acuan Penganugerahan Penghargaan bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Penganugerahan Penghargaan bagi Sumber Daya Manusia Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan bertujuan untuk: a. Memberikan penghargaan atas pengabdian, _prestasi kerja, dan atau inovasi serta peran serta aktif Sumber Daya Manusia Kesehatan dalam mendorong keberhasilan pembangunan di bidang keschatan; b. Meningkatkan motivasi, prestasi kerja dan kinerja Sumber Daya Manusia Kesehatan dalam memberikan pelayanan keschatan kepada masyarakat; dan c. Mempertahankan kinerja Sumber Daya Manusia Kesehatan. : Pedoman Penganugerahan Penghargaan bagi Sumber Daya Manusia Keschatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. : Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 20 Juai 2022 REKTUR JENDERAL TENAGA KESEHATAN, Dipindai dengan CamScanner LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TENAGA KESEHATAN NOMOR HK.02.02/1/ 132.2. (2022 TENTANG. PEDOMAN PENGANUGERAHAN PENGHARGAAN BAG! SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Pendahuluan Visi Nasional pembangunan jangka panjang adalah terciptanya manusia yang sehat, cerdas, produktif, dan berakhlak mulia serta masyarakat yang makin sejahtera dalam Pembangunan yang berkelanjutan. Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandi ‘maju, adil, dan makmur sesuai dengan RPJPN 2005-2025, Presiden terpilih sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2020-2024 telah menetapkan Visi Presiden 2020-2024: “Termujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandi, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong’ Untuk melaksanakan visi Presiden 2020-2024 tersebut, Kementerian Kesehatan ‘menjabarkan visi Presiden di bidang Kesehatan, yaitu "Menciptakan Manusia yang Sehat, Produktif, Mandiri dan Berkeadilan’, Pembangunan manusia dilakukan berlandaskan pada Tiga Pilar Pembangunan, yakni, (1) layanan dasar dan perlindungan sosial, (2) produktivitas, dan (3) pembangunan kerakter. Melalui tiga pilar ini, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk. ‘meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia menjadi sumber daya manusia yang sehat dan cerdas, adaptif, novatif, terampil, dan berkarakter. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi. Pembangunan kesehatan mempunyai peran sentral sebagi fondasi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam rencana strategis Kementerian Kesehatan 2022-2024, disebutkan bahwa untuk melaksanakan visi Presiden 2020-2024, Kementerian Kesehatan menjabarkan visi Presiden di bidang Kesehatan yaitu “Menciptakan Manusia yang Sehat, Produktif, Mandiri dan Berkeadilan’, dengan misi (1) meningkatkan kesehatan reproduksi, bu, anak dan remaja, (2) perbaikan gizi masyarakat, (3) meningkatkan pencegahan dan pengendalian penyakit, (4) pembudayaan gerakan masyarakat hidup sehat, (5) memperkuat sistem kesehatan. Tujuan yang akan dicapai selama periode 2020-2024 adalah (1) terwujudnya pelayanan Kesehatan primer yang komprehensif dan berkualitas, (2) tersedianya pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas, (3) terciptanya sistem ketahanan kesehatan yang tanggung, (4) terpenuhinya sumber daya manusia Kesehatan yang kompeten dan berkeadilan, (6) terciptanya sistem pembiayaan kesehatan yang efektif,efisien dan berkeadilan, dan (6) terbangunnya tata kelola, inovasi dan teknologi kesehatan yang berkualitas dan efekti. Dalam pemenuhan sumber daya manusia kesehatan yang kompeten dan berkeadilan ditetapkan rencana strategis diantaranya (1) meningkatnya pemenuhan dan pemerataan sumber daya manusia yang berkualitas, (2) meningkatnya kompetensi, dan sistem pendidikan pelatihan sumber daya manusia kesehatan, dan (3) meningkatnya sistem pembinaan jabatan fungsional dan karier sumber daya manusia Kesehatan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh tenaga kesehatan dan sumber daya manusia penunjang yang profesional yang memiliki keterampilan, keahlian, Kompetensi, dan berdaya saing secara global dalam jumiah dan sebaran yang baik untuk dapat menjalankan peran dan fungsinya Dipindai dengan CamScanner ‘secara optimal. Permasalahan strategis sumber daya manusia Kesehatan yang dihadapi antara fain (1) kurangnya pemerataan sumber daya manusia kesehatan berkualitas dari segi jumiah dan jenis; (2) masih kurang serasinya antara kebutuhan dan pengadaan berbagai jenis sumber daya manusia Kesehatan; (3) belum optimalnya pengembangan karier, sistem enghargaan dan regulasi yang mendukung retensi sumber daya manusia kesehatan; serta bbelum optimainya pembinaan dan pengawasan sumber daya manussia kesehatan. Dalam rangka mengurangi permasalahan strategis tersebut, telah diupayakan pemenuhan tenaga kesehatan terutama di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan (OTPK) antara lain melalui pengangkatan CPNS, penugasan khusus, penempatan PTT, penempatan dokter intemship, pendayagunaan pasca pendidkan yang mendapat bantuan dana pendidikan baik Pemerintah Pusat maupun daerah, Namun upaya ini belum dapat memenuhi standar jumiah yang ideal dan persebaran secara merata, terutama fasyankes di daerahiuar JawadanBali. Berdasarkan Profil Kesehatan Tahun 2020, jumiah seluruh puskesmas di Indonesia ‘sebanyak 10.205, terdiri dari 6.086 puskesmas non rawat inap dan 4.119 puskesmas rawat inap. Dengan jumiah tenaga kesehatan sebanyak 363.714 orang yang bertugas di puskesmas «dengan proporsi terbesar adalah bidan yaitu sebesar 41,66% dan yang paling sedikit adalah dokter gigi (2,16%). Pemenuhan puskesmas dengan 9 (sembilan) jenis tenaga kesehatan lengkap di provinsi rata-rata masih di bawah 50%. Secara nasional terdapat 20% puskesmas yang kekurangan dokter, 31,6% puskesmas dengan status jumiah dokter cukup, dan 48,4% puskesmas yang memilki jumlah dokter melebini standar kebutuhan minimal. Ada tiga provinsi yang memilki lebih dari setengah puskesmasnya kekurangan tenaga dokter, yaitu Provin Papua Barat (63,3%), Papua (58,2%), dan Maluku (51,7%). Sebaliknya, terdapat 13 provinsi dengan persentase puskesmas yang memilki jumlah dokter berlebih terhadap total puskesmas di atas 50%. Terdapat 77,9% puskesmas memilki jumiah perawat melebini deri standar yang ditetapkan. Hanya 15,8% puskesmas dengan kategori kurang, dan 6,32% puskesmas dengan kategori cukup. Berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2022-2024, tercatat 3.120 rumah sakit di Indonesia yang terdiri dari 2.522 rumah sakit umum, §21 rumah sakit khususdan 77 rumah sakit darurat. Sebanyak 1.531 rumah sakit umum dan 433 rumah sakit khusus adalah milk swasta dan selebihnya milk pemerintah pusat, provinsi, kabupatervKota dan TNU/POLRI. Jumlah dokter spesialis di rumah sakit di Indonesia pada tahun 2021 sebesar 43.173 orang dengan proporsi terbanyak yaitu spesialis dasar: spesialis anak, spesialis dalam, spesialis obgyn dan spesialis bedah (44.14%) dan proporsi paling sedikit yaitu dokter gigi spesialis (10%). Pada tahun 2019, provinsi dengan jumlah dokter spesialis terbanyak adalah KI Jakarta, yaitu 6.174 orang dan Jawa Timur sebanyak 6,156 orang. Sedangkan provinsi dengan jumlah dokter spesialis paling sedikit adalah Sulawesi Barat (93 orang) dan Maluku (96 orang). Distribusi Tenaga Kesehatan yang tidak merata tersebut sangat dipengaruhi oleh retensi tenaga Kesehatan. Tantangan geografis yang sult djangkau, akses informasi yang amat terbatas, rendahnya infrastruktur dasar dan isu sosial ekonomi dan budaya, wilayah pedalaman dengan Kelerbatasan sarana prasarana termasuk listrik, air serta ketersediaan ‘obat-obatan menjadi faktor penyebab rendahnya retensi tenaga kesehatan, Dipindai dengan CamScanner Oleh Karena itu diperlukan suatu strategi untuk meningkatkan minat serta retensi tenaga kesehatan dalam bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan, diantaranya melalui penjaminan kesejahteraan yang meliputi imbalan yang sesuai dengan pengabdian keprofesiannya, mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan ilmu keprofesiannya, penganugerahan Penghargaan atas jasa pelayanan kesehatan yang diberikan terutama di daerah-daerah yang tidak diminati, termasuk memberikan jaminan sosial, jaminan kesehatan dan keselamatan kerja serta jaminan perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan. Kegiatan penganugerahan penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di fasiitas pelayanan kesehatan diharapkan dapat menjadi salah satu motivasi terciptanya tenaga kesehatan yang ‘mempunyai sikap nasionalis, etis dan profesional, memiliki semangat pengabdian yang tinggi, berdisiplin, kreatif, beriimu, terampil,berbudi luhur serta dapat memegang teguh etika profesi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Kegiatan ini menjadi agenda rutin sebagai bentuk penghargaan kepada tenaga kesehatanatas pengabdiannya dalam pelayanan Kesehatan. Tahun 2022 penganugerahan penghargaan bagi tenaga kesehatanmengusung tema "Tenaga Kesehatan penggerak transformasi kesehatan yang bangga melayanl bangsa’. Dalam rangka pelaksanaan kegiatan penganugerahan penghargaan bagi tenaga Kesehatan di fasilitas pelayanan Kesehatan dipandang perlu. menetapkan pedoman penyelenggaraan penganugerahan penghargaan bagi tenaga kesehatan di fasiltas pelayanan kesehatan sebagai acuan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan Penganugerahan penghargaan bagi tenaga kesehatan di fasiltas pelayanan kesehatan. bertujuan untuk: 1. Memberikan penghargaan atas pengabdian, prestasi kerja, dan atau inovasi serta peran serta aktif tenaga kesehatan dalam mendorong keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan. 2. Meningkatkan motivasi, prestasi kerja dan kinerja tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. 3, Mempertahankan kinerja SDM Kesehatan. Jenis, Jumlah dan Persyaratan Tenaga Kesehatan ‘Tenaga Kesehatan yang dapat diusulkan sebagai calon penerima penghargaan adalah tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan. AA. Jeni tenaga kesehatan antara lait Wo] Tenaga Kesehatan dan Puskesm: "Tenaga Kesehatan dari Rumah Sakit 1 | Dotter Dokter 7 | Doter gigi Dokier Gigi 3 | Perawat Dokier Spesiais | Bidan ‘Dokier Gigi Spesials | Tenaga promosi Kesehatan dan ina pera "Tenaga Keperawatan © Tenaga santas ingkangan Tenaga kebidanan 7 | Ail teknot0g) laboratorium medik Tenaga Kefarmasian 8 | Natisionie "Tenaga Kesehatan masyarakat Dipindai dengan CamScanner v Ter ker dal at = ea Teneae at fau_tenage_teknis | Tenaga Kesohelan ingkungan 0 Tenaga gat "Tonaga Katoroplan fai "Tenaga Fatoknisian made ig “Tenaga toknk lomodika B. Jumlah Usulan Calon Penerima Penghargaan Jumiah Tenaga Kesehatan yang dapat diusuikan sebagai penorima penghargaan terdir atas: b. c 4. Fasilitas Pelayanan Kesehatan : 4. Setiap Puskesmas mengirimkan sobanyak 9 (sembilan) orang yang mewakil iap- tiap jenis tenaga keschatan. 2 Setiap Rumah Sakit Pusal/Daerah mengirimkan sebanyak 13 (tiga belas) ‘orangyang mewakil iap-tiap jenis tenaga kesehatan. Setiap Kabupaten/Kota dapat mengirimkan calon penerima penghargaan : 41, sebanyak 9 (sembilan) orang yang mewakil tiaptiap jenis tenaga kesehatan dari Puskesmas di wilayah kerjanya. 2. sebanyak 13 (tiga belas) orang tenaga kesehatandari Rumah Sakit Daerah di wilayah kerjanya, ‘Setiap Provinsi dapat mengirimkan calon penerima penghargaan : 1. sebanyak 9 (sembilan) orang yang mewakili tiap-iap jenis tenaga kesehatan Puskesmas usulan dari seluruh Kabupater/Kota di wilayah kerjanya, 2. sebanyak 13 (tiga belas) orang tenaga kesehatan dari Rumah Sakit Daerah usulan dari seluruh Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya. Kementerian Kesehatan akan menetapkan 210 peserta penerima penghargaan tingkat ‘Nasional yang mewakili setiap jenis tenaga kesehatan yang diusuikan, dengan rincian : 1. Tenaga kesehatan penerima penghargaan dari puskesmas sebanyak 54 orang yaitu 9 (sembilan) jenis tenaga kesehatan, masing-masing dengan 6 (enam) peringkat yaitu Juara I Il, Ill dan harapan I I 2. Tenaga kesehatan penerima penghargaan dari rumah sakit daerah sebanyak 78 ‘orang yaitu 13 jenis tenaga kesehatan, masing-masing dengan 6 (enam) peringkat vit Juara I 1, I’ dan harapan |, MI 3, Tenaga kesehatan penerima penghargaan dari rumah sakit pusat sebanyak 78 ‘orang yaitu 13 jenis tenaga kesehatan, masing-masing dengan 6 peringkat yaitu Juara | 1 dan harapan |, 1, I Persyaratan Calon Penerima Penghargaan Tenaga Kesehatan yang dapat diajukan sebagai calon penerima penghargaan paling ‘sedikit harus memenuhi persyaratan umum dan khusus, sebagai berikut 1, Persyaratan umum Persyaratan umum wajib dipenuhi, apabila salah satu Komponen tidak terpenuhi (kecuali sertikat pelatihan) maka dinyatakan gugur secara otomatis. Dipindai dengan CamScanner Wo] Perayaratan Umum Dokumen Pendukung | ASNT Non ASHE 7 Surat Keputusan Pengangiatan = Biodata (format terampit) | Pendidikan minimal DS Tjazah Pencidicen Winimal 0-3 Bidang Kesehatan ‘3 | Momiiki pongalaman keja pada | Surat Keterangan Pengalaman Kerja dar Pimpinan fasyankes pengusul paling sedikt_| Fasyankes Pengusul 3 (ga) tahun | Memitki Nia nema 2 (Guay | Dokumen Peniaion Kineyja 2 tahun terkahir tahun terathi dengan kriteria minimal balk ‘| Sehat jasmani dan rohan’ seia |» Surat Kalerangan Sohat bebas narkoba + Surat Keterongan Bebas Narkoba © | Tidak merokok ‘Surat Pemnyatoan Tidak Merokok dl atzs Wateral 40.000 77 | Tak teribat indakan Kririnal | 'Suret_Keterangan Catatan Kepoiisian (SKK) ‘8 | Belum pemah terpih sebagai | Surat Pemyataan dar Prmpiran Fasyarkes babwa ppenerima penghargaantenaga | belum pernan trp sebagai penerima Kesehatan teladan tingkat ‘penghargaan Tenaga Kesehatan teladan tingkat rasiona, davatau perah terpth | nasional, darvatau pernah terpiih dalam kurun| ‘dalam kurun wakiuebin dari. | waktu lebih dari (ima) tahun (ima) tanun 7 | Mengiut plathan Bidang ‘Serifikat Pelaihian Bidang Kesehatan Kesehatan dalam kurun waktu 3 (6a) tahun terakhie (Jika Ada) 2. Persyaratan khusus bagi SDM Kesehatan No. PERSYARATAN KHUSUS. Nakes Puskemas | _Nakes RS 1. | Tenaga Kesehatan sebagai Penggerak Pembangunan Berwawasan Kest a. Penggerak Untas SeKor b. Pemantauan . Pelaporan 7 [Tenaga Kesehatan sebagai Tenaga Pemberdayaan’ Pemberdayaan Perorangan ’.Pemberdayaan KelompokMasyarakat Boel [Tenaga kesehatan sebagai pemberi pelayanan Kesehatan ‘a, Perencanaan, , Pengorganisasian ¢,Pelaksanaan kegiaian 4. Pemanfauan dan penaian kegiatan [Tenaga kesehatan sebagai Pegawai yang berinera ‘a. Tanggung jawab b. Ketaaian . Kejuuran, 'd. Kerjasama’ 2. Prakarsa _Kepemimpinan [Tenaga kesehatan Yang Profesional ‘2. Koikutsertaan dalam bidang keimuan ®. Hubungan dengan pasieniken, keluarpa, dan smasyarakat = Kejasama dalam im <6 Terlbat dalam organisasl profes 'E_ [Tenaga Kesehatan seboga lAnggota Masyarakal ‘a Kepribadian member contoh tentang PHS. _Peran seria dalam masyarakat FElelel lle) fe} Jeletelefelel lelelad-t 7.fenoge kesehatan sebagai pemberi pelayanan Kesehatan ny '2, Melakukan pelayanan sesual dengan v kompetensi dan kewenangannys Kemampuan dalam melakukan pelayanan 7 ‘mencakup upaya promati, prevent, Kuatit ‘dan rehabiitalf yang diandes! dengan engelahuan,Kelerampilan dan skap kerja ‘esual dengan standar pelayanan kesehatan sellp profes! ‘Memiikl inovasT dalam melakukan polayanan 7 kesehalan sesual dengan keprofesiannya dalam bidang kesehatan Dipindai dengan CamScanner \V. Fasiltas Pelayanan Kesehatan Pengusul Fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat mengusulkan calon penerima penghargaan adalah Puskesmas, Rumah Sakit milik Pemerintah Daerah Kab/Kota/Provinsi dan Rumah Sakit Vertikal Kementerian Kesehatan, V. —Bentuk Penghargaan Penghargaan bagi tenaga kesehatan teladan diberikan dalam bentuk : a. Piagam b. Barang atau natura ©. Kesempatan menghadiri acara resmi penganugerahan penghargaan di Ibukota Negara. VI. Waltu Pelaksanaan Penganugerahan Penghargaan Pelaksanaan penganugeran penghargaan dilaksanakan pada perayaan hari kesehatan nasional pada bulan November 2022. Vil. Sosialisasi Pedoman Penganugerah Penghargaan 1. Kementerian Kesehatan menyusun dan menyebarluaskan pedoman penganugerahan penghargaan bagi Tenaga Kesehatan periode tahun 2022 yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan kepada seluruh Pemerintah Daerah Provinsi, Rumah Sakit Vertikal Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi. 2. Panitia Tingkat Nasional, Panitia Tingkat Provinsi dan Panitia Tingkat Kabupaten/Kota ‘melakukan sosialisasi pedoman penganugerahan penghargaan bagi Tenaga Kesehatan periode tahun 2022 kepada calon peserta serta semua stakeholder yang terkait. Vill. Mekanisme Pengusulan Mekanisme pengusulan tenaga kesehatancalon penerima penghargaan tingkat nasional dilakukan secara berjenjang yang dimulai dari tingkat fasyankes, tingkat kabupatenikota, tingkat provinsi dan tingkat nasional, a. Tingkat Fasyankes 1. Pimpinan fasyankes membentuk Panitia Pemilhan Penerima Penghargaan Tingkat Fasyankes 2, Jajaran pimpinan fasyankes menunjuk Tenaga Kesehatanyang dianggap memenuhi persyaratan sebagai calon peserta penerima penghargaan tenaga kesehatan teladan, 3. Panitia tingkat fasyankes melakukan pemeriksaan,penelaahan,veriikasi dan penitaian terhadap tenaga kesehatan yang ditunjuk sebagai calon penerima penghargaan. 4, Pimpinan fasyankes menetapkan usulan calon penerima penghargaan yang memenubi persyaratan sesuai ketentuan berdasarkan hasil pemeriksaan,penelaahan, verifkas! dan penilaian oleh tim penilaitingkat Fasyankes. Dipindai dengan CamScanner 5. Kepala Puskesmas dan direktur rumah sakit milk Kabupaten/Kota mengirimkan usulan Calon penerima penghargaan dari wilayah Kerjanya kepada BupatiWalikota c.q Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melalui surat usulan resmi. 6. Direktur rumah sakit milk Pemerintah Provinsi mengirimkan usulan calon penerima Penghargaan dari wilayah kerjanya kepada Gubernur cq Kepala Dinas Kesehatan Provinsi melalui surat usulan resmi 7. Direktur rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan mengirimkan usulan calon penerima Penghargaan dari wilayah kerjanya kepada Menteri Kesehatan .q Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan dengan tembusan kepada Direktur Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan melalui surat usulan resmi b. Tingkat Kabupaten/Kota 1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membentuk Panitia Pemilihan Penerima Penghargaan tingkat kabupater/Kota. 2. BupatiWalikota c.q Kepala Dinas Kesehatan Kabupater/Kota menerima usulan resmi calon penerima penghargaan dari setiap puskesmas dan rumah sakit milik pemerintah daerah yang ada di wilayahnya, 3, Panitia Tingkat Kabupater/Kota melakukan pemeriksaan, penelaahan, verifikasi dan penilzian terhadap tenaga Kesehatan yang ditunjuk sebagai calon penerima penghargaan. 4, Paritia Tingkat Kabupaten/Kota melaporkan hasil penilaian calon penerima penghargaan bagi tenaga kesehatan kepada BupatiWalikota. 5. BupatiWealikota menetapkan usulan calon penerima penghargaan yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan, 6. BupatiWalikota c.q Kepala Dinas Kabupaten/Kota mengirimkan usulan calon penerima penghargaan dari wilayah kerjanya kepada Guberur c.q Kepala Dinas Kesehatan Provinsi melalui surat usulan resmi ©. Tingkat Provinsi 41. Gubemur membentuk Panitia Pemilihan Penerima Penghargaan Tingkat Provinsi 2. Gubernur ¢.q Kepala Dinas Kesehatan Provinsi menerima usulan resmi calon penerima Penghargaan dari setiap Kabupaten/Kota dan rumah sakit milk pemerintah provinsi di wilayah kerjanya 3, Panitia Tingkat Provinsi melakukan pemeriksaan, penelaahan, verifkasi dan penilaian terhadap tenaga kesehatan yang ditunjuk sebagai calon penerima penghargaan, 4, Ketua Panitia Tingkat Provinsi melaporkan hasil penilaian calon penerima penghargaan kepada Gubernur. 5. Gubernur menetapkan usulan calon penerima penghargaan yang memenuhi persyaratan ssesuai ketentuan dari wilayah kerjanya, 6. Gubernur ¢.q Kepala Dinas Kesehatan Provinsi mengirimkan usulan calon penerima enghargaan dari wilayah Kerjanya kepada Menteri Kesehatan c.q Direktur Jenderal ‘Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan melalui surat usulan resmi Dipindai dengan CamScanner 4. Tingkat Nasional 1 Menteri Kesehatan c.q Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan ‘membentuk Panitia Pemilhan Penerima Penghargaan Tingkat Nasional, 2, Menteri Kesehatan ¢.q Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan Tenerima usulan resmi calon penerima penghargaan dari setiap Provinsi dan rumah ‘sakit vertikal Kementerian Kesehatan, 3. Panitia Tingkat Nasional melakukan pemeriksaan,penelaahan,veriikasi dan penilaian tethadap tenaga kesehatan yang ditunjuk sebagai calon penerima penghargaan. 4, Ketua Panitia Tingkat Nasional melaporkan hasil penilaian calon penerima penghargaan kepada Menteri Kesehatan ¢.q Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan, . Menteri Kesehatan menetapkan penerima penghargaan bagi tenaga kesehatan tingkat nasional yang memenuhi prsyaratan, 1X. Pembentukan Panitia Pemilihan Penerima Penghargaan Untuk pelaksanaan pemilihan penerima penghargaan bagi tenaga kesehatan di fasyankes,dibentuk Panitia Tingkat Fasyankes, Tingkat Kabupaten/Kota, Tingkat Provinsi, dan Tingkat Nasional yang di dalamnya terdapat tim penilai yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Panitia. Panitia pemilihan berkedudukan di pusat, provinsi, kabupaten/kota dengan masa kerja 1 (satu) tahun sejak ditetapkan. Panitia pemilihan bertanggungjawab langsung Kepada Pembina yaitu Bupati/Walikota/Gubernur/Menteri Kesehatan. 1. Panitia Tingkat Puskemas Kepala Puskesmas membentuk Panitia Tingkat Puskesmas yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Puskesmas. ‘Susunan Panitia Tingkat Puskesmas: Ketua Kepala Puskesmas Sekretaris _:Unsur dari Puskesmas Anggota _: Pejabat lintas sektor terkait tingkat Kecamatan, Organisasi Profesi,LSM bidang Kesehatan dan tokoh masyarakat. Tugas Panitia Tingkat Puskesm: a) Melakukan rekapitulasi usulan dan penghargaan dari wilayah kerjanya. b) Melakukan penelaahan, pemeriksaan, penelitian dan penilaian baik teknis maupun administrasi terhadap usulan tenaga kesehatan calon penerima penghargaan di puskemas. ©) Membuat draft surat keputusan kepala puskesmas tentang calon penerima penghargaan bagi tenaga kesehatan. 4) Mengirim Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang tenaga kesehatan calon penerima penghargaan dari Puskesmas kepada Bupati/Walikota c.q Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. ‘€) Membuat laporan tentang pelaksanaan pemilihan tenaga kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupatenikota. leksi administrasi berkas calon_penerima Dipindai dengan CamScanner 2, Panitia Tingkat Rumah Sakit Pusal/ Daerah Direktur rumah sakit pusatidaerah membentuk Panitia Tingkat Rumah Sakit yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Susunan Panitia terdiiatas Pengarah — : Direktur Rumah Sakit Ketua : Direktur SDM/ Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan ‘Anggota —_: Komite Medik Komite Keperawatan Komite Kebidanan Komite Nakes lainnya, ‘Tugas Panitia Tingkat Rumah Sakit 1a) Melakukan sosialisasi dan menyiapkan surat menyurat terkait pelaksanaan kegiatan pemilihan calon penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di wilayah kerjanya. b)Menyiapkan dukungan pelaksanaan kegiatan pemilinan calon penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit. ©) Melakukan rekapitulasi usulan dan seleksi administrasi berkas calon penerima penghargaan bagi tenaga kesehatan di Rumah Sakit. d)_ Menyiapkan dan melaksanakan rapat-rapat persiapan verifkasi dan rapat pengolahan data hasil verifkasi ‘e) Melakukan penelaahan, pemeriksaan, penelitian dan penilaian baik teknis maupun ‘administrasi terhadap usulan tenaga kesehatan calon penerima penghargaan i rumah sakit f) Membuat draft Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang calon penerima penghargaan bagi tenaga kesehatan di Rumah Sakit 9) Khusus bagi Panitia Tingkat Rumah Sakit Pvertikal Kementerian Kesehatan: 41) mengirim Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang calon penerima penghargaan bagi tenaga kesehatan di rumah sakit kepada Menteri Kesehatan ian Kesehatan. €.q Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kement 2) _membuat laporan tentang pelaksanaan kegiatan pemilihan calon penerima penghargaan bagi tenaga Kesehatan di Rumah Sakit vertkal kepada Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan. hh) Khusus bagi Panitia Tingkat Rumah Sakit milik Pemerintah Daerah Provinsi 41) mengirim Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang calon penerima penghargaan bagi tenaga Kesehatan di rumah sakit kepada Gubernur c.q Kepala Dinas Kesehatan Provinsi. 2) membuat laporan tentang pelaksanaan pemilinan penerima penghargaan bagi ‘Tenaga Kesehatandi Rumah Sakit kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Dipindai dengan CamScanner }) Khusus bagi Panitia Tingkat Rumah Sakit milk Pemerintah Daerah KabupatenvKota: 1) mengirimSurat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang calon penerima Penghargaan bagi tenaga Kesehatan di rumah sakit kepada Bupati/Walikota 6.9 Kepala Dinas Kesohatan Kabupaton/Kota. 2) -membuat laporan tentang pelaksanaan pemithan penorima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupatenikota 3. Panitia Tingkat Kabupaten/Kota Kepala Dinas Kesehatan KabupatervKota membentuk Panitia Tingkat Kabupaten/Kota yang ditetapkan dengan Surat Keputusan kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Susunan Panitia Tingkat Kabupaten/Kota: Pembina: BupatiWalikota Pengarah : Wakil BupatiWakil Walikota Ketua _: Kepala Badan Kepegawaian Daerah Sekretaris_: Unsur Sokretariat Daerah ‘Anggota_: Unsur Badan Kepegawaian Daerah,unsur Dinas Kesehatan dan unsur lintas sektor terka ‘Susunan Tim Penilai Tingkat Kabupater/Kota : Ketua : Kepala Dinas Kesehatan Sekretaris : Unsur Dinas Kesehatan ‘Anggota _:Pejabat di ingkungan dinas kesehatan terkait, Pejabat tas sektor terkait, Organisasi Profesi, LSM bidang Kesehatan dan tokoh masyarakat. ‘Tugas Panitia Tingkat Kabupaten/Kota: )Melakukan sosialisasi dan menyiapkan surat menyurat terkait pelaksanaan kegiatan Pemilihan calon penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan oi Fasyankes. 'b) _Menyiapkan dukungan pelaksanaan kegiatan pemilihan calon penerima penghargaan bagi tenaga kesehatan di Fasyankes. ©) Melakukan rekapituiasi usulan dan seleksi administrasi berkas calon penerima enghargaan dari wilayah kerjanya, 6) Menyiapkan dan melaksanakan rapat-rapat persiapan verifkasi dan rapat pengolahan data hasil verifikasi ¢) Mengajukan nama-nama calon penerima penghargaan bagi tenaga kesehatan hasil Penilaian oleh Tim Penilai kepada BupatiWalikota untuk ditetapkan sebagai Tenaga ‘Kesehatan Teladan di Fasyankes Tingkat KabupatervKota. ) Membuat Draft Surat Keputusan BupatiWalikota tentang calonpenerima Penghargaan bagi tenaga kesehatan di Puskesmas dan rumah sakit Tingkat KabupateniKota 9) Membuat dan mengirimkan laporan tentang pelaksanaan pemilihan calon penerima enghargaan bagi tenaga kesehatan di puskesmas dan rumah sakit tingkat kabupaten/kota kepada BupatiWalikota cq Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dipindai dengan CamScanner 1h) Mengirim Surat Keputusan BupatiWalikota tentang calon penerima penghargaan bagi tenaga Kesehatan di puskesmas dan rumah sakit milk Pemda kabupaten/kota kepada Gubernur ¢.q Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Tugas Tim Penilai ) Melakukan penelaahan, pemeriksaan, penelitian dan penilaian baik teknis maupun administrasi terhadap usulan calon penerima penghargaan dari puskemas dan rumah sakit milk kabupatenvkota. b) Di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dapat mengikutsertakan para hii terkait setempat. ©) Memberikan pertimbangan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atas usul calon penerima penghargaan yang memenuhi syarat. Panitia Tingkat Provinsi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi membentuk Panitia Tingkat Provinsi yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provini ‘Susunan Panitia Tingkat Provins Pembina: Gubemur Pengarah — : Wakil Gubernur Ketua : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Sekretaris : Unsur Sekretariat Daerah ‘Anggota —_: Unsur Badan Kepegawaian Daerah, Unsur Dinas Kesehatan Unsur lintas sektor terkait ‘Susunan Tim Penilai Tingkat Provinsi : Ketua Kepala Dinas Kesehatan Sekretaris —_: Unsur Dinas Kesehatan Anggota Pejabat di lingkungan Dinas Kesehatan terkalt, Pejabat lintas sektor terkait, RSUD, Organisasi Profesi, LSM bidang Kesehatan dan tokoh masyarakat. ‘Tugas Panitia Tingkat Provinsi ) Melakukan sosialisasi dan menyiapkan surat menyuratterkait pelaksanaan kegiatan pemilihan calon Tenaga Kesehatan penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di Fasyankes. b) Menyiapkan dukungan pelaksanaan kegiatan pemillhan calon tenaga kesehatan ppenerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan ai Fasyankes. ©) Melakukan monitoring pelaksanaan Kegiatan pemilinan calon tenaga penerima enghargaan bagi Tenaga Kesehatandi Fasyankes tingkat KabupatervKota sesuai kebutuhan dan anggaran. 4) Melakukan rekapitulasi usulan dan seleksi administrasi berkas usulan diwilayah kerjanya €) Menyiapkan dan melaksanakan rapat-rapat persiapan verifkasi dan rapat pengolahan data hasil verifikasi Dipindai dengan CamScanner ) Mengajukan nama-nama calon penerima penghargaan bagi Tenaga Kesehatan hasil Penilaian oleh Tim Penilai kepada Gubemur untuk ditetapkan sebagai Tenaga KesehatanTeladan di Fasyankes Tingkat Provin 9) Membuat Draft Surat Keputusan Gubermur tentang Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Provinsi hy) Mengirimkan Surat Keputusan Gubornur tentang Tenaga Kesehatan Teladan di Tingkat Provinsi Kepada Menteri Kesehatan dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum hari elaksanaan pemberian penghargaan bagi tenaga kesehatan di Fasyankes. i) Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan pemiihan Tenaga Kesehatan ‘Teladan di Fasyankes tingkat Provinsi kepada Menteri Kesehatan dan Gubernur. Tugas Tim Perilai: 8) Melakukan penelaahan, pemeriksaan, penelitian dan penitaian baik teknis maupun ‘administrasi tethadap usulan calon penerima penghargaan dari tingkat kabupatenvkota dan rumah sakit milk Pemida Provinsi b) Di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dapat mengikutsertakan para ahi terkait setempat 6) Memberikan pertimbangan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi atas usul calon enerima penghargaan yang memenuhi syarat. 5. Panitia Tingkat Nasional Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan atas nama Menteri Kesehatan membentuk Panta Tingkat Nasional yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan atas nama Menteri Kesehatan. Susunan Panitia Tingkat Nasional terdii atas : Pembina —_: Menteri Kesehatan Pengarah —_: Wakil Menteri Kesehatan Ketua : Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Sekretaris_: Direktur Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan ‘Anggota _: Unsur Direktorat Jenderal di Lingkungan Kementerian Kesehatan, Unsur Lintas Sektor terkait Kementerian Kesehatan Tim Penitai_: Unsur Direktorat Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan Unsur Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia. Unsur Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan. Unsur Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer. Unsur Organisasi Profesi Unsur Komite Akreditas! Rumah Sakit Unsur Komite Akreditasi Puskesmas ‘Tugas panitia Tingkat Nasional adalah: 8) Melakukan seleksi tingkat nasional kepada calon penerima penghargaan bagi tenaga kesehatan untuk mengikuti acara pemberian penghargaan bagi tenaga Kesehatan ‘dari Menteri Kesehatarvpejabat yang ditunjuk i bukota Negara Indonesia, Dipindai dengan CamScanner ») Melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan pemilihan calon penerima penghargaan bagi tenaga Kesehatan di Fasyankes tingkat Provinsi sesuai kebutuhan dan ketersediaan anggaran ©) Mengajukan nama-nama calon penerima penghargaan bagi tenaga kesehatan di fasyankes, hasil penilaian oleh Tim Penilai kepada Menteri Kesehatan untuk ditetapkan ‘sebagai Penerima Penghargaan Tingkat Nasional 4) Membuat Draft Surat Keputusan Menteri Kesehatan tentang Penerima Penganugerahan Penghargaan bagi Tenaga Kesehatan di fasiitas pelayanan kesehatan, ©) Mempersiapkan rangkaian acara penganugerahan penghargaan bagi Tenaga Kesehatan Tingkat Nasional ) Menyelenggarakan kegiatan penganugerahan penghargaan bagi tenaga Kesehatan ‘Tingkat Nasional 9) Menyiapkan dan memberikan tanda penghargaan. h) Membuat dan mengirimkan taporan pelaksanaan kegiatan penganugerahan enghargaan bagi tenaga kesehatan Tingkat Nasional kepada Menteri Kesehatan, X._ Mekanisme Penilaian ‘A. Komponen Peniizian Mekanisme peniiaian dilakukan dengan mempertimbangkan Komponen penilaian yang terdiri dari persyaratan umum dan persyaratan khusus. 1. Persyaratan Umum @) SK pengangkatan sebagai ASN/NonASN b) jasah Pendidikan terakhir yang dilegalisir pihak yang berwenang, ©) ‘Surat Keterangan pengalaman kerja pada fasyankes pengusul paling sedikt 3 (tiga) tahun dari Pimpinan Fasyankes. 4) penitaian kinerja 2 tahun terakhir minimal bern ) ‘Surat Keterangan sehat jasmani dan rohani serta bebas narkoba dari Rumah Sakit Umum milik Pemerintah, ) Surat Pemyataan di atas materai 10,000 bahwa tidak merokok. 9) Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang menyatakan tidak memiliki catatan kriminal h) Sertifkat pelatinan di bidang kesehatan |) Surat Pernyataan dari Pimpinan Fasyankes bahwa belum pernah terpilin sebagai bai penerima penghargaan tenaga kesehatan teladan tingkat nasional, dan/atau pernah terpilin dalam kurun waktu lebih dari 5 (lima) tahun, 2. Persyaratan Khusus Persyaratan Khusus dalam penilaian calon penerima penghargaan bagi tenaga kesehatan di Puskesmas terdiri dari Komponen penilaian kinerja yang disesuaikan dengan peran dan fungsinya di Puskesmas yang meliputi a. Tenaga Kesehatan sebagai Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan: 1) Penggerak Lintas Sektor; 2) Pemantauan; dan 3) Pelaporan Dipindai dengan CamScanner No LUnsur dan Sub Unsur Peniaian Vorifikast nitai | Kot Panggerak Lintas Sektor 1.) 8Mfeningkatkan Kerjasama_intas sektor} Dokumentasi perternuan lebin efekif untuk -meningkatkan mutu | lintas sektor upaya Kesehatan. dalam -meminimalisir b Ada kegiatan/ _gerakan dampak negatf pembangunan terhadap | fntas selior terka dalam kesenatan menjaga upaya Kesehatan Menggerakkan Dukungan ints | masyarakat. sektor! masyarakat dalam pengelolaan b Dokumen pean serta pembiayaan” Kesehatan pembangunan | mosyarakat alam peng. Eerwawasan kesehatan, galangan dana 2 | Pemantauan + Memantau dampak pembangunan di | Peta permasalahan wilayah kerjanya esehatan yang tein 3 | Pataporan + Membuatlaporan hasi Dokumen — tertulis hast pemantauan dan peagamatan pemanlauan/ pengamatan ampak pembangunan terhadap kesehatan ». Tenaga Kesehatan sebagai Tenaga Pemberdayaan Masyarakat : 41) Pemberdayaan Perorangan; dan 2) Pemberdayaan Kelompok/Masyarakat. 'No]_Unsur dan Sub Unsur Penaian Verikasi Nitai| Ket +, | Pemberdayaan perorangan J Jumiah talanan rumah tangga berupaya agar perorangan memitki [yang ber-PHBS, Kesalaran kemampuan dan |-Jumiah Kader atau _tokoh melayani dir sendit untuk hidup |" masyarakat yang pedukesehatan sehat >, | Pemberdayaan Welampok |e Adanya Upaya Kesehatan masyarakat Bersumber Daya Masyarakat berupaya agar kelompok’ | (UKBM) di witayah_Kerjanya masyarakat memiliki Kesadaran, | dengan kualtas yang baik kemampuan danmelayani untuk |e Adanya ‘Dasa Wisma, Kelompok hidup sehat pengajan, _kelompok —budaya, kelompok ada, organisasiswasta, wana, pemuda, profesi yang berwawasan Kesehatan. sesual dengan prof ¢. Tenaga Kesehatan sebagai Pemberi Pelayanan Kesehatan Primer: 4) Perencanaan; 2) Pengorganisasian; 3) Pelaksanaan kegiatan; dan 4) Pemantauan dan peniaian kegiatan No Unsur dan Sub Unsur Peniaian Verifkasi Nitai| Ket 1. | Perencanaan + Dokumen rencana usulan + Perencanaan usulan kegiatan pecan + Perencanaan pelaksanaan kegiatan (POA) Pengorganisasian + Dokumen POA, Uraian tugas tertulis, Koordinasi pelaksanaan kegiatan + Dokumen uraian tugas Dokumen rapat koordinasi Dipindai dengan CamScanner Pelaksanaan kegiatan + Dokumen hasil kegiatan (cakupan dl) Pemantauan dan peniiian kegiatan Pemantauan keplatan secara berkala + Tindak lanjut pemantauan + Peniiaian kegiatan + Dokumen pemantauan * Dokumen tindak lanjut + Dokumen penlaian Kegiatan d. Tenaga Kesehatan sebagai Pegawai Yang Berkinerja Baik: 1) Tanggungiawab; 2) Ketaatan; 3) Kejujuran; 4) Kerjasama; 5) Prakarsardan 6) _Kepemimpinan, No Unsur dan Sub Unsur Peniiaian Veriixasi Niai__| Ket ‘Tanggungiawab ‘© Kesanggupan _menyelesaikan ppekerjaan yang _diserahkan kepadanya “dengan _sebaike baiknya dan tepat waktu serta berani memikul resiko alas keputusan yang diambil atau tindakan yang dlakukan ‘Tingkat kehadiran Ketaatan + Kesanggupan untuk mematuhi segalaperaturan dan ketentuan "yang beriaku berkaitan dengan tugas dan fungsinya + Mentaati_perintah kedinasan yang. diberikan atasannya Serta kesanggupan untuk tidak melanggar larangan yang {telah ditentukan Laporan dias! laporen pertanggungjawaban kegiatan Kejujuran | Ketulusan dalam melaksanakan tugas + Tidak menyalahgunakan wewenang yang dimiiki terkait dengan jabatan yang dipikulnya mitra kerja/atasan, ‘Tidak ada laporan negatif dari masyarakat Ipegawal Kerjasama Mampu _bekerjasama secara tim dalam menyelesaikan pekerjaan yang , | Hubungan dengan pasien, Kien, ret, dan maori |. angka can oa em melayent idekati 100%, pasien/klien = than dar + Tidak meokukan perbuatan | * T#@k ada Kelunan dar eine masyarokat. + Tidak menggunakan obat/susu sample + Ta pelayanan disesueikay dengan kemampuan pasien 3. | Kerjosama dalam tim + Kejasama dengan rekan kerja [+ Tidak ada keluhan darieken baik sekerja 4 | Terlibat dalam organisasi profesi | Kartu angootaorganisasi Profesi Dipindai dengan CamScanner d. Tenaga Kesehatan sebagai Anggota Masyarakat 1) Berperan aki dalam kegistan kemasyarskatsr: 2) Berperan dalam organisasi kemasyarakatar, ‘No |_Unsur dan Sub Unsur Penlian Verifast wisi | Ket 1) | perperan af dalam ff ‘SuratPerugasam ar Puma 7 = am ‘Sakit/ Organisasi Profeesi cata | kemasyarakatan xa egltan kemasyaral Sani Ora | emasyarttarvoarvaran carn | organsias Keresyarakatar ata | + Seritkatsiega parisnass Berperan dalam orgarisas > | emasyareatan mmenghut eget Kemasyarskatanibaacs | B. Bobot Penilaian bagi Tenaga Kesehatan 1. Pembobotan penilaian bagi Tenaga Kesehatan i Fuskesmes Pembobotan penilaian dihitung berdasarker tugas dam fimgsi Tenage Kesehatan di Puskesmas. Nilai akhir diperoleh dengan perhituncam setacal erat = ~ sant [= reonporan yn - ‘Tl ltl 1: 1 | Sebagai penggerak | | Ferra aa, | 20m | zou) zou | coe | aoe ame ak ae ame eee | | eum 2 | Seta tonaga pambertayal ore tex] tee] tom | roe] ree) ee EE 3 | Sebagai pembes | | sv100 Exley setatan | ao | om| aon | oom] ame | ame) ame ame ze | 4 | Distn pecowat tox [tow] som [toe] tee | ee ee ee | ee [em ‘5 | sebagai Tenaga Kesenatan| 20% | 20% | 20% | zoe | ame | are | ark | ame | ee | seam 6 | setaga argos | s-00 10% | ros] tom | som) roe se mea ao | banish 100%] roord sow | yoo) rome rors vara) ums sox | Keterangan: {dole 6 Tenaga santan ingaungat 2 Dotter igh 1 Aniteensiogsborenun masie 3. Perawat 2 Mims Basan 9 Tenaga apotmeartenaga x vorumasat 5. Tenaga prckes & imu prio "*Skor Nilai dikelompokkan: 1. | Amat Bac 1-100 2. | pak 76-60 3. | cukup e175 2. Bobot Penilaian bagi Tenaga Kesehatan ol Ruman Saitit Pembobotan penilaian dihitung berdasarkan tugas am fumgsi Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit . Nilai akhir diperoleh dengan perhitungam setaai Seritut > Dipindai dengan CamScanner veost [ys Ta tsh fs [s [> fp lolol ul als + Bese rae [asx a 5% am fix pox fsx sx bx [25x| a5] o1-100 jesoatan nuke 2 fogs ternn | | 20% [20x] 20n| sx |20| a0 |e | sean aon sox | ara] cco 3 | Tyee | 204] 20%] 209 20x] em 22) som zon 1-100 4 | some vex sexier fos | sf end send sen soo] son] sel soso | oreo snopes Masyarkat, ress [oo [oO roc oo% room ToOR oR FoR OOK TOR) Keterangan: 1. Dokter 8. Tenaga Kesing 2. Dexter Gt 10. Tenaga Gz 3.DokterSpesiais 11, Kelerapan Flak 4. Dokter Gigi Spesiats 12 Keteknisian Mecie 5. Tenaga Keperevaian 13, Tein Bomedka 6. Tenaga Kebianan 7. Tenaga Ketermasn 8. Tenaga Keames *Skor Nilai dikelompokkan: [ 1. | Amat Bai 2. | Bak 3. | cukup Aspek Penilaian Tambahan Beberapa Aspek yang Dapat Dikelompokkan Sebagai Penilaian Tambahan a) Masa kerja + Masa kerja 5-15 tahun + Masa kerja 16-25 tahun + Masa kerja lebih dari 25 tahun b) Tanda penghargaan yang perah diterima Tanda penghargaan yang dimaksud adalah tanda penghargaan baik dari emerintah pusat maupun daerah, yang diberikan karena masa kerja, pengabdian sebagai Tenaga Kesehatan dan sebagainya. Pemberian nilai pada tanda penghargaan dikelompokkan sebagai berikut 12,5 poin 18,75 poin :25 poin + Penghargaan Eselon | dari Kementerian/Gubernur 112.5 poin + Penghargaan Menteri dan sederajat 118,75 poin + Penghargaan Presiden :25 poin ©) Pendidikan dan latihan yang pemah diterima Poin nilai pendidikan dan latihan ditentukan menurut lamanya pendidikan dan latihan dalam 3 tahun terakhir: + 96 jam sid 143 jam 12,5 poin +144 Jam sid 287 jam 118,75 poin + 268 jam :25 poin Dipindai dengan CamScanner d) Keadaan geografis wilayah kerja Penilaian terhadap keadaan geografis diberikan berdasarkan tingkat kesulitannya: + Puskesmasiumah sakt kawasan perkotaan 42,5poin + Puskesmasirumah sakitkawasan pedesaan 18,75poin + Puskesmas/rumah sakit kawasan terpencil & sangatt erpencil :25poin . Aspek Penilaian Kebijakan Bidang Kesehatan i Tingkat Provinsi dan Rumah Saki milk Kementerian Kesehatan diadakan tes penguasaan kebijakan bidang Kesehatan yang meliputi program kesehatan (imunisasi, Pencegahan penyakit menular, stunting, KIA, KB) dan Kebijakan lintas sektor (Germas, PHBS, Program Indonesia Sehat-Pendekatan Keluarga/PIS-PK, di) E. Proses Penilaian 1. Bobot perolehan nilai KabupatervKota = 75% (berasal dari nilai Komponen penitaian kinerja dan aspek tambahan). 2, Bobot perolehan nilai Provinsi = 25% (berasal dari rilai Komponen penilaian kinerja,aspek tambahan dan tes penguasaan kebijakan bidang kesehatan) kinerja Tenaga Kesehatan Teladan di Puskesmas liki bobot penitaian sebagai berikut: 1)Sebagai pengggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan: 20 % x 100 = 20, 2) Sebagai Tenaga Pemberdayaan Masyarakat: 15% x 100 =15 '3) Sebagai Pemberi Pelayanan Kesehatan Strata Pertama: 20% x 100 =20 4)Disiplin Pegawai Puskesmas: 15% x 100 = 15 '5) Sebagai Tenaga Kesehatan Profesional: 20% x 100 = 20 6) Sebagai Anggota Masyarakat: 10% x 100 = 10 Total Nitai = 20 + 15 + 20+ 15+ 20+ 10= 100 b.Masing-masing komponen penilaian kinerjaTenaga Kesehatan Teladan di Rumah Sakit memilki bobot penilaian sebagai berikut 1) Sebagai tenaga pelayanan kesehatan rujukan: 35 % x 100 = 35 2) Sebagai Tenaga Kesehatan Profesional: 30% x 100 = 30. 3) Tenaga Kesehatan sebagai Pegawai : 20% x 100 = 20 4) Sebagai Anggota Masyarakat : 15% x 100 =15 Total Nilai = 35+ 30+ 20 + 15 = 100 3. Bobot perolehan nilai Rumah Sakit Pusat = 100 % (berasal dari nilai komponen penilaian kinerja,aspek tambahan dan tes penguasaan kebijakan bidang kesehatan), 4, Rentang nilai Tenaga Kesehatan Teladan tingkat kabupatervkota dan provinsi setelah diakumulasi poin komponen penilaian kinerja dan poin aspek penilaian tambahan: No Frere Pontson Penisian] Kabupatenmotd Provins! Tota Nal Tambahan (75%) (25%) (Kabupaten kota dan Provins!) [1 | amt Baiot-100) | 60-100] 8325-150 | 43.75 | Minimal:129,25 ak (76-00) __| Maksimal:225 3 | Curup (61-76) Dipindai dengan CamScanner 5. Rentang Nilai seleksi tingkat Kabupaten/Kota setelah diakumulasi dengan poin ‘aspek penilaian tambahan adalah 83,25 -150 maka pethitungannya adalah sebagai berikut: 8) Jika nial poin penilaian kinerja 61 dan poin aspek penilaian tambahan 50 maka: 61 + 50 = 111 x 75% = 83,25, 'b) Jika nilai poin penilaian kinerja 100 dan poin aspek penilaian tambahan 100 ‘maka:100+100 = 200 x7 5% = 150 6. Rentang Nilai seleksi tingkat Provinsi setelah diakumulasi dengan poin berasal dari nilai komponen penilaian kinerja, aspek tambahan dan tes penguasaan kebljakan tingkat Provinsi adalah 43 — 75 maka perhitungannya adalah sebagai berikut: @) Jika nial poin penilaian kinerja 61, poin aspek penilaian tambahan 50 dan tes Penguasaan kebijakan 61 maka: 61 +50 + 60 = 172 x 25% = 43 b) Jka nilai poin penilaian kinerja 100,poin aspek penilaian tambahan 100 dan tes enguasaan kebijakan 100 maka: 100 +100 + 100 = 300 x 25% =75, ©) Perolehan nilai Tenaga Kesehatan tingkat Provinsi = 128,25 — 225 poin. 4) Yang terpii menjadi Penerima Penghargaan badi Tenaga Kesehatan di Fasyankes adalah yang memperoleh nilai tertinggi. 7. Rentang Nilai seleksi tingkat Rumah Sekit Pusat setelah diakumulasi dengan poin berasal i komponen penilaian kinerja, aspek tambahan dan tes penguasaan kebijakan bidang kesehatan merupakan nila final bagi Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Pusat 8. Proses penilaian Tingkat Nasional dilakukan melalui seleksi makalabvessay, presentasii ddan wawancara a. Seleksi makalah/essay dilakukan oleh tim penilai (1 makalah dinilai oleh 3 peritai) Untuk menyeleksi 1.281 makalah/essay yang terdii dari 748 nakesdan provinsi + 533. nakes dan RS Vertial. Sehingga mendapatkan 210 makalah/essay terbaik yang terdiri dari 6 terbaik masing-masing kategori_yaitu nakesdan puskesmas 54 orang (8 jenis nakes x 6 terbaik), nakesdan RSUD 78 orang (13 jenis nakes x 6 terbaik), dan nakesdan RS Vertikal 78 orang (13 Jenis x 6 terbaik). b. Presentasi dan wawancara dilakukan untuk mendapatkan 3 nakesdan terbaik dari 6 terbalk masing-masing Kategori, dengan jumlah 105 nakesdan yang terdiri dari Puskesmas 27 orang (9 jenis nakes x 3 terbaik), RSUD 39 orang (13 jenis nakes x 3 terbaik), RS Vertikal 39 orang (13 jens nakes x 3 terbaik). ¢. Tim penilai berasal dari unsur internal dan ekstemal Kementerian Kesehatan, dari 4. Pemberian Nilai dilaksanakan sesuai dengan uraian berikut: No | Unsur dan Sub Verikast ‘Skoring Hast | Hest Unsur Penilaian reaceanl serena T%0al it 1} Wakalafvessay 7%] Kiteria umum pp Sistematika (teknis penulisan) f> Inspiratif sJumiah Penggunaan tata ‘Amat ot] ANB bahasa cukup | bak | Amat} x | Penggunaan data dan roy referensi 60% Dipindai dengan CamScanner 3] Riera Rhasus (nabs “Kebethasion > Cakupan penerima Program Program b Dampak yang dinasixan Jumiah [ Tingkatkemanfaat aratkomantatn | sp | an | Amat) x ~Keberanitan fo. Inovasidanorginaltas 60% Program |e. Tantangan peaksenaan program dan daya hang menghadapinya program, minal tahun Tp Presontasi dan Wawancara 7% | Penguasaan Mampu menjlaskan terhadap materi [tentang makalah Jumiah presentasi secara unum canup | oan | Anat | | Kemampuan Penjelasan eleven, Jonah menjawad enguatan pendar ose | ee | ax Pertanyaan mengajukan bukti " 40% dengan logis. A es c © | Kemampuan p Keseauaian dengan 40% presentasi makaiah Penyampsan presentasi dengan Jumiah bik, mudah cukup | tax | Amat |" dimengerti, tenang, baik | 40% jolas Paparan menark dan fet F. Cara Penyampaian Dokumen Pemilihan. 41. Penyampaian Dokumen PenilaianTingkat Kabupater/Kota ke Tingkat Provinsi a) Calon yang diusulkan dari Puskesmas dan rumah sakit milk Pemda Kab/Kota inilai ditingkat Kabupaten/Kota sesual peran dan fungsi masing-masing jenisTenaga Kesehatan. b) Penilaian ditingkat Kabupaten/Kota untuk menentukan lai akhir dari masing-masing calon penerima penghargaan. ©) Tenaga Kesehatan yang memilki nila tertinggi dari masing-masing jenisTenaga Kesehatan yang ada ditingkat kabupatervkota akan dikirim ke provinsi untuk mewakili kabupaten/kota yang bersangkutan sebagai penerima penghargaan bagi Tenat 2. Penyampaian Dokumen Peni Kesehatan di FasyankesTingkat Provinsi. ;nTingkat Provinsi ke Pusat/Nasional a) Tim Penilai Provinsi dan Tim Penilai Rumah Sakit Pusat menilai kelengkapan berkas serta perolehan nilai dari masing-masing calon Tenaga KesehatanTeladan. 'b) Di tingkat Provinsi dan Rumah Sakit Pusat diadakan tes penguasaan kebijakan yang ‘meliputi program kesehatan (seperti progam imunisasi, pencegahan penyakit menular, stunting, KIA, KB, dil) dan Kebijakan lintas sektor (Germas, PHBS, Program Indonesia, ‘Sehat-Pendekatan Keluarga/PIS-PK, dl) ©) Kriteria penilaian atas tes ditingkat provinsi menggunakan skala penilaian; + Amat Baik : 91-100 + Baik 76-80 + Cukup 2 61-75 Dipindai dengan CamScanner 4) Apabila terdapat calon dengan perolehan nilai yang sama maka panitia provinsi dalam menetapkan Tenaga KesehatanTeladan sesuai dengan mekanisme yang diatur dtingkat provinsi dan Tim Penilai Rumah Sakit Pusat dengan ‘mempertimbangkan:pangkat.masa kerja dan usia. ) Tenaga Kesehatan yang memiiki nila tertinggl dari masing-masing jenisTenaga Kesehatan yang ada ditingkat Provinsi dan Rumah Sakit Pusat akan dikirim ke Tingkat Nasional, XI. RINCIAN DAN JADWAL KEGIATAN Pelaksanaan Penganugerahan Penghargaanbagi Tenaga Kesehatandi Fasyankes Tingkat Nasional adalah pada Hari Kesehatan nasional tanggal 12 November

You might also like